• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS CERPEN SEPATU TUHAN

N/A
N/A
Yamema Lovela Septiara

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS CERPEN SEPATU TUHAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

ANALISIS UNSUR CERITA PENDEK SEPATU TUHAN KARYA UGORAN PRASAD

2.1 Analisis Unsur Intrinsik 2.1.1 Sinopsis Cerita Pendek

Cerpen Sepatu Tuhan karya Ugoran Prasad menceritakan tentang sebuah perencanaan untuk membuka tabir sosok pelaku dari pembunuhan Raman Jemenn

2.1.2 Alur

Alur atau yang biasa dikenal dengan plot adalah suatu rangkaian peristiwa yang terdapat hubungan kausalitas (hubungan sebab akibat suatu peristiwa) dan merupakan bagian dari logika cerita. Alur merupakan pengorganisasian cerita berdasarkan waktu. Alur memiliki satu sistem dimana cerita tersebut dapat dipahami oleh para pembaca. Pada prosa, alur merupakan jalannya sebuah cerita. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita. Proses dari jalannya sebuah prosa bisa ditentukan melalui alur.

Cerpen Sepatu Tuhan karya Ugoran Prasad mempunyai alur yang kompleks dimana terdapat alur maju dan alur mundur. Alur maju dalam cerpen ditandai dengan pembuka cerpen yang ditulis secara runtut. Alur mundur dalam cerpen ditandai dengan penceritaan tentang kehidupan tokoh Raman Jemeng. Alur cerita dimulai dengan tokoh utama, Sardi, sedang menginterogasi Sersan yang sedang menyelidiki isi dari tas milik tersangka. Isi dari tas tersangka adalah sepatu bola yang membuat Sardi teringat peristiwa yang telah terjadi 13 tahun yang lalu. Sepatu bola yang dimaksud adalah sepatu yang membuat Jerman meraih juara 74.

Raman memberikan sepatu yang terdapat gambar macan kumbang sedang menerkam kepada Asan.

Saat Asan menerima sepatu tersebut, Asan tak percaya jika sepatu yang kerap dipakainya adalah sepatu sobek

2.1.3 Tokoh dan Penokohan

Dunia prosa tidak hanya terdiri dari rangkaian peristiwa yang dirangkai menjadi alur dan lingkungan yang juga dirangkai menjadi setting. Setiap peristiwa pasti terdapat pelaku yang menjadi subjek dalam sebuah peristiwa tersebut. Pelaku atau subjek dalam prosa biasa dikenal dengan tokoh. Tokoh adalah entitas apa saja saja yang mempunyai hak pilihan, yaitu mampu bertindak dalam dunia prosa. Pentingnya tokoh dalam prosa bisa dilihat dari banyaknya judul cerpen dan novel yang diambil dari nama tokoh utamanya.

(2)

Tokoh utama dalam cerpen Sepatu Tuhan karya Ugoran Prasad adalah Letnan Sardi.

Tokoh pendukung yang terdapat dalam cerpen ini adalah Sersan sebagai pembantu Letnan Sardi, Asan sebagai orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Raman Jereng yang dibuktikan dengan tangan Asan telah menghantam tengkuk Raman dengan batu, menyiram bensin, kemudian membakarnya, serta Raman Jemeng adalah seorang bandar judi besar yang berada di kota.

2.1.4 Latar

Latar dalam prosa mempunyai peranan penting yaitu sebagai tempat kejadian sebuah cerita. Stanton (2012) dalam Hudhana (2019) menyatakan bahwa latar adalah lingkungan yang melingkup sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa- peristiwa yang sedang berlangsung. Suatu cerita tidak akan terjadi jika tidak ada latar. Para penikmat sastra juga tidak bisa berimajinasi latar yang terjadi dalam sebuah prosa jika tidak terdapat latar yang mendukung. Setting atau latar termasuk unsur intrinsik dan juga sebagai pintu masuk dalam sebuah cerita.

Latar terdiri dari tiga macam, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Cerpen ini terjadi di ruang interogasi yang menjadi latar tempat pada awal cerpen dan di dalam mobil yang menjadi latar tempat pada akhir cerpen. Latar waktu pada cerpen dibuktikan dengan penceritaan peristiwa tentang Asan yang terjadi pada 13 tahun yang lalu. Penceritaan peristiwa tentang Asan saat 13 tahun yang lalu juga ditemukan latar waktu yaitu pada malam hari yang dibuktikan dengan rangkaian peristiwa saat Asan hendak meminjam sepatu pada Sardi. Latar suasana yang terdapat dalam cerpen Sepatu Tuhan adalah suasana mencekam yang dibuktikan dengan pembuka cerpen yang menjabarkan peristiwa yang terjadi di ruang interogasi.

2.1.5 Sudut Pandang

Sudut pandang adalah dari perspektif atau kacamata penulis menyampaikan cerita.

Penceritaan cerpen Sepatu Tuhan karya Ugoran Prasad menggunakan sudut pandang orang ketiga dimana penulis menceritakan sebuah peristiwa yang sedang diamati. Penulis menggambarkan setiap peristiwa dan adegan yang terdapat dalam cerpen secara objektif yang dibuktikan penulis menggambarkan karakteristik tokoh laki-laki secara detail. Penulis menggambarkan latar baik latar tempat, latar waktu, dan latar suasana secara mendetail juga.

Hal ini membuat pembaca seolah-olah terhanyut dalam gaya penceritaan yang membuat pembaca bisa menikmati sekaligus memahami isi cerpen yang terkandung.

(3)

Sudut pandang orang ketiga bisa dibuktikan dengan penulis hanya menulis nama-nama tokoh dalam cerpen dan penulis tidak terlibat dalam gaya penceritaan isi cerpen (Nurcahyati et al., 2019). Tidak terlibatnya penulis dalam gaya penceritaan membuat penulis lebih leluasa dalam mengungkapkan seluruh imajinasi yang ada tanpa dibatasi dengan pandangan yang bersifat subjektif. Hal ini dibuktikan dengan seluruh isi cerpen hanya terdapat nama-nama tokoh dan penulis juga menggambarkan setiap tokoh secara mendetail.

2.1.6 Bahasa

Gaya bahasa merupakan gaya bercerita pengarang dalam membuat karya sastra. Bagi pecinta sastra, gaya bahasa dapat menjadi pembeda antar pengarang. Gaya bahasa sering kali disebut dengan majas. Penggunaan majas oleh pengarang dipengaruhi oleh usia, pendidikan, pengalaman, tempramen (emosi), keterampilan dalam berbahasa, dan kecakapan para pelaku.

Penggunaan majas juga disesuaikan dengan situasi dan isi dalam cerita.

Cerpen Sepatu Tuhan menggunakan bahasa kiasan yang mempunyai makna tersirat di dalamnya. Tujuan dari penggunaan bahasa kiasan dalam cerpen ini adalah untuk memberikan gambaran lebih kuat serta makna yang mendalam dan menambah pengalaman pembaca tentang penggunaan beberapa ungkapan yang berbeda dalam menjabarkan suasana dan setiap peristiwa yang terjadi dalam cerpen. Penulis menggunakann gaya bahasa naratif khas prosa yang tidak terikat dengan pola rima yang terstruktur. Hal yang menjadi fokus utama dalam penciptaan cerpen ini adalah kejelasan dalam menggambarkan setiap adegan, peristiwa, dan karakter tokoh dalam cerita serta kepiawaian penulis dalam memilih dan menyusun setiap diksi sehingga cerpen Sepatu Tuhan kaya akan bahasa kiasan dan mengandung makna tersirat.

2.1.7 Amanat

Amanat yang terkandung dalam cerpen Sepatu Tuhan mengandung makna spiritualitas dan moral yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Makna spiritualitas yang terkandung dalam cerpen Sepatu Tuhan adalah memberikan sebuah pelajaran yang mengandung makna tentang pentingnya pengampunan dan melupakan masa lalu yang kelam.

Hal ini dibuktikan dengan Letnan Sardi mempunyai dendam kepada Raman Jereng yang mengandung pelajaran bahwa balas dendam tidak akan membawa kebahagiaan/kedamaian.

Amanat lain yang terdapat ditemukan dalam cerpen Sepatu Tuhan setelah membaca cerpen secara keseluruhan adalah adanya pengingat untuk para pembaca agar tidak terjebak dalam kekerasan maupun kejahatan serta memilih jalan pengampunan untuk menciptakan

(4)

kedamaian dan kebahagiaan. Dengan kata lain, penciptaan cerpen Sepatu Tuhan seolah-olah mengingatkan pembaca untuk selalu dan membuka pintu maaf seluas-luasnya serta berusaha menghilangkan perasaan dendam terhadap sesama.

2.1.8 Tema

Tema adalah ruh (nyawa) dalam sebuah karya sastra sekaligus merupakan topik atau sebuah abstrak yang menjadi awalan sebuah karya sastra. Tema merupakan pokok pikiran dari sebuah prosa yang bersifat individual sekaligus universal. Nurgiyantoro (2018) menjelaskan bahwa tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya sastra sebagai struktur semantis dan bersifat abstrak yang berulang kali ditampakkan melalui beberapa motif dan biasanya dilakukan secara implisit. Tema juga bisa dipandang sebagai dasar sebuah karya, gagasan atau landasan umum dalam sebuah karya khususnya prosa.

Penulis dari cerpen Sepatu Tuhan mengangkat tema detektif yang di dalam cerpen tersebut terdapat adegan dimana para tokoh sedang berusaha memecahkan suatu permasalahan.

Tokoh dalam cerpen diceritakan sedang merencanakan sebuah solusi agar permasalahan yang dihadapinya bisa terpecahkan. Permasalahan yang dimaksud adalah mencari dan menjebak Asan yang diduga merupakan pelaku dari pembunuhan Raman Jereng, seorang bandar judi besar yang berada di kota.

(5)

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ISI CERITA PENDEK SEPATU TUHAN KARYA UGORAN PRASAD

3.1 Interpretasi Simbol dan Metafora dalam Cerita

Cerpen Sepatu Tuhan karya Ugoran Prasad terdapat simbol dan metafora yang menjadi inti dan judul cerpen. Sesuai dengan judul cerpen “Sepatu Tuhan“, tokoh Sardi menjadi teringat tentang kejadian yang berkaitan dengan Raman Jemeng, Sardi, dam Asan yang terjadi pada 13 tahun yang lalu. Simbol sepatu menjadi titik fokus dalam penceritaan cerpen serta gaya pemulisan cerpen menitikberatkan sepatu sebagai simbol dari cerpen Sepatu Tuhan.

Mengenai tentang metafora, penulis menciptakan suasana ketegangan yang menjadi jiwa dalam cerpen ini.

3.2 Hubungan dengan Konteks Kehidupan Sehari-hari 3.3 Makna Filosofis atau Spiritual yang Dapat Diambil

(6)

BAB IV KESIMPULAN

(7)

REFERENSI

Hudhana, Winda Dwi., Mulasih. (2019). Metode Penelitian Sastra: Teori dan Aplikasi.

Temanggung: Desa Pustaka Indonesia.

Nurcahyati, D., Yulianti, A., & Abdurrokhman, D. (2019). “Senyum Karyamin” Karya Ahmad Tohari. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(6), 979–986.

Nurgiyantoro, Burhan. (2018). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ribo, Ignasi. (2019). Prose Fiction: An Introduction to the Semiotic of Narrative. Cambridge, UK: Open Book Publishers. https://doi.org/10.11647/OBP.0187.

Referensi

Dokumen terkait

Sumardjo mengemukakan bahwa cerita pendek adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspek terkecil (Purba, 2010: 51). Cerpen Emak

4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar  Unsur pembangun karya sastra (cerpen) 

Hasil dari penelitian berdasarkan penggunaan gaya bahasa dalam sepilihan cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapard.Djoko.Damono, terdapat 10 gaya.bahasa, yaitu gaya

3.9 Menganalisis unsur- unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek 3.9.1 Mengidentifikasi cerpen dengan memerhatikan

Adapun yang menjadi simpulan hasil penelitian mengenai analisis cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapardi Djoko Damono dengan pendekatan ekspresif ini adalah gambaran ekspresi pengarang

Kata Kunci: Unsur Intrinsik, Cerite Pendek, Tanjungoinang Pos Penelitian ini bertujuan menemukan unsur intrinsik kumpulan cerpen Tanjungpinang pos edisi Agustus- September 2021..

makalah ini berisi analisis unsur untrinsik cerpen berjudul phantom of the sands karya maqbul al alawi dengan teori robert

Hasil penelitian berdasarkan penggunaan gaya bahasa dalam sepilihan cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapardi Djoko Damono, terdapat 10 gaya bahasa, yaitu gaya bahasa perbandingan