(10)METODE PENELITIAN KUANTITATIF (10)METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Materi 10 Klas B
Metode Eksperimen (Lanjutan)
Pengampu:
Dr. L.V.Ratna Devi S., M.Si.
Sosiologi, FISIP, UNS Materi 10
Klas B
Metode Eksperimen (Lanjutan)
Pengampu:
Dr. L.V.Ratna Devi S., M.Si.
Sosiologi, FISIP, UNS
Pretest Perlakuan Posttest KE
KP I KP II
6. Rancangan Solomon 6. Rancangan Solomon
a. Rancangan Solomon Dua KP a. Rancangan Solomon Dua KP
Rancangan solomon dua KP ialah untuk mengisolir dan meramalkan akibat interaksi yang terjadi dari kombinasi antara preetst dan perlakuan.
Rancangan solomon dua KP ialah untuk mengisolir dan meramalkan akibat interaksi yang terjadi dari kombinasi antara preetst dan perlakuan.
X - X X - X
Pretest Perlakuan Posttest KE
KP I KP II KP III
b. Rancangam Solomon Tiga Kelompok Pengendali b. Rancangam Solomon Tiga Kelompok Pengendali
Hanya dengan cara menambah KP ketiga yang tanpa dikenai baik pretest maupun perlakuan kita dapat mengisolir akibat-akibat dari luar seperti
misalnya faktor sejarah dan faktor pendewasaan.
Hanya dengan cara menambah KP ketiga yang tanpa dikenai baik pretest maupun perlakuan kita dapat mengisolir akibat-akibat dari luar seperti
misalnya faktor sejarah dan faktor pendewasaan.
-
- X - -
-
- X - -
Pretest Perlakuan Posttest KE
7. Eksperimen Semu 7. Eksperimen Semu
Eksperimen semu : rancangan eksperimental yang mana peneliti tidak mampu mengubah kondisi variabel independen yang kita perlakukan
sebagai perlakuan atau treatment.
Eksperimen semu : rancangan eksperimental yang mana peneliti tidak mampu mengubah kondisi variabel independen yang kita perlakukan
sebagai perlakuan atau treatment.
a. One-group Posttest-only Design
a. One-group Posttest-only Design
Rancangan ini sama sekali tidak mempunyai KP. Pada KE tidak dikenai pretest tetapi dikenai perlakuan dan posttest.
Rancangan ini sama sekali tidak mempunyai KP. Pada KE tidak dikenai pretest tetapi dikenai perlakuan dan posttest.
- X T - X T
Peneliti dapat menggunakan rancangan ini dengan alasan jika peneliti mengukur banyak variabel pada posttest dan jika dia begitu akrab dengan situasi di kancah penelitian yang ia rasakan dan ia ketahui akibat apa yang
akan terjadi bila tanpa perlakuan
Peneliti dapat menggunakan rancangan ini dengan alasan jika peneliti mengukur banyak variabel pada posttest dan jika dia begitu akrab dengan situasi di kancah penelitian yang ia rasakan dan ia ketahui akibat apa yang
akan terjadi bila tanpa perlakuan
Ciri bersama dari rancangan-rancangan studi eksperimen di kancah adalah serig tidak memasukkan secara acak (melalui randomisasi) subjek-subjek
yang diteliti ke dalam KE dan KP sama sekali.
Ciri bersama dari rancangan-rancangan studi eksperimen di kancah adalah serig tidak memasukkan secara acak (melalui randomisasi) subjek-subjek
yang diteliti ke dalam KE dan KP sama sekali.
Bila ada pengontrol, tetapi tidak memasukkan secara acak subjek-subjek ke dalam kelompok-kelompok , Cook dan Campbell menyebut kelompok-
kelompok demikian itu sebagai nonequivalent.
Bila ada pengontrol, tetapi tidak memasukkan secara acak subjek-subjek ke dalam kelompok-kelompok , Cook dan Campbell menyebut kelompok-
kelompok demikian itu sebagai nonequivalent.
Pretest Perlakuan Posttest KE
KP
B. Posttest-only Design with Nonequivalent Group B. Posttest-only Design with Nonequivalent Group
Rancangan ini mempunyai satu KE dengan suatu perlakuan dan iberi posttest, tetapi tanpa pretest, dan satu KP yang nonequivalent yang hanya
diberi posttest tetapi tanpa pretest tanpa perlakuan
Rancangan ini mempunyai satu KE dengan suatu perlakuan dan iberi posttest, tetapi tanpa pretest, dan satu KP yang nonequivalent yang hanya
diberi posttest tetapi tanpa pretest tanpa perlakuan
- X T - - T - X T - - T
Dengan rancangn ini peneliti dapat memasukkan perlakuan tertentu. Namun umumnya perlakuan itu di luar kontrol peneliti. Peneliti datang ke lapangan
setelah stimulus test itu terjadi.
Dengan rancangn ini peneliti dapat memasukkan perlakuan tertentu. Namun umumnya perlakuan itu di luar kontrol peneliti. Peneliti datang ke lapangan
setelah stimulus test itu terjadi.
Gempa bumi adalah stimulus test (variabel independen atau penyebab) dan akibat psikologis adalah variabeldependen yang hendak kita teliti (posttest). Tidak mungkin melalukan pretest sebelum gempa bumi terjadi
sebba kita tidak pernah tahu kepada siapa dan dimana gempa itu bakal terjadi.
Gempa bumi adalah stimulus test (variabel independen atau penyebab) dan akibat psikologis adalah variabeldependen yang hendak kita teliti (posttest). Tidak mungkin melalukan pretest sebelum gempa bumi terjadi
sebba kita tidak pernah tahu kepada siapa dan dimana gempa itu bakal terjadi.
Oleh karena itu satu-satunya cara untuk memperoleh kelompok pengontrol ialah menggunakan kelompok yang tidak tertimpa gempa bumi. Kelompok inipun tidak mungkin dikenai pretest tetapi langsung dikenai posttest. Maka
KE dan KP tidak sama.
Oleh karena itu satu-satunya cara untuk memperoleh kelompok pengontrol ialah menggunakan kelompok yang tidak tertimpa gempa bumi. Kelompok inipun tidak mungkin dikenai pretest tetapi langsung dikenai posttest. Maka
KE dan KP tidak sama.
\
Pretest Perlakuan Posttest KE
c. One-group Pretest-Posttest Design c. One-group Pretest-Posttest Design
Rancangan ini mempunyai KE tunggal yang dikenai pretest, perlakuan dan posttest, tetapi tanpa KP. Rancangan demikian ini menurut Cook dan Campbell umumnya juga tidak dapat dipakai untuk menetapkan hubungan
sebab akibat
Rancangan ini mempunyai KE tunggal yang dikenai pretest, perlakuan dan posttest, tetapi tanpa KP. Rancangan demikian ini menurut Cook dan Campbell umumnya juga tidak dapat dipakai untuk menetapkan hubungan
sebab akibat
X X