BAB I PENDAHULUAN
2. Dokumentasi
4.4 Hasil Interview
4.4.1 Tahapan Pemerahan Nira
bagaimana proses pemerahan nira pada pada pabrik ini?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan Bapak Naswadi mengatakan bahwa ;
“jadi tebu yang diambil dari kebun ini dimasukkan kedalam belt konveyor, nanti ada Namanya mesin pemotong, dipotong-potong dulu menjadi kecil supaya gampang diekstrak nanti, sebelum dipotong dicuci dulu supaya bersih dan tidak kotor”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa proses pemerahan tebu awalnya tebu setelah dipanen dikebun, diangkut ke belt konveyor, belt konveyor ini akan berjalan menuju alat pemotong untuk dipotong-potong kecil terlebih dahulu agar pada proses pemerasan tebu dalam mesin peng-ekstrak lebih mudah dan efisien. Tapi sebelum di peras tabu tadi dicuci terlebih dahulu agar nira yang dihasilkan jernih dan tidak kotor.
Kenapa tebu pada saat pemerasan harus dipotong kecil terlebih dahulu?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“karena kalo tidak dipotong tidak bisa masuk dalam roll gilingan.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa pemotongan tebu sebelum diperas bertujuan agar tebu bisa masukke dalam roll gilingan pabrik.
Apa yang membedakan tebu yang dipotong-potong dengan tebu yang tidak dipotong-potong?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“tebu yang dipotong-potong kecil selanjutnya dicacah dengan unigrator, selanjutya dimasukkan kemesin pemerah nira atau rill gilingan. Sedangkan tebu yang tidak dipotong-potong kecil tidak bisa masuk ke perah nira (roll gilingan) sehingga tidak ada nira yang dihasilkan.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa perbedaan jika tebu tidak dipotong-potong tidak
akan menghasilkan nira karena tidak bisa masuk kedalam mesin roll gilingan.
Kenapa harus dicuci terlebih dahulu,apa yang menyebabkan kalo tebu ini tidak dicuci terlebih dahulu?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“tidak ada persyaratan dicuci terlebih dahulu, akan tetapi dilakukan penambahan air yang disebut air imbibisi dengan suhu 80-90 ‘c yang bertujuan untuk memperkecil kehilangan air gula dalam ampas, pemberian air imbibisi ini dilakukan pada roll gilingan l,ll,lll.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa tidak ada persyaratan khusus untuk pencucian tebu tetapi tebu ini diberikan air imbibisi yang bertujuan untuk menjaga kadar gula yang ada pada tebu dan mengurangi gula pada kandungan ampas.
Apa nama alat yang digunakan untuk mengekstrak tebu ini dan sudah berapa lama alat ini digunakan?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“roll gilingan. Roll gilingan ini dipake semenjak peletakan batu pertama pada tahun 1985 artinya penggunaanya pada tahun 1985 jadi sudah sekitaran 37 tahun penggunaan alat ini.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa nama alat yang digunakan untuk meng-ekstrak tebu adalah roll gilingan yang sudah dipake sejak 1985 yang artinya sudah 37 tahun.
Apakah alat peng-ekstrak ini pernah mengalami kerusakan kalo pernah bagaimana proses perbaikannya?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, bapak said dan naswadi mengatakan bahwa :
“pernah mengalami kerusakan dan tiap tahunnya setelah selesai masa giling dilakukan maintenance, kita punya bagian maintenance sendiri untuk perbaikan mesin dipabrik.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa mesin roll gilingan ini pernah mengalami kerusakan dan untuk perbaikannya Pabrik Gula Takalar memiliki bagian manintenance sendri untuk perbaikan mesin di pabrik ini.
Kalau untuk bellt konveyornya apakah pernah mengalami kerusakan, kalua pernah apakah beelt konveyornya di ganti atau diperbaiki?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
” pernah tapi tidak di ganti Cuma diperbaiki alasan nya karena kita mempunyai bagian mentenence sendiri”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi i staff Pabrik Gula Takalar bahwa bellt konveor pabrik gula takalar pernah mengalami kerusakan dan dibenahi kembali dengan bagian mentenence Apakah nama alat yang di gunakan untuk membersihkan tebu?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“tidak ada alat pembersih tebu tetapi proses ini di namakan proses ambibisi dimana air ambibisi dengan suhu 80-90 derajat celsius bertujuan untuk memperkecil kehilangan gula dalam ampas”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa proses pemberian air ini bukan proses pencucian karna tebu dari kebun sudah bersih jadi tidak membtuhkan proses pencucian.
Pemberian air ini adalah air ambibisi yang berfungsi untuk mengurangi kehilangan gula.
Mengapa susu air ambibisi yang di gunakan harus 80-90 drajat celsius?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“suhu air ambibisi yang terlalu tinggi akan menyebabkan zat lilin yang terkandung dalam tebu larut sehinga dapat menimbulkan terjadinya slip pada rol gilingan. Jika suhu air ambisi kurang panas maka tidak dapat membuka sel-sel tebu sehingga dapat mengandung gula pada amaps.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa suhu air ambibisi harus tinggi tapi tidak boleh terlalu tinggi dan terlalu rendah karena jika terlalu tinggi maka akan menyebabkan zat lilin yang terkandung dalam tebu larut sehingga dapat menimbulkan terjadinya slip pada rol giling, dan jika suhunya rendah maka dapat membuka sel-sel tebu sehingga dapat mengandung gula ampas
Apa tujuan proses pemurnian ini menurut bapak?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“yah tadi saya bilang untuk memisahkan antara nira jernih dan nira kotornya”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa tujuan proses pemurnian ini adalah untuk memisahkan
anatara nira jernih dan nira kotor dengan kata lain memisahkan antara antara produk dan limbahnya.
Untuk proses penggilingan inikan butuh mesin penggiling (roll gilingan).
Berapa mesin penggiling yang digunakan oleh pabrik ini.?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“jadi kita punya mesin penggiling itu ada 4 unit gilingan dan masing-masing unit terdiri dari tiga buah roll agar tebu yang dipotong-potong itu masuk ke dalam roll gilingan dengan merata.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa Pabrik Gula Takalar memiliki 4 unit gilingan yang berarti memiliki 4 mesin roll (roll gilingan) dan masing-masing roll gilingan ini memiliki memili tiga buah roll yang berfungsi untuk memotong atau mencacah tebu dengan merata agar masuk kedalam mesin gilingan secara merata.
untuk penebangan tebu ini menggunakan tenaga manusia atau ada alat khusus nya?
Berdasarkan wawancara yang dilaukan, bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“jadi untuk penebangan tebu ini kita pake cara manual, kita pake tenaga manusia karena kita belum punya alat khusus buat penebangan tebu ini, selain itu bagus juga toh kita sediakan lapangan kerja buat orang lain dengan penebangan tebu ini.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa untuk proses penebangan tebu Pabrik Gula Takalar mengguanakan cara manual yaitu menggunakan tenaga manusia.
Selain itu dengan mneggunakan tenaga manusia cara ini juga sangat berguna untuk masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.
Berapa orang pak yang menebang tebu seluas ini?
Berdasarkan wawancara yang dilaukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“untuk orangnya itu sekitar 3000-4000 orang yang kita pake itu satu hari.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa jumlah tenaga yang digunakan perhari itu sekitar 3000-4000 orang perhari.
Didalam 3000-4000 orang perhari berapa estimasi kemampuan mereka bisa menebang tebu perhari.?
Berdasarkan wawancara yang dilaukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“yang kita ini perlukan 2500-2700 ton/hari jadi kita estimasikan 1 orang itu bisa menebang 0,6-1 ton perhari yang bisa dia tebang. Karena dengan kemampuan segitupi baru kita bisa capai target gilingan.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa untuk kemampuan per orang yang bisa ditebang perhari itu adalah 0,6-1 ton perhari, estimasi ini berdasarkan kebutuhan tebu gilingannya perhari itu 2500-2700 ton/hari. Dengan jumlah pekerja 3000- 4000 orang perhari dengan kemampuan tebang 0,6-1 ton/hari ini bisa mencapai target gilingan perusahaan Pabrik Gula Takalar.
Kalo untuk orang tebang nya nih pak, asal tenaga kerja yang bapak rekrut ini berasal dari mana saja.?
Berdasarkan wawancara yang dilaukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“iya jadi tenaga kerja yang kami pake itu berasal dari berbagai daerah ada dari takalar, jeneponto, gowa, bantaeng,dan bulukumba. Karena kalo mau masyarakat takalar saja kita ambil tidak bisa. Bisa-bisa habisa masyarakatnya Karen kita butuhkan banyak skali.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa untuk asal tenaga kerja yang direkrut perusahaan berasal dari berbagai daerah yaitu daerah takalar, gowa, jenepoto, bulukumba, dan banateng.
Nah, tadi kan sudah ditebang nih pak. Sekarang proses pengangkutan ke pabriknya itu menggunakan apa?
Berdasarkan wawancara yang dilaukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“nah untuk 2500-2700 ton tebu ini kita angkut ke pabrik dengan menggunakan truk dan truk yang dibutuhkan itu sebanyak 150 unit baru bisa efisien.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa utnuk mengangkut 2500-2700 ton tebu ke pabrik untuk digiling membutuhkan 150 unit truk agar bisa efisien.
Kalau untuk truk yang di pake ini apakah milik perusahaan atau milik pribadi pak?
Berdasarkan wawancara yang dilaukan, Bapak Said dan Naswadi mengatakan bahwa :
“ untuk truk yang kita pake ini milik warga jadi kita kumpulkan dari warga sebanyak 150 unit truk.”
Berdasarkan apa yang dipahami oleh Bapak Said dan Naswadi staff Pabrik Gula Takalar bahwa truk yang digunakan untuk mengangkut tebu ke pabrik ini menggunakan truk milik pihak ketiga dan bisa jadi warga dan mitra lainnya.