BUKU JAWABAN TUGAS WAJIB TUTORIAL KE- 1
Nama Mahasiswa : Muhammad Harun Arasyid
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857115687
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4302/PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Kode/Nama UT Daerah : 21/JAKARTA
Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pembelajaran kelas rangkap dapat dilakukan apabila terpenuhi beberapa alasan seperti alasan geografis,alasan demografis,kekurangan
guru,keterbatasan ruang kelas dan kehadiran guru. Penyebab
dilaksanakan pembelajaran kelas rangkap (PKR) dapat dilatar belakangi oleh alasan geografi. Alasan ini mendasarkan pada adanya permasalahan dari segi jarak tempuh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Selain itu wilayah-wilayah yang berada dataran tinggi, terdapat sungai yang besar bahkan kondisi geografis yang berupa hutan dapat menjadi pemicu dilaksanakan pembelajaran kelas rangkap. Sedangkan alasan demografis yang menjadikan dilakukannya pembelajaran kelas rangkap adalah mengajar murid dengan jumlah yang kecil, atau murid yang tinggal di pemukiman yang jarang penduduknya, maka PKR merupakan
pendekatan yang tepat dan praktis.
Referensi:
Djalil, Aria dkk, 2021, Pembelajaran Kelas Rangkap Modul Ajar PDGK4302,Universitas Terbuka, Tangerang Selatan
Djamarah, S.B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Sukardi, Ismalil, 2018, Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap, TunasGemilang, Yogyakarta
2. Persamaan kelas rangkap dan kelas pengganti diantaranya adalah
a) Pembelajaran kelas rangkap dan pembelajaran kelas pengganti sama- sama mengakomodir peserta didik menjadi satu kelas yang sama.
b) Kedua jenis pembelajaran ini sama-sama menterjemahkan pembelajaran secara konseptual.
Adapun perbedaan kelas rangkap dengan kelas pengganti dapat dianalisis bahwa pada pembelajaran kelas rangkap terjadi tumpang tindih dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan materi yang disampaikan memuat lebihdari satu. Kenyataan ini menyebabkan siswa menjadi bingung atau rancudengan materi pembelajaran. Pembelajaran kelas pengganti, guru tidak dapat mengelompokkan anggota lebih dari satu
kelas. Hal ini mengandung maksud,guru menyampaikan materi berdasarkan tingkatan yang jelas atau penekanan pada kelas
Kelebihan dan kekurangan kelas rangkap:
➢ Kelebihan
Pembelajaran lebih fleksibel karena sistem pembelajaran yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan disesuaikan dengan media pembelajaran dan tujuan pembelajaran
➢ Kekurangan
Materi pembelajaran menjadi tumpang tindih sehingga siswakesulitan untuk menyimpulkan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran yang sebenarnya
Kelebihan dan kekurangan kelas pengganti:
➢ Kelebihan
Siswa mudah dalam menerima informasi pembelajaran dan belajar jadi lebih focus karena pembelajaran tidak saling tumpang tindih.
➢ Kelemahan
Pembelajaran kurang fleksibel, dan membutuhkan berbagai macam media pembelajaran sebagai alat penunjang mengajar walaupun dalam satu kelas yang sama.
Referensi:
Djalil, Aria dkk, 2021, Pembelajaran Kelas Rangkap Modul Ajar PDGK4302,Universitas Terbuka, Tangerang Selatan
Sukardi, Ismalil, 2018, Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap, TunasGemilang,Yogyakarta
https://ayietajima.blogspot.com/2013/11/pengertian-pembelajaran- kelas-rangkap.html
3. Guru adalah sosok suksesor dalam melaksanakan sistem
pendidikan.Guru diharapkan dapat menjadi multi talenta yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran. Banyak hal yang harus dilakukan guru dalam menunjang proses pembelajaran diantaranya adalah peran guru sebagai perancang kurikulum.
Sebagai perancang kurikulum pada pembelajaran kelas rangkap, gurudapat menyesuaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan disesuaikan dengan karakteristik budaya dan sosiologis siswa.
Guru juga dapat menyusun instrumen sendiri yang dibutuhkan selama melaksanakan proses pembelajaran. Dalam pembelajaran kelas rangkap, guru berperan penting dalam mendorong kolaborasi dan interaksi antara siswa. Guru dapat merancang kegiatan yang mendorong siswa bekerja sama, berbagi pengetahuan, dan saling belajar satu sama lain melalui diskusi, proyek kelompok, atau kerja tim.