• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NILAI NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

GERAKAN SHOLAT

(Oleh : Ramai Dianah, S.Pd.I Guru MIN Aremantai)

Berbicara soal pendidikan, sama halnya membicarakan tentang kehidupan sebab

pendidikan merupakan proses yang dilakukan oleh setiap individu menuju kearah yang lebih

baik sesuai dengan potensi kemanusiaannya, proses yang akan dilakukan itu akan berhenti

ketika roh dan jasad telah berpisah. Dalam ajaran Islam setiap orang wajib untuk mendapatkan

pendidikan, dengan pendidikan manusia dapat membedakan baik buruknya sesuatu dan

pendidikan itu juga akan memberikan perkembangan dan perubahan pola hidup manusia kea

rah yang lebih baik, tentunya pendidikan yang dilaksanakan diharapkan adalah dalam rangka

beribadah kepada Allah SWT.

Seperti halnya dalam sholat selain salah satu dari rukun Islam yang wajib dikerjakan

oleh umat Islam dari dulu sampai sekarang, para ulama sepakat bahwasanya sholat 5 waktu itu

adalah wajib, hal ini berdasarkan firman Allah SWT yang artinya “ Dirikanlah sholat dan

tunaikanlah zakat”, dan banyak hadits-hadits yang menjelaskan tentang sholat, dalam sholat

terkandung nilai-nilai pendidikan.

Dalam artikel sederhana ini saya akan mencoba menguraikan nilai-nilai pendidikan

akhlak yang terkandung dalam gerakan sholat.

Dalam gerakan sholat, semua gerakan yang dilakukan memiliki arti yang sangat

(2)

tidak terlepas dari kerja organ tubuh. Dalam gerakan sholat seperti berdiri, takbir, ruku’.

i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, duduk tasyahud awal dan duduk tasyahud akhir, serta

salam yang dilakukan setiap hari bisa dijadikan penghalang untuk melakukan perbuatan yang

tidak diredhohi Allah SWT. Dan merupakan tujuan utama dari ibadah sholat yang ditinjau dari

aspek pendidikan akhlak.

Adapun nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam gerakan sholat

diantaranya

1. Gerakan berdiri

Berdiri ketika melaksanakan sholat adalah lambang masa kejayaan, masa yang sangat

membahagiakan karena bisa berkarir dan memiliki segalanya seperti; uang, jabatan, harta

benda yang melimpah dan lain-lain.

Atas anugerah nikmat inilah maka sudah sewajarnya manusia harus memiliki sifat

syukur kepada Allah, mensyukuri nikmat dapat dilakukan dengan hati, mulut, atau anggota

badan lainnya. Syukur dengan hati yakni; niat melakukan kebaikan untuk semua makhluk,

dan syukur dengan mulut yakni mengucapkan Hamdalah serta senantiasa lisan memuji

Allah, berzikir, berdo’a dan bertasbih kepada-Nya, sedangkan syukur dengan anggota

badan itu hanya untuk ketaatan kepada Allah SWT serta tidak untuk maksiat. (Imam

Muksibin, 2007, h. 5-6).

Dengan demikian gerakan berdiri ketika sholat diharapkan dapat member pengajaran

kepada umat Islam agar menghindari diri dari sifat tidak bersyukur.

(3)

Imam Bukhari berpendapat bahwa sholat yang benar adalah mengangkat kedua

tangan terlebih dahulu kemudian takbir (mengucapkan Allahu Akbar), mengangkat tangan

adalah cara untuk menghilangkan sifat-sifat agung untuk selain Allah, sedangkan takbir

adalah menegaskan keagungan Allah SWT. (Syafi’I Jalal Muhamad, 2006, h.69).

Bacaan takbir disertai dengan gerakan mengangkat kedua tangan ketika shalat

merupakan salah satu tanda penghormatan kepada Allah SWT, karena biasanya kalau

sesama manusia simbol penghormataan itu cukup dengan mengangkat satu tangan saja

akan tetapi berbeda halnya ketika shalat seseorang harus ikhlas mengangkat kedua belah

tangan ini menandakan bahwa seseorang itu harus menunjukkan sikap hormat yang lebih

pada sang pencipta. Gerakan takbir memberikan pengajaran bahwa sikap saling

menghormati antar sesama.

3. Gerakan berseekap/meletakkan tangan didada.

Para ulama mengatakan meletakkan kedua tangan didada adalah salah satu cara

mendapatkan kekhusukan (ketenangan) ketika shalat. Shalat merupakan cara untuk

menjadikan hati tenang dan ketentraman seabagimana firman Allah :

(4)

Saat berdiri bersedekap menunjukkan simbol kekhusukan, memberi pengajaran kepada

umat Islam agar mempunyai sifat tenang (tidak mudah stress) dan memberikan pengajaran

supaya tidak tergesa-gesa ketika bertindak.

4. Gerakan Ruku’

Posisi ruku adalah posisi tengah-tengah antara berdiri tegak dengan sujud. Bila posisi

tegak melambangkan kejayaan (dewasa), mara posisi ruku’ melambangkan masa-masa

umur setengah baya, sedangkan sujud mengandung makna umur telah uzur (tua renta),

semua sikap dan gerakan shalat seakan-akan menggambarkan perjalanan hidup dan masa

dewasa disusul dengan usia setegah baya kemudian memasuki usia senja dan diakhir

dengan salam berarti meninggalkan dunia.

Keseimbangan posisi tubuh dalam gerakan ruku’ dihadapkan dapat memberikan

pengajaran kepada umat Islam agar selalu istiqomah, sabar dan tidak mudah putus asa

menghadapi berbagai cobaan yang diberikan oleh Allah SWT.

5. Gerakan I’tidal

Sikap I’tidal artinya adalah berprilaku sedang artinya tidak berlebihan baik dalam

makan ,minum, berpakaian dan berbelanja. Sebagaimana firman Allah SWT :

¨βÎ

)

Artinya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syetan dan syetan itu

adalah sangat ingkar kepada Tuhannya (Q.S.Al.Isra:27)

Dengan demikian gerakan i’tidal mengajarkan kepada kita agar terhindar dari sifat

(5)

6. Gerakan Sujud

Sujud adalah kondisi terbaik manusia dihadapkan Allah. Sujud adalah jalan untuk

mendekatkan diri kepada Allah, derajat tertinggi penyembahan sebab manusia meletakan

anggota tubuh yang tertinggi yaitu kening di atas tanah dan menampakan kehinaan dan

kelemahan dihadapan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Kuasa (Qiraati, h.155-156).

Gerakan sujud ini melambangkan ketidakmampuan manusia dihadapan Tuhannya.

Karena wajah yang dikagumi setiap bercermin sebagai simbol kemuliaan harus pasrah

disatukan dengan tanah, lambing kehinaan karena letaknya di bawah sejajar dengan kaki.

(Wratsongko, h.23).

Gerakan sujud dapat mengurangi tekanan darah tinggi, menghilangkan egoisme, dan

kesombongan meningkatkan kesabaran dan kepercayaan kepada Allah. Menaikan

kestabilan rohani dan menghasilkan energi batin yang tinggi diseluruh tubuh. Faktur ini

menunjukkan ketundukan dan kerendahan hati yang tinggi. (Haryanto, h.70).

7. Gerakan Duduk Diantara Dua Sujud

Gerakan duduk diantara dua sujud merupakan salah satu bentuk ketaatan dan bukti

rasa cinta kepada Allah karena seseorang mengaku akan kelemahannya yaitu duduk

bersimpuh tidak berdaya dihadapan Allah.

8. Gerakan Duduk Tasyahud Awal dan Tasyahud Akhir

Gerakan duduk tasyahud awal dan duduk tasyahud akhir, posisi kaki kanan ditegakkan

dan diletakkan diatas kaki kiri, hal ini merupakan tanda bahwa anggota tubuh bagian kanan

(6)

Posisi ini memberikan pengajaran kepada kita bahwa anggota tubuh bagian kanan lebih

mulia dan lebih sesuai untuk melakukan perbuatan yang baik. Apabila seseorang

memberikan sesuatu atau menolong orang lain dengan tangan kiri menurut pandangan tidak

mempunyai tatacara atau etika, walaupun secara hukum tidak ada dalil yang

mengharamkan memberi atau menolong menggunakan tangan kiri.

9. Gerakan Salam

Di dalam sholat diakhiri dengan salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri

mengandung arti seolah-olah seseorang berjanji dihadapan Allah bahwa bersedia untuk

selalu melakukan sesuatu yang membuat keselamatan, kedamaian, dan ketenteraman

terhadap orang lain dan lingkungan termpat dimanapun berada. (Sayuti, h.99).

Gerakan salam yang dilakukan menoleh ke kanan dan ke kiri, pada saat

mengakhiri sholat memberikan pengajaran kepada umat Islam untuk senantiasa

menumbuhkan rasa saling peduli terhadap orang yang membutuhkan bantuan dan bisa

Referensi

Dokumen terkait

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

pertambangan. Mereka yang membiayai hal ini terdorong oleh keuntungan yang dat diperoleh dari tiap ons akstraksi logam mulia dan harga tinggi pasar emas selama ini

atas segala nikmat cahaya ilmu pengetahuan, kemudahan serta petunjuk yang telah diberikan sehingga dapat terselesaikan dengan baik penulisan tesis dengan Pengujian Keseragaman

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang masalah potensi wisata yang terdapat di Pasar Jumat Karanganyar, strategi pengembangan Pasar Jumat Karanganyar, dan

Batako konvensinal termasuk bahan penyusun dinding yang bersifat non struktural. Pada saat ini penggunaan batako sebagai bahan penyusun dinding sudah mulai banyak

aging terhadap karakteristik sifat fisis dan mekanis velg paduan aluminium A356 produk OEM ternama. Hasil penelitian menginformasikan bahwaketangguhan impak

Manfaat hasil penelitian bagi penulis yaitu untuk menambah wawasan ilmu dan bertambah luasnya pengalaman serta dapat membandingkan teori yang didapat di bangku