LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama Mahasiswa: ABDULATIP
Asal Institusi : SDN 1 Pringgacala Kelas : 3 (tiga)
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
• Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
• Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
• Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
• Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
• Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
• Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
• Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
• Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
• Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
• Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah No Masalah yang
telah diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
1 Guru belum menguasai penggunaan teknologi
Hasil Kajian literatur
➢ Sri Lestari, (2015) “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMANFAATAN TIK OLEH GURU”
https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v3n2.p121--134
Kendala pemanfaatan TIK oleh guru adalah: tidak adanya akses, tidak adaanya sarana TIK, pembelajaran tidak mengintegrasikan TIK, guru tidak memiliki pengetahuan tentang TIK, dan tidak adanya kemauan guru untuk memanfaatkan TIK. Sehingga solusi dari kendala
pemanfaaatan TIK adalah: dilakukan sosialisasi yang terusmenerus tentang potensi, manfaat, dan pentingnya TIK di dalam kegiatan pembelajaran sehingga ada dukungan kebijakan, tidak hanya dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi swasta tetapi juga dari kepala sekolah, dilaksanakan pelatihan yang lebih intensif dengan waktu yang lebih longgar atau memadai sehingga dimungkinkan bagi guru untuk mempraktekkan hasil pelatihan di dalam kelas, para guru
merespons kemajuan TIK secara positif dengan tindakan nyata melalui pemanfaatan TIK di dalam kegiatan pembelajaran yang menjadi tugas profesionalnya, dan dilaksanakan pengadaan perangkat TIK di sekolah
Setelah dianalisis penyebab masalah melalui kajian literatur dan
wawancara diketahui bahwa penyebab masalah guru belum menguasai teknologi yaitu :
1. Tidak adanya akses, 2. Tidak adanya sarana TIK, 3. Pembelajaran tidak
mengintegrasikan TIK, 4. Guru tidak memiliki
pengetahuan tentang TIK, dan
5. Tidak adanya kemauan guru untuk memanfaatkan TIK 6. Kurangnya kesadaran guru
tentang pentingnya TIK dalam kegiatan pembelajaran 7. Guru masih beranggapan
pembelajaran berbasik TIK yaitu menggunakan alat yang
secara bertahap dan berkelajutan, baik melalui pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat.
➢ Elisabeth Munthe, Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Pendidikan Pascasarjana UNIMED; ”PENTINGNYA PENGUASAAN IPTEK BAGI GURU DI ERA REVOLUSI 4.0”
http://digilib.unimed.ac.id/38827/3/ATP%2054.pdf
Menurut Elisabeth Munthe penguasaan teknologi bagi para tenaga pengajar di era revolusi industri 4.0 ini sangat penting tidak hanya bagi para peserta didik namun untuk diri mereka dan peningkatan kinerja mereka, hal yang harus dirubah adalah teknologi tidak mempersulit pekerjaan mereka, namun akan mempermudah tugas mereka, serta meningkatkan kualitas diri mereka sehingga tidak menjadi tertinggal dengan perkembangan zaman dan perkembangan siswa sendiri dalam mengakses informasi melalui teknologi digital.
Hasil Wawancara
Kepala Sekolah
Narasumber : Nurkamilah, S.Pd Waktu : Jumat, 27 Oktober 2023
“Dalam abad 21 ini dimana era digitalisasi , teknologi berkembang sangat cepat. Dimana kita mendidik anak dengan karakteristik generari Alpha dimana anak sudah dapat menggunakan teknologi walau penggunaan terbatas pada memanfaatkan HP pintar, untuk itu sebagai guru mau tidak
cangih seperti computer infokus dan lainnya 8. Guru belum menyadari
penguasaan TIK merupakan bagian dari kompetensi yang harus dimiliki guru dalam Kompetensi guru abad 21
mau harus siap dan melek teknologi. Mau tidak mau guru harus mau belajar bagaimana memanfaatkan teknologi untuk kegiatan pembelajaran menciptakan pembelajaran yang menarik. Dimana permasalahan anak zaman sekarang yang cenderung ketergantungan HP, peran guru dalam mendidik dan membelajarkan anak bagaimana penggunaan HP ini untuk kegiatan positif. Untuk itu guru harus segera belajar teknologi untuk meningkat kualitas diri dan kualitas pembelajaran.”
2 Literasi
Permasalahan : Kurangnya minat baca pada siswa
Hasil Kajian literatur
Berdasarkan masalah yang telah di identifikasi maka eksplorasi penyebab masalah Literasi dengan permasalahan kurangnya minat baca pada siswa yaitu :
Menurut Pakar :
➢ Menurut Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Erisman Yahya menuturkan bahwa sesuai data UNESCO, Indonesia urutan kedua dari bawah terkait literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia, yang lebih suka menonton, daripada kegiatan membaca.
Baca selengkapnya di artikel "6 Alasan Mengapa Minat Baca Masyarakat Indonesia Masih Rendah", https://tirto.id/gCNE
Dikutip dari https://ruangbuku.id/artikel/rendahnya-minat-baca-di- indonesia-penyebab/
Setelah dianalisis penyebab masalah melalui kajian literatur dan
wawancara diketahui bahwa
penyebab masalah kurangnya minat membaca pada siswa yaitu :
1. Siswa lebih suka menonton dari pada membaca
2. Tidak tersedianya buku bacaan yang menarik siswa, 3. Kurangnya budaya membaca 4. Kecanggihan teknologi:
Kemajuan teknologi, seperti internet, gadget, dan media sosial, Banyak individu lebih tertarik untuk menghabiskan waktu dengan bermain game, menonton video, atau
bersosialisasi melalui media
➢ Penyebab Rendahnya Minat Baca di Indonesia yaitu karena Keterbatasan akses ke buku, Kurangnya budaya membaca dan Kecanggihan teknologi: Kemajuan teknologi, seperti internet, gadget, dan media sosial, telah mengubah cara orang
menghabiskan waktu luang mereka. Banyak individu lebih tertarik untuk menghabiskan waktu dengan bermain game,
menonton video, atau bersosialisasi melalui media sosial daripada membaca buku.
Hasil Wawancara Teman Sejawat Narasumber : Halim
Waktu : Sabtu, 28 November 2023
“penyebab rendahnya minat baca anak karena rendahnya kemampuan membaca anak sehingga anak merasa terbebani ketika membaca sehingga anak selalu menghindari aktifitas membaca selain itu juga anak kecanduan gadget HP sehingga anak lebih senang bermain HP dan game. Penyebab lain juga belum tersedianya buku bacaan yang menyenangkan buat siswa
sosial daripada membaca buku.
5. Kemampuan anak dalam membaca kurang sehingga siswa merasa terbebani sehingga selalu menghindari kegiatan membaca
3 Kurngnya kemampuan menulis huruf dan atau angka dengan Teknik yang benar dan rapih
Hasil Kajian literatur
Berdasarkan masalah yang telah di identifikasi maka eksplorasi penyebab masalah kurangnya kemampuan menulis huruf atau angka pada siswa yaitu
Jurnal Ilmiah
Fadhilah Nurlaily*,Khavisa Pratama Program studi PGSD, FKIP Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka ‘Analisis Faktor-Faktor
Setelah dianalisis penyebab masalah melalui kajian literatur dan
wawancara diketahui bahwa penyebab masalah kurangnya kemampuan menulis huruf atau angka dengan benar yaitu
1. Kurangnya kemauan menulis
yang mempengaruhi rendahnya kemampuan menulis peserta didik pada kelas rendah di SD. DOI: https://doi.org/10.33394/jp.v9i3.5297
Hasil Observasi dan peneliatian menyatakan bahwa rendahnya kemampuan menulis pada anak yaitu karena kurangnya kemauan menulis, kurangnya dorongan dari orang tua peserta didik. Dampak dari pandemic yang mengakibatkan siswa belajar secara daring sehingga guru tidak dapat melihat bagaimana siswa dalam menulis sehingga anak kurang terbimbing dalam Latihan menulis.
Wan Nurul Atikah Nasution Dosen Universitas Asahan; Jurnal Dialog:
Vol/Num: VI/II, September 2017; ANALISIS PERMASALAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA
Hasil Penelitian menunjukan penyebab permasalahan kurangnya kemampuan menulis pada siswa yaitu;
1. rendahnya minat siswa dalam mempelajari keterampilan mereka menulis huruf dengan tulisan yang asal dapat dibaca sendiri, mereka malas menulis. Menulis dirasakan sebagai suatu beban yang berat.
2. Pada umumya di Sekolah Dasar masih menganut sistem borongan artinya seorang guru harus mengajarkan berbagai mata pelajaran pada suatu tingkatan tertentu hal ini
menyebabkan guru tidak dapat berkonsentrasi hanya pada pengajaran menulis
Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Narasumber : Nurkamilah Waktu : Jumat 27 Oktober 2023
2. Kurangnya bimbingan dari orang tua dan guru tentang Teknik cara menulis yang benar
3. Adanya pandemi membuat siswa belajar dari rumah sehingga siswa tidak terbiasa menulis
4. Banyaknya tugas yang diampu oleh guru membuat guru tidak dapat
berkonsentrasi penuh
terhadap pengajaran menulis
“penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa dikarenakan kurang terbimbingnya anak saat Latihan menulis. Mulai dari memegang pensil sampai urutan menulis yang benar tidak terbimbing dengan baik sehingga anak terbiasa dengan cara menulis mereka sendiri sehingga tulisan mereka hanya dapat mereka mengerti sendiri. Ditambah lagi pandemi yang terjadi membuat anak semakin jarang menulis sehingga kemampuan motoric anak dalam menulis juga menjadi berkurang. Anak anak kurang terlatih dalam menulis yang baik dan benar.