AKHLAK TASAWUF
DOSEN PENGAMPU DR. H. KARWADI, M.AG.
Pertemuan 1 : Mata Kuliah Akhlak dan Tasawuf
•
Bobot : 2 SKS•
Jurusan : PAI•
Jumlah Pertemuan : 14 x 100 menit•
Jenis Mata Kuliah : Keilmuan dan Keterampilan•
Bobot Penilian :1.
Tugas (Individu/kelompok) = 25 %2.
UTS = 35 %3.
UAS = 40 %Cakupan Materi
1.
Pengertian Akhlak2.
Ruang Lingkup Akhlak3.
Pembentukan Akhlak AL Karimah4.
Ilmu Akhlak5.
Benar, Salah, Baik, dan Buruk6.
Aliran-Aliran dalm Akhlak7.
Fungsi Akhlak dalam Kehidupan8.
Pengertian Tasawuf9.
Nilai-Nilai Tasawuf10.
Pendekatan Belajar TasawufCakupan Materi (Lanjutan)
11. Faktor-Faktor Lahirnya Tasawuf 12. Maqamat dan Hal
13. Ciri-Ciri Insan Kamil
14. Fungsi Tasawuf dalam Kehidupan Modern
Referensi
•
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta : Rajawali Pers, 2013.•
Al-Ghazali, Samudra Pemikiran Al-Ghazali I dan II, terjemah Kamran Asy’ad Irsyadi, Yogyakarta : Pustaka Sufi, 2002.•
Sayyid Hossein Nasr, Tasawuf Dulu dan Sekarang, terjemah Abdul Hadi WM, Jakarta : Pustaka Firdaus, 2002•
Amin Syukur, Menggugat Tasawuf, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006.•
Rosihan Anwar, Akhlak Tasawuf, Bandung, Pustaka Setia, 2014.•
Zuhri Zaini, Merajut Tasawuf dalam Realitas Sosial, Probolinggo, Al-Fikr, 2016•
Muhammad Ali Al Hasyimi, Menjadi Muslim Ideal, Jakarta, Inisiasi Press, 2008•
Margaret Smith, Mistisime Islam dan Kristen, terj. Amroeni Drajat, Jakarta, Gaya Media Pratama, 2015.Pertemuan 2 : Pengertian Akhlak
•
Kata akhlak adalah jamak dari khilqun atau khuluqun yang secara kebahasaan berarti budi pekerti, adat kebiasaan, perangai, atau segala sesuatu yang telah menjadi tabiat (Abudin Nata, 2003 : 2).•
Wa innaka la’alaa khuluqin ‘adhiim (Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi perkerti yang agung. QS. Al- Qalam/68 : 4).•
Innamaa buitstu liutammima makaarimal akhlaaq (Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak/budi pekerti. HR. Ahmad).Akhlak secara istilah
• Sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya melakukan perbuatan tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan (Ibnu Miskawaih, 1934 : 40)
• Sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan macam-macam perbuatan
dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan (Al-Ghazali, tt : 56)
Substansi Akhlak….
Perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwaseseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.
Perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran dan pertimbangan.
Perbuatan yang timbul dari dalam jiwa orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan.
Perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau bersandiwara.RUANG LINGKUP AKHLAK DALAM ISLAM
•
Akhlak kepada Allah, sebab :
Allah yang telah menciptakan manusia (Q.S. Al- Mukminun/23 : 12-13).
Allah yang telah memberikan perlengkapan panca indera dan anggota badan lainnya yang kokoh dan sempurna (Q.S. An-Nahl/16 : 78).
Allah telah menyediakan berbagai sarana kehidupan bagi kehidupan manusia (Q.S. Al-Jatsiyah/45 : 12-13).
Allah telah memuliakan manusia dengan diberikan kemampuan menguasai daratan dan lautan (Q.S. Al- Isra’/17 : 70)Ruang Lingkup…
•
Akhlak kepada sesama manusia , misalnya:
Saling mengucap salam dan berkata baik (Q.S. An- Nur/24: 58; Al-Baqarah/2 : 83).
Larangan berprasangka buruk, mengucilkanseseorang, menceritakan keburukan dan menyapa dengan sapaan yang buruk (Q.S. Al-Hujurat/49: 11-
12).Saling memberikan maaf (Q.S. Ali-Imran/3 : 134).
Dan lain-lainRuang Lingkup
• Akhlak terhadap lingkungan, misalnya :
Menjaga kebersihan lingkungan
Melestarikan alam
Menjaga keberlangsungan hidup makhluk
hidup
Inti Akhlak Islam
•
Mewujudkan Islam rahmatan lil’alamin, dengan ciri- ciri:
Bertauhid secara murni dan kokoh
Menjaga ukhuwah
Toleransi
Ta’awun
Mewujudkan keadilan universal
Menjaga kelestarian lingkunganPertemuan 3: Pembentukan Akhlak al Karimah
•
Terintegrasi dengan implemntasi rukum Islam dan rukun iman. Artinya, nilai-nilai dasar yang terdapat di dalam rukun Islam dan rukun iman adalah dasar sekaligus cara mengembangkan akhlak mulia.•
Pembiasaan (conditioning)•
Lingkungan yang mendukung (caring community)•
Keteladanan•
“Paksaan”, ada reward and punishment.Pertemuan 4 : Ilmu Akhlak
• Ilmu tentang keutamaan-keutamaan dan cara mengikutinya hingga jiwa terisi
dengannya, dan tentang keburukan-
keburukan dan tata cara menghindarinya hingga jiwa kosong daripadanya.
• Ilmu yang obyek pembahasannya adalah
tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan
perbuatan manusia yang dapat disifatkan
baik atau buruk.
Disiplin terkait dg Akhlak
• Filsafat/etika/pertimbangan akal
• Budaya
• agama
Obyek material&formal Akhlak
• Obyek material: tingkah laku manusia
• Obyek formal: nilai dari tingkah laku (sudut pandang) yg
digunakan untuk menilai
perbuatan.
Tujuan mempelajari Akhlak
• Memahami konsep dasar suatu perbuatan
• Mampu memberikan penilaian atas suatu perbuatan
• Mampu memberikan analisa atas suatu perbuatan
• Dapat memberi pertimbangan atas perbuatan
• Menuntun seseorang untuk mengambil
keputusan
Syarat perbuatan bernilai akhlak
dorongan Ada dari dalam
diri
Disen gaja
Tidak ada paksaan dari luar atau dari dalam diri
tujuan Ada
SUMBER AKHLAK
• Agama
• Budaya masyarakat
• Aturan konvensi
Pertemuan 5 : BENAR, SALAH, BAIK, BURUK
• Benar dan salah suatu bentuk penilaian berdasarkan norma atau
“prinsip” dasar.
• Baik dan Buruk penilaian
berdasarkan cara yang ditempuh
untuk melakukannya.
Benar dan Salah
• Benar: sesuai dg aturan. Salah: tdk sesuai dg aturan.
• Benar bermacam-macam (subyektif). Ini produk sejarah. Jika kreterianya aturan, maka ada banyak yang benar
• Benar hanya satu (obyektif). Ini produk
Yang Maha Satu.
Baik&Buruk
• Baik: sesuatu yang berharga utuk
sesuatu tujuan. Buruk: sesuatu yang tidak berharga tercapainya tujuan.
• Baik: relatif, yakni yang membawa seseorang kepada tujuan masing- masing (tidak sama)
• Baik: absolut, yakni kebahagiaan.
Pertemuan 6: Aliran- aliran akhlak
• Hedonisme (kepuasan jasmani)
• Epikurisme
• Utilitarisme
• Stoisisme
• Evolusionisme
Hedonisme
• Kebahagiaan adalah kepuasaan jasmani
• Sesuatu itu dipandang baik, jika ia bermanfaat, terutama bagi
kpuasan jasmani.
Utilitarisme/
Evolusionisme
• Utilitarisme:
Kebahagiaan: faedah bagi diri sendiri maupun masyarakat.
• Evolusionisme: setiap orang
punya tujuan dalam hidupnya, kendati tujuan terakhir tidak
dikenal
Epikurisme
• Epikuros: ajaran pokok etikanya
adalah mencari kesenangan hidup.
Yakni kesenangan jasmaniah dan rohaniah. Mencari kesenangan
tidak berarti punya kekayaan tanpa
menghiraukan orang lain.Cita-cita
yang baik adalah menghilangkan
keinginan yang tdk dpt dicapai.
Stoisisme (Zeno)
• Ajaran pokok etiknya ialah:
mencari kesenangan hidup, yakni melepaskan diri dari keinginan diluar kebutuhan.
Orang merasa cukup dg dirinya
sendiri.
Al-Qur’an
• Dan setiap sesuatu (niat)
mempunyai tujuan yang ingin
dicapai, maka berlomba-lombalah kamu membuat kebajikan.
• Dalam akhlak Islam: tujuan dan
cara yang ditempuh harus baik
dan benar.
Baik terletak pd 2 (dua) hal:
• Pada adanya kemauan (will, iradah, niat)
• Pada praktek (action, amaliyah)
Ruang Lingkup Akhlaq :
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (2001 : 5)
• Akhlak pribadi (Al-Akhlaq al fardiyyah) terdiri dari : (a) yang diperintahkan, (b) yang dilarang, (c) yang dibolehkan, dan (d) akhlak dalam keadaan darurat.
• Akhlak Berkeluarga (al Akhlaq al Usariyah), terdiri dari (a) kewajiban timbal balik orang tua dan anak, (b) kewajiban suami istri, (c) kewajiban karib kerabat.
• Akhlak Bermasyarakat (al Akhlaq al Ijtimaiyyah), terdiri dari (a) yang dilarang, (b) yang diperintahkan, (c) kaedah-kaedah adab.
• Akhlak Lingkungan (Al-Akhlaq al Bi’ah), (a) yang diperintahkan, (b) yang dilarang, (c) yang dibolehkan.
• Akhlak Bernegara (al Akhlaq al Daulah), terdiri dari (a)
hubungan antara pemimpin dan rakyat, (b) hubungan luar negeri.
• Akhlak Beragama (al Akhlaq al Diniyyah), akhlak terhadap Allah SWT.
Pertemuan 8 :Tasawuf
PENGERTIAN
DARI SEGI BAHASA
Al Shuffah (Ahl al Shuffah) : Orang yang ikut pindah dg.Nabi saat hijrah. (Krn.imankpd.Allah, mrk. rela meninggalkan, kampung, harta, mengorbankan jiwa raga utk. Mengikuti Nabi).
Shaf (barisan). Menggambarkan org. yg sllberada pada barisan terdepan dalam beribadah kepada Allah.
• Shufi (suci). Org. yg. sll memelihara kesucian diri dari maksiat.
• Shuf (kain wol). menggambarkan kesederhanaan dan tidak mementingkan dunia.
• Shopos (bhs.Yunani arti: cendeung pada kebenaran dan kebijaksanaan).
Tasawuf adlh. sikap mental (rohani) yg.sll
memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban utk. kebaikan
dan sll bersikap bijaksana
• DARI SEGI ISTILAH
TASAWUF ADLH : Upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dpt.
membebaskan diri dari pengaruh dunia, shg. menghasilkan akhlak mulai dan
dekat pada Allah SWT.
Ilmu Tasawuf
• ILMU TASAWUF : Ilmu yg. mempelajari seluk beluk tasawuf, baik asal-usul,
perkembangan, tokoh-tokoh dan corak
kesufiannya, tata cara mendekatkan diri
kepada Allah.
Pertemuan 9 : Nilai-nilai Tasawuf
•
Keimanan kepada Allah secara total•
Semangat beribadah•
Kesederhanaan•
Kebenaran•
Kebijaksanaan•
Apa manfaat nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan modern ?MANFAAT TASAWUF
• Penyadaran bhw. hidup kekal dan hakiki adalah akhirat.
• Cara efektif mendekatkan diri kpd.Allah
• Langkah menyehatkan rohani
• Menjaga ketenangan batin
• Melanggengkan sifat-sifat terpuji
• Melanggengkan sifat-sifat terpuji
Pertemuan 10 :
PENDEKATAN BELAJAR TASAWUF : NORMATIF (Berdasar wahyu)
INTUITIF (intuisi, ilham, bisikan hati, mimpi yang benar) PSIKOLOGIS (berdasar pada pengalaman
kejiwaan)
KEIMANAN (keyakinan, kepercayaan)
Pertemuan 11: FAKTOR-FAKTOR LAHIRNYA TASAWUF DLM. ISLAM
• INTERNAL
1.
Ajaran Al-Qur’an : (Qs.Al-Maidah : 54), (QS. At-Tahrim : 8), (QS.Al-Baqarah : 110, 115, 186), (QS. An-Nur : 35), (QS. Ali Imran : 3).2. Hadits Nabi :
(Orang yang mengetahui dirinya, itulah org. yang mengetahui Tuhannya).
3. Prilaku zuhud yang ditunjukkan oleh Nabi dan para sahabat: sederhana, selalu taqarrub kpd. Allah,
berkontemplasi, beribadah dalam setiap kesempatan
FAKTOR EKSTERNAL
• Krn. interaksi dengan umat/bgs. lain yang juga menunjukkan prilaku yg.
selaras dg. tasawuf. Mislanya latihan jiwa oleh rahib, hidup fakir sebagai cara mencapai kesempurnaan.
• Prilaku tamak dan poya-poya yang ditunjukkan oleh pejabat kerajaan mendorong sebagian umat Islam
untuk menghindarinya dengan cara mengasingkan diri taqarub kpd. Allah.
• Berkembangnya pendekatan rasionalis dlm. Islam.
• Kegagalan manusia modern dalam mencapai kebahagiaan hakiki krn.
hanya mengutamakan kehidupan
materi.
FAKTOR EKSTERNAL
• Krn. interaksi dengan umat/bgs. lain yang juga menunjukkan prilaku yg.
selaras dg. tasawuf. Mislanya latihan jiwa oleh rahib, hidup fakir sebagai cara mencapai kesempurnaan.
• Prilaku tamak dan poya-poya yang ditunjukkan oleh pejabat kerajaan mendorong sebagian umat Islam
untuk menghindarinya dengan cara mengasingkan diri taqarub kpd. Allah.
• Berkembangnya pendekatan rasionalis dlm. Islam.
• Kegagalan manusia modern dalam mencapai kebahagiaan hakiki krn.
hanya mengutamakan kehidupan
materi.
Pertemuan 12 :
MAQAMAT DAN HAL
• Maqamat : Jalan panjang yang ditempuh seorang sufi berisi
tahapan-tahapan (stages) untuk mendekatkan diri kepada Allah.
• Maqamat dalam Tasawuf menurut Al-Ghazali:
Taubat, wara’, kefakiran, zuhud,
tawakal, cinta, ma’rifat, dan ridla
Lanjutan……
•
Hal adalah keadaan mental, seperti perasaan senang, sedih, takut dan sebagainya.•
Hal yang biasa dialami oleh sufi antara lain:Takut, rendah hati, patuh, ikhlas, rasa berteman, gembira hati, syukur.
•
Beda maqamat dengan hal :Maqamat : diperoleh dengan usaha sufi.
Hal : anugerah dari Tuhan, bersifat sementara, bisa datang dan pergi.
ZUHUD DAN MAQAMAT LAIN
• Zuhud : keadaan meninggalkan dunia dan kehidupan materi. Sebelum masuk tasawuf, seorang harus menjadi zahid (pengamal
zuhud)
• Taubat : penyesalan terhadap dosa dan kesalahan, dan tidak akan membawanya kepada dosa lagi. Taubat dalam tasawuf adalah tidak ingat kecuali Allah.
• Wara’ : menghindarkan diri dari hal-hal yang meragukan
• Kefakiran : Tidak meminta rezki kecuali untuk
memenuhi kewajiban. Tidak meminta lebih
dari apa yang telah diterima. Tidak meminta,
tetapi tidak menolak pemberian.
Lanjutan….
•
Sabar : Sabar menjalankan kewajiban danmenjauhi larangan. Sabar menderita kesabaran dan tidak menunggu –nunggu pertolongan.
•
Tawakal: Menyerah kepada ketentuan Allah.Selamanya merasa tenteram, jika diberi syukur, tidak diberi bersabar. Menyerah kepada Allah dengan Allah dan karena Allah.
•
Rela : Tidak menentang ketentuan Allah.Mengeluarkan perasaan benci dan iri dari hati, sehingga yang tertinggal adalah kerelaan kepada semua kehendak Allah.
Pertemuan 13 : CIRI-CIRI INSAN KAMIL DALAM
TASAWUF
• Akalnya berfungsi secara optimal
• Berfungsi intuisinya
• Berbudaya
• Menghiasi diri dengan sifat-sifat ketuhanan
• Berjiwa seimbang
• Berakhlak mulia
Pertemuan 14 : KEWAJIBAN PENGAMAL THARIQAT
•
Mempelajari ilmu yang berkaitan dg syariat•
Telah mengamalkan ajaran syari’at•
Berusaha maksimal mengikuti jejak guru (mursyid/syaikh).•
Tidak mencari-cari keringanan dlm beribadah•
Mengisi setiap waktu dengan wirid dan do’a guna mencapai stasiun tertinggi.•
Mengekang hawa nafsu agar terhindar dari perilaku yang dpt menodai amal.