Kita bersyukur, di tengah kontraksi sektor pembelian listrik dan gas, Pertamina Gas yang bergerak di industri gas tetap mencatatkan kinerja positif meski terkoreksi dibandingkan tahun lalu. Kita bersyukur, di tengah sektor pembelian listrik dan gas yang mengalami kontraksi, Pertamina Gas yang bergerak di industri gas tetap mencatatkan kinerja positif meski terkoreksi dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja Keberlanjutan Pertamina Gas Tahun 2020
202020202020 KINERJA KEBERLANJUTAN UTAMA POIN-POIN UTAMA LAPORAN DIREKSI Laporan Direksi PROFIL PERUSAHAAN Profil Perusahaan TATA KELOLA BERKELANJUTAN TATA KELOLA KEBERLANJUTAN KINERJA EKONOMI KINERJA EKONOMI KINERJA LINGKUNGAN Kinerja Global TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN Tentang Laporan Keberlanjutan.
Kinerja Ekonomi
Pertamina Gas
Sustainability Performance in 2020
Economic Performance
Dengan pencapaian target kinerja operasional tersebut, perseroan meraih pendapatan usaha sebesar US$539,03 juta dibandingkan US$730,24 juta pada tahun sebelumnya. Setelah dikurangi berbagai beban dan pajak, Pertamina Gas membukukan laba tahun berjalan sebesar USD 106,63 juta, direvisi naik sebesar USD 43,59 juta atau 29,02% dibandingkan tahun 2019, dengan laba tahun berjalan sebesar USD 150,23 juta.
Kinerja Lingkungan
Kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha perseroan pada tahun 2020 adalah pendapatan dari pengangkutan gas yaitu 37,18%, disusul pendapatan dari niaga gas 37,09%, pendapatan usaha dari pengolahan gas (LPG) 12,95%, pendapatan dari jasa gasifikasi LNG 8,63%. Pendapatan jasa angkutan minyak sebesar 3,02% dan pendapatan jasa penyimpanan gas sebesar 1,13%. Sedangkan beban pokok pendapatan sebesar USD 382,43 juta dibandingkan USD 500,64 juta pada tahun sebelumnya.
Environmental Performance
Sebuah prestasi yang patut dibanggakan: Pertamina Gas berhasil mempertahankan Proper Emas Area Jawa Timur (EJA) pada tahun 2020. Pencapaian yang patut disyukuri, Pertamina Gas berhasil mempertahankan Proper Emas Area Jawa Timur (EJA) pada tahun 2020.
Kinerja Sosial
Social Performance
Sementara bagi masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, Pertamina Gas telah memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungannya dengan melaksanakan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR). Selain CSR, Pertamina Gas juga menyelenggarakan berbagai program donasi dengan total nilai Rp 2,26 miliar.
Prospek Usaha
Berdasarkan peta yang ada, berbagai program CSR dan donasi mendukung pencapaian 10 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Business Prospect
Optimisme tersebut disambut baik oleh Pertamina Gas dengan menetapkan target kinerja operasional dan keuangan tahun 2021 yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Dalam penerapan kebijakan tersebut, Pertamina Gas tidak lepas dari pemetaan dan prospek segmen usaha pada tahun 2021.
Penutup
Dalam hal ini, segmen usaha pengangkutan gas bumi masih menjadi kegiatan utama perseroan, disusul perdagangan gas bumi dan pengangkutan minyak.
Closing Remarks
Kami berharap dukungan dan kerja sama ini terus diberikan kepada Pertamina Gas pada tahun 2020 dan tahun-tahun berikutnya. Dalam hal ini, kami yakin dukungan dan kerjasama tersebut merupakan modal utama bagi perusahaan untuk maju dan berkembang.
Wiko Migantoro
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Keberlanjutan PT Pertamina Gas Tahun 2020 [G.2]
WIKO MIGANTORO
TENNY R.A. RUSDY
ACHMAD HERRY SYARIFUDDIN
INDRA SETYAWATI
RIGO SURATMAN
ROSA PERMATA SARI
DIREKSI Board of Directors
Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Keberlanjutan PT Pertamina Gas Tahun 2020 [G.2] Laporan Keberlanjutan PT Pertamina Gas Tahun 2020 [G.2]. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Keberlanjutan PT Pertamina Gas Tahun 2020 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan ini.
GIGIH PRAKOSO
We, the undersigned, declare that all information in the PT Pertamina Gas Sustainability Report 2020 has been fully disclosed and that we are solely responsible for the content of this report.
SURAT INDRIJARSO
MARTINUS SEMBIRING
DADI SUGIANA
WAHYU SETYAWAN
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
TENTANG LAPORAN
KEBERLANJUTAN
Laporan Keberlanjutan PT Pertamina Gas Tahun 2020 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan tahunan perusahaan yang diterbitkan secara berkala setiap tahunnya.
Tentang Laporan Keberlanjutan
Laporan ini tidak termasuk dalam proses dan prosedur penjaminan, kecuali Laporan Keuangan yang telah mendapat audit oleh Kantor Akuntan Publik (PAF). Dengan adanya halaman ini diharapkan para pembaca dan pengguna laporan ini dapat memberikan saran, masukan, pendapat dan lain-lain, yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas pemberitaan di masa yang akan datang.
Penetapan Isi Laporan [GRI 102-46]
Inklusivitas Pemangku Kepentingan
Perusahaan berharap laporan ini dapat menjadi sumber informasi bagi para pemangku kepentingan untuk mengetahui kinerja keberlanjutan yang dilakukan selama tahun 2020. Untuk mewujudkan komunikasi dua arah, perusahaan memberikan lembar umpan balik di akhir laporan ini.
Konteks Keberlanjutan
Namun seluruh informasi dalam laporan ini telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris selaku pejabat tata kelola perusahaan sehingga terjamin keakuratannya.
Determination of Report Content [GRI 102-46]
- Stakeholder Inclusivity
- Sustainability Context
- Materialitas
- Lengkap
- Identifikasi
- Prioritas
- Review
- Materiality
- Complete
- Identification
- Priority
- Validation
- Akurasi
- Keseimbangan
- Kejelasan
- Daya Banding
- Accuracy
- Balance
- Clarity
- Comparability
- Keandalan
- Ketepatan Waktu
Prinsip ini kami gunakan untuk menentukan isi laporan melalui proses materialitas, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi topik tertentu, kemudian melakukan pembobotan setiap topik menggunakan uji materialitas untuk mendapatkan topik penting, yaitu topik yang kami yakini relevan, diprioritaskan, dan penting untuk dikomunikasikan. Kami menegakkan prinsip ini dengan melakukan pengujian terhadap topik-topik yang relevan, termasuk ketersediaan data dan menetapkan batasan sehingga mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan.
Pedoman dan Standar Pelaporan
Reliability
Punctuality
Reporting Guidelines and Standards
Untuk memudahkan pembaca mendapatkan informasi yang sesuai dengan referensi, kami menambahkan tanda khusus berupa angka dan huruf sesuai dengan isi Laporan Keberlanjutan, sebagaimana diatur dalam Lampiran II POJK no. 51/2017, apakah kami mencantumkan Nomor Pengungkapan Standar GRI di akhir kalimat atau paragraf terkait. Informasi lengkap mengenai kecukupan isi laporan dengan kedua referensi tersebut disajikan pada halaman terakhir laporan ini, dimulai dari halaman.
Daftar Topik Material dan Batasan [GRI 102-47]
List of Material Topics and Boundaries [GRI 102-47]
Menggambarkan komitmen Perseroan dalam memberikan pelayanan terbaik agar pelanggan dapat menggunakan produk Perseroan dengan aman. Menggambarkan komitmen Perseroan dalam memberikan pelayanan prima sehingga pelanggan mampu menggunakan produk Perseroan dengan aman.
Akses Informasi Atas Laporan Keberlanjutan
Access to Information on Sustainability Reports
PROFIL
PERUSAHAAN
LAPORAN KINERJA KEBERLANJUTAN 20202020 Ikhtisar Kinerja Berkelanjutan TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN Go About Laporan Keberlanjutan LAPORAN DIREKSI LAPORAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN PROFIL PERUSAHAAN PROFIL PERUSAHAAN PENGENDALIAN KEUANGAN Kinerja SUBNUS KINERJA LINGKUNGAN Kinerja lingkungan KINERJA SOSIAL Kinerja sosial.
Nama [GRI 102-1, 102-5]
PT PERTAMINA GAS
Alamat Kantor [GRI 102-3]
Tanggal Pendirian
Kepemilikan [GRI 102-5 ] Ownership [GRI 102-5 ]
Bidang Usaha [GRI 102-2]
Modal Dasar
444 orang
Jumlah Karyawan [GRI 102-8]
Telephone / Telephone
Faksimili / Faximile
Modal Ditempatkan
Akta Pendirian Deed of Establishment
Profil Perusahaan
- Bidang Usaha Hilir Gas Bumi dan Turunannya
- Perdagangan Umum
- Pengangkutan minyak
- Pelayanan
- Natural Gas Upstream and Sub-Products Business
- General Trading
- Oil Transportation
- Services
Pengangkutan/transmisi, serta pengolahan, penyimpanan, penyediaan sarana prasarana minyak dan gas bumi, serta kegiatan lain yang meliputi distribusi gas, gas alam cair (LNG), gas alam cair (NGL), gas minyak cair (LPG), gas alam terkompresi (compressed natural gas). (CNG), serta terminal penerima LNG -, NGL, LPG, CNG. Impor, ekspor gas bumi dan bertindak sebagai keagenan/distributor perwakilan perusahaan dalam dan luar negeri.
Kegiatan Usaha Utama Sesuai Anggaran Dasar Terakhir [GRI 102-2]
Oil and natural gas transportation/transmission, and processing, storage, provision of infrastructure facilities and other businesses including distribution of gas, liquefied natural gas (LNG), natural gas liquefied (NGL), liquefied petroleum gas (LPG), compressed natural gas (CNG) and LNG, NGL, LPG, CNG acceptance terminal. Starting a business in the transportation of oil by pipeline and natural gas by pipeline, ships, land transportation and storage.
Peraturan Perundang-undangan Regulation Framework
Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan minyak bumi melalui pipa dan gas bumi melalui pipa, kapal laut, kendaraan darat dan gudang. Memulai usaha di bidang jasa gas bumi, pengujian laboratorium, pengoperasian dan pemeliharaan peralatan produksi, pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan.
PT Pertamina Gas didirikan pada 23 Februari 2007, berdasarkan
Sejarah Singkat Perusahaan
Pemberian izin kepada PT Pertamina (Persero) atas pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan seluruh aset gas PT Pertamina (Persero); referensi. Pemberian izin kepada PT Pertamina (Persero) atas pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan seluruh aset gas PT Pertamina (Persero);
Perdagangan Umum
General Trading
Bidang Usaha Hilir Gas Bumi dan Turunannya
Natural Gas Downstream business and Its Derivatives
PGN sebagai Subholding Gas dan pemegang saham utama di Pertamina Gas merupakan penanggung jawab dan pengawas transaksi/kegiatan mewakili direksi PT Pertamina (Persero). Sebagai subholding Gas dan pemegang saham mayoritas Pertamina Gas, PGN mengawasi operasional/kegiatannya sebagai wakil direksi PT Pertamina (Persero).
Pelayanan
Penyelenggaraan kegiatan gas tersebut dilakukan oleh anak perusahaan gas yang berbentuk badan hukum tersendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun dikelola secara terkoordinasi sebagai perusahaan PT Pertamina (Persero). Kegiatan lapangan gas tersebut dilakukan oleh anak perusahaan gas yang berbentuk badan hukum tersendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun dikelola secara terkoordinasi sebagai perusahaan PT Pertamina (Persero).
Service
Pengangkutan minyak
Oil Transportation
Pertamina Gas has an operating region throughout Indonesia, including the islands of Sumatera, Java and Kalimantan. The company also processes natural gas through two LPG plants, namely the Pondok Tengah LPG Plant, which is partnered with PT Yudistira Energy, and the South Sumatera LPG Plant, which is operated by a subsidiary: PT Perta-Samtan Gas.
EXISTING
Perseroan juga melakukan kegiatan usaha pengolahan gas bumi melalui dua Kilang LPG, yaitu Kilang LPG Pondok Tengah yang bermitra dengan PT Yudistira Energy dan Kilang LPG Sumatera Selatan yang dikelola oleh anak perusahaan: PT Perta-Samtan Gas. Sedangkan kegiatan usaha regasifikasi LNG dilakukan oleh anak perusahaan: PT Perta Arun Gas melalui pengoperasian Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Arun Lhokseumawe Aceh sejak awal tahun 2015.
INFRASTRUCTURE ONGOING PROJECT
Meanwhile, the LNG regasification business is carried out by the subsidiary company: PT Perta Arun Gas through the operation of the LNG Reception and Regasification Terminal in Arun Lhokseumawe, Aceh, since the beginning of 2015.
Keterangan Peta Wilayah Kerja
PIPA GAS PORTO - ORF SEMARE / PROYEK PIPA GAS PORTO - ORF SEMERE Dimensi : 16" x 8 KM Kapasitas : 100 MMSCFD.
Pemimpin global dalam mengembangkan rantai suplai gas dan berkomitmen untuk memberikan
Memberikan insfratruktur gas terbaik di kelasnya
Menjalankan operasi yang aman dan ramah lingkungan
Menanamkan investasi dalam teknologi dan inovasi
Merekrut dan mengembangkan tenaga kerja berbakat
Tema Strategis
Kebijakan dan Dasar Penetapan Visi, Misi dan
Policy and Basis for the Stipulation of Vision,
Budaya Perusahaan
112 sehubungan dengan pernyataan keputusan pemegang saham PT Pertamina Gas tanggal 28 Desember 2018, dan kemudian terhitung tanggal 28 Desember 2018, PT Pertamina Gas resmi diakuisisi oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk. 112 tentang Keputusan Pemegang Saham PT Pertamina Gas tanggal 28 Desember 2018, efektif sejak tanggal 28 Desember 2018. PT Pertamina Gas telah resmi diakuisisi oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi [GRI 102-4, 102-6]
PT Perta- Samtan Gas
Bidang Usaha
Status Operasi
Company Profile
Business Sector
Operation Status
Kepemilikan Saham
Alamat Perusahaan
Shares Ownership
Company Address
PT Pertagas Niaga
Operational Status
Komposisi Dewan Komisaris PT Pertagas Niaga PT Pertagas Niaga Struktur Dewan Komisaris.
PT Perta Kalimantan Gas
Kinerja dan Pencapaian
Performance and Achievement
Komposisi Dewan Pengawas PT Perta Daya Gas Struktur Dewan Pengawas PT Perta Daya Gas. Kinerja gas PT Perta Daya (dalam USD) Kinerja gas PT Perta Daya (dalam USD).
PT Perta Arun Gas
Menjalankan kegiatan usaha lain yang menyertainya yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang operasional dan usaha perusahaan.
Tanggal Berdiri
Date of Establishment
Share Ownership
PT Perta Arun GasStates (dalam USD) PT Perta Arun GasStates (dalam USD).
Struktur Grup Perusahaan
HOLDING PERTAMINA
SUBHOLDING
Informasi Mengenai Pekerja
SCM Pertamina Gas melakukan pengelolaan strategis berdasarkan 14 Sistem Prosedur Kerja (STK) yang mengatur proses pengadaan. SCM Pertamina Gas melakukan manajemen strategi berdasarkan 14 sistem Kerja yang mengatur penyampaian produk dan layanan di PT Pertamina Gas.
Pemasok Lokal
Penggunaan sistem elektronik dalam proses pengadaan barang dan jasa dilakukan untuk menjamin efisiensi, transparansi, dan efektivitas dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Local Supplier
Adanya sistem kerja ini membantu audit International Safety Rating System 7 (ISRS 7) yang dilakukan di wilayah operasional Pertamina Gas. Jumlah perusahaan penyedia barang dan jasa sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 Jumlah perusahaan penyedia barang dan jasa sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.
Perjanjian Perundingan Kolektif [GRI 102-41]
Perubahan Signifikan selama Periode Pelaporan [GRI 102-10]
Ketercakupan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) [GRI 102-41]
Prinsip kehati-hatian Pertamina Gas juga tertuang dalam berbagai pedoman dan sistem prosedur kerja di Pertamina Gas. Prinsip kehati-hatian yang diterapkan oleh Pertamina Gas tertuang dalam seluruh prosedur dan pedoman kerja.
Pendekatan atau Prinsip Pencegahan [GRI 102-11][E.3]
Untuk menjaga konsistensi penerapan sistem, PT Pertamina Gas melakukan sertifikasi sistem manajemen seri ISO secara multisite dengan lingkup Kantor Pusat dan seluruh wilayah Operasi (Operation NSA, Operation, DDA, Operation SSA, Operation CSA, Operation WJA, Operation EJA , dan Operasi KAL). Pertamina Gas secara konsisten menjaga sistem mutu, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan dengan mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen terpadu yang disebut Sistem Keberlanjutan Gas Pertamina yang disingkat Pegassus.
Inisiatif Eksternal [GRI 102-12]
Pertamina Gas secara konsisten menjaga sistem mutu, kesehatan, keselamatan dan lingkungan dengan mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen terpadu yang disebut Sistem Keberlanjutan Gas Pertamina yang disingkat Pegassus. Untuk menjaga konsistensi penerapan sistem, PT Pertamina Gas melakukan sertifikasi sistem manajemen seri ISO secara multisite dengan lingkup Kantor Pusat dan seluruh wilayah operasional (NSA Operation, Operation, DDA, Operation SSA, Operation CSA, Operation WJA, Operation EJA, dan Operasi KAL).
Penghargaan [GRI 102-12]
Keanggotaan pada Asosiasi [GRI 102-13]
PT Pertamina Gas tergabung dalam berbagai perkumpulan/perkumpulan yang sejalan dengan kiprahnya di industri pengelolaan minyak dan gas. Dengan bergabung dalam asosiasi ini, perusahaan dapat berbagi isu dan kebijakan terkait industri gas, termasuk dampak dan peluang bisnis dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
TATA KELOLA
BERKELANJUTAN
Bagi perusahaan, GCG merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam setiap proses dan mekanisme pengelolaan bisnis, berdasarkan peraturan hukum dan etika bisnis. Dengan kedudukan dan reputasi yang begitu penting, GCG bukanlah suatu pilihan bagi perusahaan, melainkan suatu keharusan untuk diterapkan.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance,
Pertamina Gas bukan merupakan perusahaan tercatat atau emiten sehingga tidak tunduk pada kewajiban penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Pelaporan Keuangan Berkelanjutan bagi Penyedia Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. , yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2020. Pertamina Gas bukan merupakan perusahaan tercatat atau emiten sehingga tidak tunduk pada kewajiban pelaksanaan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51/.
Tujuan Penerapan GCG
Optimisme terbangun karena dengan penerapan GCG, manajemen Pertamina Gas dapat mengelola dan mengendalikan perusahaan sehingga tercipta hubungan yang baik, adil dan transparan antar berbagai pihak yang terkait dan mempunyai kepentingan terhadap perusahaan. Dalam hubungan timbal balik, jika manajemen mampu mewujudkan kepentingan pemegang saham, maka kepercayaan pemegang saham terhadap pengelolaan Pertamina Gas akan meningkat.
Penerapan GCG
Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh organ perusahaan yang dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Struktur Tata Kelola [GRI 102-18]
Pertamina Gas memiliki struktur manajemen yang sempurna terutama dalam penerapan prinsip-prinsip GCG. Dalam implementasinya, Pertamina Gas memiliki berbagai kebijakan/pedoman dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya yang disebut dengan soft struktur GCG.
Penanggungjawab Penerapan Keuangan
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa merupakan instansi tertinggi dalam tata kelola perusahaan, mempunyai
RUPST juga merupakan wadah bagi pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya atas kepengurusan Perseroan.
Hak & Tanggung Jawab Pemegang Saham Dalam
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mewajibkan perusahaan melaporkan kinerjanya kepada pemegang saham sebagaimana tercantum dalam laporan keberlanjutan untuk mendapatkan persetujuan RUPS, paling lambat lima bulan setelah akhir tahun buku.
Penyelenggaraan RUPS Tahun 2020
RUPS Fisik tahun 2020
RUPS Sirkuler
Ditempatkan sebagai anggota Direksi di PT Perta Arun Gas. Pemberhentian dan pengangkatan wakil PT Pertamina Gas telah terjadi. 2020 7 Penetapan remunerasi kinerja tahunan (Tantiem) direksi dan dewan pengawas perseroan untuk tahun buku 2019 dan remunerasi direksi dan dewan pengawas perseroan untuk tahun buku 2020.
Kriteria dan Penetapan Anggota Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar
Persyaratan Dewan Komisaris
Komposisi dan
Keanggotaan Dewan Komisaris
Komisaris Independen
Persyaratan Komisaris Independen
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Komisaris independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan dapat diangkat kembali pada periode berikutnya sepanjang komisaris independen tersebut menyatakan tetap independen terhadap RUPS.
Kriteria dan Penetapan Direksi
Direksi
Direksi merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perusahaan serta melaksanakan
Para anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh rapat umum dari calon yang diusulkan oleh pemegang saham dan mengikat dalam rapat umum. Para anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh rapat umum dari antara calon yang diusulkan oleh pemegang saham setelah prosedur pencalonan selesai sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan mengikat rapat umum.
Komposisi Direksi
Sekretaris Dewan Komisaris
Komite Audit
Keanggotaan Komite Audit
Organ Pendukung Dewan Komisaris
Komite Manajemen Risiko [E.3]
Sekretaris Perusahaan
Struktur Organisasi
Kode Etik Perusahaan
Kode Etik dan Pakta Integritas [GRI 102-16]
Pertamina Gas telah memiliki Pedoman etika dan Tata Perilaku sebagai Kode Etik Perusahaan, yang memuat standar penerapan etika terbaik dalam
Isi Penting Kode Etik Perusahaan
Tujuan Penerapan Kode Etik Perusahaan
Dewan bertanggung jawab atas penerapan etika bisnis dan Kode Etik dalam Perusahaan, dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan fungsi audit internal. VP/GM/Kepala Audit Internal, Manajer dan level manajer bertanggung jawab atas penerapan etika bisnis dan Kode Etik di unit kerja masing-masing.
Pemberlakuan Kode Etik bagi Seluruh Level
Menjelaskan nilai-nilai perusahaan sebagai landasan perilaku yang harus diikuti oleh seluruh insan perusahaan dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Setiap Insan Pertamina Gas melengkapi Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku secara online dengan menggunakan teknologi berbasis komputer, sehingga setiap Insan Pertamina Gas memahami dan bersedia untuk mematuhinya, yang selanjutnya didokumentasikan oleh Sekretaris Perusahaan selaku Chief Compliance Officer (CCO).
Sosialisasi Pedoman Kode Etik
Penandatanganan Komitmen Kode Etik
Pengukuran Pemahaman Kode Etik Perusahaan
Sanksi Pelanggaran Kode Etik
Jika pelanggaran dilakukan oleh pihak eksternal (pemasok, mitra bisnis, atau pihak lain yang berkepentingan), maka akan tunduk pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak dan prosedur terkait Perusahaan. Mitra Pertamina Gas yang terbukti melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan keputusan perusahaan.
Mekanisme Sanksi
Insan Pertamina Gas yang melanggar Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku berhak didengar penjelasannya di hadapan atasan langsungnya, sebelum diberikan pembinaan atau tindakan disipliner. Pelaksanaan tindakan pembinaan, hukuman disiplin dan/atau tindakan korektif dan preventif dilaksanakan oleh fungsi SDM.
Konsistensi Penerapan GCG dan Kode Etik
Dewan Komisaris dan Direksi memutuskan untuk memberikan tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan/atau tindakan perbaikan dan pencegahan untuk dilaksanakan oleh atasan langsung di lingkungan masing-masing. Selama periode pelaporan, tidak ada atau sama sekali (0) laporan mengenai dugaan pelanggaran Pedoman Etika Bisnis dan Kode Etik.
Perusahaan
Termasuk para petinggi perusahaan di lingkungan Pertamina Gas yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Merupakan struktur dan proses yang digunakan oleh organ Perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan dan akuntabilitas bisnis guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan lainnya.
Pakta Integritas dan Tata Kelola Pengadaan Barang
Board Handbook, yaitu dokumen kesepakatan antara Dewan Komisaris dan Direksi mengenai pedoman dan mekanisme hubungan kerja kedua organ tersebut, tugas pokok dan tanggung jawabnya.
Pencegahan Korupsi
Pelaporan Harta Kekayaan Pejabat Perusahaan
LHKPN pejabat perusahaan di lingkungan Pertamina Gas disampaikan kepada Fungsi Kepatuhan PT Pertamina (Persero) untuk disampaikan kepada pihak yang berwenang. Hingga akhir periode pelaporan, terdapat 54 LHKPN yang disampaikan atau 100% dari total 54 petugas perusahaan yang wajib lapor.
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) diterapkan dalam rangka mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)
WBS juga berlaku sebagai mekanisme untuk memitigasi potensi risiko dan menciptakan lingkungan Perusahaan yang bersih dari praktik-praktik kolusi,
Pertimbangan
Pemberlakuan WBS
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran
Perlindungan Bagi Pelapor
Penanganan Pengaduan dan Pihak Pengelola
Saluran Penyampaian Laporan Dugaan
Pelanggaran
Hasil Penanganan Pengaduan
Pengembangan WBS
Gratifikasi
KONTRIBUSI MAKSIMAL
MEMPERKUAT KETAHANAN
USD106,63 juta
Hal ini terlihat dari suku bunga perekonomian pada kuartal III yang kembali tercatat negatif yakni 3,49 persen, setelah sebelumnya sempat turun hingga minus 5,32 persen pada kuartal II. Bank Indonesia mengatakan perbaikan perekonomian domestik pada triwulan IV tahun 2020 didukung oleh realisasi stimulus dan kontribusi positif dari sektor eksternal.
Tinjauan Ekonomi Nasional Tahun 2020
Konsumsi pemerintah meningkat positif pada tahun 2020 sebesar 1,94% dipengaruhi oleh realisasi stimulus pemerintah terutama dalam bentuk bantuan sosial, belanja barang dan jasa lainnya, serta dana transfer ke daerah dan desa (TKDD).
Sebab, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan bahwa pandemi COVID-19 akan berlangsung lama
Dampak terbesar pandemi COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia adalah menurunnya pertumbuhan ekonomi dan negara juga memasuki zona resesi. Dalam kondisi perekonomian yang sulit tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mengalami kontraksi year-on-year sebesar 2,07 persen.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto 2014-2020
Untuk mencapai peta jalan tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya mengoptimalkan pencapaian target migas dari tahun ke tahun. Berdasarkan data kementerian, realisasi lift minyak dan gas bumi (migas) pada tahun 2020 mencapai 1,682 juta barel setara minyak per hari (boepd).
Selintas Industri Gas 2020
Upaya menjaga ketersediaan gas bumi dan pembangunan jaringan pipa gas perkotaan dari tahun ke tahun secara berkelanjutan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap terjaganya ketahanan energi nasional. Sulit dipungkiri bahwa peran minyak dan gas bumi (migas) masih sangat dominan dalam menjaga ketahanan energi nasional hingga tahun 2050, sebagaimana tertuang dalam Perpres No.
Kinerja Ekonomi Pertamina Gas 2020
Dalam kondisi sulit tersebut, Pertamina Gas patut disyukuri, karena mampu mencatatkan kemajuan positif meski terkoreksi dibandingkan tahun lalu.
Pandemi COVID-19 selama tahun 2020 telah membuat perekonomian
Dengan pencapaian kinerja di atas maka dapat dihitung sebaran nilai keekonomian Gas Pertamina yaitu nilai keekonomian langsung yang dihasilkan, nilai keekonomian yang didistribusikan, dan nilai keekonomian yang ditahan. Nilai ekonomi yang ditahan merupakan selisih antara nilai ekonomi yang dihasilkan dikurangi dengan nilai ekonomi yang didistribusikan, yang digunakan untuk pengembangan usaha perusahaan.
Dampak Ekonomi Tidak Langsung
Sebagai korporasi yang bertanggung jawab, Perseroan juga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab sosial dan lingkungan (ESR). Pemenuhan TJSL diwujudkan antara lain melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Struktur Organisasi CSR
Program dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dijalankan perusahaan disusun berdasarkan 5 pilar tanggung jawab sosial perusahaan yang ditetapkan oleh perusahaan. Orientasi dan tujuan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan di perusahaan Pertamina Gas mengacu pada visi, misi dan kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah ditetapkan pada tanggal 1 Oktober 2019.
Visi, Misi dan Tujuan CSR
Visi
Misi
Tujuan
Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan: merupakan tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk terus menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan konsisten dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Dalam penjelasan pasal 40 ayat (5) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan: bertanggung jawab terhadap pengembangan lingkungan hidup dan masyarakat setempat, adalah peran serta perusahaan dalam pengembangan dan pemanfaatan potensi dan keterampilan masyarakat setempat. masyarakat, antara lain dengan mempekerjakan pekerja. dalam jumlah dan kualitas tertentu, serta memperbaiki lingkungan pemukiman masyarakat.
Dasar Acuan [GRI 103-2]
Peraturan Menteri BUMN (Permen) No. Per-05/MBU/2007 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Nomor Per-08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Komitmen terhadap upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tempat perusahaan beroperasi diwujudkan melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR.
Pemetaan Sosial
Dalam merencanakan dan melaksanakan program CSR, Pertamina Gas memiliki 5 pilar CSR yang menjadi fokus utama program perusahaan. Usulan program CSR yang tidak termasuk dalam alokasi dana dari Pemegang Saham, akan dipenuhi oleh anggaran operasional internal Pertamina Gas.
Haluan Besar Kegiatan [GRI 103-2]
Minimal setiap 3 tahun sekali • Sosialisasi proyek termasuk pembebasan lahan untuk jalur proyek pipa gas. Pelaksanaan program/kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh Pertamina Gas selalu bersinergi dengan program/kegiatan CSR di Pertamina dan PGN sebagai perusahaan induk.
Program Utama CSR
Pelaksanaan donasi ini bukan menjadi fokus utama program CSR, namun sebagai pelengkap program CSR atau sebagai penilaian awal terhadap calon penerima manfaat perusahaan, yang kedepannya dapat dikembangkan menjadi mitra program CSR yang berkelanjutan. Selama tahun 2020, lima pilar CSR dan donasi telah diterapkan di seluruh area operasional, kantor pusat, dan proyek perusahaan.
Pelaksanaan CSR
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Nilai (Rp) Nilai (Rp) Program Penyaringan (Taman Ekowisata Sadar dan Ramah Lingkungan) Embung Senja di Desa Gajah Mati (DIPA). Program yang Dikaji (Taman Ekowisata Ramah Lingkungan dan Sadar Lingkungan) Embung Senja di Desa Gajah Mati (DIPA).
Pelaksanaan CSR Bidang Pendidikan
Pelaksanaan CSR Bidang Kesehatan
Pelaksanaan CSR Bidang Pelestarian Alam
Laporan Keberlanjutan LAPORAN DEWAN Laporan Dewan PROFIL PERUSAHAAN Profil Perusahaan TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Pengelolaan Keberlanjutan KINERJA KEUANGAN Kinerja keuangan KINERJA LINGKUNGAN Kinerja lingkungan KINERJA SOSIAL Kinerja sosial.
Pemberian Donasi
No.4 Menjamin pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta meningkatkan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua. No.8 Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, peluang kerja yang produktif dan komprehensif, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
Mekanisme Penyampaian Keluhan [GRI 103-3]
Perusahaan memiliki mekanisme bagi pemangku kepentingan untuk menyampaikan keluhan dan kekhawatiran mengenai dampak sosial dari kegiatan operasional. Saat ini layanan pengaduan pelanggan Pertamina Gas Group terintegrasi dengan Contact Center PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
MENGUKUHKAN OPERASIONAL
LINGKUNGAN
Dalam banyak kasus, kerusakan lingkungan memicu bencana ekologis, sehingga kerugian dan kerugian materil tidak dapat dihindari. Agar dampak negatif kerusakan lingkungan tidak semakin parah, maka seruan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup pun mengemuka.
Kelestarian lingkungan menjadi isu global yang menuntut perhatian
Isu tersebut mengemuka sejalan dengan kerusakan lingkungan yang
Proper Hijau menunjukkan bahwa Wilayah Operasional telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup lebih dari yang dipersyaratkan (beyond Compliance). Secara berkala, Pertamina Gas juga memberikan laporan pelaksanaan mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup kepada instansi terkait yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Fungsi QM & HSE
Berdasarkan struktur organisasi perusahaan, QM&HSE merupakan struktur independen yang menduduki posisi leher dan bertanggung jawab melapor langsung kepada Direktur Utama. Dalam penerapan aspek QHSSE, fungsi QM&HSE berkoordinasi dengan seluruh fungsi yang ada di kantor pusat PT Pertamina Gas, serta bekerjasama dengan perangkat organisasi perusahaan di area operasi khususnya Head of QC&HSE, HSE Supervisor dan QC supervisor di area dan distrik. .
Memahami Potensi Dampak
Capaian di atas menunjukkan bahwa seluruh kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan di masing-masing wilayah operasional telah sesuai bahkan melampaui ketentuan pengelolaan lingkungan hidup yang berlaku. Proper Hijau menunjukkan bahwa wilayah operasional telah menerapkan perilaku lingkungan melebihi yang dipersyaratkan (melalui kepatuhan), memiliki sistem pengelolaan lingkungan hidup, menerapkan upaya 4R (reduce, reuse, recycle dan recovery) serta mempunyai hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
Pencapaian PROPER
Ini berarti bahwa EJA melakukan lebih banyak pengelolaan lingkungan daripada yang diperlukan dan berupaya menuju pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Proper Gold berarti wilayah operasional telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang diperlukan dan telah berupaya menuju pengembangan masyarakat berkelanjutan.
Pencapaian PERCA Pertamina Gas 2020
Pengelolaan dan Pemanfaatan Energi
61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK), sebuah dokumen kerja yang menguraikan upaya penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia. Pertamina Gas mendukung penuh komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan perusahaan.
Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dan Emisi Lain
Emisi gas rumah kaca merupakan masalah serius bagi masyarakat dunia karena merupakan penyebab utama pemanasan global. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mengurangi gas rumah kaca dan Keputusan Presiden No. 71/2011 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional Sektor Minyak dan Gas Bumi di Indonesia.
Reduksi Emisi GRK
Hal ini dilakukan untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam menurunkan emisi GRK secara nasional, sesuai dengan Peraturan Presiden No. Inovasi yang dilakukan EJA adalah program penggunaan gas cromatograph (GC) online untuk meteran gas sejenis yang berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 0,499 ton CO2eq.
Emisi Lain
Selain itu, beberapa program juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020, yaitu meminimalisir konsumsi energi pada saat engine start pertama dengan mengurangi frekuensi shutdown melalui penerapan sistem MAMPIR di SKG Benuang, decommissioning 1 unit reciprotor Ajax di SKG Bitung, menonaktifkan 4 unit turbin dan 1 unit standby di SKG Benuang, penggantian solar dengan Pertadex untuk kendaraan operasional dan penggantian penerangan jalan umum dengan LED berbasis solar cell di SKG. Komitmen Pertamina Gas dalam mengelola lingkungan juga diwujudkan melalui berbagai upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan.
Keanekaragaman Hayati
Secara umum pengolahan limbah B3 dilakukan dengan metode 3R yang meliputi daur ulang, penggunaan kembali, dan pengurangan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. Pihak ketiga yang memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Transportasi ikut serta dalam pengolahan sampah.
Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
Di setiap wilayah operasinya, Pertamina Gas juga terus berinovasi untuk mengurangi volume limbah B3 yang dihasilkan. Program ini berdampak pada pengurangan limbah B3 sebesar 4,22 ton atau setara dengan penghematan biaya sebesar Rp.
Limbah Non-B3
Dengan komitmen tersebut, Pertamina Gas tidak akan menerima adanya keluhan dari warga sekitar wilayah kerja bahwa sumber air terganggu. Dengan komitmen tersebut, Pertamina Gas tidak akan menerima adanya keluhan dari warga sekitar wilayah kerja bahwa sumber air terganggu.
Pengelolaan Air
Selain itu, Pertamina Gas juga mampu mencegah kebocoran gas dan kejadian kebakaran, baik skala kecil maupun besar. Selain itu, Pertamina Gas juga mampu mencegah kebocoran gas dan kejadian kebakaran, baik skala kecil maupun besar.
Insiden Tumpahan [F.15]
Keseriusan Pertamina Gas dalam mengelola perlindungan lingkungan membuat tidak terjadi insiden kebocoran limbah di tahun 2020. Insiden tumpahan minyak skala kecil (<15 barel) terjadi sebanyak 22 kali, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 29 insiden.
Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan [F.16]
Biaya Lingkungan [F.4]
KINERJA SOSIAL
Sumber Daya
Manusia Unggul Penopang
Kemajuan
Pertamina Gas memperlakukan seluruh karyawan (100%) secara sama, termasuk dalam review kinerja,
Kepegawaian
Selain adanya penerimaan pegawai baru, jumlah pegawai Pertamina Gas pada tahun pelaporan juga dipengaruhi oleh keluarnya pegawai dari perusahaan (turnover). Kebijakan ini diterapkan sebagai kontribusi nyata Pertamina Gas dalam penghapusan pekerja anak dan kerja paksa di tempat kerja.
Pekerja Anak dan Kerja Paksa [F.19]
Dalam menjalankan aktivitas perusahaannya, Pertamina Gas mempunyai kebijakan yang jelas mengenai minimal usia pekerja dan jam kerja pekerja. Dalam praktiknya, berbagai ketentuan tersebut diterapkan oleh Pertamina Gas dengan menetapkan usia minimal pekerja adalah 18 tahun, sedangkan jam kerja yang disepakati adalah 8 (delapan) jam per hari.
Pembinaan Pekerja