LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama Mahasiswa : PITER TARUMASELY Asal Institusi : SD Inpres 34 Hative Kecil
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
o Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
o Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
o Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
o Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
o Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
o Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
o Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
o Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
o Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
o Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah yang telah diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah 1 Minat belajar Slameto, (2013:180) mendefinisikan “minat
adalah suatu rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh dan cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap hal atau aktivitas tersebut”. Selanjutnya menurut Schiefele and Krapp dalam Hidi (2001)
“individual interest tended to focus on individual differences”. Artinya minat individu cenderung berfokus pada perbedaan individu.
Latar belakang siswa, kondisi siswa, gaya belajar siswa, kemauan siswa, tujuan belajar siswa, cita-cita siswa, motivasi orang tua, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, kompetensi profesional guru, kompetensi pedagodik guru, kompetensi kepribadian guru.
2 Metode Selain faktor internal di atas, menurut Arikunto (1990: 104) ada faktor dari luar yang akan mempengaruhi timbulnya minat belajar, antara lain:
1. Bahan pelajaran
2. Alat pelajaran / Model pembelajaran 3. Keadaan atau situasi belajar
4. Guru yang menarik Jadi.
Dapat dikatakan bahwa apabila siswa mempunyai minat untuk belajar, berarti pada diri siswa tersebut terdapat suatu motif yang menyebabkannya secara aktif dengan hal yang menarik perhatiannya
Metode pembelajaran yang monoton, Guru kurang memperhatikan kebutuhan individu siswa.
3 Strategi Mulyani dan Johar (2001: 37) menyatakan bahwa: Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang mengambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang dan para pengajar.
Faktor keluarga: Diantaranya adalah Pola asuh, hubungan dengan keluarga, situasi di rumah, keadaan ekonomi keluarga dan latar belakang budaya keluarga. Faktor lingkungan di sekolah:
Diantaranya adalah hubungan guru dan siswa, hubungan dengan teman, dan sarana dan prasarana di sekolah
4 Pendekatan Kesenangan adalah pusat hubungan antara minat, nilai dan pengetahuan, dan keterlibatan siswa merupakan pendapat Mary & John (2011:
4). Hubungan antara minat dan pembelajaran sangat erat, semakin menarik minat seorang siswa dalam suatu topik tertentu, semakin ingin dia belajar tentang topik itu, (Rotgans & Schmidt, 2014:1). Untuk membangkitkan minat belajar guru harus menginventasikan sebagian besar usaha, usaha yang harus dilakukan misalnya menetapkan tujuan tugas yang jelas, menggunakan beragam topik dan tugas, menggunakan visual menyediakan hiburan serta menggunakan simulasi (Daskalovska et al., 2012: 4).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu rasa ketertarikan dan keinginan terhadap suatu hal yang bangkit karena adanya suatu kebutuhan. Minat belajar menjadi penting bagi siswa karena dengan memiliki minat belajar maka siswa akan lebih mudah untuk memahami suatu pelajaran dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya.
Dukungan dari keluarga Lingkungan sekitar Motivasi diri/ intern
Wawancara yang saya lakukan adalah dengan teman sejawat yang merupakan guru walikelas di kelas kecil untuk membahas mengenai siswa yang cepat mengalami kebosanan dalam pembelajaran dan tidak fokus, dan dari hasil diskusi kami.
disimpulkan bahwa memang inilah masalah yang sering dihadapi oleh siswa dalam kelas rendah bukan hanya pada materi PJOK tapi pada materi lainnya juga, sehingga memang guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran yang menarik perhatian siswa, dengan penerapan pembelajaran yang baik maka siswa juga dapat berhasil dalam proses pembelajaran.
Dapat saya simpulkan bahwa minat belajar merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk keberhasilan siswa serta membangun motivasi-motivasi peserta didik terhadap keberhasilan hasil belajarnya. Untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa, terlebih dahulu kita harus memperhatikan apa yang menjadi latar belakang yang menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya minat belajar.
Setelah itu baru kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa tersebut. Terciptanya proses pembelajaran yang bermakna sangat tergantung pada kesiapan dan kemampuan serta kreativitas guru dalam menerapkan berbagai model pembelajaran. Model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa terlibat secara aktif dapat mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Artinya tidak hanya pengetahuan saja yang bertambah, melainkan keterampilan dan sikap ilmiah siswa juga dapat berkembang secara optimal. Hal ini menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai sangat tergantung pada kegiatan pembelajaran yang diterapkan. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang terdiri dari kegiatan belajar dan mengajar.
Kedua kegiatan tersebut saling berkaitan. Kegiatan belajar dan mengajar harus dilaksanakan dengan baik agar dapat membantu meningkatkan kualitas hasil belajar.