• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIGITASI QGIS PADA PETA LAPORAN PRAKTIKUM

SHAQUEL EVAN ELANA

Academic year: 2023

Membagikan "DIGITASI QGIS PADA PETA LAPORAN PRAKTIKUM "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Nama : Zein Ahmad NIM : 117200044 Plug : 01

TEKNIK GEOMATIKA JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA 2021

(2)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

BAB I

1.1 Latar Belakang

Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) salah satu model informasi yang berhubungan dengan data spasial (keruangan) mengenai daerah daerah di permukaan Bumi adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). Pengertian SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah beserta keterangan (atribut) yang terdapat pada daerah-daerah di permukaan Bumi. Sistem Informasi Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi Teknik (Technical Geography) berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau kepentingan.

Quantum GIS adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup pemetaan, analisis spasial dan beberapa fitur Desktop GIS lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket aplikasi GIS komersial namun aplikasi ini didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU, Quantum GIS mendukung format data vektor, raster dan database (PostGIS Oracle). Quantum GIS juga dapat di program ulang untuk mengerjakan tugas yang berbeda atau lebih spesifik. Aplikasi ini juga merupakan suatu aplikasi multi-platform yang dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS X, Linux, Unix dan Windows XP(Dharmaputeri, 2009)..

Digitalisasi adalah salah satu tugas umum yang seorang spesialis GIS harus lakukan. Seringkali sebagian besar GIS time habis dalam digitalisasi data raster untuk membuat layer vector yang anda gunakan dalam analisa anda. QGIS punya kemampuan yang kuat dalam hal digitalisasi dan pengeditan on-screen yang akan kita pelajari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja sumber data peta untuk digitasi?

2. Apa pengertian digitasi?

3. Apa saja syarat-syarat memilih data image raster?

1.3 Tujuan 1. Supaya mahasiswa mengetahui apa saja sumber data peta untuk digitasi.

2. Supaya mahasiswa mengetahui apa sih pengertian digitasi.

3. Supaya mahasiswa mengetahui apa saja syarat-syarat untuk memilih data image raster.

(3)

sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster. Pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah kedalam formatfigital dengan proses digitasi. Digitasi merupakan usaha untuk menggambarkan kondisi bumi kedalam sebuah bidang datar dalam komputer. Atau dapat disebut sebagaipengubahan data peta hardcopy menjadi softcopy. Pada laporan ini penulis akan menjelaskan bagaiman cara membuat shapefile baru dan memulai Digitasi. Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut:

 Data Image Raster

 Peta Analog (Hard Data) adalah sumber data peta yang digunakan untuk digitasi secara manual menggunakan alat tambahan yaitu meja digitasi. Contoh data ini adalah atlas atau peta (bentuk kertas).

 Image Remote Sensing (Soft Data) adalah data yang didapat dari pencitraan jarak jauh seperti citraan satelit dan Citraan Udara.

 Image Scanning (Soft Data) adalah data Scan atau Cetak berbentuk file raster dari Atlas atau peta analog lainnya.

Syarat-syarat memilih data Image Raster

 Memiliki Koordinat Acuan yang jelas dan akurat

 Memiliki skala

 Memiliki bagian dan batas (Boundary) jelas

 Arah utara yang jelas

 Data Tabular

 Manual Tabel adalah data tabular yang memiliki instrument koordinat yang dapat digunakan sebagai acuan pembentukan image vector (object/feature).

 GPS

Data yang berasal dari pengambilan data dari GPS. Setiap GPS memiliki karakteristik dalam pengambilan data dan penampilan data kedalam komputer yaitu data hasil pengukuran lapangan. Contoh data hasil pengukuran lapangan adalah data batas administrasi, batas kepemilikan lahan, data persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb.

(4)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

BAB III

1.1 Waktu dan Tempat Zoom Conference

Hari Jumat, 10 September 2021 Pukul 16.00 1.2 Alat dan Bahan

Komputer/Laptop Aplikasi QGIS Microsoft Word Google Chrome 1.3 Langkah Pengerjaan 1. Buka software QGIS

2. Klik Project, lalu pilih Project Properties, kemudian klik CRS. Centang atau nyalakan “Enable ‘on the fly’ CRS transformation (OTF), lalu pilih Sistem Koordinat Referensi yang “WGS 84” dengan Authority ID EPSG:4326. Jika di tampilan belum ada, maka dapat mengetik “WGS 84” di kolom filter. Jika sudah ketemu dapat klik Apply, lalu OK.

(5)

3. Langkah selanjutnya adalah menginstall plugin “Georeferencer” dan

“Open Layer”. Caranya dengan klik menu Plugins, lalu klik Manage and Install Plugins, tunggu prosesnya hingga selesai

4. Langkah selanjutnya adalah menginstall plugin “Georeferencer” dan

“Open Layer”. Caranya dengan klik menu Plugins, lalu klik Manage and Install Plugins, tunggu prosesnya hingga selesai

5. Setelah menginstal plugin Georeferencer, selanjutnya menginstal Openlayers plugin. Sama halnya seperti meng-install plugin georeferencer.

(6)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

6. Dua plug in yang sudah di-install sudah dapat diakses. Selanjutnya, klik menu ‘Raster’ lalu ‘Georeferencers’ untuk membuka plugin

7. Berikut tampilan dari plugin Georeferencer

8. Untuk memasukkan data raster, maka klik ‘Open raster’ pada pojok kiri atas, lalu cari gambar data raster yang akan diolah.

(7)

9. Akan muncul tampilan tab Coordinate Reference System Selector lalu klik WGS 84 EPSG:4326 sesuai dengan panduan. Setelah klik ‘OK’, akan muncul gambar dari data raster Gunung Slamet di jendela Georeferencer.

10. Zoom in ke pojok kiri atas peta untuk menentukan koordinat yang sudah ditentukan di dalam peta. Klik ‘add point’ pada toolbar untuk memasukkan koordinat X(Timur), Y(Utara). Usahakan titik yang ditunjuk tepat di ujung peta.

(8)

11.Setelah menentukan titik, maka akan tampil tab ‘Enter map coordinates’

sesuai dengan koordinat yang berada di pojok peta seperti pada gambar.

Dengan catatan apabila di data raster menggunakan LS bukan menggunakan LU, maka wajib meng-input minus di depan koordinat.

12.Setelah memasukkan keempat titik koordinat peta, maka tampilan GCP Table akan menyajikan data koordinat tersebut:

13.Klik ‘Transformation Setting’, lalu pilih baris ‘Output Raster’

untuk menyimpan data sesuai folder yang diinginkan.

(9)

14.Kembali ke Transformation settings, ikuti setting pada gambar, lalu klik OK

15.Untuk memulai georeferencing, klik tombol ‘Start Georeferencing’

pada toolbar.

16.Hasil dari georeferencing dapat dilihat di jendela utama.

(10)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

17.Langkah selanjutnya untuk membuka peta digital, maka klik menu ‘Web’ ke

‘Bing Maps’ kemudian ‘Bing Aerial’ dari foto udara.

18.Foto udara yang sesuai dengan koordinat yang sudah ditentukan tadi akan tampil di jendela utama. Berikut foto udara Gunung Slamet

19.Agar foto data raster menimpa foto udara, maka geser layer ‘KRB G. Slamet’

ke atas Bing Aerial sehingga muncul seperti gambar di bawah:

(11)

20.Maka langkah selanjutnya adalah membuat digitasi sesuai dengan

keterangan yang ada di data raster. Terdapat tiga Kawasan Rawan Bencana:

 KRB I

 KRB II

 KRB III

21.Proses digitasi dimulai dengan langkah mengklik menu tab ‘Layer’ lalu klik

‘create layer’ kemudian pilih ‘New Shapefile layer’. Dan akan muncul tab

‘New Shapefile layer’

(12)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

22.Isi tab sesuai setting pada gambar di bawah. Lalu untuk penamaan, ketik

‘keterangan’ dan diakhiri dengan klik ‘Add to field list’. Maka akan muncul seperti gambar di sampingnya.

23.Setelah klik ‘ok’ maka akan muncul tampilan Save untuk menyimpan data digitasi. Untuk digitasi yang pertama adalah KRB 3. Jangan lupa untuk layer KRB 3 berada di atas Bing Aerial dan KRB G. Slamet untuk menimpa gambar.

(13)

24.Langkah awal untuk mengedit digitasi ialah mengklik ‘Toggle Editing’ pada toolbar selanjutnya, mengklik ‘Add Features’

25.Untuk mewarnai gambar digitasi, pilih menu tab ‘Setting’ lalu pilih

‘Snapping Tools’ dan sesuaikan tab Snapping Option dengan gambar di bawah.

26.Mulai mengedit daerah KRB III yang sudah ditentukan pada keterangan data.

Perlahan dan berhati-hati membuat polygon kawasan tersebut di tepi feature sampai titik kembali ke titik awal

(14)

27.Seusai titik kembali ke poligon awal, tekan mouse kanan dan save layer dengan pengisian seperti pada gambar

28.Pada data, terdapat dua kawasan KRB III yang berbeda karena kawah

gunung ada dua. Lakukan digitasi pada kawasan selanjutnya dan jangan lupa untuk klik kanan mouse untuk save layer dengan pengisian seperti pada gambar

29.Hasil KRB 3 berada diatas hasil KRB 2

(15)

31.Mulailah membuat poligon pada daerah KRB 2

32.Hasil KRB II yang berada di bawah KRB III pada foto udara

(16)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

33.Membuat KRB I dengan langkah yang sama seperti pembuatan KRB sebelumnya dengan langkah Layer>Create layer>New Shapefile Layer dan simpan layer dengan nama KRB 1.

34.Ulangi langkah saat akan mendigitasi KRB 2 dan 3: Toggle Edit >

Add Features > Settings > Snapping Tools dengan ketentuan seperti gambar

(17)

35.Hasil akhir digitasi KRB 1 akan terlihat tampilannya di atas foto udara.

Perbedaan antar kawasan

36.Untuk mengetahui perbedaan antarkawasan dapat dilakukan langkah yaitu:

pilih menu vektor > Geoprocessing Tools > Different

37.Pilih lapisan masukan KRB 1 dan lapisan perbedaan KRB 3 > save file

(18)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

38.Simpan layer pada folder yang diinginkan dengan nama ‘Perbedaan K1K3’. Setelah mengklik ‘save’ lalu meng klik ‘run’

39.Hasil dari layer perbedaan KRB 1 dan KRB 3

40.Selanjutnya, membuat perbedaan antara KRB 1 dan KRB 2 dengan langkah yang sama. pilih menu vektor > Geoprocessing Tools > Different dan input lapisan masukan KRB 1 dan lapisan perbedaan KRB 2 > save file

(19)

41.Simpan file dengan nama ‘Perbedaan K1 K2’. Kemudian, mengklik

‘save’ lalu mengklik ‘run’

42.Berikut gambar hasil perbedaan K1 dan K2

43.Ulang lagi langkah di atas untuk bagian perbedaan kawasan dengan nama ‘Perbedaan K2 K3’ dan berikut hasil gambar seluruh perbedaan kawasan: Luas area Kawasan

(20)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

44.Luas area kawasan dapat diketahui dengan cara klik kanan layer yang akan dicari luasnya misalkan KRB 1

45.Kemudian klik ikon ‘Open field calculator’ untuk memulai perhitungan luas

46.Selanjutnya akan muncul menu seperti gambar berikut. Berilah nama pada Output field name dengan nama “Luas KRB 1”, lalu pilih whole number pada Output field type. Kemudian, pada kolom expression, buka geometry dan klik dua kali ‘area’ dan klik ‘ok’.

(21)

47.Maka, akan muncul hasil luas daerah dari KRB 1

48.Lakukan langkah berulang pada layer KRB 2 dan KRB 3 sehingga mendapatkan luas daerah KRB 2 dan KRB 3.

(22)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

BAB IV

1.1 Hasil

A. Area Digitasi 1. Area Digitasi KRB 3

2. Area Digitasi KRB 2

(23)

3. Area Digitasi KRB 1

B. Luas Area 1. Luas Area KRB 3

(24)

Praktikum Survei Topografi Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta 2020/2021

2. Luas Area KRB 2

3. Luas Area KRB 1

(25)

1.1 Kesimpulan

BAB V

SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah salah satu model informasi yang berhubungan dengan data spasial (keruangan). SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah beserta keterangan (atribut) yang terdapat pada daerah-daerah di permukaan bumi. Sistem Informasi Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi Teknik berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data- data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau kepentingan tertentu.

Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data ke analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster. Pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah kedalam formatfigital dengan proses digitasi.

Digitasi merupakan usaha untuk menggambarkan kondisi bumi kedalam sebuah bidang datar dalam komputer. Atau dapat disebut sebagaipengubahan data peta hardcopy menjadi softcopy. Pada laporan ini penulis akan menjelaskan bagaiman cara membuat shapefile baru dan memulai Digitasi.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, 2021, Digitasi, https://id.wikipedia.org/wiki/Digitisasi Landoala, Tasrif, 2011, Digitasi Peta,

https://jembatan4.blogspot.com/2013/08/digitasi-peta.html Nurlalilah, 2012, Digitasi Peta,

https://nurlailahcuteinfo.blogspot.com/2012/04/makalah-digitasi-peta.html

Referensi

Dokumen terkait

Pada benda III (tali rambut) yang diberi gaya sebesar 2 N yang diperoleh dari hasil perkalian antara massa beban 0,2 Kg dengan percepatan grafitasi bumi sebesar 10, diperoleh

Dalam melakukan analisa kualitatif anion banyak reaksi yang terjadi. diantaranya reaksi antara MgSO 4 +BaCl 2 dihasilkan Mg(Cl) 2 +BaSO

Citra Landsat merupakan gambaran permukaan bumi yang diambil dari luar angkasa dengan ketinggian kurang lebih 818 km dari permukaan bumi, dengan skala 1 :

Sedangkan pada percobaan pengenceran H 2 SO 4 pekat digunakan tabung reaksi yang tahan terhadap panas sebagai wadah H 2 SO 4 pekat dan aquades bereaksi dengan digunakan gelas

Pb(CH 3 COOH) 2 Larutan putih keruh putih Larutan putih keruh, endapan CuSO 4 kehitaman Larutan menjadi merah kehitaman Larutan menjadi merah H 2 SO 4 kekuningan Larutan

Larutan fiksatif yang paling umum digunakan untuk histopatologi adalah larutan 4% formaldehid yang biasa disebut dengan formalin 10%.. Penggunaan larutan ini telah 50 tahun

Sampel tanah yang telah diambil lalu ditimbang untuk mengetahui berat basah tanah tersebut kemudian dikeringkan sekitar 2 minggu hingga tanah tersebut benar-benar tidak mengandung air..

Dokumen ini menjelaskan metode magnetik yang digunakan dalam geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan