RENSTRA 2021-2026
RENCANA STRATEGIS PUSKESMAS
PARIANGAN TAHUN 2021-2026
1 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 1
KATA PENGANTAR ... 3
BAB I ... 4
PENDAHULUAN ... 4
1.1 Latar Belakang ... 4
1.2 Landasan Hukum ... 5
1.3Tujuan Penyusunan Renstra ... 7
1.4. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II ... 9
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS PARIANGAN ... 9
2.1 Gambaran Umum Puskesmas ... 9
2.2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Puskesmas Pariangan ... 13
2.3 Sumber Daya Puskesmas ... 18
2.3.1 Sumber Daya Manusia ... 18
2.3.2 Sumber Daya Aset / Modal ... 18
2.4 Kinerja Pelayanan Puskesmas ... 21
2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas Pariangan ... 32
BAB III ... 34
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS ... 34
1.1 Identifikasi Permasalahan ... 34
Input ... 34
Proses ... 34
Input ... 34
Lingkungan ... 34
b. Kesehatan Lingkungan dengan nilai ... 35
Input ... 35
Proses ... 35
Input ... 35
Lingkungan ... 35
Input ... 36
Proses ... 36
Input ... 36
Lingkungan ... 36
2
d. GIZI dengan nilai ... 37
Input ... 37
Proses ... 37
Input ... 37
Lingkungan ... 37
e. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Manular ... 37
Input ... 37
Proses ... 37
Input ... 37
Lingkungan ... 38
f. Pengobatan ... 38
Input ... 38
g. Pengembangan Program Inovatif di Puskesmas ... 38
PERUMUSAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH ... 39
5.Petugas jemput bola ke BPS ... 41
1.2 Penentuan Isu Strategis ... 44
BAB IV ... 45
TUJUAN DAN SASARAN ... 45
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Puskesmas Pariangan ... 45
BAB V ... 64
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 64
1.1 Strategi dan Arah Kebijakan ... 64
BAB VI ... 72
PENUTUP ... 72
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Rencana Strategi ( Renstra ) Satuan Kerja Perangkat Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Puskesmas Pariangan Kabupaten Tanah datar menyusun Rencana Strategi (Renstra) Tahun 2021-2026 sebagai pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program dan kegiatan tahun 2021-2026.
Renstra ini akan digunakan sebagai pedoman bagi penyelenggara tugas dan fungsi Puskesmas Pariangan selama 5 (lima) tahun ke depan yang akan ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Pariangan, Rencana Tahunan Puskesmas. Renstra Puskesmas Pariangan ini harus dijadikan acuan kerja bagi UKM, UKP dan Manajemen Puskesmas di Puskesmas Pariangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Dokumen perencanaan tersebut akan menjadi tolok ukur dalam menilai keberhasilan dan kegagalan Puskesmas Pariangan dalam menjalankan urusannya melalui pelaporan kinerja dan penilaian/evaluasi kinerja Puskesmas Pariangan.
Semoga Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Pariangan 2021-2026 ini dapat memberi warna bagi peningkatan kualitas perencanaan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pariangan.
Pariangan, November 2021 Kepala Puskesmas Pariangan
Drg. Elvi Marleni
NIP. 19750729 200501 2 008
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan dilaksanakan dengan meningkatkan aksesibiltas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu Rencana Strategis ( Renstra ). Penyusunan Rencana Startegis Puskesmas Pariangan Tahun 2021-2026 didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
Rencana Strategi (Renstra) Puskesmas Pariangan tahun 2021-2026 adalah dokumen resmi perencanaan yang merupakan arah dan tujuan bagi seluruh komponen Puskesmas Pariangan dalam mewujudkan visi, misi, sasaran dan arah kebijakan pembangunan kesehatan selama kurun waktu lima tahun kedepan.
Renstra Puskesmas Pariangan merupakan komitmen Puskesmas Pariangan untuk berusaha mencapai sasaran strategis dan indikator-indikator kinerja yang telah disepakati yang nantinya merupakan laporan pertanggungjawaban Kepala Puskesmas Pariangan kepada Kepala Dinas Keseehatan Tanah Datar dan Masyarakat.
Disamping itu Renstra merupakan acuan bagi seluruh upaya yang dilakukan oleh masing-masing pelaku pembangunan kesehatan yang bersifat koordinatif, integratif, sinergis, dan sinkron satu dengan lainnya didalam satu Visi Puskesmas Pariangan.
Renstra Puskesmas Pariangan merupakan penjabaran dari Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah datar Tahun 2021-2026 dan merupakan suatu perencanaan Puskesmas yang berdasarkan permasalahan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pariangan. Renstra tersebut dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Puskesmas Pariangan yaitu a. sebagai pusat pembangunan kesehatan di wilayahnya; b. membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat; c. memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah datar sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Lebih lanjut Renstra Puskesmas Pariangan juga merupakan sinergisme Perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Renstra Kementrian Kesehatan 2010-2024.
Renstra Puskesmas Pariangan 2021-2026 merupakan hasil analisis isu strategis yang dijabarkan dalam sasaran, program dan kegiatan yang dirinci pertahun selama 5 tahun. Untuk itu Renstra merupakan pedoman yang penting dalam penyusunan rencana tahunan, pelaksanaan kegiatan dan monitoring serta evaluasi Puskesmas Pariangan.
Dalam proses penyusunannya, Renstra Puskesmas Pariangan perlu melaksanakan analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah yang penting dengan memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi. Rencana strategis disusun untuk jangka waktu lima tahun, dan diiplementasikan ke dalam rencana tahunan.
Dengan disusunnya Renstra Puskesmas Pariangan Tahun 2021-2026, maka Puskesmas Pariangan diharapkan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya, membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat, memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya . Keberhasilan peningkatan tersebut adalah untuk mewujudkan tercapainya Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Indikator Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pariangan.
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum dalam penyusunan Rencana strategis Puskesmas Pariangan Tahun 2021-2026 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4405);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) sebagaimana telah diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan.Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaraan Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
8. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
11.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
13. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025;
14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021- 2026;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah datar Nomor 02 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tanah datar Tahun 2005-2025;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah datar Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanah datar Tahun 2021-2026;
1.3 Tujuan Penyusunan Renstra
Adapun tujuan disusunnya Renstra Puskesmas Pariangan Tahun 2021- 2026 adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.
1.4. Sistematika Penulisan
Renstra Puskesmas Pariangan Tahun 2021-2026 disusun dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017.
Diuraikan dalam sistemika penyusunan Renstra sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan 1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS PARIANGAN 2.1 Gambaran Umum
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Puskesmas Pariangan 2.2 Sumber Daya Puskesmas
2.3 Kinerja Pelayanan Puskesmas
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat 3.2 Penentuan Isu-isu Strategis
3.3 Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan Jangka Menengah Puskesmas
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran Jangka Menengah Puskesmas Pariangan.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Puskesmas Pariangan dalam Lima Tahun mendatang . BAB VIII PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS PARIANGAN
2.1 Gambaran Umum Puskesmas
UPT Puskesmas Pariangan merupakan satu – satunya puskesmas yang ada di Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar dengan luas wilayah kerja 78,5 KM2 yang berbatas wilayah dengan :
Sebelah Utara : Berbatas dengan Gunung Merapi dan Kec. Sungai Tarab Sebelah Selatan : Berbatas dengan Kecamatan Rambatan
Sebelah Barat : Berbatas dengan Kecamatan Batipuh Sebelah Timur : Berbatas dengan Kecamatan Lima Kaum
UPT Puskesmas Pariangan terletak pada lebih kurang 600 – 800 M dari permukaan laut dan sebagian besar daerahnya adalah daerah berbukit.
3.2 TOPOGRAFI
Jumlah penduduk di UPT Puskesmas Pariangan sebanyak 21.106 Jiwa dengan 6.729 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar pada 6 Kanagarian dan 21 Jorong.
Sebagian besar (60 %) mata pencaharian penduduk adalah bertani.
2.2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Puskesmas Pariangan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Fungsi Puskesmas yaitu sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya, membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat, memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Ada 3 fungsi pokok puskesmas, yaitu :
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, struktur organisasi Puskesmas Pariangan dapat digambarkan seperti berikut ini :
Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
Penanggung Jawab Mutu Penanggung Jawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
Penanggung Jawab UKM Esensial, ukm Pengembangan dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Kepala Tata Usaha
Kepala Puskesmas
A. Kepala Puskesmas
1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi.
2. Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi puskesmas.
3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.
5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di puskesmas.
6. Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan kegiatan program dan pengelolaan keuangan.
7. Mengadakan koordinasi dengan Camat dan Lintas Sektoral dalam upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
8. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
9. Menyusun perencanaan kegiatan puskesmas dengan dibantu oleh staf puskesmas.
10. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan puskesmas.
11. Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kabupaten, baik berupa laporan rutin maupun khusus.
12. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.
13. Mengikuti dan mempelajari kondisi dan perkembangan manajemen dalam rangka untuk tercapainya target organisasi, mempertimbangkan serta mendiskusikan bersama atasannya dan mengambil langkah-langkah terbaik untuk mengatasi maupun melakukan peningkatan kerja.
14. Memberikan masukan / pendapat untuk peningkatan mutu dan peningkatan pelayanan.
B. Kepala Tata Usaha
1. Merencanakan kegiatan pada bagian tata usaha sesuai dengan rencana strategis puskesmas untuk kelancaran tugas.
2. Membagi tugas administrasi pada bagian tata usaha sesuai dengan tugas dan fungsi untuk menjamin kelancaran tugas.
3. Membimbing bawahan petugas administrasi pada bagian tata usaha sesuai dengan tugas pokok dan fungsi untuk menjamin kelancaran tugas.
4. Memeriksa hasil kegiatan administrasi pada bagian tata usaha sesuai dengan tugas pokok dan fungsi untuk menjamin kelancaran tugas.
5. Menyusun laporan tahunan (data profil ) puskesmas sesuai dengan hasil kegiatan / program puskesmas.
6. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan / program berdasarkan rencana kerja.
7. Mengevaluasi hasil kegiatan puskesmas yang meliputi administrasi, keuangan, urusan kepegawaian dan surat- menyurat.
8. Melaporkan hasil kegiatan puskesmas yang sudah dievaluasi sebagai bahan informasi / pertanggung jawaban terhadap Kepala Puskesmas.
9. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas berhalangan hadir.
10. Menyelenggarakan rapat di tingkat puskesmas.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan, baik lisan maupun tertulis C. Penanggung Jawab UKM
1. Mensosialisasikan kebijakan dan target kinerja program UKM.
2. Membangun kerja sama dengan lintas program dan lintas sectoral dalam pengembangan UKBM.
3. Mempromosikan pelaksanaan pelayanan puskesmas melalui media elektronik dan media cetak.
4. Memberikan umpan balik hasil kegiatan kepada pelaksana UKM.
5. Menerima konsultasi dari pelaksana UKM.
6. Merencanakan, melaksanakan dan memonitoring program atau kegiatan UKM.
7. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan UKM berdasarkan realisasi program kerja sebagai bahan dalam menyusun program kerja berikutnya.
D. Penanggung jawab UKP
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien puskesmas.
2. Membantu membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
3. Bersama dengan petugas di unit-unit layanan klinis menyusun prosedur- prosedur kegiatan yang terkait pelayanan kesehatan perorangan.
4. Mengkoordinir pelayanan medis di puskesmas agar terlaksana sesuai dengan prosedur pelayanan yang ditentukan.
5. Bersama dengan wakil manajemen mutu mengidentifikasi dan mengelola program-program peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien di puskesmas.
6. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang hasil kegiatan pelayanan medis di puskesmas.
7. Membina petugas pustu/polindes/poskesdes dalam menyelenggarakan pelayanan klinis di pustu/polinde/poskesdes.
8. Membantu Kepala Puskesmas dalam membina karyawan di bidang medis.
9. Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun rencana kegiatan puskesmas.
10. Membantu Kepala Puskesmas dalam pembuatan laporan kegiatan puskesmas khususnya di bidang upaya kesehatan perorangan.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
E. Penanggung jawab Kefarmasian
1. Menyusun, menetapkan sasaran mutu dan perencanaan sasaran mutu.
2. Mengkoordinir tenaga pelaksana di apotik.
3. Memastikan pelayanan sesuai dengan SOP.
4. Mengoptimalkan tenaga pelaksana yang ada di apotek.
5. Memastikan ketersediaan obat di Gudang obat.
6. Mencatat kunjungan pada buku register.
7. Memastikan ketersediaan obat di ruang apotek.
8. Menyediakan obat pasien sesuai resep dokter.
9. Menyerahkan obat, menginformasikan tentang efek samping obat.
10. Melakukan pencatatan dan pelaporan F. Penanggung jawab Laboratorium
1. Menyusun, menetapkan sasaran dan perencanaan sasaran.
2. Mengkoordinir tenaga pelaksana di laboratorium.
3. Memastikan pelayanan sesuai dengan SOP.
4. Melaksanakan kegiatan laboratorium.
5. Melakukan pengambilan, pengumpulan dan pengelolaan specimen termasuk distribusinya.
6. Melaksanakan pembuatan, pembakuan, pemanfaatan reagen, bahan standard dan bahan control serta proses pemeriksaannya.
7. Melakukan pemantapan kualitas laboratorium internal.
8. Melakukan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik, immunipatologi, mikrobiologi, toksikologi, patologi anatomi, sipatologi, histokimia, biologi dan fisika.
9. Bertanggung jawab menjaga keamanan, kebersihan, kenyamanan lingkungan kerja, baik antara pegawai dan para klinisi.
10. Melakukan pencatatan hasil (interpretasi hasil).
11. Menyerahkan hasil laporan kepada tim administrasi.
12. Menerima permintaan pemeriksaan.
13. Melaksanakan sistem rujukan internal 14. Melakukan pencatatan permintaan
G. Penanggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring puskesmas
1. Mengkoordinasikan perencanaan pelaksanaan dan pengendalian program KIA di Puskesmas.
2. Memberikan bimbingan ketrampilan klinis susuai standart yang di tetapkan.
3. Melakukan pemantauan dan penilaian kinerja program KIA di Puskesmas.
4. Mengkoordinasikan kegiatan kemitraan program KIA dengan bidan praktek mandiri,rumah bersalin dan klinik swasta.
5. Sebagai bidan koordinator program KIA Puskesmas bertanggung jawab Kepada Kepala Puskesmas.
6. Sebagai bidan koordinator dapat meningkatkan pelayanan secara nyata kepada masyarakat khususnya ibu dan anak.
7. Melakukan pelacakan danpelayanan rujukan kepada ibu hamil resiko tinggi (Bumil Risti).
8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal ( AMP ) bila ada kasus kematian ibu dan anak.
9. Memberikan Pelayanan Keluarga Berencana ( KB ).
10. Memberikan Pelanyanan Imunisasi di Puskesmas.
11. Membuat Laporan kegiatan KIA-KB yang bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
H. Penanggung jawab bangunan, prasarana dan peralatan
1. Mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di Puskesmas yang berasal dari APBD, maupun perolehan lain yang sah ke dalam kartu inventaris barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan buku induk inventaris (BII), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah.
2. Melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara / diperbaiki ke dalam kartu pemeliharaan.
3. Menyiapkan laporan barang pengguna semesteran (LBPS) dan laporan barang pengguna tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD kepada pengelola.
4. Menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi.
I. Penanggung jawab mutu
1. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen mutu
2. Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus-menerus 3. Menyusun program indikator mutu
4. Melakukan koordinasi dengan tim terkait dalam
2.3 Sumber Daya Puskesmas 2.3.1 Sumber Daya Manusia
Table 1
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan
No Golongan Jumlah Pegawai
1 Golongan IV d 0
2 Golongan IV c 0
3 Golongan IV b 1
4 Golongan IV a 1
5 Golongan III d 6
6 Golongan III c 3
7 Golongan III b 9
8 Golongan III a 4
9 Golongan II d 5
10 Golongan II c 2
11 Golongan II b 0
12 Golongan II a 0
Jumlah 34
Table 2
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan
No Jenis SDMK Puskesmas Pariangan
PNS Swakelola /
Kontrak Sukarela Total
1 Dokter 2 0 0 2
2 Dokter Gigi 2 0 0 2
3 Perawat 5 1 0 6
4 Apoteker 1 0 0 1
5 Bidan
a. Bidan DIV b. Bidan DIII c. Bidan DI
14 0 140
0 0 00
0 0 00
14 0 140
6 Kesling 2 0 0 1
7 Tenaga Kefarmasian 1 0 0 0
8 Nutrisionis 1 0 0 1
9 Kesmas 1 0 0 1
10 Analis Kesehatan 1 0 0 1
11 Perawat Gigi 1 0 0 1
12 Sarjana Lain 1 0 0 1
13 Tenaga Perekam Medis 1 0 0 1
14 Diploma III Lain 0 1 0 1
15 SMA 0 4 0 4
16 SMP 0 1 0 1
TOTAL 34 9 3 46
2.3.2 Sumber Daya Aset / Modal
Dua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Aset bisa menjadi modal, sedangkan modal tidak bisa menjadi aset. Dalam ilmu akuntansi, aset sama dengan hutang ditambah modal. Dalam ilmu
akuntansi persamaan aktiva terdiri dari hutang dan ekuitas.
Sebagai istilah akuntansi, ekuitas memiliki pengertian sebagai selisih nilai antara nilai aset dengan liabilitas atau kewajiban. Artinya secara umum, ekuitas dapat diartikan sebagai besaran hak yang harus dikeluarkan oleh pemilik terhadap harta yang dimiliki oleh organisasi.
Ekuitas sendiri sering disebut modal karena merupakan harta yang dikeluarkan organisasi untuk memenuhi operasional yang nantinya harta tersebut mengalami residu atau pengurangan karena kewajiban yang harus dibayarkan seperti hutang dan beban. Seperti yang disebutkan sebelumnya, modal selalu berhubungan dengan aset dan kewajiban. Aset sendiri merupakan suatu yang dimiliki oleh organisasi misalnya saja bisa berupa anggaran, peralatan operasional perusahaan seperti komputer, atau peralatan pendukung seperti kursi. Sedangkan kewajiban sendiri merupakan beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan di masa depan atau layanan yang sedang dan harus dilakukan kepada pihak lainnya. Kewajiban sendiri bisa terdiri dari beban hutang, beban gaji pegawai, dan juga beban perawatan karena depresiasi. Nilai ekuitas tidak selalu positif, dan bisa saja negatif apabila nilai beban lebih besar dibanding nilai asetnya. Nilai negatif biasa disebut dengan defisit.
Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa aset adalah semua sumber ekonomi atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas, baik itu perorangan atau organisasi, yang bisa diukur secara jelas menggunakan satuan mata uang serta diharapkan dapat memberikan manfaat usaha di masa depan.
Namun, sesuai dengan kebutuhan dalam penyusunan dokumen ini, ruang lingkup dari asset maupun ekuitas (modal) dipersempit ke dalam alokasi anggaran dan sarana prasarana karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Dalam mendukung kinerja pelayanan, maka Puskesmas Pariangan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang pada dasarnya memiliki fungsi utama sebagai berikut :
1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu.
2. Meningkatkan produktivitas, baik barang dan jasa.
3. Hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin.
4. Lebih memudahkan/sederhana dalam gerak para pengguna/pelaku.
5. Ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.
6. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
7. Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang menggunakannya.
Untuk lebih jelasnya, sarana dan prasarana dapat dibagi atas :
1. Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat produksi untuk menghasilkan barang atau berfungsi memproses suatu barang yang berlainan fungsi dan kegunaannya.
2. Perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat pembantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses, membangkit dan menambah kenyaman dalam pekerjaan.
3. Perlengkapan bantu atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi membantu kelancaran gerak dalam pekerjaan, misalnya mesik ketik, mesin pendingin ruangan, mesin absensi, dan mesin pembangkit tenaga.
2.4 Kinerja Pelayanan Puskesmas
A. Capaian Indikator Kinerja Program Puskesmas Pariangan 1. Pencapaian Target Pelayanan Promosi Kesehatan
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
1 Promosi Kesehatan 53,23
A Desa Siaga Aktif Desa 2 40% 1 50
B Posyandu Mandiri Posyandu 22 60% 2 9,09
C Rumah Tangga PHBS RT 665 70% 358 53,83
D Pemanfaatan Dana Sehat 10% untuk UKBM
Desa 2 30% 2 100
2. Pencapaian Target Kesehatan Lingkungan
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
A Kesehatan Lingkungan 50,15
1 Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas
SAM 16.624 75% 13940 83,85%
2 Persentase air minum yang memenuhi syarat
SAM 3317 100% 2938 88,57
3 Persentase menggunakan jamban sehat
RT 3321 85% 1572 47,34
4 Persentase penduduk stop BABS
Orang 16624 100% 10238 61,59
5 Persentase cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan
TTU 35 95% 4 11,43
6 Persentase rumah yang memenuhi syarat
Rumah 3321 95% 1905 57,36
7 Persentase TPM yang memenuhi syarat
TPM 60 85% 22 36,67
8 Persentase kabupaten Rumah 3321 100% 0 0
kawasan yang telah melaksanakan kabupaten sehat
9 Persentase cakupan pengelolaan limbah yang memenuhi syarat
SPAL 3321 95% 1905 57,35
10 Persentase cakupan pengelolaan sampah yang memenuhi syarat
Sarana 3321 95% 1905 57,36
3. Pencapaian target gizi
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
A UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
38,89
1 %Underweigh Balita 126 12% 176 11,64
2 %stunting Balita 126 28% 122 8,07
3 % wasting Balita 126 9,5% 92 6,08
4 Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
Balita 13 100% 2 15,38
5 Persentase balita yang ditimbang berat badannya D/S
Balita 1261 88% 6331 41,48
6 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapatkan ASI ekslusif
Bayi 164 50% 184 56,1
7 Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium
RT 175 96% 342 97,71
8 Persentase balita 6-59 bulan mendapatkan kapsul Vit A
Balita 1097 96% 1886 85,96
9 Persentase ibu hamil yang mendapatkan tambel tambah darah (TTD) minimal 90 tablet, selama masa kehamilan
Bumil 346 88% 236 68,21
10 Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK) yang mendapatkan makanan tambahan
Bumil 31 100% 35 112,9
11 Persentase balita kurus yang mendapatkan makanan
Balita 126 100% 93 73,81
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
tambahan
12 Persentase remaja putri mendapat dan mengonsumsi (TTD)
Remrit 1156 30% 952 6,86
13 Persentase ibu mendapat kapsul vitamin A
Bufas 330 83% 220 5,56
14 Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD
Bayi 314 50% 239 76,11
15 Persentase bayi baru lahir dengan berat badan rendah (berat badan <2500 gram)
Bayi 314 6,1% 10 3,18
16 Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS
Balita 1261 100% 13798 91,18
17 Persentase balita yang ditimbang yang naik berat badannya (N/D)
Balita 1261 88% 4973 32,86
18 Persentase balita yang ditimbang tidak naik berat badannya (T)
Balita 1261 4% 751 4,96
19 Persentase balita yang ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut
Balita 1261 2% 17 1,35
20 Persentase balita dibawah gari merah (BGM)
Balita 11261 0,3% 24 0,02
21 Persentase ibu hamil anemia Bumil 28 18% 57 16,96
4. Pencapaian Target P2P
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
Pencegahan penyakit menular 59,54
A TB Paru 36,94
1. Semua kasus TB yang ditemukan dan diobati
Orang 55 100% 19 34,55
2. Penemuan terduga kasus TB
Orang 555 100% 205 36,94
3. Angka keberhasilan pengobatan semua kasus TB (success rate SR)
Orang 19 100% 19 100
4. Jumlah pasien HIV Orang 19 100% 19 100
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
diperiksa TB
B Demam Berdarah Dengue (DBD)
100
1. Penderita DBD ditangani Orang Kasus 100 3 100
C Malaria 100
1. Penemuan kasus malaria per 1000 penduduk
Orang 16 <1 per
100 penduduk
0 0
D Kusta 100
1. Jumlah kasus baru yang ditemukan penemuan tersangka penderita kusta
Orang 8 0 0 0
2. Pemeriksaan Orang 157 0 0 0
3. Pemeriksaan kontak penderita
Orang 157 0 0 0
4. Pengobatan penderita kusta yang dinyatakan selesai (RTF)
Orang 157 0 0 0
E Pelayanan imunisasi 60,86
1. Pelayanan imunisasi lengkap
Bayi 317 95% 267 84,23
2. Cakupan korong /nagari
universal child
immunization (UCI)
Korong 8 95% 3 37,5
F Diare (cakupan penemuan kasus)
11,55
1. Penemuan kasus diare di puskesmas dan kader
Orang 710 82 11,55
2. Kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi
Orang 710 82 11,55
Kasus diare ditangani dengan oralit
Orang 82 82 100
Kasus diare ditangani dengan zinc
Orang 82 82 100
G ISPA 6,15
Penemuan kasus pneumonia Orang 65 4 6,15
H Pencegahan dan
penanggulangan rabies
81
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR
% 26 100% 26 100%
2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi
% 16 100% 16 100
I Pencegahan dan
penanggulangan filariasis
Orang 100% 0 100
J Pencegahan dan
penanggulangan Frambusia
Orang 100% 0 100
K Persentase orang terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
Orang 560 100% 393 70,18
5. Pencapaian target KIA dan KB
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
II KIA DAN KB 64,08 A Kesehatan Ibu
1 Persentase persalinan di faskes (PF)
Bulin 330 96% 245 74,24
2 Persentase bumil
mendapatkan pelayanan ANC (K1)
Bumil 346 98% 258 74,57
3 Persentase bumil yang mendapatkan pelayanan ANC (K4)
Bumil 346 96% 233 67,34
4 Persentase bufas yang mendapatkan pelayanan (KF)
Bufas 330 96% 248 75,15
5 Persentase bumil, bulin, bufas dapat penanganan komplikasi (PK)
Bumil 69 98% 105 152,17
6 Persentase puskesmas yang melaksanakan kelas bumil
Bumil 346 100% 1 0,29
7 Persentase puskesmas yang melakukan orientasi P4K
Bumil 346 100% 24 6,94
B KB 57,68
1 Persentase peserta KB baru PUS 2327 75% 813 34,94
2 Persentase PUS yang menjadi peserta KB Aktif
PUS 2327 75% 1470 63,17
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
(CPR)
3 Persentase peserta KB pasca persalinan
Bulin 331 75% 248 74,92
C Kesehatan Anak 70,18
1 Persentase kunjungan neonatus pertama (KN1)
Bayi 314 96% 241 76,75
2 Persentase kunjungan neonatus lengkap (KNL)
Bayi 314 96% 243 77,4
3 Persentase neonatal komplikasi yang ditangani
Bayi 47 63% 12 25,53
4 Persentase kunjungan pelayanan kesehatan bayi
Bayi 295 95% 320 108,47
5 Persentase kunjungan pelayanan kesehatan balita
Balita 1253 90% 1253 100
6. Pencapaian Target Program Pengembangan Inovatif
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian % PROGRAM
PENGEMBANGAN (INOVATIF)
65,59
A Kesehatan Olah Raga 100
1. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kader
Orang 8 8 100
2. Pembinaan
kelompok potensial / klub dalam kes.
Olah raga
Kelompok 100
C Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Gigi
Orang 34
1. Pemeriksaan Orang 31
Pasien baru Orang 650 99 15
Pasien lama Orang 650 310 48
Kasus baru Orang 450 172 38
Kasus lama Orang 450 237 53
2. Diagnosa 44,76
Karies dentis Orang 100 12 12
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
Kelainan pulpa Orang 300 226 75
Gingivitis dengan jaringan periodontal
Orang 100 45 45
Persistensi Orang 100 95 95
Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya
Orang 100 34 34
Peny. RM,
kelenjar ludah rahang
Orang 10 2 20
Abses Orang 100 32 32
3. Perawatan
Perawatan chirurgis / pencabutan gigi tetap
Orang 200 61 31
Perawatan abses
Orang 200 37 19
4. Penyuluhan 37
Pembinaan UKGMD
Desa 8 0 0
Rujukan UKGMD
Desa 8 0 0
Pembinaan UKGS
Sekolah 27 10 27
Rujukan UKGS Sekolah 27 10 37
D Perawatan Kesehatan Masyarakat
Keluarga 100% 33,63%
Perawatan keluarga rawan yang dibina
Keluarga 374 100% 70 18,72
7. Penilaian Target Pengobatan
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
Upaya Pengobatan 50,48
1 Kunjungan Puskesmas Penduduk 16624 100% 8788 52,86
1. Kunjungan luar Penduduk 16624 100% 991 5,96
No Jenis Kegiatan Satuan Sasaran Target Capaian %
gedung
2. Kunjungan dalam gedung
Penduduk 16624 100% 7882 61,34
a. Kunjungan rawat jalan umum
Penduduk 16624 100% 2775 21,6
b. Kunjungan rawat jalan gigi
Penduduk 16624 100% 424 3,3
c. Kunjungan BP Penduduk 16624 100% 3002 23,36
d. Kunjungan labor Penduduk 16624 100% 1052 6,33
e. Kunjungan IGD Penduduk 16624 100% 509 3,06
f. Rujukan IGD BPJS Penduduk 16624 100% 4 0,03
g. Rujukan IGD
umum
Penduduk 16624 100% 14 0,11
h. Kunjungan rawat inap umum
Penduduk 16624 100% 1 0,01
i. Kunjungan rawat inap BPJS
Penduduk 16624 100% 15 0,12
B. Penilaian Kinerja UKM essensial, UKM Pengembangan, UKP dan Manajemen 1. Penilaian kinerja UKM essensial
Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Ensensial (UKM)Puskesmas Pariangan Tahun 2020
NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ENSENSIAL (UKM)
HASIL CAKUPAN
(%)
TINGKAT KINERJA
KETERANGAN
1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN 53.23 Kurang Baik ≥ 91
%
2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 34,97 Kurang Cukup
≥81-90 %
3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB
64.08 Kurang Kurang≤
80%
4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 38,89 Kurang
5 UPAYA PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
59,54 Kurang
Rata-rata Kinerja
42.36 Kurang
2. Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan
Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Ensensial (UKM) Puskesmas Pariangan Tahun 2020
NO KOMPONEN KEGIATAN HASIL TINGKAT
UPAYA KESEHATAN UKM CAKUPAN KINERJA
KETERANGAN PENGEMBANGAN (%)
1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 69,37 Kurang Baik ≥ 91 %
2 Upaya Kesehatan Mata / 3,34 Kurang Cukup ≥81-90
Pencegahan Kebutaan %
3 Upaya Kesehatan Olah Raga 100 Baik Kurang≤ 80%
4 Kesehatan Jiwa 100 Baik
5 Pencegahan dan penanggulangan 34 Kurang penyakit gigi
6 Perawatan Kesehatan 33,63 kurang
Masyarakat
7 Rawat inap 100 Baik
8 PONED 100 Baik
9 POSBINDU 50 Kurag
Rata-rata Kinerja 65,59 Cukup
3. Penilaian kinerja UKP
Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Pelayanan Kesehatan (UKP) Puskesmas Pariangan Tahun 2020
NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ENSENSIAL
(UKM)
HASIL CAKUPAN (%)
TINGKAT KINERJA
KETERANGAN
1 KUNJUNGAN UKP
PUSKESMAS 52,86 Kurang Baik ≥ 91 %
Rata-rata Kinerja 52,86 Kurang
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan masyarakat (UKM) ensensil dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) pengembangan, Upaya pelayanan Kesehatan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan Puskesmas Pariangan adalah : 53,60 % (Kinerja Kurang) masuk ke dalam kinerja kelompok III.
4. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Pariangan
Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Pariangan Tahun 2020
NO. KOMPONEN MANAJEMEN
PUSKESMAS CAKUPAN
KEGIATAN TINGKAT
KINERJA KETERANGAN
1 Manajemen Umum 9,4 Baik Baik ≥ 8,5
2 Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat 8,6 Baik Cukup ≥ 5,5 –
8,4
3 Manajemen Peralatan 7,0
4 Manajemen Sarana Prasarana 7,0
5 Manajemen Keuangan 10,0
6 Manajemen Sumber Daya
Manusia 9,5
7 Manajemen Pelayanan
Kefarmasian 10,0
8 Manajemen Data dan Informasi 9,0 9 Manajemen Program UKM
esensial 8,7
10 Manajemen Program UKM
Pengemb. 8,0
11 Manajemen Program UKP 9,2
12 Manajemen Mutu 8,7
Rata-rata 8,7 Baik
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Pariangan tahun 2020 adalah : 8,7 (Kinerja Baik) masuk kedalam kinerja kelompok I.
5. Hasil Kinerja Mutu Puskesmas Pariangan
Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Pariangan Tahun 2020
No JENIS KEGIATAN Nilai rata-
rata
Tingkat Kinerja
1. Indeks Kepuasan Masyarakat 98 Baik
2. Survei Kepuasan Pasien 97 Baik
3. Standar jumlah dan kualitas tenaga di Puskesmas 90,12 Cukup 4.. Standar ruang pelayanan Puskesmas 100 Baik 5. Standar peralatan kesehatan di Puskesmas 100 Baik
6. Sasaran keselamatan pasien 94,1 Baik
Rata-rata nilai 90,44 Cukup