i Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo di SMK Salatiga
KATA PENGANTAR
Keberadaan konselor dalam sistem Pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur. Sebagai seorang pendidik, Konselor/Guru BK memiliki tugas khusus dalam memberikan layanan kepada peserta didik, salah satunya adalah layanan bimbingan karir. Layanan Bimbingan karir sangat dibutuhkan oleh peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota salatiga. Namun, perubahan kurikulum yang terjadi membuat jam pelajaran Bimbingandan Konseling di beberapa SMK ditiadakan, sehingga layanan bimbingan karir tidak maksimal. Padahal, untuk peserta didik SMK yang disiapkan untuk memasuki dunia kerja sangatlah membutuhkan informasi karir yang banyak dan luas.
Proses bimbingan karir sangatlah penting untuk membantu kematangan karir peserta didik SMK di Salatiga.
Untuk itu, dibutuhkan sebuah model untuk melaksanakan bimbingan karir tanpa perlu bertatap muka untuk peserta didik SMK di Salatiga. Model dan deskripsi ini diharapkan dapat menjadi acuan Konselor Sekolah/Guru BK dan semua pihak terkait dalam memberikan layanan terbaik untuk mempersiapkan peserta didik SMK dalam memasuki dunia kerja maupun perguruan tinggi.
Salatiga, April 2020 Wahyu Widia Astuti DAFTAR ISI
ii Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo di SMK Salatiga
HAAMAN JUDUL ………... I KATA PENGANTAR ………... II DAFTAR ISI ………... III BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………... 1
1.2 Tujuan ………... 6
1.3 Sasaran ………... 7
1.4 Landasan Hukum ….………... 7
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Model ………... 9
2.2 Layanan Bimbingan Karir... 10
2.3 Aplikasi Edmodo…... 15
BAB III MODEL MANAJEMEN BIMBINGAN KARIR MENGGUNAKAN APLIKASI EDMODO DI SMK SALATIGA 3.1 Konsep Bimbingan Karir ……... 22
3.2 Tahap Perencanaan ……… 25
3.3 Tahap Pengorganisasian ………...……... 26
3.4 Tahap Pelaksanaan……... 28
3.5 Tahap Evaluasi... 30
3.6 Hasil Akhir Yang Diharapkan….…..…... 32
BAB IV PENUTUP 4.1 Kebijakan Implementasi Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo... 34
4.2 Monitoring dan Evaluasi Implementasi Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi….…..…... 35 DAFTAR PUSTAKA
iii Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo di SMK Salatiga
iv Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo di SMK Salatiga
1
BAB
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG
Keberadaan konselor dalam sistem Pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6). Masing-masing kualifikasi pendidik, termasuk konselor, memiliki keunikan konteks tugas dan ekspektasi kinerja. Konteks tugas konselor berada dalam kawasan pelayanan yang bertujuan mengembangkan potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum. Pelayanan dimaksud adalah pelayanan bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan sesuai dengan undang-undang No 20 pasal 3 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Layanan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah bertujuan utuk membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik dan membantu memecahkan permasalahan peserta didik dalam berbagai bidang layanan. Bidang layanan dalam bimbingan konseling terdiri dari bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Bidang layanan ini diterapkan juga pada peserta didik tingkat menengah (SMA/SMK) yang disebut sebagai remaja. Hasil kerja konselor ditunjukkan ketika konselor sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu memberikan layanan bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan keputusan. Dalam melakukan tugasnya, seorang konselor sekolah dituntut untuk bekerja secara profesional dalam membimbing maupun dalam memberikan layanan kepada peserta didik. Selain itu pemerintah mengeluarkan Permendiknas Nomor 27 tahun 2008 yang menjelaskan seorang konselor wajib untuk memiliki kompetensi akademik dan profesional. Peran lain yang tak kalah penting bagi konselor adalah sebagai pengembang karir. Pentingnya pendidikan di Sekolah sebagai landasan pengambilan keputusan peserta didik menegaskan pentingnya memberikan perhatian pada perkembangan karir peserta didik (Nursalim, 2015:81).
Layanan Bimbingan karir merupakan layanan khusus yang ada dalam layanan-layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan karir menjadi salah satu bagian terpenting dalam pendidikan sekolah kejuruan. Pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tujuan khusus dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir yaitu mempersiapkan siswa/konseli
untuk dapat menyesuaikan diri di masyarakat setelah tamat dari sekolah dan memiliki keterampilan bekertja yang dapat dipilih sesuai dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan yang ada di lingkungan masyarakatnya (Permatasari, Nina, 2019:4). Hal ini sejalan dengan tujuan sekolah kejuruan yaitu menghasilkan siswa/konseli yang mampu siap kerja ditengah-tengah masyarakat sesuai dengan kompetensi perilaku sikap dan kerja dalam bidang kejuruan yang ditempuhnya sehingga siswa/konseli tersebut benar-benar mampu bekerja secara produktif sesuai harpaan dan syarat yang diinginkan oeh dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan peka akan kebutuhan jasa/industri yang diperlukan masyarakat saat ini (Permatasari, Nina, 2016:270).
Bimbingan karir mengalami perkembangan yang meliputi kesadaran akan pekerjaan, pemenuhan/kecukupan syarat (planfulness), keinginan untuk mengkaji/mengeksplor dunia kerja, pengakuan/pengenalan perubahan-perubahan dalam tugas- tugas perkembangan pekerjaan yang individu hadapi seiring dengan umur dan tanggungjawab sosial yang meningkat, dan pengetahuan tentang dunia kerja dan tentang pekerjaan yang tepat. Sehingga untuk memenuhinya siswa membutuhkan bantuan guru/konselor agar dapat memperoleh kompetensi lulusan yang unggul dibidangnya baik kompetensi akademik maupun non akademik, seta mampu mengaktualisasikan diri dan mengembangkannya secara optimal sesuai dengan tugas perkembangan capaian ditahapan usianya.
Pemerintah sering melakukan perubahan kurikulum untuk memperbaiki mutu pendidikan, termasuk memperbaiki kinerja
konselor yang masih belum maksimal. Namun, dalam kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 beberapa Sekolah mengalami kebingungan terkait jam masuk kelas bagi Guru BK. Melalui Permendiknas No. 81A Tahun 2013 Menteri Pendidikan mengeluarkan peraturan mengenai jam masuk kelas bagi bimbingan dan konseling dimana jam masuk bimbingan dan konseling ekuivalen dengan dua jam pembelajaran setiap kelas selama satu minggu. Namun masih banyak sekolah kurang begitu memahami posisi bimbingan dan konseling pada kurikulum 2013.
Beberapa sekolah tidak memberikan alokasi jam masuk kelas bagi bimbingan dan konseling dikarenakan mereka berasumsi bahwa bimbingan dan konseling bisa memberikan layanan di luar jam pembelajaran. Hal ini menimbulkan permasalahan baru bagi konselor sekolah. Beberapa sekolah lain masih memberikan alokasi jam masuk kelas kepada guru BK, namun masih saja mengalami keterbatasan waktu karena hanya satu jam pelajaran.
Padahal Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi layanan klasikal dimana layanan ini biasanya diakukan tatap muka di dalam kelas. Tidak adanya jam masuk kelas bagi bimbingan dan konseling tentunya memberikan dampak tersendiri bagi kinerja konselor, salah satu dampaknya adalah pada proses layanan bimbingan karir.
Dampak besar dari terbatasnya jam pelajaran BK untuk SMK yaitu peserta didik SMK mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan karir, karena pemilihan karir bukan hal yang mudah bagi peserta didik SMK saat ini. Banyak peserta didik SMK saat lulus mengalami kebingungan dalam menentukan
pilihan karirnya terutama dalam menghadapi dunia kerja.
Kebingungan ini juga dialami oleh peserta didik SMK Diponegoro Salatiga dan SMK Kristen BM Salatiga dari tahun ke tahun, hal ini disampaikan oleh Guru BK di sekolah tersebut.
Sulitnya menentukan pilihan karir disebabkan kurangnya pengetahuan peserta didik tentang karir yang diminatinya, menilai karir yang baik berdasarkan pandangan orang lain, dan kurangnya informasi yang di dapat tentang karir selama di Sekolah karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru di SMK Diponegoro Salatiga dan SMK Kristen BM Salatiga, sehingga konsultasi lebih banyak dilakukan di luar jam pelajaran.
Hal ini membuat Guru BK mengalami kesulitan dalam mengetahui kematangan karir peserta didik secara keseluruhan karena hanya sedikit peserta didik yang mau melakukan konsultasi kepada guru BK. Pada akhirnya, banyak peserta didik yang akan lulus Sekolah masih bingung akan karirnya ke depan.
Saat ini proses konseling tidak harus dilaksanakan secara langsung (face to face). Hadirnya layanan cybercounseling atau bimbingan dan konseling menggunakan internet menjadi salah satu bukti bahwa konseling seharusnya tidak terbatas pada ruang dan waktu (Fasha dkk, 2015). Hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah produk layanan bimbingan yang menggunakan aplikasi. Jika layanan bimbingan dan konseling menggunakan website dan software sudah banyak dikembangkan, maka peneliti mencoba mengembangkan produk layanan yang lebih spesifik atau lebih khusus di bidang karir karena mengingat bahwa permasalahan yang berkaitan dengan karir menjadi hal
yang seringkali dialami oleh peserta didik khususnya ditingkat SMK yang nantinya akan memilih untuk bekerja ataupun berwirausaha. Pengembangan bimbingan karir yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan aplikasi Edmodo, dimana aplikasi ini sangat praktis karena bisa diakses di handphone. Pengembangan produk ini dapat digunakan oleh SMK lain yang mengalami masalah serupa.
Berdasarkan paparan masalah di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagai Guru BK harus mampu memberikan layanan bimbingan karir dengan mengikuti perkembangan jaman dan teknologi yang semakain canggih untuk membantu kematangan karir peserta didik melalui aplikasi Edmodo. Untuk mewujudkan hal itu, pada penelitian ini peneliti mengambil judul penelitian
“Pengembangan Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo.”
Dengan dibuatnya model manajemen layanan bimbingan karir ini hendaknya dapat membantu peserta didik dalam berkonsultasi untuk mengambil keputusan pemilihan karir yang diminati peserta didik. Peneliti berharap Guru BK di SMK Diponegoro Salatiga dan SMK Kristen BM Salatiga juga bisa menerapkan layanan bimbingan karir tanpa harus selalu tatap muka.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pengembangan model manajemen bimbingan karir menggunakan aplikasi Edmodo di SMK kota Salatiga adalah sebagai berikut :
1. Memberikan acuan untuk Guru BK dalam memberikan layanan bimbingan karir tanpa selalu tatap muka.
2. Terlaksanakannya layanan bimbingan karir di SMK yang efektif dan efisien sehingga berdampak pada kematangan karir peserta didik.
1.3. SASARAN
Sasaran utama dari penerapan model ini adalah kepala Sekolah dan Guru BK. Sasaran selanjutnya adalah pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap terlaksananya layanan Bimbingan Karir yaitu Guru mata pelajaran, staf IT, wakil kepala Sekolah, dan peserta didik SMK di Salatiga.
1.4. LANDASA
N HUKUM
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standar akademik dan Kompetensi Konselor.
2. Undang - Undang Negara Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan.
9. Permendiknas No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.
2
BAB
KAJIAN TEORI
2.1. MODEL
Menurut Suparman (2014:9) model adalah suatu gambaran realita struktur dan tatanan yang dapat ditampilkan dalam bentuk deskripsi verbal atau konseptual, langkah kegiatan atau prosedur, replika fisik atau visual, persamaan atau rumus.
Menurut Suparman (2014:9) ada beberapa kategori model yaitu : (1) model konseptual, (2) model prosedural, (3) model matematikal. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memberikan atau menjelaskan komponen-kompone produk yang akan dikembangkan dan keterkaitan antar komponennya. Model ini memperlihatkan hubungan antar konsep satu dengan yang lain, yang dalam hal ini konsep-konsep itu tidak memperlihatkan urutan sceara bertahap. Konsep atau komponen yang satu tidak lebih awal dari konsep atau komponen yang lain.
Model konseptual menurut Suparman (2014:9) lebih bersifat konstruktivistik, artinya urutan bersifat terbuka, berulang, atau rekursif dan fleksibel. Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah
prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Model prosedural biasanya berupa langkah-langkah, yang diikuti secara bertahap dari langkah awal hingga langkah akhir dimulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai tahap evaluasi. Model matematical adalah model yang berbentuk rumus yang mendeskripsikan. Jenis model yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model procedural, dimana akan menjelaskan komponen-komponen dan keterkaitan serta langkah-langkah pelaksanaan tiap komponen, yang mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai tahap evaluasi.
2.2. LAYANA
N BIMBINGAN KARIR
Bimbingan karir adalah kegiatan dan layanan bantuan kepada para siswa dengan tujuan untuk memperoleh penyesuaian diri, pemahaman tentang dunia kerja dan pada akhirnya mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir untuk masa depan. Bimbingan karir adalah usaha bimbingan dalam membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang karir.
Menurut Winkel & Hastuti (2012: 623) bahwa bimbingan karir atau bimbingan jabatan merupakan salah satu wujud upaya pendidikan karir atau pendidikan jabatan, dan harus sama-sama berorierntasi pada pendampingan proses perkembangan karir manusia muda.
Bimbingan karir menurut Walgito (2010) merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Bimbingan karir
hanyalah salah satu aspek atau bagian saja dari bimbingan secara keseluruhan. Pada saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk pelaksanaannya, khususnya sekolah-sekolah menengah.
Siswa tersebut membutuhkan bimbingan yang baik, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan.
Keempat menurut Winkel seperti yang dikutip oleh Tohirin (2011:133-134) bimbingan karir merupakan bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Berdasarkan pengertian diatas, bimbingan karir bias bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah karir. Bimbingan karir juga bermakna jenis bimbingan yang membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut karir tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas maka disimpulkan bahwa bimbingan karir merupakan sebuah proses pemberian bantuan kepada individu agar bisa mempersiapkan diri dan mampu menentukan karir untuk masa depannya.
2.2.1 Tujuan Bimbingan Karir
Layanan bimbingan karir merupakan alat bantu untuk melaksanakan bimbingan karir. Bentuk- Bentuk bimbingan karirdiantaranya adalah layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan, layanan pembelajaran, layanan konseling
individu/kelompok dan layanan bimbingan kelompok. Bimbingan karir merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari program pendidikan.
Peran bimbingan konseling di sek.olahsangat penting dalam memberikan layananbimbingan karir dengan menyediakan berbagai program studi sebagai persiapan untuk memasuki dunia pekerjaan. Pendapat lain yang dikemukakan Walgito (2010: 203) berpendapat bahwa bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, sertauntuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam diriindividu. Tingkatan pendidikan pun menjadi salah satu aspek penting sebagai faktor penentu terhadap pilihan jenis pekerjaan.
Output yang diharapkan melalui layanan bimbingan karir ini adalah mereka wajib memiliki kemampuan tidak hanya dari aspek pengetahuan teori namun juga aspek keterampilan praktis serta sikap-sikapmkerja dan perilaku sosial yang dibutuhkan dalam dunia kerja mutlak dimiliki agar siap secara mental dan keterampilan dalam memasuki era industri yang milenial saat ini (Permatasari, Nina, 2016: 270). Selain itu, dalam panduan Operasional Pelaksanaan BK di SMK (2016:48) menjelaskan secara implisit mengenai tujuan bimbingan karir berdasarkan aspek perkembangan pada siswa di SMK, bahwa siswa/konseli harus :
1. Mampu memahami dirinya pada aspek kemampuan, minat dan sikap/kepribadian yang dapat mendukung arah vokasionalnya.
2. Mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai dunia kerja yang menunjang kemampuan persiapan kompetensi karir siswa.
3. Memiliki sikap-sikap yang positif yang diperlukan dala dunia kerja seperti etos kerja, disiplin, bertanggungjawab dan mandiri.
4. Memahami persyaratan keahlian dan keterampilan yang diperlukan dalam dibidang pokerjaan yang dicita-citakan siswa dnegan relevansi keilmuan yang saat ini mereka tempuh.
5. Memiliki konsep diri yang baik terhadap identitas karirnya yang telah ia sesuaikan dengan kelenihan/potensi yang ia miliki, mampu merencanakan dan merancang masa depannya berdasarkan kehidupannya secara rasional, minat, kemampuan sosial ekonomi dan memiliki kematangan dalam setiap pengambilan keputusan.
Pada saat ini perekonomian di Indonesia semakin bertumbuh secara konstan dan lebih rumit, fenomena pengangguran dan persaingan sumber daya tenaga kerja merupakan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.
Tantangan yang dimaksud asalah tuntutan pihak DUDI/pasar kerja yang membutuhkan tenaga kerja yang siap kerja dengan memiliki kemampuan multi-skill, di mana kemampuan tersebut
harus diberikan oleh pihak lembaga pendidikan di satuan sekolah menengah kejuruan (Yahya, 2018:10-11).
Persaingan pasar kerja saat ini membuat bimbingan karir menjadi urgent di SMK memperhatikan aspek-aspek apa saja yang perlu dipersiapkan sedini mungkin. Kebutuhan komponen yang perlu dipersiapkan untuk peningkatan kualitas siswa sebagai calon usia produktif yaitu bagaimana siswa dapat memiliki kemandirian perilaku secara sosial, sosial, dan ekonomi, mampu mengembangkan aspek pengetahuan dan keterampilan- keterampilan yang dimilikinya.
2.2.2 Manfaat Bimbingan Karir
Walgito (2010) menjelaskan bahwa bimbingan karier ini merupakan salah satu aspek dari bimbingan konseling secara keseluruhan. Saat ini, bimbingan karier memang sedang mendapatkan tempat tersendiri sehingga lebih sering dilakukan.
Bimbingan karier ini perlu dan penting untuk diberikan kepada para siswa, baik SMP maupun SMA dengan alasan sebagai berikut :
1. Para siswa ditingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan program studi atau penjurusan.
Dalam pemilihan ini, diperlukan kecermatan, serta perhitungan yang matang dan tepat. Sehingga, siswa memerlukan adanya bimbingan.
2. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari SMA akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung turun ke
dunia kerja tentu memerlukan bimbingan karier ini agar siswa dapat bekerja dengan senang dan baik.
3. Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial.
Mereka merupakan sumber daya manusia dalam pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan, serta menyiapkan dengan baik pekerjaan yang sesuai potensi mereka.
4. Siswa SMA sedang berada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Sehingga mereka membutuhkan bantuan orang lain untuk menuju kemandirian. Sehubungan dengan itu, mereka memerlukan bimbingan, termasuk bimbingan karier.
5. Siswa SMP juga membutuhkan bimbingan karier, baik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maupun mencari pekerjaan karena suatu sebab tidak bisa melanjutkan sekolahnya.
2.3. APLIKASI
EDMODO
Menurut Priowijanto (2013, hlm. 3) “Edmodo adalah platform media socialyang sering digambarkan seperti Facebook untuk sekolah dan dapat berfungsi lebih banyak lagi sesuai kebutuhan”. Edmodo merupakan media yang menarikbagi guru dan peserta didik dengan elemen sosial yang menyerupai Facebook.
Seorang guru dapat dengan mudah mengelola sebuah sistem yangmenyediakan fitur terbaik dan praktis, sehingga guru selalu terhubung dengan peserta didik dan mengatur aktivitas peserta didik dengan mudah. Kegiatanpembelajaran yang dapat digunakan sesuai dengan fitur yang tersedia pada media Edmodo yakni contet sharing atau berbagi materi pelajaran, penugasan, kuis, polling serta memungkinkan adanya kegiatan diskusi pada fitur komentar. Agar suasana di circle Edmodo tetap kondusif, guru akan menjadi semacam pengawas.
Guru dapat memberikan poin untuk murid pengguna yang pendapatnya bagus dan berguna. Guru jugadapat memberikan hukumankepada murid pengguna yang tidak sopan atau mengganggu. Jika menggunakan Edmodo, tidak boleh ada singkatan-singkatan semacam bahasa SMS atau twitter.Bahasa yang digunakan harus formal dan jelas. Orang tua murid juga bisa bergabung di circle edmodo anaknya.
Edmodo adalah sebuah platform sosial swasta yang menyediakan ruang yang aman bagi para guru dan siswa untuk berhubungan dan berkolaborasi (Duncan and Chandler, 2011;
Halm et al., 2012 dikutip oleh Thongmak 2013). Sangat mudah untuk diterapkan ke kelas karena penampilannya mirip dengan Facebook, bahwa banyak siswa sudah akrab dengan Facebook (Haefner and Hanor, 2012; Holland and Muilenburg, 2011 dikutip oleh Thongmak 2013).Edmodo adalah website yang dapat dijadikan sebuah wadah atau forumdiskusi oleh kaum pembelajar yang memiliki tampilan latar seperti Facebookatau Myspace.
Pengguna Edmodo dapat membuat profil dan berbincangdengan
orang lain yang terhubung dalam website tersebut. Selain itu siswajuga dapat meminta informasi kepada guru tentang nilai atau tugas, dan gurudapat mengunggah nilai siswa dan tugas di dalam web tersebut (Purcell, 2012, hlm. 14).
Penelitian Zanin (2014) edmodo menggunakan desain yang mirip Facebook, dan menyediakan guru dan siswa tempat yang aman untuk menghubungkan, berkolaborasi, dan membagi konten. Selain itu edmodo juga dapat digunakan untuk mengirim nilai, tugas, dan kuis untuksiswa/mahasiswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa edmodo adalah layanan media socialyang menggunakan sekolah yang memiliki fungsi banyak sesuai kebutuhan. Pada hakikatnya Edmodo mudah dipelajari dan mudah digunakan.Edmodo menyediakan lingkungan dimana mengajar dan belajar dapat menghasilkan kegembiraan siswa, siswa menjadi mandiri, tanpa melupakan standar pengukuran keberhasilan siswa. Dapat dikatakan bahwa Edmodoadalah salah satu cara untuk membangun semangat siswa untuk belajar. Edmodo memudahkan untuk melacak kemajuan siswa. Semua nilai dan rencana belajar ditugaskan atau diberikan melalui edmodo disimpan danmudah diakses. Guru bisa mendapatkan masukan dari ruang kelas melalui reaksi siswa untuk kuis, tugas dan postingan diskusi yang menangkat pemahaman, kebingungan, atau kefrustasian siswa.
2.3.1 Fitur-Fitur Edmodo 2.3.3.1 File and Links
Fitur Edmodo ini yaitu File and Links adalah fitur yang digunakan untuk mengirimkan catatan beserta lampiran file dan link. File tersebut ber-ekstensi doc, docx, ppt, pptx, xls, xlsx, pdf dan lain-lain. Guru dapat mengunggah gambar, video, teks dan sebagainya untuk meningkatkan pengetahuan dan rasa ingin tahu siswa saat belajar. Guru dapat menggunggah materi daam bentuk fie yang bisa diakses oleh siswa.
2.3.3.2 Library
Fitur edmodo selanjutnya adalah Library adalah fitur di mana berisikan bahan pembelajaran seperti materi, power point, gambar, video, sumber referensi , dan banyak lainnya. Fitur satu ini sangat bermanfaat bagi guru ayng emmiik banyak file yang perlu disimpan tanpa takut hilang.
2.3.3.3 Gradebook
Fitur yang satu ini memiliki kemiripan dengan catatan nilai siswa. Gradebook membantu guru dalam melakukan penilaian untuk siswa secara manual ataupun otomatis. Selain bisa mengexport file, fitur ini juga membantu guru mengatur manajemen penillaian lebih baik lagi dan rapi dan akses nilai siswa akan bisa melihat jika diijinkan oleh guru.
2.3.3.4 Polling
Fitur ini hanya bisa dipergunakan oleh guru saja. Fitur ini digunakan untuk mengetahui respon dan tanggapan siswa tentang hal tertentu. Fitur ini bagus untuk memberikan feedback secara
instan dan cepat mengenai sebuah moment atau kejadian spontan, dan juga tugas siswa. Ilmu baru yang dipelajari bisa dinilai pemahanannya sebatas apa menggunakan polling.
2.3.3.5 Assigment
Fitur ini bermanfaat bagi guru dalam meberikan tugas kepada siswa. Kelebihannya adalah guru dapat memberi batas waktu untuk maksimal siswa mengirimkan tugas dalam bentuk file. Lalu tombol turn in bermanfaat untuk memberi tanda bahawa tugas sudah selesai dikerjakan oleh siswa.
2.3.3.6 Award Badge
Proses pembelajaran menjadi seru jika ada penghargaan untuk siswa yang unggul, dan fitur ini menjadi salah satu jawaban dalam meberi penghargaan dengan mudah.
2.3.3.7 Note
Bagi Anda yang terbiasa menggunakan Facebook, note di sini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan istilah “status” pada Klik pada Note untuk memulai menulis catatan. Kemudian tentukan siapa yang bisa membaca note yang Anda tulis. Apakah siswa dalam satu kelas? Atau siswa tertentu saja? Atau orang tua siswa?
2.3.3.8 Quiz
Fitur Quiz hanya dapat dibuat oleh guru, sedangkan siswa tidak mempunyai akses untuk membuat quiz. Mereka hanya bisa
mengerjakan soal quiz yang diberikan oleh guru. Quiz digunakan oleh guru untuk memberikan evaluasi online kepada siswa berupa pilihan ganda, isian singkat maupun soal uraian.
Dengan menggunakan edmodo, quiz pun terasa lebih mengikuti perkembangan zaman, karena guru dapat membuat sebuah quiz dengan menyisipkan gambar atau bahkan video sebagai bahan pelengkap pertanyaan quiz. Guru juga dapat menyimpan pertanyaan quiz dalam Library pada edmodo, sehingga di kemudian hari dapat digunakan lagi di kelas selanjutnya. Setelah mengerjakan quiz, murid pun dapat mengetahui hasilnya dengan cepat dan dapat melakukan Retake quiz jika dirasa nilainya masih kurang.
2.3.3.9 Parent Code
Edmodo untuk orangtua berguna dalam memnatau perkembangan siswa dalam belajar dan ada kode khusus untuk bisa melihat aktvitas anak bisa diperoleh dari anak maupun gurunya.
Kelebihan Edmodo
Kelebihan Edmodo menurut Gary (2011, hlm. 6-45) adalah:
1) Edmodo bisa membantu guru dalam membuat berita dalam grup atau memberi tes yang bersifat online.
2) Edmodo juga akan memungkinkan siswa untuk mengirim artikel dan blog yang relevan dengan kurikulum kelas sesuai dengan perintah guru
3) Guru dapat menggunakan Edmodo untuk mengembangkan ruang diskusi dimana siswa dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya diwaktu yang sama.
4) Guru juga dapat menggunakan Edmodo untuk menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan dengan siswa secara online diwaktu yang secara bersamaan.
Kelebihan Edmodo menurut Charles Wankel (2011, hlm.
26) adalah:
1) Mudah untuk mengirim berkas, gambar, video dan link.
2) Mengirim pesan individu ke pengajar .
3) Membuat grup untuk diskusi tersendiri menurut kelas atau topik tertentu.
4) Lingkungan yang aman untuk peserta didik baru.
5) Pesan dirancang untuk lebih mudah dipahami dan tidak dibatasi oleh jumlah karakter. Pendapat beberapa ahli yang telah dipaparkan mengenai kelebihan Edmodo, dapat disimpulkan yaitu memberi kemudahan kepada guru untuk menyampaikan materi ajar, berinteraksi dengan siswa, memantau aktivitas siswa di grup, serta melakukan evalusi.
3
BAB
MODEL MANAJEMEN BIMBINGAN KARIR MENGGUNAKAN APLIKASI EDMODO
3.1. KONSEP BIMBINGAN KARIR
Pengembangan model penjaminan mutu internal di SMK Diponegoro dan SMK Kristen BM Salatiga menggunakan pengembangan model prosedural. Model procedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasikan suatu produk tertentu (Suparman, 2014:9). Desain pengembangan model manajemen bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo disusun dengan pendekatan teori manajemen oleh Terry (1958).
Terry membagi fungsi manajemen dalam empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (acting), dan evaluasi (controlling).
Berdasarkan hasil analisis potensi dan masalah yang berkaitan dengan bimbingan karir di SMK Diponegoro dan SMK Kristen BM Salatiga, maka dibuat sebuah desain model manajemen bimbingan karir yang sesuai dnegan kebutuhan untuk
meningkatkan mutu Sekolah dan kematangan karir peserta didik.
Model yang telah dibuat seperti gambar 3.1 di bawah ini :
3.2. TAHAP PERENCANAAN
Dalam tahap ini Sekolah melakukan analisis kebutuhan terhadap bimbingan karir yang ada di SMK Diponegoro dan SMK Kristen BM Salatiga. Data analisis kebutuhan diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada peserta didik, sehingga diperoleh hasil yang kemudian disusun menjadi
Gambar 3.1 Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo
MODEL MBK-MAE
Program BK Karir SMK. Output dari pengisian kuesioner tersebut yang akan menunjukkan kondisi bimbingan karir di Sekolah tersebut. Selain kuesioner, Guru BK menganalisis dari beberapa peserta didik yang dijadikan responden untuk wawancara mengenai perkembangan karir yang dialami peserta didik saat ini.
Langkah selanjutnya adalah program mapping, di mana program mapping ini dilakukan untuk membuat program bimbingan karir secara online. Berikut program Mapping yang telah disusun untuk pelaksanaan bimbingan karir secara online :
Gambar 3.2 Program Mapping Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo
Gambar 3.3 Isi Materi Bimbingan Karir
Tahap perencanaan dalam bimbingan karir di SMK, mulai dari analisis kebutuhan, menyususn program BK Karir SMK, sampai pada program mapping dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawah ini :
Gambar 3.4 Model manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo pada Tahap Perencanaan
3.3. TAHAP PENGORGANISASIAN
Tahap pengorganisasian merupakan cara untuk menempatkan orang berdasarkan kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang telah direncanakan. Pada tahap ini akan ada beberapa orang yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo. Pengorganisasian dalam bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo di SMK Diponegoro dan SMK Kristen BM Salatiga melibatkan Guru BK sebagai pelaksana, operator IT untuk membantu Guru BK dan siswa yang mengalami kesulitan terkait IT, dan siswa sebagai penerima layanan.
Guru BK bertugas melaksanakan semua rencana yang sudah dirancang melalui program mapping yang sudah disusun di dalam aplikasi edmodo. Untuk dapat melaksanakan rencana layanan bimbingan karir, dibutuhkan pedoman pelaksanaan agar semua program dapat terlaksana dengan efektif. Pedoman untuk melaksanakan peran Guru BK berupa buku panduan penggunaan aplikasi edmodo beserta materi yang sudah diupload di aplikasi Edmodo yang diharapkan bisa menjadi gambaran untuk Guru BK membuat program mapping selanjutnya.
Selain Guru BK, operator IT juga berperan sangat penting.
Beberapa guru BK dan peserta didik akan mengalami kesulitan di awal pelaksanaan sehingga perlu adanya pendampingan dari operator IT untuk mempermudah layanan yang akan diberikan oleh Guru BK. Keterbatasan kemampuan IT tidak menjadi masalah karena adanya peran operator IT. Untuk pedoman penggunaan Edmodo, operator IT akan menggunakan panduan
untuk Guru dan panduan untuk siswa sebagai acuan operator IT dalam membantu kelancaran pelaksanaan bimbingan karir di SMK Diponegoro dan SMK Kristen BM Salatiga. Untuk melaksanakan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo ini tentu membutuhkan jaringan internet yang memadai jika peserta didik akan mengakses dari Sekolah, sehingga peran operator IT sangatlah penting.
Peserta didik sebagai penerima layanan harus memahami aplikasi yang akan digunakan dan cara kerjanya. Sehingga, peserta didik diberikan pedoman penggunaan aplikasi edmodo untuk layanan bimbingan karir didampingi Guru BK dan operator IT yang akan membantu peserta didik menyiapkan diri memasuki dunia kerja maupun peserta didik yang berencana melanjutkan studi. Banyak informasi yang akan diperoleh peserta didik, karena materi yang diberikan tidak hanya power point ataupun PDF saja, tetapi juga melalui video dan juga poster serta masih banyak materi dan informasi yang bias diakses oleh peserta didik.
Tahap pengorganisasian model manajemen bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo, dapat dilihat pada gambar 3.5 di bawah ini :
Gambar 3.5 Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo pada Tahap Pengorganisasian
3.4 TAHAP PELAKSANAAN
Pelaksanaan program adalah pelaksanaan tugas dan pekerjaan sesuai dengan pembagian kerja dan menggerakkan seluruh sumber daya yang ada agar pekerjaan yang telah dilakukan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatan pelaksanaan program meliputi pembuatan account guru dan peserta didik, lalu Guru membuat kelas dan siswa bergabung ke dalam kelas menggunakan kode kelas dari Guru, guru membuat kelas online untuk masing-masing kelas dan mengupload materi yang sudah disiapkan ke dalam aplikasi yang bias diakses oleh peserta didik dalam kelas tersebut. Pelaksanaan kelas online dipimpin oleh guru, adapun tugas guru yaitu memimpin diskusi, memberikan kuis untuk mengetahui apakah peserta didik sudah paham dengan materi yang telah diberikan, dan memeriksa
jawaban peserta didik untuk mengetahui perkembangan karir peserta didik setelah menerima layanan.
Peserta didik dalam pelaksanaan ini akan mengikuti kelas online yang dibuka oleh guru BK, peserta didik bisa mengakses materi kapanpun tanpa terbatas waktu dan tempat karena aplikasi edmodo ini bisa di download di handphone. Peserta didik mengerjakan kuis yang diberikan ataupun studi kasus dari guru BK untuk menambah wawasan terkait karir. Secara keseluruhan, akan ada timbal balik antara peserta didik dan guru, sehingga kerjasama yang baik sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan bimbingan karir online ini. Timbal balik ini diwujudkan dalam bentuk bimbingan kelompok melalui fasilitas small group di aplikasi edmodo, dan chat pribadi dengan fasilitas messages baik dengan Guru untuk konseling online maupun dengan siswa lain untuk berdiskusi.
Tahap pelaksanaan program dalam layanan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini :
Gambar 3.6 Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo pada tahap pelaksanaan
3.5. TAHAP EVALUASI
Tahap evaluasi adalah tahap dimana guru BK sebagai pelaksana melakukan kegiatan pengawasan dan penilaian secara obyektif atas efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program,
penggunaan sumber daya, dan waktu. Dalam layanan bimbingan karir, evaluasi dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan layanan kepada peserta didik yang mengikuti proses layanan secara online. Kegiatan evalusi ini juga dilakukan untuk mengetahui kematangan karir peserta didik dan hambatan selama pelaksanaan program layanan.
Dalam melaksanakan evaluasi, Guru BK menggunakan kuesioner untuk mengetahui perkembangan peserta didik setelah mengikuti layanan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo. Hasil dari kuesioner akan dibuat laporan untuk perbaikan program layanan berikutnya. Melalui evaluasi guru BK juga dapat menyusun program lanjutan dari layanan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Tahap evaluasi model pengembangan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo dapat dilihat pada gambar 3.7 di bawah ini :
Gambar 3.7 Model Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo Pada Tahap Evaluasi
3.6. HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN
Tahap perencanaan menghasilkan program layanan bimbingan karir yang tepat yang didasari oleh data melalui kuesioner yang telah disebarkan dan analisis data yang telah dilakukan. Dengan analisis yang tepat maka akan dihasilkan program yang tepat, sehingga layanan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo menjadi efektif dan efisien.
Tahap pengorganisasian menghasilkan Tim yang melaksanakan bimbingan karir secara online yaitu Guru BK dibantu oleh operator IT. Guru BK bertugas menyiapkan dan mengontrol jalannya kelas online. Operator IT memfasilitasi internet yang baik dan mendampingi Guru serta siswa di awal pembuatan akun sebelum kelas berlangsung. Guru BK di Sekolah harus terlibat semua tanpa terkecuali, sehingga bisa memberikan layanan kepada peserta didik di bawah bimbingannya. Guru BK yang belum menguasai IT akan didampingi operator IT, sehingga semua Guru BK dapat menjalankan proses bimbingan karir online dengan baik.
Tahap pelaksanaan menghasilkan kegiatan layanan bimbingan karir secara online dengan mengacu pada program yang telah dibuat oleh Guru BK. Bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo dilakukan dengan memprioritaskan kebutuhan peserta didik pada tahap perkembangannya dan sesuai dengan kebutuhannya di SMK. Hasil akhir dari tahap ini adalah ketika peserta didik lulus sudah memiliki kematangan karir dan tidak mengalami kebingungan terhadap masa depannya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi pada setiap kelas online
melalui kuis, studi kasus, kuesioner ataupun diskusi. Ketika akan lulus, peserta didik diminta mengisi kuesioner untuk memantapkan karir setelah lulus.
Tahap evaluasi menghasilkan kegiatan pengawasan dan penilaian secara obyektif atas efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program dan penggunaan sumber daya serta analisis kesenjangan dan permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo. Hasil akhir dari tahap ini adalah laporan setiap akhir semester untuk bisa dijadikan acuan dalam membuat program semester berikutnya.
4
BAB
PENUTUP
4.1 KEBIJAKAN IMPLEMENTASI MODEL MANAJEMEN BIMBINGAN KARIR MENGGUNAKAN APLIKASI EDMODO
Pelaksanaan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo sangat membutuhkan dukungan dari Sekolah dan seluruh warga sekolah baik itu kepala sekolah, guru mata pelajaran, operator IT, dan semua staf yang ada. Kepala sekolah sebagai pimpinan hendaknya memantau pelaksanaan bimbingan karir yang dilakukan secara online, sehingga kegiatan tidak terlepas dari program yang telah disusun dan rencana yang dibuat di dalam RPL.
Proses pengorganisasian terhadap pihak-pihak yang terlibat hendaknya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah bersama guru BK. Guru BK juga perlu dipilih yang menguasai IT untuk bisa mengakses aplikasi edmodo dan mendampinig guru BK lainnya yang kurang menguasai IT. Guru BK yang menguasai IT dan yang menguasai program bimbingan karir akan saling melengkapi untuk tercapainya tujuan layanan.
Peran Guru BK sangat penting dalam pelaksanaan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo. Koordinasi yang baik antar guru BK dan pihak terkait lainnya sangat dibutuhkan agar pelaksanaan model dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Guru BK diharapkan konsisten terhadap pelaksanaan tiap tahap dalam model manajemen bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo.
Guru BK dan semua pemangku kepentingan wajib membantu terlaksananya program layanan dengan penuh tanggungjawab yang berorientasi pada tercapainya tujuan layanan bimbingan karir. Kematangan karir peserta didik adalah hasil akhir yang diharapkan baik oleh guru BK atau semua warga sekolah, oleh karena itu perlu adanya kerjasama yang baik untuk mendukung program layanan bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo.
Model manajemen bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo apabila dilaksanakan dengan baik, selain tercapainya kematangan peserta didik juga dapat mempermudah guru BK dalam memberikan layanan tanpa terbatas waktu dan ruang.
4.2 MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI MODEL MANAJEMEN BIMBINGAN KARIR MENGGUNAKAN APLIKASI EDMODO
Keberhasilan implementasi model manajemen bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo ini perlu untuk di evaluasi.
Evaluasi dan monitoring dilakukan untuk mengetahui efektifitas model sebagai acuan pelaksanaan layanan bimbingan karir untuk
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
SMK menggunakan aplikasi edmodo. Oleh karena itu, Kepala Sekolah dan pemangku kepentingan lain yang terlibat dapat memberikan evaluasi dan memonitor pelaksanaan model manajemen bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo.
Dilihat dari hasil monitoring dan evaluasi akan ditemukan kelebihan dan kelemahan model yang akan menjadi masukan untuk memperbaiki model manajemen bimbingan karir menggunakan aplikasi edmodo yang diharapkan akan menjawab semua kebutuhan pada semester berikutnya. Berikut bagan yang menunjukkan kerjasama antar pihak terkait dalam proses monitoring dan evaluasi pelaksanaan bimbingan karir secara online :
Guru BK Guru Mata
Pelajaran
Pendukung Operator IT
Gambar 3.8 Proses Evaluasi Manajemen Bimbingan Karir Menggunakan Aplikasi Edmodo
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standar akademik dan Kompetensi Konselor.
Fasha, F., Sinring., A., Aryani, F. (2015). Pengembangan Model E-Career Untuk Meningkatkan Keputusan Karir Siswa SMA Negeri 3 Makassar. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling. Volume 1 Nomor 2 Desember 2015. Hal 170-179. Retrieved from http://ojs.unm.ac.id/ index.php/JPPK
Nursalim, M. (2015). Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Erlangga.
Panduan Operasional Pelaksanaan BK di SMK. (2016). Tujuan bimbingan karir berdasarkan aspek perkembangan pada siswa di SMK.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Permendikbud No. 81A Lampiran IV Tahun 2013, Tentang Implementasi Kurikulum.
Permatasari, Nina. 2019. Layanan Bimbingan Karir Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Malang: CV IRDH
Priowijanto, G. (2013). Materi Simulasi Digital. Jakarta:
Seamolec
Purcell, Melissa A. 2012. The Networked Library: A Guide for the Educational Use of Social Networking Sites. Santa Barbara, California: Linworth An Imprint of ABC-CLIO, LLC
Republik Indonesia. Undang - Undang Negara Republik Indonesia No. 20 , Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan di Indonesia.
Suparman, A. (2014). Desain Instruksional Modern. Jakarta : Erlangga
Terry, G.R. (2013). Prinsip-prinsip Manajemen. Cetakan ke 11.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Thongmak, M. (2013). Social Network System in Classroom:
Antecedents of Edmodo © Adoption. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UI. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: AlFabeta
Tohirin. (2011). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Menggunakan Integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Walgito, B. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier).
Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET
Winkel dan Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Instuti Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi
Yahya, Muhammad. 2018. Era Industri 4.0: Tantangan dan Peuang Perkembangan Pendidikan Kejuruan Ind0nesia.
Disampaikan dalam pidato pengukuhan guru besar 4 mei 2018. Fakultas Teknik Universitas Negeri Makasar.