• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deksriftif kualitatif.

Teknik analisisi data kualitatif digunakan untuk menganalisis data tentang

44 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya (2016), hlm 334.

47

pesan Islami pada pantun seni Dendang pernikahan suku Serawai. Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, dan juga menjabarkan ke dalam unit-unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan juga membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain. Adapun analisis data kualitatif bersifat induktif yang mana berarti suatu analisis berdasarkan data yang telah diperoleh.45

Menurut Sugiyono : “Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara berurutan atau sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan observasi, wawancara, catatan lapangan dan studi dokumentasi, mengorganisasikan data menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan di pelajari sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri begitupun juga oleh orang lain”.

Pada penelitian ini, teknik analisis data dilakukan penulis dengan tiga macam analisis yaitu reduksi data, display (penyajian data), dan verifikasi data atau kesimpulan, beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data ini ialah untuk memudahkan terhadap data yang sudah terkumpul, reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan dan penyederhanaan terhadap data kasar yang diperoleh dari catatan-

45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung : Alfabeta (2013), hlm 244.

catatan tertulis dari lapangan. Reduksi data dilakukan dengan cara mengelompokan data berdasarkan aspek-aspek yang terjadi mengenai permasalahan penelitian.

2. Data Display (penyajian data)

Penyajian data dimaknai sebagai sekumpulan informasi yang tersusun, yang dapat memberikan penarikkan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang telah diredukasi kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi berdasarkan aspek-aspek dan penelitian, penyajian data dimaksudkan untuk memudahkan penulis menafsirkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

3. Verifikasi Conclusion Drawing (kesimpulan)

Penarik kesimpulan dan verifikasi dilakukan berdasarkan pemahaman terhadap data yang telah dikumpulkan. Pada penelitian kualitatif, penarik kesimpulan dilakukan secara bertahap yaitu pertama menarik kesimpulan sementara dan akan berubah bila ditemukan data- data yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data verikutnya maka dengan itu, harus dilakukan verifikasi data dengan cara mempelajari kembali data yang telah ada. Jadi, berdasarkan verifikasi data ini selanjutnya penulis dapat menarik kesimpulan pada akhir temuan penelitian.

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian

1. Letak Geografis

Desa Padang Lebar Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu Desa yang terletak di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan menganut suku Serawai. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat Desa Padang Lebar ialah bahasa Serawai. Dan mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat Desa Padang Lebar ialah agama Islam.

Pada setiap wilayah, tentu memiliki batas-batas tertentu. Maka, hal inilah yang menjadi poin yang sangat penting untuk dapat menentukan letak serta batas luas wilayah. Jarak Desa Padang Lebar dengan ibu kota Kecamatan yakni 4 Km dengan waktu tempuh 10 menit, dan jarak Desa Padang Lebar ke Kota Kabupaten Bengkulu Selatan yakni Manna sekitar 8 Km dengan waktu tempu 15 menit, sedangkan jarak antara Desa Padang Lebar dengan ibu kota Provinsi yakni Bengkulu sekitar 140 Km dengan jarak tempuh 3 jam/180 menit..

Luas wilayah Desa Padang Lebar adalah 612,75 Ha dengan tofografi dataran. Jika dilihat dari topografi dan kontur tanah Desa Padang Lebar secara umum merupakan lahan permukiman, pertanian, perkebunanan dan persawahan. Sebagaiamana Desa Padang Lebar memiliki dua iklam yaitu, iklim penghujan dan iklim kemarau. Maka,

hal ini juga dikarenakan yang mempengaruhi langsung terhadap pola tanam dan lahan pertanian. Oleh karenanya, wilayah Desa Padang Lebar tersebut merupakan daratan yang dipergunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai untuk lahan pertanian dan perkebunan, seperti kelapa sawit, karet serta bercocok tanam (padi), sedangkan untuk beberapa lahan sebagian tersebut dipergunakan untuk membangun rumah tempat tinggal masyarakat setempat.

Desa Padang Lebar termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, maka ditetapkan batas-batas wilayah Desa yaitu sebagai berikut:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Desa Suka Bandung Kecamatan Pino Raya

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Air Nganut Kecamatan Pino

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Desa Tanjung Aur Kecamatan Pino

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gelumbang Kecamatan Manna

Sedangkan untuk pembagian wilayah Desa Padang Lebar terbagi menjadi tiga bagian, yakni bagian Ilir, bagian Tengah dan bagian Ulu.46

46 (Sumber data Dokumentasi Kantor Desa Padang Lebar 2021).

51

2. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Desa Padang Lebar ialah berjumlah 1.101 jiwa.

Adapun, jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki ialah 557 orang. Sedangkan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan ialah 544 orang. Jika dilihat berdasarakan data yang penulis dapatakan, maka penduduk Desa Padang Lebar terbilang banyak. Dan dengan penduduk yang banyak. Maka, bagi masyarakat Desa Padang Lebar dapat mempergunakan salah satu dari aset sumber daya alam dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan hidup atau keperluan lainnya.

3. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk Desa Padang Lebar adalah di domisili oleh beberapa suku diantaranya yaitu, penduduk asli suku Serawai, dan sebagian suku Jawa, dan suku Batak. Akan tetapi, di Desa Padang Lebar suku yang paling dominan atau terbanyak ialah suku Serawai.

Karena, suku Serawai merupakan penduduk yang sudah lama menetap dari turun temurun dari zaman nenek moyang dan mereka adalah penduduk asli dari suku Serawai Kabupaten Bengkulu Selatan.

Walaupun dengan adanya pendatang baru yang menetap atau keberdaan dari perbedaan suku yang tinggal di Desa Padang Lebar.

Namun, masyarakatnya tidak pernah membedakan atau memandang asal keturunanya antara satu dengan yang lain.

4. Penganut Agama Dan Sumber Daya Sosial Budaya Desa Padang Lebar Berdasarkan data yang penulis dapatkan bahwa Desa Padang Lebar terdiri dari 3 macam agama, yakni diantaranya ialah sebagai berikut,

Pertama : Agama Islam, Kristen, dan Hindu. Adapun jumlah pengikutnya berdasarkan data yang diperoleh yaitu agama Islam berjumlah 1094 orang. Sedangkan agama Kristen berjumlah lima orang. Dan juga agama Hindu berjumlah dua orang.

Kedua : Sumber Daya Sosial Budaya Desa Padang Lebar memiliki Sumber Sosial Budaya, beradasarakan hasil dari penelitian yang penulis dapatakan, berikut sumber daya sosial dan budaya, diantaranya dikelompokan sebagaimana penjelasan ialah

Ketiga : Kerja bakti atau gotong royong berjumlah tiga kelompok untuk Desa, peringatan Maulid Nabi berjumlah empat kelompok untuk dua masjid, peringatan isra‟ mi‟raj berjumlah empat kelompok untuk dua masjid, peringatan HUT RI berjumlah tiga kelompok untuk Desa, group Dendang berdzikir berjumlah dua kelompok, karena taruna berjumlah satu kelompok, kelompok pengajian berjumlah dua kelompok untuk dua masjid, group seni Dendang berjumlah satu kelompok untuk satu Desa. acara adat berjumlah satu kelompok, dan juga tari adat berjumlah satu kelompok Desa.47

47 (Sumber data Dokumentasi kantor Desa Padang Lebar 2021).

53

5. Data Informan

Dalam mendapatkan hasil sesuai penulis harapkan maka disini penulis melakukan wawancara dengan sumber data. Adapun informan yang penulis lakukan ialah dengan wawancara mengenai data yang akan penulis cari kebenarannya yaitu ketua adat seni Dendang, anggota seni Dendang, tokoh agama dan masyarakat. Berikut nama-nama informan yang penulis lakukan wawancara :

1. Ajamudin, merupakan ketua adat seni Dendang, beliau berumur 64 tahun, adapun bahasa yang dipahaminya ialah bahasa Serawai. Memang beliau adalah orang yang mengetahui banyak hal tentang seni Dendang.

2. Mawan, merupakan anggota seni Dendang, beliau berumur 58 tahun, adapun bahasa yang dipahaminya ialah bahasa Serawai.

3. Asirin, merupakan anggota seni Dendang sekaligus bendahara dari anggota seni Dendang, beliau berumur 54 tahun, adapun bahasa yang dipahaminya ialah bahasa Serawai. Asirin tak hanya mengelola keungan beliau juga juru kunci dibidang menyimpan data. Sebab semua kegiatan baik itu surat maupun hal-hal yang penting itu disimpan oleh beliau. Jadi, beliau orang terpenting dalam penelitian ini.

4. Siratjudin, merupakan tokoh agama, beliau berumur 64 tahun, adapun bahasa yang dipahaminya bahasa Serawai. Memang

beliau adalah orang yang paham akan nilai-nilai Islami yang disampaikan melalui pantun seni Dendang.

5. So‟an, merupakan tokoh masyarakat beliau juga mantan anggota seni Dendang. Adapun bahasa yang dipahami beliau ialah bahasa Serawai. Jadi beliau, banyak mengetahui serta pengalaman-pengalaman selama menjadi anggota seni Dendang.

6. Tian, merupakan tokoh masyarakat sekaligus Tuan kerja dari acara pernikahan seni Dendang, beliau berumur 41 tahun, adapun bahasa yang dipahaminya ialah bahasa Serawai.

7. Yesi, merupakan tokoh masyarakat, beliau berumur 26 tahun.

Adapun bahasa yang dipahami beliau ialah bahasa Serawai.

B. Pemaparan Hasil Penelitian

1. Proses Pelaksanaan Pantun Seni Dendang

Seni Dendang memiliki ketentuan tersendiri ialah dengan diselengarakan oleh kaum laki-laki, atau biasa yang disebut dengan anggota seni Dendang. Dan seni Dendang ini laksanakan pada malam hari tepatnya pada acara penikahan dan bisa juga di acara aqiqah, namun berbeda prosesnya. Adapun proses pelaksanaanya pada awal mulai seni Dendang dibuka oleh tua kerja pada acara penikahan untuk membuka kata sambutan sekaligus langsung membuka acara terlebih dahulu dengan ditandai adanya penyerahan lengguai yang diserahkan melalui kepala Desa untuk diserahkan kepada ketua adat.

55

Dengan adanya lengguai ialah menandakan bahwa acara yang diadakan tersebut bersifat sakral. Sedangkan arti dari lengguai itu sendiri merupakan “Rajau Majelis”, yang artinya menandakan suatu bentuk kesopanan dan penghormatan yang baik.

Kemudian, setetelah penyerahan lengguai diserahkan kepada ketua adat, maka tandanya telah mulai juga acara seni Dendang berlangsung.

Pertama, ketua adat mengajak seluruh anggota seni Dendang untuk naik atau memasuki tenda (belabar), dan setelahnya seluruh anggota seni Dendang duduk di atas panggung belabar sesuai dengan posisinya masing-masing disusun sejajar secara rapi sambil memegang alat-alat yang digunakan seperti, rebana, biola, sapu tangan, selendang, dan alat-alat yang dibutuhkan lainnya.

Dan setelah semuanya telah dipersiapkan, maka seni Dendang segera dimainkan dengan diawali dengan Dendang Belidang dengan dilengkapi instrument musik dari seni Dendang dan lantunan beberapa pantun yang di syairkan dan kemudian diiring juga dari beberapa tarian, adapun dalam tariannya yaitu, tari lagu duau, tari lemas, tari mabuak, tari minang, tari pulau pinang, tari sempaya, tari piring, dan yang terakhir tari redua hingga ke Dendang Rampai.

Dari panjangnya waktu proses seni Dendang dari setelah selesai Isya hingga larut malam jam dua pagi. Sejumlah proses berpantun yang disampaikan dalam seni Dendang mengunakan waktu istirahat, dan waktu berhentinya istirahat ditandai dengan tarian dari Seni

Dendang, jika tarian telah berhenti maka pantun dan musik Dendang juga berhenti, waktu istirahatnya dari seni dendang dimanfaatkan oleh anggota seni Dendang untuk menikmati kue, dan makan nasi.

Kemudian ada beberapa lagi tarian yang diakhir, yaitu tari kain panjang, tari randai, dan yang terakhir sebagai tari penutup ialah tari ngempatkah tari. Adapun jika acara seni Dendang telah selesai, maka ditandai dengan disedikaannya jambar, ada beberapa macam jambar diantaranya, jambar nasi kunyit dan jambar nasi lemak oleh jenang (Pelayan dari anggota seni Dendang) yang bersimbolkan bahwa seni Dendang telah dilaksanakan hingga sampai dengan selesai.

a. Perlengkapan Yang Digunakan Dalam Seni Dendang

Dalam pergelaran diadakannya seni dendang, ada beberapa hal yang digunakan ialah sebagai berikut :

1) Rebana 2) Biola

3) 2 lembar kain panjang 4) 4 lembar sapu tangan 5) 2 lembar selendang 6) 2 buah piring 7) 1 payung

8) Lengguai dan serunai

57

b. Rangkaian Seni Dendang

Adapun macam-macam jenis rangkaian seni Dendang itu dibagi menjadi beberapa tahapan beserta dengan tingkatan nada suara, adapun tahapan dan tingkatan nada suaranya ialah sebagai berikut :

1) Belidang

Belidang dapat diartikan di masyarakat Desa Padang Lebar sebagai tumbuhan yang hidup dan berkembang, seperti layaknya pantun-pantun syair belidang yang dapat dibawakan oleh anggota seni Dendang. Adapun Dendang pantun yang dibawakan oleh pemain anggota pada Dendang Belidang ialah terletak pada pembukaan, yaitu tahap awal dimulainya pergelaran seni Dendang.

2) Ketapang

Pada tahap yang kedua ini ialah Ketapang, tahap ini berisikan pantun yang dibawakan oleh pemain anggota dengan nada suara yang sedang.

3) Teraja

Memasuki tahap ketiga ini ialah Teraja, pada tahap ini berisikan pantun yang dibawakan oleh pemain anggota dengan nada suara yang dapat dikategorikan mulai tinggi.

4) Mambang

Untuk tahap ke empat ini, rangkaian pantun yang dibawakan oleh pemain anggota dengan nada suara yang tinggi.

5) Rampai

Pada tahap akhir ini, pantun yang dibawakan oleh anggota pemain dengan nada suara yang kembali sedang.

Dengan demikian, berdasarkan masalah penelitian tentang bagaimana proses berpantun dalam seni Dendang, maka penulis telah melakukan wawancara terhadap para informan penelitian yang bersangkutan ialah sebagai berikut :

a. Proses komunikasi berpantun pada seni Dendang di Desa Padang Lebar Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan.

1) Apa saja alat-alat yang diperlukan dalam pelaksanaan acara seni Dendang pernikahan?

Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan kepada informan, berdasarkan pendapat dari Ajamudin (Pembina sekaligus Ketua Adat Seni Dendang) mengenai pantun seni Dendang di dapatkan hasil wawancara ialah sebagai berikut :

Amau alat-alat yang digunaukah dalam acara seni Dendang tu yang pertamau adau, rebana, biola, dua‟au lembagh kain panjang, empat lembagh sapu tangan, dua‟au buah piring, dua‟au buah cincin, dua‟au lembagh selindang, sutiak payung, sutiak serunai, terus diau paling utamau tu harus adau lengguai.48

48 Wawancara dengan Partisipan Ajamudin, 07 Desember 2021.

59

Terjemahan:

Kalau alat-alat yang digunakan dalam acara seni Dendang itu yang pertama ada, rebana, biola, dua lembar kain panjang, empat lembar sapu tangan, dua buah piring, dua buah cincin, dua lembar selendang, satu payung, satu serunai, dan yang paling utama itu harus ada lengguai.

2.) Bagaimana langkah awal hingga akhir yang harus dilakukan pada saat menggelar seni Dendang?

Jak awal sampai akhir yang pasti‟au pertamau jak anggota seni Dendang tu mempersiapkah kudai batan yang ditampilkah, jadi latian kudai ndak beberapau kali, udim tu amau pacak nulis mengku mikirkah batan tapau ajau pantun yang ndak disampaikah tu kelau, setidak‟au lah nyiapkah beberapau pantun masing-masing ughang mpuakkelau langsung dikiciakah. Nah amau lah siap galau mpai pas hari H bebaju lengkap segalau aw mbatak alat-alat, mpai masuk ke belabar/tarup duduk dengan megang alat-alat yang digunaukah.49

Terjemahan :

Dari awal sampai akhir yang pastinya pertama dari anggota seni Dendang itu mempersiapkan dulu untuk yang ditampilakan, jadi latihan dulu untuk beberapa kali, kemudian bila perlu ditulis biar bisa dipikirkan untuk apa saja pantun yang akan disampaikan nanti, setidaknya sudah mempersiapkan beberapa pantun masing-masing orang walaupun nantinya juga secara spontan lisan disampaikan. Nah kalau sudah siap semua di hari H lengkap dengan baju membawa alat-alat, anggota masuk tarup duduk dengan memegang alay-alat yang digunakan.

3.) Bagaimana tahapan-tahapan dari dilaksanakannya pantun pada seni Dendang?

Amau tahapan jak diadaukan pantun seni Dendang tu mulai yang pertamau, izin kudai ke kepala Desa terus jugau ke lembaga ketua adat, udim itu paslah udim diizinkah mpai dibukak dengan ketua adat, udim itu mpai diadaukah dengan

49 Wawancara dengan Partisipan Ajamudin, 07 Desember 2021.

jenang empat ugahan, yang harus dikeruani tu jak awal sampai akhir diserakah dengan jenang galau, udim itu mpai dibukak dengan beberapau sambutan kudai dengan mpu tuau kerjau ghuma, nyelah baliak agi dengan ketua adat. Nah jak sinilah, yang pertmau kali dibukak dengan Dendang Belidang, dilengkapi iringan suarau musik jugau syair-syair pantun yang saling bebalasan, nyelah udim tu yang kedua‟au Dendang Ketapang, samau ajau masih adau pantun bebalasan jugau, yang ketigau nyelah Dendang Teraja masiah jugau dengan bebalasan pantun, terus yang keempat Dendang Mambang masiah pulau adau pantun-pantun, mengku terakhir aa yang kelimau Dendang Rampai, nah Dendang inilah yang dendang paling akhir atau penutup masiah pulau adau pantun.

Pokok‟au pantun tu adau terus jak awal sampai akhir.50 Terjemahan:

Kalau tahapan awal dari diadakan seni Dendang itu pertama, izin dulu ke kepala Desa terus juga ke lembaga ketua adat, setelah itu barulah kalau sudah diizinkan dibuka dengan ketua adat, setelah itu itu baru dilaksanakan dengan empat orang jenang (pelayan/pakar), yang harus diketahui dari awal sampai akhir semua diserahkan oleh jenang. Dan setelah itu baru dibuka dengan beberapa kata sambutan oleh tua kerja acara, terus kembali dengan krtua adat. Nah dari sinilah yang pertama kali dibuka dengan Dendang Belidang, dilengkapi iringan suara music juga syair-syair pantun yang saling berbalasan, setelah itu yang kedua Dendang Ketapang, sama saja masih ada pantun berbalasan juga, yang ketiga terus seni Dendang Teraja masih juga dengan berbalasan pantun, terus yang keempat Dendang Mambang masih juga ada pantun-pantun, terus kemudian yang terakhir iya, yang kelima Dendang Rampai, nah inilah Dendang akhir atau penutup masih juga berisikan pantun. Pokoknya, pantun itu ada terus dari awal sampai akhir.

4.) Bagaimana sistem susunan dalam pantun seni Dendang?

Sebenarau, amau ngicikah susunan pantun tu, ndiak pulau makai susunan yang penting tapau yang dikiciakah dalam bebalasan pantun tu nyambung, tapi tetap segalau pantun tu adau galau nilai-nilai Islami dan lain sebagai aw tu.51

50 Wawancara dengan Partisipan Ajamudin, 07 Desember 2021.

51 Wawancara dengan Partisipan Ajamudin, 07 Desember 2021.

61

Terjemahan :

Sebenarnya, kalau berbicara susunanan pantun itu, tidak pakai susunan yang penting apa yang ddisampaikan dalam berbaalsan pantun itu nyambung, tapi tetap segalau pantun itu ada semua nilai-nilai Islami dan lain sebagainya.

5.) Kapan acara seni Dendang di Desa Padang Lebar dilaksanakan?

Acara seni Dendang biasau‟au diadaukah di acara nikahan yang dikendaki dengan tuan ghuma mpu acara, nah amau waktu tu diadaukah pas malam aghi.52

Terjemahan :

Acara seni Dendang biasanya diadakan di acara pernikahan yang dikehendaki dengan tuan rumah milik acara, nah kalau untuk waktu itu diadakan malam hari.

6.) Berapa lama durasi/waktu yang digunakan pada saat kegiatan berpantun berlangsung dalam seni Dendang?

Amau batan waktu yang digunakaukah tu segalau aw jak awal sampai akhi seni Dendang belangsung jak udim Isya jam lapan‟an sampai dengan tengah malam jam dua‟au an, tapi amau masing-masing jak nyampaikah pantun pada sughang jemau diau bebalasan tu sekitar dua menit sampai limau menitan.53

Terjemahan :

Kalau untuk waktu digunakan itu semuanya dari awal sampai akhir seni Dendang berlangsung dari setelah selesai Isya jam delapan‟an sampai dengan tengah malam jam dua‟an, tapi kalau masing-masing orang untuk nyampaikan pantun berbalasan itu sekitar dua menit sampai lima menit.

7.) Menurut bapak, adakah kesulitan-kesulitan tersendiri, selama kegiatan berpantun berlangsung?

52 Wawancara dengan Partisipan Ajamudin, 07 Desember 2021.

53 Wawancara dengan Partisipan Mawan , 10 Desember 2021.

Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dari beberapa informan, berdasarkan pendapat dari Ajamudin (Pembina sekaligus Ketua Adat Seni Dendang) mengenai pantun seni Dendang di dapatkan hasil wawancara ialah sebagai berikut:

Amau aku, ditanyau adau ndiak‟aw segau pas bepantun tu, ndia. Karanau, mungkin lah lamau begabung di seni Dendang jadi lah keruan tetapau yang ndak disampaikah udim itu ndak bebalasan pantun tu adau ajau yang nyangkut.54

Terjemahan :

Kalau saya, ditanya ada atau tidak kesulitan waktu bepantun, tidak. Karena, mungkin sudah lama bergabung di seni Dendang jadi sudah tau apa saja yang akan disampaikan saat berbalasan pantun itu ada saja yang nyambung.

Sedangkan menurut Mawan (58 tahun) selaku anggota Seni Dendang :

Kekadangan au adau segauau bepantun tu amau aku, amau misalau secarau spuntan kan pantun tu langsung saling bebalasan, nah adau lah pas ndak mbalas pantun tu tadi tetibau ajau ndiak terupuak, lengit galau asaunyau.55

Terjemahan :

Terkadang iya ada sulit dalam berpantun itu kalau aku, kalau misalnya secara spontan kan pantun itu langsung saling berbalasan, nah ada lah wakti mau membalas pantun itu tadi tiba-tiba saja tidak tepikir, hilang semua rasanya.

Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dari beberapa informan, maka penulis menyimpulkan, bahwa informan mengungkapkan bahwa dalam proses berpantun tidak adanya

54 Wawancara dengan Partisipan Ajamudin, 07 Desember 2021.

55 Wawancara dengan Partisipan Mawan, 10 Desember 2021.

Dokumen terkait