• Tidak ada hasil yang ditemukan

34. MUHAMMAD AKBAR NAIM ( P07220118094 ).pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "34. MUHAMMAD AKBAR NAIM ( P07220118094 ).pdf"

Copied!
221
0
0

Teks penuh

Pendahuluan: Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam tumbuh kembang generasi muda yang cerdas dan berkualitas. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis. Studi kasus ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami tentang pengasuhan keluarga pada anak usia dini di wilayah Puskesmas. Metodologi: Tulisan ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan keperawatan dengan 2 responden klien yang berada di wilayah kerja Puskesmas Batu Ampar. Saran : Diharapkan kedepannya tenaga kesehatan dapat meningkatkan keterampilan keperawatannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga pada remaja dan keluarga dapat memanfaatkan intervensi yang diberikan.

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanau Wa Ta'ala, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah (KTI) untuk memenuhi syarat ujian akhir Program Diploma III Keperawatan di Politeknik Kesehatan Balikpapan. Jurusan dengan judul “Penulisan Ilmiah Asuhan Keperawatan Anak Remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Ampar Tahun 2021” tepat pada waktunya.

Latar Belakang Masalah

Kemampuan beradaptasi secara sehat terhadap lingkungan merupakan salah satu prasyarat penting untuk terciptanya kesehatan jiwa atau mental seseorang. Adaptasi pada remaja merupakan kemampuan merencanakan dan mengatur respons sedemikian rupa sehingga mampu bertahan dan mengatasi segala bentuk konflik, kesulitan dan frustasi secara efisien serta memiliki penguasaan dan kematangan emosi. Proses adaptasi yang dilakukan remaja dalam menghadapi tugas-tugas perkembangannya sebagai upaya menemukan jati diri remaja terhadap tugas-tugas perkembangan yang tidak dapat dihindari oleh remaja menjadi sangat penting.

Maka untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki oleh remaja, lingkungan keluarga yang harmonis, keluarga harmonis yang di dalamnya terdapat rasa cinta, kasih sayang dan hormat, toleransi, rasa aman dan hangat maka seorang anak akan mampu melakukan penyesuaian diri secara sehat dan baik. .

Rumusan Masalah

Tujuan

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun laporan tugas akhir mengenai “Keperawatan keluarga pada anak usia dini di wilayah kerja Puskesmas Batu Ampar Balikpapan Tahun 2021”. Mampu melakukan intervensi keperawatan pada klien anak dan remaja di wilayah kerja Puskesmas Batu Ampar. Mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada klien remaja di wilayah kerja Puskesmas Batu Ampar.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Anak Remaja

  • Definisi Remaja
  • Batasan Usia Remaja
  • Tugas dan Perkembangan
  • Perkembangan Fisik Remaja
  • Perkembangan Psikis Remaja
  • Perkembangan Kognitif Remaja
  • Perkembangan emosi remaja

Sedangkan kriteria remaja akhir adalah 18-21 tahun untuk perempuan dan 19-21 tahun untuk laki-laki (Thalib, 2010). Jahja (2012) menambahkan bahwa karena anak laki-laki mengalami kematangan lebih lambat dibandingkan anak perempuan, anak laki-laki mengalami periode awal masa remaja yang lebih pendek, meskipun pada usia 18 tahun mereka dianggap dewasa seperti halnya anak perempuan. Dunia luar atau masyarakat masih menggunakan nilai-nilai yang berbeda terhadap remaja dan anak perempuan.

Sebaliknya jika remaja putri mempunyai banyak teman laki-laki, sering kali ia dianggap buruk atau bahkan diberi reputasi buruk.

Konsep Keperawatan Anak Remaja

  • Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Paradigma Keperawatan Anak
  • Prinsip Keperawatan Anak
  • Batasan Usia Anak
  • Peran Perawat Anak

Ibu S dan An.G tampak kooperatif dan mendengarkan pelatihan dengan baik A : Masalah belum terselesaikan P : Lanjutkan intervensi. Kemarin An.G bilang mau tidur awal, tapi masih susah tidurnya, Bu A pun bilang. Ibu S dan An.A tampak kooperatif dan menerima pelatihan dengan baik A : Masalah terselesaikan sebagian P : Melanjutkan upaya 1.1 Identifikasi kesiapan dan.

Orang tua An.G juga mengatakan bahwa mereka baru pertama kali mendapatkan edukasi tentang remaja, An.G dan Bu A mengatakan bahwa mereka memahami sebagian dari isi edukasi tentang pola tidur.

Konsep Dasar Keluarga

  • Definisi Keluarga
  • Definisi Keperawatan Keluarga
  • Struktur Keluarga
  • Tipe Keluarga
  • Peran Keluarga
  • Fungsi Keluarga
  • Tugas Keluarga
  • Tujuan Keperawatan Keluarga
  • Sasaran Keperawatan Keluarga
  • Peran dan Fungsi Perawat Keluarga

Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

  • Pengkajian Keperawatan Keluarga
  • Diagnosa Keperawatan Keluarga
  • Intervensi Keperawatan Keluarga
  • Implementasi Keperawatan Keluarga
  • Evaluasi Keperawatan Keluarga

Asesmen merupakan fase dimana perawat secara terus menerus mengumpulkan informasi mengenai anggota keluarga yang dirawatnya. Data ini menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti, meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota, dan sumber layanan yang digunakan keluarga, seperti perceraian, kematian, dan duka keluarga. Apakah cocok untuk anggota keluarga berdasarkan usia. mereka, hubungan mereka dan kebutuhan khusus lainnya.

Mobilitas geografis suatu keluarga, lamanya keluarga tinggal di suatu daerah atau seringnya migrasi dari satu tempat ke tempat lain ditentukan. Perasaan memiliki dan memiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan terhadap keluarga dan keluarga yang menumbuhkan hubungan saling menghargai. Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota keluarga mempelajari disiplin, norma atau budaya dan perilaku.

Kaji berapa jumlah anak, rencanakan jumlah anggota keluarga dan metode apa yang digunakan keluarga untuk mengontrol jumlah anggota keluarga. e) Fungsi ekonomi. Bagaimana keluarga menggunakan sumber daya yang ada di masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan. f) Stres dan coping dengan keluarga. Menurut Mubarak (2012) dalam (Febrianti, 2018), diagnosa keperawatan keluarga dianalisis berdasarkan hasil penelitian terhadap permasalahan pada tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, situasi keluarga baik faktual, risiko dan kesejahteraan. dimana perawat mempunyai wewenang dan tanggung jawab.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x. jam klien dan keluarga dapat mengatasi risiko gangguan pertumbuhan, dengan kriteria hasil. Dalam melakukan tindakan, seluruh anggota keluarga harus terlibat, dan selama melakukan tindakan, perawat harus memantau reaksi verbal dan nonverbal keluarga.

Tabel 2.1  Tabel skoring
Tabel 2.1 Tabel skoring

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan/Desain Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
  • Keabsahan Data
  • Analisa Data

Ibu A mengatakan bahwa dia belum pernah menerima instruksi seperti itu, An.G juga mengatakan bahwa dia belum pernah menerima instruksi seperti itu. Bu A dan An.G tampak kooperatif saat menerima pengajaran, Bu A tampak masih bingung dengan materi pendidikan. Ibu A menuturkan mulai memahami pola hubungan antara orang tua dan remaja, Ibu A juga mengatakan bahwa ia mengajak An.G untuk beraktivitas bersama.

Ibu S mengatakan bahwa putrinya An.A sering begadang.An.N juga mengatakan demikian dan menambahkan bahwa dia sedang bermain game. Nampaknya pengetahuan Ibu A dan An.G semakin bertambah dan terlihat Ibu A mengulang-ulang konten pendidikan dengan baik. Ibu S mengatakan putrinya An.A sering begadang.An.N juga mengatakan demikian dan menambahkan bahwa dia memainkan permainan O.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Gambaran Lokasi Penelitian
  • Pengkajian Klien 1 dan 2
  • Data Fokus Klien 1 dan 2
  • Analisa Data
  • Skoring Prioritas Masalah
  • Intervensi Klien 1 dan 2
  • Implementasi Klien 1 dan 2
  • Evaluasi Klien 1 dan 2

Meningkat dan nampaknya An.G memahami dan mengikuti pendidikan dengan baik di bawah bimbingan Ny. S. A: Masalah terpecahkan T: Lanjutkan intervensi pada hari Kamis. An.G tampak kooperatif dan mulai memahami dengan baik isi pendidikan yang diberikan A: Masalah terselesaikan sebagian P: Lanjutkan intervensi.

Tabel 4.3 Analisa Data Klien 1 dan 2
Tabel 4.3 Analisa Data Klien 1 dan 2

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengkajian dan analisis klien 1, terdapat 2 diagnosis yaitu: Defisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan dan gangguan pola tidur berhubungan dengan kegagalan keluarga dalam mengenali masalah kesehatan. Diagnosa keperawatan yang terjadi pada Klien 1 adalah Defisit Pengetahuan Keluarga Terkait Kegagalan Keluarga Mengenali Masalah Kesehatan dan Gangguan Pola Tidur Terkait Kegagalan Keluarga Mengenali Masalah Kesehatan. Pada klien 2 diagnosis yang muncul adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah kesehatan dan keinginan untuk meningkatkan keakraban dengan keluarga.

Setelah melakukan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat memahami dan mampu mempraktekkan secara mandiri bagaimana An.G berinteraksi dengan orang lain dan dapat mengubah pola tidur yang baik. Setelah melakukan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat memahami dan mempraktikkan secara mandiri bagaimana An.A memiliki pola tidur yang cukup dan baik serta menangani masalah kesehatan remaja. Setelah melakukan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat memahami dan mampu mempraktekkan secara mandiri bagaimana An.G berinteraksi dengan orang lain dan dapat mengubah pola tidur yang baik.

Keluarga dapat memahami pola tidur yang baik dan benar, serta pengetahuan keluarga mengenai masalah kesehatan remaja pun meningkat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil pengkajian yang dilakukan pada Klien 1 An.G dan Klien 2 An.G pada tanggal 1 Juli 2021 menunjukkan bahwa kedua klien masing-masing mengalami 2 masalah keperawatan, dimana kedua klien mempunyai 1 masalah yang sama yaitu gangguan pola tidur. 1 dengan keluhan An.G mengaku khawatir dengan tidurnya karena terlalu banyak bermain HP. An.G bilang dia tidur hanya 5 jam, An.G bilang dia sering insomnia saat ini. Sedangkan Pelanggan 2 dengan keluhan, An.A juga mengatakan bahwa ia sulit tidur dan kecanduan game online, An.A mengatakan bahwa ia sulit tidur, hanya tidur 5 jam, An.A juga khawatir dengan pola tidurnya, An. .G mengeluh kemampuannya dalam beraktivitas menurun, An. .A Saat ini sering mengatakan insomnia. Pada Klien 1 juga ditemukan pola komunikasi keluarga yang kurang baik karena An G memilih menyembunyikan masalahnya, kata Ibu An.

Pada Klien 2 juga ditemukan bahwa ibu menyatakan cukup mengetahui tentang remaja, keluarga mengatakan ingin mengetahui lebih banyak tentang remaja, dan keluarga bertujuan untuk meningkatkan pola hidup sehat. Intervensi yang digunakan pada kasus keluarga disesuaikan berdasarkan prioritas masalah. Intervensi pada setiap diagnosis dapat disesuaikan dengan kebutuhan keluarga. Intervensi berupa tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah masalah yang belum terjadi dan mengatasi masalah yang sudah terjadi. . Pelaksanaan tindakan dalam hal ini dilakukan sesuai dengan intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan keluarga5.

Akhir dari Proses Keperawatan adalah Evaluasi Pelayanan Keperawatan yang diberikan, dilakukan dalam bentuk SOAP.

Saran

Topik: Mengajarkan pola tidur yang cukup dan memahami pola hubungan orang tua-remaja, menangani perilaku remaja, berkomunikasi dengan remaja, aktivitas rutin bersama keluarga. Berdasarkan hasil pelaksanaan yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2021 diketahui bahwa An.G menyatakan mulai memahami penjelasan pengajaran dan pelaksanaannya. Terkait gangguan pola tidur, An.G mengaku masih suka tidur larut malam dan pada diagnosis ke-2 sudah teratasi. Keluarga dapat memahami cara berinteraksi dengan orang lain, dan keluarga dapat memahami cara menjaga pola tidur yang baik.

Berdasarkan hasil pelaksanaan yang dilakukan pada tanggal 11 Juli 2021, An.G ditetapkan menyatakan mulai memahami penjelasan edukasi dan pelaksanaan yang diberikan. Terkait gangguan pola tidur, An.G mengaku masih suka tidur di malam hari karena masalah keperawatan. Mencabut kontrak dan membuat kontrak baru b. Menyampaikan edukasi tentang berinteraksi dengan orang lain - Menyampaikan pola tidur yang cukup dan baik. Keluarga antusias dengan kegiatan informasi c. Keluarga dapat memahami cara memiliki pola tidur yang baik – dan pengetahuan keluarga pun bertambah.

Setelah melaksanakan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat memahami dan mampu praktek secara mandiri tentang bagaimana pola tidur anak terganggu dan adanya keinginan untuk menambah pengetahuan keluarga. Berdasarkan hasil pelaksanaan yang dilakukan pada 8/7/2021 diketahui bahwa An A memahami isi pendidikan. Berdasarkan hasil pelaksanaan yang dilaksanakan pada tanggal 07/09/2021 ditetapkan bahwa An. A Memahami isi edukasi pada kunjungan 3 tanggal 10/07/2021 2. diagnosis teratasi.

Berdasarkan hasil pelaksanaan yang dilakukan pada tanggal 11 Juli 2021 diketahui bahwa An. A Memahami isi pelatihan.

Gambar

Tabel 2.1  Tabel skoring
Tabel 4.3 Analisa Data Klien 1 dan 2
Tabel 4.4 Skoring prioritas masalahh klien 1 dan 2
Tabel 4.5 Intervensi Keperawatan Klien 1 dan 2  Diagnosa
+3

Referensi

Dokumen terkait

From simulation results on cases 10, 11, and 12, we can compare different results affected by different levels of inoculation chance and also inoculation infection

Library Digitised Collections Author/s: University of Melbourne Title: University of Melbourne Calendar 1926 Date: 1926 Persistent Link: http://hdl.handle.net/11343/23395 Terms