(7) METODE PENELITIAN KUANTITATIF
(7) METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Materi 6 Klas B
Proses Elaborasi (Lanjutan)
Pengampu:
Dr. L.V.Ratna Devi S., M.Si.
Sosiologi, FISIP, UNS Materi 6
Klas B
Proses Elaborasi (Lanjutan)
Pengampu:
Dr. L.V.Ratna Devi S., M.Si.
Sosiologi, FISIP, UNS
Tabel Univariate/tunggal
• Untuk membuat proses Elaborasi dibutuhkan paparan/sajian tabel
• Tabel dibawah ini adalah tabel tunggal/univariate
• Ada aturan membuat tabel (lihat tabel dibawah ini)
1. Sebuah tabel harus ada no. tabel, judul tabel, N (jumlah responden, dan sumber data
2. Harus ada kategori, jumlah dan prosentase
3. Arah penjumlahan untuk jumlah responden dan prosentase arah vertikal ke bawah.
4. Kategori sangat tergantung skala ukuran dari variabel/indikator/item
Kategori Jumlah Persen
1-4 thn 33 33
5-9 hn 37 37
10-14 thn 30 30
jumlah 100 100
Tabel 1. Lama Bekerja responden (N=100)
Sumber: data primer
Tabel bivariate/tabel silang
Untuk membuat tabel silang diperlukan satu tabel tunggal lagi.
Tabel tunggal berikut adalah tabel motivasi kerja responden Tabel 2. Motivasi kerja responden
(N=100)
Kategori Jumlah Persen
tinggi 40 40
sedang 35 35
rendah 25 25
jumlah 100 100
Sumber: data primer
Berikut adalah tabel silang
Tabel 3. Hubungan antara lama bekerja dengan motivasi bekerja (N=100)
Sumber: data primer Perhatikan!!!!
Lama Bekerja adalah variabel Independent/yang mempengaruhi
Motivasi kerja
Lama Bekerja Jumlah
10 – 14 thn 5-9 thn 1-4 thn
Tinggi 18 14 8 40
Sedang 8 15 12 35
Rendah 4 8 13 25
Jumlah 30 37 33 100
Perhatikan!!!!
• Lama Bekerja adalah variabel Independent/yang mempengaruhi
• Motivasi kerja adalah variabel dependent/dipengaruhi
• Didalam menyebutkan hubungan variabel indendent disebutkan lebih dahulu ” Hubungan antara lama bekerja dengan motivasi bekerja”. Baru kemudian variabel dependent
• Didalam membuat tabel silang variabel indenpendent diletakan diatas secara horisontal (lihat tabel)
• Variabel dependent diletakkan secara vertikal kebawah, lihat tabel
• Jadi semua hasil pengamatan dalam variabel Lama bekerja (lihat tabel 1) ada di baris terakhir.
• Semua hasil pengamatan dari variabel Motivasi kerja (lihat tabel 2) ada di kolom terakhir
• Perhatikan tabel berikut, tentang kolom dan baris
•Pada proses elaborasi, peneliti harus memasukkan faktor uji untuk mengetahui apakah hubungan variabel indpendent dengan variabel dependent itu murni atau tidak
•Tabel yang dibutuhkan adalah tabel tunggal, tabel silang, dan tabel Polyvariate
Contoh:
•Pada proses elaborasi, dengan memasukkan faktor uji variabel antara/intervening: Pendapatan.
•Hipotesis nol : H0 ...dibacanya Hnol, bukan Ho atau
hongerudim. Menyatakan bahwa: “Tidak ada hubungan lama bererja dengan motivasi kerja melalui pendapatan”. Hipotesis alternatif (Ha): “Ada hubungan lama bererja dengan motivasi kerja melalui pendapatan
• Tabel dibawah ini adalah hasil dari proses elaborasi
• Saya menggunakan variabel lama bekerja dan motivasi kerja dan faktor uji variabel pendapatan
• Perhatikan cara meletakkan faktor uji
Tabel 4. Hubungan Lama Bekerja, Pendapatan dan Motivasi Kerja
• (N=100)
Sumber: data primer
Motivasi Kerja
Pendapatan
Jumlah (%)
Tinggi Sedang Rendah
Lama Bekerja Lama bekerja Lama bekerja
10-14 5-9 1-4 10-14 5-9 1-4 10-14 5-9 1-4
Tinggi 67 65 62 45 42 40 35 33 30
Sedang Rendah
Jumlah (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
• Perhatikan baik-baik cara memberi judul tabel
• Pada tabel untuk proses elaborasi digunakan perhitungan prosentase untuk semua sel, termasuk selmuntuk jumlah.
• Hitungan 100 % ke arah vertikal bawah (mengikuti kolom, lihat contoh tabel penjelasan baris dan kolom)
• Perhitungan % pada tabel 4 adalah perhitungan contoh. Tidak dihitung dari prosentase tabel 3
• Oleh karena faktor uji adalah variabel intervening , maka
pedomannya (lihat buku pak Slamet halaman 71, paragraf 2) adalah jika Pendapatan adalah variabel intervening, dan jika variabel ini digunakan untuk mengontrol, maka hubungan
variabel lama bekerja (var. Independen) dengan motivasi kerja (var, dependen) harus tidak nampak
• Maka lihatlah pada tabel 4, selisih angka prosentase (%) pada Lama bekerja (10-14, 5-9, 1-4) dengan motivasi kerja
tinggi,melalui pendapatan tinggi, memiliki selisih < 5(kurang dari 5%). Maka dapat dikatakan hubungan tidak nampak.
(Perhatikan baik-baik semua kata yang saya gunakan)
• Maka hipotesis nol diterima, artinya hubungan variabel lama bekerja dengan motivasi kerja tidak murni. Hubungan itu ada jika dipengaruhi oleh variabel pendapatan.
• Demikian juga dengan sel yang lain.
• Peletakan faktor uji dalam tabel, baik itu variabel luar, variabel komponen, variabel perantara, variabel pendahulu, variabel penekan, variabel pengubah arah, semuanya ada di baris diatas variabel independen (lihat tabel 4)
• Yang berbeda adalah angka prosentase yang dapat menunjukkan hilang tidaknya hubungan
• Untuk menganalisis hubungan, tidak harus dilihat prosentase dari seluruh tabel, tetapi dapat /cukup dilihat sel-sel baris pertama (lihat tabel 4)
• Lihat tabel 4. apa isi sel yang saya warnai hijau kuning dan merah itu? Kalau kalian jumlah secara horisontal pasti
jumlajnya besar sekali prosentasenya. Ingat tabel
menggunakan prosentase mengikuti kolom. Jadi isinya adalah prosentase jumlah dari variabel motivasi kerja. Lihat tabel 3, kalau jumlah motivasi yang tinggi 40 respon, yang disiti
diletakkan 40% (pada sel hijau), demikian selanjutnya (sel kuning, sel merah), sehingga kalau dijumlah 100%.
YANG PERLU DIINGAT
Pedoman baku
• Jika faktor uji adalah variabel Intervening, maka hubungan variabel independent dengan variabel dependen menjadi tidak nampak/hilang (< 5%), maka dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel disebabkan/dipengaruhi variabel intervening
• Jika faktor uji adalah variabel komponen, maka hubungan variabel independent dengan variabel dependen memiliki hubungan yang tidak mencolok lagi/hubungan kedua
variabel menjadi lebih kecil. Artinya jika sebelum
memasukkan variabel komponen hubungan memiliki selisih 20%, maka setelah dimasukkan variabel komponen
selisihnya menjadi 10 %. Maka dapat dikatakan bahwa
hubungan kedua variabel disebabkan/dipengaruhi variabel komponen
• Jika faktor uji adalah variabel luar, maka hubungan variabel independent dengan variabel dependen tidak muncul/tidak ada (selisihnya < 5%). Maka dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut disebabkan/dipengaruhi oleh faktor luar.
• Jika faktor uji adalah variabel pendahulu, maka hubungan variabel independent dengan variabel dependen tidak akan hilang. Artinya selisih antar sel > 5%. Maka dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut disebabkan/dipengaruhi oleh variabel pendahulu
• Jika faktor uji adalah variabel penekan, maka hubungan variabel independent dengan variabel dependen menjadi nampak/muncul dan kuat. Pada penggunaan variabel
penekan, harus diingat bahwa hubungan var. independen
dengan dependen pada awalnya tidak nampak (selisih < 5%).
Setelah dimasukkan variabel penekan, hubungan nampak dan kuat(selisih > 10%). Maka dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut disebabkan/dipengaruhi oleh var. penekan
• Jika faktor uji adalah variabel distorter/pengubah arah, maka hubungan variabel independen dengan variabel
dependen yang dilihat dari prosentase kategori –kategori variabel independent yang dihubungkan dengan kategori- kategori variabel dependen, prosentase nya berbalik
berubah arah. Jika diawal kategori 1 memiliki prosentase lebih besar dari kategori 2 (misalnya), maka akan berubah arah menjadi kategori 1 memiliki prosentase yang lebih kecil dari kategori 2. (lihat contoh buku Pa. Slamet, hal 81- 82). Jika terjadi perubahan arah , maka sebenarnya
hubungan kedua variabel disebabkan oleh variabel distorter/pengubah arah.
CONTOH :
Pendapatan
Partisipasi Sosial
T S R
T 58 28 10
S 30 24 80
R 12 48 10
Jumlah 100% 100% 100%
Jika dilihat dari partisipasi --- pendapatan pada kategori tinggi, didapat bahwa terdapat selisih antara partisipasi T-S = >5%, S-R = >5%.
Selanjutnya dimasukkan test factor intervening.
Test Faktor Variabel Intervening :
Pendapatan
Modal Sosial
T S R
Partisipasi
Sosial Partisipasi
Sosial Partisipasi Sosial
T S R T S R T S R
T 40 36 32 35 31 27 28 24 20
S 21 29 37 21 29 37 24 32 60
R 39 35 31 44 40 36 48 44 40
Jumlah 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
%
Test Faktor Variabel Pendahulu :
Pendapatan
Modal Sosial
T S R
Partisipasi
Sosial Partisipasi
Sosial Partisipasi Sosial
T S R T S R T S R
T S R
Jumlah 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
%
Test Faktor Variabel Penekan :
Fanatisme Politik
Pendidikan
Rendah Pendidikan
Sedang Pendidikan Tinggi Kelas
Sosial Bawah
%
Kelas Sosial
Atas
%
Kelas Sosial Bawah
%
Kelas Sosial
Atas
%
Kelas Sosial Bawah
%
Kelas Sosial
Atas
% Fanatik
Tidak Fanatik
Jumlah 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
% 100
%
Tes Faktor Variabel Komponen
Nilai-nilai Pendidikan anak
Kelas Sosial
Kelas Pekerja Kelas Menengah Anak yang patuh
Anak yang dapat mengendalikan diri
Jumlah 100% 100%
Tes Faktor Variabel Perubah Arah ( Distorter)
Derajat Mobilitas Status Sosial
Kota Desa
Derajat Modal Sosial Derajat Modal Sosial
T S R T S R
T S R
Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 100%