• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

1. Guru dalam mengumpulkan data hasil penilaian sebaiknya dilakukan secara rutin agar data penilaian tahapan perkembangan anak yang diperoleh lebih terperinci. Pengumpulan data penilaian dapat dilakukan setiap hari atau setidaknya sekali dalam seminggu.

2. Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran sebaiknya menambahkan catatan anekdot sebagai salah satu teknik penilaian pembelajaran yang digunakan agar data penilaian yang dilakukan lebih rinci dan tidak terbatas pada kegiatan penilaian yang dilakukan.

3. Guru sebaiknya membuat portofolio untuk masing-masing anak sebagai salah satu teknik penilaian yang digunakan agar data penilaian yang dikumpulkan tersusun dengan baik.

4. Guru sebaiknya melakukan pelaporan perkembangan anak secara langsung dengan setiap orang tua peserta didik sehingga dapat memberikan masukan atau saran-saran mengenai masalah-masalah perkembangan yang dihadapi anak. Hal tersebut agar dapat terjalin hubungan yang baik antara lembaga dan orang tua peserta didik.

87

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.

Kanak- Al Athfal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, Vol.

3, No. 1, 2020, hlm. 83-97.

Jurnal Care, Vol.7, No. 1, 2019, hlm. 51-56.

Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar Anak. Jakarta: Kencana, 2011.

Dedi Supriadi dan Dini Darmawan, Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2012.

Taman Kanak- Skripsi,

FTK UIN Raden Intan Lampung, Bandar Lampung, 2019.

Endang Sari Ningsih, Praya: 7 Maret 2022.

Farida, Praya: 7 Maret 2022.

Hardani dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: CV.

Pustaka Ilmu Group, 2020.

Hibana S. Rahman, Konsep Dasar Pendidikan PAUD. Yogyakarta: PQTKI Press, 2002.

Jejen Mustafah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Prenadamedia Group, 2011.

Jurnal Obsesi, Vol.4, No. 2, 2020, hlm. 907-908.

Kusnandar, Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press, 2011.

88

Lara Fridani dkk, Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka, 2017.

Lara Fridani, Materi Pokok Evaluasi Perkembangan. Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka, 2011.

Leli Halimah, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung:

Refika Aditama, 2016.

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja aluasi Pembelajaran dalam Pengembangan Program Pembelajaran Anak Usia

BELIA. Vol. 3, No. 2, 2014, hlm. 87-94.

Muhammad Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD, Tinjauan Teoritik & Praktik.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Mukhtar Latif dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2015.

Mulyasa, Manajemen PAUD. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.

Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Nur Sri Haryanti, Praya: 27 Maei 2022.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Ratih Permata Sari dan Ahmad, Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini. Malang:

Maknawi, 2019.

dikan Anak Usia DIni Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 16, No. 2, 2015, hlm.59-69.

Sarimaya Farida, Sertifikasi Guru. Bandung: Yrama Widia, 2008.

89

Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:

Literasi Media Publishing, 2015.

Jurnal Al-Thariq, Vol. 3, No. 1, 2018, hlm. 39-53.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta, 2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2015.

Suharsimi Arikunto dan Cefi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Suyadi, Manajemen PAUD. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi UIN Mataram 2021. Mataram:

Universitas Islam Negeri Mataram, 2021.

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Uyu Wahyudin dan Mubiar Agustin, Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini.

Bandung: CV. Falah Production, 2010.

BKB PAUD Gem JMECE: Jurnal

Pendidikan Anak Usia DIni, Vol. 01, No. 01, 2021, hlm. 34-39.

Zainal Aqib, Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional. Bandung: Yrama Widia, 2009.

90

LAMPIRAN

91 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 1

A. Identitas Informan Nama : Farida, SE Jabatan : Guru kelas A Tanggal : 7 Maret 2022 B. Pertanyaan Penelitian

Peneliti :

Sesuai yang sudah saya sampaikan sebelumnya, disini penelitin saya membahas mengenai kompetensi pedagogik guru dalam mengevaluasi pembelajaran di RA Nurul Hidayah Juring. Ada tiga pokok masalah yang ingin saya ketahui yakni penyususnan alat penilaian, pelaksanaan penilaain, dan analisis hasil penilaian. Yang pertama bu, untuk penyusunan alat penilaian yang digunakan disini seperti apa? Mungkin bisa dijelaskan?

Informan :

Baiklah, jadi disini evaluasi penting untuk dilakukan sekolah untuk mengetahui bagaimana perkembagan anak selama melaksanakan kegiatan pembelajaran. Untuk penyusuna alat penilaian sendiri disini ada beberapa hal yang kita perhatikan. Pertama, menetapkan kompetensi dasar dan merumuskan kegiatan. Ini maksudnya rancangan pembelajaran yang sudah kita susun, RPPH yang kita buat mencakup kompetensi dasar yang sudah ditetapkan dalam kurikulum RA seperti pendidikan agama islam, kognitif, fisik, dan seterusnya. Dari kompetensi tersebut kemudian kita rumuskan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhinya. Jadi, menetapkan kompetensi dasar dan merumuskan kegiatan menjadi hal pertama yang kita lakukan karena ini berbentuk RPPH yang kita gunakan sehari-hari.

Kemudian yang kedua disini yakni menentukan teknik dan kriteria penilaian. Saya berikan contohnya saja, misalkan kita ingin tahu

- setelah belajar.

Untuk mengetahui kemampuan anak kita harus menilai melalui kegiatan juk kerja dalam penilaiannya.

Terakhir, menentukan tempat dan waktu penilaian. Seperti contoh yang saya sebutkan, untuk mengetahui kemampuan anak-

setelah belajar juga kita tentukan tempat dan waktu terbaik untuk menilainya yakni ketika anak-anak akan pulang kita suruh dulu menghafal

92

uk penyusunan alat penilaian disini, langkah-langkah yang dilakukan sepeti yang saya jelaskan tadi.

Peneliti :

Iya bu, berarti dalam penyusunan alat penelitian dimulai dengan menetapkan kompetensi dasar dan merumuskan kegiatan, artinya menyusun RPPH lebih dulu. Kemudian menetapkan teknik dan kriteria penilaian. Terakhir menetukan tempat dan waktu terbaik untuk melaksanakan penilaian.

Informan :

Iya betul. Sepertinya secara umum memang begitu, tapi mungkin bisa dibilang karena RPPH masing-masing sekolah berbeda sehingga penilainnya juga pasti berbeda.

Peneliti :

Selanjutnya bu, untuk pelaksanaan penilaiannya sendiri biasanya teknik penilaian yang digunakan apa saja?

Informan :

Untuk pelaksanaan penilaian sehari-hari kita ada beberapa teknik yang biasanya digunakan diantaranya observasi atau pengamatan, penilaian melalui pengamatan secara langsung terhadap sikap dan perilaku anak yang mengacu pada indikator penilaian. Pengamatan tetap kita lakukan baik ketika proses pembelajaran di dalam kelas ataupun ketika anak-anak sedang bermain di jam istirahat. Percakapan, penilaian percakapan dapat melalaui cerita oleh peserta didik ataupun guru. Misalkan kita sedang menjelaskan materi pembelajaran di kelas, saat itulah percakapan atau tanya jawab dilakukan antara guru dan peserta didik. Melalui percakapan juga kita menguji seberapa dalam pengetahuan siswa terhadap materi yang sudah disampaikan. Hasil karya, penilaian hasil karya biasanya digunakan untuk melihat sampai mana keterampilan anak berupa hasil kerajinan tangan atau karya seni. Misalkan dari kegiatan menggambar, mewarnai, menempel, kita menilai karya anak dari kegiatan-kagiatan tersebut.

Kemudian pemberian tugas, teknik pemberian tugas seringkali digunakan guru dengan memberikan tugas kepada anak-anak seperti tugas mewarnai, menempel, menggambar, menulis, dan lain-lain. Selanjutnya penilaian unjuk kerja, dilakukan dengan cara menilai unjuk kerja anak seperti ketika menari atau senam, olahraga, bertepuk. Unjuk kerja menjadi penilaian perkembangan anak melalui kegiatan sehari-harinya.

93 Peneliti :

Berarti teknik penilaian yang digunakan disini berupa observasi atau pengamatan, pemberian tugas, percakapan, unjuk kerja, dan hasil karya anak. Selain itu kan ada yang namanya catatan anekdot dan portofolio bu, itu tidak digunakan ya disini?

Informan :

Belum. Mungkin kedepannya bisa kita terapkan juga teknik penilaian yang lainnya.

Peneliti :

Terakhir bu, masalah analisis hasil penilaian. Analisis hasil penilaian dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan peserta didik. Di RA Nurul Hidayah sendiri, bagaimana guru menganalisis hasil penilain atau mengidentifikasi capain perkembangan anak?

Informan :

Kalau untuk secara keseluruhan biasanya kita mengumpulkan terlebih dahulu data penilaian yang sudah dilakukan. Data-data penilain yang dilakukan sehari-hari disini berupa lembar evaluasi aktivitas peserta didik,

-

data penilaian yang terkumpul tersebut kemudian diolah untuk melihat tingkat pencapaian perkembangan masing-masing anak itu seperti apa.

Data yang terkumpul kemudian dibaca dan diamati oleh guru agar dapat menyimpulkan kemampuan masing-masing anak selama satu semester. Ini kemudian dijadikan bahan untuk menyusun laporan perkembangan peserta didik tiap semester. Dalam laporan perkembangan anak yang disusun tercantum tingkat pencapaian perkembangan anak di setiap kompetensi dasar dari kognitif, bahasa, fisik, sosial, moral agama,dan seni. Laporan perkembangan peserta didik inilah yang diberikan kepada para orang tua.

Peneliti :

Dalam menganalisis hasil penilaian yang dilakukan guru yakni dengan mengumpulkan data penilaian, kemudian mengolah data penilaian untuk mengetahui capain masing-masing anak, kemudian melaporkan hasil penilaian kepada orang tua tiap semester. Pelaporannya berarti hanya berbentuk tulisan saja?

Informan :

Kalau secara keseluruhan iya. Tapi kadang kita juga menyampaikan secara langsung kepada orang tua peserta didik khususnya yang kita sering temui

94

di sekolah. Karena seperti yang bisa dilihat, disini banyak ibu-ibu yang menunggu anaknya dari baru datang sampai pulang sekolah. Jadi sesekali memang kita mengobrol langsung kepada orang tua peserta didik mengenai masalah yang dihadapi anak-anak disini.

Peneliti :

Seperti contoh yang kemarin ya bu? Masalah salah satu anak yang bernama Yasir?

Informan :

Iya, kurang lebih seperti itu. Kemarin kita kan mengobrol dengan ibunya Yasir mengenai masalahnya ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Kita cari tahu penyebabnya dan kita berikan saran pada ibunya Yasir yang mungkin saja bisa dilakukan agar anaknya itu bisa akur dengan teman- temannya di kelas.

Peneliti :

Saya rasa cukup ya bu, pertanyaan saya sudah dijawab jelas. Terima kasih.

95 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 2

A. Identitas Informan

Nama : Endang Sari Ningsih, S.Pd Jabatan : Guru kelas A

Tanggal : 7 Maret 2022 B. Pertanyaan Penelitian

Peneliti :

Seperti yang ibu ketahui, sebelumnya saya sudah melaksanakan wawancara dengan ibu Farida. Jadi wawancara dengan ibu Endang sendiri lebih untuk memastikan lagi, apakah pernyataan ibu Farida dalam wawancara sebelumnya memang sesuai dengan keadaan di sekolah. Jadi disini ada beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan mengenai evaluasi di RA Nurul Hidayah Juring. Yang pertama mengenai penyusunan alat penilaian yang digunakan, bagaimana penyusunan alat penilaian yang dilakukan di RA Nurul Hidayah Juring?

Informan :

Mungkin disini saya sedikit menjelaskan saja ya, saya rasa ustadzah Farida juga sudah menjelaskan banyak, karena perencanaan pembelajaran dan sebagainya itu didiskusikan bersama jadi jawaban saya tidak akan jauh berbeda. Dalam menyusun alat penilaian tentunya kita sesuaikan dengan penilaian sekolah. Yang pertama dilakukan yakni menetepkan kompetensi dasar dan merumuskan kegiatan, hal tersebut sudah tercantum dalam RPPH yang kami gunakan. Kemudian menentukan teknik dan kriteria penilaian.

Teknik penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan atau kriteria penilaiannya. Terakhir yakni menentukan tempat dan waktu penilaian, biasanya memang pelaksanaan penilaian dilakukan ketika pembelajaran berlangsung karena dapat langsung menilai ketercapaian indikator perkembangan anak.

Peneliti :

Berarti memang dimulai dengan menetapkan kompetensi dasar dan merumuskan kegiatan, kemudian menentukan teknik, kriteria, tempat, dan waktu penilaian ya bu. Selanjutnya masalah pelaksanaan penilaian, disini teknik atau jenis penilaian seperti apa saja yang digunakan?

96 Informan :

Jenis evaluasi di PAUD itu sendiri ada banyak ya, yang biasa kita gunakan disini yakni observasi, pemberian tugas, unjuk kerja, percakapan, dan hasil karya. Observasi dilakukan dengan mengamati setiap anak untuk menilai indikator perkembangannya. Pemberian tugas juga seringkali kita gunakan seperti memberi anak tugas menulis, mewarnai, menggambar, menempel.

Untuk percakapan sendiri menjadi penilaian yang kita gunakan dengan anak, misalkan dengan bertanya langsung mengenai materi yang disampaikan sehingga kita dapat mengetahui sejauh mana pemahamannya.

Kemudian penilaian unjuk kerja dilakukan dengan menilai kemampuan termasuk karena biasanya saat pelajaran olahraga disni kita lebih banyak menerapkan permainan-permainan tradisional. Selanjutnya penilaian hasil karya, ini dilakukan dengan menilai hasil karya anak dari kegiatan menggambar, menempel, sebagainya.

Peneliti :

Jadi jenis evaluasi yang digunakan ada observasi, percakapan, pemberian tugas, unjuk kerja, dan hasil karya. Baik pertanyaan terakhir mengenai analisis hasil evaluasi, dalam menganalisa hasil penilaian apa saja yang dilakukan oleh guru di RA Nurul Hidayah Juring?

Informan :

Analisis hasil penilaian dilakukan untuk mengidentifikasi perkembangan anak. Dalam hal ini yang perta dilakukan guru adalah mengumpulkan semua data penilaian. Data-data penilaian yang terkumpul kemudian diolah untuk mengetahui perkembangan masing-masing anak sudah sejauh mana, aspek perkembangan apa saya yang berkembang dengan baik dan yang belum. Dengan mengolah data penilaian perkembangan masing-masing anak, guru kemudian memasukan data tersebut ke dalam laporan perkembangan peserta didik. Dalam laporan perkembangan peserta didik juga dicantumkan data pertumbuhan anak berupa tinggi dan berat badan yang telah kita ukur. Selain itu, laporan men -

menjadi program di RA Nurul Hidayah juga dimasukkan, sehingga orang tua dapat mengetahui secara jelas tentang tumbuh kembang anak melalui laporan tersebut.

97 Peneliti :

Kesimpulannya berarti guru menganalisis hasil penilaian dengan mengumpulkan data penilaian, mengolah data penilaian, dan melaporkan hasil penilain.

Informan :

Kurang lebih seperti itu.

Peneliti :

Baik, terima kasih ibu atas waktunya.

98 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 3

A. Identitas Informan

Nama : Muhammad Nuralim, S.Pd Jabatan : Kepala RA

Tanggal : 9 Maret 2022 B. Pertanyaan Penelitian

Peneliti :

Jadi begini pak, masalah penelitian saya kan terkait evaluasi pembelajaran di RA Nurul Hidayah Juring. Saya mau tanya-tanya sedikit ke bapak, intinya cari informasi juga pak

Informan :

Sudah tanya ke gurunya?

Peneliti :

Sudah pak, sebelumnya sudah ada sesi wawancara juga sama ibu Farida dan ibu Endang. Ada beberapa masalah yang ingin saya ketahui terkait evaluasi disini, salah satunya yakni masalah penyusunan alat penilaian.

Sepengetahuan bapak, guru disini dalam menyusun alat penilaian itu yang digunakan itu seperti apa?

Informan :

Sebenarnya kalau masalah itu gurunya ya disini yang paling tahu, soalnya mereka sendiri yang menyusun pembelajarannya, mereka juga yang melaksanakannya.

Peneliti :

Iya pak, sebelumnya memang sudah dijelaskan juga oleh guru-gurunya.

Nah dalam penyusunan alat evaluasi sendiri gurunya menetapkan kompetensi dasar dan merumuskan dulu kegiatannya atau disini menyusun RPPH, kemudian menentukan teknik dan kriteria penilaian, dan terakhir menentukan tempat dan waktu untuk menilai. Kurang lebih begitu pak penjelasannya.

Informan :

Ya berarti memang begitu, seperti yang saya katakan tadi kan gurunya yang menyusun dan melaksanakan evaluasi. Saya rasa memang keadaannya seperti itu.

99 Peneliti :

Iya pak, kemudian untuk pelaksanaan evaluasinya sendiri sudah dijelaskan juga jenis evaluasi yang digunakan disini itu biasanya melalui observasi, percakapan, pemberian tugas, unjuk kerja, dan hasil karya. Dari yang bapak ketahui bagaimana?

Informan :

Saya disini kan tidak ikut mengajar ya, jadi untuk pelaksanaan evaluasinya memang guru tetap melaksanakan evaluasi, dan yang disebutkan oleh gurunya sepertinya memang begitu pelaksanaannya.

Peneliti :

Baik pak. Terkait analisis hasil evaluasi, ini dilakukan gurunya sebelum menyusun laporan perkembangan peserta didik. Jadi gurunya melakukan analisis hasil evaluasi untuk mengidentifikasi perkembangan anak.

Gurunya sendiri menjelaskan bahwa dalam menganalisis hasil penilaian, terlebih dahulu mengumpulkan data penilaian, kemudian mengolah data tersebut untuk mengetahui capaian perkembangan masing-masing anak itu seperti apa, baru kemudian menyusun laporan perkembangannya. Dari yang bapak ketahui, apakah memang begitu pak yang dilakukannya guru di RA Nurul Hidayah Juring?

Informan :

Iya, untuk laporan perkembangan anak kan disini dibuat tiap akhir semester ya. Gurunya juga yang menyusun laporan tersebut, jadi dalam penyusunan laporan memang dilihat dari data-data anak yang dikumpulkan guru.

Peneliti :

Iya pak. Berarti memang apa yang dijelaskan oleh ibu Farida dan Ibu Endang sesuai dengan evaluasi yang dilakukan disini?

Informan :

Apa yang sudah dijelaskan gurunya, begitu sudah keadaanya.

Peneliti :

Baik pak. Terima kasih informasinya, dan maaf juga mengganggu waktunya.

100 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 4

A. Identitas Informan

Nama : Nur Sri Hariyanti, S.Pd Jabatan : Guru Kelas B

Tanggal : 27 Mei 2022 B. Pertanyaan Penelitian

Peneliti :

Ibu, mengenai masalah penelitian saya kan sebelumya memang sudah melaksanakan wawancara dengan ibu Farida dan ibu Endang. Untuk lebih memastikan lagi, karena mungkin saja ada perbedaan pelaksaaan evaluasi yang dilakukan antara kelas A dan Kelas B. Nah dalam hal penyusunan alat penilaian, dari guru kelas B sendiri bagaimana penyusunan alat penilaian yang dilakukan?

Informan :

Sebenarnya mungkin bisa dibilang sama saja ya dengan apa yang sudah dijelaskan oleh ustadzah Farida dan Endang, karena disini kan biasanya kita diskusikan terlebih dahulu mengenai proses pembelajaran dan segala macam. Untuk penyusunan alat penilaian juga begitu, kami susun bersama disini.

Peneliti :

Mungkin bisa dijelaskan ulang bu? Dari tahapannya mungkin, apa saja biasanya yang dilakukan guru disini?

Informan :

Baik dalam penyusunan alat penilaian disini sesuai kesepakatan bersama ya, untuk tahapan awal disini kita lihat dari kompetensi dasarnya terlebih dahulu dan kegiatan apa yang akan dilakukan. Untuk kelas A dan B mungkin tidak jauh berbeda, hanya disesuaikan saja tingkat kesulitannya.

Jadi disini kompetensi dasar dan kegiatannya itu perlu ditetapkan sejak awal sesuai dengan penilaian yang ditetapkan sekolah yang tercantum dalam kurikulum. Kemudian hal lain yang dilakukan guru yakni menentukan teknik penilaian yang akan digunakan dari kegiatan yang dilakukan dan menetukan kriteria penilaiannya seperti apa, karena teknik penilaian dan kriteria penilaian ini kan harus disesuaikan. Apakah nanti penilaiannya melalui pemberian tugas mungkin, kemudian kriteria penilaiannya bisa dilihat tidak dari teknik yang dipilih. Selanjutnya

101

mengenai tempat dan waktu penilaian, ini juga perlu diperhatikan ya.

Penilaian yang dilakukan nantinya mencakup kegiatan pembelajaran yang ada di ruangan kelas ataupun di luar kelas, karena penilaian untuk anak- anak sendiri bisa saja saat mereka bermain saat pelajaran olahraga juga kan. Intinya kita sesuaikan sendirilah dengan kebutuhan penilaian sekolah.

Peneliti :

Berarti sama saja ya bu dengan kelas A, karena memang disusun bersama- sama ya. Selanjutnya mengenai teknik penilaian, biasanya di kelas B sendiri teknik penilaian yang digunakan guru itu apa saja?

Informan :

Untuk teknik penilaian disini mungkin saya jelaskan pertama ya penilaian melalui pemberian tugas. Pemberian tugas ini banyak kita gunakan dalam kegiatan inti sehari-harinya, tugas yang kita berikan bisa seperti menulis untuk mengenalkan angka dan huruf pada anak ya, kemudian bisa menggambar dan mewarnai, ada juga kadang kita berikan tugas untuk mencari sampah yang ada di sekitar dan kita perkenalkan jenis sampah yang bisa di daur ulang dan tidak sekaligus mengajarkan anak nantinya untuk membuang sampah pada tempatnya. Penilaian lainnya yakni hasil karya anak, biasanya itu kita ambil dari tugas yag diberikan pada anak dan kemudian hasilnya kita nilai. Untuk penilaian melalui pengamatan atau observasi juga kita terapkan ya, tentunya pengamatan terhadap anak-anak harus dilakukan selain untuk mengetahui tingkat perkembangannya juga untuk mengetahui apa saja masalah-masalah yang dihadapi anak sehingga kita dapat lebih mengenal dan memahami anak-anak. Selanjutnya penilaian melalui kegiatan tanya jawab, ini bisa melalui percakapan sehari-hari yang dilakukan di kelas baik ketika kita menjelaskan mengenai materi pembelajaran hari itu dan juga ketika kita bertanya langsung kepada anak- anak mengenai pemahaman mereka akan apa yang sudah guru sampaikan.

Selain untuk menilai, melalui percakapan juga kita melatih anak untuk mau berbicara dan menyampaikan apa yang ada di pikirannya. Kemudian ada penilaian unjuk kerja juga ya, untuk penilaian unjuk kerja biasanya bentuk penilaiannya ketika ki

ataupun kegiatan lain yang memang dilakukan untuk menilai kemampuan bertepuk, owh iya kadang ada penilaian anak untuk praktik shalat juga ya, nah disitu juga bantuk penilaian yang kita lakukan melalui unjuk kerja.

102 Peneliti :

Berarti memang untuk teknik penilaian yang biasa digunakan di kelas B juga begitu ya bu?

Informan :

Iya memang, umumnya yang paling sering digunakan ya itu.

Peneliti :

Selanjutnya untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan masing-masing anak ini kan biasanya dilakukan dengan menganalisis hasil penilaian yang dilakukan guru. Bisa dijelaskan mungkin bu analisis hasil penilaian yang dilakukan oleh guru keas B sendiri?

Informan :

Mungkin ini untuk penyusunan laporan perkembangan anak ya. Kalau untuk itu memang kita disini susun sesuai dengan hasil penilaian yang sudah dilakukan oleh guru ya. Dari data penilaian yang ada kan kita kumpulkan terlebih dahulu, karena disini penilaiannya kan selain dari lembar evaluasi yang sudah kita isi, juga penilaian anak dalam membaca, mengaji, juga kita ada data-datanya. Nah dari data tersebut kita lihat capain dari masing-masing anak itu sejauh apa, kita mengolah datanya untuk menyimpulkan perkembangan masing-masing anak tiap semester. Dari hasil pengolahan data tersebut kemudian kita masukan ke dalam laporan perkembangan peserta didik atau raport anak yang nantinya akan diserahkan kepada orang tua mereka. Jadi orang tua nanti bisa tahu kelebihan dan kekurangan anak dari aspek perkembangan yang kita nilai.

Peneliti :

Memang secara umum prosesnya seperti itu ya bu? Atau mungkin setahu ibu ada hal lain yang perlu dilakukan dalam hal menganalisis hasil penilaian?

Informan :

Kalau kita disini memang seperti itu, mungkin di sekolah lain ada perbedaan atau mungkin sama saja, saya kurang tahu ya.

Peneliti :

Kalau dari hasil wawancara sebelumnya, yang saya simpulkan antara kelas A dan B itu sama saja ya bu, cuma yang membedakan tingkat penilaian untuk kelas A dan B itu saja yang dibedakan kesulitannya. Untuk penyusunan alat penilaiannya dilakukan bersama-sama, teknik penilaian yang digunakan di kedua kelas juga sama, proses analisi hasil penilainnya juga begitu.

Dalam dokumen kompetensi pedagogik guru dalam mengevaluasi (Halaman 102-130)