• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi Blockchain

Dalam dokumen MENGENAL DUNIA DIGITAL METAVERS (Halaman 32-36)

Bab 2 Elemen Utama dalam Metaverse

2.4 Teknologi Blockchain

Teknologi blockchain adalah mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis.

Basis data blockchain menyimpan data dalam blok yang dihubungkan bersama dalam sebuah rantai. Data bersifat konsisten secara kronologis karena Anda tidak dapat menghapus atau mengubah rantai tanpa konsensus dari jaringan.

Akibatnya, Anda dapat menggunakan teknologi blockchain untuk membuat buku besar yang tidak dapat diubah atau tetap untuk melacak pesanan, pembayaran, akun, dan transaksi lainnya. Sistem memiliki mekanisme bawaan untuk mencegah entri transaksi yang tidak sah dan menciptakan konsistensi dalam tampilan bersama dari transaksi ini.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada banyak peluang untuk bisa memanfaatkan teknologi blockchain ini selain di sektor cryptocurrency (Fadhillah et al., 2022). Memang sektor utama yang dapat memanfaatkan teknologi tersebut adalah bidang keuangan atau finansial. Pada sektor finansial, teknologi ini diibaratkan sebagai buku kas digital yang bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja, di mana saja dengan mudah tanpa harus mendapatkan persetujuan dari pihak atau lembaga keuangan pada umumnya, seperti bank.

Pada dasarnya, teknologi ini membuat seluruh transaksi di dalamnya menjadi lebih transparan dan aman. Sehingga dapat meminimalisir adanya penyelewengan data seperti suap dan korupsi. Di tahun 2018, McKinsey pernah membuat tabel peluang blockchain di berbagai bidang lainnya. Mula dari bidang medis, pertanian, properti, telekomunikasi hingga media (CBNC, 2022).

Fungsi utama dibentuknya blockchain yaitu difungsikan sebagai bentuk yang memberi izin kepada informasi digital untuk dapat tercatat serta terdistribusi atau disebarkan tanpa memiliki akses untuk dapat bisa diubah, dihancurkan, dilenyapkan, dan dihapus.

Hal tersebut membuat blockchain mendapatkan julukan sebagai Distributed Ledger Technology (DLT). Sistem kerja dari blockchain adalah menggunakan pembelian bitcoin.

Berikut ini akan kami sajikan sistem kerja dari blockchain (Chairunisa, 2023).

1. Cara kerja blockchain diawali dari seseorang yang membeli sejumlah bitcoin.

2. Setelahnya akan terjadi proses transaksi, proses transaksi tersebut akan dipindahkan melalui jaringan komputer yang dipasang menggunakan metode peer to peer yang tentunya tersebar ke seluruh dunia.

3. Setelahnya, Jaringan komputer tadi lalu menuntaskan sebuah persamaan yg berfungsi buat mengkonfirmasi validitas berasal transaksi.

4. Sesudahnya transaksi tersebut dikonfirmasi menjadi transaksi yg sah, proses selanjutnya adalah transaksi tersebut akan dikelompokkan bersama untuk sebagai blok.

5. Kumpulan blok ini yang selanjutnya akan disatukan menjadi satu dan akan direkap untuk dijadikan sebuah catatan yang berisi riwayat panjang mengenai transaksi tersebut yang bersifat permanen yang jells tidak bisa diubah.

6. Setelahnya, transaksi selesai.

Karena adanya blockchain membuat transaksi lebih terjamin, terdesentralisasi, aman, dan awet atau permanen yang dapat menarik minat dari banyak industri yang ada di dunia.

Gambar 2.5: Cara Kerja Blockchain

Bab 3

Konsep Kerja Dunia Digital Metaverse

3.1 Pendahuluan

Salah satu pertanyaan yang mungkin ada di benak Anda saat ini adalah mengenai bagaimana cara kerja metaverse. Pertanyaan tersebut sangat wajar muncul mengingat kompleksnya teknologi baru ini. Dalam bab ini, kita akan membahas mengenai konsep kerja dunia digital metaverse.

Untuk penjelasan awal, dapat dideskripsikan bahwa Metaverse bekerja dengan cara yang sangat mirip dengan internet modern, namun dengan sinergi yang lebih besar antara berbagai layanan dan situs web. Selain itu, salah satu keunikan dalam konsep kerja metaverse adalah bahwa teknologi ini menggunakan lebih banyak integrasi antara internet dan teknologi virtual reality (VR).

Saat ini, Anda dapat mengakses sebagian besar platform dan sumber daya online melalui satu perangkat, misalnya laptop atau komputer dan menggunakan satu aplikasi, yang pada umumnya berupa browser internet seperti Chrome, Firefox atau Edge. Berdasar pemahaman tersebut, maka secara sederhana, metaverse adalah versi upgradenya. Metaverse merupakan versi yang lebih imersif dari sistem saat ini, di mana laptop diganti dengan

headset VR dan semua halaman yang dapat Anda akses melalui browser Anda dibuat ulang agar kompatibel dengan VR.

Namun, bagi sebagian orang metaverse tidak sesederhana itu. Mereka membayangkan bahwa metaverse lebih dari sekadar mengakses internet menggunakan VR. Beberapa orang berharap metaverse akan menjadi perpaduan antara realitas fisik dan dunia maya kita. Sebuah dunia digital tempat pengguna dapat hidup, bekerja, bersosialisasi, dan berkreasi tanpa harus beralih antar perangkat atau ruang fisik. Meskipun mimpi ini masih terlihat seperti sebuah film fiksi ilmiah, namun teknologi-teknologi yang ditujukan untuk memfasilitasi versi lanjutan dari metaverse tersebut sudah mulai dikembangkan. Mari kita lihat beberapa teknologi tersebut.

Gambar3.1: Teknologi Utama Metaverse (Higgins, 2022)

3.2 Teknologi Metaverse

Seberapa jauh realisasi metaverse akan sangat tergantung pada beberapa teknologi inti yang sedang dikembangkan. Beberapa teknologi utama tersebut dapat dilihat pada Gambar Mari kita bahas secara singkat teknologi-teknologi tersebut (Andryanto et al., 2022).

1. Virtual reality and augmented reality

Teknologi VR (Virtual Reality) dan AR yang dapat dikenakan (wearable Augmented Reality) adalah komponen penting dari

pengalaman pengguna dalam menggunakan metaverse. Saat ini, Headset VR sudah mulai tersedia secara luas. Salah satu yang terkait dengan perusahaan yang mempopulerkan Metaverse yaitu Meta Quest 2 (diproduksi oleh Meta, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook). Perangkat ini dapat memberi pengguna akses ke berbagai pengalaman VR.

Gambar 3.2: Headset VR

Teknologi augmented reality juga memiliki peran penting. Berbeda dengan VR yang membenamkan kita sepenuhnya dalam lingkungan digital, teknologi ini akan menambahkan elemen visual ke lingkungan nyata yang ada di sekeliling kita. Teknologi ini memiliki keunikan karena menjembatani kesenjangan antara dunia nyata dan maya dalam metaverse.

Meskipun upaya awal AR yang dapat dikenakan seperti Google Glass belum berhasil sepenuhnya masuk ke pasaran, namun Meta dan raksasa teknologi lainnya sedang dalam proses menyempurnakan sistem AR baru saat ini.

2. 3D modeling

Sistem yang memodelkan lingkungan 3 dimensi pengguna dapat memainkan peran utama dalam pengalaman metaverse yang jauh lebih imersif. Mark Zuckerberg, CEO Meta, menjelaskan rencana perusahaan untuk membangun teknologi yang mampu memindai dan memetakan ruangan di sekitar pengguna metaverse, yang akan memanfaatkan jaringan kamera di rumah pengguna.

Gambar 3.3: Augmented Reality dengan Kamera Smartphone

Secara teori, pemodelan 3D memungkinkan pengguna untuk memiliki pengalaman yang ”lebih fisik” di dunia maya. Sebagai contoh, jika Anda ingin terlibat dalam aktivitas seperti berperang atau menari sambil menghabiskan waktu di ruang digital, headset Anda dapat menggabungkan elemen lingkungan fisik Anda, seperti dinding atau furnitur, ke dalam ruang virtual. Teknologi ini akan menurunkan risiko kecelakaan dan benturan yang terjadi antara pengguna dengan benda- benda di sekitar mereka dalam dunia nyata.

3. The Internet of Things

Internet of Things (IoT) adalah ekosistem perangkat pintar yang saling terhubung. Perangkat keras seperti peralatan dapur, konsol hiburan, smartwatch, dan sistem keamanan rumah seperti kamera pengawas semuanya dapat dihubungkan melalui jaringan nirkabel, membentuk IoT. Sebagian orang membayangkan metaverse sebagai integrasi ruang digital dan dunia fisik, dalam perspektif tersebut, IoT (seperti AR) dapat berperan dalam menyatukan fisik dan virtual.

Salah satu aplikasi nyata untuk IoT adalah membuat pengguna metaverse lebih aman di lingkungan fisik mereka. Saat mengambil bagian dalam pengalaman metaverse yang imersif, seseorang yang memakai headset VR tidak mungkin menyadari lingkungannya.

Perangkat berkemampuan IoT seperti bel pintu pintar, sistem

keamanan, dan bahkan termostat dapat mengirim pesan ke metaverse dan memperingatkan pengguna tentang masalah yang perlu mereka waspadai di dunia nyata.

Gambar 3.4: Smartwatch untuk Healthcare Apps 4. Blockchain

Blockchain adalah salah satu teknologi lain yang sering dikaitkan dengan metaverse dalam wacana publik. Mari kita bahas sedikit tentang cara kerja blockchain dan peranannya dalam metaverse.

Secara sederhana, blockchain adalah buku besar atau basis data yang terdesentralisasi di mana sangat sulit untuk menghapus atau mengubah data secara retroaktif. Blockchain merupakan teknologi dibalik mata uang crypto seperti Bitcoin dan Ethereum. Teknologi ini juga memungkinkan adanya kepemilikan atas aset digital seperti yang diterapkan pada NFT (Non-fungible Tokens).

Terkait dengan metaverse, beberapa orang menyebutkan bahwa sistem ini dapat digunakan untuk mendukung kepemilikan properti di metaverse. Sebagai contoh, item pakaian yang dikenakan oleh avatar Anda di metaverse dapat disimpan di blockchain, menjadikannya aset unik yang hanya Anda yang memiliki hak kepemilikan (pada dasarnya mekanisme kerjanya sama dengan NFT).

Gambar 3.5: Digital Art dapat Dijual Menggunakan NFT Berbasis Blockchain

Meskipun implementasi blockchaoin ini berpotensi dimanfaatkan dalam metaverse, namun blockchain juga belum mungkin diadopsi secara luas.

Alasan pertama adalan karena keamanan NFT yang belum memadai. Alasan kedua adalah, tidak seperti NFT yang memanfaatkan jaringan blockchain publik, dalam metaverse kemungkinan besar akan memanfaatkan jaringan blockchaoin privat dari penyedia platform. Dalam konteks ini, apa pun bentuk properti dalam metaverse pada akhirnya, itu mungkin akan dimiliki dan difasilitasi oleh pemilik platform yang umumnya akan lebih menyukai penyimpanan informasi Anda dalam jaringan mereka sendiri daripada jaringan publik.

3.3 Cara Mengakses Metaverse

Setelah membahas secara singkat beberapa teknologi yang berpengaruh pada metaverse, mari kita lanjutkan dengan membahas cara mengakses metaverse.

Pada dasarnya konten metaverse dapat diakses melalui perangkat apa pun yang memiliki koneksi internet. Namun demikian, secara ideal pengguna akan memanfaatkan berbagai antarmuka VR seperti headset VR.

Mengingat masih terbatasnya distribusi dan ketersediaan perangkat antarmuka VR saat ini, kita belum benar-benar dapat mengakses metaverse secara

keseluruhan. Memang dengan headset VR, Anda sudah mulai dapat bergaul dengan teman di platform Meta's Horizon Worlds. Terdapat banyak pengalaman metaverse tersedia, namun sayangnya saat ini ketersediaannya masih ada secara terpisah satu sama lain. Masing-masing dilakukan pada platform yang berbeda, tersedia melalui berbagai perangkat yang berbeda dan tidak terintegrasi. Hingga saat berbagai platform konten metaverse yang berbeda ini disatukan menjadi satu ekosistem, maka dapat dikatakan tidak akan ada metaverse tunggal yang terbentuk.

Perusahaan teknologi seperti Meta telah menggelontorkan banyak uang untuk pengembangan metaverse meskipun sebagian besar sifatnya teoretis.

Perusahaan-perusahaan tersebut melihat metaverse sebagai usaha yang nantinya akan menguntungkan. Jika berbicara mengenai keuntungan, maka kita tidak dapat lepas dari uang. Untuk itu mari kita bahas bagaimana sistem keuangan bekerja dalam metaverse.

3.4 Sistem Keuangan di Metaverse

Seperti halnya dengan berbagai platform media sosial yang ada saat ini, metaverse dapat menghasilkan pendapatan dengan cara yang tak terhitung jumlahnya. Keberadaan metaverse akan menambah variasi model bisnis dan revenue stream yang sudah ada di internet saat ini. Vendor perangkat lunak dan perangkat keras, pengembang aplikasi dan infrastruktur, perusahaan hosting server, hingga para pengguna baik bisnis maupun individu dapat memperoleh keuntungan dari metaverse.

Perlu dicatat, meskipun beberapa sumber pendapatan metaverse akan mirip dengan yang sudah ada saat ini, namun terdapat potensi bahwa metaverse juga membuka beberapa aliran pendapatan potensial yang sama sekali baru.

Beberapa area yang berpeluang untuk monetisasi meliputi:

1. peningkatan kosmetik untuk avatar 2. fashion untuk avatar

3. akses ke acara eksklusif metaverse 4. pembeli properti di metaverse

5. penyesuaian ruang tempat mereka dapat bertemu dengan teman

Perusahaan juga dapat menghasilkan uang dengan memfasilitasi metaverse secara keseluruhan sebagai platform bagi penggunannya. Alasan Meta berinvestasi begitu banyak untuk mengembangkan headset dan pengalaman VR, kemungkinan besar terkait dengan keuntungan yang diperolehnya dengan memiliki layanan metaverse dasar sebagai penyedia platform metaverse itu sendiri.

Jika metaverse benar-benar menjadi masa depan internet yang ada saat ini, maka siapa pun yang memiliki headset dan antarmuka yang digunakan untuk menyediakan masa depan itu akan memiliki akses ke sejumlah besar data pengguna yang berharga. Sayangnya hal ini juga memiliki sisi negatif yang perlu diwaspadai. Salah satu risiko utamanya adalah pelanggaran privasi.

Pengguna bisa berakhir dengan metaverse Facebook atau yang setara dengan Amazon, bahkan dengan ancaman pengumpulan data yang invasif.

3.5 Konsep Kerja Metaverse

Hingga saat ini, kita sudah membahas bahwa metaverse adalah ruang virtual yang besar, terbuka, dan persisten yang digunakan bersama oleh semua pengguna. Metaverse mempertahankan kesinambungan data sekaligus memastikan bahwa pengguna dapat membuat dan memonetisasi aset dan pengalaman dalam metaverse.

Namun, Kita perlu membahas pemahaman yang lebih dalam tentang konsep kerja metaverse dengan menjelajahi berbagai lapisan metaverse. Terdapat tujuh lapisan arsitektur metaverse yang dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana metaverse dapat bekerja (Weston, 2022).

Berikut adalah ikhtisar tentang pentingnya setiap lapisan dalam arsitektur metaverse.

1. Experiences

Lapisan pertama dalam metaverse yang terlihat oleh pengguna adalah experience (pengalaman). Dalam hal ini, Kita bisa merujuk pada pengalaman pengguna baik dalam bentuk visual 3D atau pengalaman dua dimensi. Secara sederhana, pengalaman di metaverse adalah aktivitas apa pun yang dapat Anda ikuti di dalamnya, seperti berbelanja, bermain game, interaksi sosial, atau game online.

2. Discovery

Discovery adalah elemen penting lainnya yang harus disediakan oleh penyedia platform metaverse. Discovery membantu memperkaya pengalaman pengguna. Sistem yang menyediakan jalan masuk dalam ekosistem metaverse, seperti mesin telusur, dapat membantu menemukan layanan dan pengalaman baru. Di sisi lain, lapisan discovery metaverse ini dapat memanfaatkan kurasi sosial beserta sistem peringkat dan penyimpanan di metaverse..

3. Creator Economy

Metaverse akan merevolusi peran pengembang di era digital. Jika kita melihat kilas balik pada awal web, pengembang membutuhkan keahlian dalam pengkodean untuk membuat aplikasi yang hebat.

Dengan metaverse, Kita dapat memanfaatkan berbagai tools untuk membuat aplikasi. Economy creator di metaverse dapat menawarkan akses ke alat desain dan pasar bagi pengembang. Selain itu, ekonomi kreator mendorong perdagangan dan alur kerja untuk pembuatan aset dan pengalaman baru di metaverse. Dampak dari kegiatan tersebut adalah pengguna lebih cenderung melakukan kontrol penuh atas kepemilikan dan pengelolaan aset mereka.

4. Spatial Computing

Komponen yang menarik dari metaverse berikutnya untuk memahami 'bagaimana cara kerja metaverse' adalah komputasi spasial. Realitas virtual, augmented reality, mesin 3D, pemetaan geospasial, dan UI multitugas adalah beberapa sorotan utama komponen komputasi spasial untuk metaverse. Kombinasi teknologi ini dapat memastikan bahwa pengguna merasakan pengalaman imersif di dalam metaverse.

5. Decentralization

Pentingnya desentralisasi untuk metaverse perlu mendapat perhatian khusus, terutama untuk pengalaman independent semua pengguna.

Desentralisasi mampu menjawab bagaimana metaverse dapat memastikan bahwa setiap pengguna dapat memiliki pengalaman digital yang unik di dalam metaverse. Implementasi yang sudah ada

adalah dengan teknologi blockchain. Teknologi Blockchain berfungsi sebagai jawaban atas kebutuhan desentralisasi di metaverse untuk membantu pengguna menjalankan kepemilikan atas data dan aset mereka.

6. Human Interface

Komponen antarmuka manusia juga merupakan aspek penting lainnya dalam arsitektur metaverse. Lapisan ini sangat penting untuk membantu pengguna mengakses metaverse, sehingga berfungsi sebagai pintu gerbang ke metaverse. Antarmuka manusia di metaverse berfungsi untuk menghadirkan pengalaman imersif di metaverse. Contoh dari lapisan ini adalah perangkat haptic, perangkat yang dapat dikenakan, kacamata pintar, ponsel, gerakan, dan rute saraf. Antar muka-antar muka tersebut dapat membantu pengguna untuk memasuki metaverse dengan mudah tanpa penyiapan yang rumit.

7. Connectivity

Lapisan terakhir dan juga sangat penting dalam kerja metaverse adalah teknologi konektivitas. Teknologi ini menjadi kunci untuk pengguna agar bisa mengakses metaverse. Tanpa konektivitas dan infrastruktur yang diperlukan pengguna tidak akan dapat terhubung dan menjalankan metaverse. Beberapa teknologi konektivitas yang saat ini berkembang adalahi 5G, komputasi awan, Wi-Fi, GPU, dan banyak sumber daya komputasi lainnya. Semua komponen ini sangat penting untuk menghubungkan pengguna ke metaverse dengan jaminan pengalaman lancar dan mulus di dunia virtual.

Bab 4

Dampak Positif dan Negatif Metaverse

4.1 Dampak Positif Metaverse

Metaverse, sebuah dunia virtual yang terus berkembang dengan teknologi, memberikan dampak positif pada kehidupan manusia. Pada bagian ini, kita akan membahas dampak-dampak positif dari penggunaan Metaverse. Kita akan melihat bagaimana Metaverse meningkatkan koneksi sosial, kreativitas, dan peluang bisnis. Dengan semakin banyak orang yang terhubung dalam Metaverse, semakin banyak peluang bagi kita untuk memperluas hubungan sosial, meningkatkan kemampuan kreativitas dan menciptakan bisnis yang sukses. Mari kita telaah dampak positif Metaverse lebih dalam.

4.1.1 Meningkatkan Koneksi Sosial

Metaverse memberikan pengalaman sosial yang lebih mendalam bagi pengguna. Dalam Metaverse, pengguna dapat terhubung dengan orang-orang dari berbagai negara dan budaya, memperluas lingkaran sosial mereka. Selain itu, Metaverse memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam interaksi sosial yang lebih tinggi daripada yang mungkin terjadi di dunia nyata (Moro Visconti, 2022).

Dalam Metaverse, pengguna dapat membuat avatar untuk mewakili diri mereka sendiri, dan menghadiri acara sosial seperti konser, pesta, atau acara olahraga (Demir, Argan and Halime, 2023). Pengguna juga dapat bergabung dengan grup atau komunitas berdasarkan minat yang sama, seperti kelompok penggemar film atau klub buku. Hal ini memungkinkan pengguna untuk bertemu orang-orang baru dan memperluas jaringan sosial mereka di dunia digital.

Dengan semakin banyak orang yang bergabung dalam Metaverse, semakin banyak kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas sosial yang bervariasi dan menarik. Hal ini tidak hanya meningkatkan koneksi sosial, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi pengguna. Dalam Metaverse, pengguna dapat mempelajari dan memahami budaya lain dengan lebih dalam, dan memperluas wawasan mereka tentang dunia.

Kita akan melihat ada dua aspek penting dari dampak positif Metaverse dalam meningkatkan koneksi sosial, yaitu pengalaman sosial yang lebih mendalam dan keterlibatan sosial yang lebih tinggi. Metaverse memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia dengan cara yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Selain itu, pengguna dapat terlibat dalam aktivitas sosial yang lebih bervariasi dan menarik di Metaverse, dan bagaimana hal ini dapat meningkatkan pengalaman sosial mereka secara keseluruhan.

Mari kita mulai dengan poin pertama, yaitu pengalaman sosial yang lebih mendalam di Metaverse.

1. Pengalaman sosial yang lebih mendalam

Pengalaman sosial dalam Metaverse sangat berbeda dengan interaksi sosial di dunia nyata. Dalam Metaverse, pengguna dapat mengalami interaksi sosial yang lebih mendalam dengan orang-orang dari seluruh dunia, meskipun secara fisik mereka terpisah ribuan kilometer jauhnya. Ini disebabkan karena Metaverse memungkinkan pengguna untuk menciptakan avatar digital yang dapat merepresentasikan diri mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk membangun hubungan sosial dalam lingkungan yang aman dan nyaman (Mystakidis, 2022).

Dalam Metaverse, pengguna dapat terhubung dengan orang-orang dari berbagai budaya dan latar belakang, dan dapat menemukan kesamaan di antara perbedaan-perbedaan itu. Pengguna dapat

bergabung dengan kelompok atau komunitas yang memiliki minat yang sama, dan bahkan dapat menghadiri acara-acara sosial seperti konser musik atau pesta (Laeeq, 2022). Semua ini dapat membantu pengguna untuk memperdalam pengalaman sosial mereka dan meningkatkan koneksi dengan orang-orang yang mungkin tidak pernah mereka temui di dunia nyata.

Selain itu, Metaverse juga memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan orang-orang yang mungkin terhalang oleh jarak atau bahasa dalam kehidupan nyata. Dalam Metaverse, pengguna dapat menggunakan alat penerjemah untuk berbicara dengan orang- orang dari negara yang berbeda, memperdalam hubungan sosial mereka dengan cara yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata.

Dengan demikian, pengalaman sosial yang lebih mendalam adalah salah satu dampak positif Metaverse. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memperluas jaringan sosial mereka dan menemukan kesamaan di antara perbedaan-perbedaan, membantu mereka membangun hubungan sosial yang lebih kuat dan berkelanjutan.

2. Keterlibatan sosial yang lebih tinggi

Keterlibatan sosial dalam Metaverse juga sangat berbeda dengan keterlibatan sosial di dunia nyata. Metaverse menawarkan banyak cara untuk pengguna untuk terlibat dalam aktivitas sosial yang bervariasi dan menarik, yang mungkin tidak tersedia di dunia nyata.

Salah satu contoh keterlibatan sosial dalam Metaverse adalah melalui game sosial. Di Metaverse, pengguna dapat bermain game sosial yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh dunia dalam lingkungan yang santai dan menyenangkan.

Permainan-permainan ini dapat menjadi tempat bagi pengguna untuk membangun hubungan sosial dan menemukan kesamaan dalam minat yang sama (Sopiandi and Susanti, 2022).

Selain itu, Metaverse juga menawarkan banyak tempat virtual seperti toko, taman, dan kafe di mana pengguna dapat bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh dunia. Di tempat-tempat

ini, pengguna dapat berbicara tentang minat yang sama, menghadiri acara sosial, atau hanya bersantai dan menikmati suasana.

Metaverse juga menawarkan banyak cara untuk terlibat dalam aktivitas sosial yang bervariasi dan menarik, seperti konser musik virtual, acara pameran seni, dan konferensi virtual (Yoon and Oh, 2022). Dalam acara-acara ini, pengguna dapat berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh dunia dan memperdalam pengalaman sosial mereka.

Dalam hal keterlibatan sosial, Metaverse memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam aktivitas sosial yang bervariasi dan menarik, yang mungkin tidak tersedia di dunia nyata. Ini dapat membantu pengguna untuk memperluas koneksi sosial mereka dan menemukan minat yang sama dengan orang-orang dari seluruh dunia. Dengan demikian, keterlibatan sosial yang lebih tinggi adalah salah satu dampak positif Metaverse.

4.1.2 Meningkatkan Kreativitas

Dalam Metaverse, pengguna dapat membangun dan merancang dunia virtual mereka sendiri dengan berbagai macam alat dan sumber daya yang tersedia.

Ini dapat memicu imajinasi dan kreativitas pengguna dalam menghasilkan ide- ide baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Pengguna dapat membuat objek-objek 3D yang menakjubkan, menyesuaikan karakter mereka sendiri, dan membuat bangunan atau lingkungan virtual yang unik dan menarik. Dalam Metaverse, pengguna juga dapat menghasilkan karya seni virtual seperti gambar atau animasi 3D yang dapat dibagikan dengan orang lain di seluruh dunia.

Selain itu, Metaverse juga menawarkan banyak alat kreatif untuk pengguna.

Misalnya, alat desain grafis 3D yang memungkinkan pengguna untuk membuat desain yang menakjubkan dan realistis. Ada juga alat animasi 3D yang memungkinkan pengguna untuk membuat animasi dan film pendek yang kreatif dan menarik (Narin, 2021).

Meningkatnya kreativitas adalah salah satu dampak positif Metaverse. Dalam Metaverse, pengguna dapat mengekspresikan diri mereka dengan cara yang lebih kreatif dan unik. Ini dapat membantu pengguna untuk meningkatkan

Dalam dokumen MENGENAL DUNIA DIGITAL METAVERS (Halaman 32-36)