BAB IV PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. Bagi siswa, diharapkan untuk selalu berlatih dan selalu mencoba serta lebih percaya diri agar memiliki kemampuan yang bagus saat melakukan public speaking dan memiliki motivasi dalam dirinya sebagai pembangkit semangat ketika merasa gagal.
2. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan bimbingan dengan pemberian motivasi, dan guru mampu mencari solusi atau penaganan pada setiap permasalahan yang dialami siswa. Penaganan yang dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ditemukan baik itu permasalahan kecil atau besar karena permasalahan kecil jika tidak diatasi akan menjadi besar.
3. Bagi sekolah, diharapkan dapat menigkatkan kualitas penaganan masalah bagi siswa yang memiliki beragam permasalahan.
4. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti sanggat berharap bahwasannya penelitian tersebut dapat berguna untuk kedepannya, dan hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk sumber penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
A King Laura, Psikologi Umum, Jakarta: Salemba Humanika, 2012.
A Wiramihardja Sutardjo, Pengantar Psikologi Abnormal, Bandung: PT Refika Aditama, 2005.
Afif M Anshori, Dzikir Demi Kedamaian Jiwa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Bhakti Akhmad Primadani, Tahun 2017, dengan judul skripsi “Pengaruh Faktor- faktor Pendorong Motivasi Belajar Terhadap Minat Wirausaha Di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang”, dalam skripsi UNNES (Universitas Negeri Semarang), Fakultas Ilmu Tarbiah. Hal 43, diakses pada 5 Juni 2020.
Brainly, https://brainly.co.id/tugas/3041941, diakses pada tanggal 6 desember 2020, hari minggu, jam 22.52J
Brannen, Julia. Memadu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2002.
Darmayantisaragih Asri, Tahun 2018, dengan judul skripsi “Analisis Bahasa Anak Yang Mengalami Gangguan Kelancaran Berbicara (Gagap)”, dalam skripsi Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara Medan, Jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia, Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. Hal. 9-10, diakses pada tanggal 6 Desember 2020.
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Hambali Adang, Jaenudin Ujam, Psikologi Kepribadian (Lanjutan), Bandung:CV Pustaka Setia, 2013.
Hartono dan Soedarmadji, Psikologi Konseling, Jakarta: Kencana, 2012.
Hayu Esti Purnamaningsih, Sofiati Muhana Utami, Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Untuk Mengurangi Kecemasan Berbicara Di Muka Umum.
Dalam Jurnal Psikologi No 1 (Universitas Gadjah Mada, 1998, hal 67) Di akses pada tanggal 18 Januari 2021.
Hidayat M.S, Public speaking dan teknik Presentasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
Joko P. Subagyo, “Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek”, Jakarta : Rineka Cipta, 1997.
Joko Priyo Sembodo Thomas, Dampak Dan Strategi Untuk Mengatasi Kecemasan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Ke-2 (ESL) Dan Asing (EFL). Dalam Jurnal Lingua Aplicata Volume 2, Nomor 2, (Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Maret 2018, hal 12-13) Di akses pada tanggal 4 Desember 2020.
Joko Rizki Sukmono, Psikologi Zikir, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2008.
Khayyirah Balqis, Cara Pintar Berbicara Cerdas DI Depan Publik, Jogjakarta:
Diva Press, 2013.
Kholisin, “Kecemasan Berbicara Ditinjau Dari Konsep Diri Dan Kecerdasan Emosional,”. Dalam Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 34, No. 1, Januari-Juni 2014, hal 81. Diakses pada tanggal 7 Nov 2019.
Komala Siti Dewi Tahun 2018, dengan judul skripsi “strategi mengurangi kecemasan dalam mengemukakan pendapat pada pembelajaran ekonomi kelas XI di MA Hamzanwadi di NW Gelogor tahun pelajaran 2017/2018”, dalam skripsi UIN Mataram, jurusan pendidikan IPS Ekonomi, fakultas tarbiah dan keguruan. Hal 62-72 diakses pada 4 juni 2020.
Mangampang Katerina tahun 2017, degan judul skripsi “Tingkat Kecemasan Mahasiswa Berbicara di Depan Umum dan Impilikasinnya Terhadap Pengembangan Program Bimbingan Penigkatan Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Kelas”. Dalam skripsi Universitas Sanata Dharma, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Hal 8-30-48 diakses pada tanggal 16 Januari 2021.
Marianti Rina, tahun 2019, dengan judul skripsi “Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Berbicara Di depan Umum Pada Mahasiswa”. Dalam Skripsi Univeritas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Hal 6-24-29, diakses pada 16 Januari 2021.
Moleong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi,Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009.
Noor Juliansyah, Metodologi Penelitian Jakarta: Kencana, 2011.
Pane Irwani, Smart Trust public Speaking, Jakarta: Prenada, 2013.
Putra Nusa dan Dwilestari Ninin, “Penelitian Kualitatif ; Pendidikan Anak Usia Dini”, Jakarta : Raja grafindo Persada, 2012.
Rajab Khairunnas, Psikologi Ibadah Memakmurkan Kerajaan Ilahi di Hati Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Safaria Triantoro, Eka Nofrans Saputra, Manajemen Emosi, Jakarta: PT, Bumi Aksara, 2009.
Sardiman, Intraksi dan Motivasi belajar mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Satori Djama’an dan Komariah Aan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:Alfabeta, Cv, 2009.
Sucinindyasputeri Ridha, Indriani Citra Mandala, dkk, Pengaruh Terapi ZikirTerhadap Penurunan Stres Pada Mahasiswa Magister Profesi Psikologi. Dalam jurnal INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 8 No. 1,(
MahasiswaMagister Psikologi Profesi Universitas Islam Indonesia, Juli 2017, hal 32) Di akses pada tanggal 1 Juni 2020.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : ALFABETA, 2008, cet. IV.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendeketan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2009, cet. IX.
Syam W. Nina, Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,2011.
Tumewah Rizal, “Penatalaksanaan Tremor Terkini”. Dalam jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 2, (Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado, Juli 2015, hal 107-108) Diakses pada tanggal 6 Desember 2020.
Wiratna V Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap Praktis, Dan Mudah Dipahami.Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Observasi
2. Penyerahan surat penelitian serta proposal
3. Pengambilan surat Home Visit
4. Wawancara Guru
Guru Bimbingan Konseling Wali Kelas
Kepala Sekolah Guru Bahasa Arab
Guru Matematika
5. Wawancara siswa yang mengalami kecemasan
6. Pengambilan surat keterangan pernah penelitian di MTs NW Mercapada Narmada
7. Buku kasus, kegiatan pembelajaran
HASIL WAWANCARA
Jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara mendalam (in-depth interview), dimana peneliti terlibat langsung secara mendalam dengan kehidupan subjek yang diteliti dan tanya jawab yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman yang disiapkan sebelumnya dan dilakukan berkali- kali. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara dengan guru dan siswa siswi yang ada di MTs NW Mercapada sebagai berikut:
Nama: H. Burhanudin Jabatan: Kepala Sekolah
PERTANYAAN
1. Apa saja bentuk-bentuk kecemasan yang dialami siswa pada saat berbicara di depan umum?
“Kebanyakan siswa gerogi takut ketika disuruh maju oleh gurunya dan siswa lebih aktif dalam bermain di saat gurunya menerangkan”
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya kecemasan pada siswa saat melakukan public speaking atau (berbicara di depan umum)?
“kurangnya komunikasi dengan teman-temannya dan komunikasi dengan orang tua serta kurangnya kepercayaan dari orang tua”
3. Bagaimana strategi pelaksanaan ketika guru memberikan motivasi dan zikir kepada siswa, serta adakah perubahan setelah siswa diberikan motivasi dan zikir tersebut?
“Siswa diberikan motivasi berupa bimbingan atau arahan dalam suatu kepercayaan mengenai segala hal yang dilakukan sehingga siswa tumbuh menjadi orang yang percaya diri dalam kehidupannya. dan kami juga mengajak orang tua kerja sama dalam menigkatkan komunikasi siswa serta pendidikan siswa baik di rumah maupun di sekolah melalui zikir yang selalu diucapkan setiap pagi sebelum masa pendemi corona terjadi
kami selalu melaksanakan kegiatan solat duha’ dan mengamalkan asma’ulhusna salah satu kalimat zikir yang di dalamnya Al-Mukmin dengan kalimat tersebut membuat hati seseorang menjadi tenang, aman dan nyaman bagi seseorang yang mengalami kegelisahan serta ketakutan”
“Dengan cara tersebut siswa bisa mendapatkan perhatian serta didikan yang baik dari orang tua dengan cara ini siswa akan semangat melakukan apa yang ahrus dilakukan setiap harinya baik di sekolah ataupun di rumah dan siswa dapat mencontohkan apa yang dilakukan di sekolah dalam kehidupan sehari-harinya”
Nama: M. Sapriadi
Jabatan: Guru Matematika sekaligus kepala perpustakaan dan kesiswaan
PERTANYAAN
4. Apa saja bentuk-bentuk kecemasan yang dialami siswa pada saat berbicara di depan umum?
“Kebannyakan yang saya lihat ketika siswa mengikuti mata pelajaran saya, disaat itu juga saya memintanya untuk maju menjawab soal, siswa kelihatan seperti takut, ragu-ragu serta ketika siswa menjawab lalu menjelaskannya dengan terbata-bata”
5. Apa saja faktor penyebab terjadinya kecemasan pada siswa saat melakukan public speaking atau (berbicara di depan umum)?
“Interaksi yang kurang, baik dari pihak keluarga ataupun teman, siswa kebanyakan main Hp dikarenakan kurangnya kontrolan orang tua di rumah dalam hal belajar”
6. Bagaimana strategi pelaksanaan ketika guru memberikan motivasi dan zikir kepada siswa, serta adakah perubahan setelah siswa diberikan motivasi dan zikir tersebut?
“Ketika saya masuk ke dalam kelas saya menyuruh siswa untuk memilih kelompok, dan mereka memilih siapa teman dekatnya saja oleh karena itu saya mencoba masuk disetiap grup dan menanyakan kenapa kamu memilih sama dia sedagkan masih banyak teman yang belum mendapat kelompok? mereka hanya beragapan negatif dengan temannya sendiri, oleh karena itu saya mencari akar masalahnya lalu saya coba untuk memecahkannya dengan cara menyadarkan siswa dengan pemberian motivasi secara terus menerus sehingga siswa sadar apa yang ia pikirkan salah terhadap temannya”.
“saya juga pernah mengadakan kunjugan rumah bagi siswa yang bermasalah, tetapi kebanyakan orang tua berangapan jika guru datang kerumahnya pasti siswa atau anaknya tersebut bermasalah dan akhirnya siswa dimarahi bukan diberikan nasehat”
“Ketika saya berada di dalam kelas saya lebih menggunakan cara belajar yang humoris agar siswa tidak merasa dirinya tertekan dan takut pada mata pelajaran saya dan saya lebih banyak memberi arahan kepada siswa yang tidak mau maju atau bertanya di mata pelajaran saya”
“Rutinitas zikir yang pernah kami lakukan untuk para murid setiap hari baik dari solat duha dan mengamalkan asma’ulhusna dan sebagainya, kami melaksanakan rutinitas tersebut sebelum terjadinya masa pendemi corona tetapi setelahcorona melanda rutinitas tersebut tidak dilaksanakan lagi”
Nama: Sahrul Fahmi
Jabatan: Guru Bahasa Arab
PERTANYAAN
7. Apa saja bentuk-bentuk kecemasan yang dialami siswa pada saat berbicara di depan umum?
“Kebanyakan siswa jarang untuk bertanya karena kurangnya mufrodat dengan kurangnya mufrodat siswa takut untuk menanyakan hal yang dia tidak bisa, sehingga ketika saya menyuruhnya unuk maju siswa kelihatan takut, gugup disaat menyampaikan karena takut ketika dia salah akan dimarahi padahal semua itu butuh latihan atau percobaan agar kita menjadi terbiasa”
8. Apa saja faktor penyebab terjadinya kecemasan pada siswa saat melakukan public speaking atau (berbicara di depan umum)?
“Kepribadian yang kurang akan mentalnya serta tidak pernah mencoba dalam hal bertanya mengenai suatu materi yang belum dipahaminya”
9. Bagaimana strategi pelaksanaan ketika guru memberikan motivasi dan zikir kepada siswa, serta adakah perubahan setelah siswa diberikan motivasi dan zikir tersebut?
“Siswa yang mengalami kecemasan, di saat mengikuti mata pelajaran saya lebih sering mengunakan humoris untuk menghilangkan ketakutan siswa serta ketegangannya”.
“Saya pernah memberikan suatu motivasi berupa kata-katabijak kepada siswa, agar tidak mudah menyerah, karena siswa beranggapan bahwa pelajaran Bahasa arab sangat sulit untuk mereka dikarenakan pelajaran asing yang tiba-tiba diterima contohnya dalam bahasa arab yang dulunya di SD tidak pernah belajar bahasa arab tetapi ketika masuk MTs siswa bergelut dengan bahasa asing yang tidak pernah mereka jumpai, oleh karena itu saya mengajak siswa dalam melakukan pembelajaran secara humoris agar mudah diterima dan tidak takut dalam mennanyakan sesuatu yang belum dipahaminya, bahwasannya semua pelajaran sama saja asalkan kita serius dalam mengerjakan atau melakukannya”
“Kegiatan rutinitas pagi sebelum masa pendemi corona, kami dan semua murid selalu mengadakan rutinitas seperti solat duha’, zikir, serta pidato dan ceramah, hal tersebut dilakukan setiap pagi agar siswa ataupun guru dapat tenang dan khusuk dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
“Seperti yang saya temukan setelah saya melakukan pembelajaran dengan carahumoris siswa yang tadinya merasa takut dalam bertanya sehingga siswa dapat mengerti dan menanyakan sesuatu yang belum dipahaminya walaupun pertannyaanya disampaiakn dengan nada terbata-bata”.
Nama: Epan Septiadi Jabatan: (Guru BK)
PERTANYAAN
10. Apa saja bentuk-bentuk kecemasan yang dialami siswa pada saat berbicara di depan umum?
“Sebagian siswa kelas VII MTs mengalami gemetaran dan gugup saat menyampaikan suatu materi kepada teman-temannya, seolah-olah ketika siswa tersebut maju, siswa tidak bisa mengeluarkan sepatah dua patah kata siswa hanya terdiam, dengan keadaan gemetar dan takut”
“Beberapa siswa mengalami gemetar dikarenakan adannya rasa takut dan terlihat dari tubuh mereka seperti tidak bisa tenang, kurang fokus serta telapak tangan yang bekeringat”
11. Apa saja faktor penyebab terjadinya kecemasan pada siswa saat melakukan public speaking atau (berbicara di depan umum)?
“Kepribadian merupakan keseluruhan cara seorang individu atau siswa bereaksi dan berinteraksi dengan siswa yang lain. Melalui kematangan untuk mencegah terjadinnya konflik frustasi dan ancaman” “Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proes perkembangan dan pertumbuhan oleh karena itu dimana siswa sanggat memerlukan bimbingan atau pengarahan baik itu di lingkungan sekolah atau lingkungan rumah”
“seseorang dilihat dari kematangannya, jika kepribadian seseorang sudah matang maka seseorang mampu mencegah serta mengatasi suatu masalah yang terjadi dalam dirinya”
12. Bagaimana strategi pelaksanaan ketika guru memberikan motivasi dan zikir kepada siswa, serta adakah perubahan setelah siswa diberikan motivasi dan zikir tersebut?
”Saya melakukannya menggunakan konseling individu karena lebih memicu ke jiwa individu tersebut, saya memberikan motivasi kepada siswa langsung di tempat dan dalam hal relegiusnya harus bagus untuk menumbuhkan kesadaran siswa dalam segala hal agar tidak mudah menyerah,serta saya juga mengembangkan pola hubungan yang akrab kepada siswa untuk saling menghargai baik sesama guru dan teman, dan terdapat perubahan secara bertahap terhadap tingkah laku siswa yang mengalami kecemasan dalam public speaking”
“Kami juga mengadakan kegiatan informal seperti kegiatan pagi, membaca alqur’an, solat duha, zikir serta doa, latihan khitobah dan dilanjutkan dengan imtak siang solat zuhur berjamaah, zikir dan doa, serta wirid, dan kegiatan bulanan dilakukan bimbingan PI, hidziban, dan khataman alquran, dengan cara ini kita bisa melatih siswa untuk selalu berzikir”
Nama: Inten Sufiani Jabatan: Wali Kelas
PERTANYAAN
13. Apa saja bentuk-bentuk kecemasan yang dialami siswa pada saat berbicara di depan umum?
“Kecemasan dalam public speaking atau berbicara di depan umum pada usia remaja yang dimana siswa masih belum bisa mengontrol emosi serta pikiran yang masih labil dalam bertindak, siswa cenderung memilki rasa takut dan malu untuk berinteraksi dengan teman-temannya, karena bagi saya mereka masih dalam tahap pencarian teman atau mencari kenyamanan, begitu pun untuk maju di depan kelas, sebagian siswa masih sangat sungkan dalam hal itu”
“Bentuk-bentuk kecemasan yang terjadi pada beberapa siswa kelas VII MTs masih pada kecemasan normal, sebagian siswa mengalami ketidak mampuan dalam melakukan public speaking dikarenakan malu, takut, sehingga menimbulkan reaksi ke gemetaran dan ucapan yang terbata- bata saat menyampaikan suatu materi”
“Sebagian orang mengalami hal seperti itu, seperti banyak yang gak mau maju, karena belum menguasai suatu materi disebabkan sulit menghafal, sehingga siswa menimbulkan gejala berkeringat disebabkan karena perasaan gugup dan gelisah”
“Berbicara di depan umum pada anak usia yang baru menginjak masa remaja sanggat sulit sehingga saya membuat mereka terbiasa berbicara di depan umum dengan cara dipaksa sampai mau agar bisa menjadi terbiasa”
14. Apa saja faktor penyebab terjadinya kecemasan pada siswa saat melakukan public speaking atau (berbicara di depan umum)?
“Lingkungan sosial adalah pergaulan siswa dengan orang lain di sekitarnnya, sikap dan perilaku siswa disekitarnnya sanggat berpengaruh bagi pertumbuhan siswa serta lingkungan sosial lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa itu sendiri sifat orang tua dalam mendidik anak juga sanggat berpengaruh terhadap perkembangan rohani siswa terutama kepribadian dan pola pikir”
15. Bagaimana strategi pelaksanaan ketika guru memberikan motivasi dan zikir kepada siswa, serta adakah perubahan setelah siswa diberikan motivasi dan zikir tersebut?
“Siswa yang mengalami kecemasan, saya lebih sering memberikan suatu hadiah seperti permen atau nilai sebagai motivasi bagi siswa tersebut, begitupun sebaliknya ketika siswa tidak menuruti perintah maka saya tidak memberikan nilai sehingga siswa yang tadinya tidak mau maju, sehingga maju untuk menyampaikan materi tersebut secara bertahap, dan saya mengembangkan pola hubungan yang akrab untuk saling menghargai baik sesama guru dan teman, serta saya sebagai wali kelas selalu memberikan dukungan yang kuat baik juga itu dari pihak keluarga, guru dan teman-temannya agar siswa merasa semangat dalam melakukan atau mengerjakan segala sesuatu yang diangapnya penting dalam hidupnya”
“Kami juga mengadakan kegiatan informal seperti kegiatan pagi, membaca alqur’an, solat duha, zikir serta doa, latihan khitobah dan dilanjutkan dengan imtak siang solat zuhur berjamaah, zikir dan doa, serta wirid, dan kegiatan bulanan dilakukan bimbingan PI, hidziban, dan khataman alquran, dengan cara ini kita bisa melatih siswa untuk selalu berzikir”
Nama: Aulia Status: Siswa
PERTANYAAN
16. Apa yang anda rasakan ketika guru meminta anda maju di depan kelas untuk menyampaikan suatu materi?
“Saya takut berbicara di depan umum karena malu, dan saya juga sulit menghafal suatu materi atau sejenisnya sehingga ketika guru meminta maju di depan kelas lebih baik saya diam dan saya juga pernah berlatih untuk terus bisa menghafal tetapi apa yang saya hafalkan sulit untuk mengingatnya lagi, kalau sudah berada di depan orang banyak”
“Saya takut berbicara di depan umum, sehingga ketika saya maju saya merasa berkeringat dikarenakan kegugupan saat menyampaikan suatu materi”
17. Apa yang membuat anda merasa cemas ketika melakukan public sepaking?
“Kurang pengalaman, tidak suka berinteraksi kurang persiapan dan beda lawan jenis sehingga saya merasa malu”
18. Ketika anda mengalami kecemasan seperti gugup atau gelisah saat berbicara di depan umum, perlakuan guru yang khusus untuk mengurangi kecemasan tersebut apa saja?
“Guru hanya memberi motivasi dan mengingatkan saya disaat gelisah untuk selalu berzikir supaya tenang”
19. Apa yang anda rasakan setelah guru memberikan motivasi dan zikir tersebut?
“Ketika menyampaikan suatu materi saya merasakan ketidak tenangan karena takut dengan apa yang saya sampaikan itu salah, tetapi setelah saya berzikir dalam hati ketenagan bisa saya rasakan, rasa gugupsedikit hilang dan saya bisa melanjutkan materi tersebut”
Nama: Muksan Arbi Status: Siswa
PERTANYAAN
20. Apa yang anda rasakan ketika guru meminta anda maju di depan kelas untuk menyampaikan suatu materi?
“Ketika saya maju di depan kelas untuk menyampaikan materi atau persentasi, saya mencoba untuk menyampaikan apa yang saya ingat, tetapi setelah itu konsentrasi saya hilang di sebabkan karena takut apa yang saya sampaikan itu salah, sehingga rasa panik itu muncul”
21. Apa yang membuat anda merasa cemas ketika melakukan public sepaking?
“Yang membuat saya merasa cemas kurang bergaul atau kurang berinteraksi sehingga ketika dihadapan banyak orang saya merasa takut dan malu”
22. Ketika anda mengalami kecemasan seperti gugup atau gelisah saat berbicara di depan umum, perlakuan guru yang khusus untuk mengurangi kecemasan tersebut apa saja?
“Setelah guru memberikan motivasi dalam bentuk hadiah saya semangat melakukan sesuatu baik itu berbicara di depan umum”
23. Apa yang anda rasakan setelah guru memberikan motivasi dan zikir tersebut?
“Setelah guru berikan saya motivasi saya merasa bersemangat dan terus berjuang”
Nama: Argia Maiza Status: Siswa
PERTANYAAN
24. Apa yang anda rasakan ketika guru meminta anda maju di depan kelas untuk menyampaikan suatu materi?
“Berbicara di depan umum menurut saya menakutkan karena saya merasa kesulitan dalam menghafal serta malu dan keseringan apa yang saya sampaikan tidak pernah berjalan mulus rasa takut itu membuat saya terbata-bata menyampaikan suatu materi ketika persentasi, dan jika lupa saya memilih untuk diam”
25. Apa yang membuat anda merasa cemas ketika melakukan public sepaking?
“Kurang bergaul jadinya tidak terbiasa dihadapan banyak orang”
26. Ketika anda mengalami kecemasan seperti gugup atau gelisah saat berbicara di depan umum, perlakuan guru yang khusus untuk mengurangi kecemasan tersebut apa saja?
“Memberikan motivasi, memberikan kesadaran bahwa apa yang saya lakukan itu bisa menghambat masa depan saya”
27. Apa yang anda rasakan setelah mendapatkan motivasi dan zikir tersebut?
“Saya berpikir untuk terus melawan rasa cemas saya ketika melakukan public speaking”
Nama: M. Nuha Ansori Status: Siswa
PERTANYAAN
28. Apa yang anda rasakan ketika guru meminta anda maju di depan kelas untuk menyampaikan suatu materi?
“Saya merasa gelisah dan gemetar karena saya menganggap menyampaiakan sesuatu di depan banyak orang adalah hal yang menakutkan bagi saya ”
29. Apa yang membuat anda merasa cemas ketika melakukan public sepaking?
“kurangnya komunikasi atau berinteraksi dengan teman serta malas belajar dan cepat mengeluh”
30. Ketika anda mengalami kecemasan seperti gugup atau gelisah saat berbicara di depan umum, perlakuan guru yang khusus untuk mengurangi kecemasan tersebut apa saja?
“Guru hanya memberikan motivasi serta dorongan agar saya bisa maju tanpa rasa cemas”
31. Apa yang anda rasakan setelah mendapatkan motivasi dan zikir tersebut?
“Saya merasa tenang kertika mulai maju di hadapan orang banyak, dan bisa menyampaikan materi walau secara perlahan.”