LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH Nama : Emiliana Habu Mau, S. Pd
Nomor UKG : 2015 Jurusan : PGSD
No Masalah yang telah didentifikasi
Hasil eksplore penyebab masalah Analisis eksplore penyebab masalah 1. Rendahnya
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
SUMBER KAJIAN LITERATUR:
Sari, Citra Pratama (2018) “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca Siswa Kelas Iv Sd Negeri 1 Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten”.Universitas Negeri Yogyakarta.2008
http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/57375
Rendahnya minat membaca pada siswa di sebabkan oleh beberapa faktor seperti : 1. Faktor Internal :
a. kemampuan membaca meliputi siswa kurang jelas artikulasi dalam pengucapan katanya, siswa masih salah pengucapan kata dalam satu kalimat, dan siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami makna bacaan.
b. kurangnya kebiasaan membaca yaitu tidak meluangkan waktu untuk membaca, membaca atas perintah guru, siswa jarang mengunjungi perpustakaan, dan belum memiliki insiatif untuk mencari bacaan.
2. Faktor Eksternal :
a. lingkungan sekolah kurang mendukung yaitu budaya membaca di sekolah masih rendah, program literasi belum berjalan maksimal, kurangnya slogan membaca, dan mading jarang diperbarui.
b. peran perpustakaan belum maksimal yaitu kondisi perpustakaan kurang
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara penyebab rendahnya motivasi belajar siswa yang rendah yang sesuai dengan satuan pendidikan sebagai berikut :
1. Siswa tidak membaca di sekolah dan rumah.
2. pengaruh handphone membuat siswa malas
3. Buku bacaan tidak sesuai dengan kebutuhan siswa milenial.
4. buku bacaan tidak sesuai dengan jenjang usia SD.
5. Kurangnnya perhatian keluarga dalam membaca 6. Model pembelajaran guru bersifat monoton.
7. Belum ada upaya inovatif untuk meningkatkan minat baca siswa
8. Guru berikan bahan bacaan kurang tepat 9. pemantauan guru kurang dalam membaca
10. kegiatan membaca bukan tanggung jawab guru saja.
11. kondisi keluarga kurang mendukung
terawat, pelayanan perpustakaan kurang maksimal, dan tata ruang perpustakaan kurang rapi.
c. keterbatasan buku/bahan bacaan meliputi kurangnya ketersediaan buku pengetahuan, kemampuan siswa dalam membeli buku masih rendah, dan siswa tidak memiliki koleksi buku di rumah.
d. pembelajaran yang diterapkan guru yaitu dominan mengerjakan soal dan jarang memanfaatkan perpustakaan.
e. lingkungan keluarga kurang mendukung yaitu budaya membaca di keluarga masih rendah dan sebagian besar orang tua jarang mengajak siswa ke toko buku karena latar belakang pendidikan dan ekonomi yang rendah.
f. Pengaruh menggunakan waktu luang di rumah untuk menonton televisi dan untuk bermain games di handphone.
JURNAL ILMIAH
1. Aulia Fahma Balqis,dkk. “ANALISIS FAKTOR MINIMNYA MINAT MEMBACA SISWA DI KELAS VI SDIT DAARUL ISTIQLAL KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG”.
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. 2021
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/article/view/29137 1) Rendahnya minat membaca pada siswa disebabkan oleh factor internal
meliputi : a) Gender
b) faktor keinginan dari diri sendiri dan c) faktor media elektronik
2) Faktor eksternal meliputi : a) faktor keluarga
b) faktor ekonomi dan lingkungan
2.
Siti
Suprihatin 2018. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi12. Guru belum merancang pembelajaran aktif dan menyenangkan
13. tidak ada perhatian orang tua karena sibuk kerja.
14. Ciptakan suasana yang menyenangkan
15. berikan penilaian dan komentar terhadap hasil siswa 16. tidak ada kerjasama siswa dengan guru
17. Belum mengenal huruf dan lancar membaca 18. Materi yang sulit dipelajari
19. cara mengajar guru tidak menyenangkan 20. kurang displin dalam belajar
Belajar Siswa Pendidikan Ekonomi Fkip Universitas Muhammadiyah Metro.
https://www.researchgate.net/publication/321008117_UPAYA_GURU_
DALAM_MENINGKATKAN_MOTIVASI_BELAJAR_SISWA
menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan kemampuan dan kemauan belajar. Upaya untuk dapat meningkatkan motivasi belajar terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Faktor – faktor yang perlu diperhatikan :
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
2. Membangkitkan motivasi siswa.
3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
4. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik.
5. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa.
6. Berikan penilaian.
7. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
8. Ciptakan persaingan dan kerjasama.
Rike Kurnia Saroi ( 2021)
Rendahnya motivasi belajar siswa karena rendahnya disiplin belajar, sikap belajar siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas, tingkat aktivitas siswa yang kurang, dan tingkat kepuasan belajar yang rendah. Faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa :
1. Siswa mengantuk
2. Mengobrol dengan teman 3. siswa tidak mengerjakan tugas
4. Siswa tidak merasakan kerjasama saat guru menjelaskan materi pembelajaran dan tidak semangat ketika belajar.
WAWANCARA 1. Kepala Sekolah
Regelinda Ili Mali S. Ag
Penyebab motivasi belajar rendah dari siswa :
a. Pengaruh Covid-19 yang berlangsung selama 2 tahun belajar dirumah karena pandemi, sehingga ketika masuk sekolah anak-anak masih merasa malas belajar sehingga pembelajaran didalam kelas tidak berjalan baik .
b. Pembelajaran di dalam kelas masih monoton dan Guru belum merancang pembelajaran aktif dan menyenangkan sehingga tidak ada minat untuk mengikuti pembelajaran yang bersifat HOST.
c. Penggunaan metode pembelajaran yang belum merangsang siswa, karena guru belum menerapkan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
d. Orang tua siswa hanya mengharapkan guru saja.
e. Kurang adanya perhatian orang tua karena sibuk dengan urusan pribadi dan bekerja
f. Persoalan minat baca siswa bukan hanya menjadi tanggung jawab guru Bahasa, melainkan tanggung jawab semua guru kelas
Teman Sejawat
Yohana Lilo, S. Pd
Faktor yang menyebakan motivasi belajar siswa rendah terutama di kelas VI, diantaranya :
a. Belum mengenal huruf dan suku kata b. Belum lancar membaca
c. Malas untuk mengerjakan tugas
d. materi yang dipelajari susah, siswa tidak menyukai cara pengajaran guru dan siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu
e. tidak ada kerjasama guru dan orang tua dikarenakan orang tua sibuk dengan pekerjaan yang menurut bisa lebih penting bisa membuat mereka bertahan
f. selalu meninggalkan ruang kelas pada saat pembelajaran berlangsung Teman Sejawat
Maria Natalia Bere, S. Pd
Faktor penyebab masalah rendahnya motivasi belajar siswa, terutama di kelas yang di ampuh :
a. Siswa malas dan acuh tak acuh untuk mengikuti pembelajaran
b. Lingkungan kelas yang kurang kondusif membuat kurang adanya perhatian siswa saat menerima pembelajaran.
c. Pengaruh ekonomi akan menyebabkan alat – alat pembelajaran bagi siswa itu sendiri tidak memadai.
d. Pengaruh alat teknologi yang sedang berkembang
e.
Karena anak berasal dari keluarga brokenhome dan dirumah tidak ada yang mendampingi belajar.2. Rendahnya kemampuan
siswa dalam
membaca
SUMBER KAJIAN LITERATUR:
1. JURNAL IMIAH
1) Diyah Ayu Windiasari, dkk, (2021). KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DI KELAS IVA SD NEGERI 1 KARANGNANAS. Jurnal IKA PGSD UNARS.VOL 9 NO 1.
https://doi.org/10.36841/pgsdunars.v9i1.1034
faktor yang mempengaruhi kesulitan membaca pemahaman peserta didik di
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara, penyebab Peserta didik sulit memahami apa yang mereka baca yaitu:
1. tingkat intelegensi 2. kemampuan berbahasa 3. sikap dan mina
4. keadaan bacaan 5. kebiasaan membaca
kelas faktor psikologi (kurangnya perhatian dan motivasi belajar dari orang tua maupun guru), faktor pengetahuan tentang cara membaca (rendahnya kemampuan peserta didik dalam menemukan ide pokok bacaan, menentukan watak tokoh dan membuat kesimpulan dari bacaan), dan faktor latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya. Upaya yang sudah dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan membaca pemahaman peserta didik yaitu dengan latihan, penugasan dan penggunaan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi Know – Want to Know – Learned (KWL)
2) Citra Pratama Sari, (2018). FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA KELAS IV FACTORS THAT CAUSE LOW READING INTEREST OF 4th GRADE STUDENTS.
3.128 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-7 2018 https://journal.student.uny.ac.id/index.php/pgsd/article/viewFile/13875/
13400
Penelitian ini bertuan untuk mendeskripsikan faktor internal dan eksternal penyebab rendahnya minat membaca, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subyek penelitian adalah siswa petugas perpustakaan, dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
Teknik pemeriksaan kean data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal penyebab rendahnya minat membaca siswa Padas adalah kemampuan membaca dan kurangnya kebiasaan membaca. Faktor eksternal penyebab rendahnya minat membaca siswa adalah lingkungan sekolah kurang
6. pengetahuan tentang cara membaca
7. latar belakang sosial, ekonomi dan budaya.
8. emosi siswa
9. pengggunaan bahasa daerah yang berlebihan dan terus menerus
10. tidak fokus dalam bermain kartu huruf dan kata 11. Rendahnya minat membaca siswa
12. Sedikitnya siswa yang mengunjungi perpustakaan 13. Siswa belum mempunyai rasa senang terhadap
buku/bahan bacaan
14. siswa tidak antusias dalam membaca buku 15. siswa hanya membolak-balik halaman buku 16. tidak menambah kosa kata saat belajar di rumah 17. membaca ketika diperintahkan oleh guru.
18. tidak ada inisiatif dari siswa untuk membaca 19. Game lebih menyenangkan daripada membaca 20. program literasi yang belum berjalan maksimal 21. kurangnya slogan membaca di sekolah
mendukung, peran perpustakaan belum maksimal, keterbatasan buku/bahan bacaan, keluarga kurang mendukung, dan pengaruh menonton televisi serta penggunaan handphone.
2. WEBSITE
Widyasari ( 2019)
https://www.academia.edu/40972450/Meningkatkan_kemampuan_ memahami_
bacaan_melalui_ pelatihan_aspek_pemahaman_bacaan
Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap kemampuan membaca.
Umunya,kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanyadan tingkat kecepatan yang dimiliki.
Faktor– faktor itu antara lain : a.tingkat intelegensi
b.kemampuan berbahasa c.sikap dan minat d.keadaan bacaan e.kebiasaan membaca
f. pengetahuan tentang cara membaca g.latar belakang sosial, ekonomi dan budaya h.emosi
MM RUMAHORBO, (2021)
Kemampuan siswa yang kurang memuaskan dapat disebabkan karena berbagai faktor, kurangnya minat baca siswa, rendahnya motivasi belajar siswa,
rendahnya tingkat kecerdasan, dan tingkat pembelajaran yang kurang efektif, rendahnya kemampuan kreatif siswa.
WAWANCARA
Kepala Sekolah
Regelinda Ili Mali, S. Ag
Kemampuan siswa rendah dalam memahami sebuah bacaan sangat di pengaruhi beberapa faktor yang sangat berpengaruh :
1. Malas dan tidak fokus pada buku yang dibaca 2. Kurangnya berbahasa indonesia
3. Kebanyakan siswa lebih banyak senang membaca buku cerita dari pada buku pembelajaran
4. Memberikan referensi yang lain untuk merangsang minat baca siswa 5. Kebanyakan siswa fokus pada teknologi terutama handphone
6. Siswa bosan dengan strategi pembelajaran
7. siswa belum bisa membaca, sehingga sulit bagi anak yang mengalami permasalahan keterlambatan membaca ini untuk memahami apa yang mereka baca, kurang pemahaman
8. kosakata, kebiasaan anak yang belum terbiasa membaca serta minat terhadap bahan bacaan
TEMAN SEJAWAT Yohana Lilo S. Pd
Faktor penghambat siswa tidak memahami isi bacaan Tidak fokus pada buku yang di baca karena lebih tertarik melihat gambar yang ada di dalam buku, belum lancar membaca, kurang memahami arti kosa kata dan kurang memanfaatkan perpustakaan sekolah
TEMAN SEJAWAT Maria Natalia Bere, S. Pd
Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca anak masih rendah yaitu a. Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca anak karena belajarnya
kurang fokus atau kurang konsentrasi.
b. Karena tidak terbiasa membaca atau literasi kurang, serta kurang memahami kosakata.
3. Hubungan komunikasi antar guru dan orang tua
peserta didik terkait
pembelajaran masih kurang
SUMBER KAJIAN LITERASI 1. (Anis Pusitaningtyas: 2016)
Menjadi kreatif dapat diperoleh melalui proses belajar. Munculnya kreativitas dapat dipengaruhi dari berbagai faktor diantaranya adalah faktor komunikasi antara keluarga, dalam hal ini adalah orang tua, dan sekolah terutama guru.
Adanya sikap saling mempercayai, saling membantu dalam membimbing anak dan berkomunikasi antara orang tua dan guru, akan membuat anak merasa
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara, penyebab hubungan komunikasi antar guru dan orang tua peserta didik terkait pembelajaran masih kurang adalah :
1.Perbedaan pola pikir antara orang tua dengan guru 2.Tidak semua orang tua selalu berada di rumah
3. banyak orang tua merantau anak ditinggal dirumah
Membangun relasi/hubungan
memiliki kebebasan berkreativitas guna pengembangan potensi dirinya, sehingga bisa meningkatkan kreativitas dan mencapai keberhasilan dalam belajar.
2. (Nadha Luthfiyah Firdaus : 2022)
https://digilib.uinsby.ac.id/51809/2/Nadha%20Luthfiyah
%Firdaus_D97217063.pdf.
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi yang dilakukan antara orang tua dan guru antara lain yaitu kurangnya kemampuan orang tua dalam menggunakan media sosial, signal yang kurang memadai dan waktu yang kurang dalam berkomunikasi .
WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH Regelinda Ili Mali, S. Ag
Hubungan komunikasi antar guru dan orang tua peserta didik terkait pembelajaran masih kurang dikarenakan
1. Perbedaan pola pikir yang dianut orang tua dengan guru
2. Tidak semua orang tua selalu berada di rumah, seperti contohnya di lingkunga SD saya banyak orang tua yang merantau, sehingga anak ditinggal dirumah hanya dengan kakek/ nenek yang sudah "sepuh" dan beliau hanya menganut sistim "pasrah sepenuhnya " saja kepada guru.
3. Tidak semua orang tua memiliki HP yang memudahkan guru untuk berkomunikasi
dengan kakek/ nenek
4.kakek dan nenek pasrah kepada guru untuk mendidik anak
5.Tidak semua orang tua memiliki HP untuk komunikasi dengan guru
6.Kurang penggunaan Buku Penghubung komunikasi dengan wali murid
7.Orang tua jarang dilibatkan pada rapat atau kemajuan sekolah
8.sekolah jarang melakukan kunjungan ke rumah orang tua siswa.
9.Ketidakpedulian orang dengan rapat kelas
TEMAN SEJAWAT Yohana Lilo, S. Pd
Penyebab Kurangnya hubungan komunikasi guru dan wali murid Karena
1. guru tidak mempunyai buku penghubung antara orang tua dan guru, selanjutnya kurang hidupnya grup whatsup kelas.
2. Kurangnya kepedulian orang tua dengan adanya rapat yang dilakukan oleh guru kelas
3. Orang tua lebih percaya anaknya jika anaknya diberikan sanksi karena membuat kesalahan
TEMAN SEJAWAT Maria Natalia Bere, S. Pd
Penyebab Kurangnya hubungan komunikasi guru dan wali murid dikarenakan 1. kurang maksimalnya pemanfaatan buku penghubung dan Grup WA guru dan
wali murid untuk berkomunikasi
2. Orang tua siswa jarang dilibatkan dalam kegiatan rapat sekolah 3. Orang tua siswa tidak dilibatkan dalam kegiatan proses pembelajaran 4. Penggunaan
model
pembelajaran inovatif yang masih belum maksimal
SUMBER KAJIAN LITERATUR
1. Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran diantaranya adalah dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP ) guru kurang memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada pada model pembelajaran.(Indah Fajar Friani, Sulaiman, Mislinawati:
2017)
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur wawan cara, penyebab Penggunaan model pembelajaran inovatif yang masih belum maksimal adalah :
1. Terkendala waktu dan jaringan
2. fokus pada materi dan banyak jam mengajar
3. Guru Kurang menguasai model model pembelajaran
4. Guru cenderung nyaman dan t i d a k melakukan
2. Menurut pengamatan, dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas guru yang menggunakan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvensional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini disebabkan kurangnya penguasaan tenaga pendidik terhadap model-model pembelajaran yang ada padahal penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan professional guru. (AD WIDYATAMA : 2014)
http://eprints.ums.ac.id/32621/2/04.%20BAB%20I.pdf
WAWANCARA Kepala Sekolah
Regelinda Ili Mali, S. Ag
Penyebab penggunaan model pembelajaran inovatif yakni
1. pengetahuan guru masih kurang tentang teknologi yang masi kurang 2. guru malas untuk merubah dirinya dan tidak ingin keluar dari zona nyaman.
3. Ketidakpedulian guru dengan seminar ataupun pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan keahlian guru dalam menggunakan teknologi modern
Teman Sejawat Yohana Lilo, S. Pd
Penyebab penggunaan model pembelajaran inovatif yang masih belum maksimal dikarenakan Guru belum paham serta belum menemukan model strategi dan metode pembelajaran yang sesuai di kelas, tidak mencari referensi untuk pembelajaran di kelas.
perubahan pembelajaran
5. Guru tidak ada waktu untuk merancang pembelajaran yang inovatif
6. Guru senior tidak menggantikan model pembelajaran membuat siswa bosan.
Teman Sejawat
Maria Natalia Bere, S. Pd
Kebanyakan guru yang sudah lanjut usia telah merasa nyaman dan enggan untuk perubahan-perubahan untuk melakukan pembaharuan dalam model, strategi dan metode pembelajaran. Sedangkan guru yang muda terkadang terkendala waktu dan jaringan jika hendak mengoptimalkan pembelajaran yang berbasis model, strategi dan metode pembelajaran kekinian menurut perkembangan zaman.
4. Rendahnya
kemampuan dasar numerasi peserta didik
HASIL KAJIAN LITERATUR :
Hartatik (2020) “Kemampuan Numerasi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar dalam Menyelesaikan Masalah Matematika”, Education and Human Development Journal, Vol 5 No.1.April 2020.32-42
Kemampuan literasi numerasi diartikan sebagai kemampuan peserta didik untuk menjabarkan informasi yang berkaitan dengan angka atau matematika kemudian merumuskan sebuah permasalahan, menganalisis permasalahan, serta menemukan penyelesaian dari masalah tersebut.
Nayla Ziva Salvia dkk (2022) kecemasan matematika dapat dipengaruhi kemampuan literasi numerasi peserta didik baik secara maupun tidak langsung.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi peserta didik diperlukan usaha untuk mengurangi tingkat kecemasan matematika peserta didik
Menurut Saputra (2014:78) Saputra, P.R. (2014)), Kecemasan matematika dan cara menguranginya (Mathematic Anxiety and How To Reduce It).
Setelah dilakukan analisis lebih lanjut terhadap eksplorasi penyebab masalah berdasarkan kajian literature dan wawancara, dapat diketahui bahwa penyebab Rendahnya kemampuan dasar numerasi peserta didik sebagai berikut : 1. Peserta didik tegang dan takut bertanya ketika ada
yang belum dimengerti
2. Stigma peserta didik matematika itu sulit 3. Peserta didik kurang berlatih numerasi
4. Model pembelajaran teacher center membuat peserta didik bosan
Journal of the Mathermatic Education Study program 3(2).
yang mengungkapkan bahwa kecemasan matematis merupakan perasaan yang berasal dari peserta didik yang merasa takut, tegang, dan cemas ketika sedang berhadapan dengan matematika serta berpikir bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang tidak menyenangkan karena melihat dari pengalaman pribadi, guru, teman, ejekan teman karena tidak dapat nenyelesaikan persoalan matematika.
WAWANCARA Kepala Sekolah
Regelinda Ili Mali S. Ag
penyebab Rendahnya kemampuan dasar numerasi peserta didik sebagai berikut 1. Pengaruh HP yang membuat mereka lupa tugas untuk mengerjakan tugas dan
menghafal perkalian
2. Kondisi lingkungan belajar yang tidak berpengaruh dengan baik
3. Kurangnya motivasi dari guru - guru kelas kepada peserta didik untuk membuat siswa menyukai numerasi
Teman Sejawat Yohana Lilo, S. Pd
penyebab Rendahnya kemampuan dasar numerasi peserta didik sebagai berikut adalah
1. Ketidakpedulian siswa terhadap penjelasan yang diberikan bapak ibu guru 2. Lebih memilih bermain dan mengobrol dengan teman saat menghafal perkalian
dan mengerjakan tugas matematika
3. Guru tidak memperbaharui cara mengajar yang bisa mengubah minat siswa untuk mnyukai numerasi
4. Guru monoton dengan materi dalam buku matapelajaran
Teman Sejawat
Maria Natalia Bere, S. Pd
penyebab Rendahnya kemampuan dasar numerasi peserta didik sebagai berikut adalah
1. Tidak ada referensi belajar numerasi yang diterapkan 2. Siswa lebih banyak tidak hadir saaat pelajaran numerasi 3. Siswa tidak punya niat belajar
6. Belum maksimalnya penggunaan fasilitas perpustakaan disekolah
SUMBER KAJIAN LITERATUR
(Suryani, 2017)
Perpustakaan sebagai sumber belajar belum berjalan secara optimal karena masih memiliki banyak kekurangan, seperti 1)gedung yang belum memenuhi syarat, 2) peralatan dan perlengkapan yang belum lengkap, 3)tata ruang perpustakaan, 4) koleksi bahan pustaka masih sedikit, 5) kurangnya tenaga pustakawan, 6) pelayanan yang masih belum diawasi, 7) dan belum adanya tata tertib perpustakaan yang jelas.
(NISWATY, 2020)
Untuk menunjang minat baca siswa perlu dukungan penuh dari sekolah maupun pihak terkait, seperti guru, maupun pustakawan yang ada di perpustakaan. Dalam rangka mendukung minat baca siswa tentunya membutuhkan fasilitas teknologi informasi seperti: akses internet, akses perpustakaan online, e-book, e-journal dan
Setelah dilakukan analisis lebih lanjut terhadap eksplorasi penyebab belum maksimalnya penggunaan fasilitas perpustakaan disekolah adalah :
1. Kurangnya minat peserta didik untuk membaca 2. Program literasi belum terlaksana baik disekolah 3. Tata ruang perpustakaan yang kurang menarik 4. Perpustakaan sepi dari kunjungan siswa 5. Tidak ada ketegasan dari kepala perpustakaan 6. Sarana prasarana tidak memadai
7. Perpustakaan sekolah tidak tertata dengan baik 8. Kurangnya motivasi dari guru
9. Fasilitas perpustakaan kurang menunjang 10. Kurangnya tempat duduk untuk membaca 11. Buku perpustakaan yang kurang
12. Tidak ada jadwal literasi belum maksimal
13. Pengaruh media sosial dan informasi yang instan.
akses lainnya.
(M. (Mohamad) Muspawi, 2016)
Dalam jurnal Implementasi pemanfaatan perpustakaan Sekolah untuk Sistem pada Sdn No,67/vii Pulau Aro 1 kec.Pelawan Kab.Sarolongun. link):https://ww w.neliti.com/publications/139715/implementasi-pemanfaatan-perpustakaan Perpustakaan kurang termanfaatkan dengan baik oleh pihak sekolah karena kurangnya daya tarik perpustakaan, keadaan perpustakaan sekolah yang tidak tertata dengan rapi sehingga menyebabkan siswa jarang atau malas berkunjung serta guru jarang memberikan tugas kepada siswa agar berkunjung ke perpustakaan sekolah.
(Citra Pratama Sari, 2018)
Dalam jurnak FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PADAS KECAMATAN KARANGANOM KABUPATEN KLATEN
http://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7402
Rendahnya minat membaca pada siswa disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
1. Faktor internal
Faktor internal adalah kemampuan membaca siswa dan kurangnnya kebiasaan membaca
2. Faktor eksternal siswa, faktor eksternal adalah Lingkungan sekolah yang kurang mendukung Peran perpustakaan sekolah belum maksimal Keterbatasan buku/bahan bacaan Lingkungan keluarga kurang mendukung Pengaruh
14. Fasilitas perpustakaan dan pojok báca belum mendukung.
15. Pelayanan perpustakaan tidak diawasi 16. Belum jelasnya Tata tertib perpustakaan
menonton televise Bermain games di handphone.
Ningrum, Latifa Ayu Puspita (2023)
PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI PERPUSTAKAAN GRHA WIDYANANTA SMA NEGERI 3 SINGARAJA. Diploma thesis, Universitas Pendidikan Ganesha.
http://repo.undiksha.ac.id/id/eprint/16399
Dalam riset ini, ilmuwan mengaplikasikan pendekatan kualitatif untuk menghimpun dan mengurai data melalui metode deskriptif yang diterapkan. Objek penelitian ini melibatkan kepala perpustakaan dan staf perpustakaan Grha Widyananta SMA Negeri 3 Singaraja dengan menggunakan tiga pendekatan yang berbeda, metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan, interogasi, dan analisis naskah. Dalam hasil studi, ditemukan beberapa temuan yang sangat menarik dan mencolok diantaranya: 1)Peran penganjur literasi memang memiliki peranan penting dalam meningkatkan ketertarikan membaca siswa dan komunitas sekolah di SMA Negeri 3 Singaraja. 2)Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh penganjur literasi dalam menggalakkan ketertarikan membaca siswa dan komunitas sekolah meliputi keterbatasan fasilitas dan infrastruktur, keterbatasan anggaran yang menghambat pengelolaan perpustakaan, dan 3) Masih belum ada landasan yang memotivasi para penganjur literasi tersebut.
WAWANCARA Kepala Sekolah
Regelinda Ili Mali S. Ag
Belum maksimalnya penggunaan fasilitas perpustakaan disekolah dipengaruhi oleh:
1. Minat membaca peserta didik yang rendah 2. Perlu adanya program literasi di sekolah 3. .Kondisi perpustakaan yang kurang menarik
4. Kurangnya motivasi dari guru - guru kelas kepada peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar di perpustakaan
Teman Sejawat Yohana Lilo, S. Pd
Penyebab peserta didik masih belum maksimal dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah adalah
5. Ketersediaan buku belum lengkap
6. Sarana perpustakaan yang kurang nyaman untuk peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar (ruangan terlalu sempit)
7. Bangunan perpustakan yang sudah rusak dan berdebuh jika musim angina 8. Kurangnya kesadaran siswa untuk membaca dan mengerjakan tugas dengan
buku yang ada di perpustakaan
Teman Sejawat
Maria Natalia Bere, S. Pd
Penyebab peserta didik masih belum maksimal dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah adalah
4. Kurangnya fasilitas penunjang diperpustakaan seperti ruangan perpustakaan yang kurang nyaman dan tidak menarik serta kurangnya tempat duduk untuk peserta didik membaca buku.
5. Kurangnya koleksi buku yang ada di perpustakaan
6. Peserta didik masi belum dapat mengambil manfaat dari kegiatan literasi
7. Guru mengajar dengan metode klasik/ monoton dalam pembela jaran Bahasa Indonesia (Materi Cerita Pendek)
SUMBER KAJIAN LITERATUR JURNAL ILMIAH
Kharis Sulaiman Hasri. Analisis Gaya Mengajar Guru dalam Proses Pembelajaran Al-Qur’an Hadis Di MAN 1 Kendari. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2021
https://scholar.google.co.id/ citations?user=XVGPItkAAAAJ&hl=id
1. Bahan pelajaran berupa sejumlah informasi dan ide yang sudah populer dan diketahui peserta didik, bersifat objektif, jelas, sistematis dan logis.
2. Proses penyampaian materi didasarkan pada nilai-nilai lama dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya dengan tujuan memelihara, tidak didasarkan pada minat peserta didik, hanya didasarkan pada urutan tertentu.
3. Peran peserta didik pasif, hanya diberikan pelajaran untuk didengarkan.
4. Peran guru dominan, hanya menyampaikan bahan ajar, otoriter, namun ia benar-benar ahli.
5.
SUMBER WAWANCARA KEPALA SEKOLAH
REGELINDA ILI MALI, S. Ag
1. Guru harus meningkatkan kemampuan pedagogiknya agar dapat berinovasi dalam pembelajaran membaca
2. Guru tidak meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan-pelatihan di platform guru belajar
3. Guru fokus menyelesaikan target mengajar Guru kurang memperhatikan kondisi kebutuhan siswa
Setelah dilakukan analisis terhadap monotonnya metode guru dalam mengajar melalui berbagai sumber literatur dan wawancara, maka dapat ditentukan penyebab masalah yang sesuai dengan kondisi satuan pendidikan sebagai berikut:
1. Guru tidak meningkatkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan zaman
2. Guru kurang mengolah dirinya dalam hal pengembangan media
3. Guru enggan mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pedagogik
4. Guru kurang memperhatikan kondisi kebutuhan siswa
5. Guru cenderung menggunakan bahan materi yang sudah diketahui siswa
6. Tidak menningkatkan diri dengan pelatihan pelatihan platform guru
7. Fokus target mengajar
8. Guru senior kurang beradaptasi dengan kurikulum baru
9. Perlu adanya kolaborasi kurikulum merdeka dan K-13
10. Guru dominan dalam belajar.
4. Metode klasik cenderung digunakan oleh guru – guru usia tua karena terbawa dengan kurikulum yang diterapkan sebelumnya.
5. Perlu adanya pelatihan untuk saling berkolaborasi dengan kurikulum K-13 dan kurikulum merdeka
6. Tidak ada alasan untuk tidak bisa meningkatkan kemampuan guru karena pelatihan pengembangan pedagogik sudah tersebar luas di media sosial dan platform pemerintah, seperti SIMPKB Guru Belajar dan Merdeka Mengajar.
TEMAN SEJAWAT YOHANA LILO, S. Pd
1. Guru senior harus bekerjasama dengan guru muda untuk berinovasi dalam pembelajaran
2. Guru tidak meningkatkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa
3. Guru kurang mengolah dirinya dalam hal pengembangan media 4. Guru enggan mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pedagogik
TEMAN SEJAWAT
MARIA NATALIA BERE, S. Pd
1. Guru enggan meng-update dan meng-upgrade kemampuan dirinya
2. Guru harus menyesuaikan kemampuannya dengan perkembangan zaman.
Jika tidak, maka guru akan diabaikan siswa.
3. Guru kurang paham tentang perkembangan teknologi yang diterapkan pemerintah tentang kurikulum
4. Kurang bertanya untuk penggunaan alat elektronik atau media pembelajaran 5. Tidak bisa mengoperasikan leptop.