• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. SURAT GUGATAN

N/A
N/A
Aidil

Academic year: 2024

Membagikan "5. SURAT GUGATAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT GUGATAN Samarinda, 20 Agustus 2022 Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda di-.

Jl. Bung Tomo No.136, Sungai Keledang,

Kec. Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75132 Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : Olivia Rodrigo Kewarganegaraan : Indonesia

Tempat tinggal : JL. Juanda 08, No. 14 Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

Pekerjaan : PNS

Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 01//SKK.TUN/SMD/2022 tanggal 1 Agustus 2022 memberikan kuasa kepada :

Nama : Azhari Kautsar Syuhada, S.H Kewarganegaraan : Indonesia

Pekerjaan :Advokat, Absolute Law Firm berkedudukan di Jl.

Jalan PM. Noor No 80 Kel. Sempaja Utara, Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timurselanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ; Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Walikota Samarinda berkedudukan di Jl. Veteran No.1, Kecamatan Kotabaru, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur 752112 untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ;

1. Objek Sengketa

Surat Walikota Samarinda Nomor: 030/8016/300.02 tertanggal 29 Desember 2022, Perihal: Jawaban terhadap Surat DPD Partai Golkar Nomor:

175/DPD/GOLKAR/KT/XI/2022, Selanjutnya

2. Upaya Administratif Dan Tenggang Waktu Pengajuan Gugatan

Bahwa mengenai tenggang waktu dalam mengajukan gugatan, yaitu sebagaimana diatur dalam Pasal 55 UU PTUN, ditegaskan sebagai berikut; “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak

(2)

diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.” Bahwa Objek Sengketa diterbitkan oleh Tergugat pada

tanggal 13 Juli 2022 dan diterima oleh Penggugat pada tanggal 14 Juli 2022 2022, dan Penggugat telah mengajukan keberatan atau tanggapan atas Surat Permintaan tahapan atas

proses penjualan tanah dan bangunan objek sengketa tersebut dengan surat tertanggal 13 Juli 2022. Dan keberatan tersebut diterima oleh Tergugat tanggal 3 Agustus 2022, namun setelah lewat waktu 10 hari sejak keberatan tersebut diterima tergugat.

Bahwa gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan undang-undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan terakhir diubah dengan Undang-undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (selanjutnya dapat disebut UU PTUN), dan Penggugat telah menempuh uapaya keberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administrasi. Oleh karena gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak saat di terimanya atau diterbitkannya Keputusan yang menjadi objek sengketa, maka secara hukum gugatan Penggugat masih memenuhi tenggang waktu yang ditentukan oleh peraturan perundang – undangan yang berlaku;

3. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan

Bahwa langkah Penggugat mengajukan gugatan ini di dasarkan pada ketentuan Pasal 53 ayat (1), UU PTUN yang menetapkan bahwa: “Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwewenang berisi tuntunan agar keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi.” Untuk itu Penggugat sangat berkepentingan dalam perkara ini, terutama untuk melindungi hak-hak Penggugat yang dilindungi oleh hukum dari tindakan Tergugat yang telah menerbitkan Objek Sengketa tersebut, Tergugat telah menghilangkan hak Penggugat untuk menggunakan Kantor Sekretariat DPD Partai GOLKAR Provinsi Kalimantan Timur yang terletak di Jalan Mulawarman No 03 Kota Samarinda, bangunan tersebut Penggugat bangun sendiri dan tempati sejak tahun 1977

4. Posita/Alasan Gugatan

(3)

- Bahwa Tergugat dalam menetapkan objek sengketa telah melanggar Pasal 76 ayat (1) huruf b Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang pemerintahan Daerah sebagaimana telah dirubah dan ditambah terakhir dengan Undang undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan kedua Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang pemerintahan Daerah. Pasal 76 ayat (1) huruf b UU No. 23 Tahun 2014 menyatakan : Bahwa Kepala Daerah dilarang membuat kebijakan yang merugikan kepentingan umum dan meresahkan sekelompok

masyarakat atau mendiskriminasikan warga negara dan/atau golongan masyarakat lain yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Pengambil alihan dan pengosongan secretariat Penggugat secara paksa oleh Tergugat, merupakan tindakan

diskriminatif yang menimbulkan keresahan sekelompok masyarakat, khususnya kader dan simpatisan Partai Golkar Provinsi Kalimantan Timur yang jumlahnya kurang lebih ratusan ribu orang;

Oleh karena Tergugat dalam menerbitkan objek Sengketa bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, maka objek Sengketa beralasan dinyatakan batal atau tidak sah

-Bahwa Tergugat dalam menetapkan objek Sengketa merupakan Penyalahgunaan Wewenang (detournement de pouvoir) Bahwa Tergugat dari segi kewenangan, berwenang mencabut kembali tanah yang pernah diserahkanya sendiri, namun dalam sengketa a quo Tergugat telah mengunakan kewenangannya tidak pada semestinya, yaitu:

(1) Bahwa dalam objek sengketa Tergugat akan mengambil alih bangunan sekretariat Penggugat, padahal nyata-nyata bangunan tersebut adalah dibangun dan didirikan oleh Penggugat sendiri, tidak menggunakan dana Tergugat.

(2) dari surat walikota terdahulu, jelas bahwa yang diserahkan untuk dipergunakan adalah tanah saja, tidak ada bangunan. Dengan pengambil alihan banguan Tergugat tersebut dan dimasukkan menjadi aset Tergugat, merupakan penyalahgunaan wewenang;

-Bahwa Tergugat dalam menetapkan objek Sengketa telah bertindak sewenang- wenang (willekeur) terhadap Penggugat, dengan alasan :

1. Penggugat sejak tahun 1977 telah memperoleh hak pengelolaan/ pemakaian atas tanah tersebut dari Tergugat dan sampai saat ini masih dibutuhkan dan digunakan sebagaimana fungsi pemberiannya, namun tanpa ada sebab dan alasan hukum yang jelas hak pengelola/pemakaian yang telah diberikan selama hampir 44 tahun tersebut tiba – tiba Tergugat adakan penyegelan dan pengosongan sebelum adanya penyelesaian dengan Penggugat, dan bangunan yang ada di atasnya yang

(4)

merupakan bangunan yang didirikan Penggugat sendiri juga hendak diambil alih menjadi aset Tergugat;

2. Bahwa dasar Penggugat menempati lahan/Tanah untuk mendirikan Sekretariat Partai Golkar Provinsi Kalimantan Timur di Jalan Mulawarman No. 03 Rt.07, Kalurahan Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda adalah atas dasar;

a. Bahwa pembangunan Gedung Kantor Sekretariat DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Timur di bangun atas dana Partai Golkar dan atau/ swadaya dari kader Partai GOLKAR secara sukarela dan mandiri, jauh hari sebelum diterbitkannya sertifikat Hak Pakai Nomor : 122 tahun 1998 yakni sejak pertama kalditempati atau dikuasi DPD Partai GOLKAR

Provinsi Kaltim pada tahun 1977 sampai dengan sekarang DPD Partai GOLKAR Prov. Kaltim terus membangun, merenovasi dan memperluas bangunan kantor

b. bahwa pembangnan Kantor/Sekretariat Partai Golkar Kaltim dibangun secara sah demi hukum karena legalitasnya berdasarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Samarinda Tanggal 4 Juli 1994 Nomor

156/G-4/DTK-KOMAS/Pr.B/VII/1994 yang ditandatangani oleh Walikota Drs.

H.A. Waris Husain, memberikan ijin kepada DPD Tingkat I GOLKAR Kaltim sebagai pemegang ijin

c. Bahwa kemudian Perluasan dan Renovasi Pembangunan Kantor/Sekretariat Partai Golkar Kaltim kembali dilanjutkan dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) berdasarkan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Samarinda Tanggal 6 Maret 1995 Nomor 585/G-4/DTK-KOMAS/Pr.B/III/1995 yang ditandatangani oleh Walikota Drs. H.A. Waris Husain, memberikan ijin kepada DPD GOLKAR Tk. I Alamat Jalan Mulawarman Samarinda sebagai Pemegang Ijin;

d. Bahwa PT. Sena Menunggal Sejahtera dengan kuasa usaha atas nama Aransyah dengan Akta Pendirian Nomor 32 Tanggal 21 Oktober 1989 Notaris Abdul Wahab, S.H. NPWP nomor: 1.466.947.7-722 adalah Kontraktor Bahwa PT. Sena Manunggal Sejahtera dengan Kuasa Usaha atas nama Ir. Mustaf Proyek Pembangunan Gedung GOLKAR DPD Tk. I Kaltim Jalan Mulawarman Samarinda berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan Pemborongan Pekerjaan Perluasan dan Renovasi Kantor DPD GOLKAR Tingkat I Kalimantan Timur di Samarinda dan Surat Penawaran Nomor 11/SMS/II/1994 kepada DPD GOLKAR Tk. I Kaltim tertanggal 14 Pebruari 1994

(5)

Bahwa oleh karena Tergugat dalam menerbitkan objek Sengketa telah berlaku sewenang wenang kepada Penggugat, maka objek Sengketa beralasan dinyatakan batal atau tidak sah;

5. Permohonan Putusan

Bahwa berdasarkan uraian dan alasan-alasan sebagaimana tersebut di atas, Penggugat sangat berkepentingan dalam sengketa ini, terutama untuk melindungi hak-hak Penggugat yang diberikan dan dilindungi oleh hukum. Oleh karena itu, selanjutnya Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda C.q Majelis Hakim yang memeriksa dan Mengadili perkara ini agar memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut :

6. Petitum/Tuntutan

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya

2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Tergugat Walikota Samarinda Nomor:

030/8016/300.02 tertanggal 29 Desember 2022, Perihal: Jawaban terhadap Surat DPD Partai Golkar Nomor: 175/DPD/GOLKAR/KT/XI/2022. Yang ditujukan kepada Penggugat;

3. Mewajibkan tergugat untuk mencabut Surat Walikota Samarinda Nomor 030/8016/300.02 tertanggal 29 Desember 2022, Perihal Jawaban terhadap Surat DPD PArtai Golkar Nomor: 175/DPD/GOLKAR/KT/XI/2022. Yang ditujukan kepada Penggugat;

4.Menghukum Tergugat membayar biaya perkara

Hormat Kami, Kuasa Hukum Penggugat

Azhari Kautsar Syuhada S.H, M.H

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Pasal 53 ayat (1) UU PTUN menyebutkan bahwa: “ seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara

Gugatan perwakilan kelompok ( class action ) ha- rus diajukan oleh konsumen yang benar-benar dirugikan dan dapat dibuktikan secara hukum, dan dengan kepentingan yang

Pihak-pihak yang dapat mengajukan gugatan perwakilan ( class action ) hanyalah sekelompok orang yang mempunyai kepentingan serta fakta yang sama, sebagaimana

Adapun alasan-alasan dan keadaan hukum yang menjadi DASAR GUGATAN ini adalah sebagai berikut: Bahwa Para Penggugat adalah ahli waris dari Nyonya Oewij Wijen berdasarkan Surat

Gugatan perwakilan kelompok ( class action ) ha- rus diajukan oleh konsumen yang benar-benar dirugikan dan dapat dibuktikan secara hukum, dan dengan kepentingan yang

Menimbang, bahwa setentang petitum gugatan Penggugat agar  Penggugat ditetapkan berhak untuk mengajukan keberatan atas permohonan sertifikat pengganti An.Ir.H.Zainal Bachri

Dalam Pasal 53 ayat (1) UU PTUN menyebutkan bahwa: “seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara

Selain penggugat pihak yang mengajukan gugatan karena merasa haknya dirugikan dan tergugat pihak yang ditarik ke pengadilan karena dianggap telah merugikan pihak penggugat kemungkinan