Nama : Ni Made Fiera Lidya Nirmala NIM : 201622018152829
Kelas : A1
Matkul : Akuntansi Lanjutan 1 Dosen : Irfan Fatoni, SE., M.Si
Materi : Pendirian dan Pembubaran Firma
PENDIRIAN FIRMA
FIRMA adalah bentuk perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih untuk memperoleh laba. Firma biasanya disebut dengan Patnership. Sebab perusahaan yang berbentuk firma memang didirikan oleh orang atau sekutu-sekutu sebagai pemilik dari firma tersebut.
TUJUAN pendirian Firma biasanya untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
GAMBARAN UMUM :
Firma didirikan dimana masing-masing anggota belum memiliki usaha Firma didirikan dari 2 gabungan usaha
Firma dari anggota yang salah satunya telah memiliki usaha
JENIS PERUSAHAAN yang biasa dijumpai dalam bentuk Firma itu contohnya Penerbitan, Dagang, Jasa, dll.
Semua anggota dalam Firma adalah pengelola usaha yang secara langsung aktif melaksanakan usaha perusahaan itu.
BENTUK PARTNERSHIP 1. Trading Partenership 2. Non-Trading Partnership
a. General Partnership; (persekutuan firma ) merupakan persekutuan dimana semua sekutu umumnya aktif dalam mengelola usahanya dan bertanggungjawab tidak terbatas pada modal yang disetorkan, melaikan meliputi seluruh harta pribadinya.
b. Limited Partnership; (persekutuan komanditer) merupakan persekutuan dimana sebagian sekutunya adalah sekutuf aktif dan sebagaian sebagai sekutu pasif. Untuk sekutu aktif tanggungjawab tidak terbatas dan untuk sekutu pasif tanggungjawabnya terbatas modal yang disetorkan.
AKUNTANSI PEMBENTUKAN PARTNERSHIP : 1. Masalah Akuntansi Partnership :
o Pengukuran Aset Yang Disertakan atau Penentuan Hak Sekutu o Pembagian laba atau rugi partnership
o Penyajian laporan keuangan
2. Hak Sekutu Di Ikhtiarkan Pada Rekening Modal Sekutu : o Investasi Awal
o Investasi Tambahan dan prive o Bagian Keuntungan/Kerugian 3. Pembagian Keuntungan atau Kerugian :
o Apabila tidak ditentukan dalam perjanjian, keuntungan/kerugian dibagi secara merata KARAKTERISTIK FIRMA :
1. Mutual Agecy (Saling Mewakili); Setiap anggota itu dalam menjalankan usaha firma merupakan wakil dari anggota firma yang lain. Jadi kalau ada salah seorang anggota beroperasi dalam bidang usaha Firma maka secara tidak langsung anggota itu mewakili anggota firma yang lain.
2. Limited Life (Umur Terbatas); Firma itu didirikan oleh beberapa orang yang punya umur terbatas, kalau ada salah satu anggota dari Firma itu keluar maka secara hukum Firma itu sudah dinyatakan bubar. Berlaku juga kalau ada anggota baru yang mau masuk.
3. Unlimited Liability (Tanggungjawab terhadap Kewajiban Firma Tidak Terbatas);
Tanggungjawab atas hutang atau kewajiban Firma itu tidak terbatas pada kekayaan yang ditanamkan dalam Firma saja, tapi juga sampai pada harta pribadi para anggota. Jadi kalau dalam keadaan tertentu Firma itu punya kewajiban atau utang ke kreditur dan Firma tidak mampu membayar karena jumlah kekayaannya gak cukup, maka kreditur itu berhak menagih pada anggota bahkan sampai pakai harta milik pribadi yang tidak disetorkan ke Firma.
4. Ownership of an Interest in a Partnership (Kekayan Yang Sudah Ditanam Adalah Kekayaan Bersama Yang Tidak Bisa Dipisahkan); Kekayaan masing-masing sekutu yang sudah ditanamkan dalam Firma adalah kekayaan bersama dan gak bisa dipisah-pisahkan secara jelas.
5. Participating in Partnership Profit (Laba/Rugi Dibagi Berdasarkan Partisipasi/Aktivitas);
Laba atau Rufi sebagai hasil operasi Firma akan dibagikan ke setiap anggota Firma berdasarkan partisipasi dan aktivitasnya. Nah, jadi kalau ada salah seorang anggora yang aktif menjalankan usaha Firma maka anggota itu berhak atas bagian laba yang lebih besar dari pada anggota yang lain meskipun modal yang ditanamkan itu lebih kecil dari pada modal yang ditanamkan oleh anggota yang gak aktif atau pembagian laba tugi itu bisa ditentukan atas persetujuan anggota Firma.
PERBEDAAN FIRMA DENGAN PERSEROAN
FIRMA PERSEROAN
Umur Firma terbatas dan secara hukum dinyatakan bubar jika ada perubahan dalam komposisi sekutu atau anggota. Tetapi secara ekonomis dapat terus
beroperasi untuk melanjutkan
Kesinambungan Usaha
Umur dianggap tidak terbatas. Perubahan komposisi pemilik perusahaan tidak
mengakibatkan berakhirnya umur perseroan.
usahanya, tidak perlu dilikuidasi.
Diperlulkan sedikit prosedur untuk formalitasnya.
Perijinan Pendirian
Didirikan berdasarkan ijin negara dan harus taat pada aturan yang sudah ditetapkan.
Prosedur untuk memperoleh ijin usaha biasanya relatif lama dan sulit.
Tanggungjawab setiap anggota pemilik tidak
terbatas, bahkan sampai harta milik pribadinya dijaminkan.
Tanggungjawab Pemilik
Kewajiban pemilik (pemegang saham) hanya terbatas sebesar modal yang ditanamkan atau
diinvestasikan.
Masing-masing anggota terlibat aktif dalam pengelolaan Firma secara langsung.
Keterlibatan Dalam Pengelolaan
Pemegang saham bisa tidak aktif dalam pengelolaan usaha. Mereka memilih Dewan Direksi untuk melaksanakan pengelolaan langsung atas usaha.
KESEPAKATAN DALAM AKTA PENDIRIAN FIRMA 1. Nama dan Alamat Firma
2. Jenis Usaha Firma (Jasa, Dagang, atau Manufaktur)
3. Hak dan Kewajiban masing-masing anggota (Siapa yang jadi manajer dan tugas, dan juga membagi wewenang masing-masing anggotanya)
4. Jumlah modal yang ditanamkan pertama kali oleh masing-masing anggota 5. Cara Pembagian laba rugi
6. Syarat-syarat pengambilan modal (Prive) dan penambahan modal 7. Prosedur penerimaan anggota baru Firma
8. Prosedur keluarnya anggota baru Firma
9. Prosedur pembubaran Firma apabila firma dilikuidasi 10. Dll
AKUNTANSI Untuk Pendirian Firma
Firma didirikan oleh anggota yang semuanya belum punya usaha sebelumnya.
Firma didirikan oleh anggota yang salah satunya sudah punya usaha sebelumnya.
Firma didirikan oleh anggota yang semuanya sudah punya usaha sebelumnya.
Pembagian Laba Rugi kepada anggota Firma.
PEMBUBARAN FIRMA
Keadaan-keadaan yang menyebabkan pembubaran persekutuan : 1. Adanya perjanjian
Berakhirnya jangka waktu yang sudah ditentukan dalam perjanjian persekutuan
Tercapainya tujuan persekutuan
Perubahan dalam keanggotaan (pengunduran diri, masuknya anggota baru) 2. Berdasarkan Peraturan UU atau Perundang-Undangan
Sekutu meninggal dunia
Persekutuan mengalami kebangkrutan
Tindakan sekutu yang melanggar peraturan
Terjadinya perang diwilayah partnership 3. Berdasarkan Keputusan Pengadilan
Ketidakmampuan anggota untuk memenuhi kewajiban terhadap perjanjian persekutuan atau wanprestasi sekutu
Perselisihan intern sekutu
Konsisi yang tidak memungkinkan keuntungan partnership
Alasan lain yang menyebabkan pembubaran (Ex : Kecurangan)
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN itu Perubahan komposisi kepemilikan secara otomatis menyebabkan perjanjian akte pendirian tidak berlaku lagi (bubar), dengan begitu harus dibuat akte pendirian yang baru yang disebut Dissolution (Perubahan Komposisi Kepemilikan).
Pembubaran persekutuan karena perubahan kepemilikan dapat terjadi karena : 1. Masuknya anggota baru, dengan cara :
a. Membeli sebagian atau seluruh hak anggota lama (Kekayaan Persekutuan Tetap)
b. Menanamkan kekayaan atau menginvestasikan pada persekutuan (Kekayaan Persekutuan Bertambah)
2. Keluarnya anggota dari persekutuan a. Mengundurkan diri
b. Meninggal dunia
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA MASUKNYA SEKUTU BARU
Ada dua kemungkinan masuknya sekutu baru dalam memperoleh hak modal dalam persekutuan : 1. Sekutu Baru Membeli Hak Modal Sekutu Lama
Berdasarkan jumlah hak modal sekutu lama yang dibeli oleh sekutu baru dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu :
a. Membeli sebagian hak seorang sekutu b. Membeli seluruh hak seorang sekutu
c. Membeli sebagian hak beberapa orang sekutu d. Membeli seluruh hak beberapa orang sekutu e. Membeli sebagian hak seluruh sekutu
MASUKNYA ANGGOTA BARU dengan cara membeli sebagian hak anggota lama Pembukuan Persekutuan :
Pemindahan saldo rekening modal pihak penjual ke rekening pembeli
Transaksi pembayaran antara pihak pembeli kepada pihak penjual merupakan transaksi pribadi pemilik dan tidak perlu dicatat oleh perusahaan. Selisih antara besar e modal yang diperjualbelikan dengan harganya merupakan laba atau rugi bagi sekutu penjual.
2. Sekutu Baru Menyetor Modal Pada Persekutuan
Jika masuknya sekutu baru dilakukan dengan cara menyetor modal, maka aktiva dan modal persekutuan akan bertambah. Besarnya modal sekutu baru tidak selalu sama dengan besarnya setoran, tergantung pada ada tidaknya bonus maupun goodwill. Goodwill maupun bonus bisa diberikan kepada anggota lama atau anggota baru.
Pernyataan Inverstasi dengan Memberikaan Goodwill atau Bonus Kepada Pemilik Lama.
Hal ini terjadi kalau persekutuan berjalan dengan sukses, sehingga jika ada anggota baru yang masuk dibebani kewajiban dengan cara :
Bagian penyertaan anggota baru dikurangi dengan jumlah tertentu sebagai bonus untuk anggota lama.
Goodwill persekutuan harus diadakan dan dikredit sebagai penambahan modal anggota lama