• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji˗t (t˗test). Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah tingkat signifikasi (ά) = 0,05 yaitu Ho ditolak jika signifikasi probabilitas (sig) <ά (0,05). Hal ini berarti jika signifikasi probabilitas (sig) < (0,05) maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan sebaliknya jika signifikasi probabilitas (sig) > (0,05) maka hipotesis nihil diterima.

Hipotesis penelitian ini dinyatakan bahwa ada pengaruh antara model Problem Based Learning terhadap kemapuan berpikir kreatif dan literasi sains siswa pada mata pelajaran biologi kelas XI MA Nurul Huda tahun pelajaran 2019/2020. Kemampuan berpikir kreatif dan literasi sains masing˗masing akan diuji apakah model Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemapuan berpikir kreatif dan literasi sains siswa.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai kemampuan berpikir kreatif dan literasi sains siswa. Materi pembelajaran yang digunakan ialah materi sistem imun pada Kompetensi Dasar 3.14 yaitu menganalisisperan sistem imun dan imunisasi terhadap proses fisiologi di dalam tubuh.Nilai kemampuan berpikir kreatif dan literasi sains siswa diperoleh dari nilai tes tertulis berupa tes uraian.

Data kemampuan berpikir kreatif dan literasi sains siswa diambil dari kelas XI MA Nurul Huda tahun pelajaran 2019/2020 sejumlah dua kelas yakni kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan jumlah 10 siswa dan kelas ekperimen dengan jumlah 15 siswa dengan pembelajaran Problem Based Learning.

1. Pengujian Kelayakan Instrumen a. Uji Validitas

Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti melakukan uji validitas soal guna mengukur valid atau tidaknya soal yang akan digunakan. Untuk menilai kemampuan berpikir kreatif dan literasi sains siswa dari 5 soal yang diuji untuk berpikir kreatif, ditemukan 1 soal yang tidak valid dan dari 8 soal yang diujikan untuk literasi sains ditemukan 2 soal yang tidak valid. Peneliti tetap menggunakan tes uraian sebanyak yang telah diuji validitasnya dengan catatan melakukan perbaikan terhadap soal yang tidak

valid. Adapun hasil analisis uji validitas menggunakan SPSS 25 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Berpikir Kreatif No No soal Jumlah Nilai Sig.

(2˗tailed) Katagori Tingkat validitas

1 1,3,4,5 4 < 0.05 Valid

Sedang

2 2 1 >0.05 Tidak Valid

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis validitas berpikir kreatif yang telah diujikan menunjukkan jumlah soal yang valid pada uji validitas berpikir kreatif adalah sebanyak 4 soal dengan 1 soal yang tidak valid.

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Literasi Sains No No soal Jumlah Nilai Sig.

(2˗tailed) Katagori Tingkat validitas 1 1,2,3,5,6,7 6 < 0.05 Valid

Sedang

2 4,8 2 > 0.05 Tidak Valid

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa hasil uji validitas literasi sainsdari 8 butir soal yang di ujikan diperoleh 6 soal yang valid dengan 2 soal tidak valid. Adapun penggunaan soal yang diujikan berdasarkan hasil validitas awal dengan melakukan perbaikan terhadap soal yang tidak valid.Hasil uji validitas berpikir kreatif dan literasi sains dapat dilihat pada lampiran halaman 1˗2.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat konsistensi instrument yang digunakan.Uji reliabilitas ini digunakan untuk

a. Keterlaksanaan Pembelajaran

Observasi keterlaksanaan ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran guru saat pembelajaran berlangsung. Adapun observer pada penelitian ini adalah salah satu guru MA Nurul Huda (Nurjannah S.Pd).

Pada penelitian ini terdapat lima kali pertemuan dengan empat kali tatap

muka pembelajaran dan satu kali pertemuan postest. Pada pertemuan pertama didahului dengan pemberian pretest kemudian diiringi dengan pembelajaran materi pertama. Sedangkan pemberian posttest dilakukan pada pertemuan ke lima.. Lembar observasi keterlaksanaan ini digunakan untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran berlangsung.Adapun hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran sebagai berikut, dan dapat dilihat pada lampiran halaman 5˗6:

Tabel 4.5

Hasil Observasi Keterlaksanaan PembelajaranKelas Eksperimen No Pertemuan Langkah Persen Keterangan

1 Ke satu 14 93% Sangat baik

2 Ke dua 15 100% Sangat baik

3 Ke tiga 15 100% Sangat baik

4 Ke empat 15 100% Sangat baik

Berdasakan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dapat dikatagorikan sangat baik dengan presentase keterlaksanaan 93% padapertemuan pertama, 100% pada pertemuan kedua, 100% pad pertemuan ketiga dan 100% pada pertemuan keempat.

Tabel 4.6

Hasil Observasi Keterlaksanaan PembelajaranKelas Kontrol No Pertemuan Langkah Persen Keterangan

1 Ke satu 10 66% Baik

2 Ke dua 14 93% Sangat baik

3 Ketiga 15 100% Sangat baik

4 Keempat 10 66% Baik

Berdasakan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol dapat dikatagorikan baik

dan sangat baik dengan presentase keterlaksanaan 66% pada pertemuan pertama, 93% pada pertemuan kedua, 100% pada pertemuan ketiga dan 66% pada pertemuan keempat.

a. Berpikir Kreatif

Untuk menilai kemampuan berpikir kreatif, peneliti menggunakan tes uraian sebanyak yang telah diuji validitasnya dengan catatan melakukan perbaikan terhadap 1 soal yang tidak valid, sehingga peneliti penggunakan 5 soal uraian. Adapun hasil analisis uji kemampuan berpikir kreatif sebagai berikut dan dapat dilihat pada lampiran halaman 7

Tabel 4.7

Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif

Nilai Jml

siswa Nilai

Minimum Nilai

Maximum Rata˗rata Kriteria Pretest B.Kreatif

Eksperimen 15 35 55 46.00 Sangat

rendah Posttest B. Kreatif

Eksperimen 15 70 95 84.00 Tinggi

Pretest B. Kreatif

Kontrol 10 31 46 38.10 Sangat

rendah Posttest B.Kreatif

Kontrol 10 50 80 64.50 Sedang

Berdasarkan hasil analisis kemampuan berpikir kreatif dapat diketahui bahwa nilai pretest minimum kelas eksperimen adalah 35 dan maksimumnya 55 dengan nilai rata˗rata 46.00.Untuk postetest kelas eksperimen ditemukan angka 70 untuk nilai minimum, 95 untuk maskimum dengan nilai rata˗rata 84.00.Sedangkan nilai minimum pada pretest kelas kontrol adalah 31, dan maksimum 46 dengan nilai rata˗rata

38.10.Dan ntuk nilai minimum posttest kelas kontrol adalah 50, maksimum 80 dan nilai rata˗rata 64.50.

Gambar 4.1

Diagram Batang Hasil Berpikir Kreatif b. Literasi Sains

Untuk menilai kemampuan literasi sains siswa, peneliti menggunakan tes uraian yang telah dilakukan uji validitasnya.Peneliti menggunakan 8 soal uraian dengan sebelumnya melakukan perbaikan terhadap 2 soal yang tidak valid. Adapun hasil analisis uji kemampuan literasi sains siswa sebagai berikut dan dapat dilihat pada lampiran halaman 10:

Tabel 4.8

Hasil Analisis Literasi Sains Siswa

Nilai Jml

siswa Nilai

Min Nilai

Max Rata˗rata Kriteria Pretest Literasi Sains

Eksperimen 15 35 67 48.00 Sangat

rendah Posttest Literasi

SainsEksperimen 15 66 93 81.00 Tinggi

Pretest Literasi SainsKontrol 10 31 60 42.80 Sangat rendah Posttest Literasi SainsKontrol 10 62 91 79.20 Tinggi

0 1020 30 40 50 60 70 80 90 100

Minimum Maximum Mean

Pretest Eksperimen Postest Eksperimen Pretest Kontrol Postest Kontrol

Berdasarkan hasil analisis kemampuan literasi sains dapat diketahui bahwa nilai pretestminimum kelas eksperimen adalah 35 dan maksimumnya 67 dengan nilai rata˗rata 48.00.Untuk postetest kelas eksperimen ditemukan angka 66 untuk nilai minimum, 93 untuk maskimum dengan nilai rata˗rata 81.00.Sedangkan nilai minimum pada pretest kelas kontrol adalah 31, dan maksimum 60 dengan nilai rata˗rata 42.80.Dan untuk nilai minimum posttest kelas kontrol adalah 62, maksimum 91 dan nilai rata˗ratanya79.20.

Gambar 4.2

Diagram Batang Hasil Literasi Sains Siswa

masing˗masing kelas. Hasil dari uji normalitas ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Analisis Uji Normalitas

No Kelas Nilai Sig. Kriteria Keterangan

1 Eksperimen Berpikir Kreatif : 0.200 Terdistribusi

Normal Sig. > 0.05 Literasi Sains : 0.200

2 Kontrol Berpikir Kreatif: 0.200 Terdistribusi

Normal Sig. > 0.05 Literasi Sains : 0.200

Berdasarkan hasil uji normalitas pada berpikir kreatif menunjukkan hasil dimana nilai Sig. untuk Pretest dan Postest kelas eksperimen adalah 0.018 dengan nilai Sig. Posttest sebasar 0.200.Nilai Sig. 0.200 juga ditemukan pada hasil Pretest dan Posttest kelas kontrol.Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal dari sampel yang berdistribusi normal.Sedangkan hasil uji normalitas pada uji normalitas literasi sains untuk pretest kelas eksperimen ditemukan nilai Sig. sebesar 0.027 dengan nilai Sig. posttest 0.200.Sedangkan pada pretest kelas kontrol nilai Sig.

nya sebesar 0.085 dengan nilai Sig. posttest 0.200.Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal dari sampel yang berdistribusi normal.Perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran halaman 13.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji homogeny tidaknya suatu data.Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan (homogen)

dari kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil analisis homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Hasil Analisis Uji Homogenitas

No Uji Kelas Kriteria Keterangan

Eksperimen & Kontrol

1 Berpikir kreatif 0.956 Homogen Sig. > 0.05 2 Literasi sains 0.644 Homogen Sig. > 0.05

Berdasarkan uji homogenitas diatas diperoleh hasil Uji berpikir kreatif nilai Sig. Based on Mean 0.956 > 0.05.Sedangkan hasil uji homogenitas pada literasi sains menunjukkan hasil Sig. Based on Mean 0.644 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varians data posttest kelas eksperimen dengan posttest kelas kontrol pada berpikir kreatif maupun literasi sains adalah sama atau homogen. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran halaman 15.

4. Pengujian Hipotesis (Uji Independen Sampel T test/ Uji T)

Uji independen sampel t test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata˗rata dalam sampel yang tidak berpasangan. Dalam hal ini, uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar (berpikir kreatif dan literasi sains siswa) antara pembelajaran model PBL (kelas eksperimen) dengan model konvensional (kelas kontrol).

Tabel 4.11

Hasil Analisis Uji Independen Sampel Test

No Uji Nilai Sig. (2˗tailed) Kelas Kriteria Keterangan Eksperimen & Kontrol

1 Berpikir kreatif 0.000 Ada

perbedaan Sig.< 0.05

2 Literasi sains 0.600 Tidak ada

perbedaan Sig. > 0.05

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk nilai Sig. (2˗tailed) berpikir kreatif adalah 0.000, Nilai Sig. 0.000 < 0.05.Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil berpikir kreatif antara pembelajaran model PBL dengan model konvensional.Sedangkan pada literasi sains ditemukan nilai Sig. (2˗tailed) sebesar 0.600, nilai Sig. (2˗tailed) 0.600 > 0.05, artinya tidak ada perbedaan antara penggunaan model pembelajaran PBL dengan model pembelajaran konvensional.Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran halaman 16.

Dokumen terkait