مكيلع املسلا هلللا ةمحرو
هتاكربو
ِنَمْحّرلا ِهللا ِمْسِب
ِمْيِح ّرلا
ِلْوُسَر َلْوُسَر َقّفَو ىِذّلا ِهلل ُدْمَحْلَا
ىّلَص ِهللا ُلْوُسَر ىَضْرَياَم ىَلِا ِهللا
ُم َلّسلاَو ُة َلّصلاَو َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا .
َنْيِلَسْرُمْلاَو ِءاَيِبْنَ ْلا ِفَر ْشَا ىَلَع ْمُهَل َنْيِعِباّتلاَو ِهِبْحَصَو ِهِل َأ ىَلَعَو َل ْنَا ُدَه ْشَا ِنْيّدلا ِمْوَي ىَلِا ٍناَسْحِاَب .
ُهُدْبَع اًدّمَحُم ّنَا ُدَه ْشَاَو ُهللا ّلِا َهَلِا
ُهُلْوُسَرَو
.
MUQADDIMAH
1. Perintah Berpedoman Kepada al-Hadits.
ْمُكاَهَناَمَو ُهْوُذُخَف ُلْوُسّرلا ُمُكاَت َأ اَمَو اْوُهَتْناَف ُهْنَع
Apa yang disampaikan Rasululloh kepadamu terimalah dan apa-apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah
(al-Hasyr:7)ِلْووُسَر َلْووُسَر َقّفَو ىِذّلا ِهلل ُدْمَحْلَا
ِهللا ُلْوُسَر ىَضْرَياَم ىَلِا ِهللا
(Ku Ucapkan syukur) Alhamdulillah kepada Alloh yang
telah membimbing duta Rasululloh kepada apa yang
diridloi oleh Rosululloh
( HR. Bukhori Muslim)2. Sugesti Bagi Para Penganjur al-Hadits
هيلع هووللا ىلووص هووللا لو ووسر لاق
. :
اَنْلُق ِئاَفَلُخ ْ وومَحْرا ووّمُهّللَا ملووسو لاق ؟ َكُئاَفَلُخ ْونَمَو ِوهللا َلووسراَي
َساّنلااَهَنْوُمّلَعُيَو ىِثْيِداَحَا َنْوُوْرَي َنْيِذّلَا
.
“Rosululloh saw berdo’a: Ya Alloh rahmatilah khalifahku, Hai Rosululloh siapakah khalifah tuan?
tanya kami, Rosululloh saw menjawab: yaitu
orang-orang yang meriwayatkan hadis-hadisku dan
mengajarkannya kepada manusia”. (HR. At-Thobari
dari Ibnu Abbas ra)
3. Hukum Mempelajari al-Hadits dan Ilmunya
َلّزُناَم ِساّنلِل َنّيَبُتِل َرْكّذلا َكْيَلِا اَنْلَزْنَأَو
َنْوُرّكَفَتَي ْمُهّلَعَلَو ْمِهْيَلِا
.
“Dan Kami telah menurunkan al-Qur’an
kepadamu, agar engkau jelaskan kepada umat
manusia, apa yang telah diturunkan kepada
mereka, dan mudah-mudahan mereka pada
memikirkan” (an.Nahl : 44)
ARTI KEDUDUKAN DAN FUNGSI DAN UNSUR
HADITS
Arti al-Hadits
ًلْوَق ملسو هيلع هللا ىلص ّيِبّنلِل َفْيِضُااَم اَهَوْحَنْوَا اًرْيِرْقَت ْوَا ًلْعِف ْوَا
Ialah sesuatu yang disandarkan kepada nabi
Muhammad saw baik berupa perkataan,
perbuatan, pernyataan (taqrir) dan yang
sebagainya .
Jumhurul Muhadditsin membagi hadits kepada:
1. Sunnah Qauliyah (Perkataan) : Perkataan yang beliau ucapkan dalam berbagai bidang hukum syari’at, akhlak, keimanan dsb 2. Sunnah Fi’liyah (Perbuatan): Perbuatan Nabi saw yang
merupakan penjelasan praktis terhadap peraturan-peraturan syariat yang belum jelas cara pelaksanaannya.
3. Sunnah Taqririyah (Pernyataan/Persetujuan): Keadaan Nabi saw menyetujui apa yang telah dilakukan atau dikatakan
shahabat di hadapan beliau.
4. Sunnah Hammiyah (Sifat-sifat, Keadaan dan Hasrat):
a) Sifat-sifat Nabi saw yang dilukiskan oleh para sahabat dan ahli tarikh, seperti sifat-sifat dan bentuk jasmani.
b) Silsilah-silsilah, nama-nama dan tahun kelahiran yang ditetapkan para sahabat dan ahli tarikh.
c) Hasrat Nabi saw yang belum sempat direalisir.
Kedudukan al-Hadits
Jumhur ulama berpendapat bahwa al-Hadits berkedudukan sebagai sumber atau dalil kedua setelah al-Quran dan mempunyai kekuatan untuk ditaati serta mengikat untuk semua umat Islam.
Alasannya dengan beberapa dalil, di antaranya :
banyak ayat al-Qur’an yang menyuruh umat
mentaati Rasul. Ketaatan kepada Rasul sering
dirangkaikan dengan keharusan mentaati Allah
Fungsi al-Hadits
1. Menguatkan dan menegaskan hukum-hukum yang tersebut dalam Al-Qur’an atau disebut
fungsi ta’kid dan taqrir
2. Memberikan penjelasan terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an dalam hal : a. Menjelaskan arti yang masih samar dalam Al-Qur’an, b. Merinci apa-apa
yang dalam Al-Qur’an disebutkan secari garis besar, c. Membatasi apa-apa yang dalam Al-Qur’an
disebutkan secara umum, d. Memperluas maksud dari sesuatu yang tersebut dalam Al-Qur’an
3. Menetapkan suatu hukum dalam hadits yang secara
jelas tidak terdapat dalam Al-Qur’an
Unsur-unsur al-Hadits
1. Rawi : Orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang telah pernah didengar/diterimanya dari seseorang (gurunya)
2. Matan : Pembicaraan (kalam) atau materi berita yang diover oleh sanad terakhir.
3. Sanad (thariq): Jalan yang dapat
menghubungkan matan hadits kepada Nabi
Muhammad saw.
PENGERTIAN
ILMU AL-HADITS
(ILMU MUSTHALAH HADITS)
Pengertian Ilmu Hadits
ىلص هوللا لووسر ِولاَوْقَاِب ُومْلِعْلا َوُه
ِهِتاَرْيِرْقَتَو ِوهِلأَعْفَاَو ملوسو هويلع هوللا اَهِدْيِناَسَا َ وووعم وووهِلْك َشَو ِ وووهِتَئْيَهَو ِ
ْنَع اوَهِفاَعِضَو اَهِناَوسِحَو اَهِحاَحِوصِزْيِيْمَتَو اًداَنْسِاَو اًنْتَم اَهِف َلِخ
“Ilmu pengetahuan tentang sabda, perbuatan,
pengakuan, gerak-gerik dan bentuk jasmaniyah
Rasulullah SAW. Beserta sanad-sanad (dasar
penyandarannya) dan ilmu pengetahuan untuk
membedakan keshahihannya, kehasanannya, dan
kedha’ifannya dari pada lainnya, baik matan maupun
sanadnya”.
Pengertian Ilmu Ushulil Hadits
ِحاَحِص ِوةَفِرْعَم ىوَلِا ِوهِب ُل ّوصَوَتُي ٌومْلِع اًنْتَم اووَهِفاَعِضَو اَهِنا َ ووسِحَو ِ ووثْيِداَحَ ْلا
اَهِف َلِخ ْنَع اَهِزْيِيْمَتَو اًداَنْساَو
“Suatu ilmu pengetahuan yang menjadi sarana
untuk mengenal keshahihan, kehasanan, dan
kedha’ifan hadist, matan maupun sanad untuk
membedakan dengan yang lainnya”.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
مكيلع ملسلاو هللا ةمحرو
هتاكربو