• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

F. Tinjauan Pustaka

Memang diakui bahwa kajian mengenai qirâ`ât bukanlah penelitian yang baru. Dalam hal ini, penulis menemukan beberapa karya ilmiah yang berkaitan dengan ragam qirâ`ât dan kitab tafsir Tarjumân al-Mustafîd. Diantara karya ilmiah yang berkaitan dengan ragam qirâ`ât dan kitab tafsir Tarjumân al- Mustafîd adalah sebagai berikut:

1. Buku “Kaidah Qirâ`ât Tujuh 1&2” ditulis oleh Ahmad Fathoni. Buku ini membahas seluruh kaidah-kaidah qirâ`ât baik kaidah umum maupun Farsy al-Hûrûf dari para imam qirâ`ât tujuh. Buku ini memberikan kontribusi bagi penulis terkait ilmu qirâ`ât. Adapun persamaannya dengan skripsi penulis adalah sama dalam hal pembahasan qirâ`ât Al- Qur`an. Sedangkan perbedaannya adalah buku ini pembahasan qirâ`ât- nya tidak sampai menyentuh sampai ke ranah penafsiran Al-Qur`an.19 2. Buku “Ilmu Qirâ`ât 1 Memahami Bacaan Imam Qirâ`ât Tujuh” ditulis

oleh Romlah Widayati dkk. Buku ini hampir sama dengan buku “Kaidah Qirâ`ât Tujuh 1&2” yang ditulis oleh Ahmad Fathoni di mana di dalamnya berisi kaidah-kaidah qirâ`ât yang umum maupun khusus pula

19 Ahmad Fathoni, Kaidah Qira`at 1&2.

bedanya buku ini setelah selesai pembahasan akan dilengkapi dengan soal-soal. Buku ini ditulis sebagai modul untuk pembelajaran Ilmu Qirâ`ât di perkuliahan IIQ Jakarta semester 1-4. Buku ini memberikan kontribusi besar bagi penulis terkait tentang ilmu qirâ`ât. Adapun persamaannya dengan skripsi penulis adalah sama dalam hal pembahasan qirâ`ât Al-Qur`an. Sedangkan perbedaannya adalah buku ini pembahasan qirâ`ât-nya tidak sampai membahas hingga ke penafsiran Al-Qur`an.20 3. Buku “Anatomi Al-Qur`an : Perbedaan Qirâ`ât dan Pengaruhnya

terhadap Istibath Hukum dalam Al-Qur`an. buku ini ditulis oleh Hasanuddin AF. Buku ini merupakan penelitian disertasi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembahasan qirâ`ât dalam buku ini diulas cukup mendalam kaitannya dengan istinbath hukum.

Buku ini memberikan kontribusi bagi penulis terkait dengan ilmu qirâ`ât.

Persamaanya dengan skripsi yang penulis kaji adalah sama-sama membahas tentang ragam qirâ`ât. Adapun perbedaannya dengan yang penulis teliti adalah ragam qirâ`ât dan pengaruhnya terhadap penafsiran dalam kitab tafsir Tarjumân al-Mustafîd.21

4. Buku “Tuntunan Praktis 100 Maqra Qiraat Mujawwad Riwayat Qalun- Warsy- Khalaf dan Qira`at Sab’ah” ditulis oleh Ahmad Fathoni. Buku ini berisi kumpulan ayat-ayat dalam qirâ`ât Hafs yang sudah di tandai bagian-bagian yang mengandung qirâ`ât Qalun, Warsy dan Khalaf beserta perubahannya. Buku ini biasanya digunakan pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur`an di Indonesia untuk cabang Tilawah golongan Qirâ`at Sab’ah. Buku ini memberikan kontribusi besar bagi penulis terkait tentang ilmu qirâ`ât. Adapun persamaannya dengan

20 Romlah Widayati dkk., Ilmu Qirâ`ât 1.

21 Hasanuddin AF., Perbedaan Qiro`at dan Pengaruhnya terhadap Istinbath Hukum dalam al-Qur`an, (Jakarta : Rajawali Press, 1995)

skripsi penulis adalah sama dalam hal pembahasan qirâ`ât Al-Qur`an.

Sedangkan perbedaannya adalah buku ini pembahasan qirâ`âtnya tidak sampai menyentuh hingga ke ranah penafsiran Al-Qur`an.22

5. Disertasi yang berjudul “Hakekat Tafsir Tarjumân al-Mustafîd karya Syekh Abdurrauf Singkel” ditulis oleh Salman Harun. Isi dari disertasi ini adalah ia mengambil sampel juz 30 dan berusaha meneliti hal-hal yang terkandung didalamnya seperti kajian metodologi tafsir, sumber tafsir, asbabun nuzul dan qirâ`ât. Disertasi ini memberikan kontribusi besar bagi penulis terkait tentang Tafsir Tarjumân al-Mustafîd. Persamaan dengan yang penulis teliti adalah dalam segi objek kajiannya yaitu menggunakan Tafsir Tarjumân al-Mustafîd sedangkan perbedaannya penulis hanya memfokuskan kajian qirâ`ât pada ayat-ayat Al-Qur`an yang mengandung Farsy al-Hûrûf di kalangan Imam Qirâ`ât Sab’ah.23 6. Tesis yang berjudul “Pengaruh Perbedaan Qira`at Terhadap Penafsiran

Ayat Ahkam (Studi Komparatif terhadap al-Bayan karya ath-Thabari dan al-Bahr al-Muhith Karya Abu Hayyan al-Andalusi)” ditulis oleh Siti Khadijah. Tesis ini memfokuskan kajian pada perbedaan qirâ`ât terhadap ayat-ayat ahkam dalam surat Al-Baqarah ayat 184, 222, 236, 240, 245, 271, 282 dan 283 serta implikasi perbedaan qirâ`ât tersebut terhadap penafsiran kitab tafsir at-Thabari dan Abu Hayyyan. penelitian di tesis ini sangat mirip seperti penelitian yang penulis lakukan, hanya saja bedanya pada objek kajiannya. Penulis menggunakan tafsir Tarjumân al-Mustafîd

22 Ahmad Fathoni, Tuntunan Praktis 100 Maqra Qiraat Mujawwad Riwayat Qalun- Warsy- Khalaf dan Qiraat Sab’ah (Jakarta: Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta, 2011)

23 Salman Harun, “Hakekat Tafsir Turjuman al-Mustafid karya Syekh Abdurrauf Singkel”, Disertasi Pascasarjana Ushuluddin UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 1988. tidak diterbitkan (t.d).

sedangkan tesis ini menggunakan tafsir at-Thabari dan tafsir Bahr al- Muhith.24

7. Tesis yang berjudul “Perbedaan Qirâ`ât dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran Al-Qur`an Studi Qirâ`at Sab’ah pada Kitab Tafsir Al-Mishbah Karya Muhammad Quraish Shihab” ditulis oleh Muhammad Alaika Nashrulloh. Kesimpulan dari tesis ini adalah bahwa Quraish Shihab menggunakan perbedaan Qirâ`ât sebagai salah satu intrumen penafsiran pada ayat-ayat yang memiliki perbedaan qirâ`ât, dikatakan bahwa perbedaan tersebut mempunyai implikasi terhadap berbedanya makna yang dihasilkan, namun terkadang Quraish Shihab tidak menyinggung perbedaan bacaan jika dipandang perbedaan itu tidak menimbulkan perbedaan makna. Quraish Shihab lebih sering dijumpai menggunakan riwayat Hafs dari ‘Asim. Tesis ini memberikan kontribusi besar bagi penulis terkait dengan ilmu qirâ`ât. Tesis ini hampir sama dengan yang penulis kaji, yaitu tentang perbedaan qirâ`ât, adapun perbedaannya tesis ini menggunakan Tafsir Al-Mishbah sedangkan penulis menggunakan Tafsir Tarjumân al-Mustafîd.25

8. Skripsi yang berjudul “Pandangan al-Zamakhsyari tentang Qirâ`ât dan Implikasinya terhadap Penafsiran Surah Al-Baqarah” ditulis oleh Abdul Wadud Kasful Humam. Di dalam skripsi ini memaparkan pandangan al- Zamakhsyari tentang qirâ`ât dan pengaruhnya terhadap penafsiran dalam tafsir al-Kasysyaf. Skripsi ini memberikan kontribusi besar bagi penulis terkait tentang ilmu qirâ`ât. Skripsi ini hampir sama seperti yang penulis

24 Siti Khodijah, “Pengaruh Perbedaan Qira`at Terhadap Penafsiran Ayat Ahkan (Studi Komparatif terhadap al-Bayan karya ath-Thabari dan al-Bahr al-Muhith Karya Abu Hayyan al- Andalusi)”, Tesis Pascasarjana Konsentrasi Ulum Al-Qur`an dan Ulum al-Hadits, Institut Ilmu Al- Qur`an Jakarta, 2015. Tidak diterbitkan (t.d).

25 Muhammad Alaika Nashrulloh, “Perbedaan Qirâ`ât dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran Al-Qur`an Studi Qirâ`ât Sab’ah Pada Tafsir Al-Mishbah Karya Muhammad Quraish Shihab”, Tesis Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2011.

Tidak Diterbitkan (t.d).

teliti yang membedakan hanya pada objek yang dikaji saja yaitu tafsir al- Kasysyaf sedangkan penulis menggunakan tafsir Tarjumân al-Mustafîd.26 9. Skripsi yang berjudul “Mengenal Tafsir Tarjumân al-Mustafîd karya Abd

Rauf Singkel” yang ditulis oleh Ahmad Zaeni. Skripsi ini memfokuskan kajiannya pada metodologi kitab tafsir Tarjumân al-Mustafîd, adapun hasil kesimpulan dari skripsi ini adalah ia mengatakan bahwa tafsir Tarjumân al-Mustafîd merupakan tafsir bi al-ra’yi yang mahmudah, dengan menggunakan metode ijmâli dan cenderung bercorak ijtimâ’i.

Skripsi ini memberikan kontribusi besar bagi penulis terkait tentang Tafsir Tarjumân al-Mustafîd. Persamaan skripsi ini dengan yang penulis teliti adalah sama-sama menggunakan objek tafsir Tarjumân al-Mustafîd.

Sedangkan perbedaannya adalah penulis memfokuskan kajian pada ragam qirâ`ât dan pengaruhnya terhadap penafsiran.27

10. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Tafsir Klasik terhadap Tarjumân al- Mustafîd, Kajian terhadap Ayat-Ayat Mutasyabihat dalam Surat Ali Imran (3) : 7” ditulis oleh Mukamat Imron. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa Tarjumân al-Mustafîd merupakan terjemahan dari tafsir Jalalain dengan mengurangi dan menambahi dibagian-bagian tertentu.

Hal ini terbukti ketika menafsirkan ayat Mutasyabihat yang sama persis seperti tafsir Jalalain. Skripsi ini memberikan kontribusi besar bagi penulis terkait tentang Tafsir Tarjumân al-Mustafîd. Adapun persamaan skripsi ini dengan yang penulis kaji adalah sama-sama mengkaji tafsir

26 Abdul Wadud Kasyful Humam, “Pandangan al-Zamakhsyari tentang Qiro`at dan Implikasinya terhadap Penafsiran”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2011. Tidak diterbitkan (t.d).

27 Ahmad Zaeni, “Mengenal Turjuman al-Mustafid karya Abd Rauf Singkel”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Tidak diterbitkan (t.d).

Tarjumân al-Mustafîd. Sedangkan perbedaannya skripsi Mukamat Imron ini tidak terfokus pada kajian qirâ`ât seperti yang penulis kaji.28

11. Skripsi yang berjudul “Metode dan Corak Penafsiran Abdurrauf as- singkili” ditulis oleh Subhan. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa Tarjumân al-Mustafîd memiliki metode tahlili dan metode ijmali.

Sedangkan corak tafsir ini menurut Subhan adalah fiqih dan sufi. Skripsi ini memberikan kontribusi besar bagi penulis terkait tafsir Tarjumân al- Mustafîd. Adapun persamaan skripsi ini dengan yang penulis kaji adalah sama-sama menganalisis kitab tafsir Tarjumân al-Mustafîd sedangkan perbedaannya adalah penulis memfokuskan kajian pada ragam qirâ`ât dan pengaruhnya terhadap penafsiran.29

G. Metodologi Penelitian

Dokumen terkait