• Tidak ada hasil yang ditemukan

15 Juli 1912 - KHASTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "15 Juli 1912 - KHASTARA"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

15

Juli

1912 Tahoen l(e

VI.

OENTOEK MOERID-MOERID SEKOLAH DAN ORANG-ORANG MOE!)i\.

PENGARANG:

Meester Cornelis halte Klender.

TJERITERA

tmma,

SEOJlANO ANAK JANG TJINTA KASlll KEPADA BOENDANJA.

Bagian II.

(Samborngon S. P. No. 7.)

Njonjah Werner amat senang hatinja men- dengarkan sja'ir anaknja itoe, sambil ia mengatoer ranting-ranting kering itoe, didja- dikan beberapa ikatan ketjil-ketjil. Tiba- tiba ia berteriak. katanja: ,,Ja, Toehankoe, ampoenilah kiranja !Jamhamoe jang berdosa ini ! Matilah ham ha!"

Serta Emma mendeugar teriak iboenja itoe, terperandjatlah ia; dan serta dilihatnja iboe11ja terlaloe poetjat moekanja, seekor oelar melilit lengan iboenja itoe, maka me11- djeritlah ia koeat-koeat, sehingga dengan tucnggang langgang berlarilah Hendrik dan Roosje ketempat itoe, hendak melihal hal- nje. J{arena goegoepnja tiadalah Emma dap8, berkata sepatah djoeapoen, hanja ia me1Hoendjoek dengan djarinja kepada lengan

iboenj.~ jang dililit oelar itoe. Demi dili- hat Ht~ndrik akan oelar itoe, tiada ia berlam- bat lagi, maka ditangkapnja oelar itoe,

dihemp~skannja keatas batoe, hin-gga han- tjoer kepalanja, laloe mati. Soedah itoe

I

maka ia' dengan Emma menahani iboenja, jang hampir mati itoe, dibawanja keatas tempat tidoernja, serta diberinja minoem air, kalau-kalau bp!eh mendjadi penawar.

Dalam p1da itoe Njonjah Werner meregam ta11gannja, doedoek menantikan azalnja, jang agaknja segera djoega akan tiba, anak-anak-

nja sama terhantar dikakinja, memohon kepada Toehan Seroe sekalian 'alam, moe- dal1-moedahan disemboehkanlah kiranja aka11 boendanja jang sangat ditjintainja itoe.

Seketika lagi berbangkitlah Hendrik, serta katanja: ,,Hai, saudarakoe 1 keloeh kesah itoe tiadalah mendatangkan perfolongan. Kita soedah minta pertolo11ga11nja Toehan jang rnaha koeasa; sekara11g patoetlah kita berich- tiar sendiri. Tjobalah akoe hendak memaug- gi I ta bib, kalau-kalau ia dapat mengobati iboe kit a ini. '' Sepantas an gin keloearlah Hen- drik .dari roemahnja, tetapi sebentar lagi datanglah ia kembali dengan seorang tabib, jang bcrnama to.:an Kervelkruid, sebab ke-

betoelan toean ini bertemoe dengan dia ditengah djalan. Maka diperiksa'injalah akan Joeka pagoetan oelar itoe oleh toean jang

etengah terpeladjar ini dengan lagaknja.

Seme11tara itoe marilah pembatja-pemba-

T erbit doea kali seboelan.

HARGA LANOOANAN f 1,50 SETAHOEN.

Bajarannja lebih dahoeloe.

Jang mengeloearkan:

Jerserikaian .ftnak n~geri.

Oeang langganan soepaja di'alamatkan kepada:

A. MOESTAFA, Administrateur Sueloeh Pel:idjar, Meester Cornelis hal1e Klender.

~~~~~~--,.-~~~~~~~~~~~~~~~~

tjakoe ja11g moeda moeda adjar kenal dengan esculaap (ta bib) Zwitserland ini '

Adapoen toean l<ervelkruid itoe badannja pandak, tetapi gernoek, kakinja pendek, pe- roetnja kemboe11g, moekanja boendar kem- boeng seperti bengkak, dan moeloetnja me- ngandoeng senjoem jang tidak hingganja.

Meskipoen ia hanja mendjadi tahib didcsa pegoenoengan sadja, tetapi ia amat ketjil hati, djika tiada dipa11ggil ,,Padoeka toean Dokter !", dan kalau ada jang koerang per- tjaja akan kepandaiannja, sebab ia sendlri soedah tahoe benar, bahwa cliseantero tanah pegoen·oe11gn11 itoe tiada seorangpoen jang boleh bertimbalan kepandaiannja dengan toean Alpho11sus Lamentius Ker\'elkruid ini.

Setelah beberapa lamanja toean dokter mengamat-amati loeka Njonjah Werner jang djatoelt pingsan, dan melihat bangkai oelar itoe, maka katanja: ,,Ha bis perkara. Sia- siaJ.a'h segala daja-oepajamoe. Dalam doea atau achir-achirnja tiga djam nistjajalah

perempoean ini rnendjddi majat."

Maka terdiamlah anak-anak itoe seperti artja batoe roepanja. l<asihan ! Seketika lagi bangkitlah Emma mengambil beberapa oeang emas jang diterimanja dari orang ziarnh itoe, hendak diberikannja kepada toe- an · dokter, asal ia dapat menjemboehkan

iboenja kembali. Tetapi djawab toean dok- ter jang berhati batoe itoe : ,,Iboemoe tiada akan bangoen lagi, hai kanak-kanak ! Dja- nganlali kamoe paksa dakoe lagi akan me- naroehkan djiwakoe boeat menolong iboe- moe. Bisa andjing gila tid<ik lebih djahat dari pada bisa oelar jang sematjam ini.

Da11, ingatlah ! kamoe sekalian hendaklah ati-ati sekali mendekati boendamoe, sebab barang siapa jang terdjangkit olel! loekanja itoe, nistjaja mati djoegalah ia.''

,,0, toean Dokter 1" kata Emma dengan tangisnja. ,, Tiadakah 'aka I sama sekali bagi menolong orang jang digigit oelar ?" Maka djawab toean I<ervelkruid: ,,D<tlam salah satoe kitabkoe basa asing ada terseboet, djika loeka terpagoet oelar itoe diisap dengan moe- loet, mak:'t bolel1lah orang itoe hidoep kem- bali, tetapi jang mengisap tentoe mati. Hal ini soedah ditjoba orang bangsawan dilain n egeri .jang banjak mempoenjal boedak be- lian. Tetapi disini, siapakah jang bolell dipaksa ak;.n men~is<!p bisa itoe? Pt'.ndek, dja11ga11 banjak-banjak fikir jang sia-sia.

Panggill'1h seorang penghoeloe agama kema- ri. Mocdah-mc,edahan Toehan Allah me- ngasihani dan me11ghiboerkan hati ka1110e I''

Setelah berkata demikian. maka pergilah orang j~.111g tidak mcmpoenja'i kas:lrn11 itoe

dari 1oemah tempat ketjelakaan it'.i.

(Akun d1sambou1g ).

T]INTA SE OLAH.

Pembatja-pembatja mengetahoei, bahwa segala anak sekolah jang telah tjoekoep 'oemoernja, wadjiblah ia dikeloearkan dari sekolah. Sebab itoelah, hal ini telah berlakoe djoega bagi dakoe M. Tuhuteru moerid seko- lah di-Hatoesoea (Ceram Baral) ja 11i'pada 15 h. b. December tahoen 1911. Setelah akoe hendak terpisah dari pada roemal1 pengadja- ran ja'ni roemail sekolah itoe, akoepoen dinasihatkan goeroekoe. Sekalian nasihat goeroe itoe menjedihkan hatikoe: apa lagi te111a11-tema11koe sekalian dihimpoenkan goe- roe pada waktoe itoe serta disoeroeh menja- njikan njanji pertjeraian dengan lemah lem- boet serta soeara jang man1s diciengar. Pada ketika itoe rasa ha ti koe ama t seli rh sebagai kemal!an iboe bapa, sehingga berlinang- linang air mata dipipi, bagaikan moet:arajang terhamboer dari pada karangannja. Maka maoelah rasanja akoe keroegian beberapa ratoes roepiah asal djangan berlakoe ataskoe jang demikian pada ketika itoe.

Akan tetapi apa hendak dikata lagi karena telah tersoerat dalam soeratan pada awalnja.

Setelah ~ebe1 apa lamanja akoe didalam kebe- basan, maka poeaslah hatikoe serta doedoek terkenang-kenang akan W<~ktoe jang soedah- soedah selagi akoe masih disekolall, sehing- ga sekalian kenang-kenangan iroe malam mendjadi mimpi dan siang mend1adi ang,111- angan adanja. Setelall beberapa lamanja a.koe hidoep dengan kebebasan dir1 itoe, baroelah moela'i koe rasai air madoe jang keloear dari dalam sara11g lebah, ja'ni roema!l sekolah itoe. Serta terkenang-kenang akoe akan segala oesaha goeroe tentangan penga- djaran bagikoe, dan kerap kali akoe iwen ke11a tampar dan paloe. Sekarang ini ba- roeli'lh koe ketahoei bahwa tiap-tiap tampar itoe adalah seoempama soeloeh da11 tiap- tap p;.Joe itoe seoempama tjermin mata bagikoe. Djikalau sekirnnja tiadalah tiermin mata itue koepakai da11 soeloeh ill>e dit;1- n gankoe, tentoelah akoe terperosok ked<i.lam Joebang-Ioebang jang penoeh dengan Joem- poer pada segala masa, dan djadilah akoe sebagai kebanjakan orang ja11g telah koelt- lrat tiada memakai soelol h dan tjermin ma ta itoe terperosok ia kedalcim loeba11~-loeb,rng:

(2)

itoe djatoeh ba11goe11 patah kaki tangannja.

DJikri au koe'·enan~jangdemikian itoe, tiada- lah koekata lain 11anja koepohonkan kepada Allah moedah-moedahan dihoedjaninja hoe- d}an rahmat keatas sekalian goeroekoe ba1J- ka11 kepada k;:;ngdje116 Gouven1eme11t soepaja didjaoeh;'an Allah ke uektiran cta~1 cl1sa111pai- kannja kc e11a11gan ba~1 sekal1an goeroekoe itoe beserta ke ;>adn l\angdjeng Gouvernement jang telah me11gadakan s.ekolall bagi ka1111 ana1< bu..>111 poerera. Kiran1a Allah sampai-

~an damai dan se11tu:; 1 d1aoe!Jka11 seteroe dan padanja.

Dem11(1a11lah karai·ga 1koe ini jang bebal serta koeharap 111oedah-moedahan karang.an koe in1 lli111as0ekkan kedalam rueangan S. P. 111i soepaja dapal dibatja oleh sekalian teman-teP1ankoe, soepaja bolehlah ia beroe ...

saha dir1 selag1 ada d"lam sekoiah.

Moerid jang tertjerai,

M. Tuhuteru, di-llatoesoea (Ceram Barat).

Moela-moela jang mendapat

. k h "

goenan,ta: ,, a wa.

Kata jang empoenja tjeritera: Adalah seorang 'oelama bangsa 'Arab; Sjech Sjad- heli namanja, ia san~at takoet kepada Toehan, siang malam berboeat 'ibadat. ham- ptr-hampir loepa makan dan minoem, karena 'ibad:itnja iioe. Apabila waktoe malam tiada ia tidoer, melainkan selaloe 111e11ga- malkan berbagai-bagai do'a.

Sekali perisliwa pada soeatot: malam. ia hendak memoeaskan heramal-arnalan akan tetapi dengan takdir Toehan, sangatlah ia me·

ngantoek tiada seperti biasa. Djangankan berarnal-arnalan dengan doedoek, sedang de- ngan berdiripoen ta' hilang kantoekn.ia. Ke- rapkali. tiada ia ingat akan dirinja, tengah sembahjangkah atau mengarnalkan do'akah.

Waiau dimandikan sekalipoen tiada djoega hilang kantoeknja; maka soesahlah ia, karena merasa beloem pneas ber'ibadat itoe. L<tloe berdu'a sernja menadahkan kedoea belah tangannja arah kelangit memohon kepada Toel1an, soepaja dihilangkan kantoeknja.

Sekonjong-k011jong kedengaranlah kepa- danja ada boeroeng berboenji, tj1t-tjit-tjit hampir disitoe'tiada herhentinja. Dihi11tainja pada tjelah-tjela\1 dinding roemahnja, terlihat olehnja seekor boeroeng hinggap pada sebatang pohon ket.jil jang banjak ranting- rantingnja. Waktoe itoe malam hari poer- nama, langitpoen bersih, tjahaja boelan me- nerangkan seisi 'alam 111i, sedang bintangjang berdjoeta-djoeta dilangit ta,mpaklah semoea, gemerlapan seperti intan ditaboerkan roepa- nja, seolah-olah djadi soeloeh kepada Sjech Sjadheli; serta terlihatlah olehnja sebatang

·pohon dan boeroeng tadi.

Maka fiki rnja: ,,Apakah gerangan sebabnja maka boeroeng itoe tiada hendak ti doer?"

Sebentar lagi timboellah fikiran jang tetap, bahwa jang menjebabkan demikian: pohon itoelah agaknja. Esok harinja ia mentjoba mengambil beberapa daoen pohon itoe, ditaroehkannja pada mangkoek dan disiram-

nja dengan air panas, hendak diminoern nanti ma!am, djika ia merasa menga•1toek.

Pada malamnja ketika ia moela'i m ~ngantoek

lagi, laloe diminoern11ja, betoellcih hilan~

kantoeknja dan merasa segar seloeroeh badannja. Maka bersjoekoerlah ia kepada Toehan, sarnbil mangoetjap: ,, '\lhamdoe- lill 1hi" beberapa kali. Tiap-t1ap hari di- perboeatnjn seperti itoe. La111a-kela111a- an toernboehlah f1kirannja lagi, katanja : ,,Biasanja boeah itoe lebih lazat da11 sern- poerna rasanja dari pada d ioennja. Baiklah akoe tjoba boeahnja." Laloe d1tjobanja,

hendak mentjari kehidoepan kami, maka toean-toean minta tjoekai, djikalau tiada di- lepaskan oleh toean-foean akan kami, biar- lah kami kembali." Kata segala hamba radja:

,,Djikalau kamoe kembali poen katni ambil djoega 4 dirham dari pada kamoe." Maka Madjoesi itoe poen heranlah karena pergi poen tiada dapat dan keinbalipoen tiada dapat, l!ing~a terdirilah kedoeanja dengan laparnja d u1 lela·hnja.. Achirnja kembali kedoeanja kenegeri B:israh. Demi dilihat oleh se6ala hamba radja itoe ia kedoeanja kembali tiada memberi tjoekai, laloe dipa- betoel tiada menjalahi fikirannja. loenja akan Madjoesi itoc dengan paloe Tiada berapa lamanja kemoedian dapatlah

I

jang amat sangat, serta ditolakkannja isteri ia 'akal hal memasaknja, ja'ni : seperti se- Madjoesi itoe dari atas kaldainja hingga karang ini.

Sjahdan diberi nama oleh sjech itoe akan boeah pohon tadi: ,,kahwa," artinja: pena- war kantoek. Maka sekarang soedah ditiroe orang Eropah, dinamal koffie.

Benar s"lahnja. Wallahoe 'alam bissawab.

M. JAS!R. M. MOES-\LEH, moerid d1-Balapoelang.-

Tjeritera seorang radja jang lalim dimoerkai AJlab

soebbanahoe wata'ala.

Ada seora11g radia pada zaman dahoeloe kala dinegeri Basrah terlaloe sangat lalimnja dan adalah pada masa itoe tiada seorang d joeapoen la Ii 111 nja seperti rad ja itoe. Maka dititahka11 oleh baginda beberapa or~ng

dari pada sahajanja menoenggoei soeatoe tempat pada djalan raja. Rarang siapa laloe disitoe Ltisoeroehnja minta tjoekai pada tiap-t1ap seorang satoe dirham. Segala sahaja itoepoen pergilah menoenggoei djalan raja itoe, dimintanja pada segala orang jang berdjalan itoe pada seorang satoe dirham;

barang siapa tiada member! tjoekai tiada dilepaskannja oleh mereka jang rnenoenggoe djalan itoe.

l<alakian ada seorang Madjoesi laki-isteri dalam negeri Basrah ifoe terlc1loe papa tiada ada padanja soeatoe djoeapoen dari pada harta, rnelainkan seekor kaldai djoea. Deng- an kaldai itoelah ia mengambil oepahan membawa barang soeatoe daga11ga11 orang;

itoelah akan pentjariannja, barangkali tiada ada orang mengoepah dia, maka laparlah ia pada sehari itoe atau doea hari.

Hatta berapa lamanja, isteri Madjoesi itoe hamillah. Maka tiadalah mereka itoe men- dapat oepahan, hingga kelaparanlah kedoea- nja. Maka berbitjaralah soeaminja, katanja:

,,Baiklah kita keloear dari negeri Basrah ini, kita pergi barang kemana." Maka is- terinja itoe tiada dapat berdjalan, !aloe dinaikkannja keatas kaldainja itoe. Setelah itoe iapoen berdjalanlah dibelakang kaldainja hingga sampai kepada ternpat orang jang mengambil tjoekai itoe. Segala hamba radja itoepoen datanglah meminta tjoekai pada Madjoesi itoe, tetapi Madjoesi mengatakan segala hal ihwalnja dan kesoekarannja pada mereka"itoe, demikian katanja : ,,Hai, toean-toean, bahwa hal kami pergi kehoetan

goe6oer ketanah; maka anak, jang didalam peroetnfa goegoerlah laloe mati.

Maka Madjoesi dan isterinjapoen menangis karena tiada siapa tempat11ja mengadoekan halnja. Segala llamba radja ja~g lalim itoepoen marah !aloe di.keratnja ekor kaldai- nja, dienjahkan oleh mereka itoe akan dia, serta d1 bawa mereka itoe aka11 isteri Madjoe- si keroemah mereka itoe.

Maka isteri Madjoesi i toe po en doekatjitalah sebab kematian anaknja dan tiada diketa- hoeinja kemana pergi soeaminja serta ta- ngisnja dari pada sangat sakit hatinja, kata11ja: ,,Ja, Allah, jang mendjadikan langit, Engkau djoega ja11g mengetahoei hal ham- bamoe, jang teraniaja ini; kepada si~~a

kami mengadoekan hal hambamoe

i:

1i me-

lai11ka11 kepadamoe djoea dan tiada; siapa dapat memb Ilas p·erboeatan segala •Cq\im ini melainkan Engkau djoea." Maka Ma- djoes1 ituepoe11 111enangis, terlaloe amaf doekatjilanja, !aloe pergilah ia mengadap radja Basrah serta ia 111enga1k dengan herik jang a mat sangat me11gadoekan halnja 'kepada radja itoe dan ditjeriterakannja perihalnja ter- aniaja itoe. Demi didengar radja itoe iapoen tertawa seraja bertitah: ,,Hai Iaki-laki, djika- lau dikerat oleh mereka"itoe ekor kaldaimoe itoe lagi akan semboeh djoea ekornja, dan anakmoe Jang rnati itoe apa goena engkau tiintakan. boeka11kah isterimoe itoe dalam roemah orang lagi akan hamil djoega ?" Demi didengar Madjoesi titah radja lalim demikian itoe, mak1n bertambah-tambah doekatjitanja serasa hantjoer hatinja serta ia menengadah, katanja: ,,Hai, Toehan, jang mendjadikan la- ngit dan boemi; Engkau djoega, jang meng- hoekoemkan dengan hoekoem jang sebenar- . nja." Maka iapoen kembalilah dengan tangis-

nja, tiadalah ia tahoe kemana ia membawa dirinja. Didalam hal ia berdjalan, tiba-tiba didengarnja soeatoe soeara dari pada gait>

datangnja, demi kia 11 boen j i nja: ,, Hai laki-laki, lihatlah olehmoc kebelakang." Maka ia- poen berpaling; dililtatnja istana radja jang lalim itoe dan se6ala kampoeng roe- mah, segala mcnteri dan hoeloebalang dan barang jang diroemah mereka itoe sekalian- nja habis ditenggelamkan Allah ta'ala ke- dalarn boemi dengan isinja laloe mendidil1 keloear air hitam dari pada tempat itoe djoega.

(3)

NA IHAT:

Hai, anak-anak atau saudara-saudara jang mendengar tjeritera ini hendaklah mengambil nasihatnja, jaitoe: ,.Barang siapa jang menganiaja orang ,nist.iaja dibalaskan djoega oleh Allah ta'ala akan kedjahatan itoe . .adanja.''

MOEHAMMAD ADAM, m. s. di-lndrapoera (P,linan).

,,Peroempamaan."

Diseboeah 11egeri adalah seorang pandai be.:;i, jang telah menempa sekeping besi, d1djadikannja doea bilah mata badjak, jang sehilah didjoealnja kepada se0rang jang mengoesahakan tanah, sedang jang lain di- simpannja didalam simpanannja beberapa boelan sel1ngnja, hingga berkaratlah.

Kemoedian dari pada itoe maka datanglah poela peroesaha tanah itoe keroemah pandai oesi itoe rnaksoednja hendak membeli mata badjak jang lain sebab mata badjak jang doeloe itoe telah aoes. Setibanj<i, bekata- Jah ia: ,,Hai abang, doelne saja soedah beli disini mata b;iJjak ini; sekara11g saja lien- dak membeli seboeah l<1gi ka\au ada jang sebaik ini." Pandai besipoen pergi rnengam-

bil mata badjak jang disimpa 1 itoe serta .katanja: ,,lnilah temannja mata badj<ik, jang dahoeloe telah ditemp<i dari sekeping besi sadja.'' Setelah dilihat oleh peroesaha tanah rnata ba(ilk itoe, !aloe katanja: ,,Mana boleh •

J

mata barjjk itoe samalah baiknja dengan -mata ba·, .k saja ini? Lihath\1 mata badjak 'jang lama ini soedah sekian lama ini saja mempergoenakan dia tetapi tinggal litji11 dan

~lok lag! berkilat-kilat <ida11ja. Masakan jang seboeroek ini temannja ?"

Setelah pandai besi itoe mendengar per- kataan beroesaha tanah itoe ia poen terse- njoem simpoel serta katanja: ,,Boekankah setiap hari kaumempergoenakan mata ba- djak itoe, sebab itoe mendjadi elok dan litjinlah roepanja dari pada jang disimpan ini.

Demikianlah djoega ha! kita manoesia, kata pandai besi itoe. Barang siapa jang radjin bekerdja dengan sempoernanja bah- kan dengan boedinja tiap-tiap hari ,11istjaja tadjamlah 'aka! boedinja dan badannja men- djadi koeat seperti mata badjak jang dipakai tiap-tiap hari itoe.

Dan siapa jang lalai dan lamhat-lambat pada pekerdjaannja achirnja meroegi dan 1alah jang dibandingkan dengan mata badjak

jang berkarat itoe adanja.

Hai anak-anak ! Djanganlah lalai dan malas pada segal·a pekerdja<rnmoe melainkan ()1esahakanlah dirimoe dengan rildJin serta pergoenakanlah akan kias mata badjak jang d1pakai tiap-tiap lrnri itoe.

E. L 0 K 0 LL 0, Hi! r (Am1wn).

HAL BERDIAM.

i'v\oela llamb:i 111enga11gkat rentjana, Mollon pembatja ;1da sesama;

Menaboer bibit jan~ sederhana, Oentoek disa~1tap moeda doerdjana.

Mnela l!amba mengangkat kalam, Mohon pe111batja akan bertemoe ;

Me11.ab'.1er hi bit prnnata 11 i lam, Oentoek disantap kaoem hangsamoe.

tv\oela hamba memboeat rangkaian, Harap pembatja djangan bertjeraian;

Menaboer hibit jnng de111ikia11, Oe11toek dic;antap moeda sekalian.

Sebeloem ha111ba moelai' 111enoelis, Harap pernbatja dengan toeloes;

Sesa111a menaboer bibit 111a11is, Bagi sekalian bangsa gadis.

Sebeloem hamba metnboeka moeloet, Harap pembatja beserta toeroet;

Menaboer bibit beras poeloet, Bagi bangsa hingga maoet.

Sebeloem hamba djedjakkan pena, Harap pembatja beserta sama;

Men.aboer bibit jang bergoena, Bagi kaoem bangsa taroena.

Sebeloem l1a111ba loendjoer kalam, Harap pembatja sesama ma'loem;

Iv\enaboer bibit permata nilam, Hamp lindoenga11 'Alaihissalam .

Sebeloem hamba mengatoer kata, HJrap pembatja djangan terpisa;

Menaboer bibit intan permata, Harap lindoengan Allah semista.

De11gan nama Toehan gana, Hoeloe pena hamba palingkan;

l<epada · maksoed jang terkena,

Hal berdia111 toentoetlah toean.

Hal berdiam patoet d itoen to et, lalah intan permata moetoe;

Biar kem<ina lakoemoe patoet.

Len.iap onar pengalas retjoe.

Hai moeda bangsa taroena, Djika ada barang himpoenan;

Orang toea jang bergoena, Toean. diam djangan keroean.

Hai moeda bangsa gadis, Djika ada barang naadjelis;

Toean doedoek dengan manis, Dengar katanja sehabis-habis.

Hal berdiam amat bergoena, Oentoek hidoep didoenia fana;

Siksa tjelaka bisa terkena, Sadan selamat amat sempoerna.

Djika berhimpoen djangan tekeboer, Memboeka soeara dengan teratoer;

Sebab kata soedah terlandjoer, Tiada holeh dioelang loelo~r.

Toea11 berkata djangan tekeboer, Soeara djaga terboeroe-boeroe;

lngat toean kata terlandjoer, Sakitn.ia melebihi dimakan peloeroe.

Hal berdiam patoet didjaga, Djanga11 toeroet ha ti maoe;

Dalam laoet dapat didoega, Dalam hati siapa tal10e.

Hai moeda ingatlah toean, Hal berdiam amat bestari ;

Tertoemboek bidoek dikelokkan.

Tertoemboek kata dipikiri.

Hai moeda elok paras, Simpan haik didalam ot;ik;

H \I herdiam itoelah enias, Dan berkata itoelah perak

Bagi pembatja kami sekal1an, Hormat salam terkemoedian ;

Apa salah djangan tjelakan, Hamba toert>et ikoet tljedjakan.

Ach loepalah toean pedang parang, Boeangka11 segala kata pertjoema;

Kalau dii~inkan toean pengarang, Beroelang kali hamba bertjengkerama.

Bertjen!Skerama hamba kesisi sitti, Boeat rangkaian tida' berbakti ;

Djanganlah toean simpan dihati, 'Aib t1elanja toean dapati.

W ahai ,,soeloeh" ta man ,, berahi,"

Haroem baoemoe boekan seperti;

Landjoet 'oemoermoe dihadapan llahi, Semerbak seperti · boenga melati.

Wailai,, soeloeh" sitti ,,bidan,"

Oesiamoe landjoet lagi dipandjangkan;

Elok parasmoe lagi boediman, Bagaikan boenga kembang setaman.

_Sa!npai disini patahlah kalaf!I, Tinta kering djaoehlah malam ;

Mata mengantoek rasanja demam, Badan terdjatoeh diatas tilam.

Achiroel kalam nama diberi, Disoesoenkan lagi sepoeloeh djari ;

Habiba Soenge nama sendiri, Pada se~olah Tapa dipeladjari.

HABIBA,

m. perempoean disek.

TAPA.

Dari hal hoeaja dan kera.

Adalah seboeah soengai jang banjak boe-

--

ajanja; ditepi soengai itoe toemboeh sepohon djamboe, tern pat kediaman seekor kera. Pada tiap-tiap hari kera itoe mendjatoehkan boeah djamboe itoe kedalam soengai, !aloe dima- kanlah olel1 boeaja jang didalam soengai itoe; demikianlah hal kehidoepan kedoea mereka itoe.

Pada soeatoe hari naiklah boeaja itoe ke- darat, !aloe berkata kepad:i kera jang diatas po hon itoe: ,, Hai sahabatkoe, bahwa se- soenggoehnja adalah kehidoepankoe ini dari pada kasihanmoe djoega; maka akoe ini berdiam dibawah pohon ini, sebab makan boeah-boeah jang kaudjatoehkan dari atas pohon itoe. Maka akoe berdjandji dengan engkatt, sekali-kali tiada akoe bergerak dari pada tempat ini.'~ Setelah didengar oleh kera

(4)

akan perkataan boeaja demikian itoe, soeka- tjitalah ia sambil berkata: ,,Hai sahabatkoe, kalau demikian perkataanmoe itoe, ter!ebih banjaklah boeah-boeah akan koedjatoehkan kepadamoe soepaja boleh kita bersaha- bat dengan setiawan selama-lamanja dengan selamatnja.''

Kelakian, tinggallah kedoea binatang itoe dengan bertegoeh-tegoehan setia, seorang membahagikan rezekinja kepada seorang de- ngan berkasih-kasiha11 beberapa lamanja.

Sebermoela, adalah isteri boeaja itoe tinggal dikoeala soengai itoe; beberapa lamanja dinantikannja akan soeaminja tiada djoega poelang, !aloe disoeroehnjalah seekor bia- wak pergi memanggil soeaminja, katanja:

,,Engkau katakan kepada soeamikoe. b<1hwa akoe sakit pajah hendak bertemoe dengan dia."

Biawak jllng disoeroeh itoepoen datanglah bertemoe dengan soeaminja itoe, !aloe kata- nja: ,,Akan isteri toean hamba itoe sakii pa- jah, hasjratnja hendak bertemoe dengan toean hamba; sebab itoelah dia menjoeroehkan hamba memanggil toean hamba ini; sekarang djoega, segeralah toean hamba poelang ber- sama-sama dengan hamba ini." Sahoet boe- aja itoe: ,,Akoe ini adalah bersahabat de- ngan seekor kera, serta akoe soedah ber- tegoeh-tegoehan djanci_ii. Sekarang djika ia memberi izin kepada akoe, bolehlah akoe pergi." Maka sahoet biawak itoe; ,,Me- ngapakah ioean hamba berkata demikian itoe ?" Djawab boeaja: ,,Jang menghidoep- kan dan memeliharakan akoe ini, ialnh kare- na telah mendjadi sahabat. Sekarang sebab isterikoe itoe akoe melepaskan dia tiadalah patoet." Setelah didengar oleh biawak akan perkataan ini, berpikirlah ia: ,,Apakah peri- koe hendak memhawa ia ini kembali ?" Laloe katanja: ,,lsteri toea11 hamba itoe sakit pajah;

dan telah beherapa orang mengobati tiada djaga semboeh. Kemoedian datang seorang tabib, kata11ja: ,,Djika boleh dapat hati kera, nistjajalah ~emboehlah penjakitnja." Maka kata boeaja itoe: ,,Hai taulankoe, apa peri- koe hendak memboenoeh kera i1oe, karena terlaloe besar kebaikannja kepadakoe. Tia- dalah sampai hatikoe, hendak memboenoeh akan dia. Lagiporn pekerdjaa11 jang demikian itoe boekankah d1>sa besar ?" Kemoedia11 maka berfikirlah poela ia: ,,Djika sebab akoe takoet akan dosa itoe, nistjaja hilanglah isterikoe, dan binasalah segala isi roernahkoe, d8n soenjilall negerikoe." Adapoen ia ber- pikir demikian itoe dengan masjgoelnja. Kera sahabatnja itoepoen datanglah dari hoeta11, dengan membawa boeah-boeahan, menda- patkan boeaja itoe. Setelah dilihatnja akan hal boeaja itoe dalam doeka tjitanja, berkata- lah kera itoe: ,,Hai sahabatkoe, pada hari ini hamba lihat bt:rohahlall moeka toean hamba, seperti lakoe orang menaroeh per- tjintaau roepanja.'' Sahoet boeaja itoe: ,,Hai sahabatkoe, benarlah seperti kata toean hamba h1i, sebab soedah lamalah hamba meninggal- kan kampoeng hamba, dan anak isteri !Jam- b i, itoelah sebabnja hamba btrdoeka tjita.''

Maka kata kera itoe: ,,Djika dernikian pergilah toean hamba mendapatka11 anak isteri toean hamba itoe, kemoedian bolehlah toean hamba kembali." Sahoet boeaja itoe: ,,Tiadasampai hafr hamba hendak bertjerai dengan toean hamba. Djika kiranja toean han~ba boleh bersama-sama pergi dengan hamba, barang seketika hamba bertemoe dengan kekasih itoe, kemoedian bolehlah kita kembali poela bersama-sama." Maka beberapa poela per- kataan boeaja itoe lemah-lemboet rnemboe- djoek kera itoe, hin~ga lemboetlall hati kera itoe, hendak pergi bersama- sama boeaja, sahabatnja itoe.

Setelah naiklah kera itoe keatas belakang boeaja, !aloe dibawanja berenang kelaoet.

Beberapa lamanja ia bere11a11g itoe, berpi- kirlah boeaja dalam hatinja: ,,Apakah da- jakoe, hendak memboenoeh ke1 a ini, karena terlaloe kasih hatikoe akan dia," dan iapoen bere11a11g perlahan-laha11 de11gan masjgoel- nja. Setelah dilihat oleh kera akan ha! boe- aja itoe demikian. !aloe katanja: ,,Ajoe, hai sahabatkoe apa djoega jang ioean hamba masjgoelka11 ini? l<alau masih ada kesoe- saha11 toean hamba ini, chabarkanlah kepa- da hamba." Sahoet boeaja itoe: ,,Hai sahabatkoe, adalah isteri harnba itoe sakit paja!J, d<l!l ia menjoeroehkan seekor biawak memanggil hamba; beberapa orang tabib telah mengobati dia, tiada djoega semboeh.

Adalah seorang tabib mengataka~, djika bo- leh dapat hati kera, 11istjajC1 semboehlah pe- njakitnja; cfari sebab itoelah lrnmba terlaloe sangat doeka tjita i11i."

Setelah dide11gar oleh kera, aka11 perkataan boeaja itoe, berdeharlah h<ltinja, serta ber- pikir: ,,Wahai, boeaja ini hendak menipoe akoelah roepanja," serta katanja: ,,Hai sa- habatkoe, mengapakah toe<in hamba tiada katakan pada hamba tahadi, soepaja hamba bolch membawa hati hamba itoe bersama- sama, karena 'adat sekalian kera itoe, apa- bila hendak berdjala11 djaoeh, ditinggalkan- nja hatinja diroemah. Sekarang marilah se- gera kita berbalik mengambil hati hamba itoe, soepaja boleh berhasil pekerdjaan toean hamba berdjalan." Pada sa11gka boe£1ja itoe, benarlah perkatC1an kera itoe, iapoen segeralah · kembali. Maka kata kera: ,,Segera-segeralah toean hamba berenang, karena !Jati hamba takoet dimakan boeroeng-boeroeng, karena IJamba sangkoetkan diatas poho11 djamboe."

Maka berlari-larilah boeaja itoe. Setelah ham- pirlah kedarat, meloempatlah kera itoe naik keatas pohon d_jamhoe itoe. Maka kata boe- aja: ,,Hai ~ahabatkoe segerala!J ambil hati toean hamba itoe, soepaja kita pergi. ., Sahoet kera: ,,Hai boeaja hendak engkau menipoe akoekah ? Telah poetoe~lah akoe bersahabat dengan engkau pada waktoe ini, dan tiada la gi akoe memberi engkau boeah djamboe, melainka11 tjaharilah rezekimoe sendiri."

Apabila didengar oleh boeaja aka11 pe1 kataan kera itoe. rnenjesallah ia akan dirinja dengan amat sangat, sehingga matilah boeaja itoe.

AHMADIAT, k. s. W1111osari (Bcsoek!).

TJERITf\

Doea orang boedak mensembara.

(Samboengon S. P. No. 7).

BAGIAN VII.

,,Ja," djawab si Oerip. ,,Nama desa itoe tentoe nenek tiada tahoe, sebab itoe ta' goe- na saja seboetkan."

Maka si Oerip doedoek pada seboeah bangkoe bertoepang dagoek, sikoenja di- 1 etakkannja dialas 1empat memb(ljar oeang.

Si Kasim merasa malas da11 lesoe karena arnat banjak makan; stbab itoe ia tidoer membaringka11 badannja diatas bangkoe pandjang, tangannja dikalangkannja kekepa- lanja, sambil kakinja bersela. Ia merasa di- rinja tjara begini amat senang, laloe ia

merenoeng keloear melillat warna Jangit dan baja ng-ba jan g pohon-pohonan.

Sementara itoe hari poen bertamb"h ma- lam djoega.

Maka ia merasa'i dirinja bebas sebagai boeroeng-boeroe1Jg dioedara; soeatoepoen

tiada jang dipedoelikannja dan sedikitpoen

tiada ia menaroeh takott jang ia akan di- kedjar da11 diikoet orang. Maka iapoen mendjadi girang da11 gembira; dalam hal sebagai inilal1 si Kasim amat berbahaja, apabila t ertjakap-tjalrnp dengan dia jang mengancioeng rahsia.

,,Apakah gerangan 11ama desa te111patmoe itoe tj()etjoekoe ?" bertanja orang toea itoe;

,,akoe ingin hendak mengetahoei _ "

Hingga sekarang si Kasim ti;ida serta bertjakap-tjakap dengan nenek dan kawan- nja itoe. T~tapi tatkala perempoean itoe tiada berolt:h djawab pertanjaannja dan bertanja kembali. Jaloe bangkitlah ia meli- ha t perem pqean i toe dengan d jenakan,ia, sambil berkata:

.,Nenek ini ingin benar hendak tahoe, baiklah akoe katakan; kami datang dari desa Watas.''

Maka Si Oerip marah mema11da11g kepada kawannja, tetapi si Kasim tiada melihat moeka kawa1111ja jang telah berlain itoe.

Soenggoehpoen tampak kepadanja, nistjaja- lah tiada ia akan me11gerti, apa maksoed temannja itoe.

Karena telah terlandjoer berkata demikian,

!aloe bertjakaplah ia teroes de:igan tiada berhenti-11 e11ti n ja.

,,Dari desa Watas ?" bertanja orang t.oea itoe sekali lagi, kel1erana11.

,,Ja," djawab si Kasim ,,tetapi me11gapa maka nenek djadi heran 7 adakah kekasih nenek disana, barangkali si Gaboek atau Pa1 Toen, atau si Sim atau si Sari?"

,,Si Sari I kata engkau, Sari I seboetlah namanja sekali Jagi, ... Sari ?"

,,Ja,

Sembarang kata nenek sadjalah; gi San toekang djaga gardoe.'' Maka perem- poe<l11 toea itoepoen mengangkat ta11ga1111ja arah kelangit, dengan menjeboct nama Allah dan Sari.

(Akan disamboen.1.f).

Referensi

Dokumen terkait

Pranoto bri Itrangan pada itoe tiga orang jang anggzp ada mendjadi iancenja na 1istander, tetapi roepanja itoe ketrangan ketrangan jang telah dibriken tida bisa memoeasken pada itoe