Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan Pertamina Gas dari kegiatan operasional terdiri dari beberapa jenis. Sebagian limbah mengandung barang berbahaya dan beracun (B3) maupun limbah bukan B3. Limbah B3 yang dihasilkan dikelola dengan cara disimpan di dalam tempat penampungan sampah (TPS) berizin. Secara umum, pengolahan limbah B3 dilakukan dengan cara 3R meliputi daur ulang (recycle), pemakaian kembali (reuse), dan pengurangan (reduce), seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Pengolahan limbah melibatkan pihak ketiga yang sudah mempunyai izin dari Kementerian Lingkungan Hidup maupun Kementerian Perhubungan. [F14]
Berikut data intensitas limbah B3 di area Pertamina Gas: [F.13]
2020 Sustainability Report PT Pertamina Gas
Data intensitas limbah B3 di Area Pertamina Gas: [F.13]
Data intensitas limbah B3 di area Pertamina Gas: [F.13]
Keterangan
Keterangan Satuan
Units 2020 2019 2018 2017 2016 2015
Kalimantan Area (KAL) Total Limbah B3
Total Limbah B3 Ton ……... 3.32 4.29 3.43 3.43 5.03
Total Penyaluran Gas
Total Penyaluran Gas TOE ……... 1793510.8 3706914.2 3468819.4 3564826.7 3846217.4 Intensitas Limbah B3
Intensitas Limbah B3 Ton/TOE ……... 1.85 x 10-6 1.16 x 10-6 0.99 x 10-6 0.96 x 10-6 1.31 x 10-6
Melalui masing-masing Area Operasi, Pertamina Gas juga melakukan inovasi untuk menurunkan volume limbah B3 yang dihasilkan. Upaya ini berhasil menurunkan intensitas limbah B3 melalui program yang dilakukan pada tahun 2020:
a. Operation West Java Area (OWJA)
Sebelumnya, WJA menggunakan pelarut kimia sebagai campuran cat. Kemudian tercipta program substitusi cat dengan larutan ‘EKSAK’
ekstrak daun sirsak sehingga limbah B3 kemasan cat dapat dikurangi sebanyak 0,86 Ton dari 2017 sampai Juni 2020. Dalam upaya 3R Limbah B3, WJA juga menjalankan pengurangan majun terkontaminasi dengan menggunakan reusable safety gloves, pengurangan drum bekas, oli bekas, dan filter bekas terkontaminasi dengan optimalisasi turbin kompresor SKG Mundu.
b. Operation East Java Aera (OEJA)
Inovasi dalam melaksanakan pengelolaan limbah B3 di WJA yaitu dengan program penjadwalan perputaran masa pakai baterai yang dapat mengurangi jumlah timbulan limbah B3 baterai. Program ini memberikan dampak pengurangan limbah B3 sebanyak 4,22 Ton yang setara dengan penghematan biaya sebesar Rp105.385.000,00. Selain itu, upaya yang dilakukan dalam rangka 3R Limbah B3
Melalui masing-masing Area Operasi, Pertamina Gas juga melakukan inovasi untuk menurunkan volume limbah B3 yang dihasilkan. Upaya ini berhasil menurunkan intensitas limbah B3 melalui program yang dilakukan pada tahun 2020:
a. Operation West Java Area (OWJA)
Sebelumnya, WJA menggunakan pelarut kimia sebagai campuran cat. Kemudian tercipta program substitusi cat dengan larutan ‘EKSAK’
ekstrak daun sirsak sehingga limbah B3 kemasan cat dapat dikurangi sebanyak 0,86 Ton dari 2017 sampai Juni 2020. Dalam upaya 3R Limbah B3, WJA juga menjalankan pengurangan majun terkontaminasi dengan menggunakan reusable safety gloves, pengurangan drum bekas, oli bekas, dan filter bekas terkontaminasi dengan optimalisasi turbin kompresor SKG Mundu.
b. Operation East Java Aera (OEJA)
Inovasi dalam melaksanakan pengelolaan limbah B3 di WJA yaitu dengan program penjadwalan perputaran masa pakai baterai yang dapat mengurangi jumlah timbulan limbah B3 baterai. Program ini memberikan dampak pengurangan limbah B3 sebanyak 4,22 Ton yang setara dengan penghematan biaya sebesar Rp105.385.000,00. Selain itu, upaya yang dilakukan dalam rangka 3R Limbah B3
IKHTISAR KINERJAKEBERLANJUTAN 20202020 Sustainable Performance Highlights TENTANG LAPORANKEBERLANJUTANAbout The Sustainability Report LAPORAN DIREKSIBoard of Directors Report PROFIL PERUSAHAANCompany Profile TATA KELOLAKEBERLANJUTANSustainability Governance KINERJA EKONOMIEconomic Performance KINERJA LINGKUNGANEnvironmental Performance KINERJA SOSIALSocial Performance
yaitu pengurangan kaleng cat bekas dengan penerapan good housekeeping, pengurangan limbah oli bekas dengan perubahan interval penggatian oli genset, dan pengurangan limbah lampu longer life time.
c. Operation Kalimantan Area (OKAL)
Pada awalnya terdapat liquid carry over di metering system sehingga mengakibatkan in-akurasi pembacaan pada Meter System Gas Orifice (SMGO). Setelah itu dilakukan pemasangan alat Condensate Drain Control
“CENDOL” dengan mengatur valve drain SMGO secara otomatis melalui pengaturan level dan waktu. Program ini mampu mengurangi limbah kondensat dengan dilakukan perubahan aliran kondensat dari penampungan manual pada TPS Limbah B3, menjadi ke pengangkutan oleh Produsen Gas untuk kembali dihitung sebagai lifting migas, sehingga pembacaan meter orifice lebih akurat. Dampak yang dihasilkan dari program ini dapat mengurangi timbulan limbah B3 sebanyak 1,452 Ton/tahun. Selain itu, program oil analysis, penggantian baterai dan penggantian lampu dengan yang lifetime-nya lebih lama juga menjadi upaya 3R Limbah B3 Kalimantan Area.
d. Operation South Sumatera Area (OSSA)
Program pembuatan alat filtrasi ‘ALDI’ di scrubber Musi SKG Cambai juga memberikan dampak terhadap penurunan timbulan limbah B3 minyak kotor sebesar 1,343 Ton. Program lain seperti penonaktifan 1 unit engine recipro ajax SKG Betung, filtrasi MAMPIR, dan penonaktifan turbin 4 unit dan 1 unit standby di SKG Benuang juga mengurangi timbulan limbah B3 yang dihasilkan SSA.
yaitu pengurangan kaleng cat bekas dengan penerapan good housekeeping, pengurangan limbah oli bekas dengan perubahan interval penggatian oli genset, dan pengurangan limbah lampu longer life time.
c. Operation Kalimantan Area (OKAL)
Pada awalnya terdapat liquid carry over di metering system sehingga mengakibatkan in-akurasi pembacaan pada Meter System Gas Orifice (SMGO). Setelah itu dilakukan pemasangan alat Condensate Drain Control
“CENDOL” dengan mengatur valve drain SMGO secara otomatis melalui pengaturan level dan waktu. Program ini mampu mengurangi limbah kondensat dengan dilakukan perubahan aliran kondensat dari penampungan manual pada TPS Limbah B3, menjadi ke pengangkutan oleh Produsen Gas untuk kembali dihitung sebagai lifting migas, sehingga pembacaan meter orifice lebih akurat. Dampak yang dihasilkan dari program ini dapat mengurangi timbulan limbah B3 sebanyak 1,452 Ton/tahun. Selain itu, program oil analysis, penggantian baterai dan penggantian lampu dengan yang lifetime-nya lebih lama juga menjadi upaya 3R Limbah B3 Kalimantan Area.
d. Operation South Sumatera Area (OSSA)
Program pembuatan alat filtrasi ‘ALDI’ di scrubber Musi SKG Cambai juga memberikan dampak terhadap penurunan timbulan limbah B3 minyak kotor sebesar 1,343 Ton. Program lain seperti penonaktifan 1 unit engine recipro ajax SKG Betung, filtrasi MAMPIR, dan penonaktifan turbin 4 unit dan 1 unit standby di SKG Benuang juga mengurangi timbulan limbah B3 yang dihasilkan SSA.
2020 Sustainability Report PT Pertamina Gas
Pertamina Gas terus berupaya untuk menurunkan limbah padat non-B3 melalui inisiatif kegiatan yang ramah terhadap lingkungan. Dalam hal ini, Perusahaan menerapkan sistem eco-efisiensi berbasis 3R (reuse, recycle, reduce). Program pengurangan (Reduce) kertas terpadu dilakukan dengan melakukan transisi dari sistem administrasi manual menjadi administrasi online sehingga berhasil mengurangi limbah kertas juga dapat melakukan penghematan biaya. Selain itu terdapat program berupa efisiensi pemakaian AMDK sejak tahun 2015, dengan mengganti AMDK sekali pakai menjadi tumbler dan gelas. Pemanfaatan kembali kertas bekas pakai juga telah dilaksanakan. [F.5][F.14]
Upaya lain adalah dengan mengolah limbah padat non-B3 organik, dengan menggunakan mesin komposter dan biopori. Hasilnya, limbah atau sampah non-B3 yang bersifat organik diubah menjadi kompos.
Strategi ini tidak hanya mereduksi potensi ancaman pencemaran lingkungan tapi juga memberikan nilai tambah karena bisa mengurangi konsumsi pupuk anorganik atau pupuk kimia. Program-program yang dilaksanakan untuk sampah non-B3 organik antara lain:
1. SSA
Pemanfaatan daun dan makanan sisa untuk dijadikan kompos oleh rumah kompos binaan PT Pertamina Gas. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2018.
2. WJA
Perubahan system pengelolaan sampah organic telah dilakukan, dari yang sebelumnya dibakar menjadi diolah kembali sebagai kompos oleh masyarakat binaan Pertagas WJA. Kompos yang dihasilkan digunakan untuk pemupukan tanaman dan pepohonan di area PT Pertamina Gas WJA.
3. KAL
Pemanfaatan sampah organic dihasilkan dari sampah taman yang dikompos melalui biopori.
Biopori disebar di beberapa titik di SKG Bontang dan diberikan Effective Microorganism. Terdapat 25 lubang biopori yang aktif digunakan saat ini.