• Tidak ada hasil yang ditemukan

WASTE MANAGEMENT

Dalam dokumen PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Halaman 118-122)

Laporan Keberlanjutan 2022 • PT Pelabuhan Indonesia (Persero)

118

lapisan ozon. Bahan ini biasa digunakan pada mesin pendingin ruangan (AC), kulkas, dan tabung pemadam api. BPO adalah senyawa kimia yang berpotensi dapat bereaksi dengan molekul ozon di lapisan stratosfer. Ada 23 senyawa kimia yang dikategorikan sebagai BPO, yakni CC-l4, CH -3, CC-13, CH3B R , CFC-11, CFC-12 , CFC-113, CFC- 114, CFC-115, CFC-13, CFC-111, CFC-217, CFC-216, CFC-215, CFC-214, CFC-213, CFC-212, CFC-211, Halon-1211, Halon-1301, Halon-2402, R-500, R-502

S ejalan d e n gan ke b ijak an di at as , Pe r s e ro an berkomitmen untuk tidak menggunakan sistem pendingin udara dan kulkas yang menggunakan material pendingin yang dapat merusak ozon.

Mesin pendingin udara pada gedung baru misalnya, te lah m enggunak an re f riger an non - CFC R410 yang bebas BPO dan secara bertahap pada alat pendingin udara di Container Office di lapangan juga beralih ke refrigeran non-CFC R410. R410 memiliki keunggulan Coefficient of Performance (CoP) yang tiga kali lebih tinggi dibandingkan R22. CoP yang tinggi mengindikasikan efek pendinginan yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan sehingga lebih efisiensi energi. Sementara itu, untuk alat pemadam api, Perseroan menggunakan alat pemadam api dengan bahan pemadam yang ramah lingkungan pengganti Halon.

Melalui berbagai kebijakan untuk mengurangi penggunaan bahan perusak ozon, maka Pelindo turut ambil bagian dalam gerakan Perlindungan Lapisan Ozon (PLO) sebagai salah satu bagian dari upaya perlindungan lingkungan secara menyeluruh, sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 20 09 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2022 Sustainability Report • PT Pelabuhan Indonesia (Persero)

119 menjadi kompos, sementara sampah non-organik

dan sampah kertas akan didaur ulang dan dikirim ke landfill melalui pengangkutan sampah secara rutin dari wadah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan diproses ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan menunjuk pihak ketiga sebagai pengelola.

Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Sebagai entitas yang menghasilkan limbah kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari kegiatan perkantoran dan operasionalnya, maka Pelindo b e r ko m i t m e n m e n e r ap k an p e n g e l o laan y an g bertanggung jawab dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Adapun limbah B3 yang dihasilkan Perseroan antara lain seperti toner, cartridge, kain majun, oli bekas genset, bangkai lampu, dan sebagainya.

Pengelolaan Limbah Kapal

Dalam mendukung pengelolaan limbah B3 secara lebih komprehensif di lingkungan operasi Perseroan, Pelindo telah menerapkan dan mengembangkan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 dari Kapal di Reception Facilities (RF) sebagaimana diamanatkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sejak tahun 2020, Perseroan mengembangkan inisiatif ini melalui Program Manajemen Limbah Kapal Terpadu di Pelabuhan Tanjung Priok yang bertujuan untuk mengurangi dampak pencemaran dari limbah yang berasal dari kapal sampai ke level yang aman bagi manusia dan lingkungan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Adapun ruang lingkup dari manajemen limbah kapal terpadu ini adalah pengelolaan limbah kapal untuk semua jenis limbah yang berasal dari kapal (Ship Generated Waste) seperti dari pengoperasian permesinan kapal, pemeliharaan kapal, kegiatan domestik kapal (dapur, cucian, dan kamar mandi), serta pembersihan muatan dan ruang muat, termasuk limbah sisa muatan (Cargo Residues) yang diangkut kapal yang tidak dapat dibongkar bersama muatan pada saat proses bongkar muat.

Pengembangan Program Manajemen Limbah Kapal Terpadu didukung oleh sistem teknologi informasi dengan menggabungkan sistem ek sisting milik Kementerian Perhubungan yakni Sistem Pelaporan Kapal Inaportnet, dengan Port Waste Management System Pelindo. Sistem ini akan mengharuskan bahwa paling lama satu kali 24 jam atau pada saat melaporkan warta kedatangan kapal, operator kapal/

agent harus sudah mengajukan permohonan rencana penurunan/bongkar limbah dari kapal yang sudah diklasifikasikan menurut jenis dan jumlah limbahnya melalui sistem Inaportnet.

into compost, while non-organic waste and paper waste will be recycled and sent to landfills through routine waste transportation from containers to Temporary Disposal Site (TPS) and processed to Final Processing Site (TPA) by appointing third party to manage.

B3 Waste (Hazardous and Toxic Materials)

As an entity that produces hazardous and toxic materials (B3) waste from its office and operational activities, Pelindo is committed to implementing resp o nsib l e manag e m e nt in acco rdan ce w ith Government Regulation of the Republic of Indonesia N o. 101 of 2014 co n ce r nin g M ana g e m e nt of Hazardous and Toxic Waste. B3 waste generated by the Company includes, among others, toner, cartridges, cloth rags, used oil from generators, lamp carcasses, and so on.

Ship Waste Management

In suppor ting a more comprehensive B3 waste management within the Company’s operational e nv i r o n m e n t , Pe l i n d o h a s i m p l e m e n t e d a n d developed a B3 Waste Treatment Facility from Ships at the Reception Facilities (RF) as mandated by the Ministry of Environment and Forestry. Since 2020, the Company has developed this initiative through the Integrated Ship Waste Management Program at Tanjung Priok Port, which aims to reduce the impact of pollution from waste originating from ships to a level that is safe for humans and environment in accordance with applicable regulations and regulations.

The scope of this integrated ship waste management is the management of ship waste for all types of ship generated waste, such as from ship machinery op er ations , ship maintenance, ship dom es tic ac tivities (kitchen, laundr y, and bathroom), as well as cleaning cargo and cargo space, including Cargo Residues transported by ships that cannot be unloaded with the cargo during the loading and unloading process.

T h e d e ve l o p m e nt o f I nte g r ate d S h i p Wa s te Management Program is supported by the information technology system by combining the existing system belonging to the Ministry of Transportation, namely the Inaportnet Ship Reporting System, with Pelindo’s Port Waste Management System. This system will require that no later than once every 24 hours or at the time of reporting ship arrival news, the ship operator/

agent must have submitted an application for a plan to reduce/unload waste from ships that have been classified according to the type and amount of waste through the Inaportnet system.

Laporan Keberlanjutan 2022 • PT Pelabuhan Indonesia (Persero)

120

Sampai dengan akhir tahun 2022, Pelindo memiliki 7 Izin Pengumpulan Limbah B3 di Reception Facilities (RF) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu di Cabang Kuala Tanjung, Tanjung Balai Asahan, Palembang, Bengkulu, Teluk Bayur, Tanjung Priok, Panjang dan Makassar New Port.

Pengelolaan Limbah Cair

Pemantauan dan pengelolaan limbah cair dilakukan untuk mencegah pelepasan air limbah yang membahayakan badan air dan ekosistem di sekitarnya. Pelepasan limbah cair yang dihasilkan berasal dari kegiatan toilet, pantry, dan kegiatan operasional di terminal. Untuk mendukung pengelolaan limbah cair tersebut, Perseroan memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sehingga kualitas air limbah yang dibuang ke badan air memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah.

Instalasi pengelolaan limbah cair yang dikelola Perseroan dipantau dan dievaluasi secara berkala, baik dari segi kualitas maupun volume. Pemantauan dan penilaian kualitas pelepasan air sebelum dilepas ke badan air dilakukan dengan menunjuk laboratorium dengan menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait pengambilan sampel air limbah dan uji analisa air limbah sesuai baku mutu. Air limbah yang dilepas ke badan air tidak digunakan kembali oleh organisasi lain.

Dalam mendukung pengelolaan limbah cair dan mewujudkan pemeliharaan wilayah air yang lebih baik, Pelindo melakukan pembersihan sampah secara berkala di wilayah perairan dan mendukung air bersih bagi semua, melalui upaya-upaya sebagai berikut:

1. Kapal dan Mobil Pembersih Sampah

S e b a g a i k o m i t m e n k e p e d u l i a n P e r s e r o a n terha dap p en cemar an lin gk un gan, Pe lin d o mengoperasikan kapal sampah dan penyapu jalan dalam mendukung kegiatan operasional kepelabuhanan yang bersih dan lestari.

2. Penyulingan Air Laut

Untuk mendukung penggunaan air bersih, Pelindo menerapkan sistem penyulingan air laut untuk meminimalkan penggunaan air tanah secara terus menerus yang dapat menggerus kualitas tanah dan menurunkan permukaan tanah.

3. Pengelolaan Limbah

Untuk m endukung bisnis Per s ero an dalam m e l i n d u n g i l i n g k u n g a n h i d u p , P e l i n d o menyediakan fasilitas pengelolaan limbah kapal untuk m encipt ak an Per sero an y ang ramah terhadap lingkungan.

Until the end of 2022, Pelindo has 7 B3 Waste Collection Permit at Reception Facilities (RF) from the Ministry of Environment and Forestry, namely at Kuala Tanjung, Tanjung Balai Asahan, Palembang, Bengkulu, Teluk Bayur, Tanjung Priok, Panjang dan Makassar New Port Branches.

Liquid Waste Management

Liquid waste is monitored and managed to prevent the release of wastewater that endangers water bodies and surrounding ecosystem. The liquid waste generated comes from toilet, pantry, and operational activities at the terminal. To support the management of liquid waste, the Company has a Waste Water Treatment Plant (IPAL) so that the quality of wastewater discharged into water bodies meets the quality standards set by the government.

The liquid waste management installation managed by the Company is monitored and evaluated regularly, both in terms of quality and volume. Monitoring and assessment of the quality of water release before being released into water bodies is carried out by appointing a laboratory using the Indonesian National Standard (SNI) method related to wastewater sampling and wastewater analysis tests according to quality standards. Wastewater released into water bodies is not reused by other organizations.

In supporting liquid waste management and realizing better water area maintenance, Pelindo carries out regular cleaning of waste in water areas and supports clean water for all, through the following efforts:

1. Ships and Cars Cleaning Garbage

As a commitment to the Company’s concern for environmental pollution, Pelindo operates garbage vessels and road sweepers to support clean and sustainable port operations.

2. Seawater Distillation

To support the use of clean water, Pelindo applies a seawater distillation system to minimize the continuous use of groundwater which can erode soil quality and reduce the soil surface.

3. Waste Management

To support the Company’s business in protecting the environment, Pelindo provides ship waste management facilities to create an environmentally friendly Company.

2022 Sustainability Report • PT Pelabuhan Indonesia (Persero)

121 Berdasarkan uraian di atas, rekapitulasi timbulan

limbah padat, limbah berbahaya, dan air limbah dan pengelolaan selengkapnya disajikan dalam tabel berikut: [OJK F.13, F.14]

Timbulan Limbah Padat Pelindo Tahun 2020-2022 Pelindo Solid Waste in 2020-2022

Pengungkapan

Disclosure Satuan

Unit 2022 2021 2020

Total limbah padat yang dihasilkan Total solid waste generated

Ton 206.023,91 34.137,09 61.482,96

Penggunaan Kembali Reuse

Ton 18.717,00 0,00 0,00

Daur ulang Recycle

Ton 1.006,68 467,00 205,00

Pengolahan menjadi kompos Processing into compost

Ton 19.197,90 2.432,00 4.944,00

Pembakaran masa Burning time

Ton 133.317,00 0,00 0,00

Tempat pembuangan akhir Landfills

Ton 33.924,91 31.237,09 56.333,96

Timbulan Limbah Berbahaya Pelindo Tahun 2020-2022 Pelindo Hazardous Waste in 2020-2022

Pengungkapan

Disclosure Satuan

Unit 2022 2021 2020

Total berat limbah berbahaya yang dihasilkan

Total weight of hazardous waste generated

Ton 1.082 1.288 1.453

Total berat limbah berbahaya yang diangkut

Total weight of hazardous waste transported

Ton 1.082 1.288 1.453

Volume Efluen (Air Limbah) Pelindo Tahun 2020-2022 Pelindo Effluent (Wastewater) Volume in 2020-2022

Pengungkapan

Disclosure Satuan

Unit 2022 2021 2020

Total volume air yang dibuang Total volume of water discharged

Ton 3.141 274 607

Persentase air yang didaur ulang Percentage of water recycled

% - - -

Volume Limbah Cair Pelindo Tahun 2020-2022 Pelindo Liquid Waste Volume in 2020-2022

Pengungkapan

Disclosure Satuan

Unit 2022 2021 2020

Sludge oil Ton 612 1.288 1.453

B a s e d o n t h e d e s c r i p t i o n a b o v e , c o m p l e t e recapitulation of solid waste, hazardous waste, and waste water and their management is presented in the following table: [OJK F.13, F.14]

Laporan Keberlanjutan 2022 • PT Pelabuhan Indonesia (Persero)

122

Dengan pengelolaan limbah yang baik, selama tahun pelaporan, tidak tercatat adanya tumpahan limbah yang signifikan di area operasi Perseroan. Selain itu, juga tidak ada laporan mengenai material tumpahan yang dampaknya signifikan bagi lingkungan, baik berupa tumpahan minyak, bahan bakar, zat/bahan kimia maupun zat-zat berbahaya lainnya. [OJK F.15]

Dalam dokumen PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Halaman 118-122)

Dokumen terkait