• Tidak ada hasil yang ditemukan

ACC DISPRO MAC FLM (3)

N/A
N/A
Muhammad Aldi Yanto

Academic year: 2024

Membagikan "ACC DISPRO MAC FLM (3)"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar belakang

Pesan yang disampaikan juga dapat dinikmati dan dipahami secara langsung oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam TV dokumenter yang kami buat. Program yang disajikan penulis adalah sebuah film dokumenter televisi yang mengeksplorasi petani kopi di Desa Sukamakmur, Jawa Barat. Dalam film dokumenter TV tersebut, penulis akan menyajikan informasi tentang sudut pandang seorang petani dan pengalamannya menjadi petani serta mengetahui tentang “Kopi” di Jawa Barat.

Film dokumenter adalah film yang menampilkan cerita fiksi dan nonfiksi, artinya film drama menampilkan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Kegunaan Program

  • Kegunaan Khalayak
  • Kegunaan Praktis
  • Kegunaan Akademis

Sutradara juga mengawasi dan mengingatkan penulis naskah yang berperan sebagai reporter agar pertanyaan yang akan diajukan tidak melenceng dari konsep yang telah dibuat. Pada tahap pra produksi, sutradara berperan penting dalam menentukan konsep ide yang akan dipilih dan bertanggung jawab dalam menentukan hasil pemilihan konsep ide. Selain itu sutradara bertanggung jawab atas penataan artistik, walaupun dalam produksi "GREEN HOUSE COFFEE ROASTERY" tidak ada direktur artistik, namun sutradara juga harus memikirkan penataan artistik apa yang akan digunakan dan bertanggung jawab atas penataan artistik. kesepakatan yang telah dipilih.

Konsep produksi yang dibuat pada saat pra produksi akan diimplementasikan pada saat produksi.

KAJIAN PROGRAM

  • Kategori Program
  • Format Program
  • Judul Program
  • Target Audience
  • Karakteristik Produksi

Berdasarkan penjelasan mengenai sasaran pemirsa, penulis menentukan sasaran pemirsa program televisi dokumenter, biasanya pemirsanya dibedakan berdasarkan umur yaitu anak-anak, remaja, dan lanjut usia. Seringkali program acara menggunakan segmentasi usia ini untuk menjangkau audiens yang diinginkan sehingga penulis mengetahui program untuk audiens remaja, muda, dewasa, dll. Berdasarkan penjelasan mengenai target audiens di atas, maka penulis menentukan target audiens program televisi dokumenter ini dari usia 17 hingga 40 tahun ke atas yang dimaksud dengan program tersebut.

Tradisi Leluhur Desa Cireundeu”, kelas sosial sasarannya meliputi kelas menengah atas (A), kelas menengah atas (B+) dan kelas menengah bawah (B).

LAPORAN PRODUKSI

Proses Kerja Produser

  • Pra Produksi
  • Produksi
  • Pasca Produksi
  • Peran dan Tanggung Jawab Produser
  • Proses Penciptaan Karya
  • Kendala Produksi dan Solusinya
  • Lembar Kerja Produser

Seorang penulis sebagai produser harus mampu mengkoordinasikan, mengelola produksi dan bertanggung jawab atas keseluruhan produksi mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Selain bertanggung jawab dalam segala hal mulai dari praproduksi hingga produksi, seorang produser juga harus memikirkan bagaimana sebuah ide atau naskah akan menjadi sebuah tontonan yang menarik dan berbeda. Disini tim menyepakati ide dan konsep program dokumenter yang akan kami buat.

Seorang produser harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang dilakukannya, menyelesaikan pekerjaan sampai selesai dan mempercayakan segala tugas yang diberikan kepadanya dengan segala resikonya, termasuk resiko pekerjaan bawahannya.

Proses Kerja Sutradara

  • Pra Produksi
  • Produksi
  • Pasca Produksi
  • Peran dan Tanggung Jawab Sutradara
  • Proses Penciptaan Karya
  • Kendala Produksi dan Solusinya
  • Lembar Kerja Sutradara

Pada tahap produksi, sutradara juga mengarahkan juru kamera pada saat perekaman agar sesuai dengan perlakuan sutradara yang tercipta pada tahap produksi agar produksi acara dokumenter ini berjalan sesuai rencana sebelumnya dan berjalan lancar. GREEN HOUSE COFFEE ROASTERY” pada tahap produksi, peran sutradara adalah memandu jalannya produksi program acara dari awal sampai akhir, pada tahap ini sutradara bertanggung jawab untuk mengambil gambar sesuai dengan perlakuan sutradara yang dibuat sebelumnya. Selain dari Selain itu sutradara juga menginstruksikan kepada sutradara kamera untuk mengambil gambar agar sesuai dengan perlakuan sutradara yang telah dilakukan sebelumnya agar menghasilkan karya yang maksimal.

Dalam program dokumenter “Green House Coffee Roastery” banyak pesan positif yang terkandung di dalamnya. Sinopsis “Green House Coffee Roastery” Indonesia merupakan daerah subtropis dan tropis yang merupakan tempat yang baik untuk budidaya kopi. Program dokumenter “Green House Coffee Roastery” ini bersumber dari informasi yang diperoleh dari narasumber yang mempunyai pengetahuan dan juga berprofesi sebagai petani.

Dalam melaksanakan tugasnya, juru kamera mengambil gambar menurut konsep yang telah ditentukan atau sesuai dengan petunjuk sutradara. Pada tahap pra produksi, penulis selaku kamera sutradara dan kru lainnya bertemu dan mendiskusikan apa saja yang diperlukan agar produksi lebih lancar sesuai dengan tugasnya masing-masing. Selama praproduksi, juru kamera terlebih dahulu akan berdiskusi dengan sutradara untuk menentukan gambar mana yang akan diambil pada produksi selanjutnya. menggunakan seluruh aspek teknik mulai dari pengambilan gambar, ukuran pengambilan gambar, pemblokiran kamera, hingga pergerakan gambar.

Penulis menggunakan Transisi Cut To Cut dalam SOP dokumenter “GREEN HOUSE COFFEE ROASTERY” untuk redaksi.

Proses kerja Penulis Naskah

  • Pra Produksi
  • Produksi
  • Pasca Produksi
  • Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah
  • Proses Penciptaan Karya
  • Kendala Produksi dan Solusinya
  • Lembar Kerja Penulis Naskah

Proses Kerja Camera Person

  • Pra Produksi
  • Produksi
  • Pasca Produksi
  • Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera
  • Proses Penciptaan Karya
  • Kendala Produksi dan Solusinya
  • Lembar Kerja Penata Kamera

Menurut (Mabruri, 2018) “Desainer kamera/gambar adalah orang yang tugasnya memenuhi seluruh persyaratan gambar berdasarkan naskah (cetak biru) yang diterjemahkan ke dalam bahasa visual.” Kusumawati dkk, 2017) “Sutradara kamera adalah seseorang yang tugasnya merekam cuplikan dengan menggunakan perangkat keras kamera video yang direkam melalui kaset video, memori, harddisk atau media penyimpanan lainnya sesuai dengan arahan dari sutradara atau pengarah acara penulis sebagai sutradara fotografi memahami isi cerita naskah karena disini penulis harus mampu merancang dan membuat format pengambilan gambar, sudut kamera dan teknik kamera yang dijalankan bersama sutradara agar pengambilan gambar menjadi lebih mudah.

Seorang juru kamera akan membantu instruktur atau direktur acara menerjemahkan bahasa tulisan ke dalam bahasa visual. Misalnya pada tahap produksi ini penulis sebagai sutradara kamera tidak memiliki asisten kamera, penulis hanya akan bekerja sama dengan kru lain untuk membantu segala kebutuhan penata kamera. Untuk produksi non-drama, juru kamera biasanya membantu sutradara dan editor menjelaskan hal-hal yang tidak dipahami.

Setelah selesai produksi, memasuki tahap pasca produksi, dimana juru kamera kembali bertugas untuk menyampaikan seluruh hasil jepretan selama pengambilan gambar dalam bentuk kartu memori, yang akan diserahkan kepada editor untuk selanjutnya. editor. untuk mengedit dan mengumpulkan informasi. Walaupun perancang kamera tidak berbuat banyak pada tahap ini, namun perancang kamera juga melakukan beberapa hal penting, seperti membuat laporan kamera, yang berisi semua informasi laporan kamera, lengkap dengan kode waktu atau informasi waktu. Laporan kamera merupakan suatu catatan yang disalin ke dalam kertas kerja juru kamera, yang biasanya berbentuk kolom atau tabel yang memuat adegan dan ukuran gambar.

Sutradara fotografi dalam sebuah produksi memegang peranan yang sangat penting karena sutradara fotografi harus mampu mengambil gambar yang bagus dan berhubungan dengan skenario. Dan itu harus dengan persetujuan sutradara, karena setiap pengambilan gambar, sutradara kamera harus bekerja sama dengan sutradara, dan sutradara kamera juga harus memberikan angel dan hasil jepretan yang bagus untuk sutradara.

Proses Kerja Penata Artistik

  • Pra Produksi
  • Produksi
  • Pasca Produksi
  • Peran dan Tanggung Jawab
  • Konsep Penciptaan Karya
  • Kendala
  • Lembar Kerja Penata Artistik

Dalam sebuah produksi, direktur artistik bertanggung jawab untuk memastikan segala sesuatunya siap untuk produksi. Dengan demikian, tugas-tugas dalam produksi tidak jauh lebih sulit pada pra-produksi, namun pekerjaan art Director dalam produksi didistribusikan, berapa banyak waktu yang dimiliki Art Director untuk mengerjakan pengaturan lokasi dan alat peraga, lemari pakaian, dan pembuatan. -ke atas. Produksi, menurut Zoebazary, adalah tahapan ketika pembuatan film dilakukan sebagai bagian dari tahapan sebelumnya (praproduksi).

Pada tahap pasca produksi ini, penulis selaku art Director akan mengevaluasi berbagai kebutuhan untuk mengontrol kekurangan pada saat pengambilan gambar. Pengertian di atas menjelaskan bahwa pasca produksi merupakan tahap akhir dari suatu produksi, yaitu terpenuhinya berbagai kebutuhan yang telah dilakukan selama produksi. Art Director harus memperoleh alat peraga, tata rias, dan kostum sebanyak-banyaknya dari naskah, dan penulis sebagai Art Director juga harus bisa mengurus dan bertanggung jawab atas semua barang yang dipinjam atau dipinjam dari divisi lain. , untuk memudahkan saat mencari properti, lemari pakaian atau make up jika sutradara membutuhkannya untuk pengambilan gambar.

Pada fase kreatif program dokumenter “Bunga Krisan”, seluruh kru berusaha menciptakan dan mengumpulkan seluruh ide kreatif hingga menghasilkan sebuah konsep menarik, yang terdiri dari; Nah, solusi dari kendala-kendala di atas ada baiknya seorang art Director berkoordinasi dengan tim untuk bekerja sama mencari, mengidentifikasi dan mewujudkan kebutuhan tersebut.

Lembar Kerja Penata Suara

  • Spesifikasi Peralatan Audio

Sistem Blink500 beroperasi pada spektrum 2,4GHz bebas interferensi dan secara otomatis beralih ke saluran bebas untuk mencegah kebisingan statis dan interferensi audio.

Proses Kerja Editor

  • Pra Produksi
  • Produksi
  • Pasca Produksi
  • Peran dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar 112
  • Kendala Produksi dan Solusinya
  • Lembar Kerja Penyunting Gambar

Pada tahap ini seorang editor pasti akan mendapatkan gambaran tentang gambar yang nantinya akan dimasukkan pada proses editing, untuk memudahkan editor dalam bekerja nantinya penulis memberikan catatan berupa kode waktu dari hasil pengambilan gambar yang banyak, fitur timecode pada tabel edit sangat berguna, bagus untuk seorang editor. Sebelum produksi dimulai, masing-masing job desk seperti produser, sutradara, penulis skenario, juru kamera, audioman, lighting sutradara, direktur artistik dan editor, mulai mempersiapkan hal-hal yang akan dipersiapkan di masing-masing jobdesk, mulai dari budgeting, perlengkapan kamera dan perlengkapan sound. dan juga peralatan penerangan. Jadi dalam praproduksi, direktur artistik mulai bekerja keras untuk menyiapkan ruangan agar panggung dapat digunakan. Diskusikan dan berikan masukan kepada sutradara untuk menemukan stock shot yang bisa digunakan dan angle yang tepat untuk menyelesaikan produksi.

Berdasarkan kutipan di atas, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang editor dari tahap pra produksi hingga pasca produksi, editor harus memahami konsep-konsep yang akan digunakan dalam produksi Home For Home. Pada fase ini penulis mulai membangun cerita melalui gambar yang dipadukan dengan tahap editing sehingga menjadi cerita sesuai konsep yang diberikan. Seorang editor bertanggung jawab untuk menentukan sistem yang akan digunakan dalam pasca produksi, menentukan struktur pengambilan gambar yang akan didiskusikan dengan sutradara, yang membuat seorang editor memberikan sentuhan akhir pada sebuah karya yang baik dengan peran dan tanggung jawab berikut.

Salah satu peran dan tanggung jawab editor, menurut kutipan yang dijelaskan, adalah menentukan pengambilan gambar dalam program, memotong gambar dan juga menentukan efek yang sesuai untuk digunakan dan menciptakan kesinambungan yang baik dan lancar selama pengeditan dan berperan dalam pertukaran ide. untuk menentukan jepretan yang digunakan atau tidak, serta harus memahami skrip yang dibuat oleh tim pada tahap awal yaitu pra produksi. Tanggung jawab editor juga untuk mengamankan dan membantu sutradara dalam memilih cuplikan yang ada untuk ditempatkan dalam program drama. Rekaman ibu-ibu sedang disortir. disortir untuk dikeringkan di halaman. Tampilan VTR 04 detik Memotong suara latar belakang.

35 detik Memotong suara latar dan suara 60 Membuat kopi. oleh barista VTR 08 detik Memotong suara dan audio latar belakang.

PENUTUP

Kesimpulan

Seperti film fiksi lainnya, film dokumenter juga diberi perlakuan kreatif sehingga tidak dianggap sebagai rekaman peristiwa nyata.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

House keeping department merupakan bagian yang sangat penting kedudukannya di dalam bertugas dan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan,kerapian,keindahan, dan

Tema kita dalam pelajaran ini adalah “Menjadi Manusia yang Bertanggung jawab di Dalam Masyarakat.” Dalam kata “bertanggung jawab” terkandung dua kata yang penting,

KABUPATEN CIREBON”. Dalam dunia pendidikan seorang guru mempunyai peranan penting, salah satunya bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan anak didik.

Peran seorang manajer personalia sangat dibutuhkan dalam memilih pegawai untuk bekerja di perusahaan.Karena dia bertugas dan bertanggung jawab dalam memilih pegawai yang akan

Dimana semua itu tidak akan lepas dari tanggung jawab keluarga, terutama orang tua yang memegang peran sangat penting bagi kehidupan anaknya oleh karena itu orang tua bertanggung jawab

Divisi Acara merupakan salah satu bagian penting dalam susunan kepanitiaan Kuliah Kerja Lapangan 2024 yang bertugas untuk menyiapkan susunan acara dan bertanggung jawab dalam

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru yang mempunyai peran penting sebagai institusi pemerintah yang bertanggung jawab dalam implementasi mengenai dampak pembangunan PLTU

Oleh karena tanggung jawab pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen mungkin berbeda di antara entitas, penting bagi auditor untuk memahami tanggung jawab mereka