BAB III PEMBAHASAN
B. Tantangan Yang Dihadapi Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran
72
B. Tantangan Yang Dihadapi Guru Dalam Meningkatkan Mutu
73
didepan mereka terganggu dan lebih tertarik dengan suara ramai diluar sehingga mengakibatkan konsentrasi mereka terganggu.
Faktor psikologis ini dimaksudkan karena siswa mengalami tekanan, jadi pada saat pembelajaran berlangsung fokusnya menjadi terganggu. Seperti kurangnya kemampuan bersosialisasi siswa dengan siswa lainnya. Gangguan ini dapat terjadi karena adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang lebih banyak sehingga anak kurang mampu untuk berkonsentrasi.
2. Siswa Kurang Disiplin
Disiplin adalah salah satu sikap penting yang harus dimiliki setiap orang. Karena pasalnya disiplin juga menjadi faktor penentu keberhasilan dan kualitas pembelajaran itu sendiri. Baik guru maupun siswa harus disiplin terhadap waktu, terhadap tugas yang diberikan, terhadap kegiatan belajar mengajar dan lain sebagainya.
Mengajar di kelas yang siswanya disiplin dengan baik pasti akan terasa lebih mudah dibandingkan siswa yang tidak disiplin. Memiliki siswa yang kurang disiplin ini memang adalah tantangan tersendiri bagi guru. Maka sebagai guru harusnya bisa mengubah perilaku mereka menjadi lebih baik lagi dan bisa lebih disiplin.
Guru selalu dikatakan pahlawan tanpa tanda jasa. Maksud dari perkataan ini adalah tugas guru tidak hanya membuat siswanya cerdas tetapi tugas lainnya adalah menanamkan sikap sopan dan juga budi pekerti untuk setiap anak. Tujuannya agar ketika anak sudah berbaur
74
dengan masyarakat maka anak bisa menerapkan sikap-sikap positif sehingga terciptanya masyarakat yang damai dan aman. Mendidik anak bukanlah hal yang mudah apalagi di bangku sekolah dasar (SD) sifat dan karakter siswa yang berbeda-beda.
Tantangan lain yang dihadapi guru juga adalah siswa kurang disiplin, dimana kurang disiplin yang terjadi pada kelas VI MI Darul Ulum Ngorok Kopang yaitu pada saat pembelajaran berlangsung mereka tidak memperhatikan guru didepan, sulit untuk diatur, asik sendiri dan ribut dengan teman sebangkunya. Dengan terjadinya hal seperti ini mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi terganggu bahkan menjadikan siswa tidak mamahami materi yang sudah dijelaskan oleh guru sehingga guru harus menjelaskan berulang kali sampai mereka paham.129
Memang sebagai guru dalam memahami setiap karakteristik siswa, karena ada banyak siswa yang ditemui di sekolah sedikit sulit. Maka jika hal ini terjadi hendaknya sebagai guru untuk mulai membantu mereka supaya mereka bisa menjalankan pembelajaran dengan baik dan lebih konsentrasi di kelas. Agar pembelajaran di kelas menjadi kondusif, siswa harus belajar disiplin dan bertanggung jawab terhadap proses belajar mengajar di kelas.
129 Ibid.
75 3. Lambat Dalam Memahami Materi
Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami dan menguasai pelajaran. Karena itu guru tidak bisa memaksakan siswa untuk langsung paham. Guru harus memberikan waktu untuk mereka agar lebih memahami materi tersebut.
Setiap anak memiliki daya serap yang berbeda-beda dalam memahami pembelajaran yang diajarkan sehingga hal ini menjadi kendala bagi siswa yang harus diperhatikan guru. Guru harus bisa menggunakan strategi pembelajaran dengan baik, karena peran guru sangat berpengaruh dalam kualitas pembelajaran yang sudah didapatkan serta berpengaruh dalam membangkitkan minat belajar siswa.130
Tantangan berikutnya yang dihadapi guru dalam pembelajaran yaitu lambat dalam memahami materi pelajaran. Dimana pada siswa kelas VI MI Darul Ulum Ngorok Kopang ada beberapa anak yang memang sedikit terlambat dalam memahami materi hal ini memang disebabkan oleh kurangnya perhatian dan komunikasi antara anak dan orang tua di rumah dan sebab lainnya adalah memang si anak tidak mau mendengarkan penjelasan yang guru sampaikan sehingaa menjadikan mereka lambat bahkan sulit untuk memahami materi.
130 Oktaviani Novita Dewi, “Kendala Guru IPA dan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Terpadu K13 (Studi Kasus Di SMP/MTs Se-Kota Palu)”, (Skripsi, FKIP Universitas Tadulako, Palu, 2021). hlm. 11.
76
Dengan begitu menjadikan guru harus menjelaskan berulang kali sampai mereka memahami dengan baik.131
Bagi seorang pendidik atau guru diperlukan cara khusus mengatasi kesulitan dan lambat dalam memahami materi pada siswa. Guru adalah sosok orang tua kedua bagi para siswa. Tentu peran guru sangat penting dalam memberikan pendidikan baik secara akademik maupun moral yang berbentuk perilaku dan karakter. Apabila pesan atau pelajaran yang disampaikan guru tidak dapat diterima dengan maksimal oleh siswa maka guru tersebut belum berhasil dalam melaksanakan pembelajaran.
4. Perkelahian Antar Siswa
Perkelahian antar siswa ini memang sering terjadi dikalangan para anak sekolah dasar entah itu disebabkan oleh saling mengejek atau menjelekkan satu dengan yang lainnya atau disebabkan oleh faktor kekalahan pada saat bermain sehingga mengakibatkan pihak yang menang meremehkan pihak yang kalah dan menjadikan pihak yang kalah menjadi emosi maka terjadilah sebuah perkelahian, atau bisa juga disebabkan oleh faktor lainnya.
Anak berantem di sekolah bisa disebabkan oleh banyak hal lain, baik itu intimidasi fisik atau variabel. Jika tidak dihentikan, perilaku ini dapat menyebabkan antisosial yang lebih agrasif da mengganggu
131 Observasi, di MI Darul Ulum Ngorok Kopang , 11 April 2022
77
keberhasilan anak di sekolah dan kemampuan untuk membentuk dan menjaga persahabatan.
Dalam kasusu ini, anak berantem atau berkelahi di sekolah karena mreka tidak tahu bahwa menyakiti anak-anak lain yang berbeda, baik secara ukuran, penampilan, ras, atau agama adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Maka sebagai guru setidaknya mengajari mereka bahwa mengejek perbedaan seperti ras, agama, penampilan, kebutuhn khusus, jenis kelamin, status ekonomi adalah salah. Cobalah kita sebagai guru untuk menanamkan rasa empati kepada mereka, kemudian bisa mendorong mereka untuk berprilaku baik bisa dilakukan dengan memberi pujian ketika mereka melakukan hal-hal positif. Dengan begitu mereka akan tahu bahwa hal yang dilakukannya itu benar.
Maka kita juga sebagai guru harus memberikan contoh yang baik dan positif kepada mereka bukan malahan memberikan contoh yang tidak baik atau negatif. Karena jika guru memberikan contoh yang baik maka mereka akan mengikuti apa yang telah mereka lihat namun sebaliknya jika mereka melihat perilaku maupun contoh yang kurang baik pada gurunya maka mereka tidak segan-segan untuk mengikuti contoh tersebut karena mereka berpikir bahwa guru saja melakukan hal tersebut maka mereka akan mengikuti hal itu.
78 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
1. Upaya guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran IPA berbasis kecakapan abad-21 di kelas VI MI Darul Ulum Ngorok yaitu pada setiap kali pertemuan guru mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP yang dimana dalam penyusunan RPP ini mengacu pada silabus, dengan tujuan agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, kemudian upaya yang kedua yaitu guru mulai melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan apa yang sudah dibuat pada rencana pembelajaran tersebut agar proses pembelajaran dilakukan dengan sistematik. Dan tujuan lainnya yaitu agar tujuan pembelajaran yang sudah dibuat bisa tercapai dengan baik. Dan upaya yang lainnya adalah guru melakukan penilaian hasil akhir yaitu dengan melakukan evaluasi jenis evaluasi autentik dimana guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah dibahas, jika siswa dapat menjawab pertanyaan yang guru berikan maka guru dikatakan berhasil dalam menyampaikan materi dan berhasil dalam mengajar serta kemampuan siswa juga dapat dikatakan berkembang.
2. Tantangan yang dihadapi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran IPA berbasis kecakapan abad-21 di kelas VI MI Darul Ulum Ngorok Kopang yaitu siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran, sulit untuk diatur terutama
79
pada siswa laki-laki, lebih banyak bermain sehingga mengakibatkan mereka kurang aktif dalam belajar, sering berkelahi terutama sering terjadi pada siswa laki-laki, ribut didalam kelas jika gurunya belum masuk di kelas atau jika gurunya sedang tidak ada di kelas, lambat dalam memahami materi pembelajaran dan masih sering keluar masuk kelas jika ada pelajaran kosong atau ketika gurunya berhalangan untuk tidak masuk mengajar.
B. Saran
1. Bagi Guru
Kepada guru agar selalu mengutamakan mutu dalam mengajar, dapat menerapkan pembelajaran berbasis kecakapan abad-21 agar pembelajaran juga mengikuti perkembangan zaman, serta melakukan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang mengutamakan mutu proses dan hasil.
2. Kepada Siswa
Kepada peserta didik hendaknya agar tetap bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
3. Kepada Pembaca
Demikian skripsi ini dibuat tentunya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan kritikan dan saran yang akan memperluas wawasan penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
80
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Irma Luthfi. “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Make a Match Berbantu Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang”, Skripsi, Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2014.
Ali L. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1996.
Anwar, Muhammad Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Prenadamedia Group, 2018.
Arbangi, Darkir dan Umiarso, Manajemen Mutu Pendidikan, (Jakarta: PT Adhitya Andrebina Agung, 2016.
Bakrun, M. Peningkatan Proses Pembelajaran Dan Penilaian Pembelajaran Abad 21 Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidkan Dasar dan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.
Baldacchino Godfrey and Charles J. Farrugia, Educational Planning and Management in Small States Concepts and Expriences, London:
Commonwealth Secretariat Publication, 2002.
Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Faradila, Anita “Analisis Tingkat Keterampilan Abad-21 (21st Century Skills) Pada Guru Kejuruan Di SMK Negeri 1 Brebes”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2020.
Fathurrohman, M. & Sulstyorini, Belajar dan Pembelajaran, Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional, Yogyakarta: Teras, 2012.
Fathurrohman, Pupuh dan Aa Suryana, Guru Profesional, Bandung: PT Refika Aditama, 2012.
Fauziah, Shima Dewi. “Upaya Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fiqh Di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Metro”, Skripsi, FTIK IAIN Metro, 2018.
Hasanah, Aan Pengambangan Profesi Guru, Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.
81
Husein, Latifah Profesi Keguruan Menjadi Guru Profesional, Yogjakarta:
Pustaka Baru Press, 2017.
Jufri, Wahab Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung, Jawa Barat:
Pustaka Reka Cipta, 2017.
Kemendikbud, Indikator Mutu Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah, Kemendikbud, Dierktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017.
Kepala Sekolah MI Darul Ulum, Wawancara, Ngorok 12 April 2022
Khotimah, Hosnul, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Teknik Mind Mapping Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VIII”. Jurnal Jurusan-Biologi-Fakultas MIPA UM, 2015.
Kumala, Farida Nur. Pembelajaran IPA SD, Cemorokandang, Kota Malang: Ediide Infografi, 2016.
Martinis Yamin dan Maisah. Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran, Jakarta Gaung Persada, 2009.
Mekarisce, Arnild Augina, “Teknik Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan Masyarakat”, Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 12 Edisi 3, 2020.
Meolong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
MI Darul Ulum Ngorok Kopang, Dokumentasi tanggal 13 April 2022.
Minarti, Sri. Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2011.
Mujib, Fathul Diktat Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. STAIN TULUNGAGUNG, 2008.
Noor, Juliansyah , Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Novita Dewi, Oktaviani “Kendala Guru IPA dan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Terpadu K13 (Studi Kasus Di SMP/MTs Se-Kota Palu)”, Skripsi, FKIP Universitas Tadulako, Palu, 2021.
Novitasari, Resti Adelia. “Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based
82
Learning Tahun Ajaran 2017/2017”. Jurnal Handayani (JH). Vol 7 (2) Juni 2017.
Nurjhani.K. Mimin “Manajeman Mutu Pendidikan IPA”, Universitas Pendidikan Indonesia, 2007.
Observasi, MI Darul Ulum Ngorok, 11 April 2022.
Observasi, MI Darul Ulum Ngorok, 13 April 2022.
Puspitasari, Desi “Pola Mengajar Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Kelas IV MI Ma’arif Patihan Wetan Tahun Pelajaran 2018/2019”, Skripsi, FTIK IAIN Diponorogo, 2019.
Puspitasari, Desi “Pola Mengajar Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Kelas IV MI Ma’arif Patihan Wetan Tahun Pelajaran 2018/2019”, Skripsi, FTIK IAIN Diponorogo, 2019.
Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010.
Rosida, Sonya & Erman, “Tantangan Guru dalam Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik 5M di SMP” Pensa E-Jurnal: Pendidikan Sains, Vol. 9 No 2 Tahun 2021.
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalitas Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012.
Sagala, Saiful, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung:
Alfabeta, 2012.
Salim, Peter dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Modern English Press, 2005.
Sani, Ridwan Abdullah. Inovasi Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.
Semiawan, Conny R. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010.
Siswa-Siswi Kelas VI MI Darul Ulum, Wawancara, Ngorok 13 April 2022.
Solikah, Afifatus “Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran Pada Sekolah Unggulan” Volume 2 Desember 2014.
Subagyo, Joko Metode Penelitian, Jakarta:CV Rineka Cipta, 2004.
83
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2012.
Sulistyorini, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar.
Unnes: Tiara Wacana, 2010.
Sulthon, “Pembelajaran IPA Yang Efektif dan Menyenangkan Bagi Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI)”, Jurnal Elementary, Vol. 4. No 1, Januari- Juni 2016.
Sumarno, “Pembelajaran Kompetensi Abad 21 Menghadapi Era Society 5.0”, Jurnal SEMDIKJAR, 2019.
Syahputra, Edi. “Pembelajaran Abad-21 dan Penerapannya di Indonesia”, Jurnal Prosiding Seminar Nasional SINASTEKMAPAN, Vol 1, November 2018.
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi UIN Mataram, Mataram;
Universitas Islam Negeri Mataram, 2020.
Tim Redaksi, Himpunan Lengkap Undang-undang Republik Indonesia Tentang Guru dan Dosen, Yogyakarta: Laksana, 2018.
Toatubun, Fathul Arifin dan Muhammad Rijal, Profesionalitas dan Mutu Pembelajaran, Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2018.
Trianto, “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif”, Jakarta:
Kencana, 2010.
Umro, Jakaria “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Radikalisme Agama di Sekolah”, Journal of Islamic Education (JIE), Vol II No. 1 Mei 2017.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, 8 Juli 2003, Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 6, Jakarta.
Wahyudi, Imam . Mengejar Profesionalisme Guru, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012.
Wali Kelas VI MI Darul Ulum Ngorok Kopang, Wawancara, Ngorok, Senin 11 April 2022.
84
Wali Kelas VI MI Darul Ulum Ngorok Kopang, Wawancara, Ngorok, Senin 13 April 2022.
Wijaya, Etistika Yuni, dkk. Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Global.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016, Universitas Negeri Malang, 2016.
Zamroni, Meningkatkan Mutu Sekolah, Jakarta: PSAP Muhammadiyah, 2007.
Zazin, Nur. Gerakan Menata Mutu Pendidikan Teori dan Aplikasi, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
85
LAMPIRAN-LAMPIRAN Tabel 1
Pedoman Observasi
Upaya Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran IPA Berbasis Kecakapan Abad-21 di Kelas 6 MI Darul Ulum Ngorok Kopang Tahun
Pelajaran 2021-2022.
No Komponen yang diamati Indikator Keterangan
1. Upaya guru dalam
meningkatkan mutu
pembelajaran IPA berbasis kecakapan Abad-21 di Kelas VI MI Darul Ulum Ngorok Kopang Tahun Pelajaran 2021- 2022
Perencanaan Proses
Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas VI MI Darul Ulum Ngorok Kopang adalah pada setiap pertemuan guru menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP yang mengacu pada silabus.
Pelaksanaan proses
pembelajaran
Pada pelaksanaan proses pembelajaran ini dilakukan sesuai dengan apa yang sudah disusun pada RPP agar pelaksanaan proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan tercapai tujuan pembelajaran.
Penilaian hasil
pembelajaran
Untuk penilaian hasil pembelajaran disini guru menggunakan jenis penilaian autentik dimana siswa terlibat dalam melakukan evaluasi seperti guru memberikan beebrapa
86
pertanyaan terkait materi yang sudah dipelajari, maka terjadilah tanya jawab antar siswa. Jika siswa bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maka guru dikatakan berhasil dalam mengajar serta siswa juga dapat dikatakan berkembang.
2. Tantangan yang di hadapi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran IPA berbasis kecakapan Abad 21 di kelas VI MI Darul Ulum Ngorok Kopang Tahun Pelajaran 2021- 2022
Kurangnya konsentrasi siswa dalam mendengarka n penjelasan guru didepan
Kurangnya konsentrasi siswa ini disebabkan oleh siswa yang lebih tertarik dengan lingkungan di luar sehingga fokus mereka terganggu, maka dengan hal ini terjadilah kurang konsentrasi pada anak karena lebih tertarik dengan lingkungan diluar.
Siswa kurang disiplin
Pada tantangan ini peneliti menemukan bahwa pada kelas VI MI Darul Ulum terutama pada siswa laki-laki mereka kurang disiplin, sulit untuk diatur serta kadang tidak mau mendengarkan penjelasan guru didepan.
Lambat dalam memahami
Untuk tantangan ini memang siswa memiliki kemampuan
87
materi dan daya serap yang berbeda-beda dalam memahami materi yang diajarkan akan tetapi penyebab hal ini terjadi juga karena sikap dari siswa yang kurang disiplin dan tidak
mau mendengarkan
penjelasan guru pada saat pembelajaran maka bisa mengakibatkan siswa menjadi lambat dalam memahami sehingga menjadikan guru harus berulang kali untuk menjelaskan materi tersebut.
88 Tabel 2
Pedoman Wawancara
Pedoman Wawancara Untuk Guru Tentang Upaya Yang Dilakukan Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran IPA Berbasis Kecakapan Abad- 21 Di Kelas VI MI Darul Ulum Ngorok Kopang Tahun Pelajaran 2021-2022.
Wawancara Jawaban
1. Upaya apa yang telah ibu lakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA berbasis kecakapan abad-21?
Tentunya upaya yang pertama adalah ibu menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP yang nantinya sebagai acuan untuk melaksanakan proses pembelajaran, lalu yang kedua ibu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah dibuat agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, dan yang ketiga melakukan penilain hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini ibu lakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian dan pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran, serta agar ibu bisa melihat tingkat keberhasilan ibu dalam mengajar
2. Metode apa yang ibu gunakan pada proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pembelajaran IPA berbasis kecakapan abad-21?
Biasanya ibu menggunakan metode campuran seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demontrasi dan metode discovery learning yaitu siswa aktif mencari secara mandiri mengenai informasi suatu pembelajaran.
3. Apakah ibu melakukan evaluasi atau penilaian akhir pada akhir pembelajaran?
Iya, ibu melakukan evaluasi dan penilaian pada akhir pembelajaran, yang dimana jenis evaluasi yang ibu
89
gunakan adalah evaluasi autentik yaitu lebih menekankan kepada terlibatnya siswa, evaluasi ini bersifat autentik atau bersifat nyata dimana siswa kita libatkan untuk melakukan suatu evaluasi seperti melakukan tanya jawab diakhir pembelajaran terkait dengan materi yang sudah dipelajari tadi, jika siswa aktif dan bisa menjawab pertanyaan maka materi pembelajaran yang sudah dipelajari dipahami dengan baik serta diterima juga dengan baik oleh siswa sehingga tingkat kemampuan pemahaman siswa bisa dikatakan berkembang.
4. Apakah ada peningkatan yang terlihat pada siswa setelah ibu melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan mutu
pembelajaran IPA?
Menurut ibu terjadi sedikit peningkatan pada siswa yaitu nilai-nilai yang mereka dapatkan terbilang cukup bagus, karena pada sebelumnya nilai mereka cukup baik menjadi lebih tinggi atau baik dari sebelumnya. Hal ini didapatkan terutama oleh siswi yang perempuan, dibandingkan dengan siswa yang laki-laki peningkatan ini justru terlihat bagus dan baik pada siswa perempuan disebabkan oleh siswi perempuan lebih penurut, rajin dan lebih memperhatikan pembelajaran dan penjelasan guru didepan. Sedangkan untuk siswa yang laki-laki sebagian besar kurang memperhatikan
90
pembelajaran, mereka masih banyak bermain dan sering berbicara dengan teman sebangkunya.
5. Apa saja tantangan atau kendala yang ibu hadapi dalam proses pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pembelajaran IPA berbasis kecakapan abad-21?
Tantangan yang ibu hadapi dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu kurangnya konsentrasi siswa dalam memperhatikan penjelasan guru didepan, siswa juga kurang disiplin sehingga menyebabkan mereka lambat untuk memahami materi yang ibu jelaskan sehingga ibu harus berulang kali untuk menjelaskan kepada mereka baru mereka bisa paham dan mengerti pelajaran tersebut.
91 Tabel 3
(Pedoman Wawancara)
Pedoman Wawancara Terkait dengan Indikator Mutu Pembelajaran No Komponen
wawancara
Wawancara Jawaban
1. Perencanaan proses pembelajaran
Apakah ibu
membuat/
mempersiapkan/meny usun perangkat pembelajaran/RPP
pada setiap
pertemuan
pembelajaran IPA?
Iya, ibu membuat RPP setiap pembelajaran khususnya di pelajaran IPA, tujuannya agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan lancar serta agar tujuan kompetensi pembelajaran bisa tercapai oleh siswa. Untuk menentukan materi pada RPP yang ibu buat acuannya adalah dari silabus, sedangkan untuk sumber belajarnya ibu ambil dari buku teamtik untuk guru dan untuk siswa selain itu, ibu juga mengambil dari buku rangkuman materi IPA yang berjudul Taktik Tokcer IPA SD/MI yang diterbitkan oleh Laksana dan jenis buku tugas tematik penerbit oleh Bhineka.
Pelaksanaan proses pembelajaran
Apakah ibu guru melakukan proses atau pelaksanaan
Ibu mengajar sesuai dengan RPP yang sudah ibu buat karena didalamnya sudah
92
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah ibu buat?
tertera mengenai pelaksanaan proses pembelajaran akan berlangsung yang dimulai dari kegiatan membuka pembelajaran, kegiatan inti dalam pembelajaran hingga
kegiatan penutup
pembelajaran.
Penilaian hasil pembelajaran
Apakah ibu
melakukan penialian
hasil akhir
pembelajaran atau melakukan evaluasi diakhir pelajaran?
Iya, ibu melakukan penilaian hasil pembelajaran yaitu dengan melakukan evaluasi yang berjenis autentik dimana kita melibatkan siswa secara langsung dalam melakukan evaluasi tersebut.
Dengan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi yang sudah diajarkan tadi.