• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Penelitian

Dalam dokumen menulis proposal penelitian dengan mind map (Halaman 83-112)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 27 Febuari 2019 sampai dengan 22 Mei 2019. Prosedur kerja yang ditempuh dalam penelitian ini merupakan siklus, yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan tiga siklus. Untuk mengetahui keberhasilan tindakan peneliti, maka selama kegiatan pembelajaan berlangsung dilakukan pengamatan atau observasi terhadap hasil belajar mahasiswa dalam kemampuan menulis proposal penelitian melalui model mind map . Peneliti menetapkan keberhasilan dari segi tes apabila 85% atau lebih mahasiswa sudah mendapat nilai ≥ 75 dapat dikatakan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil. Jika belum mencapai kriteria yang telah dilakukan maka peneliti melakukan refleksi pada akhir setiap siklus untuk menentukan kelemahan dan perbaikan pada tindakan siklus berikutnya. Adapun hasil pengolahan data dari hasil aktivitas belajar mahasiswa selama proses pembelajaran baik pada siklus I, siklus II, dan siklus III.

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian a. Hasil Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap awal sebelum melaksanakan tindakan. Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut.

a) Menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi SAP, tugas dan menyusun soal-soal tes.

b) Menyiapkan perangkat instrumen observasi untuk melihat keantusiasan, keaktifan, dan semangat mahasiswa secara individu.

c) Menyiapkan bahan-bahan untuk membuat mind map.

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2×50 menit untuk setiap pertemuan. Kegiatan dilakukan sesuai dengan rincian yang terdapat dalam satuan acara pembelajaran (SAP terlampir). Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 27 Februari 2019, sedangkan pertemuan kedua dilakukan satu minggu sesudahnya. Tes dilakukan pada minggu berikutnya pertemuan ketiga sebagai pedoman pencapaian pembelajaran siklus I. Rincian pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut.

a. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2019. Setelah matakuliah bahasa Indonesia dimulai peneliti masuk ke kelas yang dipilih untuk subjek penelitian.

Peneliti mengucapkan salam kemudian dibalas dengan salam secara bersama-sama oleh mahasiswa. Setelah itu peneliti memberikan pertanyaan apersepsi tentang memahami proposal secara umum melalui tanya jawab dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang materi tersebut. Selain itu, diharapkan membangkitkan kreativitas mahasiswa dalam mengungkapkan pendapat dan apa yang mereka ketahui tentang proposal secara umum.

Selanjutnya, peneliti mengemukakan tujuan pembelajaran.

Setelah para mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen/peneliti tentang definisi, jenis, formulasi bahasa, dan stuktur proposal penelitian. Peneliti memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya tentang apa yang belum dipahami. Setelah mahasiswa bertanya tentang apa yang belum dipahami, peneliti melakukan tindakan sebagai berikut.

Peneliti menyampaikan materi pokok yang dipelajari yaitu tentang definisi, jenis, formulasi bahasa, dan stuktur proposal penelitian. Setelah mahasiswa mengikuti proses perkuliahan dosen bersama dengan mahasiswa menyimpulkan materi perkuliahan.

b. Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2019. Pelaksanaan dimulai dengan kegiatan secara sekilas mengulangi penegasan materi pokok yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua ini peneliti melulai pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian dibalas dengan salam secara bersama-sama oleh mahasiswa.

Setelah itu, peneliti memberikan pertanyaan apersepsi tentang model pembelajaran mind map melalui tanya jawab dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang model pembelajaran tersebut. Selain itu, diharapkan membangkitkan kreativitas mahasiswa dalam mengungkapkan pendapat dan apa yang mereka ketahui tentang mind map.

Selanjutnya, peneliti mengemukakan tujuan pembelajaran.

Setelah itu, peneliti melanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembelajaran proposal penelitian dengan menggunakan model mind map yang merupakan lanjutan dari pembelajaran sebelumnya. Setelah mahasiswa bertanya tentang apa yang belum dipahami tentang model mind map,

peneliti melakukan tindakan sebagai berikut.

Langkah pertama adalah peneliti memperkenalkan dan menjelaskan model pembelajaran mind map kepada mahasiswa yaitu hakikat, manfaat, bahan-bahan, langkat- langkah membuat mind map, dan kelebihan maupun kekurangan model pembelajaran mind map. Model pembelajaran mind map merupakan model pembelajaran yang menuntut mahasiswa untuk lebih kreatif, efektif, dan mengeksplorasi seluruh kemampuan otak untuk keperluan berfikir dengan menggunakan otak kiri dan otak kanan dengan menggunakan gambar dan warna disetiap cabang pohon dengan garis melengkung. Langkah kedua, peneliti dan mahasiswa melakukan latihan dengan membuat mind map dengan tema bebas sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah proses pembelajaran berakhir peneliti menginstruksikan kepada para mahasiswa untuk mendesain proposal penelitian sesuai dengan bidang ilmu dalam bentuk mind map. Pada pertemuan selanjutnya mahasiswa membuat proposal penelitian sesuai dengan mind map yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah tabel distribusi tentang kemampuan mahasiswa dalam menulis proposal penelitian pada siklus I.

Tabel 5.1

Hasil Tes Kemampuan Mahasiswa Dalam Menulis Proposal Penelitian Pada Siklus I

No. Inisial

Siswa Penilai

Indikator

Jlh Nilai rata-

rata Keterangan

1 2 3 4 5

1 MGC P1 18 15 17 11 4 65

65 tidak tuntas

P2 19 14 17 12 3 65

2 MFH P1 20 17 14 12 4 67

66 tidak tuntas

P2 20 15 14 12 4 65

3 ZN P1 21 14 15 12 5 67

60.5 tidak tuntas

P2 22 14 13 `11 5 54

4 AT P1 23 15 14 10 4 66

64 tidak tuntas

P2 21 12 16 9 4 62

5 FHZ P1 20 18 16 15 5 74

75.5 tuntas

P2 23 20 15 14 5 77

6 RA P1 23 16 15 13 4 71

69.5 tidak tuntas

P2 22 14 15 12 5 68

7 MLI P1 21 15 14 14 5 69

67.5 tidak tuntas

P2 22 13 13 13 5 66

8 LW P1 15 13 13 14 4 59

61 tidak tuntas

P2 17 13 14 15 4 63

9 MN P1 18 14 14 15 4 65

65 tidak tuntas

P2 18 15 15 14 3 65

10 RAD P1 20 19 15 21 4 79

77 tuntas

P2 21 20 16 13 5 75

11 DCP P1 23 13 19 15 5 75

75 tuntas

P2 24 14 20 13 4 75

12 BHP P1 23 18 17 12 5 75

76 tidak tuntas

P2 22 19 20 11 5 77

13 FAP P1 22 17 18 12 4 73

76 tuntas

P2 24 18 19 13 5 79

14 MRF P1 23 16 13 10 5 67

67.5 tidak tuntas

P2 24 15 15 9 5 68

15 MFN P1 24 13 16 9 4 66

68.5 tidak tuntas

P2 24 15 17 11 4 71

16 ASP P1 23 13 10 10 4 60 62 tidak tuntas

P2 22 14 11 12 5 64

17 RWA P1 23 12 13 13 4 65

67 tidak tuntas

P2 22 15 14 14 4 69

18 SHA P1 23 16 15 14 4 72

69.5 tidak tuntas

P2 21 15 14 13 4 67

19 GR P1 20 14 15 13 5 67

66.5 tidak tuntas

P2 19 14 16 12 5 66

20 MAN P1 18 15 17 11 4 65

65.5 tidak tuntas

P2 19 16 15 12 4 66

21 HRY P1 17 17 15 13 5 67

66 tidak tuntas

P2 20 14 14 12 5 65

22 FI P1 22 13 16 12 4 67

64.5 tidak tuntas

P2 19 12 15 12 4 62

23 DR P1 18 14 15 10 4 61

63 tidak tuntas

P2 20 15 14 11 5 65

24 IS P1 24 17 18 12 5 76

75 tuntas

P2 25 16 19 10 4 74

25 NA P1 20 18 17 13 4 72

72 tidak tuntas

P2 22 19 14 12 5 72

Jumlah 1705

Rata-rata 68.24 25

tuntas 24% 6

Tidak Tuntas 76% 19

Dari hasil tes siklus I sebagaimana termuat di dalam Tabel 5.1 di atas, dapat dijelaskan nilai rata-rata hasil tes menulis proposal penelitian mahasiswa adalah 68,24 dan taraf ketuntasan belajar mahasiswa sebesar 24%.

Terdapat 6 orang mahasiswa mengalami ketuntasan belajar, sedangkan 19 orang mahasiswa tidak tuntas. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus I dinyatakan belum berhasil karena belum tuntas memenuhi kriteria yang ditetapkan peneliti yaitu taraf keberhasilan secara individual minimal memperoleh skor 75 dan secara klasikal 85%.

3. Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya proses tindakan pada siklus I dilakukan observasi, yang melakukan observasi dilakukan oleh rekan sejawat peneliti. Hasil pengamatan pembelajaran menulis proposal penelitian meliputi keantusiasan, keaktifan, dan semangat mahasiswa. Dari hasil pengamatan yang dilakukan masih ada beberapa mahasiswa kurang antusias, kurang aktif, dan kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.Untuk mengetahui hasil pengamatan penelitian siklus I, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.2 di bawah ini.

Tabel 5.2

Analisis Data Aktivitas Siswa pada Siklus I No. Indikator / Deskriptor Skor %

1. Keantusiasan 26 37,3

2. Keaktifan 46 61,3

3. Semangat 41 54,6

Rata-rata 42 56

Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat diketahui bahwa keantusiasan mahasiswa dalam mengikuti pelaksananaan pembelajaran pada siklus I sebesar 37,3% tergolong cukup, keaktifan belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran pada siklus I sebesar 61,3% tergolong sedang, dan semangat belajar mahasasiswa pada siklus I sebesar 54,6% sedang. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I rata-rata keantusiasan, keaktifan, dan semangat mahasiswa sebesar 56%

atau tergolong sedang.

Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan pada siklus I ditemukan beberapa kelemahan. Hal yang menjadi permasalahan adalah keantusiasan mahasiswa ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pebelajaran mind map diterapkan. Akan tetapi karena banyak di antara mahasiswa kurang memahami model pembelajaran mind map.

Secara garis besar, beberapa kelemahan yang ada pada pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut.

a. dilihat dari perolehan nilai tes, mahasiswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai > 75 adalah 6 mahasiswa (24,00%), mahasiswa yang memperoleh di bawah ketuntasan belajar atau memperoleh nilai  75 adalah 19 mahasiswa (76,00%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 52% mahasiswa yang belum mencapai

ketuntasan belajar.

b. dilihat dari dimensi keantusiasan, mahasiswa antusias hanya 37,3%.

c. dilihat dari dimensi keaktifan, mahasiswa yang aktif 61,3%.

d. dilihat dari dimensi semangat, mahasiswa yang semangat hanya 54,6%.

4. Refleksi

Peneliti dan teman sejawat bersama-sama merefleksikan serta mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I. Hal yang perlu diperbaiki pada siklus I adalah sebagai berikut.

1) Peneliti menjelaskan formulasi bahasa, dan stuktur proposal penelitian.

2) Pada siklus berikutnya, peneliti menjelaskan secara rinci langkah-langkah membuat mind map dengan menggunakan gambar sentral serta cabang-cabang pohon disertai dengan warna.

b. Hasil Penelitian Siklus II

Sebagaimana pelaksanaan siklus sebelumnya, pembelajaran siklus II juga meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap awal sebelum melaksanakan tindakan. Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut.

a) Menyiapkan kembali perangkat pembelajaran yang terdiri dari SAP, tugas, dan menyusun soal-soal tes.

b) Menyiapkan kembali perangkat instrumen observasi untuk

melihat keantusiasan, keaktifan, dan semgangat mahasiswa secara idividu.

c) Menyiapkan bahan-bahan untuk membuat mind map.

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian siklus II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2×50 menit untuk setiap pertemuan. Kegiatan dilakukan sesuai dengan rincian yang terdapat dalam satuan acara pembelajaran (SAP terlampir). Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 27 Maret 2019, sedangkan pertemuan kedua dilakukan satu minggu sesudahnya. Tes dilakukan pada minggu berikutnya pertemuan ketiga sebagai pedoman pencapaian pembelajaran siklus II.

Rincian pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut.

a. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2019. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah formulasi bahasa, dan stuktur proposal penelitian. Peneliti menjelaskan materi perkuliahan sementara mahasiswa memperhatikan penjelasan dosen/peneliti. Setelah para mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen/peneliti tentang definisi, jenis, formulasi bahasa, dan stuktur proposal penelitian selanjutnya diadakan proses tanya jawab. Setelah mahasiswa mengikuti proses perkuliahan dan tanya jawab dosen/peneliti bersama dengan mahasiswa menyimpulkan materi perkuliahan.

b. Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2019. Pelaksanaan dimulai dengan kegiatan secara sekilas

mengulangi penegasan materi pokok yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu, peneliti melanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembelajaran menggunakan model mind map.

Setelah mahasiswa bertanya tentang apa yang belum dipahami tentang model mind map, dosen/peneliti melakukan tindakan sebagai berikut.

Pada pertemuan kedua, mahasiswa diminta untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat mind map diantaranya kertas kosong tidak bergaris, spidol warna-warni, pensil atau bolpoin, otak dan imajinasinya.

Langkah pertama adalah peneliti menjelaskan langkah-langkah membuat peta pikiran (mind map) sesuai dengan teori Buzan (2006:21–23), yaitu sebagai berikut : 1) Mulailah dari bagian tengah permukaan secarik kertas

kosong yang diletakkan dalam posisi memanjang. Oleh karena itu, memulai dari tengah-tengah permukaan kertas akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memencarkan ke luar ke segala arah, dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.

2) Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral. Oleh karena itu, gambar bernilai seribu kata dan membantu menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah- tengah akan tampak lebih menarik, tetap terfokus, membantu memusatkan pikiran, dan membuat otak semakin aktif dan semakin sibuk.

3) Gunakan warna pada seluruh peta pikiran (mind map). Oleh karena itu, bagi otak warna tidak kalah menariknya dari gambar. Warna membuat mind map tampak lebih cerah dan

hidup, meningkatkan kekuatan dahsyat bagi cara berpikir kreatif, dan ini juga adalah hal yang menyenangkan.

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama, kedua dan seterusnya. Oleh karena itu, seperti yang telah kita ketahui otak bekerja menggunakan asosiasi. Jika kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan jauh lebih mudah dalam memahami dan mengingat.

5) Buatlah cabang-cabang mind map berbentuk melengkung bukannya garis lurus. Oleh karena itu, jika semuanya garis lurus, ini akan membosankan otak anda. Cabang-cabang yang melengkung dan hidup seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh lebih menarik dan indah bagi mata.

6) Gunakan satu kata kunci perbaris, kata kunci tunggal akan menjadikan peta pikiran (mind map) lebih kuat dan fleksibel. Setiap kata tunggal atau gambar tunggal seperti pengganda, yang melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan hubungan yang khusus. Bila menggunakan kata-kata tunggal atau gambar tunggal, setiap kata lebih bebas. Oleh karena itu, lebih mudah tercetus atau terpicu gagasan- gagasan dan pikiran-pikiran baru. Ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat cenderung akan mengurangi efek pemicuan tersebut. Mind map yang banyak mempunyai kata-kata kunci di dalamnya adalah seperti tangan yang memiliki jemari yang semuanya bebas bergerak dengan lincah.

7) Gunakan gambar di seluruh peta pikiran (mind map). Oleh karena itu, setiap gambar, seperti gambar sentral, juga bernilai seribu kata.

Langkah kedua, mahasiswa dan peneliti melakukan

tanya jawab tentang mind map yang akan dibuat. Selanjutnya peneliti menginstruksikan mahasiswa untuk membuat mind map sesuai proposal penelitian yang akan dibuat sesuai dengan bidang ilmu. pertemuan selanjutnya mahasiswa membuat proposal penelitian sesuai dengan mind map yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah tabel distribusi tentang kemampuan mahasiswa dalam menulis proposal penelitian pada siklus II.

Tabel 5.3

Hasil Tes Kemampuan Mahasiswa Dalam Menulis Proposal Penelitian Pada Siklus II

No. Inisial

Siswa Penilai

Indikator

Jlh

Nilai Rata- rata 1 2 3 4 5 Ket

1 MGC P1 19 20 23 11 4 77 75

tuntas

P2 19 18 21 11 4 73

2 MFH P1 21 17 18 12 4 72

74 tidak tuntas

P2 20 18 19 14 5 76

3 ZN P1 23 22 20 12 5 82

72.5 tidak tuntas

P2 22 18 18 `11 5 63

4 AT P1 23 20 17 12 3 75

73 tidak tuntas

P2 21 18 18 10 4 71

5 FHZ P1 22 18 16 15 5 76

76.5 tuntas

P2 23 20 15 14 5 77

6 RA P1 23 19 18 14 4 78

78 tuntas

P2 24

7 MLI P1 23 22 14 14 5 78

78.5 tuntas

P2 22 23 15 14 5 79

8 LW P1 20 18 16 12 4 70

71 tidak tuntas

P2 19 19 17 13 4 72

9 MN P1 19 17 20 15 4 75

72 tidak tuntas

P2 17 20 15 14 3 69

10 RAD P1 20 23 20 12 4 79

78 tuntas

P2 21 18 20 13 5 77

11 DCP P1 23 24 17 12 5 81

78.5 tuntas

P2 24 19 16 13 4 76

12 BHP P1 23 20 15 12 5 75

76 tuntas

P2 24 23 14 11 5 77

13 FAP P1 22 18 18 14 4 76

78.5 tuntas

P2 24 20 19 13 5 81

14 MRF P1 23 21 13 13 5 75

75.5 tuntas

P2 24 20 15 12 5 76

15 MFN P1 20 18 16 10 4 68

70 tidak tuntas

P2 21 19 17 11 4 72

16 ASP P1 20 76 77.5 tuntas

P2 19 22 21 12 5 79

17 RWA P1 23 19 18 11 4 75

75 tuntas

P2 22 22 14 13 4 75

18 SHA P1 23 18 15 12 4 72

72 tidak tuntas

P2 21 20 14 13 4 72

19 GR P1 20 20 15 11 5 71

71 tidak tuntas

P2 19 19 16 12 5 71

20 MAN P1 22 20 18 14 4 78

76 tuntas

P2 19 18 19 14 4 74

21 HRY P1 17 21 15 12 5 70

71.5 tidak tuntas

P2 20 23 14 11 5 73

22 FI P1 22 18 16 10 4 70

69 tidak tuntas

P2 20 17 15 12 4 68

23 DR P1 22 19 15 12 4 72

71 tidak tuntas

P2 20 20 14 11 5 70

24 IS P1 24 22 15 13 5 79

77.5 tuntas

P2 25 21 16 10 4 76

25 NA P1 20 18 20 15 4 77

76.5 tuntas

P2 19 76

Jumlah 1066 993 841 607 221 3728 1864

Rata-rata 74.56 25

Tuntas 56% 14

Tidak Tuntas 44% 11

Dari hasil tes siklus II sebagaimana termuat di dalam tabel 5.3 di atas dapat dijelaskan nilai rata-rata hasil tes kemampuan menulis proposal penelitian mahasiswa adalah 74,56 dan taraf ketuntasan belajar mahasiswa sebesar 56%. Terdapat 14 orang mahasiswa mengalami ketuntasan belajar, sedangkan 11 orang mahasiswa tidak tuntas. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus II dinyatakan belum berhasil karena belum tuntas memenuhi kriteria yang ditetapkan peneliti yaitu taraf keberhasilan secara individual minimal memperoleh skor 75 dan secara klasikal 85%.

3. Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya proses tindakan pada siklus II dilakukan observasi, yang melakukan observasi dilakukan oleh rekan sejawat peneliti. Hasil pengamatan pembelajaran menulis proposal penelitian meliputi keantusiasan, keaktifan, dan semangat mahasiswa. Dari hasil pengamatan yang dilakukan masih ada beberapa mahasiswa kurang antusias, kurang aktif, dan kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. Untuk mengetahui hasil pengamatan penelitian siklus II, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.4 di bawah ini.

Tabel 5.4

Analisis Data Aktivitas mahaswiswa pada Siklus II No. Indikator / Deskriptor Skor %

1. Keantusiasan 43 57, 33

2. Keaktifan 55 73,33

3. Semangat 48 64

Rata-rata 48,66 64,88

Berdasarkan tabel 5.4 di atas diketahui bahwa keantusiasan mahasiswa dalam mengikuti pelaksananaan pembelajaran pada siklus II sebesar 57,33% atau tergolong sedang, keaktifan belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran pada siklus II sebesar 73,33% atau tergolong baik, dan semangat belajar mahasiswa pada siklus II sebesar 64% atau tergolong sedang. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II rata-rata keantusiasan, keaktifan, dan semangat mahasiswa sebesar 64, 88% atau tergolong sedang.

Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan pada siklus II ditemukan beberapa kelemahan. Hal yang menjadi permasalahan adalah keantusiasan mahasiswa ketika pembelajaran model pebelajaran mind map diterapkan. Akan tetapi karena banyak di antara mahasiswa kurang memahami model pembelajaran mind map. Secara garis besar, beberapa kelemahan yang ada pada pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut.

a. dilihat dari perolehan nilai tes, mahasiswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai > 75 adalah 14 mahasiswa (56,00%), mahasiswa yang memperoleh di bawah ketuntasan belajar atau memperoleh nilai  75 adalah 11 mahasiswa (44,00%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 12,00% mahasiswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar.

b. dilihat dari dimensi keantusiasan, mahasiswa yang antusias hanya 57,33 %.

c. dilihat dari dimensi keaktifan, mahasiswa yang aktif 73,33%.

d. dilihat dari dimensi semangat, mahasiswa yang semangat hanya 64 %.

4. Refleksi

Peneliti dan teman sejawat bersama-sama merefleksikan serta mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus II. Hal yang perlu diperbaiki pada siklus II adalah sebagai berikut.

1) dosen/peneliti menjelaskan spesifikasi struktur proposal penelitian secara rinci.

2) Pada siklus berikutnya, peneliti menjelaskan secara rinci tentang bagian latar belakang, kutipan, dan daftar pustaka.

c. Hasil Penelitian Siklus III

Sebagaimana pelaksanaan siklus sebelumnya, pembelajaran siklus III juga meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap awal sebelum melaksanakan tindakan. Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut.

a) Menyiapkan kembali perangkat pembelajaran meliputi SAP, tugas, dan menyusun soal-soal tes.

b) Menyiapkan kembali perangkat instrumen observasi untuk melihat keantusiasan, keaktifan, dan semgangat mahasiswa

secara idividu.

c) Menyiapkan bahan-bahan untuk membuat mind map.

d) Menyiapkan materi dan contoh latar belakang, kutipan, dan daftar pustaka proposal penelitian.

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian siklus III dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2×50 menit untuk setiap pertemuan. Kegiatan dilakukan sesuai dengan rincian yang terdapat dalam satuan acara pembelajaran (SAP terlampir). Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 8 Mei 2019, sedangkan pertemuan kedua dilakukan satu minggu sesudahnya. Tes dilakukan pada minggu berikutnya pertemuan ketiga sebagai pedoman pencapaian pembelajaran siklus III.

Rincian pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus III adalah sebagai berikut.

a. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2019. Materi yang diajarkan pada siklus III adalah latar belakang proposal penelitian. Peneliti menjelaskan bagaimana dan apa saja komponen dalam latar belakang suatu penelitian sementara mahasiswa memperhatikan penjelasan peneliti.

Setelah para mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen/peneliti tentang bagaimana dan apa saja komponen dalam latar belakang suatu penelitian. Setelah mahasiswa mengikuti proses perkuliahan dan tanya jawab peneliti mengintruksikan kepada mahasiswa untuk latihan membuat latar belakang sesuai dengan judul proposal penelitian.

Selanjutnya mahasiswa dan peneliti menyimpulkan materi perkuliahan serta menginformasikan kepada mahasiswa

tentang materi pada pertememuan selanjutnya tentang kutipan dan daftar pustaka.

b. Pertemuan kedua

Pertemuan selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2019. Pelaksanaan dimulai dengan kegiatan secara sekilas mengulangi penegasan materi pokok yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu, peneliti melanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembelajaran menggunakan model mind map.

Langkah kedua, mahasiswa dan peneliti melakukan tanya jawab tentang kutipan dan daftar pustaka. Selanjutnya peneliti menginstruksikan mahasiswa untuk membuat mind map sesuai dengan kutipan dan daftar pustaka maupun proposal peneltian yang akan dibuat sesuai dengan bidang ilmu. pertemuan selanjutnya mahasiswa membuat proposal penelitian sesuai dengan mind map yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah tabel distribusi tentang kemampuan mahasiswa dalam menulis proposal penelitian pada siklus III.

Tabel 5.5

Ditribusi Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Proposal Penelitian pada Siklus III

No. Inisial

Siswa Penilai

Indikator

Jumlah

Nilai Rata- rata 1 2 3 4 5 Ket

1 MGC P1 22 16 20 11 3 72

73.5 tuntas

P2 23 15 22 11 4 75

2 MFH P1 19 23 19 11 4 76

78 tidak tuntas

P2 21 20 22 12 5 80

3 ZN P1 20 22 20 13 5 80

76.5 tidak tuntas

P2 22 23 23 `11 5 73

4 AT P1 21 23 20 12 5 81

76 tidak tuntas

P2 21 18 18 10 4 71

5 FHZ P1 22 20 16 15 5 78

79 tuntas

P2 23 20 18 14 5 80

6 RA P1 18 19 18 14 4 73 73.5 tuntas

P2 20 17 20 12 5 74

7 MLI P1 24 22 14 14 5 79

79.5 tuntas

P2 22 24 15 14 5 80

8 LW P1 20 20 16 12 4 72

74 tidak tuntas

P2 22 19 17 13 5 76

9 MN P1 19 17 20 15 4 75

72 tidak tuntas

P2 17 20 15 14 3 69

10 RAD P1 23 23 20 10 4 80

80 tuntas

P2 21 20 21 13 5 80

11 DCP P1 23 24 20 12 5 84

81.5 tuntas

P2 24 22 19 10 4 79

12 BHP P1 23 20 18 13 5 79

79.5 tuntas

P2 22 23 19 12 4 80

13 FAP P1 22 23 18 17 4 84

86 tuntas

P2 24 20 20 19 5 88

14 MRF P1 22 21 18 13 5 79

79 tuntas

P2 24 23 15 12 5 79

15 MFN P1 22 23 19 10 4 78 75 tidak

P2 21 19 17 11 4 72 tuntas

16 ASP P1 20 23 19 14 4 80

83 tuntas

P2 25 25 21 10 5 86

17 RWA P1 23 23 18 11 4 79

78 tuntas

P2 24 22 14 13 4 77

18 SHA P1 19 18 19 12 4 72

74 tidak tuntas

P2 21 20 18 13 4 76

19 GR P1 20 24 15 14 5 78

76 tidak tuntas

P2 20 19 16 15 4 74

20 MAN P1 22 20 18 14 4 78

78 tuntas

P2 23 18 19 14 4 78

21 HRY P1 17 21 19 12 5 74

79 tidak tuntas

P2 20 23 23 13 5 84

22 FI P1 22 25 16 13 4 80

78 tidak tuntas

P2 20 21 18 12 5 76

23 DR P1 19 23 19 12 4 77

75.5 tidak tuntas

P2 20 20 16 13 5 74

24 IS P1 24 22 15 13 5 79 77.5 tuntas

P2 25 21 16 10 4 76

25 NA P1 20 18 20 15 4 77

76.5 tuntas

P2 19 21 17 14 5 76

Jumlah 1070 1046 913 626 222 3877 1938.5

Rata-rata 77.62 25

Tuntas 88% 22

Tidak Tuntas 12% 3

Dari hasil tes siklus III sebagaimana termuat di dalam Tabel 5.5 di atas dapat dijelaskan nilai rata-rata hasil tes kemampuan menulis proposal penelitian mahasiswa adalah 77,82 dan taraf ketuntasan belajar mahasiswa sebesar 88%. Terdapat 22 orang mahasiswa mengalami ketuntasan belajar, sedangkan 3 orang mahasiswa tidak tuntas. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus III dinyatakan berhasil karena kemampuan mahasiswa dalam menulis proposal penelitian secara klasikal dikategorikan tuntas dan memenuhi kriteria yang ditetapkan peneliti yaitu taraf keberhasilan secara individual minimal memperoleh skor 75 dan secara klasikal 85%.

3. Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya proses tindakan pada siklus II dilakukan

observasi, yang melakukan observasi dilakukan oleh rekan sejawat peneliti. Hasil pengamatan pembelajaran menulis proposal penelitian meliputi keantusiasan, keaktifan, dan semangat mahasiswa. Dari hasil pengamatan yang dilakukan masih ada beberapa mahasiswa kurang antusias, kurang aktif, dan kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.Untuk mengetahui hasil pengamatan penelitian siklus III, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.6 di bawah ini.

Tabel 5.6

Analisis Data Aktivitas Mahasiswa pada Siklus III No. Indikator / Deskriptor Skor %

1. Keantusiasan 59 78,6

2. Keaktifan 68 90,6

3. Semangat 64 85,3

Rata-rata 63,6 84,8

Berdasarkan Tabel 5.6 di atas, dapat diketahui bahwa keantusiasan mahasiswa dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran pada siklus III sebesar 78,6% atau tergolong baik, keaktifan belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran pada siklus III sebesar 90,66% atau tergolong baik, dan semangat belajar mahasasiswa pada siklus III sebesar 85,3%

tergolong baik.

4. Refleksi

Berpijak pada kemampuan mahasiswa dalam menulis proposal penelitian dan hasil observasi aktivitas belajar mahasiswa selama berlangsungnya proses pembelajaran, selanjutnya peneliti dan teman sejawat bersama-sama

Dalam dokumen menulis proposal penelitian dengan mind map (Halaman 83-112)

Dokumen terkait