• Tidak ada hasil yang ditemukan

$'* 2r/ - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "$'* 2r/ - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEDULIAN ORANGTUA PADA PRESTASI I}AN PERGAULAN REMAJA YANG KOST DIKECAMATAN SIKAKAP

KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

JTJRNAL

D, $'*

old^

2r/

/, 'tntb

/rr- lnn a*t

lernb,r*b,g1-

FETTY RAHAYT]

IrtPM:1fi)60240

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAI\I DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

2016

_t

(2)

KEPEDULIAN ORANGTUA PADA PRESTASI DAN PERGAULAN REMAJA YANG KOST DI KECAMATAN SIKAKAP

KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

By:

Oleh:

Fetti Rahayu*

Ahmad Zaini, S.Ag., M.Pd.**

Septya Suarja, M.Pd***

*Student

**lecturers

Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research was there was not a facilitation students in learning. The wearing and consuming needs, there was less caring from the parents, the behaviour in communication was lost control, the prestation in study was less. The aims of this research was to describe : 1). The caring of the parents to the teenagers’ prestation in studying where the students had dorm in kecamatan sikakap, mentawai island. 2). The caring of the parents to the teenagers’

behaviour who the teenagers had dorm in kecamatan sikakap mentawai island.

The kind of this research was quantitative descriptive, the population in this research was all the teenagers who had dorm in pak marsina’s dorm RT berkat baru kecamatan sikakap with amount 35 people. The technique of the sample using total sampling technique. This technique was using to analyze the data with persentage technique.

The finding of this research, generally the parents’ caring to the students’ prestation and the behaviourwho had dorm in the dorm was in categoriez less caring, it meant the parents were not caring to the students’ prestation and behaviour, for the explanation the researcher was explaining the indicators : 1)The parents’ caring to the teenagers’ prestation who had dorm in the kecamatan sikakap mentawai island was in enough categorize, it meant the parents had enough caring to the teenagers’ prestation. 2)The parents’ caring in their behaviour who had dorm in kecamatan sikakap mentawai island where in less categorize . based on in this research had recomendation to the some people had realtion to the prents’ caring , it was the parents should had much care to the teenagers’ prestation and behaviour in the dorm.

Keyword:parents’ caring, prestation,behaviour.

PENDAHULUAN

Menurut Kamisa (2013:447) kepedulian itu berasal dari kata peduli yang artinya mengindahkan, memperhatikan, sedangkan kepedulian berarti, memperhatikan, menghiraukan

Sedangkan pengertian orangtua menurut Lestari (2012:175) orangtua memiliki tujuan tertentu untuk menjalankan peran pengasuhan pada anak yang tercermin dalam harapan orangtua pada anak. Melalui praktek pengasuhan yang dijalaninya, orangtua ingin mewujudkan harapan tersebut. Harapan orang tua yang berorientasi pada kebutuhan pribadi anak lebih optimal pencapaiannya, dibandingkan

harapan orangtua yang berorientasi pada kebutuhan orangtua. Nilai-nilai yang mendapat prioritas untuk disosialisasikan oleh orangtua kepada anak-anaknya adalah rajin beribadah, bersikap jujur, bersikap hormat, rukun dengan saudara dan masyarakat, dan berprestasi di sekolah.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan kepedulian keluarga adalah hal mengasuh, mengawasi, membimbing dan mengarahkan segala sikap, perilaku dan perbuatan yang dilakukan oleh remaja.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 4 Oktober 2014 yang penulis lakukan di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, dapat diketahui remaja kost kurang mendapatkan perhatian

(3)

orangtua, dan kebutuhan sehari-hari tidak terpenuhi. Selain itu berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 20 November 2014 dengan remaja kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan mentawai, diperolah informasi bahwa fasilitas belajar, kebutuhan pangan, kebutuhan pakaian tidak terpenuhi oleh orangtua serta kurangnya perhatian orangtua terhadap kedisiplinan anak, semangat belajar, prestsi belajar (seperti remaja yang tidak lulus UN mengulang tapi tidak ada perubahan, remaja sering tidak mengikuti pelajaran dan nilai belajar tidak memuaskan), pergaulan (seperti remaja merokok, hamil diluar nikah dan putus sekolah), dan kesadaran anak dalam beribadah. Dari hasil observasi dan wawancara tersebut, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang “Kepedulian Orangtua pada Prestasi dan Pergaulan Remaja yang Kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai”

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Kepedulian orangtua pada prestasi remaja yang kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai

2. Kepedulian orangtua pada pergaulan remaja yang kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kepedulian orangtua pada prestasi dan pergaulan remaja yang kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai?

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Kepedulian orangtua pada prestasi remaja yang kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai

2. Kepedulian orangtua pada pergaulan remaja yang kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai

Menurut Willis (2011:175) kepedulian orangtua dalam masalah belajar remaja memiliki kiat- kiat sebagai berikut:

a. Orangtua berusaha membantu anak belajar, misalnya bagaimana mengerjakan PR dan tugas lain.

Menurut Djmarah (2002:208) anak seolah-olah tidak memiliki orangtua sebagai tempat menggantungkan harapan, sebagai tempat bertanya bila

ada pelajaran yang tidak dimengerti dan sebagainya.

b. Berdiskusi tentang keadaan sekolah dan kesulitan belajar pada umumnya.

Menurut Willis (2010:135) guru mengundang orangtua ke sekolah atau guru BK datang mengunjungi orangtua siswa untuk membahas permasalahan yang dihadapi remaja.

c. Melengkapi pendidikan umum di sekolah formal dengan pendidikan agama di keluarga

d. Keterampilan / pendidikan non formal

e. Menciptakan lingkungan keluarga belajar

Menurut Mudjiran (2007:146) upaya orangtua dalam membantu perkembangan sosial remaja adalah:

a. Mengembangkan konsep diri positif b. Menciptakan kerja sama dalam

belajar

c. Memberikan model cara berhubungan sosial yang bermoral agama dan adat istiadat. Menurut Willis (2010:128) orangtua hendaknya membuat suasana rumah tangga atau keluarga menjadi kehidupan yang taat kepada Allah dalam kehidupan sehari. Dimana semakin rendah kepedulian orangtua maka semakin tidak terarah pergaulan remaja. Remaja penelitian ini dikatakan kurang mendapat kepedulian orangtua.

d. Memberikan kesempatan untuk bergaul dalam kegiatan yang positif dan produktif. Menurut Danim (2010:142) ketika orangtua berusaha melindungi anak-anaknya dengan mengatakan agar menjauh dari teman- teman tertentu, mereka harus menyadari bahwa kadang-kadang ini hanya mendorong mereka mencari model peran yang negatif, orangtua harus mendukung anak mereka dan mengarahkan acara dan kegiatan nanak-anaknya agar lebih positif dan prosisial

e. Suasana demokrasi dengan guru orangtua serta orang dewasa lainnya f. Guru dan orangtua ikut berpartisipasi

dalam geng, dan menjadi model Menurut Willis (2010:132) orangtua perlu mengawasi teman-teman bergaul remaja, disiplin waktu, pemakaian uang dan ketaatan melakukan ibadah kepada Tuhan. Sebab jika teman bergaul remaja orang yang baik, maka

(4)

upaya mendidik akan berhasil baik, sebaliknya jika teman bergaul remaja anak-anak yang nakal maka upaya mendidik remaja akan gagal karena pergaulan yang kurang sehat akan merusak upaya pendidikan

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. menurut Yusuf (2007:82) bahwa penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskriptifkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu dan mencoba menggambarkan fenomena secara mendetail apa adanya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja kost yakni SMP dan SMA yang berjumlah 35 orang remaja.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Menurut Suharsimi arikunto (2002:112) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sebagai sampel. Dalam penelitian ini populasi kurang dari 100, maka sampel penelitian ini adalah semua remaja yang ada di kost Pak Marsina RT Berkat Baru. Maka sampel penelitian ini adalah sebanyak 35 remaja.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Adapun data yang diintervalkan dalam penelitian ini adalah kepedulian orangtua pada prestasi dan pergaulan remaja yang kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah data primer dan sekunder. data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data pertama di lokasikan penelitian atau objek penelitian. Data yang diambil adalah data remaja yang ada di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Peneliti langsung mendapatkan data dari sampel penelitian yaitu remaja dengan menggunakan alat instrumen angket.

Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan melalui perantara yang masih terpaut dalam masalah yang diteliti.

Data sekunder pada penelitian ini adalah data yang di dapatkan dari RT, Pak Kost Berkat Baru Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket. angket checklist, yaitu

suatu daftar yang berisi subjek dan aspek- aspek yang akan diamati. Angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk isian tertutup, dimana jawaban dari pernyataan yang diajukan telah disediakan, dan responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban, berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif.

Masing-masing skor jawaban positif responden adalah 5,4,3,2,1 dan untuk skor item negatif jawaban responden adalah 1,2,3,4,5.

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah secara deskriptif dengan menggunakan persentase Anas Sudijono (2009:43)

P= F x 100 N

Keterangan:

P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah sampel 100 : Jumlah angka mutlak

Setelah data dianalisis dengan rumus persentase, maka dilakukan penafsiran terhadap perolehan hasil penelitian. Untuk menafsirkan data penelitian, digunakan kriteria atau kategori hasil penelitian, (Riduwan, 2010:88) sebagai berikut :

81% - 100% : Sangat Peduli 61% - 80% : Peduli 41% - 60% : Cukup Peduli 21% - 40% : Kurang Peduli 0% - 20% : Sangat Kurang Peduli

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kepedulian Orangtua pada Prestasi Remaja yang Kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Berdasarkan hasil penelitian, kepedulian orangtua pada prestasi remaja yang kost pada kategori sangat peduli dan sangat tidak peduli tidak ada seorangpun remaja, kepedulian orangtua pada prestasi remaja yang kost pada kategori peduli berjumlah 8 orang remaja (22,86%), kepedulian orangtua pada prestasi remaja yang kost pada kategori cukup peduli berjumlah 22 orang remaja (62,86%).

Jadi persentase terbesar mengenai kepedulian orangtua pada prestasi remaja

(5)

yang kost di kecamatan sikakap kabupaten kepulauan mentawai adalah pada kategori cukup peduli, yaitu 62,86%.

Berikut uraian berdasarkan indikator:

a. Membantu Anak dalam Kegiatan Belajar Kepedulian orangtua pada prestasi remaja pada indikator membantu anak dalam kegiatan belajar secara umum berada pada kategori peduli dan cukup peduli berjumlah sebanyak 14 dari 35 orang remaja dengan persentase 40,00%. Artinya pada indikator membantu anak dalam kegiatan belajar, remaja rata-rata berada pada kategori kurang mendapat perhatian orangtua.

Menurut Djmarah (2002:208) anak seolah-olah tidak memiliki orangtua sebagai tempat menggantungkan harapan, sebagai tempat bertanya bila ada pelajaran yang tidak dimengerti dan sebagainya. Artinya orangtua harus meluangkan waktu untuk anak-anaknya, apalagi dalam hal membantu anak dalam kegiatan belajar karena apabila ada pelajaran yang tidak dimengerti oleh anak maka ada orangtua yang mendampinginya sebagai tempat anak bertanya.

b. Mendiskusikan tentang Keadaan Sekolah dan Kesulitan Belajar

Kepedulian orangtua pada prestasi remaja pada indikator mendidkusikan tentang keadaan sekolah dan kesulitan belajar secara umum berada pada kategori cukup peduli berjumlah sebanyak 20 dari 35 orang remaja dengan persentase 57,14%.

Artinya pada indikator mendidkusikan tentang keadaan sekolah dan kesulitan belajar remaja rata-rata memiliki perhatian yang cukup dari orangtua.

Menurut Willis (2010:135) guru mengundang orangtua ke sekolah atau guru BK datang mengunjungi orangtua siswa untuk membahas permasalahan yang dihadapi remaja.

Jadi orangtua perlu menanyakan kepada pihak sekolah tentang keadaan dan perkembangan anaknya, dan orangtua juga perlu memperhatikan fasilitas apa saja yang ada di sekolah demi menunjang prestasi belajar anak nantik, dengan begitu orangtua bisa mengetahui kesulitan apa saja yang dialami oleh anaknya di sekolah dan dapat mencari solusi dan

mendiskusikannya kepada wali kelas atau pihak sekolah.

c. Menyediakan Fasilitas yang Memadai.

Kepedulian orangtua pada prestasi remaja pada indikator menyediakan fasilitas yang memadai secara umum berada pada kategori kurang peduli berjumlah sebanyak 14 dari 35 orang remaja dengan persentase 40,00%. Artinya remaja pada indikator meneyediakan fasilitas yang memadai, remaja rata-rata kurang mendapat kepedulian orangtua. Menurut Mudjiran (2007:69) menyatakan menyediakan fasilitas yang memadai untuk menumbukan taraf kecerdasan anak, misalnya bahan bacaan, peralatan labor, permainan dan peralatan lainnya.

Maksudnya orangtua harus memperhatikan fasilitas yang ada di sekolah dibutuhkan oleh anak. Terlebih lagi fasilitas yang dibutuhkan anak dalam kost seperti meja, buku bacaan atau buku pelajaran, alat tulis, suasana kost yang nyaman dan yang lainnya, itu semua perlu diperhatikan dan dilengkapi oleh orangtua demi menunjang prestasi dan keberhasilan belajar anak.

2. Kepedulian Orangtua pada Pergaulan Remaja yang Kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kepedulian orangtua pada pergaulan remaja yang kost pada kategori sangat peduli, peduli dan cukup peduli tidak ada, kepedulian orangtua pada pergaulan remaja yang kost pada kategori kurang peduli berjumlah 17 orang remaja (48,57%), dan kepedulian orangtua pada pergaulan remaja yang kost pada kategori sangat kurang peduli berjumlah 18 orang remaja (51,43%).

Jadi persentase terbesar mengenai kepedulian orangtua pada pergaulan remaja yang kost adalah pada kategori sangat kurang peduli, yaitu 51,43%.

Untuk lebih jelas maka dijelas per indikato sebagai berikut:

a. Memberikan Cara Berhubungan Sosial yang Bermoral Agama dan Adat Istiadat

Kepedulian orangtua pada pergaulan remaja pada indikator memberikan cara berhubungan sosial yang bermoral agama dan adat

(6)

istiadat secara umum berada pada kategori sangat kurang peduli berjumlah sebanyak 18 dari 35 orang remaja dengan persentase 51,43%.

Artinya pada indikator memberikan cara berhubungan sosial yang bermoral agama dan adat istiadat remaja rata-rata sangat kurang mendapat kepedulian orangtuanya.

Menurut Willis (2010:128) orangtua hendaknya membuat suasana rumah tangga atau keluarga menjadi kehidupan yang taat kepada Allah dalam kehidupan sehari.

Dimana dalam keluarga atau rumah orangtua mengajarkan anak tentang adat istiadat, agama dan cara bersosial yang baik pada semua orang, dengan menerapkan hal tersebut maka anak akan terbiasa dengan kebiasaan yang sudah ada, jadi anak tidak akan terpengaruh dengan pergaulan yang tidak baik.

Semakin rendah kepedulian orangtua maka semakin tidak terarah pergaulan remaja. Remaja penelitian ini dikatakan kurang mendapat kepedulian orangtua.

b. Memberikan Kesempatan untuk Bergaul dalam Kegiatan Positif dan Produktif

Kepedulian orangtua pada pergaulan remaja pada indikator memberikan kesempatan untuk bergaul dalam kegiatan yang positif dan produktif. secara umum berada pada kategori cukup peduli berjumlah sebanyak 15 dari 35 orang remaja dengan persentase 42,86%. Artinya pada indikator memberikan kesempatan untuk bergaul dalam kegiatan yang positif dan produktif, rata-rata memiliki kepribadian cukup peduli. Menurut Danim (2010:142) ketika orangtua berusaha melindungi anak-anaknya dengan mengatakan agar menjauh dari teman-teman tertentu, mereka harus menyadari bahwa kadang-kadang ini hanya mendorong mereka mencari model peran yang negatif, orangtua harus mendukung anak mereka dan mengarahkan acara dan kegiatan anak-anaknya agar lebih positif dan prosisial.

Artinya orangtua harus memberikan kesempatan kepada anak untuk bergaul dengan seusianya, dan

memberikan kesempatan kepda anak untuk mengembangkan potensinya dalam kegiatan yang ada di masyarakat. Dengan begitu pergaulan anak akan terarah kerah yang baik dan bermanfaat bagi orang banyak.

Dimana semakin tinggi skor memberikan kesempatan untuk bergaul dalam kegiatan yang positif dan produktif maka semakin baik kepedulian orantua pada remaja.

Remaja pada penelitian ini dikatakan mendapat kepedulian orangtua pada pergaulannya.

c. Orangtua Ikut Berpartisifasi dalam Geng dan menjadi Model.

Kepedulian orangtua pada pergaulan remaj pada indikator orangtua ikut berpartisifasi dalam geng dan menjadi model secara umum berada pada kategori kurang peduli berjumlah sebanyak 14 dari 35 orang remaja dengan persentase 40,00%. Artinya pada indikator orangtua ikut berpartisifasi dalam geng dan menjadi model remaja rata- rata kurang mendapatkan kepedulian orangtua pada pergaulan. Menurut Willis (2010:132) orangtua perlu mengawasi teman-teman bergaul remaja, disiplin waktu, pemakaian uang dan ketaatan melakukan ibadah kepada Tuhan. Sebab jika teman bergaul remaja orang yang baik, maka upaya mendidik akan berhasil baik, sebaliknya jika teman bergaul remaja anak-anak yang nakal maka upaya mendidik remaja akan gagal karena pergaulan yang kurang sehat akan merusak upaya pendidikan.

Maksudnya adalah orangtua menjadi pengawas sekaligus pembimbing dalam mengarahkan remaja dan kelompoknya dalam kegiatan yang positif dan tidak merugikan orang lain, orangtua disini perperan seolah sebagai bagian dari kelompok remaja. Orangtua juga memberikan kesempatan kepada kelompok remaja untuk mengeluarkan pendapat dan potensi yang dimilikinya.

(7)

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang kepedulian orangtua pada prestasi dan pergaulan remaja yang kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, dilihat secara keseluruhan berada pada ketegori kurang peduli dengan persentase 45,71%, yang berarti dari 35 remaja kurang pendapatkan kepedulian orangtuanya. sehingga dapat diambil kesimpulan sesuai dengan batasan masalah sebagai berikut:

1. Kepedulian orangtua pada prestasi remaja yang kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, secara umum berada pada kategori cukup peduli sebanyak 22 dari 35 orang remaja dengan persentase 62, 86%, yang berarti orangtua masih peduli pada prestasi remaja.

2. Kepedulian orangtua pada pergaulan remaja yang kost di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai secara umum berada pada kategori sangat kurang peduli sebanyak 18 dari 35 orang remaja dengan persentase 51,43%, artinya orangtua sangat tidak peduli pada pergaulan remaja.

Adapun saran yang diberikan oleh peneliti sebagai berikut:

1 Remaja, agar tetap semangat belajar dan mengontrol pergaulannya walaupun kurang kepedulian orangtua.

2 Orangtua, agar meningkatkan kepedulian terhadap prestasi dan pergaulan remaja.

3 Pemilik kost, agar pemilik kost lebih mengontrol dan memperhatikan anak- anak kost.

4 Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat untuk lebih menambah wawasan dan pengembangan teori-teori tentang kepedulian orangtua pada prestasi dan pergaulan remaja.

5. Peneliti selanjutnya, bisa digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan meneliti aspek-aspek yang lain.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta : Rineka Cipta Danim, Sudarwan. 2010. Perkembangan

Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.

Djamarah, Syaiful B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kamisa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Cahaya Agency.

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga.

Yogyakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mudjiran. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Willis, Sofyan. 2010. Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.

Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian kualitatif dan informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan konversi lahan pertanian padi ke perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian