Nama Mahasiswa: Krisdina Puji Astuti
Asal Institusi : SMK Negeri 4 Samarinda
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah No Masalah yang telah
diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah 1 Kurangnya motivasi dan
pemahaman peserta didik dalam proses Pembelajaran
Kajian Literatur terkait masalah yang telah diidentifikasi:
Menurut (Rina Dwi Muliani & Arusman, 2022) kurangnya minat dan motivasi belajar peserta didik dapat dipengaruhi dari faktor internal dan eksternal
1. Faktor internal terdiri dari sikap,bakat dan kemampuan peserta didik sedangkan
2. Faktor eksternal terdiri dari perhatian dalam proses pembelajaran, sarana prasarana, dan lingkungan sekitar.
https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/jrpm/article/view/1684
1. Menurut (Massitoh, Euis., 2021) rendahnya keterampilan menyimak atau memahami sesuatu dapat diakibatkan dari
a. Faktor psikologis seperti kebosanan atau tidak mendapat perhatian dari orang sekitar
b. Faktor Fisik seperti kelelahan, kurang gizi, ruangan terlalu panas , suara bising dan dalam keadaan tergesa-gesa
c. Faktor jenis kelamin, Pria cenderung lebih objektif aktif, analisi dan rasional sedangkan Wanita lebih cenderung subjektif,pasif sensitive dan mudah terpengaruh
Dari beberapa kajian literatur dan hasil wawancara narasumber maka dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor 1. Faktor internal yang berasal dari peserta didik itu sendiri 2. Bulying yang
mengakibatkan peserta didik kurang percaya diri
3. faktor eksternal yang berasal dari lingkungan sekitar termasuk suasana belajar.
Adapun Upaya atau solusi dalam
https://prosiding.unma.ac.id/index.php/semnasfkip/article/view/614
Hasil Wawancara
1. Pakar ( Prof. Dr.H. Rahmad Soeod, M.A)
Motivasi didalam pembelajaran sangat diperlukan karena Ketika peserta didik tidak mendapatkan motivasi baik dari orang tua, guru lingkungan dia tidak akan bersemangat dalam melakukan hal apapun jangankan untuk memperhatikan disuruh mengerjakan tugas saja mungkin tidak dikerjakan, banyak faktor yang menyebabkan motivasi mereka rendah Faktor yang menyebabkan motivasi belajar terdapat dua macam yaitu motivasi yang datang dari dalam diri peserta didik yang meliputi sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi, dan kompetensi.
Motivasi yang berasal dari luar peserta didik yaitu berupa motivasi belajar dari guru, sarana prasarana sekolah, keadaan orang tua peserta didik, dan kondisi lingkungan tempat tinggal peserta didik.
2. Kepala Sekolah ( Tri Raharjo, S.Pd, M.M)
Banyak faktor yang menjadi salah satu penyebab peserta didik kurang dapat memahami sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran antara lain bisa karena mengantuk, lapar atau topik yang membosankan, guru yang kurang menarik atau bisa juga karena permasalahan- permasalahan yang terjadi dalam individu peserta didik yang tidak kita ketahui seperti lingkungan keluarga dan lingkungan sosial 3. Teman Sejawat ( Asih Aulianita, S.Pd Guru Projek IPAS)
Karena kurang maksimalnya penggunaan metode pengajaran sehingga peserta didik merasa jenuh bosan dan tidak bersemangat
menanggapi hal tersebut adalah menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan aman atau pemberian Rewerd kepada peserta didik yang mampu memberikan hasil pembelajaran yang baik agar peserta didik lain termotivasi
menjadi lebih baik.
atau bisa karena faktor lain seperti Bulying atau keadaan kelas yang panas dan kurang kondusif.
2 Kemampuan Literasi Peserta didik Masih Rendah
Kajian Literatur terkait masalah yang telah diidentifikasi
(Fuadi et al., 2020) didalam penelitiannya ada beberapa faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi peserta didik masih rendah antara lain
Pemilihan buku ajar yang kurang tepat,
Miskonsepsi atau pemahaman yang ditangkap peserta didik,pembelajaran tidak kontekstual,
Rendahnya kemampuan membaca, lingkungan dan iklim belajar.
http://www.jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/122/110 Hasil Wawancara
1. Pakar ( Prof. Dr.H. Rahmad Soe’od, M.A)
Pembiasaan sejak Dini oleh keluarga mengenai literasi kurang, kemudian kurangnya bahan bacaan dirumah, penggunaan gadget yang terlalu berlebihan dan kesadaran diri bahwa pentingnya membaca sangat kurang makanya tidak heran sering kita jumpai siswa atau mahasiswa selalu bertanya Kembali padahal terkadang petunjuknya sudah jelas terlihat
2. Kepala Sekolah ( Tri Raharjo, S.Pd, M.M)
penggunaan smartphone yang kurang tepat dan kebiasaan membaca yang tidak dilatih sejak dini. Selain itu, masyarakat yang belum bisa
Rendahnya
kemampuan literasi peserta didik dari kajian literatur dan wawancara adalah 1. kurangnya
kesadaran diri dan kemauan dalam membaca
2. pembiasaan sejak dini yang masih jarang diterapkan 3. sarana prasarana
yang kurang memadai seperti pengadaan buku yang kurang menarik 4. lingkungan
perpustakaan yang kurang nyaman Upaya yang dapat dilakukan dalam
membaca juga menjadi salah satu faktor yang membuat minat membaca peserta didik rendah
3. Asih Aulianita, S.Pd
faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi peserta didik adalah:
(1) Rendahnya minat membaca, (2) Sarana dan prasarana yang kurang, (3) Hubungan dalam keluarga,
(4) Pengaruh Hp dan televisi,
(5) Guru belum memaksimalkan model dalam pembelajaran membaca.
meningkatkan kemampuan literasi yaitu
1. Memperkenalkan kebiasaan sejak dini Kebiasaan membaca yang dibangun sejak dini akan membantu siswa menjadi lebih terbiasa membaca dan memperluas wawasan mereka.
Orang tua dan pendidik dapat memberikan buku- buku yang sesuai dengan usia dan minat siswa untuk membantu mereka membangun
kebiasaan membaca.
2. Membuat suasana atau lingkungan perpustakaan sekolah yang nyaman dan
penyediaan buku atau bahan bacaan yang menarik sehingga peserta didik tertarik mengunjungi perpustakaan 3. Pengurangan
penggunaan smart phone yang
berlebihan pada saat pembelajaran terkecuali ada instruksi dari guru mata Pelajaran untuk menggunakan Hp.
3 Numerasi: Kemampuan melakukan Oprasi hitung dalam bentuk
penjumlahan,perkalian dan pembagian peserta didik masih rendah
Kajian Literatur terkait masalah yang telah diidentifikasi
Menurut (Kholil & Safianti, 2019) yang menjadi penyebab peserta didik kesulitan dalam pembelajaran numerasi yaitu
Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yang meliputi tingkat intelektual siswa, sikap siswa, psikomotor siswa.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar. Contohnya seperti situasi yang tidak kondusif di rumah, lingkungan teman yang
Dari kajian literatur dan hasil wawancara maka eksplorasi penyebab masalah rendahnya kemampuan numerasi siswa yaitu 1. Kurangnya
pembiasan diri dalam pengerjaan
tidak baik, kondisi sekolah yang buruk, sarana prasana yang kurang dan lain sebagainya.
https://media.neliti.com/media/publications/325824-faktor-faktor- kesulitan-belajar-matemati-015b6ca0.pdf
(Adawiyah et al., 2023) didalam penelitiannya bahwa faktor penyebab rendahnya kemapuan numerasi siswa dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi rendahnya kemampuan intelegensi siswa, rendahnya minat belajar siswa, dan rendahnya motivasi belajar siswa.
faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa yang meliputi kurangnya perhatian orang tua, pengaruh teman bermain, kemampuan guru, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.
https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/2845/2015 Hasil wawancara
1. Pakar ( Prof. Dr. H. Rahmad Soe’od, M.A)
Rendahnya kemampuan numersi pada peserta didik bisa dikarenakan banyak hal, kurangnya pembiasaan guru dalam menyelesaikan soal- soal numerasi artinya guru tidak pernah melatih siswa atau membiasakan siswa mengerjakan soal numerasi atau pembiasaan penggunaan alat hitung yang menyebabkan kemampuan dasar oprasi hitung mereka rendah atau bisa juga dikarenakan faktor genetik dari orang tua terutama ibu menyumbangkan 40-60 % kecerdasan pada
soal numerasi 2. Timbul pikiran
bahwa soal numerasi sulit 3. Sarana dan
prasarana yang kurang memadai 4. Terbiasa
menggunakan alat hitung
Hal ini bisa
diupayakan dengan pembelajaran matematika yang menyenangkan 1. Guru jangan hanya
memperhatikan metode
pembelajaran yang ingin dilakukan namun perlu
memperhatikan pula pengetahuan awal yang dimiliki oleh peserta didik.
2. Guru hendaknya berupaya
anak.
2. Kepala Sekolah ( Tri Raharjo, S.Pd, M.M)
Faktor penyebab nya adalah kurang kuat nya pondasi numerasi dari sekolah dasar akhirnya sampai ke tingkat atas anak anak kesulitan mengikuti.Contoh banyak peserta didik SMK perkalian atau penjumlahan dalam bentuk pecahan saja tidak paham. Jadi peran guru didalam numerasi ini sangat diperlukan terutama dari Sekolah Dasar.
3.Teman Sejawat ( Asih Aulianita, S.Pd)
Rendahnya kemampuan intelegensi siswa, rendahnya motivasi serta minat belajar matematika pada siswa karena menggap atau mempunyai pikiran negative bahwa matematika atau sains itu sulit.
memberikan
pemahaman konsep yang benar disertai contoh konkret terkait pemahaman dan kemampuan peserta didik dalam operasi hitung.
3. Lebih
mempersiapkan peserta didik dalam pembelajaran numerasi di kelas.
4. Mengubah mindset peserta didik tentang pembelajar numerasi yang sulit.
4 Guru belum dapat memaksimalkan pemanfaatan model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik Peserta didik
Kajian Literatur:
Indah Fajar Friani (2016) faktor penyebab belum maksimalnya pemanfaatan model pembelajaran inovatif oleh guru antara lain
a. Guru kurang memahami Langkah penerapan model pembelajaran b. Kurang penyediaan alat dan bahan
c. Ketidakaktifan siswa pada saat pembelajaran sehingga proses penerapan model pembelajaran tidak berjalan maksimal
https://media.neliti.com/media/publications/188143-ID-kendala-guru- dalammenerapkan-model-pembe.pdf
1. Guru belum bisa menentukan model pembelajaran inovatif yang tepat sesuai dengan karakteristik.
2. Guru hanya mengandalkan satu model pembelajaran pada semua jenjang
Hasil Wawancara
1.Pakar ( Prof. Dr. H. Rahmad Soe’od, M.A)
Banyak pemikiran tentang penyebab masalah tersebut, hal ini bisa terjadi Ketika seorang guru sudah mulai memasuki masa pensiun sehingga enggan atau tidak mau mencoba melakukan inovasi baru dalam pembelajaran yang akhirnya model pembelajaran yang dipakai masih menggunakan model pembelajaran konvensional dimana guru masih menjadi center atau satu arah dimana pusatnya adalah guru.
Penyebab lain bisa dikarenakan guru enggan untuk mengikuti pelatihan tentang metode atau model pembelajaran inovatif.
2.Kepala Sekolah ( Tri Raharjo, S.Pd, M.M)
Tidak memahami sintaks model pembelajaran inovatif, tidak menguasai materi pelajaran, tidak dapat menyesuaikan materi pelajaran dengan model pembelajaran inovatif, dan tidak menggunakan media pembelajaran.
3. Teman Sejawat ( Asih Aulianita, S.Pd)
Karena masih proses memilih menyesuaikan materi pembelajaran maupun membuat media sederhana yang membutuhkan waktu yang sedikit lama, media pembelajaran sangat penting untuk mendukung proses kegiatan pembelajaran.
kelas, sehingga terkesan monoton.
3. Guru kurang mendapatkan pelatihan mengenai pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik
5 Guru belum maksimal memanfaatkan Teknologi (IT) dalam pembelajaran
Kajian Literatur
Menurut (Wardinur & Mutawally, 2019)
minimnya kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
Dari kajian literatur dan hasil wawancara maka dapat
disimpulkan belum
berdampak pada pemanfaatan fasilitas yang tersedia termasuk dalam proses pembelajaran yang dipraktekkan didalam kelas juga mengikuti metode konvensional yang monoton sehingga perlu dilaksanakan pelatihan pemanfaatan teknologi dan internet sebagai media pendukung didalam proses pembelajaran.
https://jurnal.usk.ac.id/JSU/article/view/16422/11985 Hasil wawancara
1. Pakar ( Prof. Dr. H. Rahmad Soe’od, M.A)
Kemajuan teknologi pada zaman sekarang sudah bisa kita rasakan dengan mudah, intinya ada atau tidaknya kemauan untuk belajar teknologi dari guru tersebut walaupun teknologi sudah maju tetapi tidak ada kemauan belajar dan mencoba maka akan sulit jadi faktor utama yang mempengaruhi belum maksimal pada penggunaan teknologi didalam pembelajaran adalah individu itu sendiri.
2.Kepala Sekolah ( Tri Raharjo, S.Pd, M.M)
tidak adanya akses, tidak adaanya sarana TIK, pembelajaran tidak mengintegrasikan TIK, guru tidak memiliki pengetahuan tentang TIK, dan tidak adanya kemauan guru untuk memanfaatkan TIK. Solusinya adalah perlu adanya kerja sama dari beberapa pihak baik itu dari pihak kementrian Pendidikan dan budaya, pihak sekolah dan juga dari pihak para tenaga pendidik untuk pemanfaatan teknologi
3. Teman Sejawat (Asih Aulianita, S.Pd)
Kendala terkecil penghambat guru memanfaatkan TIK adalah terkait
maksimalnya guru dalam pemanfaatan IT dalam pembelajaran adalah
1. Tidak adanya pengetahuan dalam
menggunakan IT 2. Kurangnya
pelatihan yang mengandung teknologi dalam pembelajaran 3. Akses internet
yang masi sulit dijangkau terutama guru yang berada dijamhkauan 3T 4. Usia guru yang sudah terlalu tua dan memasuki masa pension 5. Tidak mau mau
mencoba hal baru dalam penggunaan IT
pengelolaan data. Selain kukurangan tersebut, masih ada jenis kekurangan lainnya seperti kurangnya waktu, kurangnya pelatihan TIK, kurangnya kesempatan mengembang diri dan lain sebagainya