MATERI 5
HIPOTESIS
Metode Penelitian Kuantitatif
Sosiologi FISIP UNS Semester 3,
3 SKS,
Dosen: Dr. Drs. Bagus Haryono, M.Si
Process of Quantitative Operationalization:
3
Empirical Research Model
X’ Y’
Y X
Independent
Operational Conceptual
Dependent
(a)
(b
1)
(d) (c)
(b
2)
1. Independent and dependent variables are identified by X and Y, respectively.
2. The symbol prime, ’ is used to designate that a variable is specified at the conceptual level.
3. Arrows represent the direction of influence or cause.
4. a—conceptual relationship; d---empirical relationship; b1, b2—construct validity; c---internal validity
From Schwab (1999)
• Teori - minimal menghubungkan 2 konsep. Atau dalam paradigma Fakta Sosial kita ingat harus adanya kausalitas Fakta Sosial yang satu dengan Fakta Sosial lain. Teori Human Capital Investment: Investasi yang sesorang berikan pada Pendidikan akan berpengaruh pada jenjang pekerjaan yg akan diperoleh dan besarnya penghasilan yang akan diterimanya kelak.
• KONSEP MERUPAKAN : abstraksi dari realitas. Konsep adalah abstraksi yang mewakili obyek, sifat suatu obyek, atau fenomena tertentu.
• Konsep – sesuatu yang memiliki karakteristik Umum, Eksternal dan Memaksa, atau disebut sebagai fakta sosial. Atau merupakan realitas di level Societal, misalnya: Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan.
MIS: STATUS SOSIAL DAN EKONOMI, STRATIFIKASI
SOSIAL
VARIABEL MERUPAKAN SUATU KONSEP YANG memiliki VARIASI NILAI.
Variabel – konsep yang memiliki variasi nilai (Tingkat Pendidikan, Jenjang Pekerjaan, Tingkat Penghasilan).
Tingkat Pendidikan, dibedakan sebagai berikut: Pendidikan Tinggi, Pendidikan Sedang dan Pendidikan Rendah).
Jenjang Pekerjaan, dibedakan sebagai berikut: Pekerja Trampil, Pekerja semi trampil dan Pekerja tidak trampil/kasar).
Tingkat Penghasilan, dibedakan sebagai berikut:
Berpenghasilan Tinggi, Berpenghasilan Sedang dan
Berpenghasilan Rendah).
PENDIDIKAN yang saya maksud dalam penelitian ini hanya yang formal FORMAL; Misal: PENDIDIKAN TINGGI – SEDANG RENDAH (SD – S3)
PEKERJAAN yang saya maksud dalam penelitian ini hanya yang POKOK
PENGHASILAN yang saya maksud dalam penelitian ini hanya yang diperoleh dari pekerjaan pokok
PEMILIKAN yang saya maksud dalam penelitian ini
hanya yang formal BARANG YANG TIDAK
BERGERAK
Jika kita menggunakan teori Human Capital Investment, maka konsep dan variable yang umumnya dapat diteliti adalah:
A: Tingkat Pendidikan B: Jenjang Pekerjaan C: Tingkat Penghasilan
Judul:
Pengaruh A , B terhadap C pada … di Kota ……
Rumusan masalah:
Seberapa besar pengaruh A , B terhadap C pada … di Kota ……
Tujuan Penelitian:
Untuk menjelaskan pengaruh A , B terhadap C pada … di Kota ……
Hipotesis:
1. Tidak ada pengaruh A terhadap C pada … di Kota ……
2. Tidak ada pengaruh A terhadap B pada … di Kota ……
3. Tidak ada pengaruh B terhadap C pada … di Kota ……
4. Tidak ada pengaruh A dan B terhadap C pada … di Kota ……
Kerangka berfikir:
Model antar Konsep
Variabel 1 Variabel 2
Nominal Ordinal Interval
Nominal Chi-square χ2 t- Test dan
z-test
(hypothesis of difference)
Ordinal Kendall’s τ
Spearman гs
Interval Pearson’s r
Regression path
8
operasionalisasi 4 konsep- contoh dalam bentuk kerangka konsep/konstruk SES berikut:
PENGHASILAN
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
STRATIFIKASI SOSIAL
STATUS EKONOMI SOSIAL (SES)
PEMILIKAN
PDIDIKAN FORMAL PDIDIKAN NONFORMAL
PDIDIKAN INFORMAL
PEMILIKAN BARANG BERGERAK PEMILIKAN BARANG
TIDAK BERGERAK
PEKERJAAN POKOK
PEKERJAAN SAMPINGAN
PENGHASILAN POKOK
PENGHASILAN SAMPINGAN
DATA RIIL / KONKRIT
operasionalisasi 3 konsep- contoh menjelaskan secara eksplanatif
(misal dalam bentuk model yang dapat
mengkorelasikan/kausalitaskan 3 konsep berikut:
PENGHASILAN PENDIDIKAN
PEKERJAAN
Rentetan waktu
1 (4 THN) 2 (> 4 THN) 3 (> 4 THN)
arah anak panahnya
PENDIDIKAN PENGHASILAN
PEKERJAAN
Kerangka berfikir:
Model antar 3 Konsep
Rentetan waktu
1 (4 THN) 2 (> 4 THN) 3 (> 4 THN)
arah anak panahnya
TINGKAT PENDIDIKAN
TINGKAT
PENGHASILAN
JENJANG PEKERJAAN
ATAU DAPAT MENGGUNAKAN Model antar 3 Variabel
Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Pendidikan X - -
Pekerjaan 1 X -
Penghasilan 1 1 X
Total 2 1 0
Menentukan Dependent dan independent variables dengan menggunakan logika
kausalitas dari 3 variable yang dituangkan melalui matrik berikut
Konsep = fakta sosial
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU RELIGIUSITAS - Dijelaskan :
• perbedaan
• Hubungan -KORELASIONALITAS
• Pengaruh - cosmological argument, cause and prime, cause and effect-KAUSALITAS
• perubahan
• dampak
JUDUL PENELITIAN
KUANTITATIF
1. HUBUNGAN ANTARA … DENGAN ….
2. PENGARUH …. TERHADAP ….
3. DAMPAK …. TERHADAP ….
….. ISIKAN: PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU
RELIGIUSITAS (+ PADA SIAPA ACTOR ?, DIMANA ?, PADA
WAKTU ?)
ADA YANG KURANG ?
HIPOTESIS
• Ho TIDAK ADA BEDA
• NOTASI = / SAMA DENGAN
• YANG SELALU DIUJI
1. TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA … DENGAN …. – EKSPLANATIF - KORELASIONALITAS - diuji dg r
2. TIDAK ADA PENGARUH …. TERHADAP …. - EKSPLANATIF - KAUSALITAS – diuji dg p
3. TIDAK ADA DAMPAK …. TERHADAP …. - EKSPLANATIF - KAUSALITAS – diuji dg p 4. TIDAK ADA BEDA ANTARA … DENGAN …. DALAM HAL … - KOMPARATIF -
dengan cross tab - CHI SQUARE
KERANGKA PEMIKIRAN sbb:
SIKAP
Religiusitas
PENGETAHUAN Religiusitas
PERILAKU
Religiusitas
Rentetan waktu
1 (4 THN) 2 (> 4 THN) 3 (> 4 THN)
arah anak panahnya
PENGETAHUAN RELIGIUSITAS
PERILAKU RELIGIUSITAS
SIKAP RELIGIUSITAS
Kerangka berfikir:
Model antar Konsep
Rentetan waktu
1 (4 THN) 2 (> 4 THN) 3 (> 4 THN)
arah anak panahnya
TINGKAT
PEMAHAMAN AGAMA
AKTIVITAS RASIONAL KEAGAMAAN
TINGKAT PENOLAKAN DOGMATIS
ATAU DAPAT MENGGUNAKAN Model antar Variabel
Pengetahuan Religiusitas
Tinggi
Pengetahuan Religiusitas
Rendah Sikap pada Isu
Religiusitas Tinggi
V
Perilaku
/aktivitas/kegiatan Religiusitas Tinggi
TIPE KESALAHAN I Perilaku
/aktivitas/kegiatan Religiusitas Tinggi
Sikap pada Isu Religiusitas
Rendah
TIPE KESALAHAN II Perilaku
/aktivitas/kegiatan Religiusitas Rendah
V
Perilaku
/aktivitas/kegiatan Religiusitas Rendah
MENYEDERHANAKAN PERMASALAHAN PENELITIAN DALAM matrik
KORELASIONALITAS/KAUSALITAS ANTAR 3 KONSEP Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Religiusitas:
HASIL PENELITIAN sbb:
SIKAP
Religiusitas
PENGETAHUAN Religiusitas
PERILAKU
Religiusitas
0,35
0,65
0,72
EPISTEMOLOGIS – METODE: DEDUCTIVE HYPOTETICAL LOGIC
(DURKHEIM) – UJI TEORI-MINIMAL 2 KONSEP-KONFIRMASI
2 KONSEP – TENTANG KEKUASAAN DAN KORUPSI
KEKUASAAN ABSOLUT OTORITER
REPRESIF
KEKUASAAN DEMOKRATIS
REFORMASI KORUPSI
ABSOLUT
TANPA KENDALI
V TIPE KESALAHAN I
KORUPSI
TERKENDALI
RENDAH TIPE KESALAHAN II
V
Positivistik
• Objektif,
• observable,
• Measureable
• tangible konkret,tampak mata
• BERIKUT CONTOH BUKTI SAJA - YANG HARUS KALIAN MIILIKI
UNTUK MENGUATKAN 2 KONSEP YG TELAH KALIAN PILIH
Kontemplasi – perenungan sosiologis
Sesungguhnya mengungkapkan pemikiran yg didukung argumentasi rasional yg dikemas dlm kata2 santun – namun tanpa tindakan riil esensinya tsembunyi makna kpura2an yg justru mlukai hati & prasaan. Atas kgagalan mnyelaraskannya di 1442 H ini – Bagus Haryono & klg memohon maaf kpd Bp/Ibu/Sdr… atas segala kesalahan &
kekhilafan kami.
MODEL
V Das Sollen = Das Sein
I dan II = gap Das Sollen dan Das Sein
SEHARUSNYA Ho DITERIMA
SEHARUSNYA Ho DITOLAK
SENYATANYA KEPUTUSAN MENERIMA
V
(MENERIMA-BUMI MENGELILINGI
MATAHARI) – HUKUMAN MATI
PEMIKIRNYA
TIPE KESALAHAN I
(MENERIMA YG SEHARUSNYA DITOLAK; MENERIMA-
MATAHARI MENGELILINGI BUMI) –PENGETAHUAN YG
KELIRU
SENYATANYA KEPUTUSAN MENOLAK
TIPE KESALAHAN II
(MENOLAK YG SEHARUSNYA
DITERIMA; MENOLAK - BUMI MENGELILINGI
MATAHARI)
V
(MENOLAK-MATAHARI
MENGELILINGI BUMI)
TIDAK ADA BEDA/HUBUNGAN/PENGARUH/ =
=
(2 EKOR)
EKOR DI KANAN DAN EKOR DI
KIRI
ADA BEDA /HUBUNGAN/PENGARUH/ > / <
> EKOR DI KANAN
< EKOR DI KIRI
alfa dan beta.
• memperbesar alfa -> memperkecil nilai beta.
• memperbesar beta->memperkecil nilai
alfa
Peneliti sering terobsesi agar hipotesis diterima - ini dapat dilakukan dengan cara:
• Memperbesar sampel sampai mendekati atau = populasi.
• Atau memperbesar alfa / toleransi kesalahan darisebesar 1 % ke 5 % atau 10 %. Ini artinya memperkecil nilai beta.
• Konsekuensinya peneliti dapat terjebak dalam kesalahan tipe I, dimana menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.
• Sebaliknya memperbesar beta. Ini artinya memperkecil nilai alfa, dimana toleransi kesalahan darisebesar 10 % ke 5 % atau 1 %.
Konsekuensinya peneliti dapat terjebak dalam kesalahan tipe II, dimana menolak hipotesis yang seharusnya diterima.
• Idealnya Penerimaan atau penolakan hipotesis harus yang berada di
ruang atau sel yg bertanda V
Potential Sources of Error in Research Designs
Surrogate Information Error Measurement Error
Population Definition Error Sampling Frame Error
Data Analysis Error
Respondent Selection Error Questioning Error
Recording Error Cheating Error
Inability Error
Unwillingness Error
Total Error
Non-sampling Error Random Sampling
Error
Non-response Error Response Error
Interviewer Error Respondent Error Researcher Error
