• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aliran Filsafat Hukum

N/A
N/A
Widya Ulva

Academic year: 2024

Membagikan "Aliran Filsafat Hukum"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pendahuluan

⬗ Pemikiran tentang hukum telah muncul sejak zaman kerajaan Yunani kuno dan zaman kerajaan Romawi beberapa abad yang lalu.

⬗ Bangsa Yunani memberikan pemikiran besar terhadap hukum hingga ke akar filsafatnya.

⬗ Sedangkan bangsa Romawi cenderung

memberikan konsep-konsep dan teknik yang

berhubungan dengan hukum positif.

(3)

Pendahuluan

⬗ Kemunculan suatu aliran hukum merupakan respon atau kritik terhadap aliran hukum sebelumnya, atau ia muncul sebagai respon terhadap perkembangan sosial masyarakat pada masa itu.

⬗ Materi ini bertujuan untuk; pertama, mengetahui, menganalisis, dan memetakan tesis-tesis yang dibangun oleh tiap-tiap aliran hukum; dan kedua, menganalisis perbedaan tesis tiap-tiap aliran dalam filsafat hukum

3

(4)

Dalam filsafat hukum dikenal

pembagian pelbagai aliran atau

mazhab, yang dikemukakan oleh

beberapa orang, antara lain salah

satunya oleh Lili Rasjidi.

(5)

Lili Rasjidi membagi aliran/madzhab filsafat hukum ke dalam 6 (enam) aliran besar

Aliran Hukum Alam

a.Yang Irrasional.

b.Yang Rasional.

Aliran Hukum Positif

a. Analitis.

b. Murni.

Aliran Utilitarianisme

5

Madzhab Sejarah Sociological Jurisprudence Pragmatic Legal Realism

(6)

Mazhab hukum alam

Aliran ini berpendapat bahwa hukum berlaku universal (umum).

Terdapat banyak nama yang disematkan kepada aliran hukum alam, seperti hukum alam semesta (the law of universe), hukum Tuhan (the law of God).

Gagasan mengenai hukum alam didasarkan pada

asumsi bahwa melalui penalaran, hakikat mahkluk hidup akan dapat diketahui dan pengetahuan tersebut menjadi dasar bagi tertib sosial serta tertib hukum eksistensi

manusia.

Hukum alam dianggap lebih tinggi dari hukum yang

sengaja dibentuk oleh manusia.

(7)

Irasional

Hukum yang berlaku universal dan abadi itu bersumber dari Tuhan secara langsung.

Terdapat kebenaran akal disamping kebenaran wahyu dan terdapat pengetahuan yang tidak diketahui akal, untuk itulah diperlukan Iman.

Terdapat dua pengetahuan : a. Pengetahuan Alamiah b. Pengetahuan Iman

Hukum alam bagian dari hukum Tuhan yang diungkapkan dalam pikiran alam untuk membedakan yang baik dan yang buruk.

(Aquinos)

Aliran Hukum Alam berdasarkan sumbernya:

Rasional

Sumber hukum yang universal dan abadi adalah rasio manusia.

Hukum alam adalah hukum yang muncul sesuai kodrat manusia.

Hukum alam tidak mungkin dapat dirubah.

Hukum alam ini diperoleh oleh manusia melalui akalnya.

(8)

Mazhab hukum Positif

Sebelum aliran ini lahir, telah berkembang suatu pemikiran dalam ilmu hukum yang disebut dengan Legisme yang memandang tidak ada hukum di luar undang-undang, dalam hal ini satu-satunya sumber hukum adalah undang-undang.

Aliran Mazhab Hukum Positif terbagi menjadi dua, yakni:

I.

Analitis

II.

Murni

(9)

Mazhab hukum Positif: Analitis

Pemikiran ini berkembang di Inggris namun sedikit ada perbedaan dari tempat asal kelahiran Legisme di Jerman. Di Inggris, berkembang bentuk yang agak lain, yang dikenal dengan ajaran Positivisme Hukum dari John Austin, yaitu Analytical Jurisprudence. Austin membagi hukum atas 2 hal, yaitu:

1. Hukum yang diciptakan oleh Tuhan untuk manusia.

2. Hukum yang disusun dan dibuat oleh manusia, yang terdiri dari:

Hukum dalam arti yang sebenarnya. Jenis ini disebut sebagai hukum positif yang terdiri dari hukum yang dibuat penguasa, seperti: undang-undang, peraturan pemerintah, dan

sebagainya, hukum yang dibuat atau disusun rakyat secara individuil yang dipergunakan untuk melaksanakan hak-haknya, contoh hak wali terhadap perwaliannya.

Hukum dalam arti yang tidak sebenarnya, dalam arti hukum yang tidak memenuhi persyaratan sebagai hukum, contoh: ketentuan-ketentuan dalam organisasi atau perkumpulan-perkumpulan.

Menurut Austin, dalam hukum yang nyata pada point pertama, di dalamnya terkandung perintah, sanksi, kewajiban, dan kedaulatan. Sehingga ketentuan yang tidak memenuhi keempat unsur tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hukum.

9

(10)

Mazhab hukum Positif: Murni

Hukum yang ideal harus dibersihkan dari anasir-anasir di luar hukum itu sendiri (non yuridis), seperti unsur sosiologis, politis, historis, bahkan etis. Bagi Kelsen hukum adalah suatu keharusan yang mengatur tingkah laku manusia sebagai mahluk rasional. Pemikiran tentang pemurnian unsur hukum ini yang kemudian dikenal sebagai teori hukum murni

Ilmu (hukum) adalah susunan formal tata urutan/hirarki norma-

norma. Idealisme hukum ditolak sama sekali, karena hal-hal ini dianggap

tidak ilmiah.

(11)

Mazhab hukum Aliran Utilitarianisme

Aliran yang meletakan kemanfaatkan sebagai tujuan utama hukum.

Kemanfaatan disini diartikan sebagai kebahagiaan. Aliran ini sesungguhnya dapat pula dimasukan kedalam Positivisme Hukum, mengingat faham ini pada akhirnya sampai pada kesimpulan tujun hukum pada terciptanya ketertiban masyarakat.

Aliran ini dipelopori oleh Jeremy Bentham (1748-1832), John Stuart Mill (1806- 1873), dan Rudolf von Jhering (1818-1889). Bentham berpendapat bahwa alam memberikan kebahagiaan dan kesusahan. Manusia selalu berusaha memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi kesusahannya. Kebaikan adalah kebahagiaan dan kejahatan adalah kesusahan. Tugas hukum adalah memelihara kebaikan dan mencegah kejahatan.

Dengan kata lain, untuk memelihara kegunaan. Keberadaan hukum diperlukan untuk menjaga agar tidak terjadi bentrokan kepentingan individu dalam mengejar kebahagiaan yang sebesar-besarnya, untuk itu perlu ada batasan yang diwujudkan dalam hukum, jikas tidak demikian, maka akan terjadi homo homini lupus

(manusia menjadi serigala bagi manusia yang lain).

11

(12)

Mazhab hukum Aliran Utilitarianisme

John Stuart Mill = Pertimbangan psikologis = Tujuan manusia ialah

kebahagiaan. Manusia berusaha memperoleh kebahagiaan melalui hal-hal yang membangkitkan nafsunya.

Pada hakekatnya, perasaan individu akan keadilan dapat membuat individu itu menyesal dan ingin membalas dendam kepada tiap yang tidak menyenangkannya.

Pendapat lain dilontarkan Rudolf von Jhering bahwa, tujuan hukum adalah untuk melindungi kepentingan-kepentingan.

Dalam mendefinisikan kepentingan, ia mengikuti Bentham, dengan

melukiskannya sebagai pengejaran kesenangan dan menghindari penderitaan tetapi kepentingan individu dijadikan bagian dari tujuan sosial dengan

menghubungkan tujuan pribadi seseorang dengan

kepentingan-kepentingan orang lain.

(13)

Mazhab hukum historis/Sejarah

Mazhab sejarah merupakan reaksi terhadap a. Rasionalisme abad ke-18 - Universalisme.

b. Revolusi Perancis

c. Larangan hakim menafsirkan hukum karena UU dianggap sempurna.

Sebagian dari pokok ajarannya ialah bahwa hukum itu tidak dibuat, tetapi pada hakekatnya lahir dan tumbuh dari dan dengan rakyat, berkembang bersama dengan rakyat, namun ia akan mati, manakala rakyat kehilangan kepribadiannya.

Jika ahli hukum sebelumnya memfokuskan pada individu, Mazhab sejarah pada jiwa bangsa (volksgeist) atau jiwa rakyat.

13

(14)

Friederich Karl von Savigny (1770-1861)

- Menolak cara berfikir penganut Aliran Hukum Alam - Hukum timbul dari jiwa bangsa (volksgeist)

-- Hukum tidak dibuat tetapi tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.

Puchta (1798-1846)

- Hukum dapat berupa Adat istiadat, UU, Ilmu Hukum dari ahli hukum.

- Bangsa dalam arti etnis dan nasional.

- Keyakinan hukum yang hidup dalam jiwa bangsa harus disahkan melalui kehendak umum masyarakat oleh negara.

Mazhab hukum historis/Sejarah

(15)

15

Mazhab hukum historis/Sejarah

• Fokus pada problem kesenjangan antara Law in Book dan Law in Action.

• Sumber dan bentuk hukum yang sempurna adalah kebiasaan.

• Ketertiban dalam masyarakat didasarkan pada pengakuan terhadap hukum, bukan oleh negara.

• Pendekatan hukum ke masyarakat

• Menitikberatkan pada hukum, dan memandang

masyarakat dalam hubungannya dgn hukum.

(16)

Mazhab hukum Sociological Jurisprudence

• Hukum tunduk pada ketentuan-ketentuan sosial tertentu.

• Hukum menjadi efektif, jika ketertiban dalam masyarakat menjadi dasar pengakuan sosial terhadap hukum, bukan karena penerapannya yang secara resmi oleh Negara

• Hukum adalah alat untuk memperbaharui (merekayasa) masyarakat. Teorinya ini sangat terkenal sebagai istilah law as a tool of social engineering.

• Hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan aturan-aturan yang hidup di masyarakat.

• Memisahkan antara hukum positif (hukum adalah

undang-undang yang dibuat negara) dan hukum yang

hidup (hukum adalah norma-norma yang hidup dan

diakui oleh masyarakat)

(17)

Sociological Jurisprudence

Aliran Sociological Jurisprudence berbeda dengan Sosiologi Hukum.

Sosiologi Hukum merupakan cabang sosiologi yang mempelajari hukum sebagai gejala sosial, sedang Sociological Jurisprudence merupakan suatu mazhab dalam filsafat hukum yang mempelajari pengaruh timbal balik antara hukum dan masyarakat dan sebaliknya.

Sosiologi hukum sebagai cabang sosiologi yang mempelajari pengaruh

masyarakat kepada hukum dan dan sejauh mana gejala-gejala yang ada dalam masyarakat dapat mempengaruhi hukum di samping juga diselidiki juga pengaruh sebaliknya, yaitu pengaruh hukum terhadap masyarakat. Dari 2 (dua) hal tersebut di atas (sociological jurisprudence dan sosiologi hukum) dapat dibedakan cara pendekatannya. Sociological jurisprudence, cara pendekatannya bertolak dari hukum kepada masyarakat, sedang sosiologi hukum cara pendekatannya bertolak dari masyarakat kepada hukum.

17

(18)

Mazhab Hukum Pragmatic Legal Realism

Hukum adalah hasil dari kekuatan-kekuatan sosial dan konstrol sosial.

Realisme adalah konsepsi hukum yang terus berubah dan alat untuk tujuan-tujuan sosial, sehingga tiap bagian hrus diuji tujuan dan akibatnya,.

Realisme menganggap adanya pemisahan sementara antara hukum yang ada dan harusnya ada, untuk tujuan-tujuan studi.

Realisme tidak percaya pada ketentuan-ketentuan dan

konsepsi-konsepsi hukum, selama ketentuan-ketentuan dan konsepsi hukum menggambarkan apa yang sebebarnya dilakukan oleh pengadilan-pengadilan dan orang-orang

Realisme menekankan evolusi tiap bagian hukum dengan

mengingatkan akibatnya.

(19)

Mazhab Hukum Pragmatic Legal Realism

§ Realisme bukanlah suatu aliran/mazhab. Realisme adalah suatu gerakan dalam cara berpikir dan cara bekerja tentang hukum.

§ Realisme adalah suatu konsep mengenai hukum yang berubah-ubah dan sebagai alat untuk mencapai tujuan sosial; maka tiap bagiannya harus diselidiki mengenai tujuan maupun hasilnya. Hal ini berarti bahwa keadaan sosial lebih cepat

mengalami perubahan daripada hukum.

§ Sebagai suatu gerakan realisme hukum dibedakan dalam dua kelompok, yaitu Realisme Amerika dan Realisme Skandinavia.

§ Realisme Amerika mendasarkan sumber hukum utamanya pada putusan hakim. Semua yang dimaksud dengan hukum adalah putusan hakim. Hakim lebih sebagai penemu hukum daripada pembuat hukum yang mengandalkan peraturan perundang-undangan.

§ Realisme Skandinavia, berpandangan bahwa hukum seharusnya diselidiki dengan bertitik tolak pada data empiris, yang dapat ditemukan dalam perasaan psikologi dan memandang keliru mereka yang menganggap hukum sebagai perintah dari seseorang manusia, sebab tidak mungkin ada manusia yang dapat memberikan semua perintah terkandung dalam hukum

19

(20)

Questions and Discussion

Silahkan bertanya dan

memberikan pendapat :)

(21)

Terima Kasih

21

(22)

@najeri_alsyahrin [email protected] 081329222225

M Najeri Al Syahrin, S.IP., M.A

Referensi

Dokumen terkait

Pada masa bani abbas mulailah muncul aliran mazhab yang kita kenal saat ini yang disebut sebagai imam yang empat yaitu imam malik bin annas yang membawa mazhab maliki, imam abu

Hukum Islam pada masa para Imam Besar memang ditandai munculnya mazhab hukum dan diikuti masa taklid.Antara lain Imam-imam mazhab yang muncul pada pereode ini:.. Keduanya

Aliran critical legal studies merupakah suatu aliran yang bersikap anti – liberal, antiobiektivisme, antiformalisme, dan antikemapanan dalam teori dan filsafat hukum, yang

Hukum Keluarga, Perubahan Hukum, dan Perubahan Masyarakat Membaca dan melihat tentang masyarakat dan pluralitas hukum sungguh mengingatkan para sarjana hukum dan sarjana sosial

Dibawah ini yang merupakan tahap-tahap perkembangan masyarakat dengan perkembangan hukum menurut Weber ..... Tahap rasional legal

Materi ini mambehas aliran-aliran dalam filsafat, yakni rasionalisme. Sebagai salah satu aliran dalam filsafat Rasionalisme banyak berpengaruh terhadap corak pemikiran fisafat dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Filsafat Islam muncul sebagai respons terhadap tantangan intelektual yang dihadapi oleh umat Muslim pada masa itu, terutama dalam konteks dialog

6 Adalah suatu ilmu yang muncul dari perkembangan ilmu pengetahuan hukum dan dapat diketahui dengan mempelajari fenomena sosial dalam masyarakat yang tampak aspek hukumnya.1