• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. TINJAUAN EMPIRIS

Table 2.1

NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

1

Mohammad Ghozali (2019)

Perkembangan Bank Syariah Di Asia Tenggara: Sebuah Kajian Historis

Perkembangan yang signifikan pada 2 negara yaitu Malaysia dan Indonesia, sebaliknya di beberapa negara seperti Thailand, singapura, dan

NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN Filipina perkembangan perbankan syariah masih minim.

2

Mohamad Fauzi, Wahyu Haris Akbarudin , Iwan E.

Darmasetiawan, Ahmad Darussalam (2020)

Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perbankan Syariah Milik Negara dengan Indeks Islamic Social Reporting

Produk dan jasa mendapat berpredikat sangat informatif, karyawan berpredikat

informatif, masyarakat berpredikat informatif,

lingkungan berpredikat kurang informatif dan tata kelola perusahaan berpredikat sangat informatif, secara keseluruhan penerapan tanggungjawab sosial perbankan syariah milik negara berpredikat informatif dengan urutan BSM, BNI Syariah dan BRI Syariah.

3

Muliatul Awaliyah, Mekani Vestari (2018)

Analisis Pengungkapan Corporate Social

Responsibility

Perbankan Syariah Di Indonesia

Ethical Identity Index

(EII) memiliki tingkat kesesuaian paling tinggi

dengan rata-rata

pengungkapan

NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

sebesar 72,12%, diurutan kedua adalah Islamic Social Responsibility(ISR) dengan rata-rata pengungkapan sebesar 51,66%, dan yang terakhir adalah Global Reporting Initiative (GRI)

dengan rata-rata

pengungkapan sebesar 33,21%.

4

Syurmita, Miranda Junisar Fircarina (2020)

Pengaruh Zakat, Islamic Corporate Social

Responsibility dan Penerapan Good Governance Bisnis Syariah terhadap Reputasi dan Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia

1. Zakat berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap reputasi perusahaan.

2. Islamic corporate social responsibility (icsr) berpengaruh positif

signifikan terhadap reputasi dan kinerja perusahaan, namun pengaruh good governance bisnis syariah

NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

(ggbs) terhadap reputasi dan kinerja perusahaan tidak ditemukan dalam penelitian ini.

5

Johan

Arifin1,EkeAyuWar dani2 (2016)

Islamic corporate social responsibility disclosure, reputasi, dan kinerja keuangan:Studi pada banksyariah di Indonesia.

IslamicCorporate Social Responsibility berpengaruh positif secara signifikan terhadap reputasi perusahaan perbankan syariah di

Indonesia.

6

Eka

Cahyaningtiyas, Clarashinta Canggih. (2020)

Islamic Corporate

Responsibility Dankinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

Pengungkapan ICSRterhadap kinerja keuangan yang

berindikator ROA berpengaruh negatif.Menandakan semakin besarnilai ICSRyang telah diungkapkan, semakin rendah pengaruhnya terhadapROA.

variabel Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan syariah.

7.

Novi Tri Astuti1, Siti Suharni2. (2020)

Pengaruh Intellectual Capital, Islamic Corporate Social Responsibility, dan

Zakat berpengaruh positif terhadap kinerja BUS.

NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN Islamic Corporate

Governance Terhadap Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2016-2018

8.

Sartini

Wardiwiyono&Arty Fitria Jayanti.

(2021)

Peran islamic corporate social responsibility dalam memoderasi pengaruh zakat terhadap kinerja bank umum syariah (bus).

ICSR berpengaruh negatif terhadap kinerja BUS. ICSR memoderasi pengaruh zakat terhadap kinerja BUS.

9.

Amie Amelia Nabilah Yusof.

(2020)

Peran Perbankan Syariah Dalam

Melaksanakan Corporate Social Responsibility Di Masa COVID19

Corporate social responsibility untuk dapat membantu

masyarakat khususnya yang terdampak covid-19,

sebagaimana telah di salurkan pada program pemberdayaan ekonomi yakni tetap

menghidupkan UMKM, memberikan masker serta APD untuk tenaga medis hal ini membuktikan peran Bank syariah dalam

memberdayakan masyarakat

NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

10.

Mekani Vestari.

(2018)

Analisis Pengungkapan Corporate Social

Responsibilityperbankan Syariah Di Indonesia

Perbankan berbasis syariah di Indonesia belum mengadopsi Islamic Social Reporting (ISR) sebagai kiblat pengungkapan CSR.

C. KERANGKA PIKIR PENELITIAN

Gambar 2.1

ICSR (X1) Fenomena Kepatuhan Bank

Syariah Terhadap ICSR

EFEKTIVITAS KEPATUHAN (Y)

PENGUJIAN DATA

KONTRIBUSIPENELITIAN

Ekonomi (Profit) Lingkungan

(Planet)

Sosial (Masyarakat)

Kontribusi Bank Umum

Syariah

Reputasi (X2)

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan fenomena penelitian dan hasil penelitian terdahulu oleh Lestari (2018) bahwa ICSR berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan lingkungan. Sedangkan menurut Risna (2018) bahwa ICSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian Risna (2018) dan Oktarina (2015) bahwa Dewan Pengawas Syariah (DPS) berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan lingkungan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Fauzi (2016) menunjukkan bahwa Dewan Pengawas Syariah tidak berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan. Penelitian yang dilakukan Fauzi (2016) menunjukkan bahwa Dewan Komisaris berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Menurut Eka Andala Suka (2016) bahwa reputasi berpengaruh positif terhadap akuntansi lingkungan. Hadinata (2018) dan Arif & Zaki (2017) bahwa tingkat pengungkapkan kinerja sosial perankan syariah di Asia Tenggara masih berada di posisi kurang informatif. Hadinata (2018) menyebutkan bahwa perbankan syariah memiliki pengaruh negatif terhadap Return On Asset dan Profit Sharing Ratio yang bertolak belakang dengan teori legitimasi, ketika perusahaan melakukan kegiatan sosial akan berdampak pada image perusahaan yang dapat mendukung proses operasional perusahaan dan berdampak pada peningkatan laba perusahaan, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1: Pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap efektivitas kepatuhan lingkungan Bank Umum Syariah (BUS).

H2:Pengungkapan reputasi berpengaruh positif terhadap efektivitas kepatuhan lingkungan Bank Umum Syariah (BUS).

29 BAB III

METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN

Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2019), metode dekriptif adalah judul penelitian yang bermaksud menggambarkan keadaan atau nilai satu atau lebih variabel secara mandiri. Dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Sedangkan metode asosiatif adalah penelitian yang bermaksud menggambarkan dan menguji hipotesis hubungan dua variabel atau lebih.

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan terhadap bank umum syariah. Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama satu bulan yaitu mulai dari bulan Juni sampai Juli 2021.

C. DEFENISI OPERASIONALVARIABEL

a. Islamic Corporate Social Responsibility (X1)

Islamic corporate social responsibility (ICSR) didefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan pendekatan yang seimbang bagi organisasi untuk mengatasi problem ekonomi, sosial dan isu lingkungan dengan cara yang menguntungkan individual maupun masyarakat. Selama dekade terakhir, banyak negara mengembangkan konsep ini untuk menangani masalah pengangguran, kemiskinan, polusi dan masalah-masalah sosial dan

lingkungan lainnya. Indikator ICSR menurut Amerti Irvin Widowati,et.al (2016) ialah:

a. Keuangan dan Investasi.

b. Tema Produk Dan Layanan.

c. Tema Karyawan.

d. Tema Kemasyarakatan.

e. Lingkungan.

f. Tema Tata Kelola Perusahaan.

b. Reputasi (X2)

Reputasi didefinisikan Reputasi perusahaan adalah sikap terhadap penyedia layanan atau merek, dan didirikan dan dikembangkan dalam pikiran pelanggan melalui komunikasi dan pengalaman. Ketika pelanggan puas dengan layanan yang diberikan, sikap mereka terhadap perusahaan meningkat. indikator-indikator reputasi bank menurut Eka (2018:52) yaitu:

a. Nama Baik. Nama baik adalah persepsi nasabah tentang sejauh mana nama baik yang berhasil dibangun oleh bank. Bagi sebuah perusahaan menjaga nama baik tentunya menjadi salah satu kewajiban utama mereka untuk mendukung kelancaran pemasaran bisnisnya.

b. Reputasi Pesaing. Ialah persepsi para nasabah bank mengenai seberapa baik reputasi bank tersebut dibanding dengan bank-bank lain.

c. Dikenal Luas. Menunjukkan persepsi para nasabah, baik tentang sejauh mana nama bank tersebut sudah dikenal luas oleh masyarakat.

d. Kemudahan Diingat . Menunjukkan persepsi para nasabah bank akan kemudahan nasabah bank akan kemudahan nasabah untuk mengingat nama baik bank tersebut.

c. Efektivitas Kepatuhan (Y)

Efektivitas kepatuhan lingkungan adalah seberapa jauh target dapat dicapai, untuk mencapai suatu keberhasilan atau yang diinginkan didalamnya ada landasan yang menjadi pedoman kepatuhan syariah sebagai kerangka kerja bagi system dan keuangan bank syariah untuk mencapai program tanggung jawab social berbasis syariah. Kepatuhan syariah tersebut secara konsisten dijadikan sebagai kerangka kerja bagi sistem dan keuangan bank syariah dalam alokasi sumber daya, manajemen, produksi, aktivitas pasar modal dan distribusi kekayaan.

Karakteristik Lingkungan, Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas efektivitas. Keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan. indikator- indikator efektivitas kepatuhan menurut Ayu Namira Malinza (2019), ialah sebagai berikut :

a. Pencapaian target : maksud pencapaian target di sini diartikan sejauh mana target dapat ditetapkan organisasi, dapat terealisasikan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana

pelaksanaan tujuan organisasi dalam mencapai target sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

b. Kemampuan adaptasi : Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejauh mana organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan yang terjadi baik dari dalam organisasi.

c. Tanggung Jawab : Organisasi dapat melaksanakan mandat yang telah diembannya sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya, dan bisa menghadapi serta menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pekerjaannya.

d. Pengujian Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode, antara lain: wawancara, observasi (pengamatan), wawancara kuesioner atau angket dan documenter.

Kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapat informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Kuisioner dipakai untuk menyebutkan metode ataupun instrument. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuisioner instrument yang dipakai yaitu kuisioner.

e. kontribusi Penelitian

Hasil penelitian menurut Ade Sofyan (2019) menemukan pengaruh positif antara reputasi dengan kepercayaan yang pada akhirnya akan mengarah pada terciptanya hubungan jangka panjang antara bank dengan nasabah. Hasil penelitian Ade Sofyan (2019) menunjukkan hasil bahwa reputasi berhubungan positif dengan kepercayaan.

Urgensi kepatuhan berimplikasi pada keharusan pengawasan terhadap pelaksanaan kepatuhan tersebut. Pengawasan terhadap kepatuhan syariah merupakan tindakan untuk memastikan bahwa prinsip syariah yang merupakan pedoman dasar bagi operasional bank syariah telah diterapkan dengan tepat dan menyeluruh.

D. Populasi dan Sampel

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2017:80) adalah sebagai berikut: “Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian tersebut diatas, sampai pada pemahaman penulis bahwa populasi merupakan keseluruhan karakteristik dan kualitas yang ditetapkan penulis pada obyek atau subyek tersebut. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS). Bank syariah di Makassar ada 7 yakni bank muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Indonesia(BSI), BTN Syariah, Bank Bukopin Syariah, dan Bank CIMB Niaga Syariah, Bank Sulselbar Syariah dan Panin Dubai Bank Syariah.

Sampling dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengumpulkan data yang sifatnya tidak menyeluruh yaitu mencakup seluruh obyek penelitian (populasi) tetapi hanya sebagian dari populasi saja.Menurut Sugiyono (2017:81) teknik sampling adalah sebagai berikut:“Merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan”.

Menurut Sugiyono (2017:82) Probability Sampling adalah teknik pengembalian sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik ini yaitu Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik non probability sampling, karena peneliti tidak memiliki daftar masyarakat yang menerima dana CSR di Bank Umum Syariah (BUS). Dalam convenience sampling (sampling aksidental) peneliti memilih partisipan karena mereka ingin dan bersedia diteliti. Dalam kasus ini, peneliti tidak dapat mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa individu tersebut mewakili populasi, akan tetapi, sampelnya dapat memberikan informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis penelitian. Adapun kriteria-kriteria yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu dari kelima bank syariah yang ada di Makassar, sampel yang diambil 3 bank yakni Bank Bukopin Syariah, BTN Syariah dan Bank Sulselbar Syariah.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner melalui studi lapangan atau metode survei (field studies) yang sering digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk melihat keadaan yang menjadi objek penlitian apa adanya, dengan melihat data dan informasi yang ada dari sampel, tanpa memberikan

perlakuan khusus. Dalam kuesioner ini penulis menggunakan skala likert yaiti skala yang berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.

Table 3.1

Table likert point

Bobot Kategori

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Ragu-Ragu

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

2. Data sekunder

Adalah sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lainatau dokumen. Metode ini di implementasikan melalui studi pustaka, terutama yang berhubungan dengan variabel penelitian. Sumber ini diperoleh dari buku, jurnal maupun informasi secara online.

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Y = α + βX1 + β2X2 + ҽ Keterangan:

Y = Efektivitas Kepatuhan α = Konstanta

β1,…β2 = Koefisien Regresi X1 = ICSR

X2 = Reputasi Ҽ = Error

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2009) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependennya memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengamsumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Menurut Sanggih Santoso (2004), Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Imam Ghazali (2009), multikolinearitas merupakan regresi berganda yaitu kolerasi antara variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya.Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusny tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1.) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2.) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen.

Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka hal ini merupakan adanya multikolonieritas.

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2011), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya) pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t- 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji keberadaan autokorelsi dalam penelitian ini digunakan uji statistic Durbin-Watson. Durbin-Watson hanya digunakan autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variabel independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedstisitas.

Kriteria yang biasa digunakan untuk menyatakan apakah terjadi

heteroskedastisitas atau tidak diantara pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikasi. Koefisien signifkasi harus dibandingkan dengan tingkat signifikas yang ditetapkan sebelumnya (α=5%). Apabila koefisien signifikasi (nilai probabilitas) lebih besar dari tingkat signifikasi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Ghozali (2013), uji hipotesis dalam peneltian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk menguji pegaruh lebih dai satu variabel bebas terhadap satu veriabel terikat.Untuk menguji hipotesis yang dikembangkan dalam peneltian ini akan digunakan persamaan regresi.

3. Uji Hipotesis

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013), Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Niali R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjalankan variasi dependen aman terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

b. Uji–t (Uji Parsial)

Uji–t merupakan analisis untuk mengetahui signifikasi/keberartian koefiesien regresi sekaligus menguji hipotesis yang diajukan. Agar hasil yang diperoleh regresi dapat dijelaskan hubungannya, maka hasil regresi tersebut diuji menggunakan uji-t dengan derajat kepercayaan 0,05. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa kriteria pengujian hipotesis yaitu:

1) Tolak H0 terima H1 jika nilai thitung> ttabel pada taraf signifikansi 0,05 atau α 5%

2) Tolak H0 terima H1 jika nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 0,05 atau α 5%

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BANK SYARIAH BUKOPIN

1. Profil perusahaan

PT BANK SYARIAH BUKOPIN (selanjutnya disebut Perseroan) sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank Persyarikatan Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk., proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga 2008, dimana PT Bank Persyarikatan Indonesia yang sebelumnya bernama PT Bank Swansarindo Internasional didirikan di Samarinda, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 merupakan bank umum yang memperolah Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 1.659/ KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 tentang Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan Peningkatan Status Menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Swansarindo Internasional yang memperoleh kegiatan operasi berdasarkan surat Bank Indonesia (BI) nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum dan Pemindahan Kantor Bank. Pada tahun 2001 sampai akhir 2002 proses akuisisi oleh Organisasi Muhammadiyah dan sekaligus perubahan nama PT Bank Swansarindo Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia yang memperoleh persetujuan dari (BI) nomor 5/4/KEP.

DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 yang dituangkan ke dalam akta nomor 109 Tanggal 31 Januari 2003.

Perkembangannya PT Bank Persyarikatan Indonesia melalui tambahan modal dan asistensi oleh PT Bank Bukopin, Tbk., maka pada tahun 2008 setelah memperolah izin kegiatan usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan Indonesia Menjadi PT Bank Syariah Bukopin dimana secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9 Desember 2008, kegiatan operasional Perseroan secara resmi dibuka oleh Bapak M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004 -2009. Sampai dengan akhir Desember 2014 Perseroan memiliki jaringan kantor yaitu 1 (satu) Kantor Pusat dan Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 6 (enam) unit mobil kas keliling, dan 96 (sembilan puluh enam) Kantor Layanan Syariah, serta 33 (tiga puluh tiga) mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM Bank Bukopin.

2. Visi, Misi Dan Nilai Perusahaan Visi

“Menjadi Bank Syariah Pilihan yang Terus Tumbuh dan Kuat”

Misi

Menyediakan Produk dan Layanan terbaik sesuai dengan Prinsip Syariah

Meningkatkan Nilai Tambah kepada Stakeholder

Menghasilkan Sumber Daya Insani yang Memiliki Value yang Amanah dan Profesional

Nilai-nilai Perusahaan

Bersama Allah Kita B.I.S.A

o BAROKAH – Bertambah dan Langgengnya Kebaikan, o IHSAN – Improvement/Perbaikan,

o SHIDDIQ – Pintar dan Benar, dan o Amanah – Jujur dan Teladan

BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH 1. Profil Perusahaan

PT. Bank Tabungan Negara Syariah merupakan Unit Usaha Syariah ( UUS ) dari Bank Tabungan Negara Konvesional yang merupakan BUMN, yang menjalankan bisnis berdasarkan prinsip syariah.

BTN Syariah mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari 2005 bertepatan dengan 5 Muharram 1426 H dengan Kantor Cabang Syariah yang pertama di Jakarta.Selanjutnya pembukaan BTN Kantor Cabang Syariah yang kedua di Bandung tanggal 28 Februari 2005, dan ketiga di Surabaya tanggal 17 Maret 2005, keempat di Yogyakarta tanggal 4 April 2005, kelima di Makasar pada tanggal 11 April 2005, hingga Agustus 2009

dibuka 20 Kantor di beberapa kota di Indonesia, dengan 119 Kantor Layanan Syariah.

Tujuan pendirian UUS Bank Tabungan Negara adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan layanan perbankan sesuai dengan prinsip syariah, dan memberi manfaat yang setara, seimbang dalam pemenuhan kebutuhan kepentingan nasabah dan Bank.

PT. Bank Tabungan Negara Syariah yang merupakan bagian dari Bank Bank Tabungan Negara Konvensional yang merupakan Bank BUMN, BTN Syariah menjalankan fungsi intermediasi dengan menghimpun dana dari masyarakat melalui produk – produk giro, tabungan dan deposito serta menyalurkannya kembali melalui sektor Riil melalui berbagai produk pembiayaan KPR, Multiguna, Investasi dan modal kerja. Sesuai dengan Mottonya “ Maju dan Sejahtera Bersama “, maka Bank Tabungan Negara Syariah mengutamakan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam penerapan imbalan bagi hasil antara nasabah dan bank.

2. Visi Dan Misi Perusahaan

Mendukung visi PT. Bank Tabungan Negara Konvensional, yakni menjadi “ Strategic Business Unit ( SBU ) ” BTN yang sehat, terkemuka dan menguntungkan dalam penyediaan jasa keuangan Syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama.

Misi PT. Bank Tabungan Negara Syariah menunjang misi Bank Tabungan Negara Konvensional, yakni :

1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi, usaha kecil menengah.

2) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi tertinggi.

3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi.

4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati – hatian dan Good Coorporate Governance untuk meningkatkan Shareholder value.

5) Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.

BANK SULSELBAR SYARIAH 1. profil perusahaan

Berdiri dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara, berkedudukan di Makassar, berdasarkan Akte Notaris Raden Kalimantan di Jakarta No 95 tanggal 23 Januari 1961. Setelah mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar dan penambahan modal disetor dan setelah perubahan status dari Perubahan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) lahirlah Perda No.13 tahun 2003 tanggal 20 Agustus tentang Perubahan Bentuk Badan Hukumm Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Saerah Sulawesi Selatan, dengan modal dasar Rp 690 Miliar. Akta pendirian PT berdasarkan Akta Notaris Mestrianie Habis, SH No.19 tanggal 27 Mei tahun 2004 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (PT Bank Sulsel), memeroleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.13 tertanggal 15 februari 2005.

Dokumen terkait