• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelbaga Islam dalam Peranginan

N/A
N/A
MDTA NURUL FALAH SAUNGJAYA

Academic year: 2023

Membagikan " Pelbaga Islam dalam Peranginan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1,3,5,7,9,11,13,15,17,19,21,23,25,27,29,31,33,35,37,39,41,43,45,47,49,51,53,55,57,59,61,63,65,67,6 9,71,73,75,77,79,81,83,85

2,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22,24,26,28,30,32,34,36,38,40,42,44,46,48,50,52,54,56,58,60,64,66,68,70, 72,74,76,78,80,82,84

84,82,80,78,76,74,72,70,68,66,64,62,60,58,56,54,52,50,48,46,44,42,40,38,36,34,32,30,28,26,24,22,2 0,18,16

HADITS-HADITS YANG BERKAITAN DENGAN PEMUDA

Karena tema pembicaraan kali ini berkaitan dengan pemuda, maka kami menyebutkan beberapa hadits yang berkaitan dengan pemuda atau didalamnya ada penyebutan lafazh pemuda, baik dalam kontek pujian kepada para pemuda, ataupun bimbingan kepada mereka agar tidak tertipu dengan masa muda. Diantara hadits berikut ada juga yang menunjukkan peran para pemuda dalam membela dan mempertahankan Islam dari serangan para musuh. Diantara hadits-hadits tersebut adalah:

Hadits Pertama: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ٌةَوْبَص ُهَل ْتَسْيَل ّبا َش ْنِم َكّبَر ُبَجْعَي

Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah[1] [HR. Ahmad]

Shabwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran.

Hadits Kedua: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ِلْه َأ ِباَبَش اَدّيَس ُنْيَسُحْلاَو ُنَسَحْلا ةّنجْلا

Hasan dan Husain c adalah tokoh pemuda penduduk surga[2] [HR. At-Tirmidzi]

Hadits Ketiga: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(2)

يِف ِةَماَيِقْلا َمْوَي ُهّللا ْمُهّلِظُي ٌةَعْبَس

ٌلِداَع ٌماَمِإ ُهّلِظ ّلِإ ّلِظ َل َمْوَي ِهّلِظ

َرَكَذ ٌلُجَرَو ِهّللا ِةَداَبِع يِف َأ َشَن ّباَشَو

ٌلُجَرَو ُهاَنْيَع ْتَضاَفَف ٍء َلَخ يِف َهّللا اّباَحَت ِن َلُجَرَو ِدِجْسَمْلا يِف ٌقّلَعُم ُهُبْلَق

ُتاَذ ٌة َأَرْما ُهْتَعَد ٌلُجَرَو ِهّللا يِف يّنِإ َلاَق اَهِسْفَن ىَلِإ ٍلاَمَجَو ٍبِصْنَم

ٍةَقَدَصِب َقّدَصَت ٌلُجَرَو َهّللا ُفاَخ َأ اَم ُهُلاَمِش َمَلْعَت َل ىّتَح اَهاَفْخَأَف

ُهُنيِمَي ْتَعَنَص

Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allâh dibawah naungan ‘Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allâh Azza wa Jalla (yaitu) : imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla ; Seorang laki-laki yang mengingat Allâh dalam kesunyian (kesendirian) kemudian dia menangis (karena takut kepada adzab Allâh); Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allâh; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allâh Azza wa Jalla ; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang permpuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata,

‘Sesungguhnya aku taku kepada Allâh.’ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim][3]

Hadits Keempat: Dikatakan kepada penghuni surga:

اًدَبَأ اوُمَرْهَت َلَف اوّبِشَت ْنَأ ْمُكَل ّنِإَو

(3)

Sesungguhnya kalian akan terus-menerus muda dan tidak akan pernah menua selamanya[4] [HR.

Muslim]

Hadits Kelima:

ُنْب ُرَمُع ُهَدْنِعَو– ٍرْكَب وُب َأ َلاَق

ٌلُجَر َكّنِإ : ٍتِباَث ِنْب ِدْيَزِل - ِباّطَخْلا

ُبُتْكَت َتْنُك ْدَقَو ،َكُمِهّتَنَل ٌلِقاَع ّبا َش

ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ِلوُسَرِل َيْحَوْلا

ُهْعَمْجاَف َنآْرُقْلا ِعّبَتَتَف ،َمّلَسَو

Abu Bakr Radhiyallahu anhu mengatakan kepada Zaid bin Tsâbit saat itu Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu berada diantara mereka, “Sesungguhnya kamu laki-laki yang masih muda, cerdas dan kami tidak menuduhmu (berbuat dusta), kamu dahulu menulis wahyu untuk Rasûlullâh, maka sekarang telitilah al-Qur’an itu dan kumpulkanlah ia [HR. Al-Bukhâri][5]

Hadits Keenam:

ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر َلَخَد

، ِتْوَمْلا يِف َوُهَو ٍلُجَر ىَلَع َمّلَسَو

َهّللا وُجْر َأ :َلاَق «؟َكُدِجَت َفْيَك» :َلاَقَف ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر َلاَقَف ،يِبوُنُذ ُفاَخَأَو يِف ِناَعِمَتْجَي َل» :َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا

ّلِإ ِنِطْوَمْلا اَذَه ِلْثِم يِف ٍدْبَع ِبْلَق

(4)

يِذّلا ُهَنّمَأَو وُجْرَي يِذّلا ُهّللا ُهاَطْعَأ

ُفاَخَي

Baca Juga Hadits Lemah Tentang Keutamaan Shalat Setelah Memakai Siwak

Rasulullah mendatangi seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat, Rasullah berkata padanya:

bagaimana keadaanmu? Saya berharap kepada Allâh Ya Rasulullah, dan aku takut akan dosa-sosaku, kemudian Rasulullah bersabda: tidaklah roja’ ( pengharapan) dan khauf ( rasa takut) berkumpul dalam hati seorang hamba disaat seperti ini, kecuali Allâh akan memberikan kepadanya apa yang dia harapkan, dan akan melindunginya dari segala hal yang dia takutkan-[6] [HR Ibnu Majah]

Hadits Ketujuh:

: َلاَق ُهْنَع ُهللا َيِضَر ٍدْوُعْسَم ِنْبا ِنَع

ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ّيِبّنلا َعَم ْوُزْغَن اّنُك

ٌباَب َش ُنْحَنَو َمّلَسَو

Dari Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkata, “Kami ikut berperang bersama Rasûlullâh padahal saat itu kami masih muda [HR. Ahmad] [7]

Hadits Kedelapan:

َلاَق ُهْنَع ُهللا َيِضَر ٍكِلاَم ِنْب ِسَنَأ ْنَع

ًلُجَر َنيِعْبَس ِراَصْنَ ْلا َنِم ٌباَب َش َناَك : ْمُهَل ُلاَقُي

ِدِجْسَمْلا يِف َنوُنوُكَي ُءاّرُقْلا

،ِةَنيِدَمْلا َنِم ًةَيِحاَن اْوَحَتْنا اْوَسْمَأ اَذِإَف

(5)

ْمُهوُلْه َأ ُبِسْحَي َنوّلَصُيَو َنوُسَراَدَتَيَف

ُلْهَأ ُبِسْحَيَو ،ِدِجْسَمْلا يِف ْمُهّنَأ اَذِإ ىّتَح ،ْمِهيِلْه َأ يف ْمُهّنَأ ِدِجْسَمْلا

َنِم اوُبَذْعَتْسا ِحْبّصلا ِهْجَو يِف اوُناَك اوُءاَجَف ، ِبَطَحْلا َنِم اوُبَطَتْحاَو ،ِءاَمْلا

ِهللا ِلوُسَر ِةَرْجُح ىَلِإ ُهوُدَنْس َأَف ِهِب

ّيِبّنلا ُمُهَثَعَبَف ،َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىّلَص اوُبيِصُأَف ،اًعيِمَج َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىّلَص

ُهللا ىّلَص ّيِبّنلا اَعَدَف ،َةَنوُعَم ِرْئِب َمْوَي

َر َشَع َةَسْمَخ ْمِهِتَلَتَق ىَلَع َمّلَسَو ِهْيَلَع

ِةاَدَغْلا ِة َلَص يِف اًمْوَي

Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu nanhu , beliau mengatakan bahwa ada 70 pemuda dari kalangan Anshâr yang digelari al-Qurrâ’ (para pembaca al-Qur’ân). Mereka biasa tinggal di masjid Nabawi.

Tatkala petang menjelang mereka keluar kepinggiran kota Madinah, lalu mereka belajar bersama dan mendirikan shalat. Keluarga mereka menyangka mereka sedang berada di masjid, sementara orang- orang di masjid menyangka mereka pulang menemui keluarga mereka. Ketika mendekati waktu Shubuh mereka mencari air lalu mencari kayu bakar yang mereka bawa dan sandarkan di dinding kamar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam [HR. Ahmad] [8]

Dengan hasil penjualan kayu-kayu tersebut, mereka membelikan makanan buat para penghuni shuffah. Penghuni shuffah adalah orang-orang fakir yang hijrah ke Madinah sedangkan mereka tidak memiliki keluarga ataupun kerabat di Madinah, hingga mereka tinggal di shuffah di dekat masjid Nabawi.

Hadits Kesembilan:

‘Alqamah rahimahullah , salah seorang Shahabat Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu bercerita, “Aku berjalan bersama Abdullah bin Mas’ûd, kemudaian dia bertemu dengan Utsmân bin Affân

(6)

Radhiyallahu anhu yang mengajak dia berbicara. Utsman Radhiyallahu anhu berkata pada Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu , ‘Wahai Abu Abdirrahman! Maukah engkau kami nikahkan dengan seorang pemudi? Semoga dia bisa membangkitkan lagi memori-memori lamamu?’ Abdullâh bin Mas’ud Radhiyallahu anhu pun menanggapinya, ‘Jika engkau mengatakan seperti itu, maka sesungguhnya Rasûlullâh pernah mengatakan kepada kami:

ُمُكْنِم َعاَطَتْسا ِنَم ، ِباَب ّشلا َر َشْعَم اَي , ِرَصَبْلِل ّضَغَأ ُهّنِإَف , ْجّوَزَتَيْلَف َةَءاَبْلا , ْعِطَتْسَي ْمَل ْنَمَو , ِجْرَفْلِل ُنَصْح َأَو

ٌءاَجِو ُهَل َمْوّصلا ّنِإَف , ْمُصَيْلَف

Wahai para pemuda! Barangsiapa sudah mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah!

Karena menikah lebih menjaga pandangan dan lebih membentengi kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah dia berpuasa, sesungguhnya puasa itu adalah tameng bagi pelakunya [HR. Al-Bukhâri dan Muslim][9]

Hadits Kesepuluh : Dalam hadist Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam tentang dajjal diceritakan :

ُهُبِرْضَيَف ًاباَب َش ًائِلَتْمُم ًلُجَر وُعْدَي

َةَيْمَر ِنْيَتَلْزِج ُهُعَطْقَيَف ، ِفْيّسلاِب

ُلّلَهَتَيَو ، ُلِبْقُيَف ، ُهوُعْدَي ّمُث ،ِضَرَغلا

ُكَحْضَي ُهُهْجَو

Baca Juga Hak Asuh Anak, Tepuk Anak Shalih

Dajjal memanggil seorang laki-laki muda belia, kemudian dajjal menebas lehernya dengan pedang dan membelahnya menjadi dua, kemudian dajjal memanggilnya kembali, ia pun datang memanggut- manggutkan wajahnya seraya tertawa [HR. Muslim][10]

Hadits Kesebelas: Dari Mâlik bin al-Huairist Radhiyallahu anhu , dia berkata:

(7)

َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ّيِبّنلا اَنْيَت َأ

ُهَدْنِع اَنْمَق َأَف َنوُبِراَقَتُم ٌةَبَبَش ُنْحَنَو ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر َناَكَو ًةَلْيَل َنيِر ْشِع

ْدَق اّنَأ ّنَظ اّمَلَف اًقيِفَر َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا اَنَدْعَب اَنْكَرَت ْنّمَع اَنَل َأَس اَنَلْهَأ اَنْقَتْشا

ْمُكيِلْه َأ ىَلِإ اوُعِجْرا َلاَقَف ُهاَنْرَبْخَأَف

َرَكَذَو ْمُهوُرُمَو ْمُهوُمّلَعَو ْمِهيِف اوُميِق َأَف اوّلَصَو اَهُظَفْحَأ َل ْوَأ اَهُظَفْحَأ َءاَي ْشَأ

ْتَرَضَح اَذِإَف يّلَص ُأ يِنوُمُتْيَأَر اَمَك

ْمُكّمُؤَيْلَو ْمُكُدَح َأ ْمُكَل ْنّذَؤُيْلَف ُةَلّصلا

ْمُكُرَبْك َأ

Kami mendatangi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami adalah para pemuda yang hampir sebaya. Kami tinggal bersama Rasûlullâh selama 20 hari. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang penyayang. Ketika Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam melihat kami rindu kepada keluarga kami, Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam menanyakan kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan, lalu kami mengabarkan kepada Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam tentang keluarga yang kami tinggal. Kemudian Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam bersada, ‘Kembalilah kalian kepada keluarga kalian! dan tinggallah bersama mereka! Ajarilah mereka dan perintahkanlah mereka! dan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan banyak hal, ada yang bisa saya hafal dan ada pula yang tidak bisa hafal. (Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda:) Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat! Dan apabila waktu shalat telah tiba, maka salah seorang diantara kalian hendaknya mengumandangkan adzan, dan yang mengimami kalian adalah orang yang paling tua diantara kalian [HR. Al-Bukhâri][11]

Demikianlah beberapa hadits yang disebutkan lafazh syabâb didalamnya. Semoga bermanfaat.

(8)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVIII/1436H/2015M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271- 858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079 ]

_______

Footnote

[1] Dikeluarkan oleh Imam Ahmad (4/151), dan at-Thabrani dalam kitab al-Kabîr (17/903, no: 853), dan Abu Ya’la (3/288). Al-Haitsami mengatakan dalam kitab Majma’ Zawâid (10/273), “Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya’la, dan Thabrani, sanadnya hasan.”

[2] Dikeluarkan oleh at-Tirmidzi, kitab al-Manâkib, Bab Manâkib al-Hasan dan al-Husain Radhiyallahu anhuma , no. 3768

[3] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, dalam Kitab al-Adzân, no. 660, dan Muslim, kitab Zakât, no.

1031

[4] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, Kitab al-Jannah wa shifat Na’îmihâ, no. 2837 [5] HR. Imam al-Bukhâri, no. 4679

[6] Dikeluarkan oleh Ibnu Mâjah, Kitab az-Zuhdi, no. 4261, dan Tirmizi, Kitab al-Janâiz, no. 983 [7] Imam Ahmad ( 1/390, 432)

[8] Imam Ahmad (3/235)

[9] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, Kitab an-Nikâh, no. 5065, 5066, dan Muslim, kitab an- Nikâh,no.1400

[10] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, no. 2137

[11] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, no. 631, dan Imam Muslim, no. 274

Home/A9. Wanita dan Keluarga.../Hadits-Hadits Yang Berkaitan Dengan...

� Hadits Tentang Shalat Sunnah, Kehidupan Berumah Tangga, Matahari Terbit Sebelah Barat, Keutamaan Belajar Alquran, Do'a Witir

� SSD VPS

Referensi : https://almanhaj.or.id/5766-haditshadits-yang-berkaitan-dengan-pemuda.html

(9)

"Benarkah Proses Penciptaan Manusia di Alquran Berbeda-beda?" - Turab (tanah) - Thin (tanah liat) - Thin lazib (tanah yang melekat dan keras) - Hama’ (lumpur hitam) - Shalshal (tanah liat kering yang dibuat untuk tembikar) - Sulalah (sari pati tanah) - Nuthfah (pembuahan sel sperma terhadap sel telur) * Beberapa lafadz soal proses penciptaan manusia, dijelaskan Alquran secara rinci dan punya keterkaitan satu sama lain. Bagi para pendengki ajaran Islam, menganggap Alquran tidak konsisten dalam proses penciptaan manusia karena di setiap ayat berbeda-beda. Ada berbagai ragam lafadz dalam Alquran terkait proses penciptaan manusia. Di antaranya; Turab (tanah), Thin (tanah liat), Thin lazib (tanah yang melekat dan keras), Hama’ (lumpur hitam), Shalshal (tanah liat kering yang dibuat untuk tembikar), Sulalah (sari pati tanah) dan Nuthfah (pembuahan sel sperma terhadap sel telur).

Jika mau bersusah payah ngulik ayat-ayat Alquran, ada yang bisa dicermati lebih dalam bahwa manusia berasal dari dua jenis; dari benda padat dan benda cair. Mari cek Ash-Shad ayat 71

اًر َشَب ِلَٰخ ىّنِإ ِةَكِئَٰٓلَمْلِل َكّبَر َلاَق ْذِإ ٌۢق

ٍنيِط نّم

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Di surat Al-Mukminuun ayat 12 juga dijelaskan

ٍن ِط ّم ٍةَلٰلُس ِم َناَس ِاا اَن َلَخ َقَلَو ۡي ۡن ۡن ۡن ۡل ۡق ۡد

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Ingat ya dari dua ayat di atas, ada kata ۡنّم, dari atau sebagian. Manusia diciptakan dari sebagian sari pati tanah. Jika merujuk pada kata ۡنّم, itu artinya ada anasir lain dari proses penciptaan manusia. Lafadz "thin" itu tanah yang mengandung banyak air, lumpur. Maurice Bucaile (dari Kristen masuk Islam), seorang ahli bedah spesialis di bidang gastroenterolog, pernah menjelaskan lafadz thin itu, komponen penting dalam pembentukan fisik manusia. Alquran menegaskan lafadz thin (tanah liat yang basah) sebagai lafadz untuk penyebutan awal terciptanya Nabi Adam yang kemudian menjadi sperma atau ovum.

Dalam bahasan lanjutan, thin ini akan membentuk pada dua cabang. Di surat lain, Ali Imran ayat 59 menegaskan soal penciptaan awal Nabi Isa itu seperti proses penciptaan Nabi Adam. Di ayat ini ada kata ٍباَرُت, tanah.

ؕ َمَدٰا ِلَثَمَك ِهّٰللا َد ِع ىٰس ِع َلَثَم ّنِا ۡن ۡي

ُن ُ كَيَف ُ ك ٗهَل َلاَق ّمُث ٍباَرُت ِم ٗهَقَلَخ ۡو ۡن ۡن

Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia

menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu.

Jadi Nabi Adam dan Nabi Isa diciptakan dalam satu rumpun, tanah, . ٍباَرُت. Loh bukankah Nabi Isa lahir dari rahim Bunda Maryam? Kok dari tanah? Saya dapat penjelasan dari dosen saya, Prof Dr Salman Harun. Menurut Prof Salman, memang penciptaan Nabi Isa dari unsur sel telur yang berasal dari Bunda Maryam. Tetapi sel telur itu berasal dari darah dan darah itu dari makanan dan makanan tumbuh dari tanah. Maka Nabi Isa juga berasal dari tanah. Sebagian besar mufasir memaparkan lafadz “turab” dengan arti “tanah”. Tapi dalam kamus Bahasa Arab, diartikan dengan kata “debu”

atau “serbuk tanah”, sesuatu yang berukuran sangat kecil. Turab adalah zat renik, jadi awal manusia tercipta dari zat renik, yaitu sel telur yang sangat kecil. Apa sih zat renik itu? Zat renik itu, ada di

(10)

dalam badan manusia, yang sering kita kenal sebagai sel kelamin, yang dapat tumbuh menjadi bayi melalui tahapan dalam rahim seorang ibu. Lagi-lagi Maurice Bucaile merinci, dalam “lisan Al-Arab”

lafadz ٍباَرُت berarti debu, tanah gemuk. Tanah memiliki beberapa lapisan yang disebut dengan struktur tanah (“soil structure”). Tanah yang di bagian atas yang biasanya berwarna hitam disebut tanah gemuk atau tanah subur (“top soil”), tanah yang berada di lapisan bawah biasanya keras dan tidak subur. Tanah yang bagian atas umumnya tidak padat dan berdebu. Nah proses penciptaan manusia itu seperti dijelaskan di Surat Al-Kahfi ayat 37

َت َفَكَا ُرِواَحُي َوُهَو ٗهُبِحاَص ٗهَل َلاَق ۡر ۤٗه

ّمُث ٍةَف ـّن ِم ّمُث ٍباَرُت ِم َكَقَلَخ ِذّلاِب ۡط ۡن ۡن ۡى

ؕ ًلُجَر َكٮّٰوَس

Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, "Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna? Al-Kahfi ayat 37 di atas terkait proses

penciptaan mansusia. Ayat ini ada asbabun nuzulnya. Proses penciptaan manusia juga ditegaskan di surat lain, Al-Hajj ayat 5. Di ayat ini dijelaskan proses awal penciptaan manusia sampai menjadi manusia.

َنّم ٍب َر ِف ُتـ ُ ك ِا ُساّنلا اَهّيَاـ ۡي ۡى ۡم ۡن ۡن ٰۤي

ِم ّمُث ٍباَرُت ّم ُكٰن َلَخ اـّنِاَف ِثـَب ا

ۡن ۡن ۡم ۡق ۡع ۡل

ٍةَغ ّم ِم ّمُث ٍةَقَلَع ِم ّمُث ٍةَف ـّن ۡض ۡن ۡن ۡط

ّرِقُنَو ؕ ُ كـَل َنّيَبُنـّل ٍةَقّلَخُم ِر َغّو ٍةَقّلَخّم ‌ۡم ۡي ىًمَسّم ٍلَجَا ىٰٓلِا ُءآ َشَن اَم ِماَح َاا ىِف ۡر ۡل

ُ كّد ُشَا ا ُغُل َتِل ّمُث ًل ِط ُكُجِر ُن ّمُث

ۚ‌‌ ۡم ۤۡو ۡب ۡف ۡم ۡخ

ىٰٓلِا ّدَرّي ّم ُكِمَو ىّٰفَوَتّي ّم ُكِمَو ۡن ۡم ۡن ۡن ۡم ۡن

ٍ مِع ِد َب ِم َمَل َي َل َ كِل ِرُمُعا ِلَذَا ۡل ۡع ۢۡن ۡع ۡي ۡل ۡر

اَنَز َا َذِاَف ًةَدِماَه َضَا ا ىَرَتَو ؕ اـًًــ َش ۡل ۡن ۤا ۡر ۡل ۡي

(11)

ّلُك ِم َتـَب َاَو َبَرَو ّزَت ا َءآَم ا اَه َلَع ۡن ۡت ۢۡن ۡت ۡت ۡه ۡل ۡي

ٍج ِهَب َز ۡي ٍۢج ۡو

Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah

menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah. SETETES AIR HINA Kembali pada term awal di atas, proses penciptaan manusia berasal dari dua jenis; dari benda padat dan benda cair. Benda padat dan benda cari itu saling bersinergi. Terkait benda cari dijelaskan dari beberapa ayat. Ada ayat yang menegaskan bahwa manusia diciptakan dari setetes air hina. Al-Mursalat ayat 20

ِهّم ٍءآّم ّم ّ ك ُل َن َلَا

ٍۙن ۡي ۡن ۡم ۡق ۡخ ۡم

Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani) As-Sajdah ayat 8

ٍء ّم ْنّم ٍةَلٰلُس ْنِم ٗهَلْسَن َلَعَج ّمُث ۤا

ٍنْيِهّم

kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani) Yasin ayat 77

ٍةَفْطّن ْنِم ُهٰنْقَلَخ اّنَا ُناَسْنِ ْلا َرَي ْمَلَوَا

ٌنْيِبّم ٌمْيِصَخ َوُه اَذِاَف

Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata! Kesimpulannya, perbedaan lafadz dalam ayat-ayat proses penciptaan manusia, tak berarti Alquran tidak konsisten dengan proses kejadian manusia. Karena hakikatnya perbedaan lafadz itu merujuk pada substansi yang sama dan hal itu juga memperlihatkan kekayaan khazanah Bahasa Arab. Dalam kitab "Al-Lughah Al-'Arabiyyah AtTahaaddiyaat wa Al-Muwajahah"

dijelaskan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat kaya akan perbendaharaan kata.

Bahasa Arab memiliki kurang lebih 12.305.412 bentuk kalimat dan 6.699.400 buah kata. Jumlah ini tentu sangat banyak dibanding dengan bahasa Inggris yang hanya memiliki kurang lebih 100.000 buah kata, dan bahasa Prancis dengan 25.000) buah kata yang dimilikinya. - Tulisan ini diracik dari berbagai sumber.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini menggunakan kajian perpustakaan untuk memperoleh data dan maklumat serta mengkaji dokumen-dokumen yang berkaitan yang terdiri daripada buku, majalah dan

Kajian ini termasuk jenis penelitian yang bersifat deskriptif analisis menggunakan metode Library Research dengan menela’ah dan mengkaji hadits-hadits Nabi Muhammad

Termasuk ke dalam studi hukum Islam kategori ini ialah studi sosiologi hukum Islam yang mengkaji mengenai pola-pola perilaku dan interaksi masyarakat di seputar

Telah dilakukan penelitian tentang “ Analisis Peran Institusi Pendidikan Agama Islam Sebagai Dharma Pendidikan Terhadap Pembangunan Pemuda dalam Masyarakat

Telah dilakukan penelitian tentang “Analisis Peran Institusi Pendidikan Agama Islam Sebagai Dharma Pendidikan Terhadap Pembangunan Pemuda dalam Masyarakat

Perlu diteliti mengenai peran jurusan Pendidikan Agama Islam sebagai dharma pendidikan terhadap pembangunan pemuda setelah terjadinya masyarakat ekonomi asean, sehingga

Sementara itu peran lembaga pendidikan termasuk Lembaga Pendidikan Islam atau sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan karakter mencakup (1) mengumpulkan guru,

Makalah ini mengkaji tentang para pengganti Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai Khulafa'u Rasyidin, dan peran mereka dalam menyebarkan agama