• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Surat Gugatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Formulasi Surat Gugatan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Formulasi Surat Gugatan

(2)

Yang dimaksud dengan formulasi surat gugatan adalah perumusan (formulation) surat gugatan yang dianggap memenuhi syarat formil menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3)

 Ditujukan Kepada PN Sesuai Dengan Kompetensi Relatif

Apabila gugatan salah alamat atau tidak sesuai dengan kompetensi relatif, maka:

• Gugatan mengandung cacat formil

• Gugatan ditolak

(4)

 Diberi Tanggal

Ketentuan undang-undang sebenarnya tidak menyebutkan surat gugatan harus mencantumkan tanggal. Namun, sebaiknya dicantumkan guna menjamin kepastian hukum atas pembuatan dan penandatanganan surat gugatan, sehingga apabila timbul masalah penandatanganan surat gugatan berhadapan dengan tanggal pembuatan dan penandatanganan surat kuasa segera dapat diselesaikan.

(5)

 Ditandatangani Penggugat atau Kuasa

Pasal 118 HIR ayat (1) menyatakan:

• Gugatan perdata harus dimasukkan ke PN sesuai dengan kompetensi relatif, dan

• Dibuat dalam bentuk surat permohonan (surat permintaan) yang ditanda tangani oleh penggugat atau oleh wakilnya (kuasanya).

Syarat :

• Tanda tangan ditulis dengan tangan sendiri,

• Cap jempol disamakan dengan tanda tangan berdasarkan st.

1919-776 dengan syarat harus dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang (camat, panitera atau hakim).

(6)

 Identitas Para Pihak

Penyebutan identitas para pihak merupakan syarat formil keabsahan gugatan.

Pasal 118 ayat (1) HIR, identitas yang harus dicantumkan cukup memadai sebagai dasar untuk :

• Menyampaikan panggilan, atau

• Menyampaikan pemberitahuan.

Identitas yang wajib disebutkan, cukup meliputi :

• Nama Lengkap,

• Alamat atau tempat tinggal

• Penyebutan identitas lain, tidak imperatif

(7)

 Fundamentum Petendi

Fundamentum petendi berarti dasar gugatan atau dasar tuntutan.

Mengenai perumusan fundamentum petendi muncul 2 teori :

• Substantierings theorie, yang mengajarkan dalil gugatan tidak cukup hanya merumuskan peristiwa hukum yang menjadi dasar tuntutan, tetapi juga harus menjelaskan fakta-fakta yang mendahului peristiwa hukum yang menjadi penyebab timbulnya peristiwa hukum tersebut.

• Individualisering theorie, yang menjalaskan peristiwa atau kejadian hukum yang dikemukakan dalam gugatan, harus dengan jelas memperlihatkan hubungan hukum yang menjadi dasar tuntutan.

(8)

Unsur fundamentum petendi :

Dasar Hukum

Memuat penegasan mengenai hubungan hukum antara :

o Penggugat dengan materi dan atau objek yang disengketakan, dan

o Antara penggugat dengan tergugat berkaitan dengan materi atau objek sengketa.

Dasar Fakta

Memuat penjelasan pernyataan mengenai:

o Fakta atau peristiwa yangberkaitan langsung dengan hukum yang terjadi antara penggugat dengan meteri atau objek perkara maupun dengan pihak tergugat.

o Atau penjelasan fakta-fakta yang langsung berkaitan dengan dasar hukum atau hubungan hukum yang didalilkan penggugat.

(9)

 Petitum Gugatan

Petitum gugatan berisi pokok tuntutan penggugat, Bentuk-bentuk petitum:

Bentuk Tunggal : petitum disebut berbentuk tunggal, apabila deskripsi yang menyebut satu persatu pokok tuntutan, tidak diikuti dengan susunan deskripsi petitum lain yang bersifat alternatif atau subsidair.

Bentuk Alternatif : dapat diklasifikasikan menjadi petitum primair dan subsidair sama-sama dirinci dan petitum primer dirinci diikuti dengan petitum subsider berbentuk compositur atau ex-aequo et bono (mohon keadilan)

(10)

Petitum yang tidak memenuhi syarat :

• Tidak menyebut secara tegas apa yang diminta,

• Petitum tuntutan ganti rugi tetapi tidak dirinci dalam gugatan tidak memenuhi syarat,

• Petitum yang bersifat negatif

• Petitum yang tidak sejalan dengan dalil gugatan.

(11)

Perumusan Gugatan Asesor

• Yang dimaksud dengan gugatan asesor adalah gugatan tambahan terhadap gugatan pokok.

• Tujuannya untuk melengkapi gugatan pokok agar kepentingan penggugat lebih terjamin meliputi segala hal yang dibenarkan hukum dan perundang-undangan.

(12)

Syarat gugatan asesor :

• Tidak dapat berdiri sendiri,

• Oleh karena itu, kebolehan dan keberadaannya hanya dapat ditempatkan dan ditambahkan dalam gugatan pokok,

• Harus berlandaskan gugatan pokok, dan

• Dicantumkan di akhir uraian gugatan pokok.

(13)

Jenis :

• Gugatan provisi, berdasarkan pasal 180 ayat (1) HIR

• Gugatan tambahan penyitaan

berdasarkan pasal 226 dan pasal 227 HIR

(14)

Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

2. Penggugat adalah pihak yang memulai membikin perkara dengan mengajukan gugatan karena merasa hak perdata dirugikan; sedangkan tergugat adalah pihak yang ditarik ke depan

Selanjutnya disebut Tergugat. Bahwa Penggugat telah melangsungkan pernikahan dengan Tergugat pada tanggal ……… di hadapan pejabat PPN KUA Kecamatan ………..………

Bahwa untuk menjamin dipenuhinya tuntutan PENGGUGAT dikemudian hari, agar tidak terjadi tuntutan yang sia-sia (Ilusor), dan menghindari agar TERGUGAT tidak mengalihkan harta

Pasal 8 Nomor 3 HIR dan RBg menyebutkan bahwa petitum adalah apa yang diminta atau diharapkan oleh penggugat agar diputuskan oleh hakim dalam persidangan. Tuntutan ini

 Dalam blogspot tersebut tertulis, petitum dalam gugatan harus berisi permohonan agar negara mengeluarkan suatu kebijakan yang mengatur umum (regeling) agar perbuatan

kecuali anak nomor 4 telah diambil diam-diam pada October tahun 2014 adalah fakta yang benar, maka dalil gugatan Penggugat pada poin nomor 10 adalah hampir seluruhnya adalah kebohongan

Gugatan Isi dari Gugatan yang dilayangkan kepada Para Tergugat oleh Penggugat ada 13 Pokok yang ada di Primer dalam gugatan tersebut berisi permohonan penggugat untuk mendapatkan

Ad.2 Gugatan Penggugat Kabur Obscuur Libel; Menimbang, bahwa materi pokok perkara pada angka 2, 3, dan 4 pada jawaban Tergugat pada pokoknya sama yaitu terkait gugatan kabur obscuur