BAB I PENDAHULUAN
B. Penyajian Data dan Analisis
1. Tujuan Pembelajaran Integratif PAI Berbasis Pesantren di SMP Plus Darus Sholah Tegal Besar Jember Darus Sholah Tegal Besar Jember
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dengan berakhirnya suatu kegiatan. Setiap kegiatan dan usaha yang direncanakan dan disengaja tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai, demikian juga
dalam Pendidikan Agama Islam. Berhasil atau tidaknya kegiatan dalam pendidikan bisa dilihat dari pencapaian hasil belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pendidikan Agama Islam sebagai pendidikan yang utama dalam membentuk kepribadian yang baik memiliki tujuan-tujuan tertentu.
Dimana tujuan dari pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada dasarnya adalah pribadi muslim yang utuh yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
karena pada dasarnya penciptaan manusia di muka bumi adalah semata- mata untuk melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Tuhan.
Salah satu keunggulan pendidikan di SMP Plus Darus Sholah Tegal Besar sekaligus tujuan pembelajaran integratif PAI yang membedakannya dengan pengabdian pendidikan umum lainnya adalah perhatiannya pada pelajaran PAI hendaknya dapat Mencetak kader penerus bangsa, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berkemampuan akademik dan berketerampilan sesuai dengan kemampuannya.
Oleh karena itu pendidikan agama islam tidak semata-mata dilakukan melalui bidang studi agama, melainkan harus pula termuat dalam setiap mata pelajaran umum. Melalui semua mata pelajaran itulah diharapkan ada transfer nilai, bukan hanya sekedar transfer islam. Hal ini dapat berjalan dengan baik perlu ada integralisasi pelajaran agama islam pada setiap kegiatan pendidikan. Jangan sampai ada satupun mata
pelajaran yang bertentangan atau bertolak belakang dengan proses integralisasi nilai islam ini.
Itulah pula pentingnya dilakukan islamisasi ilmu pengetahuan, utamanya yang langsung terkait dengan kurikulum.
Sebenarnya tentang tujuan pendidikan agama islam yang berbasis integral di pesantren ini dapat terlihat dari seluruh dimensi aktivitas keseharian para siswa (santri) dan guru di pesantren ini khususnya di SMP Plus Darus Sholah ini disatukan dalam kesatuan pemahaman keislaman yang universal dengan menjadikannya Islam sebagai Way Of Life Dan Way Of Think tanpa adanya cara pandang yang dikotomis antara hal yang berbau agama atau non agama. embak bisa membuktikan sendiri nanti dilapangan bahwa para pengurus pesantren atau guru- gurunya itu juga bertanggung jawab atas baik tidaknya proses pembelajaran di SMP Plus Darus Sholah, minimal adanya kontrol atau pengawasan dari mereka terhadap santri (siswa). Dalam konteks seperti inilah yaitu dimana moralitas kelakuan dan keilmuan siswa tidak hanya menjadi tanggung jawab satu palajaran yang telah diformalkan tetapi semua pihak bertanggung jawab yang diikat dalam kesatuan komunal.77
Mengenai tujuan pembelajaran dari seluruh proses pendidikan integral di SMP Plus Darus Sholah sebagaiamana hasil observasi dan beberapa dokumentasi teori integrasi maupun data penelitian di lapangan sebagaimana termafhum secara umum bahwa kemandirian adalah merupakan faktor utama dan tujuan pembelajaran dalam memproses siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang sempurna. Hal tersebut diatas telah dijelaskan dengan hasil wawancara dengan guru PAI Ibrahim, S.Pd.I :
77 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Plus Darus Sholah di kantornya tanggal 26 Februari 2015.
Sebenarnya sebagai pendidik saya mengharapkan anak didik mampu memahami dan mempunyai daya nalar yang bagus dalam memahami dan menghayati pelajaran yang telah disampaikan oleh pendidik, untuk menciptakan pola pemikiran islam yang modern sesuai dengan tujuan PP. Darus Sholah. Pemberian pelajaran yang sifatnya satu arah (monolog) tidak mampu menghasilkan out put yang siap mandiri. Untuk itu pendidik hendaknya memberikan kesempatan dan dorongan kepada peserta didik agar senantiasa aktif dan menjalankan segala aktifitas tanpa dibebani perasaan takut berbuat kesalahan.
Perserta didik hendaknya diberi ruang yang cukup untuk membuat diskresi (peluang untuk melakukan kesalahan, tanpa disengaja sebelumnya). Bila terjadi kesalahan diberi koreksi dan penjelasan tentang kesalahan tersebut. Proses pendidikan seperti ini akan menghasilkan out put didik yang percaya diri dan tidak tergantung kepada orang lain. Kemandirian justru harus diartikan sebagai kesediaan untuk bekerjasama dalam kelompok sehingga menghasilkan team work dari manusia-manusia yang mandiri.
Bahwa hasil kerja team work yang teridiri dari orang-orang yang mendiri itu jauh lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan kerja sendiri. Untuk sampai kearah itu diperlukan bimbingan yang sistematis, dari guru dan pendidik lainnya.78
Dalam GBHN tahun 1999 ditetapkan bahwa pendidikan agama supaya ditingkatkan kualitasnya, kemudian hal tersebut diperkuata dengan adanya UU SISDIKNAS No.20 Tahun 2003 Bab X Pasal 31 ayat 1 dan 2 pada pokoknya menyebutkan agar disekolah-sekolah mulai dasar sapai perguruan tinggi, kurikulumnya wajib memuat pendidikan agama.79
Pendidikan agama islam juga diarahkan untuk menumbuhkan rasa kepedulian peserta didik terhadap masalah yang berkembang di masyarakatnya. Untuk itu kegiatan pendidikan harus dirancang agar peserta didik bisa lebih dekat dengan ummat, agar mereka mengetahui
78 Hasil wawancara dengan Guru PAI di SMP Plus Darus Sholah tanggal 26 Februari 2015.
79 Zuhairini dan Abdul Ghofir, Metodologi Pembelajaran PAI, (Malang: UNM Press, 2004), 38
secara jelas keadaannya. Pendidikan jangan sampai menjadi menara gading, tapi hendaknya menjadi menara air.
Pendidikan hendaknya tidak diarahkan untuk memproduksi golongan elite yang jauh dari ummat. Justru yang diharapkan adalah hasil didik yang dekat dengan ummat, mampu memahami sekaligus mampu menyodorkan solusi atau berbagai persoalan yang dihadapi umat.
Begitulah arah pendidikan yang secara sengaja dirancang untuk menghadapi tantangan masa depan. Begitu besarnya tantangan masa depan sehingga tak cukup dihadapi dengan caantar lainra-cara yang konvensional. Sebelum membicarakan strategi pengembangan, terlebih dahulu perlu dipaparkan beberapa faktor yang sering menjadi kendala yang kemudian menimbulkan berbagai kesukaran dan rintangan dalam pelaksanaan pendidikan yang dikehendaki.
Dalam kesempatannya Kepala Sekolah SMP Plus Darus Sholah menegaskan bahwa:
Pendidikan di SMP Plus Darus Sholah senantiasa merespons terhadap perubahan dan pembaharuan dalam bidang pendidikan.
Meskipun diakui masih belum dikotegorikan sebagai sekolah yang berstandar Internasional, tetapi rintisan ke arah itu sedang dalam proses. Sejak tahun pelajaran 2004/2005 telah menyelenggarakan Pendidikan Bahasa Mandarin, khususnya untuk program jurusan bahasa, disamping bahasa Arab. Secara kuantitas SMP Plus berjumlah 35 rombongan belajar. Itulah sebabnya perlu dirumuskan pola-pola pengembangan pendidikan yang mendekatkan jarak itu. Dengan kondisi pendidikan yang seperti ini kita perlu mengembangkan secara kuantitas dan
kualitas formula strategi pendidikan yang mantap, agar mencapai target-target yang diinginkan.80
Faktor utama sebagai penyebabnya adalah unsur manusia. Para tenaga pendidikan ini masih jauh dari yang diharapkan. Persoalan ini menjadi agenda besar. Pada umumnya kondisi kedisiplinan guru masih menjadi kendala besar dalam proses pembelajaran. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, diantaranya adalah status sosial guru yang rendah sehingga tidak banyak pemuda yang unggul memilih profesi sebagai guru, ditambah lagi kompensasi keuangan serta material yang diterima guru masih jauh dari memadai sehingga para guru disana kurang memperhatikan betul kedisiplinan dalam hal tersebut, karena sekolah ini dianggap tidak mampu mengantarkan mereka menuju cita-cita sebagai guru yang berkecukupan (PNS). Oleh karena itu guru rata-rata berprofesi ganda.81
Alokasi dana untuk pendidikan sudah masuk batas kewajaran.
Keuangan lembaga dan kemampuan orang tua didik bisa dikatakan cukup.82 Apalagi peserta didik kita selama ini sebagian besar terdiri dari golongan mampu. Jadi kloplah sudah, lembaganya berkembang yang menampung orang-orang berkecukupan. Konsekwensinya, segala
80 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Plus Darus Sholah di kantornya tanggal 27 Februari 2015.
81 Dalam penyelenggaraan pendidikan umum, seorang guru masih kurang disiplin dalam hal ketepatan waktu dalam mengajar, ditambah lambatnya kehadiran guru disekolah. Karena banyak pemuda unggul tidak memilih menjadi profesi guru ditambah kurangnya kompensasi keuangan.hasil observasi peneliti dalam proses penelitiannya. Tanggal 27 Februari 2015.
82 Masalah keuangan lembaga sudah memadai, lebih-lebih SMP Plus Darus Sholah sangat sering mendapat bantuan dari Pemerintah sebagai sekolah swasta berstandart nasional yang berprestasi dan dipercaya. Hal tersebut terlihat dari hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Februari 2015 melihat aktivitas kepala sekolah yang padat dan dari media yang juga mengatakan demikian.
pendanaan pendidikan sangat bergantung pada pihak eksternal (Donatur atau Pemerintah). Dua faktor utama, yaitu manusia dan dana yang mencangkup sarana dan prasarana menjadi dasar pertimbangan untuk menyusun sebuah strategi dalam memajukan pendidikan taraf nasional.83
Bapak Wakasek Kurikulum Muslimin, S.H.I juga mengatakan bahwasanya :
Lembaga pendidikan ini sudah berlangsung sekian lama sehingga program kerja dan target mendidik dan mencetak kader-kader lembaga sudah seperti yang diharapkan. Maka dari itu tahun ajaran yang baru ini kita harus menitik beratkan pada masalah kurikulum pembelajaran yang mantap. Maka kita diharuskan untuk melakukan sedikit perombakan strategi pengajaran yang berstandar nasional yang unggulan. Tentu saja hal ini menuntut kita untuk berfikir keras dan meluangkan waktu yang cukup banyak, disamping biaya yang tidak sedikit untuk mendapatkan hasil yang maksimal.84
Keunggulannya pendidikan SMP Plus Darus Sholah terletak pada kemampuan antar lain; menumbuhkan nilai-nilai keimanan dan keislaman kepada peserta didik, menumbuhkan kemampuan berfikir kritis pada anak, Mereka tidak hanya pandai menghafalkan tapi mengetahui fakta dan daya nalar yang baik, dan menumbuhkan anak didik yang sehat jasmani dan rohani, serta dapat menjaga dan memeliharanya.
Tujuan utama dari pendidikan ini adalah memberikan porsi perhatian yang sangat besar dalam pendidikan menengah atas, dengan
83 Faktor tersebut diatas adalah merupakan pendukung yang sangat erat. Dalam observasi tanggal 29 Februari 2015 peneliti dapat mengetahui bahwa banyak tersedia sarana dan prasarana penunjang pendidikan, Sangatlah memadai. Tinggal bagaimana menyusun strategi pendidikan bagus.
84 Hasil wawancara dengan Wakasek Kurikulum SMP Plus Darus Sholah pada tanggal 6 Maret 2015
standar yang nasional unggulan.85 SMP Plus Darus Sholah sudah memenuhi tes kelayakan DIKNAS dalam pentarafannya sebagai sekolah unggulan Nasional, karena sudah memenuhi standar nasional bahkan dalam proses perintisan standart internasional. Untuk itu harus ada perpaduan pengembangan pendidikan integralisasi sekolah dan di lingkungan pesantren, pendidikan pengembangan yang bermuara pada pendidikan sosial atau kemasyarakat. Keduanya merupakan pilar utama sukses pendidikan.
2. Materi yang digunakan Pembelajaran Integratif PAI Berbasis