• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.10 Konsep Gawat Darurat

2.10.3. Tujuan penanggulangan gawat darurat

2.10.3.1 Tujuan penanggulangan gawat darurat adalah:

a. Cegah kematian dan cacat pada pasien krisis, sehingga mereka dapat hidup dan bekerja kembali di arena publik.

b. Menyinggung pasien krisis melalui kerangka referensi untuk mendapatkan perawatan yang lebih memuaskan.

c. Korban bencana Mitra pengurus harus mengetahui penyebab kematian untuk mencegah kematian. Penyebab kematian yang menyertainya meliputi:

1) Matikan dalam jangka waktu singkat (4-6 menit) a. Kekecewaan sistem otak

b. Kekecewaan sistem pernapasan c. Kekecewaan sistem kardiovaskular

2) Tendang ember dalam waktu yang lebih lama (bertahap) a. Kekecewaan hati

b. Kekecewaan sistem ginjal (uriner).

c. Kekecewaan kerangka pankreas (Krisanty et al., 2016)

2.11. Teori Orlando :

Orlando mengklaim bahwa keperawatan itu berbeda dan mandiri karena secara aktif memenuhi kebutuhan pasien yang membutuhkan bantuan, apakah kebutuhan itu ada atau potensial serta dalam keadaan mendesak.

Menurut pendekatan Orlando, setiap pasien diperlakukan sebagai individu karena setiap orang memiliki keadaan yang unik. Orlando mendefinisikan permintaan atau kebutuhan pasien sebagai salah satu yang, ketika dipenuhi, mengurangi atau segera mengurangi ketidaknyamanan atau bahkan

meningkatkan emosi kepuasan dan kesejahteraan. Lima ide kunci, termasuk peran perawat profesional, mengenali perilaku pasien, respon internal atau kesegeraan, disiplin dalam proses keperawatan, dan kemajuan, digunakan oleh Orlando untuk menjelaskan model teoretisnya (Meleis & Dean, 2013).

KonsepTeoryOrlando

Gambar2.1SkemaKonsepTeoriDynamicsNurse-

PatientRelationshipyangdikemukakanIdaJeanOrlando(Pelletier),1926

Tugas seorang perawat profesional adalah mengidentifikasi kebutuhan mendesak pasien akan bantuan dan menyediakannya. Orlando mengklaim bahwa menyusui dapat membantu orang yang menderita atau mengantisipasi perasaan tidak berdaya. Ini difokuskan dengan membantu pasien secara langsung dalam situasi apa pun mereka berada untuk mencegah, mengurangi, atau mengobati perasaan tidak berdaya pada pasien. Ini berfokus pada proses perawatan dalam pengalaman langsung.

Tujuan utama keperawatan adalah untuk menawarkan, menurut Teori Disiplin Proses Keperawatan.bantuan pasien diperlukan karena tuntutan mereka harus dipenuhi. Dengan kata lain, jika pasien membutuhkan bantuan segera dan

perawat mengenali dan memberikannya, maka tujuan keperawatan telah terpenuhi.

Jawaban awal adalah tanggapan dari dalam. Pasien menggunakan panca inderanya untuk melihat benda. Persepsi ini memicu sentimen otomatis, yang memicu gagasan otomatis, yang mendorong pasien untuk bertindak. Ketiga pernyataan ini merupakan reaksi langsung dari pasien. Tanggapan jujur perawat mengungkapkan bagaimana perasaannya tentang keterlibatannya dalam hubungan perawat-pasien.

Perilaku mengganggu pasien adalah keadaannya. Perawat memperhatikan kebutuhan mendesak pasien akan bantuan dari perilaku yang disajikan. Perawat pertama-tama harus mengidentifikasi masalah sebagai masalah sebelum dia dapat mengambil tindakan. Apa pun penampilan dari perilaku yang muncul, mungkin itu adalah teriakan minta tolong pasien. Perawat secara otomatis mengalami respons internal sebagai respons terhadap perilaku presentasi pasien, yang dianggap sebagai stimulus.

Pemeriksaan kebutuhan pasien adalah disiplin proses keperawatan.

Pengamatan apa pun yang didiskusikan dan dibagikan dengan pasien akan sangat membantu dalam menentukan apakah dia saat ini memiliki kebutuhan dan dalam memastikan serta menangani kebutuhan tersebut. Sampai dia menjelajahinya dengan pasien, perawat tidak dapat berasumsi.

Bahwa setiap komponen dari responsnya terhadap pasien adalah akurat, bermanfaat, atau sesuai. Perawat memulai penyelidikan ini untuk mempelajari bagaimana tindakan dan kata-kata mereka mempengaruhi pasien. Langkah-

langkah yang diambil perawat terbukti lebih efektif daripada reaksi otomatis selain pentingnya perilaku pasien atau urgensi permintaan bantuan pasien.

Komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien berakhir ketika perawat tidak mendiskusikan reaksi pasien dengannya.Masalah pasien diselesaikan dengan perbaikan. Kegiatan perawat tidak dinilai dalam resolusi. Sebaliknya, hasil dari tindakannya dinilai untuk melihat apakah itu bermanfaat bagi pasien.Dia harus mengungkapkan kebutuhannya akan bantuan dan bagaimana bantuan itu dipenuhi.

Perawat menjalani proses mencari tahu bagaimana membantu pasien dalam setiap interaksi. Setiap kali perawat diminta untuk memberikan pelayanan kepada mereka yang membutuhkan, dia harus melaluinya karena dia adalah seorang individu seperti pasien.

71 2.12 Kerangka Teori

GawatDarurat - Pengertiangawatdarurat - Kriteriagawatdarurat Keterampilan

- Pengertianketerampilan - Kategoriketerampilan - Faktor-

faktormempengaruhiketerampilan

Pengetahuan

- Pengertianpengetahuan - Tingkat pengetahuan

Triase - Pengertiantriase - Tujuan triase - Prinsiptriase - Prosedurtriase - Klasifikasitriase - Faktor-faktor yang

mempengaruhitriase Kompetensi

- Pengertiankompetensi - Indikatorkompetansi - Karakteristikkompetensi

- Tipekompetensi Kinerja Keperawatan

- Pengertiankinerja - Faktor yang

berpengaruhterhadapkinerja - Faktor yang mempengaruhikinerja - Penilaiankinerja

Motivasi

- Definisimotivasi - Tanggungjawab - Supervisi - Faktor motivasi KepuasanKerja

- Pengertiankepuasankerja - Teori kepuasankerja

Beban Kerja

- Definisi beban kerja

- Faktor yang mempengaruhi beban kerja

Gaya KepemimpinandalamOrganisasi - Pengertian

- Faktor yang

mempengaruhigayakepemimpina n

72 BAB 3

KERANGKA KONSEP

Pada bab ini menjelaskan tentang kerangka konsep dan hipotesa penelitian.

Kerangka konsep menjelaskan tentang variabel penelitian, yang terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Hipotesa penelitian menjelaskan tentang jawaban sementara atau rumusan penelitian.

3.1 Kerangka Konsep

Sementara itu, kerangka konseptual menurut Hidayat (2014) merupakan dasar pemikiran ilmiah atas isu yang dipilih berdasarkan identifikasi masalah. Landasan teoretis dari kerangka konseptual harus solid, dan data dari beberapa studi ilmiah, temuan penelitian, dan sumber lain harus digunakan untuk mendukungnya.

3.1.1 Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2014), variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau disebut sebagai variabel stimulis yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Variabel independen pada penelitian ini adalah yang meliputi dari paktor internal ( pengetahuan, keterampilan, kompetensi, motivasi, dan kepuasan kerja ), dari paktor ekternal ( beban kerja dan gaya kepemimpinan ).

3.1.2 Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2014), variabel dependen adalah variabel terikat dimana variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas dan sering disebut sebagai

variabel output, kriteria, atau konsekuen. Variabel dependen di mana meliputi dari kinerja perawat.

Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat seperti pada skema 3.1 di bawah ini

Variabel Independent Variabel Dependent

Ket :

: Tidak diteliti : Diteliti

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep Penelitian Faktor ekternal

 Beban kerja

 Gaya

kepemimpinan

Pelaksanaan triase -dilakukan

-tidak dilakukan Faktor internal

 Pengetahuan

 Keterampilan

 Kompetensi

 Motivasi

 Kepuasan kerja

Kinerja Perawat

3.2 Hipotesis

Hipotesis penelitian, sebagaimana didefinisikan oleh Sugiyono (2014), adalah solusi sementara atau dugaan terhadap rumusan masalah penelitian dalam hal rumusan tersebut dinyatakan sebagai pertanyaan.

Sinambela (2016) menegaskan bahwa hipotesis hanyalah solusi jangka pendek untuk masalah penelitian karena hanya didasarkan pada teori yang bersangkutan dan belum memasukkan fakta empiris yang dikumpulkan dari pengumpulan data. Hipotesis penelitian ini adalah:

3.2.1. Ha ada hubungan antara variabel pengetahuan, keterampilan, kompetens, motivasi, kepuasan kerja,beban kerja, dan gaya kepemimpinana terhadap kinerja perawat.

3.2.2. Ho tidak ada hubungan antara variabel pengetahuan, keterampilan, kompetens, motivasi, kepuasan kerja,beban kerja, dan gaya kepemimpinana terhadap kinerja perawat.

75 BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi cross-sectional dan desain penelitian kuantitatif, dengan variabel terikat sebagai variabel bebas Meliputi faktor internal ( pengetahuan, keterampilan, kompetensi, motivasi, dan kepuasan kerja ) dan faktor ekternal ( beban kerja dan gaya kepemimpinan ). sedangkan variabel dependen penelitian adalah kinerja perawat di IGD RS Kutacane

4.2 Definisi Operasional No Variabel DefenisiOper

asional

Parameter Alat ukur

Skala Hasil Ukur Variabelindependen

1. Pengetahuan Pengetahuan yang

dimilikiresponde ntentangmelakuk ankinerjatriase di IGD

- Pengertiantri ase

- Prinsip- prinsiptriase - Kategoritrias

e (15 pertannyan)

Kuesioner Interval Pengetahua n

Kategori : 2=Baik 1=Kurang

2 Keterampilan Keterampilan yang

dimilikiresponde ndalammelakuka nkinerjatriase di IGD.

- Memberikan AsuhanKepe rawatan - MenjadiPeny

uluh dan Konselor Bagi Pasien - Melaksanaka

nTugas yang Dilimpahkan - Melayanidal

amKeadaanT erbatas - Memberikan

Pertolongan Pertama

Observasi Interval Keterampil an:

2=Baik 1=Kurang

Dalam KondisiGaw atDarurat Terdiridari 10 pertanyaan

3 Kompetensi adalahkapasitasu ntukmelaksanaka nataumenyelesaik antugasataupekerj aantergantung pada

keterampilan.

dan

pengetahuankiner jatriaseperawat

- Sisi perkerjaan - Prilaku

Observasi Interval Kategori : 2=Baik 1=Kurang

4 Motivasi adalahkekuatan internal dan eksternal yang memotivasiseseor anguntukbertinda katautidak, dan dapatberupapositi fataunegatif.

- Tanggungja wab

- Kondisikerja - Insentif - Supervisi (10 pertannyan)

Kuesioner Interval Kategori : 2=tinggi 1=rendah

5 KepuasanKerja Seberapapuasatau tidakpuasnya Anda

denganhasilpeker jaan Anda sebagaiperawat

-

Kepuasandenga npekerjaan -

Kepuasandenga nupah

-

Kepuasandenga npromosi -

Kepuasandenga natasan -

Kepuasandenga nrekankerja Terdiridari 12 pertanyaan

Kuesioner Interval Kategori : 1=Tidak Puas 2=Puas

6 Beban kerja Seluruhkegiatanat auaktivitas yang dilakukan oleh seorangperawatse caralangsung dan tidaklangsungsela ma jam kerja di IGD kutacane

- Aktivitaspek erjaan - Kegiatan

yang dilakuka - Penggunaan

waktukerja Terdiridari 10 pertanyaan

Kuesioner Interval Kategori : 2=Tinggi 1=Rendah

7 Gaya

kepemimpinan

adalahkapasitasse seoranguntukme motivasi, mempengaruhi, dan mendorong orang lain

- Macam- Macam Gaya Kepemimpin an

- Faktor Mempengaru

Kuesioner Interval Kategori 3=demokrati s

2=otoriter 1=bebas

untukberkontribu si pada

kesuksesan dan efektivitasperusa haan.

hi Gaya Kepemimpin an

VariabelDependen

1 Kinerja perawat Penilaianaktivitas perawatdalamme ngimplementasik ansuatuwewenan g dan

tanggungjawabun tukmencapaitujua npokoktugasprofe si

- Pengkajian - Diagnosi - Perencanaan - Pelaksanaan - Evaluasi Terdiridari15 pertanyaan

Kuesioner Interval Kategori : 1.baik 2.kurang

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah dua RS Kutacane di mana terdapat RSUD,H, Kutacane dan RS, Nurul Hasanah Kuta cane Berdasarkan data yang diperoleh dari file kepegawaian RS Kutacane diketahui bahwa jumlah perawat IGD RS Kutacane berjumlah 50 orang.

4.3.2 Sampel

Menurut (Sugiyono, 2019), sampel mewakili ukuran dan karakteristik populasi; ada 50 sampel dalam penelitian ini.

4.3.3 Teknik Sampling

Praktek mengisi sebagian populasi untuk mewakili populasi dikenal sebagai sampling. Prosedur yang digunakan selama pengambilan sampel untuk menghasilkan sampel yang secara akurat mewakili topik penelitian lengkap dikenal sebagai teknik pengambilan sampel (Nursalam, 2016).

Sampling non-probabilitas, yang tidak memberikan peluang atau peluang yang sama bagi unsur atau individu dari populasi untuk dipilih sebagai sampel, merupakan teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2019). Total sampling adalah jenis pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, artinya setiap anggota populasi termasuk dalam sampel. Hal ini dilakukan ketika peserta dalam penelitian kurang dari 100 atau ketika generalisasi dengan kekurangan yang sangat kecil diinginkan (Sugiono, 2019).

4.4 Tempat dan Waktu Penelitian 4..4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakuan di dua RS yang ada di Kutacane, RSUD, H, Sahudin Kutacane dan RS Nurul hasanah Kutacane Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan karena di RS Kutacane tempat yang sesuai untuk dilakukan penelitian.

4.4.2. Waktu Penelitian

No Kegiatan

2022 2023

Okteber November Desember Januari Februari Maret

1 Pengajuantema

2 Acc tema

3 Survey pendahuluan

4 Bab 1

5 Bab 2

6 Bab 3

7 Bab4

8 Seminar hasil 9 Penelitian

4.5 Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data 4.5.1 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat untuk menilai variabel bebas yang meliputi aspek internal dan eksternal, antara lain beban kerja dan gaya kepemimpinan, serta pengetahuan, keterampilan, kompetensi, motivasi, dan kepuasan kerja. Kuesioner dan observasi yang digunakan sebagai alat pengumpulan data atau instrumen penelitian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang secara logis berkaitan dengan topik penelitian, dan setiap observasi merupakan tanggapan yang memiliki arti penting dalam mengevaluasi hipotesis penelitian. Penelitian ini menggunakan instrumen tertentu untuk mengumpulkan data tentang

variabel-variabel yang berkaitan dengan seberapa baik kinerja perawat dalam melakukan triase di IGD RS Kutacane.

4.5.1.1. Pengetahuan

Kuesioner ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan kinerja perawat dalam melakukan triase mempunyai 15 pertanyaan dengan pembagian : baik = 2, , kurang = 1

1. Baik 2. Kurang 4.5.1.2. Keterampilan

Kuesioner ini bertujuan untuk menila keterampilan perawat untuk melakukan kinerja perawat dalam melakukan triase, mempunyai 10 pertanyaan dengan munggunakan skala guttman pembagian :baik = 2, kurang = 1

1. Kurang 2. baik 4.5.1.3. Kompetensi

Kuesioner ini bertujuan untuk menila kompetensi perawat untuk melakukan kinerja perawat dalam melakukan triase, mempunyai 10 pertanyaan dengan munggunakan skala guttman pembagian : baik = = 2,kurang = 1

1. kurang 2. baik

4.5.1.4. Motivasi

Kuesioner ini bertujuan untuk menila motivasi perawat untuk melakukan kinerja perawat dalam melakukan triase, mempunyai 10 pertanyaan dengan munggunakan skala guttman pembagian : tinggi = 2, rendah = 1

1. rendah 2. tinggi 4.5.1.5 Kepuasan Kerja

Kuesioner ini bertujuan untuk menila kepuasan kerja perawat untuk melakukan kinerja perawat dalam melakukan triase, mempunyai 12 pertanyaan dengan munggunakan skala guttman pembagian : puas = 2, tidak puas = 1

1. Tidak Puas 2. Puas 4.5.1.6 Beban kerja

Kuesioner ini bertujuan untuk menila beban kerja perawat untuk melakukan kinerja perawat dalam melakukan triase, mempunyai 10 pertanyaan dengan munggunakan skala guttman pembagian : tinggi = 2,rendah = 1

1. Kurang 2. Baik

4.5.1.7 Gaya Kepemimpinan

Kuesioner ini bertujuan untuk menila gaya kepemimpinan perawat untuk melakukan kinerja perawat dalam melakukan triase, mempunyai 10 pertanyaan dengan munggunakan skala guttman pembagian : demokratis = 3, otoriter = 2, bebas = 1

1. bebas 2. otoriter 3. demokratis 4.5.1.8 Kinerja perawat

Peneliti akan memberikan model wawancara yang sesuai dengan isi kuesioner dan pertanyaan beserta penjelasan yang diperlukan bagi responden yang membutuhkan bantuan pengisian kuesioner. Setelah itu, responden diminta untuk memilih jawaban mereka tergantung pada poin yang diberikan, dan peneliti akan mencatat pilihan mereka sesuai urutan pembuatannya.

= 1,baik =2 1. kurang 2. baik

4.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti dapat mengumpulkan data dengan menggunakan metode pengumpulan data untuk digunakan dalam penelitiannya. Untuk memperkuat temuan penelitian, penting untuk memeriksa alat ukur untuk pengumpulan data sebelum memulai. Prosedur pengumpulan data ditentukan oleh desain penelitian dan metode instrumentasi yang digunakan (Nursalam 2016).

Prosedul pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik membagikan kuesioner yang sudah disiapkan oleh peneliti kepada calon responden yang secara lisan melalui wawancara telah bersedia menjadi responden di IGD RS Kutacane dengan langkah sebagai berikut :

4.5.2.1 Peneliti mengurus surat Studi pendahuluan dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

4.5.2.2 Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden yang akan diwawancara.

4.5.2.3 Peneliti meminta responden untuk mengisi lembar persetujuan dan permohonan sebagai responden.

4.5.2.4 Peneliti memberikan kuesioner tersebut kepada responden.

4.5.2.5 Peneliti memberikan penjelasan kepada responden bagaimana cara mengisi kuesioner tersebut.

4.5.2.6 Bagi responden yang membutuhkan bantuan untuk mengisi kuesioner, peneliti akan memberikan model yang sesuai dengan isi kuesioner dan pertanyaan, beserta penjelasan yang diperlukan.

Responden kemudian diminta untuk memilih tanggapan mereka berdasarkan poin-poin yang diberikan, dan peneliti akan mencatat pilihan mereka sesuai dengan cara mereka dibuat.

4.5.2.7 Peneliti mengumpulkan hasil jawaban dari seluruh kuesioner yang sudah di isi lengkap oleh responden dan kemudian melakukan rekapitulasi dan tabulasi data.

4.6 Teknik Pengolahan Data

Menurut Setyadi (2013), pengolahan data adalah tindakan mendapatkan data atau ringkasan data dari sekumpulan data mentah dengan menggunakan formula tertentu untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

Peneliti dituntut untuk menyelesaikan tahapan-tahapan tertentu dalam proses pengolahan data, seperti;

4.6.1 Editing

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti kembali data yang telah diterima atau dikumpulkan dari responden. Editing adalah tindakan memeriksa dan mengoreksi isi formulir atau angket yang telah diisi.

Setelah itu, dilakukan modifikasi baik selama atau setelah pengumpulan data (Soekidjo Notoatmodjo, 2012). Editing akan dilakukan pada pengisian formulir kuesioner dalam penelitian ini.

Yang:

1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisian, mengecek kelengkapan data, apabila ternyata ada kekurangan isi atau halaman maka perlu dikenbalikan atau diulang pada responden.

2. Kuesioner sudah terisi lengkap dari data umum maupun data khusus berjumlah 50 responden.

4.6.2 Coding

Pengkodean data adalah proses mengatur respons survei yang belum diproses sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh komputer dan peralatan pemrosesan data lainnya. Jawaban peserta terhadap survei dapat diubah atau diberi nomor kode (Priyono, 2016).

4.6.3 Scoring

Menurut kriteria studi yang ditetapkan oleh penelitian untuk mengukur hasil penelitian, pemberian skor mencakup pemberian nilai pada hasil pemantauan implementasi (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Setadi (2013), skoring adalah proses menjumlahkan semua hasil tanggapan responden sebelum mentabulasikan data. Menurut skala guttman yang digunakan dalam penelitian ini, jika suatu tindakan dilakukan mendapat skor 1 dengan bobot yang tersedia pada lembar daftar periksa observasi, sedangkan tidak bertindak mendapat skor 0 (Trinurhilawati, 2019).

4.6.4 Tabulating

Data dari setiap variabel dapat diambil dengan memasukkan informasi pada tabel distribusi frekuensi yang ditampilkan dalam bentuk persentase (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini, software SPSS versi 25 for Windows digunakan oleh peneliti untuk melakukan tabulasi data. Dua tabulasi yang digunakan dalam

penelitian ini, satu untuk lembar observasi keterampilan sebelum dan satu untuk lembar observasi keterampilan setelah intervensi, masing- masing berisi jumlah responden, data umum (jenis kelamin, usia, informasi, pengalaman), dan data khusus (kategori keterampilan).Setiap informasi responden yang dikumpulkan melalui lembar observasi akan direkap secara menyeluruh, setelah itu informasi dikumpulkan, diperiksa kelengkapannya, dan dipilah. Data selanjutnya disusun dalam tabel distribusi frekuensi setelah diproses.

Hasil skor responden pada lembar observasi digunakan untuk menentukan persyaratan keterampilan.

Menurut Arikunto (2010) dalam membaca kesimpulan presentase menggunakan skala sebagai berikut sebagai berikut :

100% : Seluruhnya.

76-99% : Hampir Seluruhnya.

51-75% : Sebagian Besar.

50% : Setengah.

26-49% : Hampir Setengah 1-25% : Sebagian Kecil.

0% :Tidak Satupun.

4.7 Teknik Analisa Data

Setelah tahapan-tahapan pengolahan data dilakukan, maka selanjutnya data akan dianalisis secara univariat, bivariat,dan multivariat.

4.7.1 Analisis Univariat

Analisis yang menitikberatkan pada deskripsi atau deskripsi dari data yang terkumpul dikenal dengan analisis univariat. menggambarkan

distribusi frekuensi masing-masing variabel independen dan dependen untuk mendapatkan gambaran tentang variabel penelitian.

4.7.2 Analisis Bivariat

Menurut Notoatmodjo ( 2010 ) , analisa bivariat adalah analisis yang menyajikan dua variabel dan dua kumpulan data secara bersilangan.

Uji Chi-Squaredilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16 setelah data antara variabel bebas dan terikat terkumpul dan ditabulasikan dalam bentuk tabel silang. Penerimaan hipotesis dipuruskan dengan menggunakan tingkat signifikan ( nilai ) 95%.

a. Hipotesis penelitian (Ha) di tolak dan Ho diterima jika nilai >

(0,05), yang nenunjukkan bhwa tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

b. Hipotesis penelitian (Ha) diterima dan Ho ditolak jika nilainya

<0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

4.7.3 Analisis Multivariat

Dengan melakuan Uji Regresi logistik berganda untuk memperoleh koefisien regresi yang menggambarkan besarnya pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat, analisis ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas ( pengetahuan, keterampilan, kompetensi, motivasi, kepuasan kerja, beban kerja, gaya kepemimpinan 0 dan dimana kontribusi terbesar terhadap

variabel dependen ( kinerja perawat ). Dengan bantuan program SPSS ( Statistic Program foe Social Science )

4.8. Etika Penelitian

Etika penelitian sangat penting, tidak hanya dalam metodologi desain dan gaya penulisan ( plagiarisme ), tetapi juga dalam hal bagaimana pengumpulan data harus dilakukan dengan persetujuan responden, Pedoman etikauntuk penelitian ini adalah.

4.8.1 lembar persetujuan ( Informed consent )

Responden yang bersedia mengikuti penelitian diberikan formulir sebagai persetujuanya untuk menjadi partisipan penelitian.

4.8.2.Tanpa nama ( Anonimity )

Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada kuesioner dan formulir isian pengumpulan data, untuk menjaga kerahasiaan indentitas responden.

4.8.3. Menghormati Harkat Martabat ( Respect for person )

Aturan ini merupakan ungkapan penghormatan terhadap martabat responden sebagai orang yang memiliki kehendak bebas atau kemampuan untuk kemampuan untuk memilih, yang juga bertanggung jawab secara pribadi atas pilihanya.

4.8.4kerahasiaan (Confidentialy )

Peneliti melindungi informasi yang mereka kumpulkan dari responden, dan hanya mengelompokan data tertentu yang diberikan atau dipublikasikan sebagai temuan penelitian.

4.8.5. kebaikan / Memperhitungkan manfaat (Beneficience/ balancing harms)

Berharap berpartisipasi dalam penelitian ini, responden dapat membantu masyarakat dan diri mereka sendiri semaksimal mungkin.

4.8.6. Kerugian yang ditimbulkan ( Non maleficence/ beneifist )

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan upaya untuk mengurangi potensi efek negatif pada responden.

Menurut Notoatmodjo (2016), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau kuesioner yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur pengetahuanya:

Konsep ini berupaya untuk mempromosikan keadilan manusia dengan menghormati hak atas keterbukaan informasi yang akurat, untuk menerima perlakuan dan manfaat yang adil, dan untuk perlindungan privasi.

4.8.8. keterbukaan ( Veracity )

Peneliti harus menjunjung tinggi nilai trasparansi dengan kejujuran, keterbukaan, dan kehati – hatian. Dengan mengklarifikasi protokolpenelitian pada peserta, peneliti dapat memastikan bahwa pengaturan penelitian sesuai dengan cita – cita keterbukaan.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemaparan temuan penelitian menguraikan tema, subtema, dan kategori yang diperoleh dari hasil wawancara serta memaparkan berbagai teori yang mendasari temuan penelitian sebelumnya. pernah ada untuk mendukung temuan investigasi ini. Para peneliti juga akan membahas bagaimana menginterpretasikan temuan mereka, batasannya, dan konsekuensi terkait keperawatan.

Kabupaten Kutacane adalah memiliki 3 unit Rumah Sakit, 2 Rumah Sakit swasta dan 1 Selain Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Daerah yang tergolong Tipe C merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang melakukan tindakan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit ini berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan rujukan dan sering menawarkan pelayanan kesehatan rujukan dari kabupaten tetangga lainnya, khususnya di Kabupaten Kutacane

Bab ini memaparkan hasil analisis data dan pembahasan tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam melakukan triase di IGD Rumah Sakit Kutacane. Hasil penelitian mencakup, Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, lama bekerja, pengetahuan, keterampilan, kompetensi, motivasi, kepuasan kerja, beban kerja, gaya kepemimpinan, kinerja perawat, analisis univariat, bivariate dan Multivariat yang akan di implikasi di IGD Rumah Sakit Kutacane.

5.1 Hasil

5.5 Profil Rumah Sakit a. RSUD H Sahudin

Rumah sakit h sahudinberalamatJl. Raya Kutacane - Blang Kejeran KM 3 Kutacane

Jenis RS:Rumah Sakit Umum

Kelas RS:C

Status BLU:Non BLU/BLUD

Kepemilikan:Pemkab

Direktur:dr. Bukhari, Sp.OG

Luas Tanah:30515,16

Luas Bangunan:9172,53

TempatTidur

NO Kelas Jumlah

1 VIP 28

2 Kelas I 24

3 Klas III 108

4 ICU 8

5 NICU 10

6 Isolasi 2

7 ICU TekananNegatifdengan Ventilator 0

8 ICU TekananNegatiftanpaVentilator 5

9 ICU tanpaTekananNegatifdengan Ventilator 0

10 IsolasiTanpaTekananNegatif 8

11 NICU Khusus Covid 0

12 PICU Khusus Covid 0

Pelayanan 1 Pelayananmedikdasar / umum

2 Pelayananmedikgigimulut 3 Pelayanan KIA/KB 4 Infeksi Paru

5 PelayananGawatDarurat Umum 24 jam & 7 hariseminggu 6 Penyakitdalam

7 Kesehatan anak 8 Bedah

9 Obstetri dan ginekologi 10 Anestesi

11 Radiologi 12 PatologiKlinik 13 PatologiAnatomi 14 Mata

15 Paru

16 Kulit dan Kelamin

17 Kedokteran Jiwa / Psikiatri/ Psikogeriatri/ NAPZA

Dokumen terkait