• Tidak ada hasil yang ditemukan

mendapatkan subsidi dari pemerintah pusat.19 Pada tahun 1970 program Keluarga Berencana Nasional baru dilaksanakan secara intensif setelah perubahan lembaga LKBN menjadi BKKBN dan program ini melanjutkan Proyek Keluarga Berencana DKI Jakarta. Pada tahun yang sama DKI Jakarta telah dinyatakan sebagai salah satu provinsi yang menjadi wilayah pengimplementasian program Keluarga Berencana Nasional dan Gubernur DKI Jakarta diangkat menjadi penanggung jawab dari Badan Keluarga Berencana Nasional di DKI Jakarta.

Pada bulan Oktober 1970 terbentuklah BKKBN DKI Jakarta tetapi lembaga ini masih belum berfungsi sebagaimana mestinya dan pada saat itu pelaksanaan program Keluarga Berencana Nasional masih dikoordinir oleh Bidang Keluarga Berencana yang merupakan bagian dari Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk tingkat provinsi dan Seksi Keluarga Berencana pada Suku Dinas Kesehatan masing-masing wilayah kota untuk tingkat wilayah kota. Pada tahun 1971 Bidang dan Seksi Keluarga Berencana tersebut masing-masing berubah menjadi BKKBN pada tingkat provinsi dan wilayah kota.20 Perubahan tersebut menjadikan pelaksanaan program Keluarga Berencana di DKI Jakarta sepenuhnya menjadi wewenang dan tanggungjawab bagi BKKBN DKI Jakarta dalam menyelenggarakan program ini.

55

Pada masa proyek Keluarga Berencana DKI Jakarta, pemerintah daerah membentuk struktur organisasi dengan melibatkan berbagai lembaga pemerintah daerah sampai pengurus tingkat RW, sehingga mencapai sasaran langsung dari proyek ini, yaitu Pasangan Usia Subur di DKI Jakarta.

Pelaksanaan Proyek Keluarga Berencana DKI Jakarta tahun 1967-1970 dipimpin oleh Gubernur Ali Sadikin, yang pekerjaan sehari-harinya diurus dan dilaksanakan oleh pelaksana proyek, yaitu dr. Koen S. Martiono yang bertanggung jawab atas pekerjaannya kepada Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai Kepala Proyek, yaitu dr. Herman Susilo. Pelaksana proyek dalam melaksanakan tugas sehari-harinya dibantu oleh berbagai seksi dan biro, antara lain seksi logistik, seksi laporan, dan seksi statistik serta biro penelitian dan penilaian, biro penerangan, biro pendidikan, serta biro teknis medis. Setiap biro diberi wewenang untuk membuat rencana kerja sendiri tetapi harus diketahui oleh Pelaksana Proyek. Selain itu, dalam struktur terdapat panitia Keluarga Berencana yang beranggotakan wakil-wakil dari instansi-instansi yang dalam kegiatannya berhubungan dengan kegiatan Keluarga Berencana, misalnya Jawatan Sosial, Jawatan Agama, Fakultas Psikologi, dan lain-lain. Tugas dari panitia ini adalah memberikan garis-garis besar cara bekerja Pelaksana Proyek dalam melakukan tugasnya.21

2. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional DKI Jakarta

Pelaksanaan program Keluarga Berencana Nasional di DKI Jakarta dapat diketahui bahwa baru diorganisasikan oleh BKKBN tingkat provinsi dan wilayah kota pada tahun 1971. Selama pelaksanaan program Keluarga Berencana dari tahun 1970-2000 telah beberapa kali terjadi perubahan struktur organisasi

21“Laporan Perkembangan Tahun 1968”, hlm. 4-5. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran struktur organisasi pada masa Proyek Keluarga Berencana DKI Jakarta dapat dilihat pada lampiran A.

BKKBN22 dan hal inipun juga akan berpengaruh terhadap struktur organisasi BKKBN di DKI Jakarta maupun perwakilan BKKBN di daerah lainnya. Pada pembahasan ini akan digambarkan mengenai struktur organisasi BKKBN DKI Jakarta pada tahun 1984-1993 yang didasarkan pada Surat Keputusan BKKBN No. 99/HK-10/D4/84 tentang Perwakilan BKKBN Provinsi dan Kabupaten/Kotamadya. BKKBN DKI Jakarta merupakan salah satu instansi vertikal tingkat Provinsi/Daerah Tingkat I dari BKKBN yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BKKBN serta mempunyai tugas melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, antara lain:

a. Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan program Keluarga Berencana Nasional

b. Membina dan mengelola ketenagaan, keuangan, dan sarana program Keluarga Berencana Nasional

c. Melaksanakan kegiatan pelaporan dan penilaian pelaksanaan program Keluarga Berencana Nasional

d. Mengkoordinasi dan melaksanakan pengawasan terhadap tenaga, dana, dan sarana di dalam pelaksanaan program keluarga Berencana Nasional

e. Melaksanakan tata usaha

Masih berdasarkan surat keputusan di atas maka mulai pada tahun 1984 BKKBN DKI Jakarta berada dalam kategori tipe A yang sebelumnya berkategori tipe B dan pengklasifikasian BKKBN ini didasarkan atas beban kerjanya.

BKKBN DKI Jakarta sebagai perwakilan BKKBN Provinsi dengan tipe A maka dalam melaksanakan fungsinya dibantu oleh tujuh bagian unit kerja yang terdiri dari:

a. Bagian Tata Usaha

Pegawai pada bagian ini bertugas memberikan pelayanan administratif kepada semua satuan organisasi di lingkungan BKKBN DKI Jakarta dengan bantuan

22Perubahan organisasi BKKBN didasarkan oleh Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1972, No. 38 Tahun 1978, No. 64 Tahun 1983, No. 109 Tahun 1993, dan No. 20 Tahun 2000.

57

tiga sub bagian unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yaitu Sub Bagian Surat Menyurat, Kepegawaian, dan Urusan Dalam.

b. Bidang Bina Program

Pegawai pada bagian ini bertugas membina pelaksanaan program Keluarga Berencana Nasional di provinsi dengan bantuan tiga seksi unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yaitu Seksi Penyusunan Program, Bimbingan Program, dan Pelaporan dan Penilaian.

c. Bidang Keuangan dan Sarana

Pegawai pada bagian ini bertugas membina dan mengelola urusan keuangan, perlengkapan, dan perkalan program Keluarga Berencana Nasional di provinsi dengan bantuan empat seksi unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yaitu Seksi Perbendaharaan dan Analisa Pelaksanaan Anggaran, Pembukuan dan Verifikasi, Pengadaan Sarana, serta Penerimaan dan Distribusi Sarana.

d. Bidang Pembinaan Operasional Pelayanan Keluarga Berencana

Pegawai pada bagian ini bertugas membina dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana di Provinsi dengan bantuan tiga seksi unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yaitu Seksi Penerangan dan Motivasi, Pelayanan Kontrasepsi, serta Program Terintegrasi.

e. Bidang Pembinaan Operasional Pelembagaan dan Pembudayaan Keluarga Berencana

Pegawai pada bagian ini bertugas membina dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan pelembagaan dan pembudayaan Keluarga Berencana di Provinsi dengan bantuan tiga seksi unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yaitu Seksi Pendidikan Keluarga, Bimbingan Institusi, dan Tenaga Program.

f. Bidang Supervisi

Pegawai pada bagian ini bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas pelaksanaan program, ketenagaan, keuangan, perlengkapan dan perbekalan program di provinsi dengan bantuan tiga seksi unit kerja dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya, yaitu Seksi Supervisi Program, Supervisi Ketenagaan, serta Supervisi Kuangan dan Sarana.

g. Unit Pelaksana Teknis.23