• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

N/A
N/A
Aries Aries

Academic year: 2024

Membagikan " LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Andarias Nobertus

Instansi : SMK NEGERI 1 BINTUNI LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

No. Masalah yang

telah diidentifikasi

Hasil eksplorasi penyebab

masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah 1 Masih ada beberapa

siswa yang belum lancar membaca

Hasil kajian literatur

Menurut Jesica (2017) dikarenakan

1. Kebiasaan membaca belum dimulai dari rumah 2. Perkembangan teknologi

yang canggih

3. Sarana membaca yang minim

Menurut Pujrianto ( 2019:8 ) proses pembelajaran yang hanya mengandalkan buku paket sebagai satu-satunya sumber utama menjadi sulit untuk terjadi pembelajaran mutakhir mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

Kompas (2020) Menyebutkan bahwa ini dikarenakan:

1. Pengaruh sosial media 2. Banyaknya hiburan (TV

dan youtube)

3. Guru dan orang tua kurang mendorong siswa untuk rajin membaca 4. Sarana/media membaca

yang kurang

5. Konsep membaca yang diajarakan tidak bervariasi 6. Pengaruh game, dll

Hasil wawancara (wakasek kurikuli/teman sejawat/siswa)

1. Orang tua yang tidak memperhatikan anak 2. Anak yang tidak mau

berusaha dan tidak sadar akan kelemahannya.

3. Kurangnya pemanfaatan perpustakaan.

4. Lebih fokus ke HP

Setelah berdasarkan hasil kajian literasi dan wawancara maka diperoleh penyebab siswa belum lancar membaca adalah : 1. Karena anak

kurang perhatian dari orang tua, orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk mengingatkan anaknya dalam pelajaran.

2. Karena pemanfaat fasilitas

perpustakaan yang tidak digunakan dengan baik, dan kurang tersedianya bahan bacaan seperti novel, cerpen, buku motivasi dll.

Sehingga siswa hanya berkunjung keperpustakaan

saat ingin

mengambil buku pelajran saja.

3. Kurangnya

program literasi disekolah.

2 Motivasi belajar siswa yang rendah.

Menurut Whitaker (1998) menyatakan motivasi belajar adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi

Setelah berdasarkan hasil kajian literasi dan wawancara maka diperoleh penyebab

(2)

dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan.

Menurut Mc. Donald (2008) motivasi belajar adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahaan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.

Menurut (Sudaryono: 2012)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar adalah: cita –cita atau aspirasi siswa, kondisi jasmani dan rohani siswa, kondisi lingkungan siswa unsur-unsur dinamis belajar, dan upaya guru membelajarkan siswa.

Hasil wawancara(Kepala Sekolah/Guru BK/Wakasek Kesiswaan)

1. Faktor lingkungan tempat tinggal

2. Faktor lingkungan keluarga

3. Metode pembelajaran guru 4. Kurangnya persaingan

antar siswa dalam kelas 5. Tidak reward bagi siswa yg

berprestasi dari sekolah

Motivasi belajar siswa yang rendah adalah

1. Lingkungan

tempat tinggal yang kurang memperhatikan pentingnya pendidikan.

2. Minat belajar anak kurang karena ada pembiaran dan tidak ada motivasi belajar dari lingkungan keluarga.

3. Guru kurang menguasai

pembelajaran inovatif.

4. Kurangnya

perhatian khusus dari sekolah bagi siswa yang berprestasi

berupa pemberian

hadiah bagi siswa dalam kelas yg mendapat nilai tertinggi

3 Sebagian Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan

teknologi informasi (TIK) dalam pembelajaran

Sumber kajian literatur

Menurut Gagne (1992) mengajar merupakan bagian dari pembelajaran dengan konsekuensi para guru lebih ditekankan kepada bagaiman merancang berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.

Artikel pintek.id (2021) mengatakan inovasi pendidikan kini menjadi salah satu kunci penting yang harus selalu dicari

Setelah hasil kajian litersi dan wawancara maka didapatkan Sebagian Guru masih belum

mengoptimalkan pemanfaatan

teknologi informasi

(TIK) dalam

pembelajaran adalah 1. Pemahaman guru

terhadap

penerapan TIK didalam

pembelajaran masih rendah,

(3)

agar dunia pendidikan dapat terus berkembang dana berjalan efektif menyesuaikan perkembangan zaman dan kondisi lingkungan.

Hasil wawancara(Guru TIK/Wakasek Kurikulum)

1. Guru jarang menggunakan teknologi informasi seperti PPT interaktif

2. Guru jarang mengajar menggunkan aplikasi TIK sebagai pendukung pembelajaran

3. Guru tidak mau belajar tentang TIK

4. Guru tidak atif mengikuti kegiatan workshop

sehingga mereka lebih senang mengajar

menggunakan buku saja.

2. Kurangnya

pelatihan TIK yang didapatkan guru yang

mengakibatkan sebagian guru tidak mahir menggunakan TIK dalam mengajar

4 Hubungan

komunikasi antar guru dan orang tua peserta didik terkait pembelajaran masih kurang

Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel:

1. Menurut Hafied Cangara (2003) mengatakan

komunikasi orang tua dan guru merupakan proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

2. Artikel Harian Kompas.com (2018) mengatakan begitu memasukkan si kecil ke sekolah, orang tua tak

seharusnya lepas tangan dan memasrahkan semua

tanggung jawab pendidikan anak pada pihak sekolah.

Sumber Wawancara kepada siswa/guru :

1. Orang tua peserta didik terkadang acuh tak acuh dalam kegiatan rapat sekolah 2. Orang tua peserta didik kurang dilibatkan dalam kegiatan proses pembelajaran

Setelah dianalisis lebih lanjut diperoleh:

1. Orang tua peserta didik

terkadang acuh tak acuh pada

kepentingan

sekolah (rapat atau kemajuan sekolah) 2. Sekolah jarang melakukan

kunjungan (visit home) ke rumah orang tua siswa

5 Guru belum mengoptimalkan model

Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel:

1. Menurut Gagne (1992)

Setelah dianalisis lebih lanjut diperoleh:

(4)

pembelajaran yang inovatif sesuai karakteristik materi

mengajar merupakan bagian dari pembelajaran, dengan konsekuensi peran guru lebih ditekankan kepada

bagaimana merancang

berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk

digunakan atau

dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.

2. Artikel pintek.id (2021) mengatakan inovasi pendidikan kini menjadi salah satu kunci penting yang harus selalu dicari agar dunia pendidikan dapat terus berkembang dan berjalan efektif menyesuaikan perkembangan zaman dan kondisi lingkungan.

Sumber Wawancara kepada Kepsek/guru/waka

kurikulum :

1. Guru kurang memiliki waktu untuk merancang pembelajaran yang inovatif 2.Terbatasnya pemahaman guru dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif

1. Guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk merancang pembelajaran yang inovatif 2. Masih berfokus pada materi yang banyak dan banyaknya jam mengajar

6 Pembelajaran di kelas masih belum berbasis HOTS

Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel:

1. Menurut Eggen (2012) pembelajaran HOTS merupakan pembelajaran yang

mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Mengembangkan pemikiran kritis menuntut latihan menemukan pola,

menyusun penjelasan, membuat hipotesis, melakukan

generalisasi, dan

mendokumentasikan temuan- temuan dengan bukti.

2. Artikel hermanis.com (2021) mengatakan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS dalam pembelajaran erat

kaitannya dengan keterampilan

Setelah dianalisis lebih lanjut diperoleh:

1. Guru kurang mendapat pelatihan dalam merancang pembelajaran HOTS 2. Sekolah

kurang memberikan pemahaman terhadap pembelajaran

berbasis HOTS

(5)

berpikir dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar.

Sumber Wawancara kepada Kepsek/guru :

1. Kurangnya pemahaman pembelajaran berbasis HOTS 2. Kurangnya pelatihan dalam merancang pembelajaran berbasis HOTS

Referensi

Dokumen terkait

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang

Pola komunikasi guru dalam membangun keterlibatan orang tua di sekolah terbentuk karena ketertarikan orang tua terhadap berbagai program belajar dan Berdasarkan hasil dari kajian

Banyak masih berfokus pada hafalan saja atau menggunakan pola Low Order Thinking Skill LOTS yang membuat siswa selalu berada zona nyaman tanpa adanya tantangan 4 Guru masih belum

Kepala Sekolah SMAN 1 Tanggetada La Haliki, S.Pd., M.Pd Faktor penyebab pemanfaatan model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik materi dan siswa kurang efektif yakni : 

Penggunaan media yang kurang tepat Berdasarkan hasil analisis,ditentukan bahwa akar penyebab utama masalah tersebut adalah “Kurangnya perhatian dari orang tua dan guru dalam

Tugas-tugas mengikuti PPG Daljab tahun

Minat membaca bergantung pada kesiapan belajar Kesiapan belajar merupakan hal yang paling penting dalam membaca, karena dengan kesiapan siswa akan membaca lebih baik, jika kesiapan

lembar kerja dalam jabatan ppg