• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dampak Lingkungan Pencemaran Air dan Udara

N/A
N/A
Sulistya Ramadhani

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Dampak Lingkungan Pencemaran Air dan Udara"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENCEMARAN AIR DAN UDARA

Disusun Oleh:

Agil 43121052

Aini Dwi Ananda 43121053

Andi Ainun Nabilah 43121054 Fadhia Zahra Sahira 43121056

Felisha Ariesya 43121057

M. Nur Fahresya 43121058

Dosen Pembimbing Nama : Fajar, S. T., M. Eng NIP :

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA BERKELANJUTAN JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan berkat, rahmat, dan karunia-Nya yang tiada henti diberikan kepada kami. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Kami mengucapakan syukur kepada Allah SWT atas limpah nikmat sehatNya, sehingga Makalah yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Analisis Dampak Lingkungan dengan judul “PENCEMARAN AIR DAN UDARA” dapat diselesaikan. Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi pembaca terkait pengendalian perubahan iklim

Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena adanya beberapa kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Apabila banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaaat .

Makassar, Maret 2024

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan... 2

1.4 Manfaat... 2

BAB II PEMBAHASAN...4

2.1 Pengertian Pencemaran...4

2.1.2 Pencemaran Udara...4

2.1.2 Pencemaran Air...5

2.2 Penyebab Pencemaran...6

2.2.2 Penyebab Pencemaran Udara... 6

2.2.2 Penyebab Pencemaran Air... 8

2.3 Upaya yang dilakukan dalam Mengatasi Pencemaran...9

2.3.2 Upaya Penanggulangan Dan Pencegahan Pencemaran Udara...9

2.3.2 Upaya Penanggulangan Dan Pencegahan Pencemaran Air...11

2.4 Upaya Pemerintah dan Masyarakat Agar Tidak Terjadi Kerusakan Hutan...12

2.4.2 Upaya Pemerintah...12

2.4.2 Upaya Pemerintah dan Masyarakat...13

2.5 Alternatif Pemecahan Permasalahan Krisis Air Bersih...15

BAB III PENUTUP... 17

3.1 Kesimpulan... 17

DAFTAR PUSTAKA...18

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita memerlukan sumber daya alam dari ingkungan untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan sandang, pangan, papan semuanya memerlukan lingkungan. Lingkungan erat kaitannya dengan kebutuhan namun pada kenyataannya lingkungan pula membutuhkan perhatian dari melalui bagaimana kita sebagai mahluk sosial memperhtikan dan menjaga dari pencemaran yang akan merusak kualitas lingkungan itu sendiri. Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya zat, materi/mahluk hidup yang dapat mengganggu atau merusak kualitas lingkungan sehingga tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukkannya. Pada hakikatnya pencemaran lingkungan khususnya pada pencemaran udara dan air tidak lain diakibatkan oleh perilaku atau tindakan mahluk hidup sendiri.

Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78% Nitrogen, 20% Oksigen;

0,93% Argon; 0,03% Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan

"Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi. Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat- sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana- mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk

(5)

kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, mahluk hidup semakin banyak membutuhkan air dan tidak terlepas dari itu, penecemaran air juga menjadi tantangan besar dalam kehidupan ini. Pencemaran air di banyak wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganannya untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah. Dengan adanya keadaan tersebut, timbullah pemikiran manusia untuk melestarikan dan menjaga lingkungan hidup dari berbagai sumber pencemaran untuk lingkungan. Sehubungan dengan peristiwa tersebut, maka mata kuliah kali ini mengambil topik terkait pencemaran lingkungan udara dan air pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat melalui latar belakang diatas adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran?

2. Apa saja yang menyebabkan pencemaran itu ada?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan pencemaran?

4. Apa saja upaya pemerintah dan masyarakat agar tidak terjadi kerusakan hutan?

5. Langkah apa saja yang dilakukan agar tidak terjadi krisis air bersih ? 1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah : 1. Untuk mengetahui definisi pencemaran

2. Untuk mengetahui penyebab sehingga pencemaran itu ada

3. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan pencemaran

4. Untuk mengetahui upaya pemerintah agar tidak terjadi kerusakan hutan

5. Untuk menegetahui Langkah apa saja yang dilakukan agar tidak terjadi krisis air bersih.

1.4 Manfaat

Penulisan ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang pencemaran, sumber, dampak dan penanggulangannya, terutama bagi kita semua serta

(6)

memberikan informasi dalam meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai pencemaran udara dan air.

BAB II

PEMBAHASAN

(7)

2.1 Pengertian Pencemaran

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Pencemaran adalah masuknya suatu komponen kedalam suatu lingkungan dengan kadar yang melebihi batas normal. Masuknya suatu komponen ketempat yang tidak semestinya, atau masuknya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atauberubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Pencemaran lingkungan adalah masuknya bahan-bahan kedalam lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan organisme didalamnya. Pencemaran terjadi baik secara alami maupun akibat tindakan manusia. Pencemaran alami, seperti meletusnya gunung berapi. Perubahan lingkungan yang tercemar dapat dilihat dari udara, daratan, dan air. Baik secara fisik, kimia maupun biologi. Secara fisik, misalnya panas dan radiasi.

Secara kimia, contohnya limbah yang mengandung logam merkuri (Hg), gas CO2, gas CFC dan pestisida. Secara biologi, contohnya bakteri pada sampah dan kotoran.

2.1.2 Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah masuk dan tercampurnya unsur- unsurberbahaya kedalam atmosfer yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia dan secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana saja, mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan, dan saat ini sudah menjadi gejala global. Penyebab terjadinya pencemaran udara terbagi menjadi dua, yaitu alami (gunung meletus, kebakaran hutan, debu) dan manusia (hasil pembakaran bahan bakar fosil pembakaran bahan-bahan kimia, debu/serbuk dari kegiatan industri).

(8)

Gambar 1. Pencemaran Udara 2.1.2 Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, atau komponen lain ke dalam ai atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Gambar 2. Pencemaran Air

Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya limbah rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.

(9)

2.2 Penyebab Pencemaran

2.2.2 Penyebab Pencemaran Udara a. Gas hasil pembakaran

Hasil pembakaran fosil (minyak bumi, batu bara) berupa gas buangan dalam bentuk karbon dioksida (CO2) dan belerang oksida (SO, SO2). CO2 dikeluarkan oleh pabrik, mesin, mobil, sepeda motor, kompor minyak, pesawat terbang dan pembakaran kayu. Semakin besarnya populasi manusia dan semakin meningkatnya kesejahteraan, akan meningkatkan proses pembakaran yang mengakibatkan gas buangan CO2 semakin besar.

Jika dibandingkan wilayah perkotaan dan pedesaan, pencemaran udara di perkotaan dan daerah industri lebih tinggi daripada di pedesaan.

Semakin meningkatnya CO2 di udara dapat menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer.

Disebut efek rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi dirumah kaca.

Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk kedalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali kearah kaca yang sinar pantulnya tidak dapat keluar sehingga rumah kaca menjadi panas.

Panas matahari yang mencapai permukaan bumi dipantulkan ke angkasa. Namun, karena bumi diselubungi gas pencemar, panas tersebut dipantulkan kembali ke bumi, sehingga suhu bumi meningkat. Peningkatan suhu bumi dikenal dengan istilah pemanasan global.

Dampak dari peningkatan suhu bumi adalah terjadi perubahan iklim dan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam, sedangkan di daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca akan menimbulkan perubahan iklim, seperti kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat sehingga mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.

(10)

b. Gas CFC

CFC (klorofluorokarbon) merupakan gas yang tidak berwarna, tiak berbau, dan tidak beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai gas pengenbang (pembuat karet busa), pendingin (AC, kulkas) dan penyemprot (hair spray, parfum). Semakin banyaknya penggunaan CFC akan menyebabkan semakin banyak gas tersebut yang terlepas ke udara dan mencapai bumi.

Di atmosfer terdapat gas ozon (O3) yang merupakan lapisan gas pelindung bumi dari cahaya ultraviolet. Adanya lapisan ozon menyebabkan cahaya ultraviolet terpantul ke ruang angkasa dan hanya sebagian kecil yang mencapai bumi.

Gas CFC di atmosfer dapat bereaksi dengan gas ozon dan menyebabkan ozon berkurang sehingga terbentuk lubang ozon. Melalui lubang ozon tersebut, cahaya ultraviolet mencapai bumi dan mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, alga dilaut punah, terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme), menyebabkan kanker kulit dan mata.

Selain itu penyebab pencemaran udara lainnya bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah alam contohnya adalah aktivitas gunung berapi yang mengeluarkan abu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas. Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala aktivitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain :

1. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).

2. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.

(11)

3. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu.

4. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.

5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.

Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.

6. Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.

7. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.

8. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif.

2.2.2 Penyebab Pencemaran Air 1. Limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah, dan kotoran memberikan andil yang cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama didaerah perkotaan. Sungai  yang tercemar kotoran dan sampah yang mengandung bakteri dan virus dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari- hari, sampah dan kotoran juga memerlukan oksigen untuk proses penguraiannya, sehingga kadar oksigen dalam iar dapat berkurang. Jika kadar oksigen suatu perairan turun sampai kurang dari 5 mg perliter, air tersebut rawan bagi kehidupan biota air seperti ikan.

2. Limbah industri

Limbah industri yang mempercemarkan air dapat berupa polutan sampah dan kotoran. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan logam berat, dan polutan panas antara lain berasal dari air

(12)

pendingin industri. Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk mengendalikan pencemaran air oleh industri, pemerintah membuat aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke sungaisisa olahan limbah biasanya masih mengandung bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri (Hg), timbale (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni). Polutan tersebut dapat membahayakan kehidupan organism perairan, missal ikan.jika ikan yang tercemar tersebut dikonsomsi manusia, akan membahayakan kesehatan manusia sendiri.

3.   Limbah pertanian

Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran pupuk tersebut dapat meracuni organism air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut, dan juga manusia yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

Masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan.peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming). Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Hal ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organism anaerob.

4.  Limbah pertambangan

Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut, di antaranya burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada burung dan insang ikan dapat mengakbatkan kematian hewan-hewan tersebut.

2.3 Upaya yang dilakukan dalam Mengatasi Pencemaran

Karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan sangatmerugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran lingkungan atau bilamungkin meniadakannya sama sekali. Usaha untuk mengurangi dan

(13)

2.3.2 Upaya Penanggulangan Dan Pencegahan Pencemaran Udara

1. Mengganti penggunaan bahan mebel yang berbahan sterophom dan beralih pada bahanorganic seperti serabut kelapa, bulu angsa, dll. Selain itu menggunakan alat elektonik pendingin yang tidak mengandung CFC (Lazuardi, 2003).

2. Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap asap pabriknya sebelum di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat dilakukan adalahuntuk udara yang mengandung gas atau uap. Dengan cara mencuci, yaitu udaradialirkan ke dalam air atau cairan yang mudah bereaksi dengan gas atau uap yangterdapat dalam udara kotor tersebut sehingga terikat. Dengan jalan membakar, yaituudara yang kotor di lewatkan pada alat pembakar agar terbakar semua.

3. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya mencemari udara,seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari.

Logam Pb yang mencemariudara terdapat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk gas dan partikel-partikel.Saat ini pemerintah telah mengupayakan penghapusan Pb dalam bensin danmenggunakan bahan pengganti Tetra Etil Lead (TEL) guna menghilangkan efek buruk yang ditimbulkan oleh Pb terhadap kesehatan (Gusnita, 2012).

4. Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon dioksida dari udara.

Menurut Marutui,2013 menyatakan, vegetasi atau komunitas tumbuhan yang tersedia di alam,merupakan solusi yang paling menjanjikan untuk mengatasi pencemaran udara. Oleh karena itu, melakukan aksi penghijauan harus segera dilakukan agar pencemaran udaratidak semakin parah. Semua tumbuhan hijau akan mengubah gas CO2 menjadi O2 melalui proses fontosistesis. Namun selain berhijau daun, pemilihan jenis tanaman penghijauan seyogyanya juga mempertimbangkan fungsinya sebagai peneduh yangdapat memperbaiki iklim mikro, dan juga dapat berfungsi sebagai barrier/penahanterhadap penyebaran pulusi udara dari kendaraan. Tanaman peneduh merupakantanaman yang ditanam sebagai tanaman penghijauan. Adapun tanaman peneduh yang ditanam di pinggir jalan raya selain berfungsi sebagai penyerap unsur pencemar secarakimiawi.

(14)

2.3.2 Upaya Penanggulangan Dan Pencegahan Pencemaran Air

Dampak pencemaran air yang sangat berbahaya bagi keseimbangan lingkungan sebenarnya dapat ditanggulangi dengan melakukan delapan cara mengatasi pencemaran air berikut ini.

1. Menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau kolam stabilisasi untuk mengantisipasi limbah berbahaya yang dihasilkan berbagai industri. Sistem IPAL biasanya terdiri dari 3 tahapan, yaitu:

 Pengolahan Pertama (Primary Treatment): pemisahan zat padat dan zat cair menggunakan filter dan bak sedimentasi.

 Pengolahan Kedua (Secondary Treatment): proses koagulasi untuk menghilangkan koloid dan menstabilkan zat organik dalam limbah.

 Pengolahan Ketiga (Tertiary Treatment): penghilangan unsur hara (khususnya nitrat dan fosfat) serta penambahan klor untuk membasmi mikroorganisme penyebab penyakit.

2. Limbah rumah tangga berupa tinja secara cermat. Cara mengatasi pencemaran air yang satu ini bisa dilakukan dengan mengimplementasikan sistem sanitasi yang terencana dan higienis supaya tinja tidak langsung mencemari air.

3. Menjauhkan polutan (penyebab pencemaran) dari sumber air. Hal ini biasanya diatur dalam regulasi khusus, misalnya jarak minimal antara kawasan industri atau sistem sanitasi rumah tangga dengan sumber air.

Pelaksanaan regulasi tentu harus dibarengi dengan sanksi yang tegas bagi para pihak yang melanggar aturan tersebut.

4. Mengupayakan edukasi dan gerakan nyata secara gencar agar seluruh kalangan masyarakat memahami dampak pencemaran air yang berbahaya.

Kesadaran tersebut akan membuat masyarakat tergugah menjaga kebersihan air secara konsisten melalui langkah sederhana, misalnya tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan ke sumber air.

5. Memprioritaskan penggunaan produk ramah lingkungan seperti detergen, pupuk, dan pestisida organik untuk meminimalkan kontaminasi zat-zat beracun pada sumber air.

(15)

6. Melakukan proses penanaman dan perawatan pohon pada lahan hijau yang masih tersedia sebab keberadaan pohon dapat membantu menjaga kelangsungan siklus air bersih.

7. Melaksanakan proses pembersihan sumber air secara berkala (khususnya sungai dan danau). Salah satu contohnya yaitu Program Kali Bersih. Upaya ini tidak hanya bermanfaat membersihkan sumber air, tetapi juga efektif mencegah pendangkalan sekaligus mengurangi risiko banjir.

8. Mengandalkan produk-produk dari brand yang konsisten menjaga kelestarian lingkungan.

2.4 Upaya Pemerintah dan Masyarakat Agar Tidak Terjadi Kerusakan Hutan 2.4.2 Upaya Pemerintah

Pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk menjaga,meraw at, serta melestarikan lingkungan hidup. Dan upaya ini dilakukan pemerintah melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan penelitian tentang lingkungan hidup. Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk melestarikan lingkungan hidup adalah mengajak seluruh rakyat indonesia untuk mencegah berbagai macam pencemaran dan mempertahankan pelestarian hutan. 4entuk upaya pemerintah untuk melestarikan lingkungan hidup adalah bentuk atau cara pelestarian lainnya dapat pula kita mengenalnya seperti cagar alam, Suaka Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, dan Taman Hutan Raya.

1. Cagar Alam

Cagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan flora yang ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak dibolehkan adanya eksploitasi mengambil atau memanfaatkan tumbuhan, hewan atau kekayaan alam lainnya. Alam dalam kawasan tersebut di biarkan apa adanya tumbuh secara alamiah. Namun demikian dijaman pembangunan ini, adanya keinginan kuat untuk mengikut sertakan cagar alam dalam proses pembangunan, maka digunakan istilah taman nasional. Salah satu bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai tujuan ganda tersebut adalah taman nasional. Dengan demikian taman nasional adalah kawasan konservasi yang dikelola secara terpadu artinya semua tujuan perlindungan

(16)

pengawetan dan pemanfaatan dapat ditampung dalam satu kesatuan (unit) pengelolaan.

Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang meliputi /agar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan utama dititik beratkan kepada perlindungan dan pengawetan semata, sedangkan upaya pemanfaatan secara langsung terbatas sekali.

2. Suaka Alam

Suaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa keragaman dan keunikan jenis flora yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

3. Suaka Margasatwa

Suaka margasatwa yaitu suatu kaw asan yang memiliki ciri khas berupa keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

4. Taman Nasional

Taman nasional yaitu kaw asan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional mempunyai tujuan utama untuk pemanfaatan di bidang penyediaan tempat wisata alam. Hutan lindung merupakan juga kawasan hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk perlindungan tata air, agar keberadaan sistem penyediaan air dapat berlangsung terus menerus.

2.4.2 Upaya Pemerintah dan Masyarakat 1. Pelestarian udara

Udara atau lapisan atmosfer dibumi merupakan benda gas yang sanagt bermanfaat dalam melindungi bumi dari benda-benda yang ada di luar angkasa dan udara juga bermanfaat untuk bernapas,pengaturan iklim dan cuaca, sistem penerbangan,pelayaran, serta pembuahan pada tanaman.

Upaya untuk melestarikan udara adalah:

a. Mengembangkan penghijauan

b. Mencegah kebakaran hutan dan sistem ladang yang dapat

(17)

c. Mewajibkan cerobong asap yang tinggi dengan filter penyaringan di setiap pabrik

d. Menghentikan pengoperasian kendaraan bermotor dengan system buangan gas!asapyang ambang batas.

2. Pelestarian Hutan

Hutan tropis secara internasional sering disebut sebagai paru-paru dunia, karena sifatnya yang menyerap panas dan memproduksi oksigen yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Upaya melestarikan hutan yaitu:

a. Melakukan reboisasi

b. Mempertahankan hutan lindung dan suaka marga satwa c. Menebang hutan dan menanamnya kembali.

3. Pelestarian Laut dan Pantai

Indonesia merupakan negara kepulauan yang di kelilingi oleh selat dan lautan serta memiliki garis pantai terpanjang didunia. Upaya untuk melestarikan laut dan pantai yaitu:

a. Mencegah tumpahnya minyak mentah yang dapat mematikan makhluk hidup di laut

b. Melarang pembuangan limbah ke laut

c. Membudidayakan tanaman bakau ditepi Pantai d. Melarang bahan peledak dalam penangkapan ikan.

4. Pelestarian Flora dan Fauna

Tumbuh-tumbuhan di Indonesia sangat beraneka ragam jenisnya dan memiliki ciri khas sebagai tumbuh-tumbuhan dan hewan tropis yang belum tentu di miliki oleh negara lain. Upaya untuk melestarikan flora dan fauna adalah:

a. Mempertahankan cagar alam untuk melindungi berbagai jenis tanaman langka

b. Mempertahankan suaka marga satwa untuk melindungi berbagai macam jenis hewan langka

c. Membudayakan sikap menyayangi hewan dan tanaman langka kepada masyarakat melarang pemburuan satwa langka yang dilindungi oleh undang-undang dan memberikan sanksi pidana kepada pemburu yang melanggar.

(18)

2.5 Alternatif Pemecahan Permasalahan Krisis Air Bersih

Krisis air adalah masalah yang sangat mendesak untuk diselesaikan karena menyangkut kebutuhan pasar makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan maupun manusia yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap derajat kesehatancmanusia.

Diperlukan suatu inovasi untuk memecahkan masalah krisis air ini. Berikut alternatif pemecahan masalah air bersih:

1. Rain Water Filtration System

Konsep RWF System (Rain Water Filtration System) ini adalah menampung air hujan selama mungkin, dan menyaringnya menjadi air bersih.

RWF System (Rain Water Filtration System) dapat diterapkan di daerah perkotaan sebagai system pengolahan air hujan menjadi air bersih agar dapat digunakan Kembali dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, RWF System ( Rain Water Filtration System) ini sangat efektif karena dapat mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan air diperkotaan. Ada beberapa bahan yang perlu dipersiapkan untuk melakukan RWF System (Rain Water Filtration System) yaitu bak penampung air, bak penyaring air dan pompa air. Dalam proses pemfilteran air hujan, RWF System menggunakan zeolit yakni senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan barium (Supriyati, et al., 2015).

2. Pemanfaatan Kanal Banjir TRimur (KBT) dengan menjaga kualitas air di kanal tersebut agar bebas dari sampah atau limbah yang masuk diteruskan melalui sungai (Kusuma, 2012).

3. Konservasi Air Tanah

Konservasi tanah dapat dilakukan dengan membuat sumur resapan.

Konstruksi sumur resapan yang ideal sebaiknya memiliki sistem penyaringan air dan kelebaran lubang sumur yang standar. Sumur Resapan pada umumnya berfungsi sebagai pengendali banjir. Penggunaan sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan sehingga menghindari penggenangan. Selain itu, sumur resapan memberi manfaat untuk memperbaiki ketersediaan air tanah atau mendangkalkan permukaan air sumur, sehingga menambah jumlah air dalam tanah (Adlina. Shafira. Afiyatun, Yorianta, Hidayat, et.al., 2011).

4. Teknologi Pengolahan Air Bersih

(19)

Teknologi Pengolahan Air Bersih diklaim dapat memercepat peningkatan akses sanitasi dan mengatasi kelangkaan air, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Teknologi pertama adalah instalasi pengolahan air limbah Grey Water Bio Rotasi, yang terdiri dari sistem bio filter dan taman sanitasi dengan resirkulasi yang dapat mengolah air limbah rumah tangga untuk digunakan kembali menjadi air bersih. Teknologi kedua, mirip dengan yang pertama, mendaur ulang air limbah untuk menjadi air bersih, yang cocok digunakan di rumah susun, dan juga dapat digunakan untuk menyaring air limbah sehingga tidak mencemari jika dibuang ke sungai. Namun, teknologi ini membutuhkan ruang yang besar. Untuk di tempat yang tidak tersedia ruang besar, dapat digunakan teknologi ketiga, yaitu Merealis (Prima, 2016).

5. Desalinasi Air Laut

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki sumberdaya air laut yang besar untuk diolah menjadi air bersih atau air minum. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah Desalinasi Air laut dengan tahapan:

pengambilan air laut, pengolahan awal, proses pemisahan garam, dan pengolahan akhir. Setelah itu, dilakukanlah pengolahan awal untuk membersihkan air laut dari bahan pengotor, seperti molekul makro dan takro.

Kemudian dilakukan proses penyisihan garam, bisa berbasis panas dan berbasis membran. Penambahan mineral dilakukan pada tahap pengolahan akhir agar dihasilkan produk air bersih dengan kualitas air minum (Prima, 2016).

BAB III

PENUTUP

(20)

3.1 Kesimpulan

1. Pencemaran adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan padakesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

2. Penyebab pencemaran udara terjadi karena beberapa faktor baik faktor alamiah maupun factor buatan

3. Upaya penganggulangan dan pencegahan dilakukan sangat perlu dilakukan dalam mengatasi permasalahn pencemaran lingkungan baik dari peningkatan kesadaran manusia maupun pengurangan penggunaan yang akan berdampak pada permasalahan penecemaran lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

(21)

Maulinda, RV. (26 September 2016). Makalah Penyediaan Air Bersih. Diakses pada tanggal 22 Maret 2024 dari

https://www.academia.edu/28922054/MAKALAH_PENYEDIAAN_AIR_BERSIH_STUDI_PERMA SALAHAN_KRISIS_AIR

Nursandi, H. (2015). Makalah Pencemaran Lingkungan, diakses pada 21 Maret 2024, dari

https://karya-wahyu-siswanto.blogspot.com/2016/03/makalah-pencemaran-lingkungan.html Admin SMP. (01 Februari 2024). Dampak, Penyebab, dan Penanggulangan Pencemaran Udara.

Diakses pada 21 Maret 2024, dari

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/kenali-dampak-penyebab-dan-penanggulangan-pencemaran-udara/

Gambar

Gambar 2. Pencemaran Air
Gambar 1. Pencemaran Udara 2.1.2 Pencemaran Air

Referensi

Dokumen terkait

Maka solusi yang dipilih untuk mengurangi permasalahan dampak pencemaran lingkungan areal kerja adalah diperlukan Perancangan Alat pembersih saringan udara (air filter)

Berdasarkan pembahasan critical review dapat diambil kesimpulan bahwa Maksud dan tujman penulis untuk menyelidiki dampak pencemaran udara terhadap terhadap

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan

Dalam tulisan ini permasalahan yang diangkat adalah dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah dan sampah serta upaya pemerintah dalam mencegah

4.3 Dampak Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Lahan Gambut Dampak dari kebakaran hutan dan pencemaran udara akibat kabut asap yang berkepanjangan sangat berpengaruh

Pencemaran udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat- zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia

Solusi dalam Menghindari Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan Upaya untuk mengurangi dampak negatif pencemaran udara antara lain: dengan berolahraga, menanam pohon, mengurangi penggunaan

Dokumen ini membahas tentang pengendalian pencemaran