KONSEP DASAR MASTER FASILITATOR
PRINSIP DAN RUANG LINGKUP
AMPL
t
Orang yang menabur keramahtamaan menuai pertemanan dan orang yang menanam kebaikan mengumpulkan cinta
(Needles and Friends)
PENGERTIAN FASILITASI PEMBANGUNAN
Fasilitasi adalah
……….
Fasilitasi Pembangunan AMPL adalah:
………..
PENGERTIAN “FASILITASI”
1. SUATU PROSES KEGIATAN
MENGGERAKKAN SUATU KELOMPOK
(MASYARAKAT, PEMERINTAH,LEMBAGA) UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN
2. SUATU RANGKAIAN KEGIATAN UNTUK MEMUDAHKAN DALAM MEMPROLEH SESUATU SESUAI TUJUANNYA
3. PROSES MEDIASI KEPADA TARGET SASARAN UNTUK MEMPRMUDAH, MEMPERCEPAT DALAM MENCAPAI TUJUANTERTENTU
Pengertian Fasilitasi
SUATU KEGIATAN/PROSES MENDORONG DAN MEMOTIVASI SEBUAH KELOMPOK UNTUK MEMECAHKAN MASALAH,
MEMUDAHKAN PERSOALAN DAN
MENCAPAI KONDISI YANG LEBIH BAIK (PERUBAHAN)
SEBUAH PROSES KEGIATAN YANG
MEMBERIKAN RUANG EXPRESI SELUAS- LUASNYA KEPADA SEMUA YANG TERLIBAT DIDALAMMNYA UNTUK MENCAPAI SATU JUAN BERSAMA
Pengertian Fasilitasi
SERANGKAIAN PROSES YANG
DILAKUKAN UNTUK MEMPRMUDAH UPAYA MENCAPAI TUJUAN BERSAMA
SUATU TINDAKAN UNTUK MEMOTIVASI KELOMPOK ATAU MASYARAKAT GUNA MEMBANGUN SEMANGANT, TRUST,
SOLIDARIITAS, YANG DIDASARKAN PADA KETULUSAN, KERELAWANAN,
KEJUJURAN SERTA BERSIFAT ADAPTIF TANPA TERGANTUNG PADA FASILITAS
PENGERTIAN FASILITASI PEMBANGUNAN
Carl Rogers (1983) dalam bukunya
Freedom to Learn, menjelaskan bahwa perkataan fasilitasi diambil dari bahasa Latin facilis. Arti dari kata ini adalah
’untuk mempermudah’. Sedangkan Trevor Bently (1994) menyebutkan fasilitasi sebagai menawarkan atau menyediakan peluang pembelajaran.
Beberapa kata kunci yang bisa dikaitkan dengan dunia fasilitator
1. Untuk memudahkan
2. Untuk bebas dari kesulitan dan hambatan
3. Untuk mengurangi beban tugas yang sulit
4. Untuk menyenangkan
5. Untuk menggalakkan
6. Membantu supaya menjadi yang terdepan
7. Pemudah cara
Fasilitasi adalah Ilmu Sekaligus Seni
Seorang fasilitator bekerja dengan mengaplikasikan satu set keahlian spesifik dan metode, teknologi
kelompok, digabung dengan perhatian cermat dan sensitivitas pada orang lain.
Dengan cara itu, maka seorang
fasilitator akan membawa kelompok pada penampilan terbaiknya.
Fasilitasi adalah Ilmu Sekaligus Seni
Keahlian fasilitator meramu teknologi kelompok dengan gaya pribadinya,
diselingi dengan kreativitas dan energi, maka akan menciptakan sebuah seni fasilitasi. Dengan hal semacam ini, maka kelompok yang difasilitasi akan dapat beroperasi dengan fleksibilitas dan kreativitas maksimum dalam
batasan yang realistik.
Tingkatan Fasilitasi
Ada tiga tahapan perkembangan
fasilitator secara umum. Semakin tinggi tingkatannya, akan semakin rumit tugas yang diembannya. Bisanya dibedakan menjadi:
1) Fasilitator pertemuan;
2) Fasilitator kelompok/tim;
3) Fasilitator organisasi/sistem.
Tingkatan Fasilitasi
Pada tingkatan dasar, atau fasilitator pertemuan, peran fasilitator lebih
banyak berguna untuk mengarahkan sebuah diskusi atau pertemuan. Pada tahapan selanjutnya, fasilitator pada tingkat kelompok/tim diperlukan untuk bekerja dengan tim yang sudah
berjalan, tim-tim mandiri, dan tim proyek lintas fungsi.
Tingkatan Fasilitasi
Sedangkan pada tingkatan berikutnya, yaitu fasilitator organisasi, memiliki
keahlian yang tinggi, berpengalaman
dalam memfasilitasi berbagai pertemuan, mengerti secara benar topik-topik yang menjadi bahasan dan kultur yang
dihadapi oleh sebuah organisasi.
Fasilitator pada tingkatan ini seringkali menghasilkan gagasan-gagasan besar perubahan kelompok.
4 nilai yang perlu diperhatikan fasilitator
Partisipasi Penuh
Kesepahaman Mutual
Solusi Inklusif
Berbagi Tanggungjawab
Beberapa peran yang bisa diemban oleh fasilitator
Substantively Neutral:Netral disini bukan berarti tidak memiliki opini dalam proses diskusi
kelompok. Jelas hal tersebut tidak humanis dan realistis. Hal ini berarti bahwa saat memfasilitasi diskusi, maka seorang fasilitator harus
menyisihkan terlebih dahulu opini pribadinya
sehingga anggota diskusi kelompok tidak hanya mengiyakan opini kita. Konsekuensinya, fasilitator tidak bisa mempengaruhi keputusan kelompok.
Fasilitator dapat membantu kelompok dengan cara memberikan energi melalui panduan pertanyaan efektif dan percakapan yang produktif.
Beberapa peran yang bisa diemban oleh fasilitator
Third Party. Fasilitator perlu menjadi
pihak ketiga agar bisa tetap netral dalam memandu sebuah proses diskusi. Bila kita juga anggota kelompok atau sang
pemimpin, biasanya kita pun akan diminta untuk memberikan pendapat. Padahal
sesungguhnya, saat kita diminta untuk memfasilitasi, maka kita harus menjadi
pihak yang tidak berkepentingan terhadap keputusan yang diambil kelompok.
Beberapa peran yang bisa diemban oleh fasilitator
Process Expert. Seorang fasilitator memang content-neutral tetapi ia juga ahli proses dan advokasi. Sebagai seorang ahli proses,
fasilitator haruslah memahami kebiasaan, proses dan struktur untuk memberikan
kontribusi terhadap penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan berkualitas, dan tentu saja fasilitator harus tahu kontribusi masingmasing bagian untuk membuat
sebuah proses yang efektif.
Tanggung Jawab Fasilitator
1. Selalu netral atas isi atau materi pertemuan;
2. Merancang partisipasi;
3. Memastikan keseimbangan partisipasi;
4. Mendorong dialog di antara peserta;
5. Menyediakan struktur dan proses untuk kerja kelompok;
6. Mendorong perbedaan pandangan ke arah yang positif;
7. Mendengarkan secara aktif dan mendorong
peserta yang lain untuk melakukan hal yang sama;
Tanggung Jawab Fasilitator
8. Mencatat, mengorganisir dan meringkas masukan dari anggota;
9. Mendorong kelompok untuk mengevaluasi sendiri perkembangan dan kemajuan kerja;
10. Melindungi anggota kelompok dan idenya dari serangan atau pengabaian perhatian;
11. Meyakinkan bahwa kelompok itu kumpulan pengetahuan, pengalaman dan kreativitas.
Gunakan metode dan teknik fasilitasi untuk menggali sumberdaya ini.
SIKAP DASAR
Master Fasilitator
Jika seorang GURU mengajar dan mengajarkan suatu ilmu
Seorang PELATIH melatih suatu keterampilan
Apakah yang dilakukan seorang FASILITATOR ? Mengajarkan sesuatu, ya
Melatih sesuatu, ya
TETAPI TIDAK DENGAN CARA MENGGURUI
Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai :
Mempunyai EMPATHY
Bersatu dan menyatu dengan peserta Merasakan apa yang dirasakan peserta Memahami jalan pikiran peserta
Bersikap WAJAR
Tidak mencoba tampil lebih pintar, lebih hebat, lebih ahli daripada diri yang sebenarnya
Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai :
Menunjukkan RESPEK
Pandangan positif terhadap peserta, menghargai pengetahuan, pengalaman, kedudukan,
kemampuan, kelemahan dan tradisi peserta
HADIR secara utuh
Walaupun kadang-kadang letih dan bosan tetap mengkonsentrasikan perhatian pada peserta dan situasi belajar
Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai :
Mengakui KEHADIRAN TIAP PESERTA Setiap peserta itu “ada”, tua atau muda, miskin atau
kaya. Semuanya sama.Punya hak dan kewajiban
Bersikap TERBUKA
Dalam mendengarkan peserta tanpa penilaian kepagian dengan ukuran dan
konsep diri sendiri, tidak ngotot, kalau timbul konsep atau pemikiran yang berbeda, dalam mengungkapkan diri, membagi dan berbagi dengan peserta
Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai :
Tidak MENGGURUI
Sebab orang dewasa sebal digurui
Tidak menjadi AHLI
Dalam segala bidang, kalau tidak tahu bilang tidak tahu, kalaupun tahu, mau memberikan
kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan pengetahuannya
Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai :
Tidak MENGINTRUPSI
Memutus pembicaraan peserta karena tidak sabar, kalau peserta bertele-tele, boleh diperingatkan
secara “taktis”
Tidak BERDEBAT
Dengan SATU orang peserta. Kalau ada peserta yang menyanggah jawaban fasilitator, jadikan hal tersebut sebagai bahan diskusi bersama
SIKAP BADAN FASILITATOR
Tidak ubahnya dengan aktor pentas, fasilitator menjadi pusat perhatian dan pandangan seluruh peserta.Maka sikap tubuh dan gerakan akan mempunyai
dampak terhadap kelangsungan fasilitasi
SIKAP BADAN FASILITATOR
VARIASI, sikap tubuh berusaha
menghilangkan kebosanan, jangan
duduk terus, atau berdiri di satu tempat
PANDANGAN MATA, harus penuh perhatian dan menghinggapi semua peserta secara bergantian.Jangan
terlalu sering mengarahkan pandangan kepada peserta yang paling
cantik/ganteng atau simpatik
SIKAP BADAN FASILITATOR
TANGAN, jangan digerakkan liar dan tanpa arti.Buat orang Indonesia
menuding atau menunjuk dengan
telunjuk merupakan tindakan yang tidak sopan
LANGKAH, harus nampak mantap,
bertujuan.Bukan gambaran orang yang sedang tegang
SIKAP BADAN FASILITATOR
SENYUM, berharga berjuta rupiah.
Tahulah kapan menyungging senyum, kapan berwajah serius, tak pernah
bermuka masam dan marah
PAKAIAN, yang wajar dan sopan sesuai dengan lingkungan peserta.Jangan
terlalu berbeda dengan peserta
Sumber: AG Lunandi-POD Gramedia 1987
Teknik BERTANYA
BERTANYA...?
.... ROH Fasilitasi
Tuhan menciptakan manusia dengan dua lembar telinga dan satu mulut
Apa artinya itu?
Berhenti sejenak setelah bertanya, lalu lihat sekeliling
Berikan kesempatan bagi yang pertama atau menurut aturan
Bila tidak ada yang menjawab, tanya lagi gunakan kata-kata berbeda lalu tenang sejenak
Bila ada yang menjawab, jangan terburu-buru ke pertanyaan lain atau ke orang lain.
Bagaimana BERTANYA ...
Yang MUDAH dulu, baru perlahan masuk yang agak sulit
TIDAK LANGSUNG ke pokok masalah, tapi dengan visi
Bertanyalah yang SPESIFIK, jangan abstrak atau terlalu konseptual
Prinsip BERTANYA
Mirroring
Menyampaikan kembali seperti yang disampaikan partisipan (Verbatim)
“Ibu suka dengan acaranya” (Ybs mengatakan “saya suka dengan acaranya”)
“Karena Ibu suka musik”
Fungsi
• Menghargai
• Sikap netral
• Kecepatan bicara partisipan
Stacking
Mengatur urutan yang bicara
“Menurut Ibu/Bapak, apa kriteria presiden yang tepat untuk bangsa saat ini?” “Ya, silahkan, Pak Amin dulu, lalu Bung Faisal, lalu..”
Setelah Pak Amin selesai bicara, “Siapa berikutnya?
Pak Faisal ya…”
Tracking
Memilah topik-topik ketika dalam diskusi muncul beragam topik
Langkah
Mundur dulu, untuk merangkum
Sampaikan topik-topik yang muncul
Check akurasi topik-topik (Betulkah?)
Melanjutkan diskusi (memperdalam dll): Ada komentar lain?
Encouraging
Membuka ruang bagi yang lain untuk bicara
Siapa lagi yang ingin berpendapat?
Kalau sayap kiri, pendapatnya?
Dia bilang A, bisa kasih contoh?
Balancing
Menyeimbangkan diskusi ketika ada beberapa yang dominan
Apakah Ibu/ Bapak setuju?
Ada pendapat yang berbeda?
Kita coba-coba berpikir yang berbeda, yuk?
Pendapat-pendapat tadi tentang A, kalau yang B ada? (Masuk ke kategori berbeda)
Linking
Partisipan kadang ngomong ngalor-ngodul.
Linking adalah untuk menyambungkan kembali dengan pertanyaan atau topik yang didiskusikan
Langkah-langkah:
• Paraphrasing
Tanyakan relevansi dengan topik secara halus.
Kaitannya dengan …..
• Paraphrasing lagi untuk validasi
Teknik mendengar
Tuhan menciptakan manusia dengan dua lembar telinga dan satu mulut
Apa artinya itu?
Punya pendapat berbeda
Ingin bicara/ingin bereaksi
Prasangka
Lelah
Pikiran lagi kemana-mana
Waktu terbatas
….
Faktor PENGHAMBAT dalam
MENDENGAR
Mendengarkan apa adanya, tidak menduga- duga
Menerima/ memperhatikan sambil menandai hal-hal untuk ditanyakan/ digali lebih lanjut
Yang perlu ditandai dari jawaban (Sayre, 2001)
Generalization yang terlalu umum
Deletion yang belum terungkap
Distortion sisi yang lain
Contradiction yang saling bertentangan
Mendengar Aktif
Generalization yang terlalu umum
– Maksudnya…..
– SEBUT KATA ITU
Deletion yang belum terungkap
– Selain…..?
– Ada lagi….?
– Apa lagi…?
Distortion sisi yang lain
– Itu yang disuka, kalau yang tidak disuka…?
Contradiction yang saling bertentangan
– Tadi mengatakan A, kalau sekarang B…bagaimana?
Mendengar Aktif
Tuluskan hati
Berikan kepedulian pada warga, bukan pada keahlian/ kehebatan/ tugas/ misi Anda
Tangguhkan ingatan, hasrat dan penilaian.
Cobalah berada pada diri warga.
Ikuti arus, bukan memimpin arus; Tidak potong memotong
Ungkapkan pengalaman yang sama tanpa mengganggu
Gestures
Lihat titik di kedua alis
Tunjukkan gesture mendengarkan
Mendengar Empatik...
KARAKTERISTI
K FASILITATOR
KONV ERGE
NSI
KONVERGENSI
DIVERGENSI DIVERGENSI
Metodologi Divergensi &
Konvergensi
SCIENCE/
METODOLOGI
Modal Fasilitator … !!
Brainstorming/ Curang pendapat/ Bursa pendapat
Brain writing/ Brainstorming melalui tulisan
Visually aided brainstorming/ Brainstorming dibantu dengan gambar
Meja bundar, pakai tiket, stik dll
Gunakan metaplan cards
Mencari fakta/ informasi lalu bercerita
Divergensi/Merekah/ Bermunculan (sebaiknya individual)
Inductive clustering
○ Pengelompokkan secara induktif
○ Multivoting
○ Negative poll
○ Root cause – akar masalah – pohon masalah
○ Force field
Deductive grouping kerangka harus disepakati
○ Decision grid/ matrix
○ Priority setting
○ Rank order
○ Pros-cons chart
○ The criteria check board
Konvergensi/ Mengerucut
Konsensus
melalui curah pendapat
Langkah 1
Kumpulkan ide-ide,
Bebaskan warga untuk mengeluarkan ide-ide
Jangan ada siapapun termasuk fasilitator yang memberi penilaian atau indikasi
Jangan khawatir terhadap ide liar
Gunakan cara meja bundar, putar beberapa kali sampai jenuh
Langkah 2
• Klarifikasi ide-ide menurut pandangan pemiliknya
• Jadilah pembelajar!
Langkah 3
Kelompokkan menurut persamaannya
Pisahkan dari gagasan dari partisipan yang memberi nama
Selanjutnya adalah diskusi ide, bukan orang yang mengeluarkan idenya
Konsensus
melalui curah pendapat
Langkah 5
• Cari persamaan-persamaan dan rajutlah kesepakatan
Langkah 4
• Cari perbedaan
• Adu mereka yang berbeda pendapat dan sembunyilah (ini bukan pertarungan Anda!)
Kertas Flip Chart
Gunakan kata-kata partisipan
Sebaiknya jangan menulis sambil mendengarkan
TULIS PENDEK/INTI
Minta klarifikasi
Gunakan spidol gelap
Bila perlu, beri ornamen, warna-warnai sehingga menarik
Juduli kertas flipchart
Tidak dilipat (No flipped, please)
Nomori kertas flipchart
metaplan card
Usahakan partisipan menempel sendiri
Bila waktu memungkinkan jangan batasi kartu
Gunakan kartu baru untuk nama kelompok dari ide-ide/ kartu individual
• Tulisan besar
• Satu kartu satu ide kunci
• Bukan ide komplit, karena partisipan harus bicara. Hanya tiket bicara
• Gunakan warna-warni
• Gunakan kertas bekas atau tertipis
• Biarkan partisipan menempel
FASILITASI 5W + 1 H KESIMPULAN
PEMBELAJARAN
GAGASAN PENERAPAN
TEKNIK FASILITASI DASAR
5W + 1 H
Teknik Fasilitasi Dasar: 5W + 1 H
TEKNIK MENGHADAPI SITUASI SULIT
Cek perasaan semua peserta, lemparkan pertanyaan untuk
memperoleh pendapat kelompok tentang masalah yang muncul, contoh :”Bagaimana menurut yang lain?”
Pusatkan kembali perhatian, misalnya : “ Oke Mas, saya rasa itu masalah yang berbeda dengan apa yang sedang kita bahas, boleh disimpan dulu untuk kemudian kita diskusikan?”
Gunakan humor yang pantas untuk mengurangi ketegangan.
Ingatkan kembali akan norma kelompok, misalnya dengan
mengatakan : “ Satu hal yang kita sepakati paa awal pertemuan adalah jangan ada diskusi swasta, bisakah kita mentaati norma ini?”
Alihkan perhatian, misalnya : “ Minta minta waktu 2 menit lagi sebelum kita lanjjutkan ke kesimpulan?”
Jangan mengabaikan atau menghindar dari resistensi yng terjadi, karena akan mengacaukan proses selanjutnya.