BAB III METODE PENELITIAN
H. Uji Keabsahan Data
kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama yang meliputi penentuan standar pengawasan dan kesenjangan yang ditemukan selama pelaksanaan kewirausahaan.
Data hasil dari observasi dapat disimpulkan mengenai: praktik kewirausahaan kelas APXA dan APXIIB yang meliputi proses produksi dan pemasaran dan kelengkapan sarana dan prasarana penunjang manajemen kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama.
Data hasil dari dokumentasi dapat disimpulkan mengenai:
dokumentasi fasilitas penunjang kewirausahaan SMK Nahdlatul Ulama, dokumentasi struktur organisasi kewirausahaan SMK Nahdlatul Ulama, dan dokumentasi uraian tugas pokok dan fungsi organisasi kewiwrausahaan SMK Nahdlatul Ulama.
Triangulasi yaitu teknik keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan triangulasi sumber dan triangulasi metode.14
1. Triangulasi Sumber
Hasil penelitian ini akan lebih mantap dan kredibel apabila dikroscek dengan informan lainnya. Wawancara menjadi metode pengumpulan data yang utama karena sebagian besar data diperoleh melalui wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah, waka kurikulum dan manajer unit produksi.
Peneliti mengecek data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dengan membandingkan hasil data wawancara dari waka kurikulum dan manajer unit produksi, begitu pula sebaliknya.
2. Triangulasi Metode
Peneliti mengecek data kepada sumber yang sama namun dengan metode berbeda. Pada penelitian ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang peneliti peroleh melalui metode wawancara dengan kepala sekolah, waka kurikulum dan manajer Unit produksi SMK Nahdlatul Ulama. Data tersebut dicek dengan cara membandingkan dan mencocokkannya melalui hasil observasi dan dokumentasi yang peneliti peroleh.
14Lexy Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, …. 330.
I. Tahap-tahapan Penelitian
Bagian ini menguraikan rencana pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data.
1. Tahap Pra Lapangan
Tahap ini peneliti gunakan untuk memilih dan menjajaki lokasi untuk mendapatkan gambaran umum lokasi yang akan diteliti dan juga untuk menggali informasi. Kemudian peneliti menentukan dan menyusun langkah-langkah penelitian sekaligus menyiapkan perlengkapan penelitian.
2. Tahap Penelitian Lapangan
Tahapan ini peneliti gunakan untuk fokus penelitian yang biasa disebut dengan pekerjaan lapangan. Adapun yang harus dikerjakan pada tahap ini adalah memahami fenomena secara mendalam, memasuki lapangan dan menggali data secara akurat.
3. Tahap Analisis Data
Tahap ini peneliti lakukan dengan mengecek dan memeriksa keabsahan data dengan subjek penelitian maupun dokumen untuk membuktikan keabsahan data yang peneliti kumpulkan, dengan terkumpulnya data secara valid selanjutnya diadakan analisis untuk menemukan hasil penelitian.
BAB IV
PAPARAN DAN HASIL PENELITIAN
Dengan mengacu pada fokus penelitian maka bab ini akan dipaparkan data dan temuan-temuan penelitian. Adapun paparan data dan temuan penelitian yang diperoleh untuk masing-masing fokus penelitian adalah sebagai berikut:
A. Paparan Data
Paparan data penelitian ini berisi tentang data-data mengenai perencanaan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama Kabupaten Bondowoso, pelaksanaan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama Kabupaten Bondowoso, pengorganisasian kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama Kabupaten Bondowoso, dan pengawasan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama Kabupaten Bondowoso.
1. Perencanaan Kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama Kabupaten Bondowoso Tahun 2015/2016
Langkah awal kegiatan perencanaan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama yakni kepala sekolah yang bertindak sebagai top leader dalam pelaksanaan manajemen di lembaga mengadakan rapat bersama dengan seluruh guru untuk membuat langkah persiapan dalam penyusunan perencanaan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama’.
Secara rinci data-data yang diperoleh melalui teknik wawancara dan dokumentasi terkait kegiatan perencanaan kewirausahaa di SMK Nahdlatul Ulama sebagai berikut:
a. Analisis Kebutuhan
Tahap awal dalam kegiatan perencanaan di SMK Nahdlatul Ulama adalah menganalisa apa saja yang menyebabkan dan menjadikan alasan kewirausahaan diterapkan di SMK Nahdlatul Ulama. SMK Nahdlatul Ulama merupakan salah satu sekolah yang berada dibawah naungan LP Ma’arif yang turut mengaplikasikan manajemen kewirausahaan di lembaganya.
Kegiatan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar tamatan SMK benar- benar merupakan tenaga yang terampil dan layak kerja di dunia usaha, sesuai dengan bidang atau program keahlian masing-masing. Hal tersebut sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Daris Wibisono, sebagai berikut:1
Tujuan diterapkannya manajemen kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama sebagaimana tujuan utama himbauan pemerintah agar seluruh SMK yang ada di Indonesia menerapkan manajemen kewirausahaan, jadi kami ingin dengan adanya kegiatan kewirausahaan di SMK NU diharapkan dapat menjadi terobosan menuju SMK yang mandiri, dalam arti dapat meningkatkan pendapatan agar dapat membiayai proses pembelajaran, terlebih lagi untuk meningkatkan mutu lulusan lembaga kami. Selain itu kami berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan agar lulusan lembaga kami dapat benar-benar menjasi tenaga kerja yang terampil dan layak untuk terjun ke dunia usaha, sesuai dengan program keahlian siswa kami, yaitu Argribisnis Perikanan.
Bapak Daris Wibisono juga menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan kewirausahaan ini, lembaga dapat menjalin hubungan
1Wawancara dengan bapak Daris Wibisono, S.S., M.Pd selaku kepala sekolah pada tanggal 20 Januari 2016.
baik dengan dunia usaha dan dunia industri serta masyarakat atas terbukanya fasilitas untuk umum.
Dalam menerapkan kegiatan kewirausahaan ini, kami tidak hanya melibatkan warga internal sekolah saja, tapi juga melibatkan DUDI untuk diajak bekerja sama dan juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk turut belajar dan berlatih wirausahaan dalam bidang agribisnis perikanan ini. Dengan adanya kerjasama yang baik tersebut, tentunya tidak hanya akan memberikan keuntungan dan manfaat bagi lembaga saja, tapi masyarakat juga turut mendapatkan manfaat dari kegiatan kewirausahaan yang kami selenggarakan.2
Salah satu yang menjadi alasan kuat mengapa lembaga ini menjadikan kewirausahaan sebagai bagian terpenting dalam proses manajemen lembaganya, yakni karena mengacu pada pendidikan Islam yang meneladani contoh kehidupan Rasulullah SAW yang pada usia 8 tahun beliau sudah belajar berdagang. Sebagai mana yang dipaparkan oleh bapak Daris Wibisono selaku kepala sekolah, sebagai berikut:3
Dalam menerapkan manajemen kewirausahaan ini, sebenarnya kami mengacu pada Rasulullah, beliau sudah belajar berdagang, hidup mandiri dan belajar bertanggung jawab atas hidupnya sendiri sejak umur 8 tahun. Jadi, jika merujuk pada apa yang sudah di ajarkan Nabi, dari 10 pintu rezeki, 9 adalah milik pengusaha atau pebisnis. Hal itu yang menginspirasi SMK Nahdlatul Ulama untuk menerapkan kewirausahaan yang tujuannya adalah memberikan keterampilan kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat sehingga mereka akan mendapat bekal bagi hidup kedepannya.
2Wawancara dengan bapak Daris Wibisono, S.S., M.Pd selaku kepala sekolah pada tanggal 20 Januari 2016.
3Wawancara dengan bapak Daris Wibisono, S.S., M.Pd selaku kepala sekolah pada tanggal 20 Januari 2016.
Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan oleh bapak M.
Susanto sebagai berikut:4
Salah satu program yang ada di SMK memang kewirausahaan.
Kita mengacu pada pendidikan Islam. Rasul sendiri belajar berwirausaha saat usia 8 tahun. 8 tahun kalau kita sudah kelas 2 SD. Dengan mengacu pada contoh teladan tersebut nantinya kami berharap agar seluruh warga sekolah khususnya anak-anak kita kedepannya dapat menjadi seorang pemimpin, punya wawasan yang luas, punya solusi untuk mengatasi masalah- masalah di negara ini terutama masalah pengangguran. Karena di Indonesia ini banyak orang yang cenderung mencari kerja, bukan orang-orang yang menciptakan lapangan pekerjaan.
Kalau nanti kami bisa mencetak generasi yang mampu menciptakan lapangan kerja, itu tentunya akan menajdi solusi perekonomian khususnya di kota Bondowoso. Jadi intinya, mengapa kami menerapkan kewirausahaan di SMk yang pertama tadi karena mencontoh teladan Rasulullah dan yang kedua kita ingin memberikan bekal hidup bagi peserta didik berupa wawasan sekaligus pengalaman.
Selain alasan dari teladan Rasul tersebut kegiatan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa cara pandang yang dimiliki oleh masyarakat khususnya generasi muda yang lebih berorientasi kepada mencari pekerjaan dibandingkan dengan berusaha dengan tenaga sendiri untuk menciptakan peluang kerja bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan kata lain, generasi muda saat ini lebih bermental karyawan dan tidak berani mencari tantangan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Daris Wibosono, sebagai berikut:
Banyak anak muda yang cenderung mencari kerja, bukan orang- orang yang menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau nanti kami bisa mencetak generasi yang mampu menciptakan lapangan
4Wawancara dengan bapak M. Susanto, S.Pd.I selaku waka kurikulum pada tanggal 28 Januari 2016.
kerja, itu tentunya akan menjadi solusi perekonomian khususnya di kota Bondowoso. Dengan adanya kegiatan kewirausahan ini kami berharap besar agar maindset yang salah tersebut dapat diluruskan.
Pendapat yang berbeda juga dikemukakan oleh ibu Wiwin Junaedah, sebagai berikut:5
Jika kita mengacu kepada teori psikologi, di usia-usia SMA ini seharusnya siswa sudah memiliki pandangan dan rancangan akan menjadi apa mereka kedepannya. Namun, kenyataan yang ada setiap kali saya berbincang dengan siswa-siswa. Banyak diantara mereka yang menjawab tidak tahu ketika saya bertanya tentang rencana masa depan mereka pasca lulus dari SMK.
Memang ada sebagian yang akan melanjutkan kuliah, tapi sebagian yang lain mungkin tidak akan kuliah karena alasan keterbatasan biaya. Jadi dengan adanya kegiatan kewirausahaan ini, kami ingin membuka pola pikir siswa secara tahap demi tahap melalui berbagai program yang disediakan oleh lembaga, baik itu program-program yang berupa teori kewirausahaan dan juga praktik kewirausahaan. Dengan begitu, paling tidak setelah anak-anak lulus, mereka memiliki bekal untuk hidup mereka kedepannya.
Selain menganalisa latar belakang dan jujuan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama, kepala sekolah berserta seluruh guru yang terlibat dalam program kewirausahaan mengidentifikasi masalah dan hambatan yang pernah dan sering muncul dalam kegiatan kewirausahaan. Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak M.
Susanto, sebagai berikut:
Semua program tidak hanya kegiatan kewirausahaan tentunya tidak akan pernah lepas dari masalah dan hambatan yang muncul karena berbagai macam faktor. Jika kami mengacu kepada kegiatan kewirausahaan tahun lalu, tidak sedikit tantangan yang kami hadapi. Diataranya kurangnya motivasi siswa akan tanggung jawabnya, keterbatasan air yang diperlukan
5Wawancara dengan bapak Wiwin Junaedah, S.Pi selaku kepala Unit Produksi ASWAJA pada tanggal 2 Februari 2016.
untuk kegiatan produksi, ada beberapa DU/DI yang mengeluh karena kinerja dari beberapa siswa kami yang kurang memuaskan, dan juga beberapa keluhan dari masyarakat tentang hasil produk siswa yang kurang sesuai dengan permintaan pasar dan lain sebagainya. Dari masalah-masalah yang kemungkinan akan muncul tersebut, kami membuat rencana dengan menentukan beberapa strategi agar masalah-masalah tersebut tidak terjadi lagi di kegiatan kewirausahan tahun ini.
Ibu Wiwin Junaidah menambahkan bahwa beberapa hal yang terus mendorong SMK Nahdlatul Ulama untuk tetap mengambangkan kegiatan kewirausahaannya secara berkelanjutan adalah SMK Nahdlatul Ulama masih kesulitan untuk dapat menghasilkan produk dalam skala besar, hal ini menjadikan tantangan sendiri agar SMK dapat terus berupaya meningkatkan hasil produksinya. Sebagaimana hasil wawancara sebagai berikut:6
Jadi salah satu alasan kuat yang membuat kami terus termotivasi untuk melaksanakan kegiatan kewirausahaan karena adanya banyak hambatan yang sering kami hadapi, yakni kami masih sulit untuk memproduksi barang dalam skala besar. Untuk itu, dari masalah tersebut kami akan tetap terus mencari ide agar masalah-masalah tersebut dapat teratasi melalui kegiatan kewirausahaan yang terus menerus kami laksanakan.
Pelaksanaan kegiatan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama dilaksanakan dengan mempertimbangkan dua hal penting, yakni berdasarkan pertimbangan kondisi internal lembaga dan juga kondisi eksternal lembaga. Analisis kebutuhan akan kegiatan kewirausahaan tersebut secara rinci adalah sebagai berikut:
6Wawancara dengan bapak Wiwin Junaedah, S.Pi selaku kepala Unit Produksi ASWAJA pada tanggal 2 Februari 2016.
Tabel 4.1
Analisis Kebutuhan Kegaitan Kewirausahaan SMK Nahdlatul Ulama Tenggarang7
Eksternal Internal
Kekuatan - SMK NU Tenggarang Bondowoso
membudidayakan perikanan darat serta melakukan proses pengolahan dari hasil budidaya tersebut.
- SMK NU Tenggarang memliki produk – produk yang siap diproduksi oleh siswa baik dari bidang budidaya maupun bidang olahan
- Produk budidaya SMK NU Tenggarang menggunakan pakan yang berimbang.
- Produk olahan SMK NU Tenggarang tanpa menggunakan bahan pengawet, aman dari bahan kimia
- SMK NU Tenggarang berada disekitar wilayah dengan tipe masyarakat yang berlatar belakang entrepreneur
Kelemahan - SMK NU Tenggarang masih lemah dalam hal pengembangan produksi dalam skala bessar.
- SMK NU Tenggarang menghasilkan produk yang mudah rusak / busuk karena hasil budidaya rata-rata adalah produk tanpa bahan pengawet.
- SMK NU Tenggarang menghasilkan produk olahan yang masa expired date nya pendek Peluang - SMK NU Tenggarang memiliki Tenaga
Produktif yang siap memproduksi olahan hasil perikanan.
- SMK NU Tenggarang memiliki banyak relasi Media Komunikasi sehingga dapat dijadikan ajang promosi.
- SMK NU Tenggarang Bondowoso sedang mengembangkan produk olahan hasil produksi perikanan.
Ancaman - SMK NU Tenggarang berada di wilayah Kabupaten Bondowoso dengan akses menuju kabupaten serta lokasi kurang strategis karena diapit oleh pegunungan dan akses kurang bagus.
7Dokumentasi perencanaan kewirausahaan SMK Nahdlatul Ulama,
b. Menentukan program kewirausahaan
Tahap proses penyusunan rencana kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama dimulai dengan tahap penentuan jenis kegiatan kewirausahaan apa saja yang perlu dilaksanakan. Penentuan jenis kegiatan ini disesuaikan dengan visi dan misi SMK Nahdlatul Ulama, yakni:
1) VISI SMK NU TENGGARANG
Menjadi lembaga pendidikan yang mampu mencetak lulusan yang berjiwa enterpreneur dan berkompeten dengan berdasar pada iman dan taqwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) MISI SMK NU TENGGARANG
a. Menjadikan anak didik yang senantiasa mampu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi.
b. Memberikan layanan profesional berdasar standar operasional prosedur.
c. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seluruh komponen lembaga terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Menjadikan anak didik menjadi tamatan yang mampu berwirausaha pada khususnya dan menciptakan lapangan pekerjaan pada umumnya.
Selain itu program kewirausahaan dibentuk disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak M. Susanto, sebagai berikut:8
Program kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama dibentuk berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan siswa pada saat ini dan bagaimana karakteristik siswa. Hal tersebut bertujuan agar program-
8Wawancara dengan bapak M. Susanto, S.Pd.I selaku waka kurikulum pada tanggal 28 Januari 2016.
program kewirausahaan yang diselenggarakan oleh SMK Nahdlatul Ulama dapat benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Rencana program kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama dibagi menjadi dua: yakni rencana tetap dan rencana operasional.
Sebagaimana yang disampaikan bapak Daris Wibisono, sebagai berikut:9
Program kewirausahaan di lembaga kami dirumuskan menjadi dua jenis program kegaiatan, yakni yang pertama adalah rencana tetap. Rencana tetap ini sifatnya terus menerus atau dilaksanakan secara kontinyu setiap tahunya.
Yang kedua rencana operasional. Rencana operasional ini adalah rencana sekali pakai yang dikembangkan untuk mencapai tujuan khusus. Jadi rencana operasional ini akan dibubarkan bila rencana telah selesai dilaksanakan.
Adapun program-program yang termasuk dalam rencana tetap lembaga diataraya, adalah Program kegiatan Unit Produsi ASWAJA, Stadium General, business day yang dilaksanakan dua kali dalam satu semester dan kegiatan pemasaran hasil produksi kepada masyarakat. Sebagaimana hasil wawancan dengan bapak Daris Wibisono, sebagai berikut:10
Program yang merupakan rencana tetap maksudnya adalah program yang dilaksanakan secara terus-menerus dan semua lembaga SMK pasti memiliki program ini. Diataranya ada pembentukan Unit Produksi ASWAJA beserta rumusan rencana kegiatannya, Stadium General dan pemasaran hasil produksi kepada masyarakat.
9Wawancara dengan bapak Daris Wibisono, S.S., M.Pd selaku kepala sekolah pada tanggal 20 Januari 2016.
10Wawancara dengan bapak Daris Wibisono, S.S., M.Pd selaku kepala sekolah pada tanggal 20 Januari 2016.
Selanjutnya yakni rencana kegiatan operasional yang didalamnya meliputi kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan khusus. Rencana operasional ini mencakup Program SMK Terpencil, Pelatihan Entrepreneurship, serta kegiatan yang mengikut sertakan peserta didik pada acara festival- festival kegiatan kewirausahaan. Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Daris Wibisono sebagai berikut:11
Untuk rencana operasional ini seperti yang sudah dipaparkan tadi, bahawa rencana ini bertujuan untuk mencapai tujuan khusus lembaga dan sifatnya sekali pakai. Kegiatan ini diantaranya Program SMK Terpencil, Pelatihan Entrepreneurship, serta kegiatan yang mengikut sertakan peserta didik pada acara festival-festival kegiatan kewirausahaan.
Data-data mengenai perencanaan kegiatan kewirausahaan di SMK NU tersebut diperkuat dengan data hasil dokumentasi tentang program kerja Unit Produksi Aswaja. Adapun data-data tersebut sebagaimana tertera dalam lampiran 5.
c. Identifikasi dan pengerahan sumber daya yang ada
Setelah tahap Analisis kebutuhan dan menentukan program kewirausahaan apa perlu dilaksanakan selesai dirumuskan. Maka tahap selanjutnya yakni mengidentifikasi dan pengerahan sumber daya yang ada. SMK Nahdlatul Ulama merupakan lembaga pendidikan yang memiliki cukup sarana dan prasarana tentunya dapat menunjang seluruh
11Wawancara dengan bapak Daris Wibisono, S.S., M.Pd selaku kepala sekolah pada tanggal 20 Januari 2016.
pelaksanaan kewirausahaannya. Hal tersebut sebagaimana pernyataan ibu Wiwin Junaidah sebagai berikut:12
Fasilitas yang ada di lembaga kami bisa dibilang sudah cukup untuk menunjang kegiatan kewirausahaan, meskipun ada beberapa peralatan yang masih belum kami miliki ataupun jumlahnya masih kurang.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan bapak M. Susanto, sebagai berikut:13
Fasilitas yang ada di SMK Nahdlatul Ulama sudah cukup memadai sehingga maka sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan seoptimal mungkin. Fasilitas tersebut berupa semua sarana dan pasarana yang telah kami siapkan di Unit Produksi ASWAJA.
Adapun rincian fasilitas sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama sebagai berikut:2
Tabel 4.2
Fasilitas Penunjang Kegiatan Kewirausahaan SMK Nahdlatul Ulama14
No Fasilitas Jumlah Luas
1. Unit Produksi ASWAJA 1 20 m2
2. Kolam ikan 6 144 m2
3. Ruang Teori 6 378 m2
4. Ruang praktik kerja 1 100 m2
5. Ruang serbaguna/aula 1 72 m2
Selain identifikasi dari segi sarana dan prasarana, SMK Nahdlatul Ulama memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup memadai. Sumber daya manusia tersebut cukup untuk menunjang
12Wawancara dengan bapak Wiwin Junaedah, S.Pi selaku kepala Unit Produksi ASWAJA pada tanggal 20 Januari 2016.
13Wawancara dengan bapak M. Susanto, S.Pd.I selaku waka kurikulum pada tanggal 28 Januari 2016.
14Dokumentasi fasilitas penunjang kegiatan kewirausahaan SMK Nahdlatul Ulama
keberhasilan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan. Kegiatan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama di kelola oleh tenaga-tenaga pendidik yang memang sudah berkompeten dibidangnya. Sebagaimana pernyataan bapak Daris Wibisono:15
Potensi yang dimiliki SMK Nahdlatul Ulama baik berupa sumber daya manusia maupun fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi barang yang dapat dipasarkan memang sudah cukup memadai. Karena dalam pelaksanaanya, kegiatan kewirausahaan di lembaga kami, selalu di handle oleh guru-guru yang benar-benar profesional dibidang kewirausahaan.
d. Rencana kerjasama dengan pihak eksternal lembaga
Tahap perencanaan yang selanjutnya yakni rencana kerjasama dengan pihak eksternal lembaga. Dalam melaksanakan kegiatan kewirausahaannya, SMK Nahdlatul Ulama selalu berupaya untuk melibatkan pihak eksternal. Hal tersebut bertujuan agar kerjasama tersebut dapat memberikan inspirasi bagi lembaga dalam peningkatan kualitas kegiatan kewirausahaannya. Sebagaimana yang disampaiakan oleh bapak Daris Wibisnono, sebagai berikut:16
Kerjasama dengan pihak eksternal lembaga merupakan suatu hal penting yang tidak akan pernah luput dari pembahasan dalam perencanaan kewirausahaan. Setiap tahunnya kami selalu berupaya untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain, hal ini bertujuan agar kerjasama tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi lembaga untuk terus meningkatkan kualitas mutu kegiatan kewirausahaan.
Ibu Wiwin Junaidah memberikan pendapat yang sedikit berbeda. Beliau mengatakan bahwa kerjasama dengan pihak lain
15Wawancara dengan bapak Daris Wibisono, S.S., M.Pd selaku kepala sekolah pada tanggal 20 Januari 2016.
16 Wawancara dengan bapak Daris Wibisono, S.S., M.Pd selaku kepala sekolah pada tanggal 20 Januari 2016.
merupakan suatu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perencanaan kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama. Karena dengan kerjasama tersebut, manfaat dan keuntungan tidak hanyak akan didapatkan oleh pihak lembaga saja. Terlebih lagi siswa yang merupakan sasaran utama dalam kegiatan kewirausahaan akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dari dunia luar, dan pengetahuan serta pengalaman tersebut mungkin tidak pernah mereka dapatkan melalui materi di Sekolah.17
Pihak-pihak eksternal yang nantinya akan menjadi bagian dalam kegiatan kewirausahaan SMK yakni beberapa Dunia Usaha dan Dunia Industri yang ada di Kabupaten Bondowoso dan luar Kabupaten Bondowoso. Sebagaimana penyataan ibu Wiwin Junaidah sebagai berikut:
Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, setiap tahunnya rencana kerjasama dengan pihak eksternal selalu menjadi dalam tahap perencanaan. Pihak-pihak tersebut tidak lain adalah beberapa Dunia Usaha dan Dunia Industri yang ada di Kabupaten Bondowoso dan beberapa kota lain. Misalkan tambak yang ada di Situbondo dan Besuki serta kota-kota yang lain.
Selain bekerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, SMK Nahdlatul Ulama juga akan melibatkan beberapa pihak lain seperti dosen-dosen dari beberapa Universitas dan juga mendatangkan beberapa pemimpin perusahaan untuk memberikan pelatihan
17Wawancara dengan bapak Wiwin Junaidah, S.Pi selaku kepala Unit Produksi ASWAJA pada tanggal 2 Februari 2016.