• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang FA2121 : Farmasetika

N/A
N/A
nh. ashofiya

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang FA2121 : Farmasetika "

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

SEDIAAN SUSPENSI

Erga Syafitri, S. Farm., M.Si., Apt

FA2121 : Farmasetika

(2)

Sistem Dispersi

 Maksud dari “Sistem dispersi” adalah sebuah sistem dimana suatu zat (fase terdispersi) terdistribusi secara homogen tapi tidak terlarut (secara molekular) seperti pada suspensi (partikel) maupun globul (emulsi)

pada zat lain (fase kontinyu/ pendispersi)

 A solid in liquid dispersion in which the particles are of colloidal size (100-200nm).

DISPERSED MEDIUM

AQUEOUS OR OILY LIQUID

DISPERSED PHASE

INSOLUBLE SOLID

DISPERSE SYSTEM

(3)

Definisi

Menurut FI V, sediaan suspensi merupakan sediaan cair yang

mengandung partikel padat

tidak larut

yang terdispersi dalam fase cair

Menurut farmakope III

adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa

Menurut USP XXVII

suspensi oral adalah sediaan cair yang menggunakan partikel-partikel padat

terdispersi dalam suatu cairan pembawa cair atau flavouring agent yang cocok untuk pemakaian oral.

suspensi topikal adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel padat yang terdispersi dalam suatu pembawa cair, untuk pemakaian kulit.

Suspensi otic adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel mikro untuk pemakaian diluar telinga.

(4)

Internal phase/ fase dalam/ fase terdispersi:

 Mengandung partikel yang tidak larut dengan ukuran 0,5-5 mikro yang dijaga homogenitasnya dengan tambahan suspending agent tnggal atau kombinasi.

Externa phase/ fase luar/ fase pendispersi:

 Fase eksternal (medium pensuspensi) umumnya berupa pelarut, bisa berupa air, pelarut organik, atau minyak cair untuk penggunaan oral.

(5)

Klasifikasi:

Berdasarkan rute pemberian:

Oral suspension :

ex: antibiotic, paracetamol suspension, antacids.

Externally applied suspension:

 ex :Calamine lotion.

Parenteral suspension:

Intramuskular

ex: Procaine penicillin G ,Insulin Zinc Suspension

(6)

Klasifikasi:

Berdasarkan proporsi partikel padat

Dilute suspension (2 to10%w/v solid):

Ex: cortisone acetate, predinisolone acetate.

Concentrated suspension (50%w/v solid):

Ex: zinc oxide suspension.

(7)

Klasifikasi:

Based on Size of Solid Particles:

Colloidal suspensions(0.1-0.2microns):

Suspensions having particle sizes of suspended solid less than about 0.2 micron in size are called as

colloidal suspensions.

Coarse suspensions (>0.2microns):

Suspensions having particle sizes of greater than about 0.2 micron in diameter are called as coarse suspensions.

Molecular dispersion (˂1.0 nm):

Suspensions are the biphasic colloidal dispersions of nanosized drug particles stabilized by surfactants.

(8)

Klasifikasi:

Berdasarkan Bentuk Sediaan

Suspensi Cair

Suspensi

Kering

(9)

Penggunaan Farmasetik

Obat tidak larut dalam pembawanya Untuk orang yang sulit menelan

Menutupi rasa tidak menyenangkan dari obat Disolusi lebih cepat dibanding formulasi padat Meningkatkan stabilitas obat.

Memperpanjang kinerja obat  pelepasan obat control / sustained release

SUSPENSIONS 9

(10)

SUSPENSIONS .Suspension can improve chemical stability of certain drug.

E.g. Procaine penicillin G.

Drug in suspension exhibits higher rate of bioavailability than other dosage forms.

Solution > Suspension > Capsule > Compressed Tablet > Coated tablet

Duration and onset of action can be controlled.

E.g. Protamine Zinc-Insulin suspension.

Suspension can mask the unpleasant/ bitter taste of drug.

E.g. Chloramphenicol

1 0

Advantages

(11)

SUSPENSIONS

 Physical stability , sedimentation and compaction can causes problems.

 It is bulky sufficient care must be taken during handling and transport.

 It is difficult to formulate.

Uniform and accurate dose can not be achieved unless suspension are packed in unit dosage form.

1 1

Disadvantages

(12)

Kriteria Suspensi yang baik

Mudah didispersikan kembali secara homogen

Obat berada dalam fase homogen selama mungkin (tidak cepat mengendap)

Viskositas optimum  mudah dituang

Partikel relatif kecil dan seragam

Mengikuti aliran tiksotropik (saat diam kental, saat dikocok encer)

(13)

Menjamin supensi yang baik

Mengontrol ukuran partikel

Gerus. ayak

Meningkatkan vikositas

Suspending agent

Menhindari sifat

hidrofobik

Wetting

agent

(14)

Pertimbangan Teoritik:

Particle size control.

Wetting

Sedimentation

Brownian movement Electokinetic

Aggregation

SUSPENSIONS 14

(15)

Ukuran Partikel

Ukuran partikel dari semua jenis suspensi merupakan hal kritis dan harus diatur agar memiliki range yang sesuai

Partikel yang terlalu besar atau terlalu kecil harus dihindari.

Partikel Besar akan menyebabkan:

Terlalu cepat mengendap didasar wadah

particles > 5 mikrometer memberikan teksture kasar pada produk dan dapat menyebabkan iritasi jika diinjeksikan atau diberikan dalam sediaan mata

particles > 25 mikrometer dapat menutup lubang jarum

Terlalu kecil ukuran partikel akan menyebabkan pembentukan cake pada dasar wadah

Strategi  penggerusan dan pengayakan

SUSPENSIONS 15

(16)

Wetting of the particles / Membasahi partikel

The use of wetting agent allows removing this air from the surface and to easy penetration of the vehicle into the pores.

However hydrophobic materials are easily wetted by non-polar liquids.

SUSPENSIONS 16

Padatan diffusible (Hydrophilic materials)

• Contoh : talc, ZnO, Mg2CO3

• are easily wetted by water

Padatan Indiffusible

• Contoh : sulfur, aspirin, kalamin, hidrokortison, fenobarbital

• Tidak mudah terbasahi  lapisan udara di permukaan

(17)

THEORY OF SEDIMENTATION

Sedimentation adalah terjadinya endapan partikel atau flokulasi pada dasar wadah akibat gaya gravitasi pada sediaan cair

SUSPENSIONS 17

(18)

Parameter Sedimentasi

Sedimentation volume (F) or height (H) for flocculated suspensions:

Definition:

Sedimentation volume adalah rasio dari volume akhir (Vu) sedimen

dibandingkan dengan volume sedimen awal (Vo) sebelum terjadinya endapan

F = V u / VO

Where,

Vu = final or ultimate volume of sediment

Vo = original volume of suspension before settling

SUSPENSIONS 18

(19)

SUSPENSIONS

1 9

F has values ranging from less than one to greater than one.

When F < 1 Vu < Vo When F =1 Vu = Vo

The system is in flocculated equilibrium and show no clear supernatant on standing.

When F > 1 Vu > Vo

Sediment volume is greater than the original volume due to the network of flocs formed in the suspension and so

loose and fluffy sediment Strategi 

Peningkatan

viskositas dengan zat pengental

(suspending agent)

(20)

SUSPENSIONS

The sedimentation volume gives only a qualitative account of flocculation.

Fig : Suspensions quantified by sedimentation volume (f)

2 0

(21)

Gerak Brown

Mencegah partikel mengendap dengan gerakan random yangmenjaga partikel tetap terdispersi

Bergantung pada densitas fase terdispersi, dan densitas serta viskositas fase pendispersi

Strategi  If particle size is about 2 to 5mm, densitas dan viskositas optimum

SUSPENSIONS 21

(22)

Sifat Elektrokinetik

Zeta Potential

The zeta potential is defined as the difference in potential

between the surface of the tightly bound layer (shear plane) and electro-neutral region of the solution.

Zeta potensial optimum  rage -30 sampai 30

SUSPENSIONS 22

(23)

Agregat

Deflocculation and flocculation

1. Flocculated Suspensions

In flocculated suspension, formed flocs (loose aggregates) will cause increase in sedimentation rate due to increase in size of sedimenting particles.

Hence, flocculated suspensions sediment more rapidly.

Endapan longgar, mudah didispersikan

SUSPENSIONS 23

(24)

Agregat

2. Deflocculated suspensions

Antar partikel menempel  ukuran yang tidak seragam

Partikel berukuran besar mengendap terlebih dahulu, partikel lebih kecil berada di supernatan  keruh

Rate of sedimentation is slow , which prevents

entrapping of liquid medium which makes it difficult to re-disperse by agitation.

This phenomenon called ‘caking’ or ‘claying’.

SUSPENSIONS 24

(25)
(26)
(27)

FORMULATION OF SUSPENSIONS:

• Wetting agents: They are added to disperse solids in continuous liquid phase . ex: polysorbate 80,20, span etc

• Suspending agents: They are added to flocs the drug particles.

• Thickeners: They are added to increase the viscosity of suspension. ex: gaur gum , xanthan gum.

• Buffers and pH adjusting agents: They are added to stabilize the suspension to a desired

pH range.

Preservatives:They are added to prevent microbial growth.

• Coloring agents: They are added to impart desired color

to suspension and improve elegance.

(28)

Contoh Formula Suspensi Oral

SUSPENSI IBUPROFEN 80 mg/5 mL

No. Nama Zat Jumlah Kegunaan

1. Ibuprofen 80 mg/5cc Zat aktif

2. CMC-Na 1% Zat pensuspensi, peningkat

viskositas

3. Tween-80 0,1% Zat pembasah

4. Sorbitol 0,1 % Pemanis dan peningkat viskositas

5 Natrium benzoat 0,1 % Pengawet

6. Sirupus simpleks 20% Pemanis

7. Sunset Yellow 5 tetes Pewarna

8. Essens Jeruk 10 tetes Perasa jeruk

9. Aquadest Ad 100% Pelarut

(29)

Cara pembuatan

Pengembangan Suspending Agent (tergantung jenis suspending agent)

Pencampuran :

Diffusible

Indiffusible

(30)

Pengembangan Suspending Agent

Taburkan suspending agent di atas air panas/air biasa

Tunggu sampai terbasahi

Gerus kuat” sampai suspending

agent mengembang sempurna

(31)

Diffusible Particle

Zat aktif dihaluskan

Tambah bahan”

lain, campur secara geometrik

Tambah pelarut

½ bagian

Aduk sampai terbentuk pasta

Tambah suspending agent

yang sudah dikembangkan Aduk sampai

homogen Tambah flavoring

agent, pemanis, dll

Tuang ke botol, genapkan volume

(32)

Indiffusible Particle

Zat aktif dihaluskan

Tambah bahan”

lain, campur secara geometrik

Timbang pembasah, encerkan dengan

air/pelarut

Tambah zat pembasah, aduk

Tambah pelarut ½ bagian Aduk sampai

terbentuk pasta Tambah

suspending agent yang sudah dikembangkan Aduk sampai

homogen

Tambah flavoring agent, pemanis, dll

Tuang ke botol, genapkan volume

(33)

EVALUASI SEDIAAN SUSPENSI

Evaluasi biologi

Efektivitas pengawet

Cemaran

mikroorganisme

Evaluasi kimia

pH larutan

Stabilita sediaan

Evaluasi fisika :

Organoleptis

Viskositas : Brookfield

Homogenitas sediaan

Distribusi

ukuran partikel

Berat jenis : piknometer

Volume

terpindahkan

(34)

Nano suspensions are the biphasic colloidal dispersions of nanosized drug particles stabilised by surfactants without the matrix materials.

 They can also be defined as a biphasic system consisting of pure drug particles dispersed in an aqueous vehicle in which the diameter of the suspended particle is less than 1 μm in size.

They have average diameter of particle 200-600nm.

Nano

suspension

(35)

TERIMA KASIH

Gambar

Fig : Suspensions quantified by sedimentation volume (f)

Referensi

Dokumen terkait

Suspensi adalah suatu bentuk sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa dan merupakan sistem heterogen yang

Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersi sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri dari obat dalam

Suspensi adalah suatu bentuk sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa dan merupakan sistem heterogen yang

Suspensi Oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukkan untuk

. Suspensi %ral adalah sediaan &amp;air yang mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa &amp;air dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukkan

partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa yang ditujukkan untuk penggunaan pada mata. 4) Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengandung

Menurut FI edisi III : Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus, tidak terlarut dan terdispersi dalam pembawa obat padat dalam bentuk halus,

Menurut formularium nasional, suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersi sempurna dalam cairan pembawa atau sediaan padat terdiri dari