• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

N/A
N/A
DONAL SYAFRONI

Academic year: 2023

Membagikan "LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama Mahasiswa: DONAL SYAFRONI

Asal Institusi: SMA NEGERI 1 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

N o

Masalah yang telah diidentifikas

i

Hasil eksplorasi penyebab masalah

Analisis eksplorasi

penyebab masalah 1 Motivasi

belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajara n

Matematika masih

rendah.

1. Kurangnya minat belajar peserta didik saat proses pembelajaran Matematika karena menganggap bahwa ilmu Matematika tidak dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, 2. Peserta didik sulit memahami pelajaran

Matematika yang bersifat abstrak.

3. Peserta didik kesulitan dalam memahami materi Matematika yang bersifat konsep dan hitungan pada materi Trigonometri

Kajian Literatur

1. Menurut Marti’in. (2019).

Rendahnya minat belajar peserta didik dapat dilihat dari karakteristiknya bosan dalam belajar, suka duduk dibelakang, bermain HP.

Faktor kesehatan dan cacat tubuh dari segi aspek fisiologis sangat berpengaruh terhadap minat belajar peserta didik Begitupula dari aspek psikologis, Perhatian, Bakat, Motivasi, Kesiapan, Intelegensi pada peserta didik yang kurang sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar peserta didik.

Faktor eksternal dibagi menjadi 3 aspek yakni : lingkungan keluarga, yang berarti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua kepada peserta didik, latar belakang kebudayaan/ Pendidikan.

Upaya guru BK, dengan sebuah tindakan yang nyata dengan memberikan layanan klasikal tentang minat belajar kepada peserta didik dengan, melaksanakan layanan bimbingan kelompok tentang minat belajar, juga melaksanakan layanan konseling individual terhadap peserta didik yang rendah minat belajarnya, juga guru BK telah berupaya dengan melaksanakan layanan konseling kelompok terhadap peserta didik yang rendah minat belajarnya

Faktor-faktor penyebab:

1. Kemampua n siswa masih rendah (kurang motivasi belajar);

2. Kondisi lingkungan siswa/peser ta didik (sarana/pra sarana);

3. Upaya guru dalam membelajar kan siswa;

4. Guru belum mengetahui karakteristi k masing – masing peserta didik;

5. Peserta didik

mengangga p pelajaran Matematika adalah pelajaran yang sulit;

6. Guru kurang

(2)

Marti’in,. dkk., (2019). ANALISIS TENTANG RENDAHNYA MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 5 PONTIANAK.

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/v iewFile/33958/75676581973

2. Fatmawati, T., dkk (2021)

Faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika a. Kemampuan siswa, keinginan seorang anak

perlu dibarengi dengan kemampuan untuk mencapainya, karna kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk

melaksanakan tugas-tugas

perkembangannya;

b. Kondisi lingkungan siswa, siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar, oleh karena itu kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan, dan ketertiban pergaulan perlu di pertinggi mutunya agar semangat dan motivasi belajar siswa mudah diperkuat

;

c. Guru sebagai pembina siswa dalam belajar, Sebagai pendidik, guru memutuskan perhatian pada keperibadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar

http://repository.iainbengkulu.ac.id/6931/1/BAB

%20I-V.pdf

Wawancara Narasumber :

1. Edel Zamri, S.Pd (Kepala Sekolah)

2. Hariaty Tenriany, S.Pd (Kawan Sejawat/

Guru Senior Matematika)

3. Sopian, M.Pd (Ketua MGMP Matematika SMA Kab. Rokan Hulu)

Kesimpulan Wawancara:

1. Guru harus memahami karakteristik masing – masing peserta didik sebelum memulai pembelajaran;

2. Guru harus memikirkan bagaimana caranya agar menguasai kelas, bisa dengan cara memberikan media ataupun model – model pembelajaran yang lebih membuat peserta

memikirkan solusi yaitu bagaimana caranya agar guru menguasai kelas, bisa dengan cara

memberika n media ataupun model–

model pembelajar an yang lebih membuat peserta didik menjadi aktif dan tidak hanya memikirkan konten – konten materi saja.

(3)

didik menjadi aktif dan tidak hanya memikirkan konten – konten materi saja;

3. Peserta didik memiliki minat belajar yang rendah dikarenakan beberapa hal yaitu, peserta didik tidak menyukai guru mata pelajaran yang bersangkutan, peserta didik mempunyai motivasi yang salah bahwa tidak perlunya belajar disekolah karena akhirnya tamat SMA sudah langsung bekerja, peserta didik terlalu lelah dari rumah membantu orang tua bekerja:

4. Kita sebagai guru mapel Matematika harus berupaya untuk menciptan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa bisa aktif dan tidak bosan mempelajari Matematika;

5. Peserta didik kita kurang minat belajar Matematika, mereka lebih tertarik belajar olah raga di lapangkan;

6. Materi Matematika yang abstrak membuat peserta didik mapel Matematika ini mapel yang sulit dan tidak menarik;

7. Guru harus selalu berupaya untuk dapat meningkatkan motivasi belajar terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dengan menggunakan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu:

a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.

b. Membangkitkan motivasi siswa.

c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.

d. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik.

e. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa.

f. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.

g. Ciptakan persaingan dan Kerjasama

2 Kemampuan literasi dan peserta didik masih rendah

1. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi/ menyampaikan gagasan untuk menjelaskan materi Matematika yang bersifat konsep;

2. Saat mengerjakan ulangan yang berhubungan

Rendahnya kemampuan literasi

Matematika peserta didik disebabkan

(4)

dengan teks analisis masalah, masih banyak peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan soal yang berhungan dengan bacaan teks yang panjang;

3. Kurangnya minat baca peserta didik pada buku-buku Matematika dan buku-buku lainnya;

Kajian Literatur:

Fuadi, Husnul, dkk. (2020)

1. Ada beberapa faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik Indonesia yang dikemukakan oleh para peneliti berkaitan dengan hasil PISA Indonesia.

Diantaranya:

a. Pemilihan buku ajar, b. Miskonsepsi,

c. Pembelajaran tidak kontekstual, d. Rendahnya kemampuan membaca,

e. Lingkungan dan iklim belajar yang tidak kondusif.

Fuadi, Husnul, dkk.(2020). ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan,5 (2): 108 –116.

https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.122 2. Yusmar, F., & Fadilah, R. E. (2023).

Hasil analisis data menunjukkan skor PISA literasi sains peserta didik Indonesia rendah dan belum pernah mencapai skor standar yang ditetapkan PISA. Faktor penyebab rendahnya literasi sains peserta didik Indonesia ialah miskonsepsi IPA oleh peserta didik, guru tidak menguasai literasi sains, dan sarana prasarana sekolah yang kurang memadai

https://doi.org/10.24929/lensa.v13i1.283

Wawancara Narasumber :

1. Edel Zamri, S.Pd (Kepala Sekolah)

2. Hariaty Tenriany, S.Pd (Kawan Sejawat/

Guru Senior Matematika)

3. Sopian, M.Pd (Ketua MGMP Matematika SMA Kab. Rokan Hulu)

Kesimpulan Wawancara:

oleh beberapa faktor, yaitu:

a. penggunaa n buku ajar yang belum tepat, b. miskonseps

i peserta didik, c. pembelajar

an yang tidak

kontekstual ,

d. rendahnya kemampua n

membaca, e. lingkungan

dan iklim belajar, f. infrastruktu

r sekolah, g. sumber

daya manusia, h. manajemen

sekolah.

(5)

a. Minat literasi peserta didik di sekolah kita sangat kurang, hal ini terlihat dari sangat sedikitnya siswa yang ikut serta dalam kegiatan literasi yang telah kita programkan.

b. Sangat sedikit siswa yang berkunjung ke perpustakaan untuk membaca buku.

Apalagi buku-buku sains dan buku-buku pelajaran.

c. Siswa lebih cendrung bertanya pada GOOGLE yang maha tahu dari pada harus membaca penjelasan materi pada buku. Di google peserta didik langsung mengetahui apa saja yang mereka tanyakan.

d. Rendahnya literasi peserta didik disebabkan oleh

 kemampuan membaca peserta didik yang rendah membuat mereka kurang tertarik untuk membaca,

 perpustakaan sekolah masih kurang lengkap (kurang memadai) membuat siswa kurang berminat untuk berkunjung.

e. Masih ada peserta didik yang masih kurang lancar dalam membaca, penggunaan smartphone yang kurang tepat dan kebiasaan membaca yang tidak dilatih sejak dini;

3 Guru kurang memahami model- model

pembelajara n inovatif yang sesuai berdasarkan karakteristi k materi yang akan disajikan dikelas

1. Guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam melaksanakan pembelajaran;

2. Guru tidak menyesuaikan model pembelajaran yang cocok dengan materi yang akan di pelajari;

Kajian Literatur:

Handayani, U., dkk. (2020)

Hambatan guru dalam mengelola pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif meliputi: guru kesulitan memilih model pembelajaran kooperatif yang sesuai, guru kesulitan dalam meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, guru masih sulit melaksanakan pembelajaran kooperatif yang menyenangkan serta membuat siswa aktif.

https://ejournal.alqolam.ac.id/index.php/jurnal_pu

Ada beberapa hal yang harus

diperhatikan guru dalam memilih model ataupun metode

pembelajaran:

1. Untuk penggunaa n model pembelajar an

seorang guru harus bisa

melihat dan

menyesuai

(6)

saka/article/download/465/372

Yusnaini., (2021)

Untuk tercapainya pemahaman konsep IPA secara utuh dan internalisasinya dalam diri siswa serta penerapannya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, dibutuhkan penerapan berbagai pendekatan, strategi, metode maupun model- model pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran IPA perlu bertumpu pada kebutuhan siswa, artinya pengoptimalan penggunaan sense siswa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran. Integrasi antara evaluasi dengan pembelajaran memungkinkan guru mengungkap potensi siswa secara optimal. Hal ini berarti aktivitas mendidik, melatih dan pembelajaran perlu diintegrasikan dalam tingkah laku dalam tugas dan hidup keseharian guru. Berbagai hal yang berkaitan dengan pemilihan inovasi pembelajaran dalam bidang studi IPA pembelajaran perlu mendapatkan perhatian yang sebaik-baiknya, dengan mempertimbangkan kesesuaian antara metode pilihan guru dengan karakteristik siswa dan lingkungan serta tersedianya sarana prasarana yang ada.

http://lpmpaceh.kemdikbud.go.id/?p=2079

Pentingnya Inovasi Pembelajaran Sesuai Karakteristik Siswa Dalam Bidang Studi IPA

Wawancara Narasumber :

1. Edel Zamri, S.Pd (Kepala Sekolah)

2. Hariaty Tenriany, S.Pd (Kawan Sejawat/

Guru Senior Matematika)

3. Sopian, M.Pd (Ketua MGMP Matematika SMA Kab. Rokan Hulu)

Kesimpulan Wawancara:

1. Guru-guru di sekolah masih cendrung menggunakan ceramah dalam melaksanakan pembelajaran;

2. Minimnya sarana dan prasarana sekolah membuat guru kesulitan dalam berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran;

kan keadaan kelas.

2. Guru harus memikirka n solusi yaitu bagaimana caranya agar guru menguasai kelas, bisa dengan cara

memberika n media ataupun model–

model pembelajar an yang lebih membuat peserta didik menjadi aktif dan tidak hanya memikirka n konten – konten materi saja.

3. Model pembelajar an PBL efektif dalam meningkat katkan hasil belajar siswa.

4. Minimnya sarana dan prasarana sekolah membuat guru kesulitan dalam

(7)

3. Model pembelajaran PBL pernah saya lakukan di kelas. Tidak semua materi cocok dengan model pembelajaran ini.

4. Peserta didik belum terbiasa dengan bermacam model pembelajaran.

berinovasi dalam melaksana kan

pembelajar an

Referensi

Dokumen terkait

Menentukan akar penyebab masalah utama dan penyebab masalah lainnya Yang relevan, berdasarkan hasil eksplorasi penyebab masalah Setelah dilakukan eksplorasi penyebab masalah, maka

Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah 1 Setelah melakukan analisis kajian literatur dan wawancara serta dilakukan pengamatan maka