• Tidak ada hasil yang ditemukan

SENSOR SENSORI-MOTOR Biopsikologi 4

N/A
N/A
Risma Kharisma

Academic year: 2023

Membagikan "SENSOR SENSORI-MOTOR Biopsikologi 4"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SENSOR SENSORI-MOTOR

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biopsikologi Kelas 4 Dosen Pengampu: Costrie Ganes Widyanti, S. Psi, M. Psi. Med

Disusun Oleh:

Annisa Safina Tiara Kamila 15000120140328

Jasmine azzahra 15000120140329

Kharisma Suci Nur A. 15000120140330

Nur wanda audiyah M. 15000120140331 M. Alizzah Salim Madjid 15000120140332 Devira Riza Mutiarani 15000120140333

Aqilah Ula Faiza 15000120140334

Aria Gilang Mauruh 15000120140335

Tia Syifa Ademira 15000120140337

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Oktober, 2020

(2)

A. Pokok Bahasan

1. Pengertian sensori dan motorik

Sensorik merupakan syaraf rangsang yang aktif akibat stimulus dari luar.

Stimulus inilah yang masuk ke tubuh melalui pancaindera. Sedangkan motoric didefinisikan sebagai syaraf yang membawa impuls dari otak/tulang belakang ke otot-otot untuk terjadinya suatu Gerakan tubuh.

2. Struktur Sensori-Motor

Dalam tubuh kita terdapat neuron yang jumlahnya jutaan. Masing-masing neuron terdiri atas satu badan sel yang terdapat sitoplasma dan inti sel. Badan sel sendiri memiliki dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson. Dendrit memiliki fungsi untuk menghantarkan impuls-impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson mengirim impuls dari badan sel ke sel/jaringan saraf lainnya.

Berdasarkan fungsi yang dimilikinya, sel saraf terbagi menjadi 3 bagian kelompok, yaitu:

a. Sel Saraf Sensorik (neuron aferen)

Sel saraf sensorik berperan untuk menerima impuls dari luar untuk disalurkan ke pusat saraf, yaitu otak atau sumsum tulang belakang.

b. Sel Saraf Motorik (neuron efektor)

Sel saraf motorik berperan dalam menerima pesan dari pusat saraf (otak ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis) lalu meneruskan impulsnya ke efektor (reaksi tubuh).

c. Sel Saraf Intermediet (saraf penghubung)

Saraf ini terletak di pusat. Sel saraf intermediet memiliki tugas untuk mengkoneksikan sel-sel saraf tepi (sensorik ataupun motorik) atau ke sel saraf lainnya di dalam sistem saraf pusat.

Sistem saraf tersusun atas neuron-neuron. Neuron ini terdiri atas beberapa bagian yaitu:

1) Badan Sel

Badan sel memiliki ciri terdiri atas membran sel, nukleus, nukleolus, sitoplasma (neuroplasma), dan retikulum endoplasma (RE). Retikulum endoplasma yang berkumpul atau berkoloni pada

(3)

sel saraf disebut badan nissl. Nissl adalah variasi dari retikum endoplasma kasar. Sedangkan pada badan sel terdapat dua jenis serabut saraf, yaitu serabut dendrit dan akson.

2) Dendrit

Dendrit adalah percabangan dari badan sel, berupa serabut- serabut kecil yang tipis dan bercabang banyak. Dendrit berfungsi untuk menangkap impuls dari ujung akson lain lalu membawanya ke badan sel saraf.

3) Neurit atau Akson

Neurit (akson) atau serabut panjang neuron memiliki fungsi untuk menyalurkan impuls dari badan sel ke sel-sel saraf yang lain.

Neurit atau akson memiliki komponen-komponen yang spesifik, yaitu sebagai berikut.

a) Neurofibril

Neurofibril ada pada bagian terdalam dari akson berupa serabut-serabut halus. Neurofibril memiliki peran utama untuk meneruskan implus.

b) Selubung Mielin

Selubung Mielin tersusun atas sel-sel pipih (sel Schwann).

Selubung mielin adalah bagian terluar dari akson yang berperan untuk melindungi akson. Selubung mielin juga memiliki fungsi untuk menyalurkan nutrisi serta bahan-bahan yang diperlukan akson untuk mempertahankan kerjanya.

c) Nodus Ranvier

Nodus ranvier adalah komponen akson yang menyempit dan tidak tercover oleh selubung mielin. Fungsi dari nodus ranvier ialah mempercepat jalannya impuls.

Saraf intermediet atau saraf penghubung akan menerima sinyal impuls dari saraf sensorik, kemudian meneruskan impuls ke pusat saraf (otak/sum-sum tulang belakang), lalu pusat saraf menerjemahkan impuls saraf menjadi sebuah pesan, selanjutnya pesan yang telah

(4)

diterjemahkan diteruskan oleh saraf penghubung melalui aksonnya ke saraf motorik.

Berdasarkan tempatnya, neuron intermediet dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Neuron konektor merupakan penghubung antar neuron satu sama lain yang sejenis.

2) Neuron adjustor merupakan penghubung antar neuron sensorik dan neuron motorik dengan otak dan sumsum tulang belakang.

Berdasarkan struktur dendrit dan akson, neuron dapat dibagi menjadi Neuron multipolar, Neuron bipolar, Neuron unipolar

1) Neuron multipolar adalah sel saraf yang memiliki beberapa dendrit tetapi hanya punya satu akson. Contohnya, sebagian besar neuron- neuron otak dan sumsum belakang.

2) Neuron Bipolar adalah sel saraf yang hanya mempunyai satu dendrit dan satu akson. Contohnya, sering ditemukan di dalam retina mata, hidung dan telinga.

3) Neuron Unipolar adalah sel saraf yang hanya mempunyai satu penjuluran (akson), Sel saraf ini sangat langka dan hanya dapat ditemui pada embrio.

3.

Mekanisme Koordinasi dan Pengendalian Saraf Sensori-Motor ke Saraf Pusat

Sistem saraf ini terdiri atas 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal (sum-sum tulang belakang)

a. Gerak Sadar

Gerak sadar merupakan gerak yang didasari penuh dalam melakukan gerakan secara sengaja. Misalnya, saat merasa lapar, pasti akan dengan sengaja untuk memulai makanan.

Urutan proses terjadinya pada Gerakan ini dimulai dari impuls diterima oleh panca indra, lalu impuls diteruskan oleh saraf sensoris menuju otak. Selanjutnya di otak sedang diproses lanjut untuk disalurkan oleh saraf motorik. Saraf motorik inilah yang akan

(5)

merangsang otot untuk menanggapi impuls yang masuk. Pada gerakan ini, otaklah yang berperan dalam mengatur jalannya rangsangan dan efek rangsangan.

Contoh proses gerak sadar:

RASA LAPAR

Rasa lapar adalah sinyal yang normal dimana berfungsi untuk mengingatkan secara alamiah individu bahwa tubuh kekurangan energi dan asupan makanan.

Impuls rasa lapar, impuls diterima oleh saraf sensoris untuk dibawa dan di proses ke otak. Di otak, impuls diolah di hipotalamus bagian lateral. Pada nucleus bed di otak tengah, salinannya berkaitan dengan serat pollidohypothalamus. Setelah melalui pemrosesan di otak, otak mengirimkan hasil pemrosesannya ke saraf motorik, lalu akhirnya saraf motorik menggerakkan otot pada tangan dan kaki untuk berjalan dan meraih gelas tersebut untuk minum.

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi rasa lapar adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis Lipostatik

Apabila jumlah lemak (leptin) yang ada di dalam tubuh terutama pada jaingan adiposa akan menstimulasi hipotalamus otak untuk mengintruksi rasa lapar.

2) Hipotesis Hormon Peptida

Makanan yang ada di saluran pencernaan (saluran gastrointestinal) akan merangsang hormone rasa lapar. Contohnya, hormon sitokinin yang berperan untuk menyerap makan di usus halus.

Maka, jika konsentrasi hormon ini renah, hipotalamus akan memberi sinyal ke otot dari saraf motorik unuk mengambil makanan.

3) Hipotesis Glukostatis

Pada hipotesis ini, rasa lapar muncul karena kadar glukosa dalam darah sangat rendah. Hal ini menyebabkan tubuh kita untuk

(6)

memerintahkan otak untuk makan dengan memunculkan rasa laparnya yang ditandai dengan keluarnya asam lambung.

4) Hipotesis termostatik

Apabila suhu sekitar dingin, maka hipotalamus akan memberikan sinyal rasa lapar.

b. Gerak Tak Sadar (Gerak refleks)

Gerak refleks terjadi di dalam tubuh secara spontan, contohnya, saat sedang fokus pada sesuatu, lalu ada orang yang memukul dari belakang. Pada gerak ini, impuls dihantarkan cukup cepat melalui jalur pendek.

Urutan proses terjadinya gerak refleks adalah dimulai dari impuls diterima oleh panca indra, lalu impuls diteruskan oleh saraf sensoris menuju sum-sum tulang belakang. Selanjutnya di sum-sum tulang belakang memproses untuk disalurkan oleh saraf motorik. Saraf motorik inilah yang akan merangsang otot untuk menanggapi impuls yang masuk. Pada gerakan ini, sum-sum tulang belakanglah yang berperan dalam mengatur jalannya rangsangan dan efek rangsangan.

Contoh proses gerak refleks:

KULIT TERKENA DURI

Ketika individu tertusuk duri, lalu sensasi diteruskan ke korteks sensorik untuk dianalisa lalu korteks sensorik asosiasi menerjemahkan, impuls yang telah diterjemahkan diotak lalu disalurkaan ke korteks premotorik untuk mengolah program dan pola lalu korteks motorik primer mulai mengeksekusi gerakan untuk memberikan informasi kepada otot untuk memberikan reaksi berupa kontraksi.

Kerusakan yang terjadi pada korteks motorik primer (traktus pyramidal) mengakibatkan parese (kelemahan gerakan) bahkan paralysis (kelumpuhan). Selain traktus piramidal, ikatan sistem motorik juga melalui traktus ekstrapiramidal. Ikatan ini mengkaitkan juga pada bagian ganglia basalis yang berperan dalam mengatur

(7)

gerakan volunter kasar dan tidak terampil, contohnya, mengendalikan posisi berdiri, gerakan tangan, gerak lambaian tungkai, dll.

4. Ganglia Basal

Ganglia basal merupakan kumpulan neuron yang terletak di dalam belahan otak. Bagian ini terdiri korpus striatum (kelompok utama dari inti ganglia basal) dan inti terkait. Basal ganglia yang terlibat terutama dalam informasi yang berkaitan gerakan pengolahan. Mereka juga memproses informasi yang berkaitan dengan emosi, motivasi, dan fungsi kognitif.

Disfungsi ganglia basalis dikaitkan dengan sejumlah gangguan yang mempengaruhi pergerakan termasuk penyakit Parkinson, penyakit Huntington, dan gerakan yang tidak terkendali atau lambat (dystonia).

Ganglia dan terkait inti basal ditandai sebagai salah satu dari tiga jenis inti. Inti masukan menerima sinyal dari berbagai sumber di otak. Inti keluaran mengirim sinyal dari ganglia basal ke thalamus . Inti intrinsic menyampaikan sinyal saraf dan informasi antara inti input dan inti output.

Basal ganglia menerima informasi dari korteks serebral dan thalamus melalui inti masukan. Setelah informasi yang telah diproses, itu diteruskan kepada inti intrinsic dan dikirim ke inti output. Dari inti output, informasi tersebut dikirim ketalamus. Thalamus melewati informasi kekorteks serebral.

Basal Ganglia Fungsi: Corpus striatum

The corpus striatum adalah kelompok terbesar dari inti ganglia basal.

Ini terdiri dari inti berekor, putamen, nucleus accumbens, dan globus pallidus.

Berekor inti, putamen, dan nucleus accumbens yang inti input, sedangkan globus pallidus dianggap inti output. Korpus striatum menggunakan dan menyimpan dopamin neurotransmitter dan terlibat dalam rangkaian reward otak.

Berekor Inti: inti dipasangkan ini C-berbentuk (satu di setiap belahan) yang terletak terutama di lobus frontal wilayah otak. Berekor memiliki kepala daerah yang kurva dan meluas membentuk tubuh memanjang yang terus meruncing di ekornya. Ekor berekor berakhir di lobus temporal pada sistem

(8)

limbik struktur yang dikenal sebagai amigdala . Berekor inti terlibat dalam pengolahan bermotor dan perencanaan. Hal ini juga terlibat dalam penyimpanan memori (jangka panjang sadar dan), asosiatif dan pembelajaran prosedural, control penghambatan, pengambilan keputusan, dan perencanaan.

Putamen: ini besar inti bulat (satu di setiap belahan) terletak di otak depan dan bersama dengan nucleus caudatus membentuk striatum dorsal . Putamen terhubung ke nucleus caudatus di daerah kepala berekor. Putamen yang terlibat dalam kontrol motor sukarela dan tidak sukarela.

Inti accumbens: ini dipasangkan inti (satu di setiap belahan) terletak antara nucleus caudatus dan putamen. Seiring dengan tuberkulum penciuman (pusat pengolahan sensorik di korteks penciuman ), nucleus accumbens bentuk wilayah ventral striatum. Inti accumbens terlibat dalam otak reward sirkuit dan perilaku mediasi.

Globus pallidus: ini dipasangkan inti (satu di setiap belahan) yang terletak di dekat nucleus caudatus dan putamen. The globus pallidus dibagi menjadi segmen internal dan eksternal dan bertindak sebagai salah satu inti keluaran utama dari ganglia basal. Ia akan mengirimkan informasi dari inti ganglia basal kethalamus . Segmen internal pallidus mengirim mayoritas output ke thalamus melalui neurotransmitter gamma-amino butyric acid (GABA).

GABA memiliki efek penghambatan pada fungsi motorik. Segmen eksternal dari pallidus adalah intiintrinsik, menyampaikan informasi antara inti basal ganglia lain dan segmen internal pallidus tersebut. The globus pallidus terlibat dalam regulasi gerakan sukarela.

Basal Ganglia Fungsi: Terkait Nuclei

Subthalamic Inti: ini inti dipasangkan kecil adalah komponen dari diencephalon , terletak tepat di bawah thalamus. Inti subthalamic menerima masukan rangsang dari korteks serebral dan memiliki koneksi rangsang untuk globuspallidus dan substantianigra. Inti subthalamic memiliki kedua koneksi input dan output ke nucleus caudatus, putamen, dan substantianigra. Inti

(9)

subthalamic memainkan peran utama dalam gerakan sukarela dan tidak sukarela. Hal ini juga terlibat dalam pembelajaran asosiatif dan fungsi limbik.

Inti subthalamic memiliki koneksi dengan system limbic melalui koneksi dengangyrus cingulate dan nucleus accumbens.

Substantia Nigra: massa besar ini dari intiter letak di otak tengah dan juga merupakan komponen dari batang otak . Substantianigra terdiri dari pars compacta dan pars reticulata . Pars segmen reticulate membentuk salah satu output penghambatan utama dari ganglia basal dan membantu dalam regulasi gerakan mata. Segmen pars compacta terdiri dari intiintrinsik yang menyampaikan informasi antara sumber input dan output. Hal ini terlibat terutama dalam control motorik dan koordinasi. Pars selcompacta mengandung pigmen sel-sel saraf yang menghasilkan dopamine. Neuron ini dari substantianigra memiliki hubungan dengan striatum dorsal (berekorintidan putamen) memasok striatum dengan dopamin. Substantianigra menyajikan berbagai fungsi termasuk mengontrol gerakan sukarela, mengatur suasana hati, belajar, dan aktivitas yang berkaitan dengan sirkuit reward otak.

Gangguan Basal Ganglia

Disfungsi struktur ganglia basal menyebabkan beberapa gangguan gerak. Contoh gangguan initer masuk penyakit Parkinson, penyakit Huntington, dystonia (kontrak siotot tak sadar), sindrom Tourette, dan beberapa system atrophy (gangguan neurodegenerative). Gangguan basal ganglia umumnya hasil dari kerusakan pada struktur otak yang mendalam dari ganglia basal. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti cedera kepala, over dosis obat, karbon monoksida keracunan, tumor, keracunan logam berat, stroke, atau hati penyakit.

Individu dengan disfungsi ganglia basal mungkin menunjukkan kesulitan dalam berjalan dengan gerakan yang tidak terkendali atau lambat.

Mereka juga mungkin menunjukkan tremor, masalah pengendalian pidato, kejang otot, dan meningkatkan otot nada. Pengobatan khusus untuk sebab- akibat dari gangguan tersebut. Stimulasi otak dalam ,stimulasi listrik dari

(10)

daerah otak yang ditargetkan, telah digunakan dalam pengobatan penyakit, dystonia, dansindrom Tourette Parkinson.

B. Soal Pilihan Ganda

1. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf.

Apakah dua saraf yang dimaksud?

a. Dendrit dan akson b. Nucleus dan mitokondria

c. Serabut halus dan serabut majemuk d. Eritrosit dan limfosit

e. Hanya serabut halus

2. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

I. Sel saraf sensoris IV. Sel saraf penyambung II. Sel saraf motoric V. Sel saraf seluler III. Sel saraf intermediet (asosiasi)

Manakah jawaban yang benar dari pilihan di atas?

a. I, II, IV c. I, II, III e. III, IV, V b. I, IV, V d. II, III, IV

3. Berikut ini adalah ciri-ciri salah satu bagian dari sel saraf (neuron)

● merupakan kelanjutan atau percabangan atau penjuluran dari badan sel saraf

● menerima impuls yang datang dari ujung akson lain

● membawa impuls tersebut ke dalam badan sel saraf

● disebut juga serabut pendek neuron bagian neuron manakah yang dimaksud?

a. Badan sel b. Dendrit c. Neurit

d. Akson

e. Tubulus kontortus distal

(11)

C. Soal Uraian

1. jelaskan jalur sistem syaraf motorik?

Jawab:

Sinyal-sinyal neural dikonduktasikan dari korteks motorik primer ke neuron neuron motorik sumsum tulang belakang melalui 4 jalur berbeda → 2 jalur berjalan dari atas ke bawah di daerah dorsolateral sumsum tulang belakang (traktus kortikospinal dorsolateral dan traktus kortikorubrospinal dorsolateral) dan 2 berjalan dari atas ke bawah di daerah ventro medial sumsum tulang belakang (traktus kortikospinal ventromedial dan traktus korteks- batang otak-sumsum tulang belakang ventromedial).

Sinyal-sinyal yang dikonduktasikan melalui jalur-jalur ini bekerja bersama-sama dalam mengontrol gerakan yang disengaja. Keempat traktus motorik tersebut berasal dari korteks serebral → diduga memediasi gerakan di sengaja, namun memiliki fungsi yang berbeda.

D. Daftar Pustaka

Heryati, E. & Faizah, N.(2008). Mekanisme Sensorik Motorik. Bandung:

FakultasPendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Starr, Cecie, dkk. (2012). Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup: Edisi 12 Buku 1. Jakarta: Salemba Teknika.

Fatehiyah, dkk. (2009). Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis.

Jakarta: PT Erlangga.

Pinel, John P.J. (2019). Biopsikologi, Edisi Kesepuluh, (terj), Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Lanciego, José L., et al. “ Neuroanatomy fungsional dari Basal ganglia .”

Cold Spring Harbor Perspektif di Medicine , Cold Spring Harbor Laboratory Press, Desember 2012.

(12)

Parr-Brownlie, Louise C., dan John NJ Reynolds. “ Basal Ganglia .”

Encyclopædia Britannica , Encyclopedia Britannica, Inc., 19 Juni 2016.

Wichmann, Thomas, dan Mahlon R. DeLong. “ Deep-Brain Stimulation untuk Gangguan Basal ganglia .” Basal ganglia , National Library of Medicine, 1 Juli 2011.

E. SENARAI

Stimulus :perangsang organisme bagian tubuh atau reseptor lain untuk menjadi aktif

Fisiologis : bersifat fisiologi; berkenaan dengan fisiologi Psikis : yang berhubungan dengan psike

Laten : tersembunyi; terpendam; tidak kelihatan (tetapi mempunyai potensi untuk muncul)

Intermediet : molekul tidak stabil dengan waktu paruh yang sangat pendek dalam reaksi kimiawi.

Referensi

Dokumen terkait

Bagian sel saraf yang merupakan juluran panjang sitoplasma dan berfungsi menghantarkan rangsang dari badan sel ke saraf lainnya disebut..... Sel saraf yang berfungsi membawa

Suhu lingkungan tinggi atau suhu badan yang meningkat 1 - 2° C akan mempengaruhi sel-sel saraf hipothalam untuk mengintruksikan lewat neuroendokrin ke

Sebuah reseptor sensori (indera)/ neuron mempunyai struktur sederhana yang berupa badan sel yaitu bagian sel saraf yang membesar dan mengandung inti, satu atau lebih

Tiap neuron pascaganglion mempunyai badan sel yang ditemukan dalam ganglion yang terletak diperifer ( artinya diluar susunan saraf) dan akson tanpa mielin yang berakhir

Mata kuliah ini meliputi: sel dan reaksi kimia yang terjadi di dalamnya, penghantaran impuls dari satu bagian ke bagian lain, sistem saraf dan otot, sirkulasi darah,

Fungsi dendrit dalam sel saraf adalah sebagai penerima sinyal dan informasi dari neuron lain atau sumber-sumber eksternal seperti sel sensorik dan menyalurkan informasi tersebut ke