Pembahasan solusi dan strategi akan menjadi sinkron bila disesuaikan dengan cara pemetaan kelebihan dan kekurangan sebelumnya. Yaitu dengan membuat tabel pengelompokan menjadi 3 bagian. Yang mana kolom-kolom di dalamnya terdiri dari: materi, strategi, dan manajemen.
Berdasarkan pembagian komponen-komponen pendidikan tersebut. Maka beberapa solusi dan strategi yang dapat diterapkan, antara lain adalah sebagai berikut:
Tabel 5.5 Solusi strategi metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di SMP Al Furqan Jember
Materi Strategi Manajemen
1. Senantiasa belajar 1. Asatidz Guru taḥsīn 1. Memberikan tanta-
203As-Sirjani, Mu‟jizat Menghafal, 45-98.
dari berbagai macam metode taḥsīn dan taḥfīz yang ada sekarang.
2. Terus berupaya un- tuk meng-upgrade guru-gurunya agar dapat mengoptimal- kan bimbingan tah- fizh bagi peserta didik.
3. Metode menghafal yang cocok dan up to date akan di- prakarsai oleh Guru hafizh dan ber- kwalitas baik.
4. Menambah kuantitas (jumlah) guru.
5. Menyediakan pena- nganan administrasi secara khusus.
6. Memberikan jam
dan taḥfīz perlu memberikan arahan dan motivasi ruh- iyah kepada peserta didik. Agar dapat memunculkan aura optimis di tengah padatnya kegiatan sekolah, bersamaan dengan program ha- falan Al-Qur‟an.
2. Diberikan waktu muroja‟ah di antara selesai doa pembuka halaqoh dan sebelum menambah hafalan.
3. Tiga strategi variasi dan selingan yang dapat membangkit- kan gairah semangat dan relaksasi. Yaitu:
1) Menyisakan 5- 10 menit di akhir
ngan kepada murid bahwa persyaratan rapot diambil bila telah mencapai tar- get hafalan.
2. Target capaian ma- teri bacaan dan hafalan akan dika- wal dan dikontrol dengan Bagan Mu- roja‟ah.
3. Terus dilakukan pe- ngawalan khusus melalui MoU (Me- morandum of Un- derstanding) dengan Ummi Fondation Surabaya.
4. Mengawal tiga fak- tor pengaruh yang dapat menopang sukses metode pem- belajaran taḥsīn dan
tambahan bagi mu- rid yang tertinggal target hafalan.
7. Terus berinovasi un- tuk membantu ke- lancaran bacaan dan hafalan peserta di- dik.
setiap peralihan tahapan, untuk diberikan moti- vasi atau cerita, dll.
2) Selingan dapat diisi dengan ben- tuk pertanyaan yang menggugah ataupun sedikit guyon.
3) Guru tidak mesti terpaku secara baku dengan batasan - batasan waktu setiap ta- hapannya. Agar suasana lebih te- rasa cair dan dinamis.
taḥfīz.
1) 60% dengan gurunya yang bersertifikasi Ummi,
2) 20% dengan metodenya, dan 3) 20% dengan alat
peraga-nya.
Pemaparan solusi dan strategi pada tabel di atas, secara umum merupakan poin-poin harapan yang dapat diterapkan di SMP Al Furqan Jember. Poin solusi strategi dari ketiga komponen pendidikan tersebut, terbagi hampir merata
banyaknya dari segi jumlah. Dimulai dari sisi strategi yang terbanyak, kemudian sisi materi, serta pada hal manajemen sebagai pelengkap.
Berdasarkan pemaparan tabel solusi dan strategi tersebut, di antaranya yang dapat diterapkan dari sisi materi adalah: 1) senantiasa belajar dari berbagai macam metode taḥsīn dan taḥfīz, 2) senantiasa meng-upgrade gurunya agar semakin optimal dalam membimbing (meningkatkan kwalitas), 3) menambah kuantitas guru, serta 4) mengutamakan SDM hafizh dalam pengembangan.
Penerapan tersebut sesuai dengan makna pendidikan Islam. Sebagaimana dijelaskan oleh Armai Arief, bahwasanya: “Pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai khalifah Allah SWT, baik kepada Tuhannya, sesama manusia dan sesama makhluk lainnya.204 Maka upaya-upaya solusi dan strategi yang dilaksanakan di SMP Al Furqan Jember, akan sangat membantu tumbuh kembangnya SDM muslim yang berpotensi maksimal sebagai khalifah Allah SWT, manusia, dan sesama makhluk lainnya.
Upaya untuk terus berinovasi juga dapat membantu kelancaran bacaan dan hafalan peserta didik. Karena kreativitas guru sangat penting dalam pengembangan pendidikan, maka ia dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
“menciptakan iklim kelas yang kondusif, memenej, umpan balik dan memberi penguatan dalam mengemukakan materi pembelajaran dan pembaharuan diri, dan
204Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2002), 40.
pengembangan seluruh komponen pembelajaran.”205 Beberapa kemampuan inovasi tersebut terbukti sangat dibutuhkan oleh lembaga manapun. Terutama bagi yang ingin terus mengembangkan lembaganya ke depan.
Solusi dan strategi dari komponen pendidikan kedua adalah, sisi strategi itu sendiri. Berdasarkan paparan tabel, di antaranya ialah: 1) memberikan arahan
& motivasi, 2) diberikan waktu selingan muroja‟ah, 3) 5 menit terakhir untuk cerita, 4) Selingan-selingan guyon, dan 5) dinamisasi tahapan metode pembelajaran.
Menurut M. Basyirudin Usman, metode pembelajaran adalah alat yang merupakan perangkat atau bagian dari suatu strategi pengajaran.206 Maka metode pembelajaran dapat berarti digunakan untuk merealisasikan strategi yang ditetapkan.
Sisi strategi yang dimaksud kelima poin di atas adalah adanya dinamisasi dalam pembelajaran. Maka karena istilah strategi memiliki kemiripan dengan istilah pendekatan (approach). Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Roy Killen mencatat ada dua pedekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student- centred approaches).207 Dari penjelasan tersebut, maka metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz di SMP Al Furqan dapat menggunakan dua pendekatan. teacher- centred approaches dan student-centred approaches. Oleh karenanya strategi dan
205Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta: Prenada Media, 2004), 112-113.
206Usman, Metodologi Pembelajaran, 22.
207Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2012), 127.
metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Prinsip belajar menurut Soekamto dan Winaputra dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran karya Baharudin dan Esa Nur Wahyuni adalah:
1. Apapun yang dipelajari siswa dialah yang harus belajar, oleh sebab itu siswalah yang harus aktif.
2. Setiap siswa belajar sesuai dengan kemampuan.
3. Siswa akan dapat belajar dengan baik jika mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama belajar.
4. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5. Memotivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.208
Penjelasan prinsip belajar tersebut, dapat menjadi pelengkap sebagai strategi yang dapat diterapkan selama pembelajaran. Maka di setiap jam aktif pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz, setiap peserta didik diarahkan untuk menjadi pembelajar taḥsīn dan taḥfīz yang mandiri.
Solusi dan strategi yang menjadi bagian ketiga dari komponen pendidikan adalah, sisi manajemen. Di antara yang dipaparkan yaitu: 1) Memberikan persyaratan pengambilan rapot setelah mencapai target hafalan, 2) Target tersebut dikawal dengan Bagan Muroja‟ah, 3) Dikawal oleh Ummi Fondation, dan 4) Pengawalan tiga faktor pengaruh sukses metode (guru, metode, dan alat peraga).
Penerapan empat macam sisi manajemen tersebut, sesuai dengan macam- macam metode pembelajaran dalam pendidikan Islam. Yang juga terdiri dari empat macam, yaitu sebagai berikut:
208Baharudin & Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group, 2008), 12.
1. Metode pembiasaan, adalah sebuah cara untuk membiasakan anak berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Metode ini dinilai efektif jika diterapkan pada peserta didik yang berusia kecil karena memiliki daya ingat yang kuat dan mempunyai kepribadian yang belum matang, sehingga mudah terlarut dengan pembiasaan.
2. Metode keteladanan, adalah hal-hal yang dapat dicontoh oleh seseorang dari orang lain, keteladanan yang baik yang dapat dijadikan sabagai alat pendidikan Islam.
3. Metode pemberian ganjaran, adalah pemberian hadiah kepada peserta didik sebagai pendorong belajar.
4. Metode pemberian hukuman, hukuman merupakan jalan terakhir yang dilakukan secara terbatas dan tidak menyakiti anak didik dengan tujuan untuk menyadarkan peserta didik dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan.209
Penjelasan empat macam metode pembelajaran tersebut, dapat dipahami bahwa pengawalan metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di SMP Al Furqan Jember, bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa macam metode, yaitu: 1) metode pembiasaan, 2) metode keteladanan, 3) metode pemberian ganjaran, dan 4) metode pemberian hukuman.
209Arief, Pengantar Ilmu, 40.
DAFTAR RUJUKAN
Al-Qur‟an dan Terjemahannya. 2008. Departemen Agama RI, Bandung:
Diponegoro.
A.W, Munawir. 1997. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap.
Surabaya: Pustaka Progressif.
Abdur Rauf, Abdul Aziz. 2014. Pedoman Dauroh Al-Qur‟an. Jakarta: Markas Al-Qur‟an.
Ahmad, Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Erlangga.
Ahsin, W. 2009. Pedoman Praktis Menghafal Al-Qur‟an. Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Mujawwidin.
Al-„Anqary, Ahmad bin Abd. Rozzâq. 2006/1427. Al-Arba‟ûn Al-Qur‟âniyyah, Riyadh: Maktab Al-Shafwah,
Al-Askari, Abu Hilal., dkk. 1992/1412. Al-Jâmi‟ fî Al-Hatstsi „ala Hifzhil Ilmi.
Jeddah: Maktabah Al-Ilmi.
Al-Kailani, Husamuddin Salim. 1999. Al-Bayân fî Ahkâmi Tajwîd Al-Qur‟ân.
Beirut: IslamKotob.
Al-Qaththan, Manna‟. t.th. Mabâhits fî Ulûm Al-Qur‟ân. Riyadh: Al-Haramain.
Alwasilah, Chaedar. 2011. Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Anthony, EM. 1963. Approach, Method & Technique: English Language Teaching 17. tp: tt.
Anwar, Effendi. 2016. Bimbingan Taḥsīn dan Tajwid Al-Qur‟an. Jakarta: Robbani Press.
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Ciputat Press.
Arindawati, Anika Erlina. & Huda, Hasbullah. 2004. Beberapa Alternatif Pembelajaran di Sekolah Dasar. Malang: Banyu Publishing.
As-Sirjani, Raghib. 2009. Mu‟jizat Menghafal Al-Qur‟an: Panduan Cepat dan Mudah Menghafal Al-Qur‟an. Jakarta: Zikrul Hakim.
Baharudin., & Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Bogdan, Robert C. 1980. Riset Kualitatif untuk Pendidikan: Pengantar ke Teori dan Metode. Jakarta: Universitas Terbuka.
Budiyanto, M. 1995. Prinsip-prinsip Metodologi Buku Iqra‟: Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur‟an. Yogyakarta: AMM.
Bukhori. 1986. Shahih Bukhori, jilid II, terj Zaenuddin Ahmad Azzubaidi.
Semarang: CV. Toha Putra.
Cresswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Traditions. California: Sage Publication.
Cresswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih di antara Lima Pendekatan. Ed. 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dachlan, Bunyamin. 2002. Panduan Memahami Al-Qur‟an. Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Raudhatul Mujawwidin.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Undang-undang SISDIKNAS. Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003. Jakarta.
Djamarah, Saiful Bahri., & Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh., & Sutikno, Sobry. 2011. Strategi Belajar Mengajar Melalui Pemahaman Konsep Umum & Islam. Bandung: PT Refika Aditarma.
Gagne, Robert M. & Briggs, Leslie J. 2005. Principle of Instructional Design.
New York: Hort Rinehart & Winston.
Ghûtsâny, Yahya Abdur Razzaq. 1994/1415. Kaifa Tahfazhul Qur‟ân Al-Karîm:
Qowâ‟id Asâsiyyah wa Thuruqun „Amaliyyah. Jeddah: Markaz Al-Bârûm.
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Humam, As‟ad. 2000. Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur‟an. Buku Iqra‟, Jilid 1-6. Yogyakarta: AMM.
Juz „Amma. 1414/1992. Surakarta: Alwah.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Masruri., & MS, A Yusuf. 2002. Metode Ummi I. Surabaya: Ummi Foundation.
Miles, Matthew B. & Huberman, A. Michael. 1994. Qualitative Data Analysis.
London-New Delhi: Sage Publications.
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhaimin., dkk. 2011. Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana.
Mukhtar. 1995. Materi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mukhtar., & Iskandar. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Rosdakarya.
Murjito, Imam. 2000. Pedoman Metode Praktis Pengajaran Membaca Ilmu Baca Al-Qur‟an “Qiro‟ati”. Semarang: Koordinator Pendidikan Al-Qur‟an Metode Qiro‟ati.
Muryanto, Syahid. 2013. Jus Tabarok Murottal Dzikroni. Sukoharjo: LIBIA.
Mustaqim, Syamsuddin. 2009. Bimbingan Belajar Membaca al-Qur‟an dengan Metode Tarsana: Tartil, Sari‟, dan Nagham. Sragen: Kaset.
Nasih, Ahmad Munjin., & Kholidah, Lilik Nur. 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Refika Aditama.
Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Qosim, Amjad. 2008. Hafal Al-Qur‟an dalam Sebulan. Solo: Qiblat Press.
Richards, Jack. C. & Rodgers, Theodore S. 1999. Approaches and Methods in Language Teaching. New York: Cambridge University Press.
Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media.
Ruhimat, Toto. dkk. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Rajawali Press.
S.R, Abdul Aziz. 1998.Memahami Fenomena Sosial Melalui Studi Kasus:
Kumpulan Materi Pelatihan Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya:
BMPTS Wilayah VII.
Sa‟dulloh. 2008. 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur‟an. Jakarta: Gema Insani.
Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sirajuddîn, Abdullâh. 1988/1409. Tilawatul Qur‟ânul Majîd: Fadhâiluha, Âdâbuhâ, Khasâishuhâ. Jeddah: Jâm‟iyyah Al-Qur‟ân Al-Karîm.
Soehartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian Sosial: Suatu Tehnik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Mandar Maju.
Suryabrata, Sumadi. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syaridah, Sa‟id bin Ahmad. 2012. Taqwîm Thuruqi Ta‟lîm Al-Qur‟ân wa Ulûmihi fî Madârisi Tahfîzhi Al-Qur‟ân. Abha: Jami‟ah Malik Khalid.
Syarifuddin, Ahmad. Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al- Qur‟an. Jakarta: Gema Insani Press.
Tafsir, Ahmad. 1996. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Taufiqurrahman. 2005. Metode Jibril Metode PIQ-Singosari Bimbingan KH. M.
Bashori Alwi. Malang: Ikatan Alumni PIQ.
Tim Yayasan Al-Muntada Al-Islami. 2012 Panduan Mengelola Sekolah Tahfizh.
Surakarta:
Al-Qowwam.
Usman, M. Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:
Ciputat Press.
Yin, Robert K. 2008. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Zarkasi, Dachlan Salim. 1990. Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur‟an.
Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Mujawwidin.
Zarkasy. 1987. Merintis Pendidikan TKA. Semarang.
www.alfurqanjember.com www.jemberkab.go.id www.republika.co.id www.uinjkt.ac.id
www.ummifoundation.org
Lampiran 10
MATRIK PENELITIAN
JUDUL VARIABEL SUB
VARIABEL INDIKATOR SUMBER
DATA
METODE
PENELITIAN FOKUS PENELITIAN
Metode Pembelajaran Taḥsīn dan Taḥfīz
Al-Qur‟an:
Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Al Furqan Jember
Metode Pembelajaran Taḥsīn dan Taḥfīz Al-Qur‟an
1. Metode Pembelajar an Taḥsīn Al-Qur‟an
2. Metode Pembelajar an Taḥfīz Al-Qur‟an
a. Deskripsi Metode b. Kelebihan
dan Keku- rangan Metode c. Solusi dan
Strategi
a. Deskripsi Metode b. Kelebihan
dan Keku- rangan Metode c. Solusi dan
Strategi
1. Informan: a. Kepala
Sekolah b. Waka.
Kurikulum c. Koord.
Agama d. Guru/
Ustadz e. Murid 2. Dokumenter 3. Kepustakaan
1. Pendekatan pene- litian mengguna- kan Kualitatif de- ngan jenis Studi Kasus.
2. Lokasi Penelitian:
SMP Al Furqan Jember
3. Metode Penentuan Informan:
Purposive
4. Metode Pengum- pulan Data:
a. Wawancara b. Observasi c. Dokumenter 5. Teknik Analisis
Data:
Model Interaktif 6. Keabsahan Data:
Triangulasi antar Sumber & Teknik
1. Bagaimana metode pembe- lajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di Sekolah SMP Al Furqan Jember?
2. Apa kelebihan dan kekura- ngan pada metode pembe- lajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di SMP Al Furqan Jember?
3. Bagaimana solusi strategi yang diterapkan untuk me- lengkapi kelebihan dan keku-rangan pada metode pembe-lajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di SMP Al Furqan Jember?
Lampiran 2
PANDUAN INTERVIEW
No Informan Pertanyaan
1 Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Furqan
Deskripsi Metode
1. Bagaimanakah latar belakang/kisah awal mulanya SMP Al Furqan Jember memiliki metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an sebagai kebutuhan?
2. Jenis-jenis metode apa saja yang pernah diterapkan oleh SMP Al Furqan Jember dalam pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an?
3. Mengapa metode-metode tersebut menjadi pertimbangan yang dipilih dalam praktik metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an?
4. Bagaimana langkah-langkah yang diterapkan pada penerapan metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an dalam meningkatkan bacaan dan hafalan di SMP Al Furqan Jember?
5. Bagaimana respon peserta didik terhadap metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz tersebut?
6. Bagaimana hasil dari penerapan metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz tersebut?
Kelebihan dan Kekurangan
7. Apa kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di SMP Al Furqan Jember dari berbagai sisi (penerapan, materi, dan hasil)?
Solusi dan Strategi
8. Bagaimana solusi dan strategi yang dapat diterapkan untuk melengkapi kekurangan metode tersebut?
2 Ustadz / Ustadzah Guru Taḥsīn dan Taḥfīz
Deskripsi Metode
1. Bagaimanakah latar belakang/kisah awal mulanya SMP Al Furqan Jember memiliki metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an sebagai kebutuhan?
2. Jenis-jenis metode apa saja yang pernah diterapkan oleh SMP Al Furqan Jember dalam pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an?
3. Mengapa metode-metode tersebut menjadi pertimbangan yang dipilih dalam praktik metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an?
4. Bagaimana langkah-langkah yang diterapkan pada penerapan metode pembelajaran taḥsīn dan
taḥfīz Al-Qur‟an dalam meningkatkan bacaan dan hafalan di SMP Al Furqan Jember?
5. Berapa kali sehari penerapan metode pembe- lajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di SMP Al Furqan Jember?
6. Bagaimana SMP Al Furqan Jember mening- katkan metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al- Qur‟an?
7. Bagaimana respon peserta didik terhadap metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz tersebut?
8. Bagaimana hasil dari penerapan metode pembe- lajaran taḥsīn dan taḥfīz tersebut?
Kelebihan dan Kekurangan
9. Apa kelebihan dan kekurangan metode pembe- lajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di SMP Al Furqan Jember dari berbagai sisi (penerapan, materi, dan hasil)?
Solusi dan Strategi
10. Bagaimana solusi dan strategi yang dapat diterapkan untuk melengkapi kekurangan metode tersebut?
3 Waka. Kurikulum dan Koord. Agama
Deskripsi Metode
1. Bagaimanakah latar belakang/kisah awal mulanya SMP Al Furqan Jember memiliki metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an sebagai kebutuhan?
2. Jenis-jenis metode apa saja yang pernah diterapkan oleh SMP Al Furqan Jember dalam pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an?
3. Mengapa metode-metode tersebut menjadi pertimbangan yang dipilih dalam praktik metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an?
4. Apakah SMP Al Furqan Jember juga menyusun konsep metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an?
5. Bagaimana langkah-langkah yang diterapkan pada penerapan metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an dalam meningkatkan bacaan dan hafalan di SMP Al Furqan Jember?
6. Bagaimana hasil dari penerapan metode pembe- lajaran taḥsīn dan taḥfīz tersebut?
Kelebihan dan Kekurangan
7. Apa kelebihan dan kekurangan metode
pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di SMP Al Furqan Jember dari berbagai sisi (penerapan, materi, dan hasil)?
Solusi dan Strategi
8. Bagaimana solusi dan strategi yang dapat diterapkan untuk melengkapi kekurangan metode tersebut?
4 Peserta Didik Deskripsi Metode
1. Jenis-jenis metode apa saja yang pernah diterapkan oleh SMP Al Furqan Jember dalam pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an?
2. Bagaimana langkah-langkah yang diterapkan pada penerapan metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an dalam meningkatkan bacaan dan hafalan di SMP Al Furqan Jember?
3. Bagaimana hasil dari penerapan metode pembe- lajaran taḥsīn dan taḥfīz tersebut?
Kelebihan dan Kekurangan
4. Apa kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran taḥsīn dan taḥfīz Al-Qur‟an di SMP Al Furqan Jember dari berbagai sisi (penerapan, materi, dan hasil)?
Solusi dan Strategi
5. Bagaimana solusi dan strategi yang dapat diterapkan untuk melengkapi kekurangan metode tersebut?