• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Dalam peroses menghafal Al-Qur’an guru hendaknya selalu melaksanakan perannya sebaik mungkin sebagai motivator siswa dalam mencapai tujuannya, kemudian evaluasi sangat penting guna mengetahui sampai dimana tingkat kemampuan setiap masing- masing individu dalam menghafal Al-Qur’an dan menjadi guru yang bisa mengelola kelas secara efektif dan efisien agar tercipta suasana belajar yang kondusif.

2. Banyak sekali metode-metode yang dapat membantu proses kemudahan dalam menghafal Al-Qur’an, jadi hendaknya guru senantiasa menggali kemampuannya untuk menguasai berbagai macam metode belajar dan menghafal agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan jika mengkombinasikan berbagai macam metode dalam pembelajaran di kelas dengan baik, tidak terpokus kepada metode talaqqi saja.

3. Untuk orang tua murid dan semua guru agar senantiasa membimbing dan mengontrol siswa dalam mengarahkan hafalan maupun bacaan Al-Qur’an dan tajwidnya baik di sekolah maupun di rumah secara rutin.

4. Khususnya untuk penulis semoga agar selanjutnya dapat memperdalam terkait dengan hal-hal yang dapat memotivasi perserta didik dalam belajar, terutama tentang menghafal Al- Qur’an serta motivasi untuk menghafal.

Elsa Yusi Nopita, lahir di desa Tasa X, Tanjung Agung Selatan, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, pada tanggal 02 Agustus 1995. Anak ke dua dari 3 bersaudara, lahir dari pasangan suami istri Bapak Muhammad Yusuf dan Ibu Siti Yuhana. Alamat tempat tinggal di desa Tanjung Agung Selatan. Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Penulis menempuh jenjang pendidikan dimulai dari SDN 1 desa Tanjug Agung Selatan pada tahun 2002-2007, kemudian melanjut ke jenjang SMP Negri 4 Lais di desa Gardu Harapan pada tahun 2007-2009, kemudian melanjutkan ke jenjang MA (Madrasah Aliyah) Pondok Pesantren Qodratullah di desa Langkan-Banyuasin pada tahun 2010-2013, kemudian melanjutkan ke jenjang S1 Fakultas Tarbiyah PAI di IIQ (Institut Ilmu Al- Qur’an) Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan pada tahun 2014-2018. Adapun untuk jenjang pendidikan non formalnya penulis pernah belajar di Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Qodratullah desa Langkan-Banyuasin dan di Pesantren Takhasus Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, Kelurahan Pamulang Timur, Kec. Pamulang-Tangerang Selatan.

Adapun kegiatan pengalaman organisasi yang penulis pernah ikuti adalah organisasi di Madrasah Aliyah ISTIQO (Ikatan Santri Qodratullah) pada tahun 2013 di desa Langkan, Kec. Banyuasin, Kota Palembang, kemudian organisasi daerah di Jakarta FUMAS (Forum Mahasiswa

Seiring berjalannya waktu tentunya banyak sekali pengalaman yang penulis dapatkan berserta ilmu-ilmu selama belajar di Institut Ilmu Al- Qur’an Jakarta ini, mulai dari ilmu agama, ilmu tentang Al-Qur’an, Tafsir, Qira’at, Rasem Utsmani, Fiqih dan lain sebagainya. Adapun pengalaman yang tak terlupakan adalah di Institut Ilmu Al-Qur’an ini awal pertama kali penulis mulai belajar untuk menghafal Al-Qur’an meski terkadang masih banyak kesulitan namun karena tahfizh merupakan program yang wajib untuk semua mahasiswi jadi sesulit apapun keadaan semua mahasiswi berjuang untuk menghafal dalam setiap semesternya di Institut Ilmu Al- Qur’an. Tidak hanya menghafal Al-Qur’an saja namun di Institut Ilmu Al- Qur’an berusaha untuk menjadikan mahasiswi senantiasa menjadikan Al- Qur’an sebagai pedoman hidup, menjadikan mahasiswi cinta dengan Al- Qur’an serta mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi suatu kesadaran di dalam jiwa mahasiswi tersebut. Semoga Institut Ilmu Al- Qur’an Jakarta terus maju dan berkembang untuk mencetak ulama-ulama wanita penerus generasi yang Qur’ani.

111

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, Bandung: PT. Syamil Cipta Media, 2005

Al-Faruq Umar, 10 Jurus Dahsyat Hafal Al-Qur’an, Banyuanyar Surakarta:

Ziyad, 2014

Al-Hafidz, Ahsin Wijaya, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, Jakarta:

Amzah, 2009

Anshori, Ulumul Qur’an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan, Jakarta:

Rajawali Pers, 2013

Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2009 Arikunto Suharsimi, Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002

At-Tirmidzi, Muhammad bin ‘Isa bin Syaroh bin Musa bin Dhohak, Abu

‘Isa: Al-Jami’il Kabir, Sunan At-Tirmidzi, Bairut: Darul Al-Islami, 1998

Aziz Abdul dan Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyyah, Bandung: Syaamil Cipta Media, 2004

B. Uno, Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2012

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta, 2010

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2014

Fathurrohman Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika Aditama, 2014

Fattah, Yahya Abdul, Revolusi Menghafal Al-Qur’an, Solo: Insan Kamil, 2010

Hadhiri Choirudin, Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press, 2003

Hamalik Oemar, Kurikulum dan Pembelajaraan, Bandung: Bumi Aksara, 1994

H. Sa’dulloh, 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an, Depok: Gema Insani, 2011

Irawan Prasetyo dkk, Metode Penelitian, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009 J. Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2006

Kompri, Motivasi Pembelajaraan Perspektif Guru dan Siswa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Juli 2016

Makhyaruddin Deden, Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Qur’an, Bandung:

Mizan Media Utama, 2013

Manizar Ely, Pengantar Psikologi Pendidikan, Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2008

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 2010

Margono .S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000 Muhammad, Ahsin Sakho, Oase Al-Qur’an, Jakarta: PT. Qaf Media

Kreativa, 2017

Muhammad, bin ‘Isa bin Syaroh bin Musa bin Dhohak At-Tirmidzi, Abu

‘Isa, Al-Jami’il Khabir, Sunan At-Tirmidzi, Bairut: Ghorib Al-Islami, 1998

Muhammad, Ibnu Majah Abu Abdullah bin Yazin Al-Qazwini, Sunan Ibnu Majah, Kitab As-Sunnah, Bab Fadl Man Ta’lim Al-Qur’an wa

‘Allamahu, Riyadh: Darr As-Salam

Mujib Abdul, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2006

Mulyana Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001

Mulyasa Endang, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006

Muslim, bin Al-Hajjaj Abu Husain Al-Qusyairi An-Naisaburi, Shahih Muslim, Kitab Shalat Al-Musaifirin wa Qashruha, Bab Fadl Al-Mahir bil Qur’an, Bairut: Darr Ihya’ At-Turats Al-‘Arabi

Nurdin Muhammad, Kiat Menjadi Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010

Purwanto Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005

Qosim Amjad, Hafal Al-Qur’an dalam Satu Bulan, Solo: Zamzam, 2013 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005

Sanjaya Wina, Kurikulum dan Pembelajaraan Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta:

Kencana, 2011

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014

Siregar Eveline dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor:

Ghalia Indonesia, 2015

Siregar Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT. Kencana, 2013 Sobur Alex, Psikologi Umum, Bandung: CV Pustaka Setia, 2003

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D, Bandung:

Alfabeta, 2016

Sukadi, Guru Powerfull Masa Depan, Bandung: Kolbu, 2006

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2005

Sulaiman, Abi Dawud bin al-Asy’ats al-Sijistani al-Azdi, Sunan Abu Dawud Juz 2, Mesir: Darul Hadits al-Qahirah, 1999. Bab Tasawabih Qira’at Al-Qur’an.

Undang-Undang Sisidiknas, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2003

Usman, Moh Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010

Wahab Rohmalina, Psikologi Pendidikan, Palembang, IAIN Raden Fatah Press, 2008

Wahid, Wiwi Al-Alawiyah, Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur’an, Jogjakarta: Diva Press, 2013

Yusuf Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Kencana, Januari 2017

Zen Muhaimin, Tahfidz Al-Qur’an Metode Lauhun, Jakarta: Transpustaka, 2013

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan Koordinatot Tahfizh di SMP Azhari Islamic School Cilandak, Lebak Bulus

Narasumber : Ustad Said Muhtarom, SQ Tanggal : 23 Mei 2018-06-23

Tempat : Berada di SMP Azhari Islamic School Cilandak Butir Pertanyaan dan Jawaban

1. Sejak kapan ustad mulai mengajar menjadi guru tahfid di SMP Azhari?

Saya mulai menjadi guru tahfidz di Azhari sejak tahun 2013, mulai masuknya dari bulan Januari, kurang lebih sudah hampir 5 tahun

2. Sudah berapa lama berdirinya program tahfizh di SMP Azhari?

Berdirinya program tahfizh di Azhari mulai ada semenjak awal didirikannya SMP Azhari pada tahun 2010, bahkan dari SD di Azhari sudah ada program tahfizh. Karena tahfizh induknya kurikulum dari Al Azhar Cairo Mesir

3. Bagaimana persyaratan latar belakang kompetensi untuk menjadi tenaga pengajar tahfizh di Azhari?

Latar belakang guru untuk menjadi pengajar tahfizh di Azhari persyaratan kompetensinya harus yang sudah hafizh dan hafizoh, yang sudah hafal 30 juz Al-Qur’an, kemudian wajib memiliki nilai-nilai keislaman dan mampu menguasai bahasa Arab, selain menjadi guru tahfizh juga diminta untuk mengajar materi dari Al Azhar Cairo.

bisa berbahasa Arab biasanya akan kesulitan.

4. Ada berapa guru tahfizh yang mengajar serta membimbing hafalan Al-Qur’an siwa di Azhari?

Untuk SMP Azhari yang mengajar guru tahfizh ada 6 guru, 5 gurunya laki-laki dan satunya perempuan.

5. Bagaimana implementasi kegiatan pembelajaraan tahfizh di SMP Azhari?

Pembelajaran tahfizh di Azhari Kegiatan penerapan tahfizh Al-Qur’an sesuai dengan kurikulum Al Azhar Cairo dalam 1 minggunya ada 12 jam atau 6 pertemuan di dalam kelas dan setiap pertemuannya ada 2 jam atau 70 menit. Sebelum memulai tahfizh baiasanya siswa dibiasakan berwudhu terlebi dahulu, untuk tenaga pengajar dibidang tahfizh khusus untuk SMP ad 6 orang tenaga pengajar yang sudah khatam hafal Al- Qur’an 30 juz yang disesuaikan dengan kebutuhan di SMP Azhari berjumlah 6 kelas dan masing-masing dalam setiap kelas dibagi menjadi 2 kelompok atau yang biasa disebut dengan halaqoh, dalam 1 kelompoknya terdiri 8 sampai 10 orang. Sebelum memulai hafalan siswa muroja’ah terlebih dahulu 2 lembar setengah.

Adapun untuk sistem pembelajaran tahfizhnya adalah dengan cara talaqqi musyafaha dan dikelompokan sesuai dengan kemampuan siswa. Dan di SMP Azhari Islamic School Cilandak untuk program tahfizhnya ada 2 kategori program yang 12 juz dan program yang 6 juz, untuk yang 12 juz biasanya melanjutkan dari program SD yang dari SD Azharinya khusus 18 juz jadi ia meneruskan sisanya ke SMP Azhari 12 juz dengan harapan siswa lulus SMP mampu hafal 30 juz Al-Qur’an, sedangkan untuk program yang 6 juz biasanya yang dari sekolah SD

dalam kelas, untuk program yang 6 juz minimal 5 baris, sedangkan untuk yang program 12 juz minimal setorannya 8 baris sampai seterusnya.

6. Bagaimana kurikulum tahfizh di Azhari?

Kurikulum tahfizh di Azhari yang wajib bagi siswa ada 6 juz sesuai dengan kurikulum dari Al Azhari Cairo, jadi siswa wajib selama 3 tahun di SMP kalau menurut kurikulum Cairo

7. Berapa juz target hafalan siswa untuk mencapai kurikulum di Azhari sesuai yang ditentukan Al Azhar Cairo?

Di SMP Azhari tahfizh merupakan kurikulum wajib dari Al Azhar Cairo dan target siswa untuk mencapai hafalan sesuai dengan kurikulum ada 6 juz dari Qs. Hud sampai Qs. Al-Maidah atau Qs. Al-An’am untuk materi tulisnya biasa keluar. Dan untuk yang berasal dari SD Azhari masih tetap bertahan 12 juz. Dalam setiap semester siswa SMP Azhari untuk program yang 6 juz mereka wajib hafal 1 juz sesuai dengan kurikulum Al Azhar Cairo, sedangkan untuk yang program 12 juz dalam persemester siswa wajib hafal 2 juz.

8. Dalam persemester berapa juz target siswa Azhari yang wajib mereka hafal?

Kalau menurut kurikulum di Azhari siswa wajib hafal 6 juz selam 3 tahun sesuai dengan kurikulum Al Azhar Cairo, jadi dalam setiap semester siswa wajib hafal 1 juz Al-Qur’an sesuai dengan surah yang sudah ditentukan

9. Metode bagaimana yang guru tahfizh pakai di Azhari dalam proses mengajar tahfizh kepada siswa?

Kemudian untuk metode menghafalnya di SMP Azhari bagi yang pemula ia ditalaqqi perayat dibacakan oleh gurunya terlebih dahulu

sudah dihafal kepada seorang guru atau instruktur. Dan biasanya sebelum talaqqi yaitu dibacakan dan ditirukan oleh siswanya sampai mereka benar-benar hafal dan lancar, dibiasakan siswa untuk muroja’ah hafalan yang sudah dihafal sebelumnya, kemudian baru menambah materi hafalan berikutnya. Akan tetapi untuk yang sudah terbiasa menghafal biasanya mereka langsung menghafal secara individu- individu kemudian disetorkan kepada guru tahfidznya.

10. Bagaimana peran guru tahfizh dalam meningkatkan motivasi siswa menghafal Al-Qur’an?

Banyak mulai dari motivasi bil lisan yaitu menyampaikan nasihat- nasihat, menyemangati mereka dengan kisah-kisah para penghafal Al- Qur’an, atau juga bisa motivasi dengan sifatnya kegiatan seperti piknik Al-Qur’an jadi anak-anak menghafal sambil santai, bercerita dan ada gamesnya dan ada juga kegiatan lain yang bisa memotivasi siswa termasuk perlombaan, memberikan hadiah serta penghargaan kepada siswa

11. Bagaimana cara guru tahfizh dalam mengatasi kesulitan siswa membaca serta menghafal Al-Qur’an agar siswa bisa mencapai target sesuai kurikulum?

Yang pertama disadarkan dahulu dengan kurikulum disini wajib 6 juz dan resikonya untuk menyelesaikan targetnya, kalau ada anak yang tidak selesai ada waktu tambahan di jam-jam istirahat dan bisa juga dikasih tambahan dijam-jam waktu libur untuk setoran menambah hafalan

menjadi 2 macam yaitu ada ujian sima’an dan ada ujian tulisan penjelasannya sebagai berikut:

a. Ujian Sima’an.

Ujian ini biasanya di laksanakan di rumah-rumah siswa dalam satu kelas secara bergiliran. Ujiannya berbentuk hafalan siswa disima’

oleh teman siswa lainnya, ujian ini dilakukan untuk melatih mental siswa membaca Al-Qur’an dan hasil bacaan Al-Qur’annya di depan umum.

b. Ujian Tulisan

Ujian ini dibagi menjadi 3 tahap ujian tulis yaitu sebagai berikut:

1) Perbulan

untuk materinya diujikan biasanya 15 halaman bagi siswa yang lulusan SD Azhari sedangkan untuk yang bukan lulusan SD Azhari biasanya 5 lembar.

2) Pertengahan atau akhir semester

biasanya berisi ujian tertulis yang diambil dari materi ayat yang sudah dihafal seperti menyambung ayat, menyusun potongan ayat, memberi harakat, menyalin ayat, tebak lanjutan ayat, tajwid ada yang sifatnya pilihan ganda dan ada yang berupa essay.

13. Bagaimana proses setoran hafalan dan takrir di SMP Azhari?

Untuk proses setoran biasanya siswa langsung menuju ke kelompoknya masing-masing, mengambil wudhu, kemudian dibentuk perhalaqoh, dalam setiap kelas terdiri dari 2 halaqah dari 8 sampai 10 orang.

Kemudian muraja’ah 2 lembar setengah sebelum menambah hafalan baru, kalau masih pemula biasanya ditalaqqi oleh gurunya terlebih

14. Bagaimana rincian waktu pelaksanaan tahfizh di Azhari sesuai dengan kurikulum Al Azhar Cairo?

Kalau untuk tahfizh dalam 1 minggu ada 12 jam atau 6 pertemuan, sedangkan untuk satu pertemuan ada 2 jam dan satu jamnya 35 menit kalau 2 jam pelajaran berarti ada 70 menit.

15. Berapa minimal siswa dalam meyetorkan hafalan Al-Qur’annya kepada guru tahfizh?

Minimal siswa menyetorkan hafalan biasanya sekitar 5 baris atau 3 baris, namun untuk yang mampu lebih banyak setorannya bisa lebih dari target.

Wawancara dengan Siswa SMP Azhari Islamic School Cilandak Lebak Bulus

Nara Sumber : Syakira Nawla Afifah Kelas : 7 SMP

Tanggal : 23 Mei 2018

Tempat Wawancara : Berada di SMP Azhari Butir Pertanyaan dan Jawaban

1. Apakah anda senang menjadi penghafal Al-Qur’an?

Ya saya sangat senang sekali menjadi penghafal Al-Qur’an, karena membaca Al-Qur’an bisa menentramkan dan menenangkan batin 2. Apakah motivasi anda ingin menjadi seorang penghafal Al-

Qur’an?

Motivasi saya karena ingin memberikan hadiah di akhirat nanti bagi kedua orang tua mahkota dan jubah kemuliaan pada keduanya jika memiliki anak yang hafal Al-Qur’an

3. Bagaimana cara membagi waktu untuk menghafal Al-Qur’an diantara padatnya waktu sekolah dan tugas-tugas?

Kalau untuk membagi waktu menghafal di SMP Azhari ada jadwal- jadwalnya tersendiri dalam pelajaran tahfizh dan menghafal Al- Qur’an, ada muroja’ahnya sendiri

4. Seperti apa metode anda dalam menghafal Al-Qur’an?

Kalau di Azhari biasanya menggunakan metode talaqqi, kemudian kita membaca secara individu tersendiri sampai hafal, kemudian baru disetorkan kepada guru tahfizhnya, dan setiap bulan ada ujian bulanan untuk mengulang hafalan kita dan dalam setiap perbulannya ujiannya sebanyak 5 halaman

menerus sampai benar-benar hafal dan ingat di memori kita 6. Apakah menghafal Al-Qur’an itu sulit atau mudah?

Menghafal Al-Qur’an itu menurut saya susah-susah gampang, terkadang kalau lagi semangat mudah menghafal begitu juga sebaliknya dan sehari itu target saya menghafal 1 halaman

7. Motivasi apa saja yang anda dapatkan dari guru tahfizh dalam menambah semangat untuk menghafal Al-Qur’an?

Motivasi dari guru kalau sudah selesai ujian dikasih hadiah oleh guru tahfizh seperti tas, alat-alat tulis dan snack

8. Sudah berapa juz target hafalan anda sesuai dengan kurikulum tahfizh Al Azhar Cairo?

Kalau untuk menghafal sesuai dengan kurikulum Cairo saya sudah hafal 4 juz dan saya mengambilprogram yang 12 juz

9. Menghafal Al-Qur’an di Azhari atas kemauan sendiri atau orang lain?

Dorongan saya ingin menghafal Al-Qur’an dari diri saya sendiri dan kedua orang tua dan motivasi dari orang tua dikasih hadiah dan kalau malam sering diceritakan orang tua tentang keutamaan para penghafal Al-Qur’an di akhirat kelak

10. Bagaimana tekhnik anda dalam menakrir hafalan agar tidak lupa untuk melanjutkan ke halaman berikutnya?

Kalau di Azhari setiap kali sebelum memulai pelajaran tahfizh muroja’ah terlebih dahulu kemudian baru melanjutkan ke hafalan yang baru

Wawancara dengan Siswa SMP Azhari Islamic School Cilandak Lebak Bulus

Nara Sumber : Tara Arsyi Sadrina Kelas : 8 SMP

Tanggal : 23 Mei 2018

Tempat Wawancara : Berada di SMP Azhari Butir Pertanyaan dan Jawaban

1. Apakah anda senang menjadi penghafal Al-Qur’an?

Alhamdulillah saya senang, karena menghafal Al-Qur’an itu anjuran dari agama Islam

2. Apakah motivasi anda ingin menjadi seorang penghafal Al- Qur’an?

Motivasi saya karena saya ingin menjadi hafizoh yang hafal 30 juz, karena saya dari SD Azhari sudah menghafal 18 juz jadi melanjutke SMP menyelesaikan 12 juz nya agar khatam 30 juz Al-Qur’an, dan orang tua menyuruh saya untuk menjadi penghafal Al-Qur’an

3. Bagaimana cara membagi waktu untuk menghafal Al-Qur’an diantara padatnya waktu sekolah dan tugas-tugas?

Kalau untuk waktu menghafal di Azhari ada waktu pembelajaran tahfizhnya sendiri atau ketika di rumah menghfal setelah selesai shalat magrib

4. Seperti apa metode anda dalam menghafal Al-Qur’an?

Metode saya menghfal Al-Qur’an dibaca berulang-ulang sampai lancar dan hafal dan biasanya dalam per hari 1 lembar target saya menghafal

ulang sampai lancar

6. Apakah menghafal Al-Qur’an itu sulit atau mudah?

Menurut saya lumaian susah menghafal Al-Qur’an, karena kadang sudah hafal lupa lagi

7. Motivasi apa saja yang anda dapatkan dari guru tahfizh dalam menambah semangat untuk menghafal Al-Qur’an?

Motivasi dari guru tahfizh saya dapat nilai, kemudian biar tidak ada tanggungan hutang ditahun ajaran berikutnya, menghafal Al-Qur’an itu sebaik-baiknya amal perbuatan

8. Sudah berapa juz target hafalan anda sesuai dengan kurikulum tahfidz Al Azhar Cairo?

Saya baru hafal 4 juz sesuai dengan target kurikulum Cairo dan sekarang sudah hafal 8 juz

9. Menghafal Al-Qur’an di Azhari atas kemauan sendiri atau orang lain?

Awal-awal menghafal Al-Qur’an dari orang tua dan terkadang juga dari diri sendiri

10. Bagaimana tekhnik anda dalam menakrir hafalan agar tidak lupa untuk melanjutkan ke halaman berikutnya?

Cara saya menakrir agar tidak lupa diulang-ulang saja dan biasanya di Azhari sebelum proses pembelajaran muroja’ah terlebih dahulu sebanya 2 lembar setengah

Poto Bangunan SMP Azhari Islamic School Cilandak Lebak Bulus

Poto Wawancara dengan Koordinator Tahfidz SMP Azhari Islamic School Bersama Ustad Said Muhtarom, SQ

Poto Wawancara dengan Siswa di SMP Azhari Islamic School Cilandak, Lebak Bulus

Poto Proses Belajar dan Setoran Hafalan Tahfidz Al-Qur’an di Kelas

Poto Kegiatan Sima’an Bulanan di Rumah Wali Murid SMP Azhari Islamic School Cilandak

Poto Pemberian Penghargaan Setelah Selesai Kegiatan Sima’an Bulanan di Rumah Wali Murid

Kegiatan Akhir Tahun di SMP Azhari Tahfizh Competition dan Pembagian Hadiah Bagi Pemenang Lomba

Kegiatan Festival Al-Qur’an di SMP Azhari Berserta Perlombaan Siswa

Dokumen terkait