• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK. 1.2. Eksplorasi Penyebab Masalah

N/A
N/A
Rahma Ama

Academic year: 2023

Membagikan "LK. 1.2. Eksplorasi Penyebab Masalah "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok

Kelompok : : AA

LK. 1.2. Eksplorasi Penyebab Masalah LK. 1.2. Eksplorasi Penyebab Masalah

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH 1 Kurangnya

1 Kurangnya

partisipasi aktif partisipasi aktif peserta didik peserta didik dalam

dalam

pembelajaran.

pembelajaran.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Peserta Peserta didik didik merasamerasa malas/kurangnya motivasi belajar malas/kurangnya motivasi belajar matematika.

matematika.

2.

2.   Pembelajaran yang kurang menuntutPembelajaran yang kurang menuntut keaktifan peserta didik atau lebih keaktifan peserta didik atau lebih terpusat kepada guru.

terpusat kepada guru.

3.

3.   Peserta Peserta didik didik tidak tidak memilikimemiliki keberanian dalam berpendapat keberanian dalam berpendapat ketika berdiskusi dan enggan untuk ketika berdiskusi dan enggan untuk bertanya kepada teman atau guru.

bertanya kepada teman atau guru.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukungyang mendukung::

1.

1.   Satriawati Jusmawati dan Irman R.Satriawati Jusmawati dan Irman R.

(2018) dalam penelitiannya tentang (2018) dalam penelitiannya tentang pengaruh motivasi berafiliasi pengaruh motivasi berafiliasi terhadap keaktifan belajar terhadap keaktifan belajar matematika peserta didik matematika peserta didik menyimpulkan bahwa motivasi yang menyimpulkan bahwa motivasi yang baik berpengaruh terhadap keaktifan baik berpengaruh terhadap keaktifan matematika dan sebaliknya.

matematika dan sebaliknya.

2.

2.   Lita Sasmita dan M. Ridwan SaidLita Sasmita dan M. Ridwan Said Ahmad (2017) dalam penelitiannya Ahmad (2017) dalam penelitiannya tentang faktor penyebab tentang faktor penyebab ketidakaktifan peserta didik dalam ketidakaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar proses belajar mengajar menunjukkan bahwa ketidakaktifan menunjukkan bahwa ketidakaktifan peserta didik dalam pembelajaran ini peserta didik dalam pembelajaran ini dipengaruhi oleh:

dipengaruhi oleh:

a.

a.   Faktor InternalFaktor Internal 1)

1)   Peserta didik malas dalamPeserta didik malas dalam belajar;

belajar;

2)

2)   Tidak percaya diri.Tidak percaya diri.

b.

b.   Faktor EksternalFaktor Eksternal 1)

1)   Sarana dan fasilitas yangSarana dan fasilitas yang belum lengkap;

belum lengkap;

2)

2)   Metode mengajar guru yangMetode mengajar guru yang membosankan;

membosankan;

3)

3)   Lingkungan kelas yang tidakLingkungan kelas yang tidak nyaman.

nyaman.

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   Sarana dan prasarana yangSarana dan prasarana yang belum maksimal serta

belum maksimal sertahabithabit yang yang dibawa ketika masih masa dibawa ketika masih masa pandemi.

pandemi.

1.

1.   Guru Guru kurangkurang menguasai metode menguasai metode pembelajaran yang pembelajaran yang berpusat pada peserta berpusat pada peserta didik.

didik.

2.

2.   Kurangnya penerapanKurangnya penerapan media pembelajaran media pembelajaran yang menarik bagi yang menarik bagi peserta didik.

peserta didik.

(2)

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH b.

b.   Media Media pembelajaran pembelajaran yangyang kurang menarik.

kurang menarik.

c.

c.   Kondisi Kondisi kelas kelas yang yang tidaktidak kondusif.

kondusif.

d.

d.   Kurangnya Kurangnya motivasi motivasi dandan keingintahuan dalam belajar.

keingintahuan dalam belajar.

2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

a.

a.   Latar belakang keluarga pesertaLatar belakang keluarga peserta didik yang menyebabkan didik yang menyebabkan karakter peserta didik yang karakter peserta didik yang terkadang abai terhadap terkadang abai terhadap pelajaran.

pelajaran.

b.

b.   Kemampuan Kemampuan guru guru dalamdalam memfasilitasi pembelajaran yang memfasilitasi pembelajaran yang masih belum maksimal.

masih belum maksimal.

c.

c.   Lingkungan belajar yang kurangLingkungan belajar yang kurang kondusif.

kondusif.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

a.

a.   Masih adanya peserta didikMasih adanya peserta didik dengan minat belajar yang dengan minat belajar yang rendah.

rendah.

b.

b.   Masih ada guru yang belum bisaMasih ada guru yang belum bisa memilih metode pembelajaran memilih metode pembelajaran tepat sehingga belum bisa tepat sehingga belum bisa melibatkan partisipasi aktif melibatkan partisipasi aktif peserta didik.

peserta didik.

c.

c.   Belum Belum lengkapnya lengkapnya saranasarana prasarana sekolah terutama prasarana sekolah terutama dalam media pembelajaran.

dalam media pembelajaran.

4.

4.   Pakar:Pakar:

a.

a.   Kurangnya peran guru sebagaiKurangnya peran guru sebagai fasilitator yang melibatkan fasilitator yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

pembelajaran di kelas.

b.

b.   Pemilihan metode dan mediaPemilihan metode dan media pembelajaran yang menarik pembelajaran yang menarik peserta didik untuk berperan peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Guru aktif dalam pembelajaran. Guru cenderung menggunakan cenderung menggunakan metode ceramah sehingga metode ceramah sehingga menyebabkan peserta didik menyebabkan peserta didik kurang tertarik untuk berperan kurang tertarik untuk berperan aktif.

aktif.

c.

c.   Perlakuan yang sama terhadapPerlakuan yang sama terhadap seluruh peserta didik yang seluruh peserta didik yang mempunyai keunikan dan gaya mempunyai keunikan dan gaya belajar yang berbeda.

belajar yang berbeda.

2 Kemampuan 2 Kemampuan

literasi peserta literasi peserta didik yang relatif didik yang relatif masih rendah.

masih rendah.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Kurangnya Kurangnya kemampuan kemampuan dalamdalam membaca (perbendaharaan kata membaca (perbendaharaan kata yang terbatas, kemampuan yang terbatas, kemampuan mengingat informasi yang rendah).

mengingat informasi yang rendah).

1.

1.   Kurangnya komitmenKurangnya komitmen

pihak sekolah

pihak sekolah

(termasuk guru) (termasuk guru) terhadap program terhadap program gerakan literasi sekolah.

gerakan literasi sekolah.

(3)

2.

2.   Tidak terbiasa dengan aktivitasTidak terbiasa dengan aktivitas membaca.

membaca.

3.

3.   Sarana dan prasarana literasi diSarana dan prasarana literasi di sekolah minim (tidak ada program sekolah minim (tidak ada program khusus literasi, tidak ada mading, khusus literasi, tidak ada mading, buku di perpustakaan sedikit dan buku di perpustakaan sedikit dan tidak

tidak up to dateup to date  sehingga kurang  sehingga kurang menarik minat peserta didik untuk menarik minat peserta didik untuk membaca).

membaca).

4.

4.   Peserta didik lebih senang bermainPeserta didik lebih senang bermain  game

 game atau berselancar di media sosial atau berselancar di media sosial melalui gawai daripada membaca.

melalui gawai daripada membaca.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukung:yang mendukung:

1.

1.   Husnul Fuadi, Annisa Zikri Robbia,Husnul Fuadi, Annisa Zikri Robbia,  Jamaluddin, dan Abdul Wahab  Jamaluddin, dan Abdul Wahab JufriJufri

(2020) dalam penelitiannya tentang (2020) dalam penelitiannya tentang literasi sains menunjukkan bahwa literasi sains menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan literasi rendahnya kemampuan literasi peserta didik di sekolah dipengaruhi peserta didik di sekolah dipengaruhi oleh:

oleh:

a.

a.   Pemilihan buku ajar.Pemilihan buku ajar.

b.

b.   Miskonsepsi.Miskonsepsi.

c.

c.   Pembelajaran tidak kontekstual.Pembelajaran tidak kontekstual.

d.

d.   Rendahnya Rendahnya kemampuankemampuan membaca.

membaca.

e.

e.   Lingkungan dan iklim belajar.Lingkungan dan iklim belajar.

2.

2.   Berdasarkan Berdasarkan penelitian penelitian yangyang dilakukan oleh Nurul Azizah Ayu, dilakukan oleh Nurul Azizah Ayu, Ade Suryanda, dan Ratna Dewi Ade Suryanda, dan Ratna Dewi (2018) dapat disimpulkan bahwa (2018) dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara terdapat hubungan positif antara kebiasaan membaca dengan kebiasaan membaca dengan kemampuan literasi peserta didik.

kemampuan literasi peserta didik.

3.

3.   Berdasarkan Berdasarkan penelitian penelitian Isnainy,Isnainy, Pasariboe, Rosyiida, Dianasari (2018) Pasariboe, Rosyiida, Dianasari (2018) tentang pengaruh sarana dan tentang pengaruh sarana dan prasarana dalam menunjang minat prasarana dalam menunjang minat baca menunjukkan bahwa baca menunjukkan bahwa rendahnya minat baca disebabkan rendahnya minat baca disebabkan oleh sarana prasarana yang kurang oleh sarana prasarana yang kurang memadai dan belum dikelola dengan memadai dan belum dikelola dengan baik.

baik.

4.

4.   Sri Anjani, Nyoman Dantes, dan GdeSri Anjani, Nyoman Dantes, dan Gde Artawan (2019) menyebutkan bahwa Artawan (2019) menyebutkan bahwa Gerakan Literasi Sekolah Gerakan Literasi Sekolah memberikan pengaruh terhadap memberikan pengaruh terhadap minat baca peserta didik dan minat baca peserta didik dan kemampuan membaca pemahaman kemampuan membaca pemahaman peserta didik.

peserta didik.

5.

5.   Studi literatur dari berbagai jurnalStudi literatur dari berbagai jurnal nasional dan internasional yang nasional dan internasional yang dilakukan Febby Nur Adhari, Rika dilakukan Febby Nur Adhari, Rika Hanipah, Tin Rustini, dan Muh.

Hanipah, Tin Rustini, dan Muh.

2.

2.   Kurangnya pembiasaanKurangnya pembiasaan literasi.

literasi.

3.

3.   Guru belum membuatGuru belum membuat alat evaluasi yang alat evaluasi yang secara tidak langsung secara tidak langsung dapat meningkatkan dapat meningkatkan kemampuan literasi.

kemampuan literasi.

(4)

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH Husein Arifin (2022) menujukkan

Husein Arifin (2022) menujukkan bahwa terdapat pengaruh antara bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan gawai dengan penggunaan gawai dengan kemampuan literasi peserta didik.

kemampuan literasi peserta didik.

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   Kurangnya minat baca.Kurangnya minat baca.

b.

b.   Fokus dan perhatian pesertaFokus dan perhatian peserta didik terbagi lebih cenderung ke didik terbagi lebih cenderung ke  game

 game dan aplikasi hiburan. dan aplikasi hiburan.

c.

c.   Dampak dari media sosial.Dampak dari media sosial.

d.

d.   Teks yang terlalu banyak danTeks yang terlalu banyak dan kurang menarik topiknya.

kurang menarik topiknya.

e.

e.   Kurangnya Kurangnya keingintahuankeingintahuan peserta didik.

peserta didik.

f.

f.   Sudah terbiasa dengan animasiSudah terbiasa dengan animasi audio visual di

audio visual di gadget gadget..

2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

a.

a.   Pembiasaan literasi yang sangatPembiasaan literasi yang sangat kurang.

kurang.

b.

b.   Kurangnya fasilitasi bagi pesertaKurangnya fasilitasi bagi peserta didik untuk membiasakan diri didik untuk membiasakan diri berliterasi.

berliterasi.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

a.

a.   Kurangnya Kurangnya kegiatan kegiatan pesertapeserta didik untuk mengasah didik untuk mengasah kemampuan literasinya.

kemampuan literasinya.

b.

b.   Ketergantungan peserta didikKetergantungan peserta didik terhadap

terhadap  gadget gadget   sehinggasehingga mengalihkan sebagian besar mengalihkan sebagian besar kehidupan peserta didik ke arah kehidupan peserta didik ke arah hiburan yang disediakan di hiburan yang disediakan di media sosial.

media sosial.

4.

4.   Pakar:Pakar:

a.

a.   Kurangnya pembiasaan literasiKurangnya pembiasaan literasi sejak dini, karena kemampuan sejak dini, karena kemampuan literasi bukan sesuatu yang bisa literasi bukan sesuatu yang bisa diajarkan secara instan. Sehingga diajarkan secara instan. Sehingga seharusnya pada level sekolah seharusnya pada level sekolah dasar, peserta didik sudah dasar, peserta didik sudah ditanamkan pembiasan literasi.

ditanamkan pembiasan literasi.

b.

b.   Kemampuan Kemampuan guru guru dalamdalam membuat alat evaluasi yang membuat alat evaluasi yang

dapat meningkatkan

dapat meningkatkan

kemampuan literasi peserta kemampuan literasi peserta didik masih kurang, guru didik masih kurang, guru cenderung membuat alat cenderung membuat alat evaluasi pada level ingatan (C1) evaluasi pada level ingatan (C1) dan pemahaman (C2) saja dan pemahaman (C2) saja sehingga peserta didik terbiasa sehingga peserta didik terbiasa dengan tipe soal yang tidak dengan tipe soal yang tidak memerlukan kemampuan memerlukan kemampuan literasi.

literasi.

(5)

3 Kemampuan 3 Kemampuan

numerasi peserta numerasi peserta didik yang relatif didik yang relatif masih rendah.

masih rendah.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Proses pembelajaran matematikaProses pembelajaran matematika  jarang bersifat realistik dan inovatif.

 jarang bersifat realistik dan inovatif.

2.

2.   Peserta didik tidak terbiasa denganPeserta didik tidak terbiasa dengan soal-soal kontekstual.

soal-soal kontekstual.

3.

3.   Peserta didik belum sepenuhnyaPeserta didik belum sepenuhnya menguasai perhitungan dasar.

menguasai perhitungan dasar.

4.

4.   Peserta didik kurang berminatPeserta didik kurang berminat mempelajari matematika.

mempelajari matematika.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukungyang mendukung::

1.

1.   Nayla Ziva Salvia, Fadya PutriNayla Ziva Salvia, Fadya Putri Sabrina, dan Ismiah Maula (2022).

Sabrina, dan Ismiah Maula (2022).

Dari hasil penelitiannya disimpulkan Dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa rendahnya kemampuan bahwa rendahnya kemampuan numerasi peserta didik dipengaruhi numerasi peserta didik dipengaruhi oleh:

oleh:

a.

a.   Kurangnya pembiasaan dariKurangnya pembiasaan dari guru untuk menyelesaikan guru untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan soal literasi numerasi.

soal literasi numerasi.

b.

b.   Adanya kecemasan pada saatAdanya kecemasan pada saat belajar matematika yang belajar matematika yang disebabkan oleh:

disebabkan oleh:

1)

1)   Rendahnya Rendahnya pemahamanpemahaman matematika peserta didik.

matematika peserta didik.

2)

2)   Kesulitan Kesulitan peserta peserta didikdidik dalam menyelesaikan suatu dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika.

permasalahan matematika.

3)

3)   Perasaan tidak senang atauPerasaan tidak senang atau tidak nyaman mengikuti tidak nyaman mengikuti pelajaran matematika.

pelajaran matematika.

2.

2.   Assyifa Assyifa Suryani Suryani (2020) (2020) dalamdalam penelitiannya tentang pengaruh penelitiannya tentang pengaruh minat belajar terhadap kemampuan minat belajar terhadap kemampuan pemahaman matematis peserta didik pemahaman matematis peserta didik menyimpulkan bahwa terdapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan pengaruh yang sangat signifikan antara minat belajar peserta didik antara minat belajar peserta didik terhadap kemampuan pemahaman terhadap kemampuan pemahaman matematis peserta didik, yang matematis peserta didik, yang artinya semakin tinggi minat belajar artinya semakin tinggi minat belajar peserta didik maka semakin tinggi peserta didik maka semakin tinggi pemahaman konsep matematis pemahaman konsep matematis peserta didik dan sebaliknya.

peserta didik dan sebaliknya.

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   ImageImage numerik sebagai pelajaran numerik sebagai pelajaran yang susah lebih mendahului yang susah lebih mendahului ketimbang pengalaman ketimbang pengalaman menyenangkan ketika belajar.

menyenangkan ketika belajar.

1.

1.   Guru Guru kurangkurang menerapkan

menerapkan

pembelajaran yang pembelajaran yang inovatif dan realistik, inovatif dan realistik,

yang proses

yang proses

pembelajarannya pembelajarannya

kurang menekankan kurang menekankan pada pemahaman pada pemahaman konsep.

konsep.

2.

2.   Soal-soal evaluasi yangSoal-soal evaluasi yang belum kontekstual dan belum kontekstual dan masih bersifat rutin.

masih bersifat rutin.

(6)

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH b.

b.   Kurang sadar akan kebutuhanKurang sadar akan kebutuhan numerasi tersebut.

numerasi tersebut.

c.

c.   Minat dan motivasi rendah.Minat dan motivasi rendah.

d.

d.   Kurangnya keingintahuan dalamKurangnya keingintahuan dalam menyelesaikan masalah/soal menyelesaikan masalah/soal karena selama pandemi dengan karena selama pandemi dengan adanya daring cenderung adanya daring cenderung mencari jawaban di

mencari jawaban di google google..

2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

a.

a.   Pembiasaan Pembiasaan numerasi numerasi yangyang kurang.

kurang.

b.

b.   Guru juga tidak membiasakanGuru juga tidak membiasakan peserta didik untuk mengasah peserta didik untuk mengasah kemampuan numerasinya.

kemampuan numerasinya.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

Kemudahan yang diberikan oleh Kemudahan yang diberikan oleh  gadget

 gadget  sehingga segala kebutuhan  sehingga segala kebutuhan numerasi dapat diakomodir olah numerasi dapat diakomodir olah fitur-fitur yang disediakan oleh fitur-fitur yang disediakan oleh  gadget

 gadget tersebut menyebabkan peserta tersebut menyebabkan peserta didik enggan/malas mengasah didik enggan/malas mengasah kemampuan numerasinya.

kemampuan numerasinya.

4.

4.   Pakar:Pakar:

Sama halnya dengan kemampuan Sama halnya dengan kemampuan literasi, kemampuan numerasi juga literasi, kemampuan numerasi juga harus dilatihkan semenjak di

harus dilatihkan semenjak di sekolahsekolah dasar. Banyak fenomena peserta dasar. Banyak fenomena peserta didik di level menengah atas yang didik di level menengah atas yang belum menguasai kemampuan belum menguasai kemampuan numerasi dasar, sehingga mengalami numerasi dasar, sehingga mengalami kesulitan dalam mempelajari materi kesulitan dalam mempelajari materi karena tidak mempunyai dasar karena tidak mempunyai dasar numerasi yang kuat.

numerasi yang kuat.

4

4 Peserta Peserta didikdidik kesulitan dalam kesulitan dalam memfokuskan memfokuskan perhatian/konsent perhatian/konsent rasi saat proses rasi saat proses pembelajaran.

pembelajaran.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Adanya gangguan dari teman sekelasAdanya gangguan dari teman sekelas dan lingkungan sekitar kelas.

dan lingkungan sekitar kelas.

2.

2.   Pembelajaran yang dilakukan tidakPembelajaran yang dilakukan tidak sesuai dengan gaya belajar peserta sesuai dengan gaya belajar peserta didik sehingga peserta didik menjadi didik sehingga peserta didik menjadi  jenuh

 jenuh dan dan melakukan melakukan aktivitas aktivitas lainlain selama pembelajaran.

selama pembelajaran.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukung:yang mendukung:

Mutia Rahma Setyani dan Ismah (2018) Mutia Rahma Setyani dan Ismah (2018) dalam penelitiannya menyimpulkan dalam penelitiannya menyimpulkan

bahwa kesulitan

bahwa kesulitan

memfokuskan/konsentrasi belajar memfokuskan/konsentrasi belajar disebabkan oleh:

disebabkan oleh:

1.

1.   Tidak memiliki motivasi diri.Tidak memiliki motivasi diri.

2.

2.   Suasana lingkungan belajar yangSuasana lingkungan belajar yang tidak kondusif.

tidak kondusif.

3.

3.   Kondisi kesehatan peserta didik.Kondisi kesehatan peserta didik.

4.

4.   Peserta didik merasa jenuh.Peserta didik merasa jenuh.

1.

1.   Guru Guru kurangkurang memahami

memahami

karakteristik dan gaya karakteristik dan gaya belajar peserta didik.

belajar peserta didik.

2.

2.   Guru kurang mampuGuru kurang mampu mengelola

mengelola

pembelajaran yang pembelajaran yang menarik perhatian dan menarik perhatian dan minat peserta didik.

minat peserta didik.

(7)

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   Daya konsentrasi yang relatifDaya konsentrasi yang relatif singkat.

singkat.

b.

b.   Kurang kreatifnya guru dalamKurang kreatifnya guru dalam menyajikan pembelajaran.

menyajikan pembelajaran.

c.

c.   Terlalu monoton dan tidakTerlalu monoton dan tidak

menarik proses

menarik proses

pembelajarannya.

pembelajarannya.

d.

d.   Minat dan motivasi peserta Minat dan motivasi peserta didikdidik rendah.

rendah.

e.

e.   Sudah terbiasa fokusnya padaSudah terbiasa fokusnya pada  gadget

 gadget..

2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

a.

a.   Kurangnya stimulus.Kurangnya stimulus.

b.

b.   Pola hidup peserta didik yangPola hidup peserta didik yang tidak teratur.

tidak teratur.

c.

c.   Ketegasan guru juga tidakKetegasan guru juga tidak maksimal.

maksimal.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

a.

a.   Masih ada guru yang belum bisaMasih ada guru yang belum bisa memilih metode pembelajaran memilih metode pembelajaran tepat sehingga belum bisa tepat sehingga belum bisa melibatkan partisipasi aktif melibatkan partisipasi aktif peserta didik dan menyebabkan peserta didik dan menyebabkan peserta didik menjadi bosan peserta didik menjadi bosan mengikuti pembelajaran di mengikuti pembelajaran di sekolah.

sekolah.

b.

b.   Ketergantungan peserta didikKetergantungan peserta didik terhadap

terhadap  gadget gadget   sehinggasehingga mengalihkan sebagian besar mengalihkan sebagian besar kehidupan peserta didik ke arah kehidupan peserta didik ke arah hiburan/kesenangan yang hiburan/kesenangan yang disediakan di media sosial disediakan di media sosial sehingga anak lebih memilih sehingga anak lebih memilih  gadget

 gadgetnya nya daripadadaripada pembelajaran.

pembelajaran.

4.

4.   Pakar:Pakar:

a.

a.   Kurangnya kemampuan guruKurangnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dalam mengelola pembelajaran yang menarik perhatian dan yang menarik perhatian dan minat peserta didik untuk minat peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran.

terlibat dalam pembelajaran.

b.

b.   Tidak ada motivasi dari dalamTidak ada motivasi dari dalam diri peserta mengenai

diri peserta mengenai tujuan dantujuan dan cita - cita mereka ke depannya, cita - cita mereka ke depannya, sehingga kurang semangat untuk sehingga kurang semangat untuk mencoba memahami apa yang mencoba memahami apa yang diajarkan oleh guru.

diajarkan oleh guru.

c.

c.   Adanya pola tidur yang berubahAdanya pola tidur yang berubah semenjak pandemi Covid yang semenjak pandemi Covid yang membuat peserta didik membuat peserta didik cenderung mengantuk di pagi cenderung mengantuk di pagi

(8)

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH hari dan kesulitan untuk fokus

hari dan kesulitan untuk fokus terhadap pembelajaran.

terhadap pembelajaran.

d.

d.   Adanya kecanduanAdanya kecanduan gadget gadget..

e.

e.   Kurangnya dukungan dari orangKurangnya dukungan dari orang tua mengenai pentingnya belajar.

tua mengenai pentingnya belajar.

5

5 Peserta Peserta kesulitan kesulitan untukuntukdidikdidik memahami materi memahami materi pembelajaran.

pembelajaran.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Pembelajaran masih sering berpusatPembelajaran masih sering berpusat pada guru.

pada guru.

2.

2.   Peserta didik harus mempelajariPeserta didik harus mempelajari materi baru dengan materi materi baru dengan materi prasayarat yang belum dipahami prasayarat yang belum dipahami sepenuhnya.

sepenuhnya.

3.

3.   Peserta didik tidak terlalu menaruhPeserta didik tidak terlalu menaruh minat untuk belajar matematika.

minat untuk belajar matematika.

4.

4.   Untuk materi-materi yang sifatnyaUntuk materi-materi yang sifatnya abstrak, guru kesulitan mencari abstrak, guru kesulitan mencari media pembelajaran yang dapat media pembelajaran yang dapat mempermudah peserta didik dalam mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.

memahami materi pembelajaran.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukung:yang mendukung:

1.

1.   Penelitian yang dilakukan AnjarPenelitian yang dilakukan Anjar Triyono (2011) menunjukkan bahwa Triyono (2011) menunjukkan bahwa kesulitan belajar matematika kesulitan belajar matematika disebabkan oleh 2 (dua) faktor yaitu:

disebabkan oleh 2 (dua) faktor yaitu:

a.

a.   FaktorFaktorInternIntern   1)

1)   Minat peserta didik padaMinat peserta didik pada mata pelajaran matematika.

mata pelajaran matematika.

2)

2)   Motivasi peserta didik ketikaMotivasi peserta didik ketika belajar matematika yang belajar matematika yang rendah.

rendah.

3)

3)   Kondisi Kondisi fisik/jasmanifisik/jasmani peserta didik ketika belajar peserta didik ketika belajar matematika.

matematika.

b.

b.   FaktorFaktorEksternEkstern   1)

1)   Metode dan gaya mengajarMetode dan gaya mengajar guru yang kurang menarik.

guru yang kurang menarik.

2)

2)   Kurangnya fasilitas belajarKurangnya fasilitas belajar seperti alat peraga.

seperti alat peraga.

3)

3)   Situasi Situasi dan dan kondisikondisi lingkungan sekolah.

lingkungan sekolah.

4)

4)   Faktor keluarga.Faktor keluarga.

2.

2.   Penelitian yang dilakukan IlhamPenelitian yang dilakukan Ilham Raharjo, Rasiman, dan Mei Untari Raharjo, Rasiman, dan Mei Untari (2021) menunjukkan bahwa kesulitan (2021) menunjukkan bahwa kesulitan belajar matematika disebabkan oleh 2 belajar matematika disebabkan oleh 2 (dua) faktor yaitu:

(dua) faktor yaitu:

a.

a.   Faktor InternalFaktor Internal 1)

1)   IQ atau intelegensiIQ atau intelegensi 2)

2)   Sikap peserta didik dalamSikap peserta didik dalam belajar matematika.

belajar matematika.

3)

3)   Motivasi Motivasi belajar belajar pesertapeserta didik yang masih rendah.

didik yang masih rendah.

1.

1.   Guru tidak melakukanGuru tidak melakukanpembelajaran pembelajaran yangyang berpusat pada peserta berpusat pada peserta didik.

didik.

2.

2.   KurangnyaKurangnya

pemanfaatan media pemanfaatan media pembelajaran.

pembelajaran.

3.

3.   Guru Guru kurangkurang memaksimalkan proses memaksimalkan proses

remedial yang

remedial yang

dilakukan.

dilakukan.

(9)

4)

4)   Kesehatan tubuh yang tidakKesehatan tubuh yang tidak optimal.

optimal.

5)

5)   Kemampuan peserta didikKemampuan peserta didik yang kurang.

yang kurang.

b.

b.   Faktor EksternalFaktor Eksternal a.

a.   Variasi mengajar guru.Variasi mengajar guru.

b.

b.   Penggunaan Penggunaan mediamedia pembelajaran yang belum pembelajaran yang belum maksimal.

maksimal.

c.

c.   Sarana prasarana di sekolah.Sarana prasarana di sekolah.

d.

d.   Lingkungan keluarga.Lingkungan keluarga.

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   Metode yang masih berfokusMetode yang masih berfokus pada guru.

pada guru.

b.

b.   Kurangnya literasi peserta didik.Kurangnya literasi peserta didik.

c.

c.   Guru terlalu cepat dan tidak jGuru terlalu cepat dan tidak jelaselas

dalam menyampaikan

dalam menyampaikan

materinya.

materinya.

d.

d.   Kurangnya persiapan pesertaKurangnya persiapan peserta didik.

didik.

e.

e.   Media pembelajaran yang tidakMedia pembelajaran yang tidak menarik.

menarik.

f.

f.   Kurangnya motivasi dan faktorKurangnya motivasi dan faktor kebosanan dalam belajar.

kebosanan dalam belajar.

2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

a.

a.   Materi kurang kontekstual.Materi kurang kontekstual.

b.

b.   Pembelajaran Pembelajaran kurangkurang menyenangkan dan tidak menyenangkan dan tidak mewadahi minat maupun bakat mewadahi minat maupun bakat peserta didik.

peserta didik.

c.

c.   Pembelajaran monoton dan tidakPembelajaran monoton dan tidak memfasilitasi peserta didik memfasilitasi peserta didik sesuai gaya belajarnya.

sesuai gaya belajarnya.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

Kurang menariknya pembelajaran Kurang menariknya pembelajaran yang difasilitasi oleh guru dan yang difasilitasi oleh guru dan gangguan dari media sosial yang gangguan dari media sosial yang menurut peserta didik lebih menurut peserta didik lebih menyenangkan.

menyenangkan.

4.

4.   Pakar:Pakar:

a.

a.   Kurangnya kemampuan guruKurangnya kemampuan guru dalam menyampaikan materi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru cenderung pembelajaran. Guru cenderung memberikan materi hanya memberikan materi hanya sekedar menyampaikan saja, tapi sekedar menyampaikan saja, tapi makna pembelajarannya itu makna pembelajarannya itu sendiri kurang dapat dipahami sendiri kurang dapat dipahami oleh peserta didik.

oleh peserta didik.

b.

b.   Pembelajaran Pembelajaran yang yang masihmasih berpusat pada guru masih berpusat pada guru masih banyak terjadi di kelas - kelas.

banyak terjadi di kelas - kelas.

Peserta didik kurang dilibatkan Peserta didik kurang dilibatkan

(10)

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH dalam proses pembelajaran

dalam proses pembelajaran seperti melakukan dan seperti melakukan dan merasakan langsung objek - merasakan langsung objek - objek yang menjadi materi objek yang menjadi materi pembelajaran sehingga pembelajaran sehingga pembelajarannya menjadi pembelajarannya menjadi kurang bermakna.

kurang bermakna.

6 Sulitnya 6 Sulitnya

membangun membangun relasi/hubungan relasi/hubungan dengan peserta dengan peserta didik.

didik.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Kurangnya Kurangnya keakraban keakraban dengandengan peserta didik.

peserta didik.

2.

2.   Kurangnya komunikasi diluar prosesKurangnya komunikasi diluar proses pembelajaran di kelas.

pembelajaran di kelas.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukung:yang mendukung:

Iindarda Sangkung Panggalo (2021) Iindarda Sangkung Panggalo (2021) dalam penelitiannya menemukan bahwa dalam penelitiannya menemukan bahwa penyebab kesulitan guru untuk penyebab kesulitan guru untuk membangun hubungan interpersonal membangun hubungan interpersonal dengan peserta didik diantaranya yaitu:

dengan peserta didik diantaranya yaitu:

1.

1.   Kemampuan komunikasi guru yangKemampuan komunikasi guru yang kurang efektif dengan peserta didik.

kurang efektif dengan peserta didik.

2.

2.   Guru kurang menjalin keakraban diGuru kurang menjalin keakraban di luar kelas dan guru tidak menjalin luar kelas dan guru tidak menjalin komunikasi di luar proses komunikasi di luar proses pembelajaran atau sekedar bertanya pembelajaran atau sekedar bertanya untuk mengetahui kondisi peserta untuk mengetahui kondisi peserta didik.

didik.

3.

3.   Kurangnya sikap terbuka yangKurangnya sikap terbuka yang ditunjukkan oleh guru ditinjau dari ditunjukkan oleh guru ditinjau dari sikap guru yang belum bisa sikap guru yang belum bisa menerima perbedaan setiap anak menerima perbedaan setiap anak didiknya baik secara intelektual didiknya baik secara intelektual maupun kepribadian.

maupun kepribadian.

4.

4.   Kurangnya Kurangnya penghargaan penghargaan yangyang diberikan oleh guru kepada peserta diberikan oleh guru kepada peserta didik.

didik.

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   Minimnya interaksi di dalamMinimnya interaksi di dalam maupun di luar pembelajaran.

maupun di luar pembelajaran.

b.

b.    Jarang  Jarang berkomunikasi berkomunikasi dandan kurangnya perhatian guru kurangnya perhatian guru terhadap murid.

terhadap murid.

c.

c.   Komunikasi verbal hanya terjadiKomunikasi verbal hanya terjadi satu arah yaitu dari guru ke satu arah yaitu dari guru ke peserta didik.

peserta didik.

2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

Terlalu menjaga

Terlalu menjaga imageimage  dan merasa  dan merasa guru itu harus dihormati dengan guru itu harus dihormati dengan menjaga jarak dalam hal pergaulan menjaga jarak dalam hal pergaulan dengan peserta didik. Padahal guru dengan peserta didik. Padahal guru memiliki banyak peran selain memiliki banyak peran selain

Guru kurang berinteraksi Guru kurang berinteraksi dengan peserta didik diluar dengan peserta didik diluar  jam pembelajaran.

 jam pembelajaran.

(11)

pembimbing, pendidik, juga pembimbing, pendidik, juga harusnya menjadi fasilitator dan harusnya menjadi fasilitator dan coach

coach dalam pembelajaran. dalam pembelajaran.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

Masih ada guru dan peserta didik Masih ada guru dan peserta didik yang menganggap proses yang menganggap proses pembelajaran hanya sekedar pembelajaran hanya sekedar penyampaian dan penerimaan penyampaian dan penerimaan materi saja sehingga hubungan guru materi saja sehingga hubungan guru dan peserta didik hanya sebatas dan peserta didik hanya sebatas mengajar dan belajar di kelas.

mengajar dan belajar di kelas.

4.

4.   Pakar:Pakar:

Guru tidak menjiwai profesinya Guru tidak menjiwai profesinya sebagai pendidik, karena kunci sebagai pendidik, karena kunci hubungan antara guru dan murid hubungan antara guru dan murid terletak pada pribadi gurunya itu terletak pada pribadi gurunya itu sendiri. Guru yang baik bisa menjalin sendiri. Guru yang baik bisa menjalin kedekatan emosional dengan peserta kedekatan emosional dengan peserta didik di kelas dan itu bisa terjadi jika didik di kelas dan itu bisa terjadi jika guru tersebut mempunyai kecintaan guru tersebut mempunyai kecintaan terhafap profesinya.

terhafap profesinya.

7 Sulitnya 7 Sulitnya

membangun membangun relasi/hubungan relasi/hubungan dengan orang dengan orang tua/wali peserta tua/wali peserta didik.

didik.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Orang tua yang sibuk bekerjaOrang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak memiliki waktu yang sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk hanya sekadar cukup untuk hanya sekadar

membahas perkembangan

membahas perkembangan

putra/putrinya di sekolah.

putra/putrinya di sekolah.

2.

2.   Orang tua sering menyerahkanOrang tua sering menyerahkan sepenuhnya penyelesaian sepenuhnya penyelesaian permasalahan yang dialami oleh permasalahan yang dialami oleh putra/putrinya di sekolah kepada putra/putrinya di sekolah kepada guru.

guru.

3.

3.   Kurangnya waktu yang cukup bagiKurangnya waktu yang cukup bagi guru untuk menjalin hubungan guru untuk menjalin hubungan dengan orang tua dikarenakan dengan orang tua dikarenakan padatnya beban kerja guru.

padatnya beban kerja guru.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukung:yang mendukung:

Grant dan Ray (Suriansyah, 2014:64) Grant dan Ray (Suriansyah, 2014:64) menyatakan ada sejumlah hambatan menyatakan ada sejumlah hambatan yang ditemui dalam membangun yang ditemui dalam membangun keterlibatan keluarga di sekolah keterlibatan keluarga di sekolah mencakup aspek

mencakup aspek economics, self efficacy,economics, self efficacy, intergene

intergeneration, time ration, time demand, cultural normsdemand, cultural norms and value class room culture and past and value class room culture and past experience.

experience.  

a.

a.   EconomicsEconomics   ((lack lack of of money money andand transportation

transportation) ekonomi (kekurangan) ekonomi (kekurangan uang dan transportasi).

uang dan transportasi).

Orangtua murid/keluarga yang Orangtua murid/keluarga yang memiliki tingkat ekonomi masih memiliki tingkat ekonomi masih rendah sering disibukkan dengan rendah sering disibukkan dengan pekerjaan sehari-hari untuk pekerjaan sehari-hari untuk

1.

1.   Orang Orang tua tua kurangkurang kolaboratif dalam kolaboratif dalam mengatasi

mengatasi

permasalahan peserta permasalahan peserta didik.

didik.

2.

2.   Sekolah Sekolah kurangkurang memfasilitasi

memfasilitasi

pertemuan rutin antara pertemuan rutin antara orang tua/wali peserta orang tua/wali peserta

didik dengan

didik dengan

guru/wali kelas.

guru/wali kelas.

3.

3.   Guru Guru kurang kurang bisabisa mengatur waktu mengatur waktu dengan baik.

dengan baik.

(12)

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH memenuhi kebutuhan hidup sehari-

memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Kesibukan ini menyebabkan hari. Kesibukan ini menyebabkan mereka cenderung sulit untuk mereka cenderung sulit untuk berpartisipasi/terlibat aktif dalam berpartisipasi/terlibat aktif dalam berbagai kegiatan bersama sekolah.

berbagai kegiatan bersama sekolah.

b.

b.   Time demandsTime demands  ((work related, child care,work related, child care, elder care

elder care) /faktor tuntutan waktu) /faktor tuntutan waktu yaitu yang berhubungan dengan yaitu yang berhubungan dengan pekerjaan, perawatan anak, pekerjaan, perawatan anak, perawatan orangtua.

perawatan orangtua.

c.

c.   Culture norms and valuesCulture norms and values   ((teacher asteacher as expert

expert) /faktor norma dan nilai) /faktor norma dan nilai budaya (guru sama dengan seorang budaya (guru sama dengan seorang ahli).

ahli).

d.

d.   Doubts about parentDoubts about parent   (( parent  parent lacklack training, should not help with learning training, should not help with learning)) /keraguan tentang orangtua /keraguan tentang orangtua (orangtua kurang pengetahuan, tidak (orangtua kurang pengetahuan, tidak mampu membantu belajar).

mampu membantu belajar).

e.

e.   SchedulingScheduling   ((classroom classroom scheduleschedule inflexible, time conflicts with parents inflexible, time conflicts with parents)) /penjadwalan (jadwal kelas tidak /penjadwalan (jadwal kelas tidak fleksibel, konflik waktu dengan fleksibel, konflik waktu dengan orangtua).

orangtua).

 Jadwal pelajaran yang ada di seko  Jadwal pelajaran yang ada di sekolahlah

pada umumnya sudah ditetapkan pada umumnya sudah ditetapkan secara rigid dan pasti selama jam secara rigid dan pasti selama jam pelajaran berlangsung mulai masuk pelajaran berlangsung mulai masuk sekolah sampai pulang sekolah.

sekolah sampai pulang sekolah.

Akibatnya apabila ingin Akibatnya apabila ingin menggunakan waktu belajar untuk menggunakan waktu belajar untuk kegiatan kolaborasi, kerjasama dan kegiatan kolaborasi, kerjasama dan kemitraan jadwal tersebut sangat kemitraan jadwal tersebut sangat sulit untuk digunakan.

sulit untuk digunakan.

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   Kurangnya waktu pertemuanKurangnya waktu pertemuan yang dilakukan sebagai ajang yang dilakukan sebagai ajang silaturahmi.

silaturahmi.

b.

b.   Komunikasi Komunikasi antara antara pihakpihak sekolah/guru dengan orangtua sekolah/guru dengan orangtua peserta didik terbatas, hanya jika peserta didik terbatas, hanya jika ada kepentingan yang ada kepentingan yang berhubungan dengan hal berhubungan dengan hal administrasi dan akademik administrasi dan akademik peserta didik.

peserta didik.

c.

c.   Home visitHome visit  tidak intens karena  tidak intens karena berbenturan dengan waktu.

berbenturan dengan waktu.

2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

a.

a.   Banyak orang tua yang acuh takBanyak orang tua yang acuh tak acuh pada perkembangan acuh pada perkembangan anaknya.

anaknya.

(13)

b.

b.   Memasrahkan Memasrahkan tentangtentang pendidikan kepada guru/pihak pendidikan kepada guru/pihak sekolah padahal pendidikan sekolah padahal pendidikan adalah tanggung jawab bersama.

adalah tanggung jawab bersama.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

Orang tua menganggap sekolah Orang tua menganggap sekolah sebagai tempat untuk membuat anak sebagai tempat untuk membuat anak menjadi pintar, tanpa menjadi pintar, tanpa memperhatikan lagi bagaimana memperhatikan lagi bagaimana anaknya mengikuti pembelajaran di anaknya mengikuti pembelajaran di sekolah.

sekolah.

4.

4.   Pakar:Pakar:

Kurangnya komunikasi antara Kurangnya komunikasi antara guru/walikelas. dan orangtua.

guru/walikelas. dan orangtua.

Dalam pendidikan peserta didik Dalam pendidikan peserta didik harus ada kerjasama dan kolaborasi harus ada kerjasama dan kolaborasi yang positif antara orangtua dan yang positif antara orangtua dan guru. Dengan menjaga komunikasi guru. Dengan menjaga komunikasi antara guru dan orang tua, setiap antara guru dan orang tua, setiap permasalahan ataupun kendala yang permasalahan ataupun kendala yang muncul dapat segera ditangani.

muncul dapat segera ditangani.

8

8 Penerapan Penerapan modelmodel pembelajaran pembelajaran inovatif di kelas inovatif di kelas belum optimal.

belum optimal.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Alokasi waktu yang terbatas untukAlokasi waktu yang terbatas untuk melakukan semua sintaks dalam melakukan semua sintaks dalam model pembelajaran.

model pembelajaran.

2.

2.   Peserta didik kurang terbiasa bekerjaPeserta didik kurang terbiasa bekerja dalam kelompok.

dalam kelompok.

3.

3.   Sulitnya Sulitnya mengondisikan mengondisikan pesertapeserta didik untuk membentuk sesuai didik untuk membentuk sesuai arahan guru (peserta didik lebih arahan guru (peserta didik lebih senang membentuk kelompok senang membentuk kelompok sendiri sehingga terkadang peserta sendiri sehingga terkadang peserta didik-peserta didik dengan didik-peserta didik dengan kemampuan matematika yang tinggi kemampuan matematika yang tinggi berada dalam satu kelompok)

berada dalam satu kelompok) 4.

4.   Peserta didik tidak terbiasa denganPeserta didik tidak terbiasa denganmodel pembelajaran lain selainmodel pembelajaran lain selain pembelajaran konvensional dimana pembelajaran konvensional dimana guru menerangkan

guru menerangkan ––  peserta didik  peserta didik menyimak

menyimak ––   peserta peserta didikdidik mengerjakan soal latihan.

mengerjakan soal latihan.

5.

5.   Banyaknya Banyaknya materi materi yang yang harusharus tersampaikan kepada peserta didik, tersampaikan kepada peserta didik, sehingga guru lebih memilih sehingga guru lebih memilih mengajar secara konvensional agar mengajar secara konvensional agar memaksimalkan alokasi waktu yang memaksimalkan alokasi waktu yang tersedia.

tersedia.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukung:yang mendukung:

Nurmasyitah Mislinawati (2018) dalam Nurmasyitah Mislinawati (2018) dalam penelitiannya menemukan beberapa penelitiannya menemukan beberapa kendala dalam penerapan model kendala dalam penerapan model pembelajaran inovatif yang sesuai pembelajaran inovatif yang sesuai

1.

1.   Guru Guru kurangkurang menguasai model- menguasai model- model pembelajaran model pembelajaran yang inovatif yang yang inovatif yang berpusat pada peserta berpusat pada peserta didik.

didik.

2.

2.   Guru kurang dapatGuru kurang dapat mengefektifkan alokasi mengefektifkan alokasi waktu yang tersedia.

waktu yang tersedia.

(14)

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH dengan Kurikulum 2013 diantaranya

dengan Kurikulum 2013 diantaranya adalah:

adalah:

1.

1.   Guru kurang memahami langkah-Guru kurang memahami langkah- langkah sesuai sintak yang ada pada langkah sesuai sintak yang ada pada model pembelajaran.

model pembelajaran.

2.

2.   Kebiasaan guru mengajar denganKebiasaan guru mengajar dengan metode lama yang lebih dominan metode lama yang lebih dominan peran guru daripada peserta didik.

peran guru daripada peserta didik.

3.

3.   Kesulitan mengarahkan peserta didikKesulitan mengarahkan peserta didik bekerjasama dalam kelompok.

bekerjasama dalam kelompok.

4.

4.   Kurang mampu menyiasati waktuKurang mampu menyiasati waktu yang tersedia.

yang tersedia.

5.

5.   Pengelolaan dan pengawasan kelasPengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak maskimal.

yang tidak maskimal.

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   Minimnya ide gagasan atauMinimnya ide gagasan atau kreativitas dari guru.

kreativitas dari guru.

b.

b.   Kondisi Kondisi anak anak yang yang tidaktidak kondusif..

kondusif..

c.

c.   Sarana dan prasarana belumSarana dan prasarana belummemadai.memadai.

d.

d.   Guru Guru belum belum memanfaatkanmemanfaatkan teknologi.

teknologi.

2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

Guru masih terpaku pada gaya lama Guru masih terpaku pada gaya lama saat mereka menjadi peserta didik, saat mereka menjadi peserta didik, cenderung monoton dengan metode cenderung monoton dengan metode konvensionalnya dan susah konvensionalnya dan susah membuka

membuka mind setmind set  pada perubahan  pada perubahan yang ada.

yang ada.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

Pengetahuan guru yang kurang Pengetahuan guru yang kurang dalam menggali teknik dan metode dalam menggali teknik dan metode pembelajaran untuk membuat pembelajaran untuk membuat pembelajaran yang diberikan pembelajaran yang diberikan menjadi pembelajaran yang menarik menjadi pembelajaran yang menarik dan berarti bagi peserta didik.

dan berarti bagi peserta didik.

4.

4.   Pakar:Pakar:

Kunci dari penerapan pembelajaran Kunci dari penerapan pembelajaran inovatif ada di guru. Guru yang inovatif ada di guru. Guru yang inovatif akan menghasilkan peserta inovatif akan menghasilkan peserta didik yang inovatif dengan didik yang inovatif dengan pembelajaran yang penuh dengan pembelajaran yang penuh dengan inovasi. Penyebab belum optimalnya inovasi. Penyebab belum optimalnya pembelajaran inovasi ada di guru - pembelajaran inovasi ada di guru - guru yang kurang termotivasi untuk guru yang kurang termotivasi untuk menciptakan pembelajaran yang menciptakan pembelajaran yang inovatif di kelas.

inovatif di kelas.

(15)

9

9 Kesulitan Kesulitan dalamdalam memilih media memilih media yang sesuai yang sesuai dengan materi dan dengan materi dan karakter peserta karakter peserta didik.

didik.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Keterbatasan waktu untuk membuatKeterbatasan waktu untuk membuat media pembelajaran.

media pembelajaran.

2.

2.   Beberapa materi sulit dicarikan danBeberapa materi sulit dicarikan dan dirancang media pembelajarannya.

dirancang media pembelajarannya.

3.

3.   Keterbatasan sarana dan prasaranaKeterbatasan sarana dan prasarana dalam menerapkan media dalam menerapkan media pembelajaran yang berbasis pembelajaran yang berbasis teknologi.

teknologi.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukung:yang mendukung:

1.

1.   Pratiwi Nugraheni (2022) dalamPratiwi Nugraheni (2022) dalam penelitiannya menemukan beberapa penelitiannya menemukan beberapa kendala yang dialami guru dalam kendala yang dialami guru dalam menentukan media yang tepat pada menentukan media yang tepat pada pembelajaran diantaranya:

pembelajaran diantaranya:

a.

a.   Kesesuaian materi dan tujuanKesesuaian materi dan tujuan pembelajaran, karena tidak pembelajaran, karena tidak semua materi dapat disampaikan semua materi dapat disampaikan menggunakan media.

menggunakan media.

b.

b.   Karakteristik Karakteristik peserta peserta didik,didik, media yang akan dipilih dan media yang akan dipilih dan digunakan desuaikan dengan digunakan desuaikan dengan karakter peserta didik terutama karakter peserta didik terutama memahami kondisi fisik peserta memahami kondisi fisik peserta didik.

didik.

c.

c.   Biaya.Biaya.

d.

d.   Sarana dan prasarana.Sarana dan prasarana.

e.

e.   Waktu yang diperlukan untukWaktu yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran.

membuat media pembelajaran.

2.

2.   Penelitian yang dilakukan Penelitian yang dilakukan Indria AdiIndria Adi Kuncoro (2018) menyimpulkan Kuncoro (2018) menyimpulkan bahwa problematika guru dalam bahwa problematika guru dalam menerapkan PAIKEM (Pembelajaran menerapkan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) adalah:

Menyenangkan) adalah:

a.

a.   Kurangnya Kurangnya fasilitas fasilitas yangyang mendukung terciptanya mendukung terciptanya PAIKEM yaitu alat peraga.

PAIKEM yaitu alat peraga.

b.

b.   Kurangnya Kurangnya kreatifitas kreatifitas guruguru dalam menyampaikan materi.

dalam menyampaikan materi.

c.

c.   Pada saat guru menyampaikanPada saat guru menyampaikan materi peserta didik sibuk materi peserta didik sibuk berbicara dengan temannya atau berbicara dengan temannya atau sibuk main sendiri.

sibuk main sendiri.

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   Keterbatasan alat serta mediaKeterbatasan alat serta media pendukung lainnya.

pendukung lainnya.

b.

b.   Minimnya sarana prasaranaMinimnya sarana prasarana c.

c.   Kurang Kurang wawasan wawasan dandan pengetahuan guru terkait pengetahuan guru terkait teknologi pembelajaran.

teknologi pembelajaran.

1.

1.   Guru kurang kreatifGuru kurang kreatif dalam perancangan dalam perancangan media pembelajaran.

media pembelajaran.

2.

2.   Sarana dan prasaranaSarana dan prasarana sekolah yang terbatas sekolah yang terbatas untuk perancangan untuk perancangan media pembelajaran media pembelajaran berbasis teknologi.

berbasis teknologi.

(16)

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH 2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

Banyak guru yang lebih suka dengan Banyak guru yang lebih suka dengan metode konvensional, sebagian guru metode konvensional, sebagian guru senior gaptek dan menolak kemajuan senior gaptek dan menolak kemajuan teknologi.

teknologi.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

Kurangnya kemampuan guru dalam Kurangnya kemampuan guru dalam pemanfaatan media pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, selain itu guru juga belum menggali selain itu guru juga belum menggali lebih dalam pemanfaatan media lebih dalam pemanfaatan media pembelajaran yang dapat digunakan pembelajaran yang dapat digunakan di kelas.

di kelas.

4.

4.   Pakar:Pakar:

Kurangnya kemampuan guru dalam Kurangnya kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran memanfaatkan media pembelajaran yang sudah ada di sekolah. Guru yang sudah ada di sekolah. Guru tidak mempersiapkan diri untuk tidak mempersiapkan diri untuk melaksanakan pembelajaran dengan melaksanakan pembelajaran dengan media yang ada sehingga mengajar media yang ada sehingga mengajar ala kadarnya.

ala kadarnya.

10

10 Beberapa Beberapa pesertadidik didik kesulitankesulitanpeserta untuk memahami untuk memahami advanced material advanced material..

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

Peserta didik belum sepenuhnya Peserta didik belum sepenuhnya memahami materi esensial yang menjadi memahami materi esensial yang menjadi prasyarat penguasaan dari materi prasyarat penguasaan dari materi lanjutan.

lanjutan.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukung:yang mendukung:

1.

1.   Nursin Nursin Toheri Toheri (2010) (2010) dalamdalam kesimpulan penelitian yang kesimpulan penelitian yang dilakukannya

dilakukannya tentang tentang “Pengaruh“Pengaruh Penguasaan

Penguasaan Materi Materi Limit Limit FungsiFungsi Terhadap Kemampuan Peserta didik Terhadap Kemampuan Peserta didik dalam

dalam Menghitung Menghitung Luas Luas DaerahDaerah Pelajaran

Pelajaran Matematika Matematika di di MAN MAN 11 Ciledug Kabupaten Cirebon”

Ciledug Kabupaten Cirebon”

mengatakan bahwa umumnya mengatakan bahwa umumnya peserta

peserta didik didik yang yang mampumampu menguasai materi limit fungsi akan menguasai materi limit fungsi akan mampu

mampu menghitung menghitung luas luas daerahdaerah dan begitu pula sebaliknya peserta dan begitu pula sebaliknya peserta didik yang belum mampu didik yang belum mampu menguasai materi limit fungsi maka menguasai materi limit fungsi maka akan kurang pula dalam akan kurang pula dalam menghitung luas daerah. Hal ini menghitung luas daerah. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan materi signifikan antara penguasaan materi limit fungsi terhadap kemampuan limit fungsi terhadap kemampuan menghitung luas daerah.

menghitung luas daerah.

2.

2.   Penelitian lain yang dilakukan olehPenelitian lain yang dilakukan oleh Ratna

Ratna Malawati Malawati (2013) (2013) berjudulberjudul

”Analisis Kemampuan Prasyarat

”Analisis Kemampuan Prasyarat Matematika dan Hasil Belajar Fisika Matematika dan Hasil Belajar Fisika pada Pembelajaran Menggunakan pada Pembelajaran Menggunakan

1.

1.   Guru kurang optimalGuru kurang optimaldalam dalam pelaksanaanpelaksanaan remedial.

remedial.

2.

2.   KurangnyaKurangnya

kemampuan literasi kemampuan literasi dan numerasi peserta dan numerasi peserta didik.

didik.

(17)

Model Kooperatif Tipe

Model Kooperatif Tipe NumberedNumbered Heads Together

Heads Together (NHT)(NHT) menyimpulkan bahwa hasil belajar menyimpulkan bahwa hasil belajar fisika peserta didik pada kelas NHT fisika peserta didik pada kelas NHT dengan kemampuan prasyarat dengan kemampuan prasyarat matematika tinggi lebih baik matematika tinggi lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar dibandingkan dengan hasil belajar fisika

fisika peserta peserta didik didik pada pada kelaskelas Direct Instruction

Direct Instruction   (DI) (DI) dengandengan kemampuan

kemampuan prasyarat prasyarat tinggitinggi maupun rendah. Hasil belajar fisika maupun rendah. Hasil belajar fisika peserta didik pada kelas DI dengan peserta didik pada kelas DI dengan kemampuan prasyarat matematika kemampuan prasyarat matematika tinggi lebih baik dibandingkan tinggi lebih baik dibandingkan dengan

dengan hasil hasil belajar belajar fisika fisika pesertapeserta didik pada kelas NHT dengan didik pada kelas NHT dengan kemampuan

kemampuan prasyarat prasyarat matematikamatematika rendah.

rendah.

Hasil wawancara:

Hasil wawancara:

1.

1.   Guru:Guru:

a.

a.   Motivasi peserta didik yangMotivasi peserta didik yangcukup rendah.cukup rendah.

b.

b.   Kurangnya fleksibilitas waktuKurangnya fleksibilitas waktu serta kesediaan waktunya.

serta kesediaan waktunya.

c.

c.   Terlalu sulitnya materi.Terlalu sulitnya materi.

d.

d.   Kurangnya pemahaman dasarKurangnya pemahaman dasar materi oleh peserta didik.

materi oleh peserta didik.

e.

e.   Kurangnya latihan dari bank soalKurangnya latihan dari bank soal dan cara penyelesaiannya.

dan cara penyelesaiannya.

2.

2.   Kepala Sekolah:Kepala Sekolah:

a.

a.   Kebanyakan peserta didik lebihKebanyakan peserta didik lebih cenderung harus menerima cenderung harus menerima remedial daripada pengayaan.

remedial daripada pengayaan.

b.

b.   Kemampuan peserta didik yangKemampuan peserta didik yang masih rendah dalam literasi masih rendah dalam literasi maupun numerasi.

maupun numerasi.

3.

3.   Pengawas Pembina:Pengawas Pembina:

Minat peserta didik yang rendah Minat peserta didik yang rendah untuk mengali materi lanjutan dan untuk mengali materi lanjutan dan peserta didik merasa proses peserta didik merasa proses pembelajaran hanya sekedar pembelajaran hanya sekedar penerimaan materi saja sehingga penerimaan materi saja sehingga peserta didik merasa cukup dengan peserta didik merasa cukup dengan sebatas belajar di kelas.

sebatas belajar di kelas.

4.

4.   Pakar:Pakar:

Kurangnya dasar

Kurangnya dasar –– dasar literasi dan dasar literasi dan numerasi yang kuat untuk numerasi yang kuat untuk memahami materi lanjutan.

memahami materi lanjutan.

(18)

NO.

NO. MASALAH YANGMASALAH YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIKASI  

HASIL EKSPLORASI PENYEBAB HASIL EKSPLORASI PENYEBAB

MASALAH MASALAH

ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH PENYEBAB MASALAH 11 Adanya

11 Adanya miskonsepsi miskonsepsi

peserta didik pada peserta didik pada beberapa materi.

beberapa materi.

Penyebab masalah:

Penyebab masalah:

1.

1.   Peserta didik belum memahamiPeserta didik belum memahami konsep dasar dengan benar.

konsep dasar dengan benar.

2.

2.   Kemampuan Kemampuan literasi literasi numerasinumerasi matematika peserta didik rendah.

matematika peserta didik rendah.

Hasil kajian literatur

Hasil kajian literatur yang mendukung:yang mendukung:

1.

1.   Noval Alfyandi Rusmi (2019) dalamNoval Alfyandi Rusmi (2019) dalam penelitiannya tentang miskonsepsi penelitiannya tentang miskonsepsi matematika menyebutkan bahwa matematika menyebutkan bahwa kesalahan yang dilakukan peserta kesalahan yang dilakukan peserta didik kelas IV MIN 8 Aceh Besar didik kelas IV MIN 8 Aceh Besar yaitu kesalahan konsep, prinsip dan yaitu kesalahan konsep, prinsip dan keterampilan. Penyebab terjadinya keterampilan. Penyebab terjadinya miskonsepsi pada operasi hitung miskonsepsi pada operasi hitung adalah: Pertama, peserta didik masih adalah: Pertama, peserta didik masih belum mampu memahami konsep belum mampu memahami konsep operasi hitung. Kedua, peserta didik operasi hitung. Kedua, peserta didik masih belum mampu memahami soal masih belum mampu memahami soal sederhana dan teks cerita. Ketiga, sederhana dan teks cerita. Ketiga, peserta didik masih salah dalam peserta didik masih salah dalam mencari kunci jawaban. Keempat, mencari kunci jawaban. Keempat, peserta didik masih ceroboh dalam peserta didik masih ceroboh dalam mencari kunci jawaban. Kelima, mencari kunci jawaban. Kelima, peserta didik belum mampu peserta didik belum mampu membaca soaluntuk di ubah ke membaca soaluntuk di ubah ke dalam kalimat matematika.

dalam kalimat matematika.

2.

2.   Sarlina (2015) dalam penelitiannyaSarlina (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penyebab menyimpulkan bahwa penyebab miskonsepsi peserta didik terhadap miskonsepsi peserta didik terhadap pemahaman konsep matematika pemahaman konsep matematika disebabkan oleh beberapa faktor, disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

yaitu:

a.

a.   Faktor Peserta didikFaktor Peserta didik 1)

1)   Ketidakpahaman Ketidakpahaman padapada prakonsepsi awal.

prakonsepsi awal.

2)

2)   Kemampuan matematika.Kemampuan matematika.

3)

3)   Tahap perkembangan.Tahap perkembangan.

4)

4)   Minat terhadap pelajaranMinat terhadap pelajaran matematika.

matematika.

5)

5)   Cara berpikir.Cara berpikir.

6)

6)   Rendahnya Rendahnya keinginankeinginan peserta didik untuk belajar peserta didik untuk belajar konsep dan rumus.

konsep dan rumus.

b.

b.   Faktor GuruFaktor Guru 1)

1)    Jarangnya  Jarangnya konsep konsep diajarkandiajarkan dikelas.

dikelas.

2)

2)   Kurangnya pemanfatan alatKurangnya pemanfatan alat peraga, media pembelajaran peraga, media pembelajaran dan buku-buku.

dan buku-buku.

3)

3)   Sikap guru dalam berelasiSikap guru dalam berelasi dengan peserta didik kurang dengan peserta didik kurang baik.

baik.

1.

1.   Proses Proses pembelajaranpembelajaran

yang belum

yang belum

menekankan pada menekankan pada pemahaman konsep pemahaman konsep dasar.

dasar.

2.

2.   Kurang Kurang optimalnyaoptimalnya pelaksanaan remedial.

pelaksanaan remedial.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menyelesaikan soal masih ada siswa yang Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dapat diketahui bahwa penyebab masalah belum terbiasa diterapkannya model

Model pembelajaran yang kurang tepat Model pembelajaran Berdasarkan hasil analisis dan diskusi dapat ditentukan bahwa yang menjadi akar penyebab masalah siswa tidak mencapai kriteria

5 Motivasi belajar siswa yang masih rendah Faktor penyebab motivasi belajar siswa yang masih rendah adalah : Akar penyebab masalah dari hasil eksplorasi yaitu guru belum Berdasarkan

disimpulkan bahwa memang inilah masalah yang sering dihadapi oleh siswa dalam kelas rendah bukan hanya pada materi PJOK tapi pada materi lainnya juga, sehingga memang guru harus lebih

3 Numerasi: Kemampuan melakukan Oprasi hitung dalam bentuk penjumlahan,perkalian dan pembagian peserta didik masih rendah Kajian Literatur terkait masalah yang telah diidentifikasi

Menurut Farida Suriani, Khairun Nisa, Ilham Syahrul Jiwandono dalam Journal of Classroom Action Research yang berjudul “Analisis Kesulitan Guru dalam Mengembangkan RPP Berbasis HOTS di

Lingkungan belajar yang tidak mendukung Guru kurang menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif Berdasarkan akar penyebab masalah, maka hasil analisis akar penyebab

Eksplorasi Penyebab Kemampuan Peserta Didik dalam Memecahkan Masalah